(NUT116)
MODUL 5
SISTEM SARAF TEPI
DISUSUN OLEH
YULIA WAHYUNI, S.Kep, M.Gizi
Serabut yang berdiameter besar paling mudah dirangsang de ngan rangsangan listrik.
Saraf itu sendiri paling peka terhadap perangsangan dan otot paling kurang peka,
sedangkan sambungan myoneural mempunyai tingkat kepekaan di antara keduanya.
Kecepatan hantaran saraf yang normal 50-60 m/d pada nervus ulnaris dan nervus me dianus
dan 45-55 m/d pada nervus peronealis komunis. Kecepatan hantaran saraf dapat melambat
secara mencolok akibat penurunan suhu, kompresi dan kondisi yang lain. Kecepatannya
mungkin berkurang 2 m/d setiap penurunan suhu 1 derajat celcius. Kecepatan hantaran paling
cepat terjadi pada serabut bermielin (sampai 50 kali lebih cepat daripada serabut yang tidak
bermielin)
C. Latihan
1. Sel schwan merupakan Sel-sel pendukung pada system saraf tepi yang
menyuplai zat makanan dan oksigen untuk kelangsungan hidupnya/
proses fisiologis. Sel Schwann pada susunan saraf tepi bersifat seperti
oligodendroglia pada SSP. Sebagian besar akson pada susunan saraf tepi
dilapisi myelin dan membentuk segmen-segmen seperti di SSP. Tiap sel
Schwann hanya melapisi satu segmen, berbeda dengan oligondendroglia
yang mengembangkan beberapa “tangan” ke tiap segmen. Sel Schwann
juga berbeda dari oligodendria dalam hal pembentukan sel baru. Bila
terjadi kerusakan pada saraf tepi, sel Scwhann membentuk serangkaian
silin der yang berperan sebagai penunjuk arah pertumbuhan akson.
2. Susunan saraf tepi sensorik : Susunan saraf tepi sensoris adalah sepanjang
jalur sensoris antara reseptor di kulit sampai dengan ganglion spinalis.
Semua impuls yang ber asal dari reseptor di kulit, otot, sendi, dan organ
dalam dikirim ke pusat melalui saraf tepi, pleksus, saraf spinalis, radiks
posterior dan ke mudian membentuk ganglion spinalis yang berada di
foramen intervertebralis, selanjutnya menuju ke dalam medula spinalis
untuk diteruskan ke otak. Ketika saraf mencapai ganglion spinalis, serat
terbagi menjadi kelompok menurut fungsi khususnya. Hanya beberapa
dari impuls yang datang dari otot, sendi, fascia dan jaringan lain mencapai
tingkat kesadaran, kebanyakan melayani kontrol otomatis aktivitas motorik
yang diperlukan untuk berjalan dan berdiri.
3. Pleksus Brakhialis membentuk 3 berkas yaitu fasikulus lateralis, posterior dan
medialis sesuai dengan topografi nya terhadap a.aksilaris. Fasikulus posterior
merupakan induk n.radialis, fasikulus medialis menjadi pangkal n.ulnaris,
sedangkan n.medianus disusun oleh serabut dari fasikulus lateralis dan
medialis