PELAYANAN KEFARMASIAN
TENTANG
PEMBERLAKUKAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN
PELAYANAN KEFARMASIAN
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Waled
Pada Tanggal : 4 Januari 2022
Dr.M.Luthfi,Sp.PD-KHOM.,FINASIM.,MMRS
Pembina Tk.I
NIP. 19710215 200212 1002
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Waled Kabupaten Cirebon
Nomor : 445/ /RSUD/2022
Tanggal : 4 Januari 2022
Tentang : PEDOMAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEFARMASIAN
RSUD WALED KABUPATEN CIREBON
BAB I
PENDAHULUAN
Gedung RSUD Waled pertama kali didirikan memiliki nama “Poliklinik Leuwueng
Gajah” yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1931, merupakan unit di
bawah kendali “Pabrik Gula Leuweung Gajah”. Poliklinik Leuweung Gajah
dilimpahkan oleh Pemerintah Belanda ke Pemerintah Indonesia pada tahun 1945.
Nama Poliklinik Leuweung Gajah diganti oleh Pemerintah Indonesia menjadi Rumah
Sakit Umum Daerah Waled kelas D di Kabupaten (Kab) Cirebon yang berperan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara kuratif dan rehabilitatif
bagi pekerja di pabrik gula dan masyarakat di sekitarnya. Rumah Sakit Umum
Daerah Waled berkembang menjadi RSUD kelas C sesuai surat keputusan (SK)
menteri Kesehatan (Menkes) nomor 1150/Menkes/SK/1993 pada tahun 1993.
Penyelenggaran RSUD Waled berkembang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan unit gawat
darurat (UGD).
Status rumah sakit berganti dari RSUD menjadi Badan RSUD terjadi pada tahun
2001 sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Cirebon nomor 4 tahun
2001 yang menjadikan RS berkedudukan sebagai Lembaga Teknis Perda
Kabupaten Cirebon di bidang pelayanan kesehatan perorangan. Rumah Sakit
Umum Daerah Waled dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggung
jawab kepada Bupati dan secara admistratif dibina oleh Sekretaris Daerah.
Pencapaian kinerja rumah sakit semakin meningkat dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan ditambah promotif
dan preventif selain kuratif dan rehabilitatif.
C. TUJUAN
D. MOTO
SEHAT
S = SIAGA
E = EFEKTIF DAN EFISIEN
H = HARMONIS
A = AMAN
T = TERTIB
JUJUR
Merupakan kekuatan moral seluruh pegawai RSUD Waled sebagai individu yang
unggul berkualitas dalam melaksanakan tugasnya melayani masyarakat dan
memajukan RSUD Waled Kabupaten Cirebon.
PROFESIONAL
Berkinerja dengan berbasis kompetensi dan dengan penuh rasa tanggung jawab
sesuai dengan sistem dan panduan yang berlaku
AKUNTABEL
KOMITMEN
Sikap, janji dan tanggungjawab karyawan rumah sakit umum daerah Waled serta
semangat kerja dalam menjalankan tugas menuju perubahan ke arah yang lebih
baik, sehingga akan tetap berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
BAB IV
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Waled saat ini berdasarkan
Peraturan Bupati Cirebon No. 4 tahun 2009 tanggal 25 Juni tahun 2009 dengan
susunan sebagai berikut :
1. Direktur
2. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan membawahi :
a. Kepala Bidang Pelayanan Medis
b. Kepala Bidang Keperawatan
c. Kepala Bidang Penunjang Medis
3. Wakil Direktur Umum Dan Keuangan
1 Kepala Bagian Kesekretariatan
2 Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi
3 Kepala Bagian Keuangan
Keterangan:
DIREKTUR RSUD Waled
Direktur RSUD Waled membawahi 2 Wakil Direktur, yaitu:
1. Wakil Direktur Pelayanan, yang membawahi 3 bidang, yaitu :
1.1 Kepala Bidang Pelayanan Medis
1.2 Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
1.3 Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medik
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
2.1 Kepala Bagian Kesekretariatan
2.2 Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi
2.3 Kepala Bagian Keuangan
Struktur organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Waled Kabupaten
Cirebon saat ini berdasarkan kebijakan Direktur dengan susunan sebagai berikut :
1. Kepala Instalasi Farmasi
Kepala Instalasi Farmasi membawahi 4 bidang koordinator diantaranya sebagai
berikut :
1.1 Koordinator Administrasi
1.2 Koordinator Pengelolaan dan Pengadaan Perbekalan Farmasi
1.3 Koordinator Farmasi Klinik
1.4 Koordinator Mutu dan Pelayanan
2. Masing-masing koordinator membawahi masing-masing penanggungjawab dalam
tugasnya sebagai berikut :
2.1 Koordinator Pengelolaan dan Pengadaan Perbekalan Farmasi memiliki 2 (dua)
penanggung jawab yaitu :
2.1.1 Penanggung Jawab Gudang Obat
2.1.2 Penanggung Jawab Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
2.2 Koordinator Farmasi Klinis memiliki 4 (empat) penanggung jawab yaitu :
2.1.2 Penanggung Jawab Rawat Inap
2.1.3 Penanggung Jawab Rawat Jalan
2.1.4 Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2.1.5 Penanggung Jawab Kamar Bedah
2.3 Koordinator Faramasi Klinis tidak memiliki penanggung jawab dan bertugas
untuk melakukan evaluasi terhadap mutu dan pelayan kefarmasian.
2.4 Koordinator Administrasi tidak memiliki penanggung jawab dan bertugas untuk
melakukan administrasi yang berkaitan dengan pelayanan dan tugas
kefarmasian.
Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian kepala instalasi farmasi berkolaborasi
dengan masing-masing koordinator dan penanggung jawab agar tercapai pelayanan
farmasi yang prima kepada pasien di RSUD Waled.
BAB VI
URAIAN JABATAN
B. Koordinator Administrasi
Koordinator Administrasi bertugas dalam :
1. Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam pengelolaan dan pengarsipan
seluruh administrasi yang ada dalam pelayanan kefarmasian.
2. Membuat laporan bulanan diantaranya :
a. Laporan narkotika, psikotropika dan prekursor
b. Obat generik
c. Membuat laporan pendapatan dari pelayanan resep
d. Laporan persediaan perbekalan farmasi
e. Laporan pengeluaran perbekalan farmasi
f. Laporan tentang jumlah resep yang masuk
g. Dan laporan lainnya yang di butuhkan oleh Kepala Instalasi Farmasi
3. Menyiapkan sarana kerja untuk para petugas farmasi lainnya.
4. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan sesama staf farmasi dan
unit kerja lain di rumah sakit.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Instalasi Farmasi.
Instalasi Farmasi RSUD Waled merupakan instalasi dibawah Wadir Umum dan
Keuangan serta Wadir Pelayanan Medik, Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker yang
membawahi Apoteker sebagai pengelola perbekalan farmasi, Apoteker sebagai kendali
mutu pelayanan farmasi dan Apoteker klinik sebagai pemberi layanan farmasi klinik,
tenaga teksis Kefarmasian yang membantu apoteker dalam melakukan pengelolaan
perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik, serta tenaga administrasi dengan
Tata Hubungan Kerja sebagai berikut :
A. Tata hubungan kerja internal
Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Direktur
Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi Penunjang
Medik
Kepala Instalasi Farmasi mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja
Apoteker dan TTK sebagai pelaksana teknis pelayanan kefarmasian.
Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan unit kerja lain di
lingkungan Rumah Sakit .
Kepala Unit bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi
Kepala Unit mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja penanggung
jawab setiap bagian
Koordinator Pelayanan bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi
Koordinator Pelayanan bertanggung jawab kepada Kepala Unit.
Koordinator Pelayanan bagian melakukan koordinasi dengan Koordinator
Pelayanan lain
BAB VIII
A. Pola Ketenagaan
Instalasi Farmasi RSUD Waled memberlakukan pola ketenagaan sebagai
berikut :
No jabatan Pengaturan Jadwal
B. Kualifikasi Personil
No Jabatan Kualifikasi personil
Saat ini personel di instalasi farmasi RSUD Waled adalah sebagai berikut :
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Orientasi adalah pengenalan awal tempat atau lingkungan kerja bagi
calon pegawai baru di lingkungan kerja termasuk juga tentang organisasi dan
tata kerja instansi. Orientasi calon pegawai baru farmasi di lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Waled Kabupaten Cirebon dilakukan secara
berkesinambungan dengan instalasi farmasi. Orientasi dilakukan oleh Diklat
RSUD Waled Kabupaten Cirebon yang terdiri dari pengenalan tentang visi dan
misi Rumah Sakit, selayang pandang Rumah Sakit, struktur organisasi,
pelayanan medis, unit kerja atau instalasi dan lingkungan Rumah Sakit.
Selanjutnya orientasi berfokus pada unit kerja yaitu Instalasi Farmasi dalam
jangka waktu tertentu.
B. Tujuan
Di satu sisi, penempatan pegawai didasarkan tidak hanya dari aspek
kompetensi, tetapi juga karakter dan pemahaman budaya yang sesuai dengan
kebutuhan masing masing unit kerja dimana yang bersangkutan akan
ditempatkan, serta perlu dilakukan secara objektif. Di sisi lain secara faktual para
calon pegawai baru yang telah lulus seleksi mempunyai latar belakang yang
berbeda, baik dari bidang pendidikan maupun asal perguruan tinggi
sertakarakter dan lingkungan budaya asal yang beragam, bahkan sebagian dari
mereka ada yang sudah bekerja dan pindahan dari tempat kerja lain.
C. Ruang lingkup
Orientasi dilakukan bagi pegawai baru yang telah lulus seleksi atau pegawai
baru yang berupa pindahan dari instansi lain. Orientasi dilakukan di lingkungan
instalasi farmasi dan dilakukan selama 3 bulan. Orientasi di Instalasi Farmasi dilakukan
di semua depo pelayanan farmasi, meliputi gudang farmasi, depo farmasi rawat inap,
depo farmasi OK, depo farmasi IGD, depo farmasi IGD Kebidanan, dan depo farmasi
rawat jalan.
1.1 Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
a. Dari dalam RSUD Waled (internal resources)
Menarik calon dari dalam RSUD Waled sendiri (Internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat
dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RSUD
Waled. Calon nantinya masuk ke Instalasi Farmasi akibat mutasi atau
promosi.
e. Teknologi informasi
- Kemampuan jalankan komputer
- Internet dan berbagai akses LAN
- Gunakan multi media
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk essay terdiri dari 20 soal, dengan materi soal
sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi farmasi seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.
2. Tes Keterampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
Dapat membaca resep
Dapat mempersiapkan obat sesuai dengan resep
3. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh teknisi farmasi :
Sehat
Tidak buta warna
Berpenampilan rapi dan menarik
4. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan farmasi,
pandangan terhadap penyelenggaraan farmasi yang berorientasi terhadap
kepuasan pelanggan.
E. Evaluasi orientasi
Pegawai baru yang telah melakukan orientasi akan dievaluasi. Evaluasi
dilakukan guna mengukur kemampuan calon pegawai baru baik secara kompetensi
dan karakter kepribadian. Setiap peserta orientasi diwajibkan untuk membuat laporan
kegiatan orientasi unuk dilakukan penilaian
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan farmasi yang profesional di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Waled.
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di Instalasi Farmasi
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Instalasi Farmasi.
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi yang dipimpin oleh
Kepala Instalasi Farmasi diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Sabtu bulan ketiga
Jam : 08.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Instalasi Farmasi
Peserta : Ka. Instalasi Farmasi, dan semua staf yang sedang bertugas
pada jam tersebut.
Materi :
a. Evaluasi kinerja Instalasi Farmasi
b. Evaluasi SDM Instalasi Farmasi
c. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Farmasi
d. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Instalasi Rekam
Medis.
e. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Ins.
Farmasi
Kelengkapan Rapat : daftar hadir, notulen rapat, laporan/ rekomendasi/ usulan
kepada pimpinan
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta :.Ka. Instalasi Farmasi, dan semua staf yang sedang bertugas
pada jam tersebut.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat :Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/
rekomendasi / usulan kepada pimpinan
BAB XI
PELAPORAN
B. Laporan Bulanan
1. Laporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
2. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan lembar resep
b. Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan item obat (R/)
c. Laporan Pendapatan Instalasi Farmasi.
d. Laporan hasil stock opname
C. Laporan Triwulan
1. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan lembar resep
b. Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan item obat (R/)
c. Laporan Pendapatan Instalasi Farmasi.
d. Laporan hasil stock opname
2. Laporan Standar Pelayanan Minimal
a. Laporan waktu tunggu
b. Laporan peresepan sesuai formularium
c. Laporan petugas pemberi pelayanan kefarmasian
d. Laporan kesalahan dalam pelayanan
e. Laporan survey kepuasan pasien
D. Laporan Tahunan
1. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
a. Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan lembar resep
b. Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan item obat (R/)
c. Laporan Pendapatan Instalasi Farmasi.
d. Laporan hasil stock opname
Ditetapkan di : Waled
Pada Tanggal : 5 Januari 2022
Dr.M.Luthfi,Sp.PD-KHOM.,FINASIM.,MMRS
Pembina Tk.I
NIP. 19710215 200212 1002