PUSKESMAS UKUI
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan Profil Program Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) Puskesmas Ukui tahun 2021 ini.
Profil SDIDTK Puskesmas Ukui merupakan rangkaian laporan Kegiatan Program
tahun 2021, berupa Capaian Program tahun 2021 dan Rencana Kegiatan tahun 2022. Profil
ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Program SDIDTK mulai dari
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data sampai dengan proses analisa maupun dalam
penyajian data, dan Semua ini tidak lepas dari kekurangan kami sebagai pelaksana kegiatan
dan penanggung jawab program. Untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Kami berharap Profil Program SDIDTK ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara
lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak
anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa
hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik
fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi majemuk sesuai dengan
potensi genetiknya.
Masa Lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan
dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita
disebut sebagai “masa keemasan (golden period), “jendela kesempatan” (window of
opportunity) dan “masa kritis” (critical period).
Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan
melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
dilakukan pada “masa kritis” tersebut diatas. Melakukan stimulasi yang memadai artinya
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak.
Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk
menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya.
Melakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya melakukan
tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki
penyimpangan tumbuh kembang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya kembali
normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka
rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang
menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga
(orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh
masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat dan sebagainya) dengan tenaga
profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial) akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang
anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. Indikator keberhasilan
pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak
tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang secara optimal.
2. Sasaran
Semua anak umur 0 sampai dengan 6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
3. Tujuan
1). Tujuan umum:
Agar semua anak umur 0-6 tahun tumbuh dan berkembang secara optmal sesuai
dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu
bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
2). Tujuan khusus:
a) Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan
anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas.
b) Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas.
c) Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang
d) Terselenggaranya rujukan terhadap kasus – kasus yang tidak bisa ditangani di
puskesmas.
4. Kerangka Konsep Pembinaan Tumbuh Kembang Balita dan Anak prasekolah
5. Indikator Keberhasilan
Tahun 2010, diharapkan 90 persen balita dan anak prasekolah terjangkau oleh
kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan,
prinsip-prinsip tersebut tersebut adalah:
1) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
2) Pola perkembangan dapat diramalkan
Stimulasi adalah Kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini
mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan, kurangnya stimulasi dapat menyebabkan
penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.
Beberap prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam melakukan stimulasi yaitu:
Deteksi Dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan
ditingkat puskesmas:
Stimulasi
rutin di
rumah
Tindakan intervensi 2
minggu
Tindakan intervensi 2
minggu
Rujuk ke klinik
tumbuh kembang RS
untuk penanganan
spesialistik
BAB III
GAMBARAN PUSKESMAS UKUI
KECAMATA UK
AIR UI
N PKL
TRI EMA SA
KURAS
LBK MUL BKT.G
S TU
.KB. YA KP. AJAH
AIR BUKIT
BUN
HITAJAY BA JAYA
GA
M A RU LBK.K
TAMAN
B.SAR
NASIONALTES SILIKUA I
SO NILLO BAGAN N HULU
(TNTN) LIMAU
KABUPATEN
INDRAGIRI
HULU ,
Kecamatan Ukui terletak di Jalur Khatulistiwa ber Iklim panas dengan suhu rata-rata
28 s/d 35 0 C, beradadi ketinggian 10-15 mil dari permukaan laut serta memiliki curah
hujan 5.583,5 mm / Tahun.Terdapat Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Jarak tempuh
terjauh ke Puskesmas Ukui adalah 35 Km melalui jalan darat atau sekitar 1 jam perjalanan
dengan kendaraan roda dua.
B. TATA NILAI
Nilai-nilai pelayanan prima Puskesmas Ukui adalah
“BERLIAN”
B : Berbudaya dan Agamis
E : Efisien dalam waktu dan biaya pelayanan
R : Ramah dan santun dalam memberikan pelayanan
L : Logis dalam berfikir
I : Inovatif dan kreatif sesuai peraturan
A :Aman dalam bertindak sesuai dengan prinsip keselamatan
N : Nyaman dan bersih di lingkungan kerja
D. KEPENDUDUKAN
Wilayah kerja Puskesmas Ukui dibagi menjadi 11 Desa dan 1 Kelurahan, yaitu :
1) Desa Ukui Dua
2) Kelurahan Ukui Satu
3) Desa Air Hitam
4) Desa Lubuk Kembang Bunga
5) Desa Bukit Gajah
6) Desa Lubuk Kembang Sari
7) Desa Kampung Baru
8) Desa Air Emas
9) Desa Silikuan Hulu
10) Desa Bukit Jaya
11) Desa Tri Mulya Jaya
12) Desa Bagan Limau
Berdasarkan data Kecamatan tahun 2021, jumlah penduduk menurut desa dan
kelurahan sebanyak 40.753 jiwa, dengan 11. 187 Kepala Keluarga (KK).
Tabel. 2.1
Jumlah penduduk diwilayah kerja
Puskesmas Ukui tahun 2021
N Nama Desa Jumlah Jumlah Jumla Jumlah Jumlah
o Penduduk KK h PUS RW RT
1 Air Emas 2.473 731 415 4 21
2 Air Hitam 3.087 832 701 5 15
3 Bagan Limau 2.574 650 269 5 21
4 Bukit Gajah 3.857 1.028 617 6 24
5 Bukit Jaya 1.973 648 343 5 18
6 Kampung 2.752 795 6 16
514
Baru
7 Lbk. Bunga 7.571 2.063 664 10 39
8 Lbk, Sari 3.037 818 554 4 23
9 Silikuan Hulu 1.851 607 409 6 18
10 Trimulya 1.703 488 4 14
275
Jaya
11 Ukui Dua 4.486 1.207 1,192 7 20
12 Ukui Satu 5.389 1.320 1,038 11 29
Jumlah 40. 753 11.187 6991 73 256
BAB IV
MANAJEMEN PELAYANAN
STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG
A. PERENCANAAN
Perencanaan pelayanan program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Tumbuh Kembang
(SDIDTK) sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan perlu diupayakan mulai dari
tingkat fasilitas pelayanan tingkat pertama sampai dengan fasilitas pelayanan tingkat
lanjutan yang difokuskan pada analisis situasi dengan memanfaatkan data/ informasi
pelayanan yang ada, baik data rutin maupun survei. Dalam perencanaan pelayanan
dibutuhkan beberapa komponen sebagai berikut:
1. SASARAN
No Desa Jumlah Sasaran
0-<1 Thn 1-<2 Thn 2-<5 Thn 5-6 Thn
L P L P L P L P
1 Ukui Satu 65 61 84 80 189 178 31 41
2 Ukui Dua 79 80 125 110 196 174 72 68
3 Bukit Gajah 44 43 50 50 118 120 54 53
4 Bukit Jaya 26 25 35 33 62 59 40 44
5 Tri Mulya Jaya 30 30 35 35 33 32 41 29
6 Air Emas 28 27 42 40 47 48 51 47
7 Kampung Baru 40 38 52 39 40 40 50 38
8 Lbk Sari 30 31 42 42 68 68 38 42
9 Silikuan Hulu 30 30 35 35 35 35 15 15
10 Air Hitam 30 29 65 65 45 46 14 18
11 Lbk Bunga 43 43 40 44 160 140 33 38
12 Bagan Limau 25 26 56 56 56 56 44 29
Jumlah 470 463 661 629 1049 996 483 426
4. PENDANAAN SDIDTK
Bersumber dari dana BOK
35
30
25
20
balita
15 upras
10
0
jan-mar apr-jun jul-sep okt-des