Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN SISTEM PERSARAFAN (PARKINSON)PADA NY.K

DI KOTA MEDAN

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Gerontik

Dosen : Surita ginting skm.m.kes

Disusun oleh:

1.Siti Arina Harahap

2.Sri Bescy Hutasoit

3.Suparjo Sopian Berutu

4.Trerswi Doloksaribu

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TA.2022/2023
A. Konsep Dasar penyakit parkinson
1. Pengertian
Parkinson merupakan dua dari gangguan neurodegeneratif tersering di Indonesia
setelah penyakit alzheimer (Noviani, Gunarto, & Setyono, 2010). Penyakit parkinson
biasanya dialami oleh seseorang pada usia diantara 40-70 tahun. Penyakit tersebut
ditandai dengan adanya gangguan motorik, seperti tremor, gangguan bicara maupun
kekakuan otot (Gunawan, Dalhar, & Kurniawan, 2017).
Penyakit parkinson ini terjadi karena ada kelainan fungsi otak yang secara patologik
ditandai dengan degenerasi sel-sel saraf dalam otak, yang disebut ganglia basal, hilangnya
regmentasi di bagian substansia nigra, adanya inklusi sitoplasmik yang di sebut lewy
bodies, serta adanya penurunan dopamin dan korpus striatum. Zat dopamin merupakan
zat yang mengantarkan ke saraf motorik (Tarukbua, Tumewah, & Sampoerno, 2016).
Penyakit parkinson merupakan penyakit yang telah memenuhi 80% dari parkinsonism
(Tan, et al., 2007)
Umumnya penyakit ini terjadi di usia lansia, tetapi penyakit ini telah menyerang
sekitar 250 orang diatas usia 40 tahun (Antara, 2015). Hal ini diperkirakan akan terus
meningkat oleh beberapa ahli. Parkinson telah menyerang 1% dari populasi di dunia,
sedangkan di Indonesia penyakit parkinson telah menyerang 876.665 orang (Noviani,
Gunarto, & Setyono, 2010). Prevalensi penyakit parkinson lebih banyak terjadi pada pria
dibanding wanita yaitu 3:2. Menopause bisa menjadi salah satu faktor wanita menderita
parkinson (Tan, et al., 2007). Kasus kematian yang terjadi akibat penyakit parkinson
menempati urutan ke- 5 di Asia, dan ke-12 di dunia (Noviani, Gunarto, & Setyono, 2010).

2.Epidemiologi

Penyakit parkinson lebih sering pada usia 60 tahun(Hickey, 1997).


Perubahan psikologis pada SSP mencakup hilangnya neuron berpigmen dan
adanya badan Lewy pada substansia nigra tanpa menyebab yang diketahui.
Seiring dengan penyakit memburuk, seluruh pergerakan semakin lamban,
termasuk mengunyah, menelan dan bicara dan pasien menjadi emobil. Diam atau
emobilitas penuh akan terlihat paling sering saat pasien mulai bergerak.

3.Etiologi

Penyebab yang pasti dari penyakit Parkinson (parkinsonism) tidak diketahui. Dalam
banyak kasus, penyebabnya adalah idiopathie. Bagaimanapun, gejala atau
parkinsonism sekunder berhubungan dengan berbagai gangguan pada sistem saraf
seperti bahan beracun, tumor otak di dalam basal ganglia, trauma cerebral,
infeksi/peradangan, pengapuran pembuluh darah cerebral, dan induksi obat.
Dua hipotesis yang disebut juga sebagai mekanisme degenerasi neural pada
penyakit parkinson ialah : hipotesis radikal bebas dan hipotesis neurotoksin.
1.Hipotesis radikal bebas Diduga bahwa oksidasi enzimatik dari dopamin dapat
merusak neuron nigrostriatal, karena proses ini menghasilkan hidrogen
peroksid dan radikal-oksi lainnya, walaupun ada mekanisme pelindung untuk
mencegah kerusakan dari stres oksidatif, namun pada usia lanjut mungkin
mekanisme ini gagal.
2.Hipotesis neurotoksinDiduga bahwa satu atau lebih macam zat neurotoksin
berperan dalam proses neurodegenerasi pada parkinson,n sebagai contoh
dikemukakan kemampuan zat MPTP (1-methyl-4phenyl-1,2,3,6-
tetrahydropyridine) atau toksin sejenis MPTP yang secara selektif toksik terhadap
substansi nigra dan lokus seruleus dan mencetus sindrom yang serupa dengan
parkinson pada manusia.

4. Patofisiologi
Penyakit parkinson diakibatkan oleh pembusukan dopaminergik neurons di
dalam substansia nigra, bagian dari basal ganglia yang menhasilkan dan
menyimpan neurotransmitter dopamine. Substansi nigra memainkan suatu peran
kritis di dalam extrapyramidal sistem motor, yang mana bertanggung jawab untuk
mengendalikan postur dan koordinasi dan pergerakan volunter.
Basal ganglia menjadi anggota caudate nucleus, putamen, dan globus
pallidus. Di bawah ini adalah strukturdari nucleus yang Lebih kecil, termasuk,
nucleus yang subthlamic, nukleus merah, dan substansia nigra. Secara normal
rangsangan basal ganglia mengakibatkan perbaikan dari aktivitas motor volunter
melalui keseimbangan neurotransmitters acetylcolin dan dopamin.
Dopamine, yang mana diproduksi oleh substansia nigra, diteruskan kepada
putamen dan caudate nucleus dan mempunyai suatu efek yang bersifat
mencegah pergerakan. Acetylcholine, yang mana diproduksi sepanjang seluruh
basal ganglia, mempunyai suatu excitatory yang mempengaruhi pergerakan.
Pembusukan substansia nigra mengakibatkan ketidak seimbangan excitatory
acetylcholin dan bersifat mencegah dopamin. Penghabisan dopamin yang relatif
itu mengakibatkan dominasi oleh aktivitas cholinergic, menimbulkan karakteristik
gejala kekakuan otot, tremor, dan bradykinesia (melambatnya gerakan).

PATHWAY

Ketidakseimbangan Berkurang dopamin Lesi di ganglio


aktivitas gamma dan di substansi nigra basal dan batang
alfa,  gamma,  dan korpus striatum otak
alfa karena proses
degenerasi

Kelaianan sistem

Motorik

Piramidal Ekstra piramidal cerebral Neuromuskuler

Rigiditas Tremor Bradikinensia Instabilitas postur


Kerusakan  Kurang perawatan  Kerusakan Konstipasi
mobilitas fisik diri komunikasi
 Perubahan nutrisi verbal
kurang dari  Ketidakefektif
kebutuhan tuhuh an koping

5.Komplikasi
 Gangguan motor
 Kelemahan gaya berjalan, keseimbangan dan sikap
 Dysfungsi Autonomic
 Dysarthria
 Dysphagia
 Dementia
 Depression

6.Gejala Klinik
a. Tremor
Biasanya merupakan gejala pertama pada paralisis agitans. Tremor
biasanya bermula disatu ekstermitas atas dan kemudian melibatkan
ekstermitas bawah pada sisi yang sama, beberapa waktu kemudian sisi
lainnya juga terlibat dengan urutan yang serupa. Kepala,bibir dan lidah sering
tidak terlibat, atau terlibat pada stadium penyakit yang lanjut. Frekuensi tremor
parkinson berkisar antara 4-7 gerakan pemenit. Tremor terutama timbul bila
penderita dalam keadaan istirahat dan dapat ditekan untuk sementara bila
ekstermitas digerakan. Sering dapat dihentikan sebentar bila diusahakan.
Tremor nebjadi bertambah hebat dalam keadaan emosi dan menghilang bila
tidur.
b. Rigiditas
Pada stadium dini, rigiditas otot terbatas pada satu ekstermitas atas, dan
hanya terdeteksi pada gerakan pasif. Biasanya lebih jelas bila pergelangan di
fleksi dan ekstensi secara pasif dan pronasi serta supinasi lengan bawah
secara pasif. Pada stadium lanjut, rigiditas menjadi menyeluruh dan berat
sehingga memberikan tahanan bila persendian-persendian digerakan secara
pasif.
Rigiditas merupakan peningkatan jawaban terhadap regangan otot pada
otot antagonis dan agonis.
Salah satu gejala dini dari rigiditas ialah hilangnya gerak asosiasi lengan bila
berjalan.
Meningkatnya tonus otot pada sindrom parkinson disebabkan oleh
meningkatnya aktivitas neuron motorik alfa.
c. Bradikinensia (gerakan menjadi lamban)
Pada bradikinensia, gerakan voluntar menjadi lamban dan memulai suatu
gerakan menjadi sulit. Didapatkan berkurangnya gerak asosiatif bila berjalan.
Sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lamban mengenakan
pakaian, lambat mengambil suatu obyek. Ekspresi atau mimik muka
berkurang (seolah muka topeng). Bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi
lambat. Gerak halus sewaktu menulis atau mengerjakan benda-benda
berukuran kecil menjadi sulit dan menghilang.
Bradikinensia merupakan hasil dari gangguan integrasi pada impuls optik,
labirin, proprioseptik, dan impuls sensorik lainnya di ganglia basal, ini
mengakibatkan berubahnya aktivitas refleks yang mempengaruhi neuron
motorik, gamma dan alfa
d. Migrografia
Bila tangan yang dominan yang terlibat, maka tulisan tangan secara
gradual menjadi kecil dan rapat.
e. Sikap parkinson
Bradikinensia mengakibatkan langkah menjadi kecil, yang khas pada penyakit
parkinson. Pada stadium yang lebih lanjut, sikap penderita dalam fleksi,
kepala difleksi ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung
ke depan, dan lengan tidak melengkung bila berjalan
f. Bicara
Rigiditas dan bradikinensia otot pernapasan, pita suara, otot faring, lidah
dan bibir mengakibatkan berbicara atau pengucapan kata-kata yang monoton
dengan volume kecil, yang khas pada penyakit parkinson.
g. Disfungsi autonom
Dapat terjadi disfungsi autonom karena berkurangnya secara progresif
sel-sel neuron di ganglia simpatis. Ini mengakibatkan keringat berlebihan,
gangguan spingter terutama inkontenesia dan hipotensi ortostatik.
h. Demensia
Penderita penyakit parkinson idiopatik banyak yang menunjukkan perubahan
status mental selama perjalanan penyakitnya. Disfungsi visuospasial
merupakan defisit kognitif yang sering dilaporkan pada penyakit parkinson.
Gangguan mental ini dapat pula disertai halusinasi visual atau auditoar dan
waham

7.Pemeriksaan penunjang
Menurut tarwoto,2013
1.EKG (terjadi perlambatan yang progresif)
CT Scan kepala(terjadi atropi kortikal difu,sulki melebar,hidrisefalua eks vakuo.

8.Penatalaksanaan
Tujuan utama perawatan medis adalah mengatasi gejala yang timbul dengan obat-
obatan. Beberapa penatalaksanaan yang sedang dilakukan adalah dengan
neurotransplantantion dari jaringan medula ginjal, tetapi langkah ini masih dalam tahap
persiapan untuk pengembangannya.

1.Management Umum
Therapi fisik : untuk memelihara hubungan mobilitas dan gaya berjalan yang
normal.
Ocupational therapi (therapi kerja : Untuk menolong pasien berpartisipasi dalam
kegiatan sehari hari (ADL).

Therapi suara : Untuk fasilitas komunikasi

Psychotherapi : Untuk fasilitas pasien menyesuaikan diri secara alamiah


dengan penyakit yang kronis.

2.Therapi obat-obatan
Peraturan tentang therapi pharmachologic kompleks dan memerlukan pengetahuan
tentang itu dan pengalaman dari seorang dokter berkwalitas. Beberapa jenis obat dapat
mengurangi gejala penyakit parkinson; anticholenergics, obat anti alergi, obat
dopaminergic, dan dopamine agonists. Sebab efek samping dari beberapa obat dapat
membahayakan, Pemberian obat harus diatur dengan teliti.

B. Asuhan Keperawatan Gerontik pada Lansia Yang Mengalami Parkinson

A.Pengkajian umum
Pengkajian merupakan tahap awal dan merupakan dasar proses keperawatan
diperlukan pengkajian yang cermat untuk mengenal masalah klien agar dapat
memberikan tindakan keperawatan.keberhasilan keperawatn sangat tergantung
kepada kecermatan dan ketelitian dalam pengkajian.tahap pengkajian ini terdiei
dari 4 komponen antara lain pengelompokan data,analisis data,perumusan
diagnose keperawatan.
Identitas meliputi:Nama,umur(lebih sering pada kelompok usia lanjut,pada usua
50 an dan 60an),jenis kelamin (lebih banyak pada laki-
laki)pendidikan,alamat,pekerjaan,agama,suku bangsa,tanggal dan jam MRS,no
registrasi,dan diagnose medis.
1.Keluhan utama
Hal yang sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan
adalah gangguan gerakan,kaku otot dan hilangnya refleks postural

2.Riwayat kesehatan sekarang


Pada anamnesis klien sering mengeluhkan adalanya tremor,sering kaki pada
salah satu tangan dan lengan,kemudian kebagian yang lain dan akhirnya bagaian
kepala,walaupun tremor ini tetap unilateral.karakteristik tremor dapat berupa
lambat,gerakan membalik(pronasi-supinasi)pada lengan bawah dan telapak
tangan.keluhan lainnya pada penyakit meliputi adanya perubahan pada sensasi
wajah,sikap tubuh dan gaya berjalan.danya keluhan regiditas
desrebsasi,berkeringat,kulit berminyak,dan sering menderita dermatitis
peboroik,sulit menelan,konstipasi,serta gangguankandung kemih yang diperberat
oleh obat-obat antikolonergik dan hipertron prostat.

3.riwayat kesehatan dahulu


Pengkajianyang perlu ditanyakan meliputi adanya riwayat hipertensi,diabetes
mellitus,penyakit jantung,anemia,penggunaan obat-obt antikolinergik dalam
jangka waktu yang lama.

4.Riwayat kesehatan keluarga


Walaupun penyakit Parkinson tidak ditemukan,hubungan sebab genetik yang jelas
tetapi pengkajian adanya anggota generasi terdahulu yang menderita hipertesi
dan DM diperlukn untuk melihat adanya komplikasi penyakit lain yang dapat
mempercepat progresifnya penyakit.

5.Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku,perasaan dan emosi yang dialami penderita
sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita.

6.pengkajian psikososiospiritual
Pengkajian meknisme koping yang digunakan klien untuk menilai respon klien
terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga
dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari,baik
dalam keluarga ataupun dalam masyakarat.

7.pemeriksaan fisik
Klien dengan penyakit Parkinson umumnya tidak mengalami penurunan
kesadaran.adanya perubhana pada tanda-tanda vital,meliputi
brakardia,hipotensi,dan penurunan frekuensi pernafasan.

B.Pengkajian khusus
1.pola sensori dan kognitif
Klien mengalami kebingungan,ketidakmampuan berkonsentrasi,kehilangan minat
dan motivasi,mudah lupa,gagal dalam melaksankan tugas,cepat
marah,disorientasi.untuk mengalami status mental klien dapat dilakukan
pengkajian menggunakan table mental short portable mental status quesionera)
No Pertanyaan jawaban Score
1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekarang ini?
3 Apa nama tempat ini?
4 Berapa nomor telp anda?
5 Dimana alamat anda?
6 Berapa umur anda?
7 Kapan anda lahir?
8 Siapa presiden Indonesia
sekarang?
9 Siapa presiden sebelumnya?
10 Siapa nama kecil ibu anda?

Penilaian SPMSQ
1.kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
2.kesalahan 3-4 fungsi intelektual ringan
3.kesalahan 5-7 fungsi intelektual sedang
4.kesalahan 8-10 fungsi intelektual berat

2.pola aktivitas
Klien mengalami gangguan dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari karena
penurunan minat.pengkajian kemampuan klien dalam memenuhi kebiasaan aktivitas
sehari-hari dapat menggunakan indeks KATZ

skore Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan,kontinen,berpindah,ke kamar
kecil,berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari,kecuali satu dari
fungdi tersebut
C Kemadirian dalam semua aktivitas sehari-hari kecuali,mandi dan satu fungsi
tambahan
D Kemadirian dalam semua aktivitas sehari-hari
kecuali,mandi,berpakaian,berpindah dan satu fungsi tambahan
E Kemadirian dalam semua aktivitas sehari-hari kecuali,mandi,berpakaian,
Ke kamar kecil dan satu tambahan
F Kemadirian dalam semua aktivitas sehari-hari kecuali,mandi,berpakaian dan
satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut

Menurut asyikah(2017)menyatakan bahwa kemandirian pada lansia bergantung


pada kemampuan individu dalam melakukan aktivitas harian.
3.Pola hubungan dan peran
Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap anggota
keluarga dan masyarakat tempat tinggal,pekerjaan,tidak punya rumah,dan masalah
keuangan.menggunakan pengkajian APGAR kelurga.

Tabel pengkajian APGAR Keluarga


No Fungsi Uraian Skore
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga(teman-teman)saya
untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara
keluarga(teman-teman)saya
membicarakan sesuatu dengan saya
dn mengungkapkan masalah dengan
saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga(teman-
teman)saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara
keluarga(teman-teman)saya
mengekspresikan efek dan berespon
terhadap emosi-emosi saya,seperti
marah,sedih atau mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu
bersama-sama

Status sosial lansia dapat diukur dengan mengunnakan APGAR keluarga.


Penilaian:Jika pertanyaan –petanyaan yang dijawab kadang-kadang(poin 1),hamper
tidak pernah(poin 0).

4.Personal Hygine
Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pola personal hygine klien dapat dilakukan
dengan pengkajian Bathel Index.

Tabel pengkajian Index Bathel


No Item yang di nilai Skor skor
1 Makan 0= Tidak mampu

1= Butuh bantuan
memotong,mengoles
mentega,dll

2= Mandiri

2 Mandi 1= Tergantung orang


lain

2= Mandiri
3 Perawatan diri 0= Tergantung orang
lain

1= Mandiri
4 Berpakaian 0= Tergantung orang
lain

1= Mandiri
5 BAK/BAB 0= Inkontinensia/tidak
teratur atau perlu
enema

1= Kadang
inkontinensia

Interpretasi hasil
 1.20:mandiri
 2.12-19:ketergantungan ringan
 3.9-11: ketergantungan sedang
 4.5-8:ketergantungan berat
 5.0-4:ketergantungan total

C.Diagnosa Keperawatan
1.Hambatan mobilitas fisik yang berhungan dengan kekakuan dan kelemahan
otot(Edisi jilid 1 NANDA NIC NOC Hal 283)
2.Depisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahan
neuromuscular,menurunnya kekuatan,kehilangan control otot/koordinasi(NANDA Hal
258)
3.Gangguan eliminasi alvi(konstipasi)yang berhubngan dengan medikasi dan
penurunan aktivitas(NANDA Hal 294)

D.Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi

1 Hambatan mobilitas Kriteria hasil;klien 1.monitoring vital sign sebelum


fisik meningkat dalam aktivitas atau sesudah latihan dan lihat
fisik,mengerti tujuan dari respon pasien saat latihan
peningkatan mobilitasi 2.konsultasikan dengan terapi
memverbalisasi perasaan fisik dengan rencan ambulansi
dalam peningkatan
kekuatan dan kemampuan sesuai dengan kebetulan
berpindah.memperagakan 3.bantu klien untuk menggunakan
penggunaan alat bantu tongkat saat berjalan dan cegah
untuk mobilisasi (walker) terhadap cedera.
4.ajarkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang teknik
ambulansi.
5.kaji kemampuan pasien dan
mobilisasi.
6.latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLS secara mandiri
sesuai dengan kemampuan.
7.dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADL pasien.
8.berikan alat bantu jika klien
memerlukan.
9.Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
10.Communication enhancement
hearing deficit.

2. Hambatan .Ketidak mampuan A.mengukapkan kepuasan dalam


kemampuan untuk mengancing pakaian. berpakaian dan menata rambut.
melakuakan atau .ketidak mampuan B.menggunakan alat bantu untuk
mennyelesaikan mendapatkan pakaian. memudahkan dalam berpakain.
aktivitas berpakain .ketidak mampuan C.dapat memilih pakain dan
dan berias untuk diri mengenakan sepatu. mengambilnya dari lemari atau
sendiri. laci.
D.pantau tingkat kekuatan dan
toleransi aktivitas.
E.pantau peningkatan dan
penurunan kemampuan untuk
berpakain untuk berpakain dan
melakukan perawatan rambut.
F.pertimbangkan budaya pasien
ketika mempromosikan aktivitas
perawatan diri.
G.pertimbangkan usia pasien
ketika mempromosikan aktivitas
perawatan diri.

E.Implementasi keperawatan
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik.Tahap pelaksaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditujukan pada nursing oders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan.tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,pemulihan kesehatan dan memfasilitasi
koping.terdapat 3 tahan dalam tindakan keperawatan,yaitu
persiapan,perencanaan dan dokumentasi (Nursalam 2009)
Kegiatan implementasi pada klien dengan parkinson adalah membantunya
mencapai kebutuhan dasar seperti;
1.Melakukan pengkajian keperawatan untuk mengidentifikasi masalah baru
atau memantau status masalah yang tepat.
2.Melakukan pennyuluhan untuk membantu klien memperoleh pengetahuan
baru mengenai kesehatan mereka sendiri atau penata laksanaan
pennyimpanan.
3.Membantu klien membuat keputusan tentang perawatan kesehatan dirinya
sendiri.
4.Konsultasi dan rujuk pada profesional perawatan kesehatan lainnya untuk
memperoleh arahan yang tepat.
5.Memberikan tindakan keperawatan spesifik untuk
menghilangkan,mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan.
6.Membantu klien untuk melaksanakan aktivitas mereka sendiri.

F.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan,rencana tindakan dan pelaksanaanya sudah berhasil
dicapai.Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan.Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan
dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang
diberikan,sehingga perawat dapat mengambil keputusan (Nursalam 2009)
Evaluasi dapat dibagi dua,yaitu evaluasi hasil atau formatif
dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan,evaluasi hasil sumatif
dilakukan dengan membandingkan respons klien pada tujuan khusus dan
umum yang telah ditemukan.
Problem-Intervention-Evaluation adalah suatu singkatan masala,intervensi dan
evalusi.Sistem pendokumentasi PIE adalah suatu pendekatan orientasi-proses
pada dokumentasi dengan penekanan pada proses keperawatan dan
diagnosa keperawatan (Nursalam 2009)
Proses dokumentasi PIE dimulai pengkajian waktu klien masuk
diikuti pelaksanaan pengkajian sistem tubuh setiap hari setiap pergantian jag (
8 jam ),data masalah hanya dipergunakn untuk asuhan keperawatan klien
jangka waktu yang lama dengan masalah yang yang kronis,Intervesi yang
dilaksanakan dan rutin dicatat dalam catatan perkembangan digunakan untuk
pencatatan nomor Intervesi keperawatan yang spesifik berhungan dengan
masalah,intervensi langsung terhadap pennyelesaian masalah ditandai
dengan intervensi dan nomor masalah klien,keadaan klien sebagai pengaruh
dari intervensi diidentifikasi dengan tanda evaluasi dan nomor masalah
klien,setiap masalah yang diidentifikasi dievaluasi minimal setiap 8 jam
(2009;208)

Laporan Asuhan Keperawatan pasien Tn.Y Dengan parkinson


A.Pengkajian
1.Riwayat Klien
Nama :Tn,Y
Tempat\|Tgl Lahir :
Umur
Agama
Jenis Kelamin
Suku
Status Perkawian
Pendidikan
Orang yang dapat di hubungi
Hubungan dengan usila
Alamat
Jenis kelamin
2.Riwayat Keluarga
Ket:
G1: Ibu dan ayah klien.menuruti klien,klien tidak mengetahui pennyebab ibu dan
Ayah klien meninggal klien hanya mengetakan bahwa pennyebabnya karena
sakit,Sedangkan ibu dan ayah istri,klien juga mengatakan bahwa dia tidak
mengetahui penyebabnya meninggal ibu dan Ayah istri klien.
G2 : Klien bersaudara empat dan klien anak terakhir,dan ketiga saudara klien
telah meninggal menurut klien saudaranya meninggal karena sakit klien juga tidak
mengetahui sakit yang di derita saudaranya.Sedangkan istri klien bersaudara
empat menurut klien istrnya telah meninggal ,dan yang masih hidup tinggal
saudara istri klien yang ketiga.
G3 :Klien mempunyai anak dua,laki-laki dan perempuan,dan keduanya telah
berkeluarga,menurut klien yang membiayai kebutuhan hidupya adalah anaknya.

3.Riwayat Pekerjaan
Status Pekerjaan saat ini : Tidak ada
Pekerjaan Sebelumnya :Petani
Sumber pendapatan : Mengharapkan sumber pendapatan dari anak Tn.Y
4.Sistem pelayanan kesehatan yang digunakan
Dokter/Perawat :Dokter dan perawat
Rumah sakit /Puskesmas :Puskesmas
Pelayanan kesehatan di rumah : Tidak ada
5.Kebiasaan Spiritul
Menurut klien setiap hari klien sholat 5 waktu sendiri di rumah
6.Status kesehatan
Keluhan : susah BAB, Pusing-pusing
Provokatif : Menurut klien pusingnya karena di pengaruhi oleh pennyakitnya
Qualitatif : Menurut klien nyerinya tidak ada hanya pusing
Region : Menurut klien terasa di seluruh kepala
Severity/scala :Hasil demonstrasi nyeri 1 sampai 10,menurut klien nyerinya
5,yaitu nyeri sedang
Timming :Waktunya menurut klien tidak menentu biasanya timbulnya
setiap hari
Pengetahuan tentang pennyakit saat ini : Parkinson
7. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah di alami : Tidak ada
Status kesehatan setahun yang lalu : Tidak ada
Riwayat perawatan : Tidak ada
Riwayat operasi : Riwayat operasi
Riwayat alergi : Tidak ada
8.Obat-obatan
Nama obat : Levodopa
Dosis : 50 Mg
Bagaimana/kapan mengkomsumsinya : 1 kali sehari
9.Masalah yang berkaitan dengan komsumsi obat
Efek samping : Tidak ada
Cara memperoleh obat : Menurut klien,klien mendapatkan obat
dari dokter yang pernah klien datangi
10.Kebutuhan dasar pola kebiasaan sehari-hari
a.makan :3x/hari makan seperti biasa tidak ada
pantangan makanan
b. Minum :3x/hari minum teh pada saat pagi
hari menggunakan gula tropica
c. naslim
d .Tidur : Tidur siang ,biasanya klien tidur
jam 9 sampai jam 10 pagi.
e. tidur malam jam 9 malam sampai jam 4 subuh,kesulitan tidur,saat waktu tidur
malam klien sering bangun malam untuk BAK
f .Eliminasi fekal/bab : Sulit BAB,waktu,1x/5hari,konsistensi
warna kuning
g. Kecoklatan,penggunaan obat pencagar,Dulcolax, bau khas
h. Eliminasi urine/bak : 3-4/hari,kejernihan warna kuning,bau
amonial, tidak ada penggunaan alat bantu
i. Personal Hygiene : Kebiasaan mandi 2x/hari,mencuci
rambut pada saat mandi,kerapihan penampilan terlihat rapi
11. Tinjauan sytem
a. Keadaan umum : Compos mentis
b. Tanda-tanda vital : TD 120/70 mmhg N : 73x/m P : 18x/m
S :37 ,2 c

Anda mungkin juga menyukai