Anda di halaman 1dari 5

TAHAPAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1) Annisa Pramudya Wardani 2) Dwi Annisa Afzani

PENDAHULUAN

Untuk bias menganalisis kinerja pemerintah daerah secara kompreher dan mendalam, pembaca
laporan keuangan perlu memahami tahapan dan berbagai metode menganalisis laporan
keuangan. Tahap-tahap analisis laporan keuangan merupakan urutan-urutan langkah yang perlu
dilakukan untuk menganalisis laporan keuangan, sedangkan metode analisis merupakan berbagai
teknik atau cara untuk menginterpretasikan angka-angka dalam laporan keuangan sehingga
memberikan makna tertentu yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

RUANG LINGKUP ANALISIS LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

Berdasarkan ketentuan dalam PP No. 03 Tahun 2007, pemerintah daerah berkewajiban untuk
menyampaikan :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah Pusat.


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Masyarakat.

Dari ketiga jenis laporan tersebut, Pemerintah Pusat, DPRD dan Masyarakat dapat menilai
kinerja Pemerintah Daerah. LKPJ Kepala Daerah merupakan laporan kinerja terpenting yang
akan menjadi objek analisis kinerja. Pada dasarnya LKPJ Kepala Daerah dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu :

Laporan Pelaksanaan Tugas Umum Pemerintahan dan Pembangunan.


Laporan Pelaksanaan APBD.

Laporan Pelaksanaan Tugas Umum Pemerintahan dan Pembangunan berisi laporan kinerja
program dan kegiatan berdasarkan fungsi dan urusan.
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Pembaca laporan keuangan perlu memahami langkah-langkah yang efektif untuk menganalisis
dan mengevaluasi kinerja pemerintah daerah secara tepat dan komprehensif. Adapun langkah-
langkah atau tahapan dalam menganalisis laporan keuangan pemerintah daerah adalah sebagai
berikut :

Menilai Kinerja Makro


Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam analisis laporan keuangan adalah menilai
kinerja makro pemerintah daerah. Hal ini sangat penting karena keberhasilan atau
kegagalan dalam kinerja makro ini sangat berkaitan dengan laporan keuangan yang
merupakan gambaran kinerja mikro. Kinerja makro merupakan cerminan dari kinerja
mikro. Oleh karena itu, jika kinerja makro kurang baik, maka besar kemungkinan kinerja
mikro juga kurang baik. Memang dalam kondisi tertentu bias jadi kinerja mikro sudah
baik tetapi kinerja makro buruk karena disebabkan faktor eksternal yang berada diluar
kendali pemerintah daerah, misalnya terjadi krisis global atau nasional yang berimbas ke
daerah, terjadi bencana alam dan sebagainya. Prinsipnya, langkah pertama analisis
laporan keuangan adalah melihat kinerja makro terlebih dahulu baru selanjutnya
menganalisis laporan keuangan yang merupakan kinerja mikro.

Menilai Kinerja Program atau Kegiatan


Langkah kedua yang perlu dilakukan sebelum melakukan analisis laporan keuangan
adalah menilai kinerja program dan kegiatan pemerintah daerah. Kinerja program dan
kegiatan dapat dilihat dari LKPJ Pelaksanaan Tugas Umum Pemerintahan dan
Pembangunan atau dari Laporan Akuntanbilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Keberhasilan pelaksanaan program atau kegiatam dinilai dari aspek 3E, yaitu
ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Ekonomi terkait dengan penggunaan sumber daya
input secara hemat tidak terjadi pemborosan, efisiensi terkait dengan kesesuaian
pelaksanaan dengan anggaran dan efektivitas terkait dengan ketercapaian target.
Menilai Kinerja Keuangan
Setelah dilakukan penilaian terhadap kinerja makro dan kinerja program atau kegiatan,
maka langkah selanjutnya dapat dilakukan penilaian kinerja keuangan secara lebih rinci
dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Kinerja keuangan tercermin dari
laporan keuangan neraca, laporan realisasi anggaran dan laporan arus kas. Laporan
keuangan perlu dianalisis untuk bias memberikan gambaran kinerja keuangan. Analisis
laporan keuangan merupakan kegiatan untuk menginterpretasikan angka-angka dalam
laporan keuangan dalam rangka menilai kinerja keuangan yang hasil analisis tersebut
akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, social atau politik.

TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis laporan keuangan memerlukan teknik tertentu agar kegiatan analisis tersebut bermanfaat
untuk pengambilan keputusan. Terdapat beberapa teknik analisis laporan keuangan, antara lain :

Analisis Varians (Selisih)


Analisis varians (selisih) pada umumnya digunakan untuk menganalisis laporan realisasi
anggaran, yaitu dilakukan dengan cara mengevaluasi selisih yang terjadi antara anggaran
dengan realisasi. Selisih anggaran dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu selisih yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan. Yang perlu dianalisis lebih dalam adalah
terhadap selisih yang tidak menyenangkan.

Aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam analisis varians ini adalah :
a) Menentukan tingkat signifikansi selisih anggaran. Apakah selisih anggaran
dengan realisasi dinilai signifikan ataukah tidak. Jika tidak, maka bias diabaikan.
Tetapi jika dianggap signifikan, maka perlu analisis lebih lanjut.
b) Menentukan tingkat varians (selisih) anggaran yang bisa ditoleransi. Berapa besar
penyimpangan anggaran yang masih dianggap dalam batas wajar.
c) Mencari penyebab terjadinya selisih anggaran.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan perbandingan antara dua angka yang datanya diambil
dari elemen laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk
mengintepretasikan perkembangan kinerja dari tahun ke tahun dan membandingkannya
dengan kinerja organisasi lain yang sejenis. Terdapat berbagai macam analisis rasio
keuangan, antara lain :
a) Analisis asset
b) Analisis Likuiditas, meliputi rasio lancar, rasio kas, rasio cepat dan rasio modal
kerja terhadap total aset.
c) Analisis Solvabilitas.
d) Analisis Kewajiban (Leverage), meliputi rasio total utang terhadap ekuitas (debt
to equity ratio), rasio total utang terhadap asset modal dan rasio total utang
terhadap pendapatan.
e) Analisis Ekuitas.
f) Analisis profitabilitas, meliputi profit margin, return on assets (ROA), return on
investment (ROI), return on equity (ROE), return on capital employed (ROCE)
dan net income.
g) Analisis Aktivitas.

Analisis Pertumbuhan (Trend)


Analisis pertumbuhan atau trend dilakukan untuk mengatahui kecenderungan baik berupa
kenaikan atau penurunan kinerja selama kurun waktu tertentu. Analisis pertumbuhan ini
penting untuk mengetahui sejarah perkembangan kinerja. Analisis pertumbuhan atau
trend dapat diaplikasikan misalnya untuk menilai pertumbuhan pendapatan, utang,
surplus atau defisit dan sebagainya.

Analisis Regresi
Analisis regresi dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Analisis regresi bermanfaat untuk riset kebijakan public yang hasilnya dapat
diaplikasikan oleh pemerintah daerah. Analisis regresi ini misalnya :
a) Menguji pengaruh likuiditas keuangan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah.
b) Menguji pengaruh tingkat serapan APBD terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
c) Menguji pengaruh belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
d) Menguji pengaruh belanja bantuan keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah.
e) Menguji pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pendapatan daerah.
f) Dan sebagainya.

Analisis Prediksi
Data laporan keuangan juga dapat digunakan untuk analisis prediksi atau proyeksi.
Misalnya, untuk memprediksi pendapatan tahun depan dapat digunakan data tahun ini
dan beberapa tahun lalu sebagai dasar prediksi. Demikian pula untuk prediksi belanja
bisa digunakan data dari laporan keuangan. Data laporan keuangan pemerintah daerah
selama beberapa tahun juga dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan, kekuatan dan
kesinambungan keuangan daerah di masa datang.

Anda mungkin juga menyukai