Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA

KOMITE FARMASI DAN TERAPI ( KFT )


TAHUN 2022

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALED

Jl. Prabukiansantang No.4 Kabupaten Cirebon


Telp. 0231-661126 Fax. 0231- 664091 Cirebon
e-mail : brsud.waled@gmail.com
KATA PENGANTAR

Program kerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan
kinerja Komite Farmasi dan Terapi RSUD Waled Tahun 2022 sehingga mutu pelayanan di
RSUD Waled menjadi lebih baik.

Didalam program ini digambarkan tentang latar belakang, tujuan. Kegiatan pokok
dan rincian kegiatan, sasaran, metode, jadwal kegiatan, evaluasi, dan pelaporan program
kerja KFT yang mengacu kepada keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Waled
No. 445/2002-RSUD tentang Penunjukan Komite Farmasi dan Terapi (KFT) Di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Waled Tahun 2021.

Dengan Tersusunnya program kerja KFT tahun 2022 ini semoga dapat bermanfaat
untuk meningkatkan kinerja KFT lebih baik, sehingga dapat memberikan masukan
kebijakan dalam mengambil kebijakan terutama kaitannya dengan pelayanan farmasi di
RSUD Waled.

Waled, 05 Januari 2022

Ketua Komite Farmasi dan Terapi

dr. Mohammad Erwin Indrakusuma, Sp. MK


NIP : 19781214 200701 1 007
PROGRAM KERJA

KOMITE FARMASI DAN TERAPI TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Penggunaan obat secara rasional mensyaratkan bahwa penderita menerima
obat yang sesuai dengan kebutuhan klinis dalam dosis yang memenuhi kebutuhan
individual dengan berpedoman pada 8 benar + 1 W (benar pasien, benar obat, benar
waktu penggunaan, benar informasi, benar indikasi, benar dosis, benar rute
pemberian, benar dokumentasi, dan waspadai efek samping).
Salah satu aspek penting dalam pelayanan kefarmasian adalah
memaksimalkan penggunaan obat rasional. Dalam hal ini apoteker bersama dengan
staf medik di rumah sakit wajib mengembangkan berbagai kebijakan obat diumah
sakit yang dilakukan dengan Komite Farmasi dan Terapi (KFT).
Dimana tugas Komite Farmasi dan Terapi adalah :
a. Merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan terapi obat
b. Menetapkan Formularium Rumah sakit dan merevisi secara berkala
c. Mengevaluasi, mengkaji, dan membuat rekomendasi serta mengedukasi bagi staf
medis dan pimpinan rumah sakit dalam hal penggunaan obat.
d. Memantau dan mengevaluasi reaksi obat yang merugikan.

B. LATAR BELAKANG
Komite Farmasi dan Terapi membantu Direktur RSUD Waled dalam
memformulasi kebijakan professional yang luas tentang perbekalan farmasi rumah
sakit termasuk melakukan evaluasi atau penilaian dalam hal seleksi, pengadaan,
penyimpanan, distribusi dan penggunaan yang aman serta monitoring.
Sistem formularium adalah suatu metode yang digunakan staf medic di rumah
sakit yang bekerja melalui komite farmasi dan terapi, mengevaluasi, menilai dan
memilih dari berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia, yang dianggap
paling berguna dalam perawatan pasien.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kefarmasian yang optimal

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pelayanan kefarmasian
b. Meningkatkan kualiatas obat yang tersedia
c. Meningkatkan keamanan dalam penanganan dan pemberian obat di rumah
sakit
d. Meningkatkan pengendalian obat atau perbelakan farmasi yang digunakan
dirumah sakit

D. KEGIATAN KOMITE FARMASI DAN TERAPI


1. Menyelenggarakan rapat rutin KFT
2. Mengevaluasi ketersediaan obat di RSUD Waled.
3. Mengevaluasi kejadian tidak diinginkan (KTD) yang berkaitan dengan
penggunaan obat yang baik dan benar.
4. Mengevaluasi usulan penambahan dan penghapusan obat, analisis obat-obat
slowmoving dan dead stock
5. Menyusun dan mengevaluasi penggunaan formularium rumah sakit

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Menyelenggarakan rapat rutin KFT setiap 1 bulan sekali
2. Evaluasi ketersediaan obat berdasarkan data monitoring ketersediaan obat di
pelayanan kefarmasian dengan cara :
a. Berkoordinasi dengan instalasi farmasi terkait pencatatan dan monitoring
kekosongan obat
b. Membuat surat tertulis kepada distributor terkait obat kosong
c. Membuat surat tembusan kepada KSM / DPJP terkait obat kosong agar
diberlakukan substitusi
3. Melaporkan dan memberi solusi terkait Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
berkoordinasi dengan Komite Mutu Rumah Sakit.
a. Berkoordinasi dengan instalasi farmasi untuk melakukan pencataan jika terjadi
kesalahan pemberian obat
b. Rekapitulasi pencatatan dilakukan setiap bulan dan tahun
c. Mencari penyebab dan memberikan rekomendasi guna mengurasi kejadian
kesalahan pemberian obat
4. Mengevaluasi usulan penambahan/ penghapusan obat, menganalisis obat
slowmoving dan deadstock, dengan cara :
a. Merekap data usulan penambahan/ penghapusan obat kemudian dibahas
saat rapat KFT
b. Berkoordinasi dengan instalasi farmasi terkait data obat-obat yang slow
moving / dead stock
c. Berkoordinasi dengan distributor terkait tentang obat yang slow moving/
deadstock untuk dilakukan tindak lanjut
5. Menyusun formularium dengan cara :
a. Meminta usulan obat secara tertulis kepada seluruh KSM
b. Merekap data usulan dari tiap KSM dan membahas serta menganalisis
berdasarkan efektivitas, kelas terapi, efisiensi biaya.
c. Penyusunan draft daftar obat formularium rumah sakit dengan sistematika
sebagai berikut :
- Penulisan obat berdasarkan kelas terapi
- Nama obat ditulis dengan nama generic
- Terdapat keterangan bentuk sediaan, kekuatan, nama dagang,retriksi
peresepan dan pemberian
- Keterangan kategori tingkat keamanan penggunaan pada ibu hamil
d. Pembahasan draft formularium
e. Finalisasi draft dan pengesahan draft formularium oleh direktur RSUD Waled
f. Evaluasi keamanan dan efektivitas obat formularium setiap 3 bulan

F. SASARAN
Sasaran program merupakan target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan yang menunjukan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisasi tujuan Komite Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit.
G. JADWAL KEGIATAN

Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat rutin KFT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Monitoring ketersediaan obat serta
2 penggunaan obat yang rasional di √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Rumah Sakit
Membahas usulan penambahan
3 √ √ √
obat baru
Evaluasi daftar obat slow moving
4 √ √
dan dead stock
Monitoring obat formularium
5 berdasarkan keamanan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
efektivitas dan kejadian KTD
Evaluasi kepatuhan penggunaan
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
obat formularium rumah sakit
Penyusunan Formularium Rumah
7 √
Sakit
Mengedarkan formulir usulan
8 penambahan obat baru dan √
penghapusan obat kepada KSM
Rekap usulan penambahan obat
9 √
dari tiap KSM
Membahas dan menganalisis
10 √
usulan obat dari tiap KSM
Meminta umpan balik kepada
11 √
masing-masing ketua KSM
12 Membahas umpan balik √
13 Membuat draft formularium √
Finalisasi dan pengesahan
14 formularium oleh direktur RSUD √
Waled
Sosisalisasi perberlakuan
15 √
formularium rumah sakit
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Tiap 1 (satu) bulan sekali KFT melakukan rapat rutin untuk membahas
permasalahan yang ada, sesuai dengan kegiatan/ program kerja KFT
2. Menindak lanjuti rapat KFT dengan membuat laporan kegiatan kepada Direktur
RSUD Waled melalui komite medis

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Sekertaris KFT wajib membuat notulen setiap kegiatan KFT dan melaporkannya
kepada ketua KFT
2. Membuat arsip notulen, catatan kegiatan dan hasil evaluasi kegiatan KFT
3. Membuat laporan kegiatan KFT untuk diteruskan kepada Ketua Komite Medis
setiap akhir tahun sebagai hasil evaluasi dan bahan pertimbangan dalam
merancang rencana program tahun berikutnya

J. PENUTUP
Rencana Program dan kegiatan Komite Farmasi dan Terapi tahun 2022
sebagian besar sudah didisusun dan direncanakan dengan harapan program
tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian tugas dari
Komite Farmasi dan Terapi RSUD Waled sebagaimana tertuang dalam keputusan
Direktur RSUD Waled No. 445/2002-RSUD tentang Penujnjukan Komite Farmasi dan
Terapi (KFT) Dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Waled Tahun 2021 dapat
tercapai.
Untuk meningkatkan kinerja daripada Komite Farmasi dan Terapi pada tahun
2022 dan sebagai tindak lanjut dari program kerja tahun 2021 yang belum
terlaksana, maka program kerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
dalam meningkatkan kinerja Komite Farmasi dan Terapi RSUD Waled untuk program
tahun 2022.

Waled, 05 Januari 2022


Ketua Komite Farmasi dan Terapi

dr. Mohammad Erwin Indrakusuma, Sp. MK


NIP : 19781214 200701 1 007

Anda mungkin juga menyukai