Anda di halaman 1dari 12

Penguatan Deteksi Gangguan Spektrum Autisme

di Layanan Primer
7 April 2022

Hari Peduli Autisme Sedunia

Wakil Menteri Kesehatan


Republik Indonesia
§ Distribusi gangguan spektrum autisme
Topik § Peningkatan upaya deteksi dini
§ Kesimpulan

2
1 dari 100 anak di dunia memiliki gangguan sindrom autisme

31% mengalami
disabilitas intelektual
dengan IQ < 80

Estimasi global Penderita laki-laki Anak dengan GSA


memiliki gangguan
1 dari 3
1 dari 100 4.2 lebih banyak komunikasi, tindakan
penyandang akan
anak di dunia memiliki dari perempuan berkomunikasi secara
repetitif, interaksi
gangguan sindrom nonverbal
sosial, sensorik, serta
autism (GSA) emosi.

28% penyandang
hingga usia 8 tahun
cenderung melukai diri

Sumber`: Global prevalence of autism: A systematic review update. Zeidan J et al. Autism Research 2022 March. 3
GSA dapat dideteksi dini pada usia sejak usia 18 bulan
Sebaiknya diskrining sebelum usia 24 bulan agar segera dapat ditatalaksana

6 bulan 9 bulan 12 bulan 18 bulan

Sulit merespon Sulit bergumam Sulit merespon Terlambat


senyum atau berekspresi ketika dipanggil berbicara
dan ekspresi wajah nama
wajah

Dapat dideteksi
dini dengan
kuesioner

4
Anak akan memiliki perkembangan lebih baik dengan deteksi dini

#1 Kemampuan belajar lebih baik #2 Independensi


(membaca, menulis, berekspresi) (lebih mampu beradaptasi dengan tantangan)

#3 Emosi lebih stabil #4 Percaya diri


(sensoris stabil, lebih tenang, kurang frustasi) (mampu membuat keputusan untuk diri sendiri)

Sumber: Gabbay-Dizdar. Early diagnosis of autism in the community is associated with marked improvement in social symptoms within 1–2 years. Sage Autism. 5
§ Distribusi gangguan spektrum autisme
Topik § Peningkatan upaya deteksi dini
§ Kesimpulan

6
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
Salah satunya, penguatan upaya deteksi penyakit di pilar layanan primer
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem


Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang anak, keluarga berencana kesehatan & pengendalian
masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
kesehatan dan kesehatan reproduksi obat dan makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.

4 Transformasi sistem Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


5
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri.

7
Skrining 2 menit dengan M-CHAT-R
dapat menentukan risiko seorang
anak terhadap GSA

• Kuesioner ditanyakan ke orang tua

• Nilai 0-2 : risiko rendah


• Nilai 3-7 : risiko sedang
• Nila 8-20 : risiko tinggi
Perlu rujuk segera ke RS / Spesialis
untuk diperiksa lebih lanjut

Sumber: https://mchatscreen.com/wp-content/uploads/2015/05/M-CHAT-R_F_Indonesian.pdf 8
Deteksi dini pada anak usia 18-24 bulan dapat
dilakukan di posyandu / puskesmas / klinik swasta,
dan membutuhkan dukungan proaktif orang tua
Target
Proaktif Rujuk
Cakupan
Skrining
Orang tua Tenaga kesehatan Balita dengan
membawa anak ke (Dokter, Perawat, risiko tinggi 2022: 75%
posyandu / Bidan) melalukan dirujuk ke Rumah
puskesmas / skrining GSA Sakit atau 2023: 80%
klinik swasta (dapat bersamaan Spesialis Anak
dengan imunisasi rutin 2024: 85%
18 bulan, DPT-Hb-HiB
atau MR)

Edukasi

9
§ Distribusi gangguan spektrum autisme
Topik § Peningkatan upaya deteksi dini
§ Kesimpulan

10
Kesimpulan

1. 1 dari 100 anak di dunia diprediksi memiliki gangguan sindrom autism (GSA).
2. Gejala dan tanda GSA mulai semakin terlihat di usia 18 bulan, sehingga dapat dideteksi dini.
3. Hasil riset menunjukkan, deteksi dini pada usia 18-24 bulan dapat meningkatkan kemampuan belajar,
independensi, emosi, dan percaya diri anak.
4. Peningkatan cakupan deteksi dini GSA membutuhkan aksi nyata beberapa pihak, yakni:
• Orang tua yang proaktif mengenali gejala dan/atau membawa anak ke posyandu/puskesmas/klinik
• Tenaga kesehatan di layanan primer (dokter, perawat, bidan) mampu melakukan skrining GSA pada
anak dengan kecurigaan atau secara aktif ketika anak sedang imunisasi rutin
• Rumah Sakit atau Spesialis dapat mengampu rujukan dari layanan primer untuk tatalaksa dini

11

Anda mungkin juga menyukai