Anda di halaman 1dari 22

Konsep Dasar Manajemen Pengelolaan Kelas

Adinda Triana Putri¹*), Awal Megi Ramdani², Budiman Hadi³, Fadila Nurrahmi⁴, Nurul
Ainun⁵
Mahasiswa STIT Al-Aziziyah, Jln. TGH. Umar Abdul Aziz II Kapek Gunungsari Lombok
Barat, kode pos 83351
*) nrlainun3003@gmail.com
Abstrak
Pendidikan merupakan usaha dasar untuk pengembangan kepribadian untuk menjadi
manusia yang berkualitas baik secara sosial, moral dan intelektual. Dalam pendidikan
manajemen kelas sangat penting untuk menunjang keberhasilan pendidikan. Manajemen
kelas merupakan faktor yang dapat menciptakan dan mempertahankan suasana serta
kondisim kelas agar selalu tampak efektif. Terciptanya suasana kelas yang efektif memiliki
pengaruh besar terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.dengan
manajemen kelas yang baik, tidak ada waktu yang tidak bermanfaat, karena situasi dan
kondisi kelas terkendali. Tujuan hasil penelitian ini yakni untuk mengetahui aspek fungsi dan
factor-faktor yang mempengerauhinya dan implikasi serta Tindakan dalam manajemen kelas.
Pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode penelitian kepustakaan (library research).
Metode pengumpulan data melalui pemeriksaan yang ketat dan menyeluruh dari sumber daya
perpustakaan yang reklevan dengan buku dan jurnal yang layak dijadikan reverensi.

1. Pendahuluan yang efektif memiliki pengaruh


Pendidikan adalah proses besar terhadap berlangsungnya
dimana jasmani dan rohani proses belajar mengajar yang
manusia menjadi manusia yang efektif.dengan manajemen kelas
berkualitas baik secara moral, yang baik, tidak ada waktu yang
sosial, dan intelektual. Sejalan tidak bermanfaat, karena situasi
dengan konsep pendidikan untuk dan kondisi kelas terkendali.
mendapatkan proses yang Dengan manajemen kelas yang
diinginkan tentu ditentukan oleh baik, maka interaksi antara guru
beberapa factor seperti manajemen dengan peserta didik dapat terjalin
kelas. dengan baik. Karena kelas adalah
Manajemen kelas merupakan sarana dimana guru dan peserta
faktor yang dapat menciptakan dan didik saling bertemu dan berproses
mempertahankan suasana serta bersama. Guru itu sendiri
kondisim kelas agar selalu tampak merupakan figur yang kehadiranya
efektif. Terciptanya suasana kelas tidak hanya dibutuhkan untuk
menyampaikan materi pelajaran, kehidupan manusia, yakni manusia
akan tetapi yang lebih penting lagi dan semua yang dipengaruhi
adalahuntuk menanamkan nilai olehnya. Metode kualitatif tidak
keteladanan kepada para peserta secepat dalam menganalisis data
didik. Jika guru mampu seperti halnya penelitian
membangun interaksi dengan baik kuantitatif. Sedangkan, deskriptif
melalui pengelolaan kelas, maka ialah suatu rumusan masalah yang
peserta didik dengan sendirinya memandu penelitian untuk
akan mendapat menilai kualitas mengeksplorasi atau memotret
kepribadian gurunya. Kualitas yang setuasi social yang akan diteliti
positif dalam diri seorang guru secara menyeluruh, luas dan
akan menjadi panutan dan bagian mendalam.
dari pengalaaman yang aakan turut 3. PEMBAHASAN
mempengaruhi kepribadian siswa. A. Teori, Konsep Dasar, dan Tujuan
2. Metode Penelitian Manajemen Pengelolaan Kelas
Pembahasan mengenai 1. Pengertian Manajemen
konsep dasar manajeman Kelas
pengelolaan kelas ini dilakukan
Manajemen Kelas Manajemen sering
dengan menggunakan pendekatan
diartikan sebagai ilmu dan profesi,
kualitatif deskriptif dengan metode
dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick
penelitian kepustakaan (library
karena manajemen dipandang sebagai
research). Pendekatan kualitatif
suatu bidang pengetahuan yang secara
adalah sebuah metode penelitian
sistematis berusaha memahami mengapa
yang menggunakan data deskriptif
dan bagaimana orang bekerja. Dikatakan
berupa bahasa tertulis atau lisan
sebagai kiat oleh Folletkarena mencapai
dari orang dan pelaku yang dapat
sasaran melalui cara-cara dengan mengatur
diamati. Pendekatan kualitatif ini
orang lain menjalankan dalam tugas.
dilakukan untuk menjelaskan dan
Dipandang profesi karena manajemen
menganalisis fenomena individu
dilandasi oleh keahlian khusus untuk
atau kelompok, pristiwa, dinamika
social, sikap, keyakinan dan
persepsi. Subjek penelitian dengan
pendekatan kualitatif mencakup
semua aspek atau bidang
mencapai suatu prestasi manajer dan para
profesional dituntut oleh suatu kode etik.1

1
Nanang Fatah, Landasan Manajemen
Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2000,
hlm. 23.
Untuk memahami lebih lanjut tentang sumber daya manusia dan sumber-
apa yang disebut manajemen, artinya kita sumber lain.3
akan mengkaji tentang manajemen dilihat 3) Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen
dari berbagai definisi yang disampaikan adalah ilmu dan seni mengatur
oleh beberapa pakar manajemen. proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber
1) M. Ngalim Purwanto, yang
lainnyasecara efektif dan efisien
mengartikan manajemen
untuk mencapai suatu tujuan
merupakan kegiatan-kegiatan untuk
tertentu.4
mencapai sasaran-sasaran dan
4) Menurut Henry, management is the
tujuan pokok yang telah ditentukan
coordination of all
dengan menggunakan orang-orang
resourcesthrough the processes of
pelaksana. Jadi, dalam hal ini
planning, organizing, directing,
kegiatan dalam manajemen
andcontrolling in order to attain
terutama adalah mengelola orang-
5
stated objectives. Manajemen
orangnya sebagai pelaksana.2
diartikan sebagai koordinasi semua
2) George R. Terry, Management is a
sumber tenaga melalui proses
distinct process consisting
perencanaan, pengorganisasian,
ofplanning, organizing, actuating,
pemberian bimbingan dan
and controlling performance
pengendalian untuk mencapai
todetermine and accomplish stated
tujuan yang ditetapkan.
objectives by the use of human
beingand other resources.
(Manajemen merupakan sebuah
3
proses yang khas, yang terdiri dari Mulyono, Manajemen Administrasi dan
Organisasi Pendidikan, Ar-Ruzz Media
tindakan–tindakan :perencanaan,
pengorganisasian, penggiatan dan Yogyakarta, 2008, Cet. I, hlm. 16.

pengawasan, yang dilakukan untuk 4


Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber
menentukan serta mencapai Daya Manusia, Bumi Aksara,
sasaran-sasaran yang telah Jakarta,2007, Cet. 10, hlm. 1-2.
ditetapkan melalui pemanfaatan 5
Henry L. Sisk, Principles of Management a
System Approach to the
2
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan
ManagementProcess, South, Western
Supervisi Pendidikan, RemajaRosdakarya,
Publishing Company, Englannd, 1999, hlm.
Bandung, 2008, Cet. XVIII, hlm. 7. 10.
Dengan demikian manajemen Indonesia kelas adalah ruang tempat
merupakan kemampuan dan keterampilan belajar di sekolah.8
khusus yang di miliki oleh seseorang
Dapat disimpulkan bahwa manajemen
untuk melakukan suatu kegiatan baik
kelas adalah usaha yang diarahkan untuk
secara perorangan ataupun bersama orang
mewujudkan suasana belajar mengajar
lain atau melalui orang lain dalam upaya
yang efektif dan menyenangkan serta
mencapai tujuan organisasi secara
dapat memotivasi siswa untuk belajar
produktif, efektif dan efisien.
dengan baik sesuai dengan kemampuan.
Manajemen yang baik adalah Atau dapat di katakan bahwa manajemen
manajemen yang tidak jauh menyimpang kelas merupakan usaha sadar untuk
dari konsep dan yang sesuai dengan obyek mengatur kegiatan proses belajar mengajar
yang ditanganinya serta tempat organisasi secara sistematis.9
itu berada. Manajemen harus bersifat
Thoifuri dalam bukunya Menjadi Guru
fleksibel, artinya bahwa manajemen dapat
Inisiator menjelaskan bahwa manajemen
menyesuaikan diri dengan berbagai situasi
kelas merupakan tindakan proaktif dengan
dan kondisi.6
menciptakan lingkungan kelas yang
Pengertian kelas menurut Hamalik interaktif antara guru dengan siswa sebagai
adalah sekelompok orang yang melakukan perwujudan manajemen pendidikan dan
kegiatan belajar bersama yang mendapat manajemen sekolah.10
pengajaran dari guru. Sementara Suharsimi
Banyak pakar pendidikan yang juga
menyebutkan bahwa siswa berarti
mendefinisikan manajemen kelas dengan
sekelompok siswa dalam waktu yang sama
pengelolaan kelas, Made Pidarta
menerima pelajaran dari guru yang sama.
mengatakan bahwa manajemen atau
Berarti dari kedua pengertian tersebut,
pengelolaan kelas adalah proses seleksi
kelas dapat di artikan kelompok orang. 7
8
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Departemen Pendidikan nasional, Kamus
besar bahasa Indonesia, PTGramedis Pustaka
6
Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan Utama, Jakarta, 2008, hlm. 652.
Sebuah Pengantar, Andi Offset, 9
Dadang Suhardan dkk, Manajemen
Yogyakarta, 2005, hlm. 7. Pendidikan, Alfabeta,Bandung: 2009, Cet. I,
7
hlm.
Martinis Yamin dan Maisah, Manajemen
Pembelajaran Kelas Strategi 106.
10
MeningkatkanMutu Pembelajaran, GP Press, Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, Rasail,
Jakarta, 2009, Cet I, hlm. 34. Semarang, 2008, hlm. 125.
dan penggunaan alat-alat yang tepat a. Menyusun program pengajaran selama
terhadap problem dan situasi kelas. 11 Ini kurun waktu tertentu dan berkelanjutan,
berarti guru bertugas menciptakan,
b. Membuat persiapan mengajar dan
memperbaiki, dan memelihara sistem atau
rencana kegiatan belajar-mengajar untuk
organisasi kelas. Sehingga anak didik
tiap bahan kajian yang akan diajarkan
dapat memanfaatkan kemampuan, bakat
berkaitan dengan penggunaan metode
dan energinya.
tertentu,
Dari beberapa defenisi di atas akan
c. Menyiapkan alat peraga yang dapat
penulis tegaskan kembali bahwa
membantu terlaksananya kegiatan belajar
manajemen atau pengelolaan kelas
mengajar yang efektif,
merupakan hal yang berbeda dengan
pengelolaan pembelajaran. Akan tetapi d. Mengatur tempat duduk siswa sesuai

memiliki kaitan yang erat, pengelolaan dengan kemampuan dan kondisi fisik serta

pembelajaran lebih menekankan pada daya tangkap siswa terhadap pelajaran.

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, Kemudaian peran kedua guru


evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu sebagai pendidik atau educational,
pembelajarann. meliputi :

Hal yang sama juga dikemukakan oleh a. Mendidik dan mengantarkan siswa
Peters dalam Dasar-Dasar Proses Belajar menjadi manusia dewasa yang cerdas dan
Mengajar bahwa ada tiga tugas dan berbudi luhur,
tanggungjawab guru, yakni: guru sebagai
b. Membentuk sikap mental dan watak
pengajar, guru sebagai pembimbing, dan
serta kepribadian siswa.
guru sebagai administrator kelas.12 Peran
pertama guru sebagai pengajar atau c. Mengamati dan memperhatikan
teacher, meliputi : kebiasaan-kebiasaan, kelainankelainan,
kekhususan-kekhususan, kelebihan-
kelebihan atau kekurangan-kekurangan

11
siswa dan mengarahkan agar siswa dapat
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif , PT Rineka berkembang secara optimal dan
Cipta, Jakarta, 2005, Cet. II, hlm. 172. proporsional.
12
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Sementara peran guru sebagai
Mengajar, Sinar Baru Algensindo,
pemimpin dan pengelola pendidikanatau
Bandung:, 2000, cet. 3, hlm. 15.
“leader and managerial of education”, guru Dalam manajemen kelas guru melakukan
harus : sebuah proses atau tahapatahapan
kegiatan yang dimulai dari merencakan,
a. Mampu memberikan motivasi
melaksanakan dan mengevaluasi, sehingga
13
b. Mampu mengelola kelas. apa yang dilakukanya merupakan satu

Kedua kemampuan tersebut harus kesatuan yang utuh dan saling terkait.

dilakukan oleh guru dengan baikpada saat Selain itu bahwa manajemen juga

pelajaran berlangsung maupun sebelum terkandung maksud bahwa kegiatan yang

atau pun sesudah pelajaran berlangsung. dilakukan efektif mengenai sasaran yang

Maka guru merupakan pemimpin yang hendak dicapai dan efisien tidak

bertanggungjawab terhadap kondisi kelas menghambur-hamburkan waktu uang dan

yang dikelolanya. Dengan demikian, maka sumberdaya lainya. Titik akhir dari

guru harus mengetahui latar belakang kegiatan manajemen adalah tujuan dengan

siswa baik dari segi sosial, ekonomi produktivitas kerja yang tinggi.15

maupun budayanya sehinggga proses Kegiatan manajemen kelas


kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan (pengelolaan kelas) meliputi dua kegiatan
14
dengan sukses. yang secara garis besar terdiri dari:

2. Ruang Lingkup a. Pengelolaan siswa


Manajemen Kelas
Pengelolaan siswa ini berkaitan
Manajemen kelas adalah proses dengan pemberian stimulus dalam
pemberdayaan sumber daya baik Material rangka membangkitkan dan
element maupun Human element mempertahankan kondisi motivasi
didalam kelas oleh guru sehingga siswa untuk secara sadar berperan aktif
memberikan dukungan terhadap kegiatan dan terlibat dalam proses pendidikan
belajar siswa dan mengajar guru. Sebagai dan pembelajaran di sekolah.
suatu proses maka dalam pelaksanaanya Manifestainya dapat bebentuk tingkah
manajemen kelas memiliki kegiatan- laku, suasana yang diatur atau di ciptakan
kegiatan yang harus dilakukan guru. guru dengan menstimulasi siswa agar ikut
serta berperan aktif dalam proses

14
Tim Penyusun Didaktik Metodik Kurikulum
15
IKIP Surabaya, Pengantar Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,
Manajemen Pendidikan, Alfabeta, Bandung,
DidaktikMetodik Kurikulum PBM, Penerbit
CV. Rajawali, Jakarta, 2000, hlm. 3. 2008, hlm, 108.
pendidikan dan pembelajaran secara sentral terutama terutama dalam hal
penuh. membina dan mengembangkan suasana

b. Pengelolaan fisik atau iklim sosio-emosional kelas yang


positif melalui penumbuhan
Pengelolaan yang bersifat fisik
hubunganinterpersonal yang sehat dan
ini berkaitan dengan
dinamis, penuh kasih sayang, dan tanpa
ketatalaksanaan atau
prasangka.
pengaturan kelas yang merupakan
ruangan yang dibatasi oleh dinding Masing-masing orang yang

tempat siswa berkumpul bersama tergabung dalam konteks kelas berusaha

mempelajari segala yang mengembangkan toleransi, saling

disampaikan pengajar dengan pengertian, dan empati. Uraian ini

harapan proses belajar mengajar menegaskan bahwa manajemen kelas

dapat berlangsung secara efektif merupakan seperangkat kegiatan guru

dan efisien. Pengelolaan kelas yang untuk membina dan mengembangkan

bersifat fisik ini meliputi hubungan interpersonal yang baik dan

pengadaan dan pengaturan iklim sosioemosional kelas yang positif

ventilasi, tempat duduk siswa, alat- dan kondusif. 17 Iklim yang positif dan

alat peraga pembelajaran, dan kondusif itu harus di jaga dan

lainlain.16 dipertahankan untuk mencapai tujuan


pembelajaran yang maksimal.
Dari kedua uraian ruang lingkup
manajemen kelas di atas penulis 3. Fungsi Manajemen

menyimpulkan bahwa saling terkait antara Kelas

pengelolaan siswa dan pengelolaan Fungsi manajemen kelas


fasilitas yang keduanya mempunyai tujuan sebenarnya merupakan fungsi-fungsi
untuk mengoptimalkan proses manajemen yang diaplikasikan didalam
pembelajaran di dalam kelas secara efektif kelas oleh guru untuk mendukung tujuan
dan efisien karena keduanya sangat pembelajaran yang hendak dicapainya.
berpengaruh dalam menciptakan iklim Dalam pelaksanaanya fungsi-fungsi
belajar di dalam kelas yang kondusif.
Dalam manjemen kelas, peran guru sangat 17
Danim, Administrasi Sekolah &
Manajemen Kelas, Pustaka Setia, Bandung,
16 2010,
Ali Rohamad, Kapita Selekta Pendidikan,
Teras, Yogyakarta, 2009, hlm. 72. hlm. 103.
manajemen tersebut harus disesuaikan Perencanaan pada
dengan dasar filosofis dari pendidikan hakikatnya adalah proses
(pembelajaran) didalam kelas. Fungsi- pengambilan keputusan atas
fungsi manajerial yang harus dilakukan sejumlah alternatif atau pilihan
oleh guru itu meliputi: mengenai sasaran dan cara-cara
yang akan dilaksanakan dimasa
a. Merencanakan
yang akan datang guna
Perencanaan adalah proses
mencapai tujuan yang
penentuan tujuan atau sasaran
dikehendaki serta pemantauan
yang hendak dicapai dan
dan penilaiannya atas hasil
menetapkan jalan dan sumber
pelaksanaannya, yang
yang diperlukan untuk
dilakukan secara sistematis dan
mencapai tujuan itu seefisien
berkesinambungan.19
dan seefektif
Untuk itu, perencanan
mungkin.Perencanaan sering
membutuhkan data dan
juga disebut jembatan yang
informasi agar keputusan yang
menghubungkan kesenjangan
diambil tidak lepas kaitannya
atau jurang antara keadaan
dengan masalah yang dihadapi
masa kini dan keadaan yang
pada masa yang akan datang.
diharapkan terjadi pada masa
Didalam perencanaan yang
yang akan datang. Meskipun
perlu diperhatikan salah
keadaan masa depan yang tepat
satunya adalah pengaturan
itu sukar diperkirakan karena
ruang kelas, mengurus dan
banyak faktor di luar
menata segala sarana belajar
penguasaan manusia yang
yang terdapat didalam kelas.
berpengaruh terhadap rencana
Mengurus dan menata berbagai
tetapi tanpa perencanaan kita
sarana belajar dalam
akan menyerahkan keadaan
pengaturan ruang kelas
pada masa yang akan datang itu
meliputi sebagai berikut:
kepada kebetulan-kebetulan.18

19
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik &
18
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Riset Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta,
Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2008, hlm. 61.
2013, hlm. 49.
1) Merencanakan sarana 9) Bagaimana mengadakan
belajar yang diperlukan. penyesuaian dan perubahan
2) Mengadakan sarana rencana dan sebagainya.
belajar yang diperlukan.
b. Mengorganisasikan
3) Menata letak sarana
belajar yang Pengorganisasian menurut

diharapkan. Handoko adalah penentuan sumber

4) Merawat sarana belajar daya dan kegiatan yang dibutuhkan

yang ada didalam kelas untuk mencapai tujuan organisasi,


proses perancangan dan
Dalam setiap perencanaan,
pengembangan suatu organisasi
sekurang-kurangnya akan melakukan hal-
yang akan dapat membawa hal-hal
hal sebagai berikut:
tersebut ke arah tujuan, penugasan
1) Apa yang akan dicapai. tanggung jawab tertentu.
2) Dengan cara apa akan Ditambahkan pula
dicapainya. pengorganisasian adalah
pengaturan kerja bersama sumber
3) Alasan-alasan apa yang
daya dan manusia dalam
digunakan untuk menentukan cara-
organisasi. Pengorganisasian
cara pencapaian itu.
merupakan penyusunan struktur
4) Kapan hal tersebut organisasi yang sesuai dengan
tercapai. tujuan organisasi, sumber daya

5) Bagaimana pentahapan yang dimilikinya, dan lingkungan

cara penyelesaiannya. yang melingkupinya.

6) Siapa yang akan Tujuan pengorganisasian

melaksanakannya. adalah mencapai usaha


terkoordinasi dengan menerapkan
7) Bilamana dan bagaimana
tugas dan hubungan wewenang.
akan mengadakan penilaian
Malayu S.P. Hasbuan
8) Kemungkinan- mendefinisikan pengorganisasian
kemungkinan apa yang kiranya sebagai suatu proses penentuan,
dapat mempengaruhi pelaksanaan. pengelompokan dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, didik membentuk kelompok
menempatkan orang-orang pada belajar, dan lain-lain.
setiap aktivitas ini, menyediakan
c. Memimpin
alat-alat yang diperlukan,
menetapkan wewenang yang secara Seorang pemimpin dalam

relative didelegasikan pada setiap melaksanakan amanatnya apabila

individu yang akan melakukan ingin dipercaya dan diikuti harus

aktivitas-aktivitas tersebut. memiliki sifat kepemimpinan


yangsenantiasa dapat menjadi
Dalam konteks pendidikan,
pengarah yang didengar ide dan
pengorganisasian merupakan salah
pemikiranya oleh para anggota
satu aktivitas manajerial yang juga
organisasi. Hal ini tidak semata-
menentukan berlangsungnuya
mata mereka cerdas membuat
kegiatan kependidikan
keputusan tetapi dibarengi dengan
sebagaimana yang diharapkan.
memiliki kepribadian yang dapat
Lembaga pendidikan sebagai suatu
dijadikan suri tauladan.
organisasi memiliki berbagai unsur
yang terpadu dalam suatu sistem d. Mengendalikan

yang harus terorganisir secara rapih Pengendalian adalah proses


dan tepat, baik tujuan, personil, untuk memastikan bahwa aktivitas
manajemen teknologi, sebenarnya sesuai dengan aktivitas
siswa/member, kurikulum, uang yang direncanakan. Proses
metode, fasilitas dan faktor luar pengendalian dapat melibatkan
seperti masyarakat dan lingkungan beberapa elamen yaitu, menetapkan
sosial budaya. standar kinerja, mengukur kinerja,

Pengorganisasian membandingkan unjuk kerja

membantu guru dalam melakukan dengan standar yang telah

pengawasan terhadap peserta ditetapkan, mengambil tindakan

didiknya. Pengorganisasian dapat korektifsaat terdeteksi

dilakukan dengan cara menentukan penyimpangan.20

tugas, siapa yang mengerjakan,


bagimana tugas tersebut
20
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang
dikelompokkan, bagaimana pesera Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta,
2010, hlm. 115.
Proses-proses manajemen pada yang baik yang memungkinkan siswa
dasarnya adalah perencanaan segala berbuat sesuai dengan kemampuan yang
sesuatu secara mantap untuk melahirkan dimiliki serta tersedia kesempatan untuk
keyakinan yang berdampak pada mengurangi ketergantungan pada guru.22
melakukan sesuatu sesuai dengan aturan
Menurut Sudirman yang di ambil
dan memiliki manfaat. Dalam dunia
dari bukunya Syaiful Bahri Djamarah
pendidikan, seorang guru harus memiliki
menyatakan bahwa:
kemampuan dalam merencanakan
pengajaran karena pada dasarnya suatu “Tujuan pengelolaan kelas pada

kegiatan yang direncanakan terlebih hakikatnya telah terkandung dalam

dahulu maka tujuanya akan lebih tujuan pendidikan. Secara umum

berhasil. 21
Salah satu bagian dari tujuan pengelolaan kelas adalah

manajemen merupakan perencanaan yang penyediaan fasilitas bagi

merupakan gambaran tentang hal-hal yang bermacam-macam kegiatan belajar

akan dilakukan untuk mencapai tujuan siswa dalam lingkungan sosial,

yang diinginkan,maka perencanaan harus emosional, dan intelektual dalam

matang agar dapat mendapatkan hasil yang kelas. Fasilitas yang disediakan itu

maksimal. memungkinkan siswa belajar dan


bekerja, terciptanya suasana sosial
4. Tujuan Manajemen Kelas
yang memberikan kepuasan,
Tugas guru yang utama dalam suasana disiplin, perkembangan
pembelajaran adalah menciptakan intelektual, emosionaal dan sikap
suasana di dalam kelas agar terjadi serta apresiasi pada siswa”.
interaksi belajar mengajar dengan baik dan
Tujuan pengelolaan kelas secara
sungguh-sungguh. Oleh sebab itu, guru
umum menurut Usman yang diambil dari
dan wali kelas dituntut memiliki
bukunya Sulistiyorini adalah:
kemampuan yang inovatif dalam
mengelola kelas. Dengan pengelolaan “Mengembangkan kemampuan

kelas yang baik diharapkan dapat tercipta siswa dalam menggunakanalat-alat

kondisi kelompok belajar yang belajar, menyediakan kondisi-

proporsional terdiri dari lingkungan kelas


22
Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam,
21
Mulyono, Manajemen Administrasi & Lembaga Kajian Agama dan Filsafat/Elkaf,
Organisasi Pendidikan, Ar-ruzz Media Surabaya, 2006, hlm. 68.
Jogjakarta, 2008, hlm. 20.
kondisi yangmemungkinkan siswa Secara lebih khusus Syaiful Bahri
belajar dan bekerja serta Djamarah mengungkapkan tujuan
membantusiswa untuk memperoleh manajemen kelas sebagai berikut:
hasil yang diharapkan”.
a. Untuk peserta didik
Tujuan manajemen kelas atau 1) Mendorong peserta didik
pengelolaan kelas, menurut Mulyadi mengembangkan tanggung
adalah sebagai berikut: jawab individu terhadap
tingkah lakunya dan
a. Mewujudkan situasi dan kondisi
kebutuhan untuk
kelas, sebagai lingkungan
mengontrol diri.
pembelajaran yang memungkinkan
2) Membantu peserta didik
peserta didik untuk
mengetahui perilaku yang
mengembangkan kemampuan
sesuai dengan tata tertib
mereka semaksimal mungkin.
kelas dan memahami jika
b. Menghilangkan berbagai teguran guru merupakan
hambatan yang dapat menghalangi suatu peringatan dan bukan
terwujudnya interaksi kemarahan.
pembelajaran. 3) Membangkitkan rasa

c. Menyediakan dan mengatur tanggung jawab untuk

fasilitas serta media pembelajaran melibatkan diri dalam tugas

yang mendukung dan dan pada kegiatan yang

memungkinka peserta didik belajar diadakan.

sesuai dengan lingkungan sosial, b. Untuk guru

emosional, dan intelektual mereka 1) Mengembangkan

dalam kelas. pemahaman dalam


penyajian pelajaran dengan
d. Membina dan membimbing
pembukaaan yang lancer
siswa sesuai dengan latar belakang
dan kecepatan yang tepat.
sosial, ekonomi, budaya dan sifat-
2) Menyadari kebutuhan anak
sifat individunya.23
didik dan memiliki
kemampuan dalam
23
Mulyadi, Classroom Management:
Mewujudkan Suasana Kelas yang memberi petunjuk secara
MenyenangkanBagi Siswa, UIN Malang Press, jelas kepada anak didik.
Malang, 2009, hlm. 5
3) Mempelajari bagaimana Yang dimaksud dengan prinsip-
merespon secara efektif prinsip pengelolaan kelas di sini adalah
terhadap tingkah laku anak hal-hal yang dapat dijadikan pedoman atau
didik yang mengganggu. pegangan guru di dalam mengelola, agar
4) Memiliki strategi remedial menjadi terarah dan efisien. Dalam rangka
yang lebih komprehensif memperkecil masalah gangguan dalam
dapat digunakan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip
hubungannya dengan pengelolaan kelas dapat dipergunakan,
masalah tingkah laku anak yaitu :
didik yang muncul dalam
1) Hangat dan antusias
kelas.24
Hangat dan antusias diperlukan
Sebagai guru hendaknya mampu
dalam proses belajar mengajar.
menggunakan dan mengembangkan
Guru yang hangat dan akrab
pengetahuan yang dimiliki hingga
dengan anak didik selalu
memungkinkan terciptanya situasi belajar
menunjukkan atusias pada
yang baik, dan dapat mengendalikan
tugasnya atau pada aktivitasnya
pelaksanaan pengajaran dalam pencapaian
akan berhasil dalam
tujuan yang diinginkan. Selain itu kelas
mengimplementasikan pengelolaan
yang dikelola dengan baik akan membuat
kelas.
siswa sibuk dengan tugas yang menantang,
memberikan pemahaman siswa terhadap 2) Tantangan

materi belajar, merasa aman dan nyaman Penggunaan kata-kata tindakan,


ketika berada dalam kelas dan terciptanya cara kerja atau bahan-bahan yang
disiplin kelas, yang memungkinkan untuk menantang akan meningkatkan
mencegah permasalahan yang timbul di gairah anak didik untuk belajar
dalam pembelajaran di kelas. sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang
menyimpang. Tambahan lagi akan
B. Prinsip-Prinsip
dapat menarik perhatian anak didik
Manajemen Pengelolaan
dan dapat mengendalikan gairah
Kelas
belajar mereka.

3) Bervariasi
24
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas, Ar-Ruzz
Media, Jogjakarta, 2013, hlm. 64-65
Penggunaan alat atau media, atau negatif. Penekanan pada hal-hal
alat bantu, gaya mengajar guru, yang positif yaitu penekanan yang
pola interaksi antara guru dan anak dilakukan guru terhadap tingkah
didik akan mengurangi munculnya laku anak didik yang positif dari
gangguan, meningkatkan perhatian pada mengomeli tingkah laku yang
anak didik. Apalagi bila negatif. Penekanan tersebut dapat
penggunaannya bervariasi sesuai dilakukan dengan pemberian
dengan kebutuhan. Kevariasian penguatan yang positif, dan
dalam penggunaan apa yang kesadaran guru untuk menghindari
disebutkan di atas merupakan kunci kesalahan yang dapat mengganggu
untuk tercapainya pengelolaan proses belajar mengajar.
kelas yang efektif dan menghindari
6) Penanaman disiplin diri
kejenuhan.
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas
4) Keluwesan
adalah anak didik dapat
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengembangkan disiplin diri
mengubah strategi mengajarnya sendiri. Karena itu, guru sebaiknya
dapat mencegah kemungkinan selalu mendorong anak didik untuk
munculnya gangguan anak didik, melaksanakan disiplin diri sendiri
serta menciptakan iklim belajar dan guru sendiri hendaknya
mengajar yang efektif. Keluwesan menjadi teladan mengenai
pengajaran dapat mencegah pengendalian diri dan pelaksanaan
munculnya gangguan seperti tanggung jawab. Jadi guru harus
keributan anak didik, tidak ada disiplin dalam segala hal bila ingin
perhatian, tidak mengerjakan tugas anak didiknya ikut berdisiplin
dan sebagainya. dalam segala hal.25

5) Penekanan pada hal-hal yang C. Strategi Manajemen


positif Pengelolaan Kelas yang
Efektif;
Pada dasarnya dalam mengajar dan
mendidik, guru harus menekankan Secara bahasa strategi diartiakan
pada hal-hal yang positif dan sebagai siasat, kiat, trik atau cara.
menghindari pemusatan perhatian Sedangkan secara umum definisi dari
anak didik pada hal-hal yang
25
Syaiful Bahri Djamarah, Op.cit, hlm.208
strategi adalah suatu garis besar haluan Pengaturan ruangan kelas merupakan
dalam bertindak untuk mencapai tujuan bagian dari upaya untuk membangun
yang telah ditetapkan 26 . Sementara itu komunikasi anatara guru dengan anak
definisi dari Strategi dalam kaitanya didik untuk menciptakan suasana kelas
dengan pembelajaran ialah perencanaan yang nyaman dan meneyenangkan. Oleh
yang berisi tentang rangkaian kegiatan karena itu pengaturan kelas harus melalui
yang didesain untuk mencapai tujuan perencanaan yang baik dalam rangka
pendidikan tertentu27. untuk mendukung proses pembelajaran
yang menjamin anak didik dapat leluasa
Definisi dari pengelolaan kelas Menurut
dan nyaman untuk memanfaatkan dan
Fathurrohman dan sutikno merupakan
melakukan aktivitas belajarnya dengan
usaha yang dengan sengaja dilakukan oleh
pengaturan kelas tersebut tanpa
guru agar anak didik dapat belajar secara
terkecuali.Pengaturan kelas memberikan
efektif dan efisien guna mencapai tujuan
layanan aktivitas anak didik dan mobilitas
pembelajaran28.
belajar yang sangat tinggi dimana anak
Dari definisi di atas menunjukkan bahwa didik dituntut untuk belajar mandiri,
pengelolaan kelas merupakan seperangkat mengerjakan tugas, mengambil dan
perilaku yang kompleks dimana guru yang mengembalikan bahan belajar, menyimpan
menggunakan untuk menata dan alat, melakukan pengamatan baik secara
memelihara kondisi di kelas yang akan individual maupun secara berkelompok,
memampukan para siswa unutuk mencapai semuanya dilakukan secara terarah dan
tujuan pembelajaran secara efisien. tidak diawasi oleh guru secara terus

Ada beberapa komponen strategi menerus. Pengaturan ruang kelas

manajemen dalam pengelolaan kelas merupakan pola memanajemen kelas dan

diantaranya : menciptakan iklim pembelajaran yang baik


bagi para siswa. Ruang kelas memiliki
1. Pengaturan ruang kelas
keterbatasan dan digunakan dalam durasi
waktu yang lumayan cukup lama. Pendidik
26
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
akan dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana pembelajaran dengan baik jika pendidik
Prenada Media, 2006), 124.
27
Andyarto Surjana, Efektivitas Pengelolaan Kelas, mengatur ruang kelas untuk
Jurnal Pendidikan Penabur, Nomor 01, Tahun I,
Maret, 2002
memungkinkan pergerakan yang teratur,
28
Puput Fathurohman dan M Sobry Sutikno, mempertahankan distraksi seminimal
Strategi belajar mengajar (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2007), 104
mungkin, dan menggunakan ruang yang siswa, bahkan merancang
tersedia secara efisien29. pembelajaran yang lebih sesuai.

2. Membangun hubungan yang positif b. Bersikap sabar dan terbuka


dalam menjalin komunikasi
Hubungan yang manis antara guru, orang
tua dan murid dapat membuat kegiatan Untuk membangun hubungan yang
belajar mengajar berjalan dengan lancar. kuat antara guru, siswa, dan orang
Akan tetapi kenyataan di lapangan banyak tua, komunikasi yang terbuka dari
sekali para murid yang jarang bahkan tidak masing-masing pihak sama-sama
ingin berkomunikasi dengan guru bahkan diperlukan. Terkadang guru dan
orang tua untuk membahas tentang orang tua dituntut untuk meredam
pelajaran yang telah diajarkan, lalu emosi demi melakukan pendekatan
bagaimana cara agar para murid dapat kepada anak. Di sekolah, persepsi
maksimal untuk berkomunikasi dengan siswa yang baik terhadap guru
orang tua dan murid ?30 dapat membantu kelancaran proses
belajar mengajar.
a. Kedekatan Guru dan orang tua
untuk mengenali karakter dan c. Menghargai usaha dan
kebutuhan siswa pencapaian siswa

Mengenali ragam karakter dan Cara menjaga kedekatan dengan


kebutuhan siswa yang berbeda- siswa, salah satunya, adalah dengan
beda bisa menjadi tantangan memberikan penghargaan atau
tersendiri bagi guru. Dengan apresiasi yang mampu
membangun hubungan baik antara mendorongnya untuk terus belajar
guru dengan orang tua murid, dan menjadi lebih baik dari
karakter anak akan lebih mudah sebelumnya. Cara ini pun
dipahami. Guru juga dapat sebenarnya dapat diterapkan oleh
menentukan metode yang lebih orang tua karena manfaat yang
tepat untuk berinteraksi dengan didapatkan adalah anak yang lebih

29
percaya diri.
Ismah. Utami budiyati, “PENGATURAN RUANG
KELAS”,JURNAL CAKRAWALA ILMIAH,VOL, 1 No.,
10; Juni 2022, 3. Manajemen waktu
https://www.bajangjournal.com/index.php/JCI/arti
cle/view/2590 Manajemen waktu merupakan aspek
30
Nita oktifa, https://akupintar.id/info-pintar/-
/blogs/membangun-kedekatan-dan-hubungan- penting dalam kehidupan bagi seorang
baik-antara-guru-dengan-siswa
siswa. Dalam dunia pendidikan yang peraturan perundang-undangan, 4)
penuh dengan tugas, pelajaran, serta menindaklanjuti, keluhan, saran, kritik,
aktivitas ekstrakurikuler, kemampuan dan aspirasi dari peserta didik, orang
untuk mengelola waktu dengan efektif tua/wali, dan masyarakat, serta hasil
dapat menjadi kunci kesuksesan akademik pengamatan komite sekolah atas kinerja
bagi seorang siswa. Dengan memahami sekolah (Peraturan Menteri Pendidikan dan
dan menerapkan cara manajemen waktu Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016)32.
yang baik, siswa dapat meningkatkan
Kesimpulan
produktivitas dan mencapai target
pembelajaran dengan lebih efektif. Dalam Definisi menejemen dapat

artikel ini, akan dibahas secara lengkap disimpulkan bahwa manajemen kelas

bagaimana cara untuk dapat memanajemen adalah usaha yang diarahkan untuk

waktu secara efektif.31 mewujudkan suasana belajar mengajar


yang efektif dan menyenangkan serta
4. Keterlibatan stakeholder
dapat memotivasi siswa untuk belajar
Stakeholder di dalam lembaga Sekolah dengan baik sesuai dengan kemampuan.
berbentuk organisasi yang disebut komite Atau dapat di katakan bahwa manajemen
sekolah, adapun tugas komite sekolah kelas merupakan usaha sadar untuk
yaitu: 1) kebijakan dan program sekolah, mengatur kegiatan proses belajar mengajar
Rencana Anggaran Pendapatan dan belanja secara sistematis. dikemukakan oleh Peters
dalam Dasar-Dasar Proses Belajar
Sekolah/ Rencana Kerja dan Anggaran
Mengajar bahwa ada tiga tugas dan
Sekolah (RAPBS/ RKAS); kriteria kinerja
tanggungjawab guru, yakni: guru sebagai
sekolah; kriteria fasilitas pendidikan di
pengajar, guru sebagai pembimbing, dan
sekolah; dan kriteria kerja sama sekolah
guru sebagai administrator kelas. Peran
dengan pihak lain, 2) menggalang dana
pertama guru sebagai pengajar atau
dan sumber dana pendidikan lainnya dari
teacher, meliputi :
masyarakat, baik
perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia a. Menyusun program pengajaran
industri, maupun pemangku kepentingan selama kurun waktu tertentu dan
lainnya melalui upaya kreatif dan inovatif, berkelanjutan,
3) mengawasi pelayanan pendidikan di
32
Sundari. Tiara eka pharama, “STAKEHOLDERS
sekolah, sesuai dengan ketentuan, DALAM PENDIDIKAN”, AT-TAZAKKI, Vol. 5, No. 2
juli-desember 2021, h 285-296.
31
https://www.acerid.com/pendidikan/manfaat- https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/attazakki/artic
dan-cara-manajemen-waktu le/download/13538/5958
b. Membuat persiapan mengajar dan a. Mampu memberikan motivasi
rencana kegiatan belajar-mengajar
b. Mampu mengelola kelas.
untuk tiap bahan kajian yang akan
diajarkan berkaitan dengan Dalam manajemen kelas guru

penggunaan metode tertentu, melakukan sebuah proses atau


tahapatahapan kegiatan yang dimulai dari
c. Menyiapkan alat peraga yang dapat
merencakan, melakanakan dan
membantu terlaksananya kegiatan belajar
mengevaluasi, sehingga apa yang
mengajar yang efektif,
dilakukanya merupakan satu kesatuan
d. Mengatur tempat duduk siswa sesuai yang utuh dan saling terkait.
dengan kemampuan dan kondisi fisik
Dalam ruang lingkup menejemen
serta daya tangkap siswa terhadap
kegiatanamanajemen kelas (pengelolaan
pelajaran.
kelas) meliputi dua kegiatan yang secara
Kemudaian peran kedua guru garis besar terdiri dari:
sebagai pendidik atau educational,
a. Pengelolaan siswa
meliputi :
b. Pengelolaan fisik
a. Mendidik dan mengantarkan siswa
Dari kedua uraian ruang lingkup
menjadi manusia dewasa yang cerdas dan
manajemen kelas di atas penulis
berbudi luhur,
menyimpulkan bahwa saling terkait antara
b. Membentuk sikap mental dan watak pengelolaan siswa dan pengelolaan
serta kepribadian siswa. fasilitas yang keduanya mempunyai tujuan
untuk mengoptimalkan proses
c. Mengamati dan memperhatikan
pembelajaran di dalam kelas secara efektif
kebiasaan-kebiasaan, kelainankelainan,
dan efisien karena keduanya sangat
kekhususan-kekhususan, kelebihan-
berpengaruh dalam menciptakan iklim
kelebihan atau kekurangan-kekurangan
belajar di dalam kelas yang kondusif.
siswa dan mengarahkan agar siswa dapat
berkembang secara optimal dan Adapun Fungsi-fungsi manajerial
proporsional. yang harus dilakukan oleh guru itu
meliputi:
Sementara peran guru sebagai
pemimpin dan pengelola pendidikanatau a. Merencanakan
“leader and managerial of education”, guru b. Mengorganisasikan
harus : c. Memimpin
d. Mengendalikan timbul di dalam pembelajaran
Adapun Tujuan Sebagai guru di kelas.
hendaknya mampu
prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat
menggunakan dan
dipergunakan, yaitu :
mengembangkan pengetahuan
yang dimiliki hingga 1) Hangat dan antusias

memungkinkan terciptanya 2) Tantangan

situasi belajar yang baik, dan 3) Bervariasi

dapat mengendalikan 4) Keluwesan

pelaksanaan pengajaran dalam 5) Penekanan pada hal-hal yang

pencapaian tujuan yang positif

diinginkan. Selain itu kelas 6) Penanaman disiplin diri

yang dikelola dengan baik akan Definisi dari Strategi dalam kaitanya
membuat siswa sibuk dengan dengan pembelajaran ialah perencanaan
tugas yang menantang, yang berisi tentang rangkaian kegiatan
memberikan pemahaman siswa yang didesain untuk mencapai tujuan
terhadap materi belajar, merasa pendidikan tertentu. Ada beberapa
aman dan nyaman ketika komponen strategi manajemen dalam
berada dalam kelas dan pengelolaan kelas diantaranya :
terciptanya disiplin kelas, yang
1. Pengaturan ruang kelas
memungkinkan untuk
2. Membangun hubungan yang positif
mencegah permasalahan yang

DAFTAR PUSTAKA Puput Fathurohman dan M Sobry


Sutikno, Strategi belajar
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
mengajar (Bandung: PT.
Berorientasi Standar Proses
Refika Aditama, 2007), 104
Pendidikan (Jakarta: Kencana
Prenada Media, 2006), 124. Nanang Fatah, Landasan Manajemen
Pendidikan, Remaja Rosdakarya,
Andyarto Surjana, Efektivitas
Bandung, 2000, hlm. 23.
Pengelolaan Kelas, Jurnal
Pendidikan Penabur, Nomor 01, M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan
Tahun I, Maret, 2002 Supervisi Pendidikan, Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2008, Dadang Suhardan dkk, Manajemen
Cet. XVIII, hlm. 7. Pendidikan, Alfabeta,Bandung: 2009, Cet.
I, hlm.106.
Mulyono, Manajemen Administrasi
dan Organisasi Pendidikan, Ar- Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses
Ruzz Media Yogyakarta, 2008, Belajar Mengajar, Sinar Baru
Cet. I, hlm. 16. Algensindo, Bandung:, 2000,
cet. 3, hlm. 15.
Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Bumi Tim Penyusun Didaktik Metodik
Aksara, Jakarta,2007, Cet. 10, Kurikulum IKIP Surabaya,
hlm. 1-2. Pengantar Didaktik Metodik
Kurikulum PBM, Penerbit CV.
Henry L. Sisk, Principles of
Rajawali, Jakarta, 2000, hlm. 3.
Management a System
Approach to the Management Nanang Fattah, Landasan Manajemen
Process, South, Western Pendidikan, Remaja Rosdakarya,
Publishing Company, Englannd, Bandung, 2013, hlm. 49.
1999, hlm. 10.
Husaini Usman, Manajemen Teori
Musfirotun Yusuf, Manajemen Praktik & Riset Pendidikan,
Pendidikan Sebuah Pengantar, Bumi Aksara, Jakarta, 2008,
Andi Offset, Yogyakarta, 2005, hlm. 61.
hlm. 7.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor
Martinis Yamin dan Maisah, Yang Mempengaruhinya,
Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Rineka Cipta, Jakarta, 2010,
hlm. 115.
Meningkatkan Mutu Pembelajaran, GP
Press, Jakarta, 2009, Cet I, hlm. 34. Mulyono, Manajemen Administrasi &
Organisasi Pendidikan, Ar-ruzz
Departemen Pendidikan nasional,
Media Jogjakarta, 2008, hlm.
Kamus besar bahasa Indonesia,
20.
PTGramedis Pustaka Utama,
Jakarta, 2008, hlm. 652. Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan
Islam, Lembaga Kajian Agama
dan Filsafat/Elkaf, Surabaya,
2006, hlm. 68.
Mulyadi, Classroom Management: Puput Fathurohman dan M Sobry
Mewujudkan Suasana Kelas Sutikno, Strategi belajar
yang MenyenangkanBagi Siswa, mengajar (Bandung: PT. Refika
UIN Malang Press, Malang, Aditama, 2007), 104
2009, hlm. 5 Ismah. Utami budiyati,
“PENGATURAN RUANG
Novan Ardy Wiyani, Manajemen
KELAS”,JURNAL CAKRAWALA
Kelas, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2013,
ILMIAH,VOL, 1 No., 10; Juni 2022,
hlm. 64-65
https://www.bajangjournal.com/index.
Syaiful Bahri Djamarah, Op.cit,
php/JCI/article/view/2590
hlm.208
Nita oktifa, https://akupintar.id/info-
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
pintar/-/blogs/membangun-
Berorientasi Standar Proses
kedekatan-dan-hubungan-baik-
Pendidikan (Jakarta: Kencana
antara-guru-dengan-siswa
Prenada Media, 2006), 124.
https://www.acerid.com/pendidikan/ma
Andyarto Surjana, Efektivitas
nfaat-dan-cara-manajemen-waktu
Pengelolaan Kelas, Jurnal
Pendidikan Penabur, Nomor 01,
Tahun I, Maret, 2002

Anda mungkin juga menyukai