Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PHARMACEUTICAL CARE KARDIO ENDOKRIN


PERTEMUAN X

Disusun Oleh :

Nama : Jeanie Andrea Martcasela


NIM : 198114152
Golongan :F
Meja :3

LABORATORIUM PHARMACEUTICAL CARE KARDIO ENDOKRIN


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
KASUS KANKER PAYUDARA

Identitas Pasien
Nama : Ny. LS
Usia : 36 tahun
BB : 49 kg
TB : 160 cm

Riwayat penyakit sekarang


Tumo mamae sinistra:
Invasive carcinoma of no special type, mixed type, grade II
(Invasive ductal carcinoma dan invasive lobular carcino
- Riwayat keluarga : (-)
- Riwayat sosial : (-)
- Riwayat pengobatan : (-) Alergi : (-)

Subyektif :
Pasien merasa nyeri pada payudara

Obyektif :
1. Makroskopik: Potongan jaringan disertai kulit ukuran 4,5 x 2 x 2 cm. Didapatkan
tumor berwarna putih, batas tegas diameter 2,5 cm.
2. Pemeriksaan imunohistokimia :
ER : negatif
PR : negatif
Her2 : Negatif pada sel tumo
3. Mikroskopik:
Tumor mammae sinistra dilakukan pemeriksaan FS, sisa FS dan sitologi imprint
durante FS:
● FS dan sisa FS : jaringan mammae didapatkan mitosis (20 mitosis/ 10 HPF)
Sel – sel tumor berstruktur kelenjar sebagian tampak lumen berisi massa
nekrotik. Didapatkan pula yang berstruktur lobulus, sudah infiltrasi kedalam
stroma, sebagian membentuk struktur Indian File
● Sitologi imprint : sebaran sel – sel tumor oval bulat dengan inti pleomorfik
keras, berkromatin kasar, berstruktur acinus dan ductus
4. Masektomi
Pada pemotongan tampak sisa – sisa tumor warna putih, padat (tumor sudah diambil
saat operasi). Catatan: tumor sudah diambil saat FS dengan bagian invasive carcinoma
of no special type, grade II. Triple Negative Breast Cancer
5. Pemeriksaan Jantung – Baik
6. Pemeriksaan Lab
7. Profile Kemoterapi

8. Protocol yang digunakan terlampir


Analisis kasus diatas sesuai dengan protocol yang diberikan !

Pertanyaan untuk membantu Analisa :


1. Apakah regimentasi yang diberikan sudah sesuai?

Jawab :
a. Perhitungan pada dosis gemcitabine untuk hari 1 dan hari 8 yaitu:
Perhitungan BSA(m2)= √(tinggi badan (cm)x berat badan (kg))/3600
= √(160 (cm)x 49 (kg))/3600
= √2,178 m2
= 1,467 m2
Dosis (mg) = Dosis yang diberikan x massa tubuh (m2 )
= 1000 mg/m2 x 1,467 m2
= 1467 mg
Jadi dosis yang seharusnya diberikan adalah 1467 mg
Jumlah vial :
- Gemcitabine tersedia dalam vial: 200 mg / 5 mL (vial 5 mL), 1 g / 25 mL (vial
50 mL) dan 2 g / 50 mL (vial 50 mL)
- Vial yang dipakai : vial 50 mL (1000 mg/ 25mL)
Kesimpulannya, jumlah vial yang dibutuhkan adalah 2 vial 1000 mg / 25 mL
(40 mg/ mL) dan pada vial kedua hanya digunakan 476 mg ~ 480 mg (480
mg/12 mL).
Jumlah tetesan: v = (jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes)/ waktu (menit)
v = (250 ml x 20)/30 menit
v =166,7 tetes/menit
Jadi, kecepatan infus gemcitabine yaitu 166,7 tetes/menit

b. Perhitungan dosis Carboplatin


Dosis = AUC x (GFR +25)
GFR Wright Formula :

Dosis = AUC x (GFR +25)


= 5 x (89,46 mL/min + 25)
= 5 x 114,46
= 572,3 mg
Jadi, dosis yang seharusnya diberikan adalah 572,3 mg
Berdasarkan perhitungan dosis, obat Gemcitabine didapat sebesar 1476 mg dan
Carboplatin 572,3 mg dan jika dibandingkan dengan dosis pada kasus dapat dikatakan dosis
pada kasus atau regimentasi pada kasus belum sesuai, karena regimen Gemcitabine melebihi
dosis seharusnya dan regimen Carboplatin kurang dari dosis seharusnya.
Pada protokol NHS (2018), pemberian Gemcitabine pada hari ke-1 dan hari ke-8 dan
Carboplatin diberikan pada hari ke-1, selama 21 hari (1 siklus) selama 6 siklus. Pada kasus
siklus pemberian Gemcitabin dan Carboplatin belum tepat dimana Gemcitabin diberikan 2
minggu sekali dan Carboplatin diberikan 4 minggu sekali.
2. Prekemoterapi yang diberikan?
Jawab :
Berdasarkan kemoterapi yang diterima pasien yaitu carboplatin AUC 5, maka pasien
termasuk dalam kategori high emetic risk, sehingga pre kemoterapi yang dapat diberikan
yaitu:
- Aprepitant 125 mg secara PO, 1x
- Ondansetron 16-24 mg secara PO, 1x atau 8-16 mg secara IV, 1x
- Dexamethasone 12 mg secara PO/IV, 1x
(NCCN, 2017)
- Paracetamol / Chlorpheniramine / Hydrocortisone dapat diberikan untuk reaksi terkait
infus seperti menggigil / demam
(LCA, 2014)

3. Obat pasca kemoterapi yang dibutuhkan pasien?


Jawab :
Obat yang diperlukan oleh pasien kemoterapi adalah berupa obat anti mual karena biasanya
efek samping yang terjadi pasca kemoterapi, radioterapi maupun operasi adalah mual. Oleh
karena itu, ada beberapa pilihan obat anti mual yang dapat diberikan berupa :
a. Ondansetron 8 mg 2 kali sehari selama 2 hari
b. Dexamethasone 4 mg 2 kali sehari selama 1 hari
c. Metoclopramide 10 mg 3 kali sehari selama waktu yang direkomendasikan oleh
dokter
(NHS, 2018)
4. Monitoring yang perlu dilakukan?
Jawab :
- Monitoring pemeriksaan mikroskopik, makroskopik, ukuran tumor, dan
imunohistokimia
- Monitoring pemeriksaan darah lengkap, elektrolit seperti Na, K, Cl, Ca, fungsi gingal
dan fungsi jantung.
- Monitoring perkembangan kanker payudara.
- Monitoring penggunaan obat Carboplatin
a. Efek samping berupa anemia yang disebabkan oleh terganggunya
pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang belakang (Dana et al.,
2012). Toksisitas utama pada penggunaan carboplatin adalah pada sumsum
tulang belakang dan perasaan mual dan muntah (Huenter dan McCance,
2008).
b. Pemantauan jumlah sel darah pada pasien yang untuk mendeteksi adanya
neutropenia atau tidak, sehingga dapat menyesuaikan pengobatan menurut
hasil tes dan akan memberitahu tentang cara mencegah infeksi (Cardoso et al.,
2019).
c. Pemantauan fungsi ginjal dan hati (Cardoso et al., 2019).
- Monitoring penggunaan obat Gemcitabine :
a. Efek samping alopecia, anemia, sesak, gejala mirip flu, peningkatan enzim
hati, leukopenia, mual, edema, ruam, dapat memperparah kerja ginjal,
trombositopenia, muntah
b. Pemantauan jumlah sel darah untuk mendeteksi adanya anemia, leukopenia
dan trombositopenia
c. Pemantauan gejala batuk untuk mendeteksi adanya dispnea
d. Pemantauan fungsi ginjal dan hati
(Cardoso et al.,2019)

5. Efek samping potensial apa yang mungkin terjadi?


Jawab :
Carboplatine
- Leukopenia (26-97%), Neutropenia (21-96%), mual muntah (81-93%), anemia
(14-90%), Magnesium loss (43-61%), Trombositopenia (33-66%), alopecia (2- 49%),
Asthenia (11-41%) (Medscape, 2020).
- Perdarahan dan penurunan sel darah, termasuk penurunan sel darah merah (anemia)
dan trombosit (diperlukan untuk pembekuan darah yang tepat), yang mungkin cukup
parah sehingga memerlukan transfusi darah. Pasien harus segera memberi tahu dokter
jika terjadi memar atau pendarahan yang tidak biasa, termasuk tinja berwarna hitam
atau darah dalam urin
- Carboplatin dapat menyebabkan infeksi karena carboplatin sementara dapat
menurunkan jumlah sel darah putih dalam darah, meningkatkan risiko infeksi
- Reaksi alergi yang mengancam jiwa - selama dan setelah perawatan, dokter atau
perawat akan mengamati Anda dengan cermat untuk mencari tanda-tanda reaksi alergi
- Masalah ginjal dan hati
- Kehilangan pendengaran atau telinga berdenging
- Efek lain yang dapat timbul:
a. Carboplatin menyebabkan supresi sumsum tulang yang telah mendapatkan
terapi sebelumnya, terkhususnya pada regimen yang termasuk cisplatin.
Supresi sumsum tulang juga terjadi pada pasien yang memiliki gangguan
fungsi ginjal
b. Carboplatin memiliki nefrotoksik terbatas, tetapi pengobatan bersamaan
dengan aminoglikosida telah mengakibatkan peningkatan toksisitas ginjal dan
/ atau audiologi, dan kehati-hatian harus dilakukan ketika pasien menerima
kedua obat tersebut. Klinikal melaporkan hal tersebut sering terjadi pada
pasien lanjut usia pada saat carboplatin diberikan dengan dosis yang lebih
besar dari rekomendasi
c. Carboplatin dapat menginduksi emesis, yang bisa menjadi lebih parah pada
pasien yang sebelumnya menerima terapi emetogenik
d. Neurotoxic peripheral dapat terjadi pada pasien dengan usia diatas 65 tahun
yang sebelumnya menerima cisplatin sebelum carboplatin
(Irvine, 2011)
Gemticabine
- Mual dan Muntah (69%)
- Anemia (65%)
- Elev LFTs (68%)
- Neutropenia (63%)
- Leukopenia (62%)
- Pain (48%)
- Proteinuria (45%)
- Demam (41%)
- Hematuria (35%)
- Ruam (30%)
- Trombositopenia (24%)
- Dyspnea (23%)
- Konstipasi (23%)
- Diare (19%)
- Flu-like syndrome (19%)
- Perdarahan (17%)
- Peningkatan BUN (16%)
- Infeksi (16%)
- Alopecia (15%)
- Edema (13%)
- Elev bilirubin (13%)
- Paresthesia, Peningkatan kreatinin, reaksi pada tempat injeksi dan bronkospasme
(1-10%)
(Medscape, 2021)

6. Bagaimana cara pemberian dan penyimpanan gemcitabine dan carboplatine? Buatlah alur
peracikan!
Jawab :
Alur peracikan gemcitabine dan carboplatine :
- Dikeluarkan semua alat dan bahan dari pass box kemudian dimasukkan kedalam LAF
untuk siap diracik sesuai dengan formula dan perhitungan yang ada.
- Disiapkan vial masing- masing obat gemcitabine dan carboplatine dan juga pelarut
yaitu 250 ml Sodium Chloride 0,9% untuk gemcitabine dan 250 ml larutan glukosa
5% untuk carboplatin secara aseptis.
- Untuk peracikan obat gemcitabine, terlebih dahulu vial larutan obat gemcitabine lalu
buka penutup vial.
- Diseka bagian karet vial dengan alkohol 70 % dan dibiarkan mengering. Kemudian
erdirikan vial, dan bungkus penutup vial dengan kassa dan buang ke dalam kantong
buangan tertutup.
- Dipegang vial dengan posisi 45º dan masukkan spuit ke dalam vial, kemudian
dimasukan pelarut ke dalam vial, lalu gerakan perlahan-lahan memutar untuk
melarutkan obat.
- Kemudian needle dengan needle yang baru, dan diberi tekanan negatif dengan cara
menarik udara ke dalam spuit kosong sesuai volume yang diinginkan.
- Dipegang vial dengan posisi 45º, tarik larutan ke dalam spuit tersebut.
- Untuk permintaan infus intravena (IV), suntikkan larutan obat ke dalam botol infus
dengan posisi 45º perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan bercampur
sempurna.
- Lalu untuk permintaan intravena bolus ganti needle dengan ukuran yang sesuai untuk
penyuntikan.
- Apabila spuit dibuat tanpa needle, pegang spuit dengan posisi jarum ke atas angkat
jarum dan buang ke kantong buangan tertutup.
- Lalu pegang spuit dengan bagian terbuka ke atas, tutup dengan “luer lock cap”, dan
seka cap dan syringe dengan alkohol, kemudian dilakukan peracikan yang sama
terhadap obat carboplatin seperti pada langkah peracikan obat gemcitabine (ikuti
langkah-langkah seperti diatas).
- Setelah selesai, buang seluruh bahan yang telah terkontaminasi ke dalam kantong
buangan tertutup
(Kemenkes RI, 2009)
Cara Penyimpanan :
a. Gemcitabine :
Disimpan dalam suhu kamar 25°C, terlindung dari cahaya langsung pada kemasan
yang kedap udara. Larutan gemcitabine dengan sodium klorida 0,9% injeksi harus
segera digunakan segera atau dapat disimpan selama 24 jam jika dibuat dalam
lingkungan yang aseptis dan terkontrol

b. Carboplatin :
Larutan encer dari Carboplatin Injection BP stabil selama 24 jam dalam wadah kaca
atau plastik, dalam suhu kamar, terlindung cahaya. Carboplatin stabil selama 48 jam
di bawah pendinginan dari saat pengenceran awal, setelah itu porsi yang tidak
digunakan harus dibuang.
(Kemenkes RI, 2009)
Cara Pemberian :
a. Gemcitabine: Pemberian Gemcitabine pada pasien kanker payudara diberikan secara
IV infusion selama 30 menit
b. Carboplatin: Pemberian Carboplatin pada pasien kanker payudara diberikan secara IV
selama 30 - 60 menit
(Depkes RI, 2009)

7. Konseling yang diberikan kepada pasien?


Jawab :
Konseling pre kemoterapi dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan daftar
periksa konseling kemoterapi. Poin konseling meliputi tujuan pengobatan kemoterapi, efek
samping kemoterapi dan pengelolaannya, durasi pemberian, jumlah siklus kemoterapi yang
diberikan, dan pentingnya kepatuhan untuk tanggal janji kemoterapi dan kemungkinan
interaksi antara kemoterapi dengan obat tradisional. Selain itu, pasien juga diberikan edukasi
terkait penyakit kanker payudara, motivasi tentang pentingnya ketaatan dalam pemenuhan
seluruh siklus kemoterapi yang telah diberikan, edukasi untuk rutin melakukan check-up
paska kemoterapi, dan pasien juga disarankan untuk mengonsumsi obat preparat anti emetik
sebagai terapi CINV yang yang dapat mencegah CINV akut yang disebabkan oleh pemberian
kemoterapi emetogenik tinggi contohnya ondansetron untuk menghilangkan mual dan
muntah (Shintia, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Cardoso, F., Kyriakides, S., Ohno, S., Penault-Llorca, F., Poortmans, P., Rubio, I. T., Senkus,
E.,2019. Early breast cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis,
treatment and follow-up. Annals of Oncology, 30(8), 1194-1220.
Dana, W.J., Fuller, M.A., Goldman, M.P., Golembiewski, J.A., Gonzales, J.P., Lowe, J.F.,
Snoke, J. 21st ed. 2012. Drug Information Handbook. Lexi-Comp Inc, North
American.
Depkes RI, 2009. Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostika.
Depkes RI, Jakarta.
Huether, S.E., McCance, K.L. 2008. Understanding Pathophysiology 4th ed. Westline
Industrial Drive, St. Louis.
Irvine. 2011. Carboplatin Injection. Teva Parenteral Medicines Inc, California.
Kemenkes RI, 2009. Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan
Sitostatika. Kemenkes RI, Jakarta.
LCA. 2014. Breast Pathway Group – Gemcitabine & Carboplatin in Advanced Breast Cancer.
London Cancer Alliance, London.
Medscape, 2021. Carboplatine.
https://reference.medscape.com/drug/paraplatin-carboplatin-342107?src=mbl_msp_an
droid&ref=shar%20e#4, diakses tanggal 15 November 2021.
Medscape, 2021. Gemcitabine.
https://reference.medscape.com/drug/infugem-gemzar-gemcitabine-342218?src=mbl_
msp_android&ref=shar%20e#4 , diakses tanggal 15 November 2021.
NCCN. 2017. Guidelines® Insights Antiemesis. Journal of the National Comprehensive
Cancer Network. 15(7), 883-893.
NHS. 2018. Gemcitabine & Carboplatin for Triple Negative Breast Cancer. NHS, United
Kingdom.
Shinta, N., Bakti, S., 2016. Terapi Mual Muntah Pasca Kemoterapi. Jurnal THT - KL, 9(2),
74 – 83.

Anda mungkin juga menyukai