Anda di halaman 1dari 18

PROFIL PROGRAM

STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG

PUSKESMAS UKUI

PUSKESMAS BERLIAN UKUI


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan Profil Program Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) Puskesmas Ukui tahun 2021 ini.
Profil SDIDTK Puskesmas Ukui merupakan rangkaian laporan Kegiatan Program
tahun 2021, berupa Capaian Program tahun 2021 dan Rencana Kegiatan tahun 2022. Profil
ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Program SDIDTK mulai dari
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data sampai dengan proses analisa maupun dalam
penyajian data, dan Semua ini tidak lepas dari kekurangan kami sebagai pelaksana kegiatan
dan penanggung jawab program. Untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Kami berharap Profil Program SDIDTK ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Ukui, Mei 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara
lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak
anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa
hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik
fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi majemuk sesuai dengan
potensi genetiknya.

Masa Lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan
dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita
disebut sebagai “masa keemasan (golden period), “jendela kesempatan” (window of
opportunity) dan “masa kritis” (critical period).

Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan
melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
dilakukan pada “masa kritis” tersebut diatas. Melakukan stimulasi yang memadai artinya
merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak.
Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk
menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya.
Melakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya melakukan
tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki
penyimpangan tumbuh kembang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya kembali
normal atau penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka
rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.

Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang
menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga
(orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh
masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat dan sebagainya) dengan tenaga
profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial) akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang
anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. Indikator keberhasilan
pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak
tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak berkembang secara optimal.

2. Sasaran
Semua anak umur 0 sampai dengan 6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

3. Tujuan
1). Tujuan umum:
Agar semua anak umur 0-6 tahun tumbuh dan berkembang secara optmal sesuai
dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu
bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
2). Tujuan khusus:
a) Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan
anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas.
b) Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas.
c) Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang
d) Terselenggaranya rujukan terhadap kasus – kasus yang tidak bisa ditangani di
puskesmas.
4. Kerangka Konsep Pembinaan Tumbuh Kembang Balita dan Anak prasekolah

Stimulasi dan pemantauan tumbuh kembang di


keluarga dan masyarakat

Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang di tingkat petugas


(nakes, pendidik, petugas lapangan KB, masyarakat)

Tidak ada penyimpangan Ada penyimpangan

Penyimpangan Penyimpangan Gangguan Penyimpangan


pertumbuhan perkembangan pendengaran dan mental emosional
penglihatan

 Kurus  Gangguan gerak  Gangguan  Masalah mental


 Kurus sekali kasar daya dengar emosional
 Gemuk  Gangguan gerak  Gangguan  Autis
 Mikrosefal halus daya lihat
 Makrosefal  Gangguan bicara  Gangguan
dan bahasa pemusatan
 Gangguan perhatian dan
sosialisasi dan hiperaktifitas
kemandirian

Intervensi Dini Penyimpangan


Tumbuh Kembang

Ada perbaikan Tidak ada perbaikan

Dirujuk ke fasilitas yang


lebih mampu

5. Indikator Keberhasilan
Tahun 2010, diharapkan 90 persen balita dan anak prasekolah terjangkau oleh
kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.

Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan,


perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi
dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang
utuh.

2. Ciri – ciri dan prinsip –prinsip Tumbuh Kembang Anak

a) Perkembangan menimbulkan perubahan


Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi, misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak
akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewat satu tahap perkembangan sebelum ia melewati
tahapan sebelumya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bsa berjalan sebelum ia
berdiri. Seorang anak tidak akan bsa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh
lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan
awal ni merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
c) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagai pertumbuhan,perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik
dala pertumbuhan fisik mau pun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada
masing-masing anak.
d) Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental,memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,bertambah
umur,bertambah berat dan tinggi badan serta bertambah kepandaiannya.
e) Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap yaitu:
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju kearah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal)
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak kasar) lalu
berkembang kebagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak
halus (pola proksimodistal)
f) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-
tahap tersebut tdak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebh dahulu mampu
membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan,
prinsip-prinsip tersebut tersebut adalah:
1) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
2) Pola perkembangan dapat diramalkan

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas Tumbuh Kembang Anak


a. Faktor Dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
1) Ras/etnik atau bangsa
2) Keluarga
3) Umur
4) Jenis kelamin
5) Genetik
6) Kelainan kromosom
b. Faktor Luar (eksternal)
1) Faktor Prenatal
2) Faktor persalinan
3) Faktor pasca salin

4. Aspek-aspek Perkembangan yang dipantau


a. Gerak kasar atau motorik kasar
b. Gerak halus atau motorik halus
c. Kemampuan bicara dan bahasa
d. Sosialisasi dan kemandirian

5. Periode Tumbuh Kembang Anak


a. Masa prenatal atau masa intra uterin
b. Masa bayi umur 0 sampai 11 bulan
c. Masa anak dibawah Lima tahun (umur 12 – 59 bulan)
d. Masa anak Prasekolah (umur 60 – 72 bulan)

6. Tahapn perkembangan Anak menurut umur


Tahapan perkembangan anak sesuai dengan kelompok umur anak

7. Beberapa Gangguan Tumbuh-Kembang anak yang sering ditemukan


a. Gangguan bicara dan bahasa
b. Cerebral palsy
c. Sindrom Down
d. Perawakan pendek
e. Gangguan Autisme
f. Retardasi Mental
g. Gangguan Pemusatan perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

B. Stimulasi Tumbuh Kembang

Stimulasi adalah Kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini
mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan, kurangnya stimulasi dapat menyebabkan
penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.

Beberap prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam melakukan stimulasi yaitu:

1) Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang


2) Selalu tunjukkan sikap dan prilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku
orang-orang yang terdekat dengannya.
3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelomok umur anak
4) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi,
menyenangkan tanpa paksaan dan tidak ada hukuman
5) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak terhadap ke 4
aspek kemampuan dasar anak
6) Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak
7) Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
8) Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya

C. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Deteksi Dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.

Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan
ditingkat puskesmas:

1) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemui status


gizi kurang/buruk dan mikro/makrosefali
2) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar
3) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya
masalah mental emosional, autisme, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

D. Intervensi dini dan Rujukan dini penyimpangan Tumbuh Kembang Anak


1) Interveni dini penyimpangan perkembangan anak
Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan tertentu pada
anak yang kemampuan perkembangannya menyimpang dan tidak sesuai
dengan umurnya.
2) Rujuksn dini penyimpangan perkembangan anak
Rujukan diperlukan jika masalah/penyimpangan perkembangan anak tidak
dapat ditangani meskipun sudah dilakukan tindakan intervensi dini.

Rujukan penyimpangan tumbuh kembang anak dilakukan secara berjenjang:


a. Tingkat keluarga dan masyarakat
b. Tingkat puskesmas dan jaringannya
c. Tingkat Rumah sakit rujukan
ALUR RUJUKAN DINI

Anak 0-6 tahun

Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Sesuai Meragukan Penyimpangan

Stimulasi
rutin di
rumah

Tindakan intervensi 2
minggu

Evaluasi hasil intervensi


setelah 2 minggu

Sesuai Meragukan Penyimpangan

Tindakan intervensi 2
minggu

Evaluasi hasil intervensi


setelah 2 minggu

Sesuai Meragukan Penyimpangan

Rujuk ke klinik
tumbuh kembang RS
untuk penanganan
spesialistik
BAB III
GAMBARAN PUSKESMAS UKUI

A. DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


Puskesmas Ukui merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di kecamatan Ukui
Kabupaten Pelalawan
Puskesmas Ukui terletak di Kelurahan Ukui Satu dengan luas wilayah kerja 1.087,42
km2 jika dipresentasekan + 95% merupakan wilayah dataran rendah yang terdiri dari 11
(sebelas)desa dan 1 (satu) Kelurahan yaitu:
Jaraknya dari pusat kota lebih kurang 75 km , dengan batas – batas sebagai berikut:
Sebelah Barat berbatasan : Kecamatan Pangkalan Lesung
Sebelah Timur berbatasan : Kabupaten Indragiri Hulu
Sebelah Selatan berbatasan : Kecamatan Sei Lala Kabupaten Indragiri Hulu
Sebelah Utara : Kecamatan Pangkalan Lesung
Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian
besar sudah beraspaldan mudah dijangkaudengan sarana trasportasi
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kecamatan Ukui

KECAMATA UK
AIR UI
N PKL
TRI EMA SA
KURAS
LBK MUL BKT.G
S TU
.KB. YA KP. AJAH
AIR BUKIT
BUN
HITAJAY BA JAYA
GA
M A RU LBK.K
TAMAN
B.SAR
NASIONALTES SILIKUA I
SO NILLO BAGAN N HULU
(TNTN) LIMAU
KABUPATEN
INDRAGIRI
HULU ,
Kecamatan Ukui terletak di Jalur Khatulistiwa ber Iklim panas dengan suhu rata-rata
28 s/d 35 0 C, beradadi ketinggian 10-15 mil dari permukaan laut serta memiliki curah
hujan 5.583,5 mm / Tahun.Terdapat Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Jarak tempuh
terjauh ke Puskesmas Ukui adalah 35 Km melalui jalan darat atau sekitar 1 jam perjalanan
dengan kendaraan roda dua.

B. TATA NILAI
Nilai-nilai pelayanan prima Puskesmas Ukui adalah
“BERLIAN”
B : Berbudaya dan Agamis
E : Efisien dalam waktu dan biaya pelayanan
R : Ramah dan santun dalam memberikan pelayanan
L : Logis dalam berfikir
I : Inovatif dan kreatif sesuai peraturan
A :Aman dalam bertindak sesuai dengan prinsip keselamatan
N : Nyaman dan bersih di lingkungan kerja

C. SUMBER DAYA MANUSIA


Sumberdaya manusia puskesmasterdiridari: tenagakesehatan dan non
kesehatansertapendukunglainnya yang
dapatdipergunakanuntukmendayagunakanpelayanan.
Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadapenjelasanberikutini
No. Jenis SDM Jumlah Status Kepegawaian
1 Dokter Umum 7 2 PNS, 4 Honor Dinas, 1 Honor BLUD
2 Dokter Gigi 1 1 PNS
3 Kesehatan Masyarakat 3 2 PNS, 1 Honor Dinas
4 Bidan 54 19 PNS, 31 Honor Dinas, 4 TKS
5 Perawat 29 11 PNS, 18 Honor Dinas
6 Perawat Gigi 1 1 PNS
7 Satpam/ Keamanan 2 2 Honor Dinas
8 Cleaning Service 3 1 Honor Dinas, 2 Honor BLUD
9 Tukang Kebunn 1 1 Honor BLUD
10 Supir 1 1 Honor Dinas
11 Analis Kesehatan 3 1 PNS. 1 NS, 1 Honor BLUD
12 Tenaga ADM 9 3 PNS, 6 Honor Dinkes
13 Fisioterapi 0 -
14 Gizi 3 1 PNS, 1 NS, 1 Honor Dinas
15 Rekam Medik 0 -
16 Radiologi 1 1 Honor Dinas
17 Pramu 1 1 Honor Dinas
18 Kesling 2 1 PNS, 1 NS
19 Farmasi 5 2 PNS, 3 Honor Dinas
Jumlah 127

D. KEPENDUDUKAN
Wilayah kerja Puskesmas Ukui dibagi menjadi 11 Desa dan 1 Kelurahan, yaitu :
1) Desa Ukui Dua
2) Kelurahan Ukui Satu
3) Desa Air Hitam
4) Desa Lubuk Kembang Bunga
5) Desa Bukit Gajah
6) Desa Lubuk Kembang Sari
7) Desa Kampung Baru
8) Desa Air Emas
9) Desa Silikuan Hulu
10) Desa Bukit Jaya
11) Desa Tri Mulya Jaya
12) Desa Bagan Limau

Berdasarkan data Kecamatan tahun 2021, jumlah penduduk menurut desa dan
kelurahan sebanyak 40.753 jiwa, dengan 11. 187 Kepala Keluarga (KK).
Tabel. 2.1
Jumlah penduduk diwilayah kerja
Puskesmas Ukui tahun 2021
N Nama Desa Jumlah Jumlah Jumla Jumlah Jumlah
o Penduduk KK h PUS RW RT
1 Air Emas 2.473 731 415 4 21
2 Air Hitam 3.087 832 701 5 15
3 Bagan Limau 2.574 650 269 5 21
4 Bukit Gajah 3.857 1.028 617 6 24
5 Bukit Jaya 1.973 648 343 5 18
6 Kampung 2.752 795 6 16
514
Baru
7 Lbk. Bunga 7.571 2.063 664 10 39
8 Lbk, Sari 3.037 818 554 4 23
9 Silikuan Hulu 1.851 607 409 6 18
10 Trimulya 1.703 488 4 14
275
Jaya
11 Ukui Dua 4.486 1.207 1,192 7 20
12 Ukui Satu 5.389 1.320 1,038 11 29
Jumlah 40. 753 11.187 6991 73 256

BAB IV
MANAJEMEN PELAYANAN
STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG

A. PERENCANAAN
Perencanaan pelayanan program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Tumbuh Kembang
(SDIDTK) sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan perlu diupayakan mulai dari
tingkat fasilitas pelayanan tingkat pertama sampai dengan fasilitas pelayanan tingkat
lanjutan yang difokuskan pada analisis situasi dengan memanfaatkan data/ informasi
pelayanan yang ada, baik data rutin maupun survei. Dalam perencanaan pelayanan
dibutuhkan beberapa komponen sebagai berikut:

1. SASARAN
No Desa Jumlah Sasaran
0-<1 Thn 1-<2 Thn 2-<5 Thn 5-6 Thn
L P L P L P L P
1 Ukui Satu 65 61 84 80 189 178 31 41
2 Ukui Dua 79 80 125 110 196 174 72 68
3 Bukit Gajah 44 43 50 50 118 120 54 53
4 Bukit Jaya 26 25 35 33 62 59 40 44
5 Tri Mulya Jaya 30 30 35 35 33 32 41 29
6 Air Emas 28 27 42 40 47 48 51 47
7 Kampung Baru 40 38 52 39 40 40 50 38
8 Lbk Sari 30 31 42 42 68 68 38 42
9 Silikuan Hulu 30 30 35 35 35 35 15 15
10 Air Hitam 30 29 65 65 45 46 14 18
11 Lbk Bunga 43 43 40 44 160 140 33 38
12 Bagan Limau 25 26 56 56 56 56 44 29
Jumlah 470 463 661 629 1049 996 483 426

2. SUMBER DAYA PELAKSANA SDIDTK


Non Dokter Bidan Peawat
Medis
Jumlah tenaga kesehatan yang
0 14 0
melayani SDIDTK
Jumlah tenaga kesehatan yang
1 1 0
sudah mendapat pelatihan teknis

3. SARANA DAN PRASARANA


N Jenis alat Jumlah
o
1 Buku pedoman pelaksana kegiatan 1
2. Buku KIA 1
3 Formulir deteksi Dini Tumbuh Kembang 1
4 Formulir Kesehatan bayi 1
5 Formulir Kesehatan Balita dan Upras 1
6 APE SDIDTK 1
7 Timbangan Bayi 1
8 Tibangan Dewasa 1
9 Pengukur TB 1
10 Meteran 1
11 Ambulance/ Pusling 1

4. PENDANAAN SDIDTK
Bersumber dari dana BOK

B. PELAKSANAAN PROGRAM SDIDTK


1. PELAYANAN DALAM GEDUNG
Puskesmas Ukui merupakan salah satu sarana utama untuk pelaksanaan
Kegiatan SDIDTK yang dengan mudah dapat di akses oleh masyarakat. Puskesmas
Ukui memiliki ruang poli Anak, dimana ruang tersebut tempat melaksanakan kegiatan
SDIDTK.
Pelayanan SDIDTK di poli Anak bertujuan untuk meningkatkan Cakupan
dan mutu Pelayanan SDIDTK, dengan memberikan pelayanan yang efektif, Pelayanan
di poli anak Puskesmas Ukui berjalan dengan baik dan sesuai standar, meskipun
ruangan khusus untuk pelayanan SDIDTK belum tersedia dan masih bersatu dengan
ruang pemeriksaan Anak tapi masyarakat tetap terlayani dengan baik.
2. PELAYANAN LUAR GEDUNG
Pelayanan SDIDTK diluar gedung meliputi:
a) Penyuluhan tentang SDIDTK di posyandu
b) Pelayanan SDIDTK di posyandu
c) Pelayanan SDIDTK di TK/PAUD
Penyuluhan SDIDTK di Posyandu
Pelayanan SDIDTK di posyandu

C. Capaian per triwulan kegiatan SDIDTK Tahun 2021


No Jenis kegiatan Tri Wulan I Tri Wulan II Tri Wulan III Tri Wulan IV
1 SDIDTK Balita 20,05 % 20,85 % 19,32 % 21,15%
2 SDIDTK Upras 22,75 % 25,60 % 29,10 % 22,53 %

CAPAIAN SDIDTK PUSKESMAS UKUI BULAN JANUARI – DESEMBER 2021

35

30

25

20
balita
15 upras

10

0
jan-mar apr-jun jul-sep okt-des

Anda mungkin juga menyukai