Di Susun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Brownies merupakan salah satu jenis cake yang berbahan dasar tepung terigu, margarin,
gula dan telur. Perbedaan dengan produk cake lainnya adalah penambahan coklat blok dan
coklat bubuk.Adonan brownies dimatangkan dengan dipanggang atau dikukus. Brownies
disukai oleh semua kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua.
Brownies juga memiliki cita rasa yang enak dengan ciri khas warnanya yang coklat, sehingga
menjadi daya tarik bagi pecinta coklat terutama anak-anak.Brownies kukus memiliki tingkat
konsumsi yang cukup tinggi di Indonesia. Brownies kukus memiliki potensi yang bagus,
karena tingkat konsumsi yang cukup tinggi dan kesukaan konsumen terhadap rasa brownies.
Tingkat konsumsi brownies yang cukup tinggi dapat dilihat dengan banyaknya pelaku usaha
brownies yang menjual produknya di kalangan masyarakat seperti toko kue, kantin sekolah
dan tempat kuliner.
Potensi yang dimiliki brownies kukus dapat dijadikan sebagai peluang bisnis usaha.
Bisnis usaha brownies kukus bukan tergolong jenis usaha yang rumit, memiliki strategi
pemasaran yang cukup luas dan harga jual yang tidak terlalu tinggi, serta tidak perlu
mengeluarkan modal yang begitu besar. Survei mengenai kesukaan terhadap brownies kukus,
brownies kukus berbentuk cupcakes, dan minat pembelian brownies kukus perlu dilakukan
untuk mendukung pendirian suatu usaha.Hasil survei terhadap 300 responden baik laki-laki
maupun perempuan dengan rentang usia 12 hingga 50 tahun menunjukkan sebanyak 98%
responden menyukai produk brownies kukus, sebanyak 100% responden setuju jika brownies
kukus berbentuk cupcakes, dan sebanyak 94% responden memiliki minat untuk membeli
brownies kukus. Survei tersebut menunjukan adanya peluang untuk mendirikan dan
mengembangkan usaha pengolahan brownies kukus. Usaha brownies kukus yang akan
didirikan yaitu “Choconies”
B. Tujuan Usaha
1. Merencanakan home industry pengolahan brownies kukus atau browonies lumer
bermerk “Choconies” dengan kapasitas 15-30 cup perharinya.
2. Melakukan evaluasi kelayakan teknis dan ekonomis home industry brownies kukus yang
direncanakan.
3. Tujuan dari rencana usaha ini adalah untuk mendapatkan keuntungan dan untuk
memberikan pengalaman kepada kami tentang bagaimana menjalankan usaha bisnis dalam
bidang pembuatan brownies.
A. Nama Usaha
Usaha Brownies ini merupakan usaha yang akan dirintis oleh kami. Dengan visi usaha
untuk menjadikan bisnis ini menjadi lebih kreatif dan dapat dipercaya oleh konsumen.
Sesuai dengan produk yang kami jual, yaitu Brownies lumer. Maka dari itu, logo yang
kami buat-pun adalah gambar brownies, yaitu dengan tujuan, untuk menjadikan simbol di
dalam produk kami. Dengan adanya logo tersebut, maka dari itu, kami memberikan nama
untuk produk kami yaitu “Choconies” choco yang berarti coklat sedangkan nies adalah nama
belakang dari brownies.
B. Nama Pemilik
Choconies akan dirintis oleh tiga orang dan dimodalkan dengan investasi bersama
sehingga 3 orang ini akan menjadi pengelola dan pemilik usaha Choconies. Pemilik dan
pengola Choconies tersebut adalah:
1. Nesa Ananda
2. Dira Julia Dwi Putri
3. Putri Oktaviyanti
C. Alamat Usaha
Choconies ini diproduksi dari rumah saja, karena kita hanya berjualan via online, maka
dari itu kita memproduksi di JL. Dharmapala RT 03 Air Hitam Kecamatan Sungai Gelam
Kabupaten Muaro Jambi.
BAB lll
Pada usaha BROWNIS LUMER ini mempunyai potensi sangat besar karena tingkat
konsumsi masyarakat yang kian zaman semakin bertumbuh di banding kondisi normal.
Dismping itu persaingan bisnis BROWNIS LUMER ni sangat ketat menyusul banyaknya
pelaku usaha yang terjun di dunia bisnis yang sama.
Dari riset yang telah dilakuakan sebesar tiga sampai lima usaha yang di telah berbisnis di
bidang yang sama, selain itu dengan usaha yang kami dirikan saat ini telah melakukan
penjual secara online maupun ofline yang dapat memudahkan para konsumen yang menyukai
BROWNIS LUMER kami, juga rasa yang sudah di review dari konsumen yang rata-rata
menyukainya.
Analisis Persaingan (ANALISIS SWOT)
1. KEKUATAN (STRENGTH)
karyawan yang professional terlatih dalam keahliannya masing- masing. Dan produknya juga
unik yang di hasilkan dari bahan baku berkualitas.
2. KELEMAHAN (WEAKNESS)
Usaha ini mudah ditiru di karenakan masyarakat yang menyukai makanan-makanan yang
sudah terkenal, sehingga memungkinkan akan adanya bisnis-bisnis baru yang menekuni
usaha yang sama seperti BROWNIS LUMER ini.
3. PELUANG (OPPORTUNITY)
makanan ringan lainnya, juga dapat memperluas wilayah pemasaran dengan meningkatkan
promosi di media social guna mencapai pasar global.
4. ANCAMAN(TREAT)
bertambah dilihat dari masyarakat yang mengikuti pertumbuhan zaman seperti ini.
BAB IV
ASPEK LINGKUNGAN
Aspek Lingkungan
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankn harus dianalisis dengan cermat. Hal inidisebabkan
lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bsisnis yang akan dijalankan,namun disisi
lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis.Keberadaan bisnis
dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakatmaupun lingkungan
ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai
aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagilingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan
kehidupan masyarakat sebagai akibat dariadanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin
ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis,timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit
masyarakat, juga perubahan gaya hidupsebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar
daerah.
TUJUAN
Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab “ apakah lingkungan setempat sesuai
dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan lebih
besar dibandingkan dampak negatifnya?’. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan
aspek lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut
mampumemberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah
tersebut.Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk :
Lokasi bisnis yang akan dijalankan yaitu berada di jalan dharmapala rt 03 air hitam
kecamatan sungai gelam kabupaten muaro jambi. Karena kebetulan kami hanya menjalankan
bisnis via online,maka dari itu kami tidak membutuhkan offline store.
Luas produksi dari bisnis ini yaitu mampu menghasilkan output 15-30 cup per hari.
Pendistribusian produk ini dapat menyebarluas ke seluruh Kabupaten muaro jambi bahkan
memungkinkan juga sampai ke seluruh penjuru wilayah karena produk ini dipromosikan
melalui media internet yang cakupannya sangat luas.
Bisnis kami tidak memiliki pabrik karena bisnis kami hanya bisnis rumahan.
Teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi yaitu teknologi yang masih sederhana
seperti peralatan masak pada umumnya. Namun dengan demikian teknologi tersebut mampu
untuk menghasilkan output yang banyak. Kemudian untuk mempromosikan bisnis kami
menggunakan smartphone.
Dari analisis lokasi bisnis, luas produksi, layout pabrik, dan kesiapan teknologi, dapat
disimpulkan bahwa posisi tempat usaha perusahaan ini sangat strategis. Meskipun belum
memiliki pabrik namun bisnis kami telah mampu memenuhi permintaan 15-30 cup perhari.
Kemudian untuk mempromosikan usaha ini di sosial media, kami menggunakan smartphone.
BAB VI
PERENCANAAN KEUANGAN