Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPEMPIMPINAN
Untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : manejemen aud
Dosen Pengampu : bu astuti darmiyanti

Oleh :
Ridha nurkhusnul khotimah (2110631130049)
Neli tiana (2110631130016)
Mutia muhalisah (211063113

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul kepimpinan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bu astute
darmiyanti yaitu manajemen aud. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang manajemen aud bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bu astute darmiyanti selaku dosen mata kuliah
manajemen aud yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini

DAFTAR ISI

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Kepimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan
mengorganisasi, tetapi peran utama kepimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi
manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan kea
rah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak
berjalan kearah pencapain tujuan organisasi. Guna menyingkapi tantangan globalisasi yang
ditandai dengan adanya kompetensi global yang sangat ketat dan tajam.
Sebuah sekolah addalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat
koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di daam mengorganisasikan
sekolah sacara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang teoritis, seperti kepala
sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan
kerja sama antara struktur dan hasil sekolah. Oleh sebab itu dikatakan bahwa “keberhasilan
sekolah adalah sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil.
Maka dari itu penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul kepimpinan.
Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksup kepimpinan?


2. ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK (TK)/PAU
D
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola, memimpin atau mengarahkan.
Dalam bahasa Indonesia penggunaannya disamaartikan dengan manajemen yang memiliki m
akna sebagai usaha mengelola, mengendalikan, dan mengarahkan berbagai sumber yang ada u
ntuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pengertian lain dari manajemen adalah suatu proses m
engkoordinasikan dan mengintegrasikan sumber daya melalui kegiatan-kegiatan agar diselesai
kan secara efisien dan efektif dengan melibatkan orang lain.Adapun makna pendidikan sebaga

4
imana Anda telah mengenalnya memiliki banyak arti, namun kita cukup membahas salah satu
dari sekian banyak arti pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidikan dan/atau
lingkungan yang disadari, teratur, terencana, dan sistematis untuk membantu mengembangkan
potensi anak secara optimal. Makna ini dipakai karena cukup lengkap dalam memberikan gam
baran utuh tentang pendidikan sebagai sebuah proses. Karena makna tersebut sudah Anda ken
al maka tidak dibahas atau dianalisis secara lebih rinci.Taman Kanak-kanak sebagaimana diat
ur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 diungkapkan dalam pasal 28 bahwa TK mer
upakan bentuk pendidikan anak usia dini yang terdapat di jalur formal. Makna formal dapat di
artikan bahwa TK harus memenuhi beberapa persyaratan dalam menyelenggarakan pendidika
nnya, seperti kurikulum yang berstruktur, tenaga pendidik (guru), tata administratif serta saran
a, dan prasarana. Sebagai salah satu lembaga pendidikan anak usia dini, TK mengelola anak u
sia 4 tahun sampai 6 tahun. Jika Anda menelusuri secara mendalam dari makna TK maka akan
sampailah pada pengertian Taman yang mengandung makna filosofis pendidikan bahwa TK
merupakan taman yang indah, tempat anak-anak bermain sehingga anak mempunyai teman ya
ng banyak dan bersosialisasi. Rangkaian makna tersebut terungkap dengan indahnya dalam m
ars lagu TK yaitu “Taman yang paling indah, hanya taman kami, taman yang paling indah han
ya taman kami… tempat bermain dan berteman banyak… itulah taman kami, taman kanak-ka
nak”. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola, memimpin atau mengar
ahkan. Dalam bahasa Indonesia penggunaannya disamaartikan dengan manajemen yang memi
liki makna sebagai usaha mengelola, mengendalikan, dan mengarahkan berbagai sumber yang
ada untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengertian lain dari manajemen adalah suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasika
n sumber daya melalui kegiatan-kegiatan agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan
melibatkan orang lain.Adapun makna pendidikan sebagaimana Anda telah mengenalnya memi
liki banyak arti, namun kita cukup membahas salah satu dari sekian banyak arti pendidikan. P
endidikan merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidikan dan/atau li
ngkungan yang disadari, teratur, terencana, dan sistematis untuk membantu mengembangkan
potensi anak secara optimal. Makna ini dipakai karena cukup lengkap dalam memberikan gam
baran utuh tentang pendidikan sebagai sebuah proses. Karena makna tersebut sudah Anda ken
al maka tidak dibahas atau dianalisis secara lebih rinci.Taman Kanak-kanak sebagaimana diat
ur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 diungkapkan dalam pasal 28 bahwa TK mer
upakan bentuk pendidikan anak usia dini yang terdapat di jalur formal. Makna formal dapat di
artikan bahwa TK harus memenuhi beberapa persyaratan dalam menyelenggarakan pendidika
nnya, seperti kurikulum yang berstruktur, tenaga pendidik (guru), tata administratif serta saran
a, dan prasarana. Sebagai salah satu lembaga pendidikan anak usia dini, TK mengelola anak u
sia 4 tahun sampai 6 tahun. Jika Anda menelusuri secara mendalam dari makna TK maka akan
sampailah pada pengertian Taman yang mengandung makna filosofis pendidikan bahwa TK
merupakan taman yang indah, tempat anak-anak bermain sehingga anak mempunyai teman ya
ng banyak dan bersosialisasi. Rangkaian makna tersebut terungkap dengan indahnya dalam m
ars lagu TK yaitu “Taman yang paling indah, hanya taman kami, taman yang paling indah han
ya taman kam. tempat bermain dan berteman banyak… itulah taman kami, taman kanak-kana
k”.

B. Kepemimpinan

5
Kepemimpinan sendiri ialah salah satu bagian penting bagi melaksanakn fungsi-fungsi
manajemen aud. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebgai suatu proses yang kompleks dimana
seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi,
dan tugas atau objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju dan
bersatu. Seorang pemimpin itu melakukan proses ini dengan mengaplikasikan sifat-sifat
kepemimpinan dirinya yaitu kepercayaan, nilai, etika, perwatakan, pengetahuan,kemahiran, yang
dimilikinya. Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok sehingga
pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih
mempengaruhi orang lain daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan
kepimpinan itu sendiri timbul ketika suatu anggota kelompok mengibah motivasi kepentingan
anggota lainnya dalam kelompok (jusmawati, satriawati, dan imran 2018)
Kepimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang atau pemimpin mempengaruhi
orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Kepimpinan adalah suatu proses bagaimana menata dan mencapai kinerja untuk
mencapai keputusan seperti bagaimana yang diinginkannya. Kepimpinana adalah suatu rangkain
bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi pada suatu tertentu. Kepimpinan juga
diartikan sebgai kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas yang berhubungan
dengan aktivitas anggota kelompok. Diartikan juga sebgai kemampuan mempengaruhi berbagai
strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk
mencapai tujuan bersama, dan kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengindentifikasi,
memelihara , dan mengembangkan budaya organisasi.
Menurut Ralp M. Stogdill, kepimimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan
kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapain tujuan. Sondag P. siagian,
kepimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari pada semua sumber-sumber, dan alat
yang tersedia bagi suatu organisasi. Mardjin syam (1966) mengartikan kepimpinan sebagai
keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta mengingatkan orang, dalam usaha bersama
untuk mencapai tujuan atau dengan definisi yang lebih lengkap dapat dikatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses pemberian jalan yang mudah dari pada pekerjaan orang lain yang
terorganisir dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor kepimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan
dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada bawahannya
Kepimpinan dalam sebuah organisasi memiliki peran yang sangat besar dalam membangun
hubungan antar individu dan pembentuk nilai organisasi. Kepimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau deaserahkan untuk mencapai tujuan
tertentu. Kepimpinan diartikan sebgai kemampuan menggerakkan atau memotivasi sejumlah
orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang sama dan terarah pada pencapain tujuannya.
Kepimpinan juga merupakan proses menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama
tanpa paksaan
Sedangkan “pendidikan” sendiri memiliki arti dalam lapangan apa dan dimana kepimpinan itu
berlansung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh
kepimpinan itu
Dengan demikian kepimpinan yang akan dibahas lebih dalam ialah kepimpinan dalam
pendidikan yang merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan,
sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
 teori kepimpinan
1. Teori Sifat

6
Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fi
sik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadia
n yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar. Tahun 1940-an k
ajian tentang kepemimpinan didasarkan pada teori sifat. Teori sifat adalah teori yang mencari sif
at sifat kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual yang membedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin. Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau merupakan bakat baw
aan. Misalnya ditemukan adanya enam macam sifat yang membedakan antara pemimpin dan buk
an pemimpin yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk memimpin, kejujuran dan integritas, rasa
percaya diri, inteligensi, dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. Namun demikian teori
sifat ini tidak memberikan bukti dan adanya indikasi kesuksesan seorang pemimpin.
2. Teori Great Man
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis & Nanus menjelaska
n bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Kekuasaan berada pada seju
mlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karen
a keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. “Asal Raja Menjadi
Raja” ( Anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai pemimpin rakyatnya.
3. Teori Big Bang
Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin. Mengintegrasikan antara situas
i dan pengikut. Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pember
ontakan, reformasi. Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh dan
taat.
4. Tingkah Laku
Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungs
i-fungsi kepemimpinan. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengam
bilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin,
cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi. Antara tahun 1940-an hingga 1960-
an muncul teori kepemimpinan tingkah laku . Teori kepemimpinan tingkah laku ini mengacu pad
a tingkah laku tertentu yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin.Berdasarkan te
ori ini kepemimpinan itu dapat diajarkan, maka untuk melahirkan pemimpin yang efektif bisa de
ngan mendesain sebuah program khusus.
5. Teori personal situasional
Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasa
r kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok. Resistensi atas te
ori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnya memberlakukan asas-asas umum untuk sem
ua situasi. Hal ini tidak mungkin setiap organisasi hanya dipimpin dengan gaya kepemimpinan tu
nggal untuk segala situasi terutama apabila organisasi terus berkembang atau jumlah anggotanya
semakin besar. Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat bahwa dalam menghadap
i situasi yang berbeda diperlukan gaya kepemimpin yg berbeda-beda pula. Selanjutnya antara tah
un 1960-an hingga 1970-an berkembang kajian kajian kepemimpinan yang mendasarkan pada te
ori kemungkinan. Teori kemungkinan atau situasional mendasarkan bukan pada sifat atau tingka
h laku seorang pemimpin akan tetapi efektivitas kepemimpinan dipengaruhi oleh situasi tertentu.
Dalam situasi tertentu diperlukan gaya kepemimpinan tertentu, demikian pula pada situasi yang l
ain memerlukan gaya kepemimpinan yang lain pula
 Fungsi pemimpin dalam bidang pendidikan

7
a. Pemimpin membantu tercapainya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh
rasa kebebasan
b. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan ransangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
menjelaskan tujuan
c. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan
kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari
pengalaman.
Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok menyaddari proses dan
isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif.
d. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan
eksistensi organisasi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemimpin
a. Keahlian dan pengetahuan
b. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatannya
c. Sikap-sikap kepribadian pemimpin
d. Sikap-sikap kepribadian pengikut
 Tipe tipe kepimpinan dalam pendidikan
a. Tipe otoriter
Tipe kepimpinan otoriter ialah mendominasi yang berlebih mudah menghidupkan opsisi
menimbulkan sifat apatis, atau sifat-sifat pada anggota anggota kelompok terhadap
pemimpinnya
b. Tipe “laissez-faire”
Dalam tipe ini pemimpin tidak memberikan kepimpinannnya ia membiarkan bawahannya
berbuat sekehendaknnya
c. Tipe demokratis
pemimpin yang demokratis menafsirkan kepimpinannya bukan sebagai diktator,
melainkan sebagai pemimpin ditengah tengah anggotanya.
d. Tipe pseudo-demokratis
Tipe ini pemimpinnya hanya tampak demokratis padahal sebenarnya dia bersikap ookratis.
B. Kepimpinan Pendidikan
Kepimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan,
sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien
(makawimbang, 2012: 29). Soetopo dan soetomo (1982) menjelaskan bahwa kepimpinan
pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk
mencapai tujuan pendidikan secara bebas dan sukarela.
Morphet dkk (1982: 97), mengatakan fenomena kepimpinan organisasi pendidikan dan
administrasi adalah terkait dengan kepimpinan yang diterapkan dalam kegiatan orang dalam
kedudukan sebgai pengambil keputusan dalam berbagai jenjang organisasi pendidikan informal
yang berinteraksi dengan organisasi formal. Adapun orang-orang yang terlibat dalam masalah itu
adalah pengawas pendidikan, kepala sekolah, direktur akademi, rektor perguruan tinggi,
pimpinan dalam organisasi formal.
Kepala sekolah merupakan pimpinan pendidikan. Dalam kedudukannya sebgai pimimpin
pendidikan yang resmi, kepala sekolah diangkat dan ditetapkan secara resmi sehingga dia
bertangggung jawab dalam pengelolaan pengajaran, ketenagaan, kesiswaan, gedung dan halaman

8
(sarana dan prasarana), keuangan, serta hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat, di
samping tugasnya dalam supervisi pendidikan dan pengajaran.
Menurut david dkk (1983: 33) kepimpinan pendidikan adalah sebagai suatu kemampuan dan
proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakan orang -orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran agar tercapainya tujuan secra efektif dan efesien.
Menurut syafaruddin (2010) bahwa kepimpinan pendidikan yang dijalankan oleh kepala sekolah
atau pimpinan lembaga pendidikan lainnya mengandung unsur-unsur yaitu:
a. Proses mempengaruhi para guru, pegawai, dan murid-murid serta pihak terkait (komite
sekolah dan orang tua siswa):
b. Pengaruh yang dimaksudkan agar orang lain melakukan tindakan yang diinginkan;
c. Berlansung dalam organisasi sekolah untuk mengelola aktivitas pembelajaran
d. Kepala sekolah diangkat secra formal oleh pejabat kependidikan atau yayasan bidang
pendidikan
e. Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepimpinan yaitu tercapainya tujuan pendidikan
lulusan berkribadian baik dan berkualitas
f. Aktivitas kepimpinan lebih banyak orientasi hubungan manusia daripada mengatur sumber
daya material.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas disimpulkan bahwa kepimpinan pendidikan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada
hubungannnya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dicapai tujuan
pendidikan sekolah secara efektif dan efisien
 Kepimpinan kepala sekolah
Ada beberapa prinsip kerja sekolah sebagai organisasi, menurut roe dan drake (1980; 76), yaitu:
1. Sekolah tidak dapat mencapai efektivitas dengan pembatasan pemahaman atas fungsinya.
Rendahnya tingkat kepercayaan dan pengertian masyarakat akan membatasi efektivitas
sekolah
2. Pentingnya tuntutan pendidikan yang membuat dilindungi dan sanggahan oleh berbagai
pihak partisipan politik
3. Proses pendidikan yang rumit hanya akan dapat dilaksanakan melalui sejumlah lembaga,
perwakilan dan aktivitas kerjasama, koordinasi dan keterpaduan pendidikan dan lembaga
sosial adalah aktivitas penting dari suatu sekolah
4. Organisasi yang efektif akan menekankan dan menggunakan secara tetap dalam
keseimbangan yang lebih baik dan elemen anggota dan aktivitas administratif, yaitu:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penempatan staf
d. Kepimpinan
e. Komunikasi
f. Evaluasi dan penilain kerja
5. Setiap pribadi dipengaruhi oleh kebijakan, termasuk yaang diluar struktur organisasi,
harus menjadi bagian yang mengamankan kebijakan. Tingkatan tindakan demokratis
pada waktu tertentu bergantung atas kompetensi dan kesadaran dari keterlibatan individu
6. Tujuan administrasi sekolah adalah membantu pembelajaran dan proses pengajaran.
Personil administratif harus memberikan kepimpinan dalam peningkatan mutu
pembelajaran dan harus memberikan kepimpinan dalam peningkatan mutu pembelajaran

9
dan haarus memperhatikan anggota, staf yang memerlukan waktu, kecukupan material
dan kondisi kerja sama yang lebih baik bagi kinerja dan fungsi mereka
7. Untuk mencapai keunggulan anggota staf harus memberikan kepada mereka untuk dapat
memanfaatkan peluang bagi kontribusi yang signifikan secara lokal, konstitusional, dan
penuh tujuan. Kemajuan sekolah akan diukur dari kelancaran pekerjaan, kinerja personil,
baik sebagai individu maupun kerja sama kelompok
8. Organisasi sekolah harus memiliki fleksibilitas yang cukup dan kemampuan adaptasi
untuk menangani pengembangan keperluan baru struktur sekolah, kebijakan dan
program harus menjadi bahan yang terus dievaluasi
9. Tujuan utama dari sekolah adalah membantu mencapainya keuntungan budaya saat ini
dan penguasaan pengetahuan yang ada. Sekolah juga bertanggung jawab untuk
mengembangkan kepimpinan dalam semua peningkatan kualitas dari masyarakat
10. Tujuan dan sasaran organisasi sekolah harus dikembangkan secara bersama oleh anggota
dan organisasi dan pengembangan proses bagi satu periode tertentu untuk ditinjau ulang
dan direvisi menjadi tanggung jawab semua anggota personil sekolah
11. Organisasi sekolah harus merupakan jaringan akses yang mudah dalam, komunikasi dan
umpan balik kepada setiap bagian dari organisasi secara formal dan kepada pusat
administrasi sekolah
Dalam mejalankan organisasi sekolah dibutuhkan kepimpinan kepala sekolah. Kepimpinan
kepala sekolah dapat diartikan sebagai proses membina hubungan timbal balik antara pemimpin
dengan yang dipimpin dengan mengandalkan kemampuan komunikasi interpersonal sehingga
terjalin saling pengertian dan kerja sama antar personil (sesuai tanggung jawab dan tugas yang
ditetapkan di sekolah)
Kepimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi
mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa orang tua siswa
dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (diknas, 1999).
Usaha kepimpinan untuk mengefektifkan sekolah, harus dilakukan dengan mempergunakan
strategi yang paling tinggi jaminan kemampuannya untuk mencapai tujuan sekolah. Strategi
seperti itu menuntut kemampuan untuk mencapai tujuan sekolah. Strategi seperti itu menuntut
kemampuan kepala sekolah mengimplementasikan fungsi fungsi kepimpinan secara efektif dan
efesien. Menurut siagian (1988: 49-50) fungsi-fungsi kepimpinan itu terdiri dari
1. Pemimpin sebagai penentu arah
2. Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara organisasi
3. Pemimpin sebgai komunikator yang aktif
4. Pemimpin sebagai mediator
5. Pemimpin sebgai integrator
Kepala sekolah sebgai pemimpin lembaga pendidikan, memiliki tugas melaksanakan, dan
mengawasi aktivitas sekolah dengan dengan menyusun tujuan, memelihara disiplin dan
mengevaluasi pembelajaran yang dicapai. Pada saat ini kepala sekolah didorong untuk menjadi
pemimpin yanng memudahkan personil sekolah dengan membangun kerja sama, menciptakan
jaringan kerja dan mengatur semua komponen sekolah dengan komunikasi yang baik
Disamping itu, kepala sekolah merupakan agenberbagai komponen. Salah satu dari komponen
tersebut adalah negara. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan
dan haluan negara dalam mengupayakan pendidikan paling baik bagi anak-anak sekolah.
Walaupun begitu, kepala sekolah bukanlah robot yang tidak berpikir melainkan anggota

10
komunitas pendidik. Komunitas tersebut harus berpatisipasi aktif mendiskusikan berbagai
kebijakan sebelum hal itu ditentukan oleh negara. Para kepala sekolah perlu terus menerus
mengikuti perkembangan prakarsa kebijakan yang sedang di pertimbangkan oleh pemerintah
(strarat, 2011: 15). Kepala sekolah juga agen komunitas lokal yang melayani orang tua yang
mengirim putra-pitrinya ke sekolah dan berusaha mewujudkan sekolah yang unggul.
Menurut edmons dalam beare, et al (1997: 8), karakteristik sekolah unggul adalah sebagai
berikut
1. Guru-guru memiliki kepimpinan yang kuat
2. Guru-guru memiliki kondisi pengharapan yang tinggi untuk prestasi murid
3. Atmosphir sekolah yang tidak kaku, sejuk tekanan dan proses pengajaran yang kondusif,
iklim yang nyaman
4. Sekolah memiliki pengertian yang luas tentang focus pengajaran
5. Sekolah efektif menjamin kemajuan murid dimonitor secara priodik untuk meraih mutu
sekolah unggul, diperlukan tanggung jawab pimpinan pendidikan, seperti berikut:
a) Memberikan kesempatan kepada anggota untuk berpatisipasi dalam proses
perubahan guna merefleksikan praktik dan mengembangkan pemahaman personal
tentang sifat dan implikasi perubahan terhadap ddiri mereka
b) Mendorong mereka yang terlibat dalam implementasi perbaikan sekolah untuk
membentuk kelompok-kelompok sosial dan membangun tradisi saling
mendukung selama proses perubahan
c) Membuka peluang feedback positif bagi semua pihak yang terlibat dalam
perubahan dan
d) Harus sensitive terhadap outcomes proses pengembangan dan menciptakan
kondisi yang kondusif bagi feedback yang dibutuhkan, kemudian
menindaklanjutinya dengan melibatkan beberapa pihak dalam mendiskusikan ide-
ide dan praktiknya (syafaruddin dan asrul, 2013: 120-121).
C. TEORI -TEORI KEPEMIMPINAN DALAM PAUD FORMAL DAN NON FORMAL
Kepemimpinan sangatlah dibutuhkan dalam pembinaan pendidikan termasuk kepemimpinan di P
AUD. Seorang pemimpin dalam PAUD baik pimpinan formal maupun non formal perlu dan haru
s mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan s
ebuah organisasi misalnya organisasi sekolah PAUD formal seperti TK, RA, PAUF non formal s
eperti KB,TPA. Ada beberapa teori yang perlu diketahui tentang kepemimpinan antara lain:
a. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)
Dalam perkembangannya teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikolog yang
berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat
dicapai melalui pendidikan atau pengalaman. Sifat-sifat yang dimaksud antara lain yaitu sifat fisi
k, mental dan juga kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilankepemimpinan o
rganisasi, antara lain :
1. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggidi atas kecerdas
an rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Kar
ena pemimpin pada umumnya memilikitingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan denga
n pengikutnya.
2. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

11
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, se
orang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemi
mpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarann
ya.
3. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yangtinggi serta dorongan unt
uk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudiantercermin pada kinerja yang optimal, efektif da
n efisien.
4. Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpi
hak kepadanya.
F. FUNGSI DAN JUGA PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PAUD FORMAL DAN NO
N FORMAL
Leader atau seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaru
hi orang lain agar bisa bekerja sama sesuai dengan rencana demi tercapainya suatu tujuan yang te
lah ditentukan. Terdapat dua konsepsi tentang munculnya kemampuan seseorang untuk mengger
akkan orang lain dalam bekerja sama yang pertama ada teori genetik dan yang kedua teori sosial.
Terdapat beberapa kutipan menurut para ahli salah satunya, Mengutip dari pemikiran Joseph car
uso, bahwasanya peranan kepemimpinan terdapat delapan peranan penting sebagai berikut:
1. Peranan kepemimpinan sebagai direktur eksekutif atau pimpinan pelaksanaan
2. Peranan pimpinan sebagai pimpinan program
3. Peranan pimpinan sebagai koordinator pendidikan
4. Peranan pimpinan sebagai kepala guru/pimpinan guru
5. Peranan pimpinan sebagai guru
6. Peranan pimpinan sebagai penanggung jawab training dan perguruan tinggi
7. Peranan pemimpin sebagai penasihat perkumpulan/asosiasi perkembangan anak
8. Peranan pimpinan sebagai konsultan

Kesimpulan

Saran
Penutup
Daftar Pustaka

12

Anda mungkin juga menyukai