Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : I Made Doni Saputra

NPM : 1904742010100

No. Absen : 14

Kelas : VII C Reguler

Mata Kuliah : Hukum Perlindungan Anak dan Perempuan

Dosen Pengajar : Dr. Yogi Yasa Wedha. Ir., SH., MH., MM.

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS HUKUM

PRODI ILMU HUKUM

2022
1. Jelaskan secara singkat latar belakang dibentuknya Undang-undang Republik
Indonesia nomer 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak?
Jawab:
a. Bahwa anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
memiliki harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya;
b. bahwa untuk menjaga harkat dan martabatnya, anak berhak mendapatkan
pelindungan khusus, terutama pelindungan hukum dalam sistem peradilan;
c. bahwa Indonesia sebagai Negara Pihak dalam Konvensi Hak-Hak Anak
(Convention on the Rights of the Child) yang mengatur prinsip pelindungan
hukum terhadap anak mempunyai kewajiban untuk memberikan
pelindungan khusus terhadap anak yang berhadapan dengan hukum;
d. bahwa Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan hukum
masyarakat karena belum secara komprehensif memberikan pelindungan
kepada anak yang berhadapan dengan hukum sehingga perlu diganti
dengan undang-undang baru;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak.
2. Jelaskan hal yang spesifik dalam penanganan tindak pidana yang dilakukan
oleh anak atau hukum acara peradilan anak?
Jawab:
1. Dalam sistem peradilan pidana anak, anak yang dijatuhi pidana penjara
ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). LPKA ini
terpisah dari lembaga pemasyarakatan, atau yang biasa disebut dengan
penjara orang dewasa.
2. Sistem Peradilan Pidana Anak wajib mengutamakan pendekatan Keadilan
Restoratif, dalam sistem peradilan pidana anak wajib diupayakan Diversi.
Pengertian diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari
proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
3. Identitas Anak, Anak Korban, dan/atau Anak Saksi wajib dirahasiakan
dalam pemberitaan di media cetak ataupun elektronik. karena identitas
sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang anak kedepannya, berdasarkan
UU Perlindungan Anak dalam Pasal 64 huruf i, yaitu penghindaran dari
publikasi atas identitasnya.
3. Pada Kasus KDRT yang dilaporkan Lesti Kejora terhadap Rizky Billar
(suaminya) penyidik Polres Metro Jakarta Selatan telah menghentikan
penyidikan kasus KDRT tersebut, Jelaskan Pandangan saudara tentang kasus
di atas, didasarkan atas Pengaturan Hukum KDRT di Indonesia?
Jawab:
Menurut pandangan saya KDRT adalah setiap perbuatan kepada seseorang
yang merugikan, menghaniaya, penderitaan secara fisik,seksual, dan
psikologis terutama kepada permpuan sangat tidak dapat dibenarkan
walaupun dengan alasan apapun dan bentuk apapun. Dalam hal ini Rizky
Billar dapat dijerat Pasal 44 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan KDRT dengan ancaman pidana 5 Tahun penjara dan denda
sebesar 15 juta, tetapi karena ini adalah delik aduan, laporan bisa dicabut
sebelum 3 bulan setelah laporan tersebut diserahkan ke pihak kepolisian,
namun saat ini pihak Lesty mencabut laporan KDRT yang diajukan dan pihak
Rizky Billar pun meminta agar menempuh jalur restorative justice dalam
penyelesaian perkara ini. pencabutan laporan dalam kasus KDRT tersebut
telah sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia yaitu pasal 75 KUHP
dan peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 8 Tahun 2021 yaitu
dengan jalur pencabutan laporan dan dengan adanya perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai