Anda di halaman 1dari 273

BADA PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

modul pedoman pengoperasian FMIS ~i~


KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dan clean government dalam
penyelenggaraan otonomi daerah, perlu diselenggarakan pengelolaan keuangan daerah
secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah
ditetapkan dalam undang undang.
Perkembangan teknologi dan regulasi mempengaruhi kebutuhan stakeholder antara lain
terbitnya Perpres 95 Tahun 2021 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, kebutuhan
data pembangunan, keuangan dan kinerja daerah tingkat nasional untuk keperluan
pengambilan keputusan dan kebijakan pengawasan nasional, dan kebutuhan data nasional
yang memerlukan pentingnya integrasi atau konektifitas antar aplikasi dan antar unit
organisasi, maka aplikasi SIMDA yang saat ini digunakan perlu ditingkatkan baik dari sisi
teknologi maupun regulasi. Pengembangan SIMDA menjadi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah/FMIS pun dilakukan agar BPKP dapat terus berperan dalam kualitas
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dan agar aplikasi SIMDA terus relevan dengan
perkembangan jaman.
Sebagai pelengkap pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah/FMIS
tersebut, disusun pedoman pengoperasian sebagai petunjuk bagi para pengguna untuk
mengoperasikan Aplikasi FMIS. Buku ini disajikan dalam bentuk tutorial tahap demi tahap yang
singkat dan praktis agar menuntun penggunaan aplikasi memahami fasilitas yang dimiliki
aplikasi FMIS.
Saran dan kritik dari para pembaca dan pengguna kami terima sebagai bahan perbaikan
dan penyempurnaan. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan upaya yang telah serta akan
terus dilakukan, mendapat rahmat dan hidayahNya.

Penanggung Jawab

Tim Aplikasi SIMDA

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ ii ~


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR __________________________________________________________________ ii

DAFTAR ISI_________________________________________________________________________ iii

BAGIAN SATU ADMINISTRATOR ________________________________________________________ 7

A. Manajemen User – Group User __________________________________________________ 8


B. Manajemen User – User ________________________________________________________ 9
C. Update ____________________________________________________________________ 11
BAGIAN DUA PARAMETER ___________________________________________________________ 14

A. Global _____________________________________________________________________ 14
B. SIMDA NG __________________________________________________________________ 22
C. SSH _______________________________________________________________________ 25
BAGIAN TIGA PERENCANAAN LIMA TAHUNAN ___________________________________________ 35

A. Perencana Pemerintah Daerah _________________________________________________ 35


B. Perencana Perangkat Daerah (PD) _______________________________________________ 45
C. Finalisasi Data Perencanaan Lima Tahunan ________________________________________ 58
BAGIAN EMPAT PERENCANAAN TAHUNAN ______________________________________________ 62

A. Perencana Pemerintah Daerah _________________________________________________ 62


B. Perencana OPD ______________________________________________________________ 66
BAGIAN LIMA ANGGARAN ___________________________________________________________ 79

A. Penganggaran Pemerintah Daerah ______________________________________________ 79


B. Penganggaran Perangkat Daerah ________________________________________________ 88
C. Finalisasi Data Anggaran______________________________________________________ 110
BAGIAN ENAM SETTING DAN PARAMETER PENATAUSAHAAN ______________________________ 112

A. Setting Penatausahaan _______________________________________________________ 112


B. Parameter Peraturan Pemerintah Daerah ________________________________________ 113
C. Parameter Data Umum Unit/Sub Unit ___________________________________________ 114
D. Parameter Rekening Potongan SPM ____________________________________________ 115
E. Parameter Belanja Wajib-Mengikat _____________________________________________ 117
F. Parameter Bank Tujuan ______________________________________________________ 118
G. Parameter Bank RKUD _______________________________________________________ 119
BAGIAN TUJUH MEKANISME NON-ANGGARAN _________________________________________ 121

A. SPP Non Anggaran __________________________________________________________ 121

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ iii ~


B. SPM Non Anggaran __________________________________________________________ 125
C. SP2D Non Anggaran _________________________________________________________ 128
D. Daftar Penguji Non Anggaran __________________________________________________ 131
E. Pencairan Dana Non Anggaran_________________________________________________ 134
BAGIAN DELAPAN SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)______________________________________ 136

A. Langkah Pembuatan SPD _____________________________________________________ 136


B. Rencana Penggunaan Dana ___________________________________________________ 137
C. Finalisasi SPD ______________________________________________________________ 138
BAGIAN SEMBILAN PENERIMAAN PENDAPATAN ________________________________________ 140

PENDAPATAN MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN___________________________________ 140


A. Ketetapan Pendapatan _______________________________________________________ 140
B. Bukti Penerimaan ___________________________________________________________ 143
C. Surat Tanda Setoran (STS) ____________________________________________________ 146
PENDAPATAN MELALUI BANK KAS DAERAH _________________________________________ 150
A. Ketetapan Pendapatan _______________________________________________________ 150
B. Penerimaan Pendapatan _____________________________________________________ 150
BAGIAN SEPULUH BELANJA DENGAN UANG PERSEDIAAN _________________________________ 155

UANG PERSEDIAAN _____________________________________________________________ 155


A. Pembuatan SPP-UP __________________________________________________________ 155
B. Verifikasi SPP-UP____________________________________________________________ 159
C. Pembuatan SPM-UP _________________________________________________________ 160
D. Pembuatan SP2D-UP ________________________________________________________ 163
E. Pencairan SP2D-UP __________________________________________________________ 165
F. Pelimpahan UP _____________________________________________________________ 167
GANTI UANG PERSEDIAAN _______________________________________________________ 170
A. Mutasi Kas Bank-Tunai _______________________________________________________ 170
B. Bukti Ganti Uang (GU) _______________________________________________________ 172
C. Penyetoran Pajak oleh Bendahara Pengeluaran ___________________________________ 176
D. SPJ Ganti Uang (GU) pada Bendahara Pengeluaran Pembantu________________________ 178
E. Pengesahan SPJ Ganti Uang (GU) pada Sub Unit KPA _______________________________ 181
F. SPJ Ganti Uang (GU) pada Bendahara Pengeluaran ________________________________ 183
G. Pengesahan SPJ Ganti Uang (GU) pada Sub Unit PA ________________________________ 187
H. SPP Ganti Uang Persediaan ___________________________________________________ 188
I. Verifikasi SPP-GU, Pembuatan SPM-GU, dan SP2D-GU ______________________________ 191

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ iv ~


SETORAN SISA UANG PERSEDIAAN _________________________________________________ 191
A. Setoran Sisa UP Melalui Bendahara Pengeluaran __________________________________ 191
B. Setoran Sisa UP Melalui BUD __________________________________________________ 193
BAGIAN SEBELAS BELANJA DENGAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN ________________________ 195

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN ___________________________________________________ 195


A. Pembuatan SPP-TU __________________________________________________________ 195
B. Verifikasi SPP-TU ____________________________________________________________ 199
C. Pembuatan SPM-TU _________________________________________________________ 200
D. Pembuatan SP2D-TU ________________________________________________________ 203
E. Pencairan SP2D-TU __________________________________________________________ 205
BUKTI TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN _____________________________________________ 208
A. Bukti TU___________________________________________________________________ 208
B. SPJ TU ____________________________________________________________________ 212
C. Pengesahan SPJ TU __________________________________________________________ 213
SETORAN SISA TU _______________________________________________________________ 215
A. Pembuatan SPP Nihil ________________________________________________________ 215
B. Verifikasi SPP Nihil __________________________________________________________ 218
C. Pembuatan SPM Nihil ________________________________________________________ 219
D. Setoran Sisa TU _____________________________________________________________ 221
E. Pembuatan SP2D Nihil _______________________________________________________ 223
BAGIAN DUA BELAS BELANJA DENGAN MEKANISME LS ___________________________________ 226

A. Data Kontrak _______________________________________________________________ 226


B. Data Tagihan _______________________________________________________________ 228
C. Pembuatan SPP-LS __________________________________________________________ 232
D. Verifikasi SPP-LS ____________________________________________________________ 235
E. Pembuatan SPM-LS _________________________________________________________ 237
F. Pembuatan SP2D-LS _________________________________________________________ 240
G. Pencairan SP2D-LS __________________________________________________________ 242
BAGIAN TIGA BELAS MENU SP2B DAN SPB _____________________________________________ 246

A. Pembuatan SP2B ___________________________________________________________ 246


B. Pembuatan SPB ____________________________________________________________ 250
BAGIAN EMPAT BELAS TRANSFER KASDA ______________________________________________ 253

BAGIAN LIMA BELAS AKUNTANSI _____________________________________________________ 255

modul pedoman pengoperasian FMIS ~v~


A. Transaksi Jurnal ____________________________________________________________ 255
B. Saldo Awal ________________________________________________________________ 258
C. Posting/Unposting __________________________________________________________ 262
BAGIAN ENAM BELAS LAPORAN _____________________________________________________ 265

A. Laporan SKPKD _____________________________________________________________ 265


B. Laporan SKPD ______________________________________________________________ 267
BAGIAN TUJUH BELAS UBAH STATUS __________________________________________________ 270

Tim Aplikasi SIMDA ________________________________________________________________ 272

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ vi ~


BAGIAN SATU
ADMINISTRATOR

Login pada aplikasi menggunakan tombol Masuk SIMDA Next-G

Masukkan user id dan password yang sesuai.

Perhatikan bahwa jika ini adalah login pertama kali sebelum membuat RPJMD, maka tahun
berisi tahun berjalan.
Sebagai pengamanan, maka:
a. Jika username dan/atau password yang Anda masukkan tidak sesuai, Anda tidak dapat
login dan akan muncul pesan kesalahan.
b. Setelah beberapa kali gagal memasukkan kombinasi username/password yang sesuai,
sistem akan mengunci. Tunggu beberapa saat sampai sistem dapat kembali memproses
login Anda.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~7~


c. Jika Anda tidak aktif selama waktu tertentu, sistem otomatis me-logout Anda dan Anda
harus login kembali.
Penggunaan pertama kali aplikasi, membutuhkan proses aktivasi dan registrasi data pemda
dengan koneksi internet aktif. Proses tersebut membutuhkan file config sesuai data masing-
masing pemerintah daerah yang diajukan pada saat permintaan implementasi.
Setelah berhasil registrasi, Anda akan masuk ke menu-menu utama aplikasi.

User yang pertama kali diberikan adalah user level administrator, yang digunakan untuk
mengelola user-user pengguna aplikasi.

A. Manajemen User – Group User


Menu Group User digunakan untuk mengelola group user dan hak akses terhadap menu-
menu dalam aplikasi.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~8~


Untuk melakukan penambahan group user baru melalui tombol Tambah Group User.

Untuk memberikan hak akses menu-menu dalam aplikasi atas masing-masing group,
masuk ke form pemberian hak akses melalui tombol Akses Menu.

Berikan tickmark (√) pada hak akses menu yang sesuai, kemudian pilih Simpan Akses
Menu.

B. Manajemen User – User


Menu User digunakan untuk mengelola data user yang digunakan dalam aplikasi.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~9~


Untuk melakukan penambahan user baru melalui tombol Tambah Pengguna.

Ketentuan mengenai User pengguna diatur sebagai berikut:


a. Kode user terdiri dari alpha numeric.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 10 ~


b. Status user dipilih Aktif untuk user yang sedang digunakan dalam aplikasi, sebaliknya
Tidak Aktif untuk user yang sudah tidak digunakan lagi dalam aplikasi.
c. Pilih Unit OPD (opsional) untuk user yang hanya memiliki akses terhadap unit
perangkat daerah tertentu.
d. Pilih Sub Unit (opsional) untuk user yang hanya memiliki akses terhadap sub unit
perangkat daerah tertentu.
e. Pilih daftar group untuk mengelompokkan data user sesuai kewenangan hak akses
tiap tahunnya. Data group sesuai yang dibuat di menu Group User.
Untuk pemilihan Unit dan Sub Unit, dibuat setelah data parameter Unit Organisasi dibuat.

C. Update
Pemutakhiran aplikasi dilaksanakan secara online melalui notifikasi yang ditampilkan di
bagian bawah halaman aplikasi.
Pilih tombol informasi versi aplikasi
untuk mengecek versi aplikasi yang
digunakan serta informasi
pemutakhiran yang telah dirilis.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 11 ~


Apabila terdapat perbedaan antara versi aplikasi yang telah dimutakhirkan dengan
database, pilih tombol Update untuk mengakses halaman proses pemutakhiran.
Lakukan proses pemutakhiran
secara berurutan dengan memilih
tombol Update di tiap tahap. Akan
ditampilkan notifikasi konfirmasi
sebagai berikut.

Proses pemutakhiran di tiap tahap berhasil setelah ditampilkan notifikasi berikut.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 12 ~


Keseluruhan proses pemutakhiran sesuai rilis telah selesai dengan menampilkan tanda
tickmark hijau di tiap tahapan pemutakhiran.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 13 ~


BAGIAN DUA
PARAMETER
Bagian ini berisikan menu-menu pada parameter terkait dengan kamus yang akan digunakan
dalam aplikasi.

A. Global
1. Pemerintah Daerah
Isikan data Pemerintah Daerah yang sesuai.

2. Unit Organisasi - SKPD


Pada menu ini dilakukan entry susunan organisasi perangkat daerah. Perhatikan
bahwa Urusan-Bidang di sini adalah terkait Urusan-Bidang bagi perangkat daerah,
berbeda dengan Urusan-Bidang bagi Program-Kegiatan-Sub Kegiatan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 14 ~


Buka melalui tombol Lihat SKPD di list urusan dan bidang kewenangan untuk
menambahkan data nomenklatur SKPD.

Melalui tombol Tambah SKPD, lakukan penambahan SKPD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 15 ~


Urusan Bidang otomatis terisi dengan urusan bidang tempat penambahan SKPD.
Pengisian Urusan Bidang 2 dan Urusan Bidang 3 opsional. Pemilihan nomenklatur
urusan bidang ini digunakan untuk kode SKPD.
Pemilihan urusan bidang kewenangan utama digunakan untuk mengklasifikasikan
program/kegiatan/sub kegiatan penunjang urusan pada perangkat daerah ke dalam
urusan bidang kewenangan utama OPD dalam klasifikasi APBD.
3. Unit Organisasi – Unit
Double click list nama SKPD yang telah dibuat untuk masuk ke tab menu Unit. Secara
default telah ditambahkan nomenklatur unit perangkat daerah selaku unit induk (kode
unit 0) saat dilakukan penambahan SKPD.

Apabila diperlukan penambahan unit perangkat daerah selain unit induk, gunakan
tombol Tambah Unit.

Unit perangkat daerah yang ditambahkan adalah unit perangkat daerah yang secara
otonom mengelola data perencanaan, penganggaran, penatausahaan serta pelaporan
keuangan dan kinerja terpisah dari unit perangkat daerah induk.
4. Struktur Organisasi
Pada menu ini dilakukan entry susunan struktur organisasi tiap unit perangkat daerah.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 16 ~


Pilih urusan bidang, SKPD serta Unit kemudian pilih tombol Tampilkan untuk
menampilkan bagan struktur organisasi.
Secara default telah dibuatkan struktur organisasi level tertinggi (Kepala) di setiap unit
saat dilakukan penambahan unit perangkat daerah. Lakukan penambahan hirarki
struktur organisasi di bawahnya melalui tombol

Apabila diperlukan penyesuaian terhadap nomenklatur struktur organisasi yang sudah


ada, lakukan melalui tombol

5. Unit Organisasi – Sub Unit


Pada menu ini dilakukan entry susunan sub unit organisasi tiap unit perangkat daerah.
Sub unit digunakan sebagai basis data dalam proses penatausahaan keuangan dalam

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 17 ~


pelaksanaan fungsi sebagai Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran maupun
penatausahaan khusus non-RKUD.
Melalui menu Unit Organisasi, double click nama unit terkait untuk masuk ke tab menu
Sub Unit.

Secara default telah dibuat data sub unit induk (kode sub unit 0) di setiap unit saat
dilakukan penambahan unit perangkat daerah. Sub unit induk akan berfungsi sebagai
Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran khusus (untuk unit organisasi
bersifat khusus atau unit otonom).
Lakukan penambahan data sub unit apabila diperlukan KPA atau untuk kebutuhan
penatausahaan khusus non-RKUD, melalui tombol Tambah Sub Unit.

Pilih nomenklatur dari struktur organisasi yang telah dibuat di menu struktur
organisasi, yang ditetapkan sebagai KPA atau untuk kebutuhan penatausahaan
keuangan khusus non-RKUD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 18 ~


6. Program - Kegiatan
Dalam menu ini, merupakan daftar nomenklatur program, kegiatan, dan sub kegiatan
berdasarkan urusan bidang kewenangan dan dibedakan berdasarkan pemerintah
provinsi serta pemerintah kabupaten/kota yang ditetapkan berdasarkan regulasi
Kementrian Dalam Negeri.
Nomenklatur program, kegiatan, dan sub kegiatan ini tidak untuk dilakukan
penambahan maupun penyesuaian. Perubahan terhadap nomenklatur tersebut akan
dilakukan oleh pengembang aplikasi berdasarkan pemutakhiran yang dilakukan oleh
Kementrian Dalam Negeri.

Data parameter program, kegiatan dan sub kegiatan bisa di export ke dalam bentuk
Ms. Excel dan PDF yang terletak pada kanan atas table.
7. Rekening
Dalam menu ini, merupakan daftar nomenklatur kode rekening akun, kelompok, jenis,
objek, rincian objek, dan sub rincian objek yang ditetapkan berdasarkan regulasi
Kementrian Dalam Negeri.
Nomenklatur kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, dan sub
rincian objek ini tidak untuk dilakukan penambahan maupun penyesuaian. Perubahan
maupun penyesuaian terhadap nomenklatur tersebut akan dilakukan oleh
pengembang aplikasi berdasarkan pemutakhiran yang dilakukan oleh Kementrian
Dalam Negeri serta kebutuhan kode rekening yang diperlukan dalam proses
penatausahaan akuntansi keuangan pemerintah daerah.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 19 ~


Data parameter kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, dan sub
rincian objek bisa di export ke dalam bentuk Ms. Excel dan PDF yang terletak pada
kanan atas table.
8. Lokasi - Kewilayahan
Dalam menu Lokasi – Kewilayahan, berisikan daftar lokasi wilayah administratif
masing-masing pemerintah daerah sesuai dengan Permendagri Nomor 72 Tahun
2019.

9. Lokasi – Jenis Lokasi


Menu Lokasi - Jenis Lokasi digunakan untuk entry daftar jenis lokasi non kewilayahan
(lokasi teknis). Daftar jenis lokasi dapat dikembangkan sendiri oleh pemerintah daerah
sesuai kebutuhan. Jenis lokasi digunakan sebagai referensi penyusunan daftar lokasi
non kewilayahan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 20 ~


Apabila diperlukan penambahan klasifikasi jenis lokasi baru, gunakan tombol Tambah
Jenis Lokasi.

Gunakan tombol Aksi pada daftar lokasi non wilayah administratif untuk melakukan
penyesuaian atau menghapus klasifikasi jenis lokasi yang sudah ada.

10. Satuan
Menu Parameter Satuan digunakan pada saat penyusunan indikator, standar satuan
harga, dan semua pengisian data transaksi yang memerlukan satuan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 21 ~


Apabila diperlukan penambahan satuan baru, gunakan tombol Tambah Satuan.

B. SIMDA NG
1. Sumber Dana
Parameter Sumber Dana digunakan untuk melakukan entry data sumber pendanaan
yang akan digunakan pada pemilihan sumber dana pada menu aktivitas sub kegiatan
dan rincian belanja di modul perencanaan tahunan, penganggaran, dan
penatusahaan.

Klasifikasi sumber dana sudah disediakan secara default berdasar regulasi dari
Kementrian Dalam Negeri. Apabila diperlukan penambahan klasifikasi sumber dana
baru, gunakan tombol Tambah Sumber Dana.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 22 ~


Lakukan pengisian kode sumber dana (digit ke 4, 5 dan 6 opsional), kemudian pilih
kode rekening pendapatan atau penerimaan pembiayaan yang sesuai kemudian pilih
tombol Simpan.

Pemilihan kode rekening pendapatan atau penerimaan pembiayaan dapat dilakukan


pada level jenis, objek, rincian objek maupun sub rincian objek.
Apabila kode sumber dana sudah ada, akan ditampilkan pesan error berikut:

2. Indikator
Parameter Indikator digunakan untuk melakukan entry data indikator sebagai
referensi dalam pembuatan dokumen perencanaan lima tahunan, tahunan maupun
penganggaran.
Penambahan indikator kinerja dilakukan dalam penggunaan aplikasi pertama kali
untuk penyusunan dokumen perencanaan lima tahunan, serta adanya kebutuhan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 23 ~


untuk penambahan indikator kinerja baru dalam proses perencanaan tahunan
maupun penganggaran.

Untuk penambahan indikator baru, gunakan tombol Tambah Indikator.

Lakukan pengisian data indikator kinerja yang sesuai kemudian klik tombol Simpan.
Data pengisian intikator kinerja sebagai berikut:
Bidang Kewenangan : Pilih bidang kewenangan yang sesuai
Uraian Indikator : Isi dengan uraian indikator
Satuan : Satuan ukuran angka indikator, dengan memilih dari daftar
parameter satuan
Metode Penghitungan : Penjelasan rumus pengukuran indikator (opsional)
Jenis Indikator -: Output;

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 24 ~


- Outcome Immediate;
- Outcome Intermediate;
- Outcome Ultimate;
Kualitas Indikator -: Kualitatif;
- Kuantitatif;
- Persentase;
- Rasio;
- Rata-rata;
- Indeks;
Sifat Indikator -: Negatif;
- Positif;
Teknik Pengukuran -: Incremental;
- Absolut;
- Kumulatif;
Cakupan indikator :Pilih cakupan indikator terkait referensi asal/rujukan
indikator (dapat lebih dari satu)
Status Indikator : Aktif (indikator dapat dipilih di pengisian dokumen)
Non aktif (indikator tidak lagi dapat dipilih di pengisian
dokumen)

C. SSH
Menu-menu pada SSH terkait dengan penyusunan standar harga satuan.

Alur entry data adalah sebagai berikut:

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 25 ~


Struktur SSH:
Sub Rekening
Golongan, Kelompok, Item,
Kelompok, Belanja

Perkada SSH
Perkada Tarif Item SSH

1. Struktur SSH
Menu Struktur SSH digunakan untuk melakukan entry data struktur SSH yang
diklasifikasin menjadi empat level yaitu Golongan, Kelompok, Sub Kelompok da Item
SSH. Pada item SSH dapat dipasangkan dengan kode rekening sub rincian objek
pendapatan, belanja maupun pembiayaan.
a. Golongan
Pilih tombol Tambah Golongan untuk menambah klasifikasi golongan SSH.

Pilih jenis SSH, isikan uraian klasifikasi golongan kemudian pilih Simpan. Jenis SSH
disediakan sebagai berikut:
• SSH Standard

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 26 ~


Digunakan untuk klasifikasi SSH yang ditetapkan melalui Perkada tentang
standar harga.
• SSH Regional
Digunakan untuk klasifikasi SSH yang bersumber dari penetapan standar harga
harga regional.
• SSH Hibah Bansos
Digunakan sebagai klasifikasi SSH untuk pemberian hibah maupun bantuan
sosial.
• DLL Non SSH
Digunakan untuk pemenuhan kebutuhan aplikasi dalam pengisian rincian
anggaran yang tidak dapat ditentukan tarif rupiah standarnya. Contoh
pendapatan pajak.
b. Kelompok
Double click atau gunakan tombol panah biru pada daftar golongan untuk masuk
ke pengisian klasifikasi Kelompok.

Pilih tombol Tambah Kelompok untuk menambah klasifikasi kelompok SSH.

Isikan uraian kelompok SSH, kemudian pilih tombol Simpan.


c. Sub Kelompok
Double click atau gunakan tombol panah biru pada daftar kelompok untuk masuk
ke pengisian klasifikasi Sub Kelompok.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 27 ~


Pilih tombol Tambah Sub Kelompok untuk menambah klasifikasi sub kelompok
SSH.

Untuk pengisian sub kelompok atas golongan SSH dengan jenis Hibah Bansos,
pengisian sub kelompok ditambah dengan pengisian jenis hibah bansos dan
pemilihan SKPD yang mengelola sub kelompok hibah dan bansos tersebut.

d. Item SSH
Double click atau gunakan tombol panah biru pada daftar sub kelompok untuk
masuk ke pengisian klasifikasi Sub Kelompok.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 28 ~


Pilih tombol Tambah Item untuk menambah klasifikasi item SSH.

Pengisian yang dilakukan adalah mengisi uraian item SSH, uraian


keterangan/merek/spesifikasi lainnya apabila diperlukan (opsional), memilih
satuan yang digunakan sebagai basis penetapan harga standar, serta status Aktif
dan Tidak Aktif (default Aktif).
Khusus untuk jenis hibah dan bansos, uraian item SSH dilengkapi dengan nama
penerima hibah bansos, serta keterangan/merek diisi dengan alamat penerima
hibah bansos. Hal tersebut sebagai requirement untuk menghasilkan reporting
APBD terkait penerima hibah bansos.
Uraian spesifikasi/merek/keterangan digunakan sebagai alat bantu saat pemilihan
standar harga di pengisian rincian belanja di tahap penyusunan Renja dan RKA.
Uraian spesifikasi/merek/keterangan tersebut tidak ditampilkan dalam reporting
RKA maupun DPA.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 29 ~


e. Rekening Belanja
Fungsi rekening belanja pada SSH adalah sebagai filter saat pengisian rincian
belanja di menu Renja maupun RKA. Apabila dipasangkan pada rekening sub
rincian objek belanja/pendapatan/pembiayaan tertentu, maka hanya rekening
sub rincian objek tersebut yang dapat dipilh saat memasukkan item SSH dalam
rincian Renja dan RKA. Apabila item SSH tidak dipasangkan pada rekening sub
rincian objek tertentu, semua rekening sub rincian objek dapat dibuka dan dipilih
di menu Renja dan RKA. Tiap item SSH dapat dipasangkan pada lebih dari satu
rekening sub rincian objek.
Double click atau gunakan tombol panah biru pada daftar item SSH untuk masuk
ke pengisian Rekening Belanja.

Gunakan tombol Tambah Rekening untuk mengisi rekening sub rincian objek yang
dapat digunakan atas item SSH dimaksud sesuai klasifikasi APBD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 30 ~


Gunakan Search untuk mempersempit pencarian, beri tickmark pada rekening
yang sesuai, kemudian pilih tombol Simpan.
Selain pengisian melalui menu Struktur SSH, disediakan pengisian data melalui
template spreadsheet. Gunakan tombol Import Data SSH dari Template untuk
mengunggah data SSH dari template yang sudah dibuat.

2. Perkada SSH
Perkada SSH dibuat setiap tahun. Perkada digunakan untuk mengisi harga satuan atas
item SSH pada tahun yang ditetapkan. Perkada yang sedang disusun akan ditandai
sebagai Draft, Perkada yang sedang digunakan akan ditandai sebagai Perkada Aktif,
Perkada yang sudah tidak digunakan akan ditandai sebagai Tidak Aktif.

Gunakan tombol Tambah Perkada untuk menyusun Perkada SSH.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 31 ~


Isikan nomor dan tanggal Perkada, uraian Perkada, tahun berlaku. Disediakan dua
pilihan sumber data item, yaitu:
• Copy Data Item SSH dari Referensi
Pilihan ini akan mengisi data Perkada SSH dengan semua item SSH berstatus Aktif
dari struktur SSH. Isikan nilai satuan pada daftar item SSH. Nilai yang tidak diisi
akan dimasukkan dalam Perkada SSH dengan nilai satuan 0.
• Copy Data Item SSH dari Perkada
Pilihan ini akan mengcopy semua item SSH dan nilai satuan yang ada di dalam
dokumen Perkada SSH yang sudah ada. Contoh untuk Perkada yang dibuat untuk
tahun anggaran berikutnya. Nilai satuan dapat disesuaikan sesuai dengan
penetapan tahun berkenaan.
Apabila memilih copy dari Perkada, akan ditampilkan list Perkada SSH yang sudah
ada sebelumnya.

Setelah data diisi pilih tombol Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 32 ~


Gunakan tombol Aksi di daftar Perkada yang telah disimpan untuk melakukan
penyesuaian-penyesuaian.

Copy Data Tarif Item akan mengisi data item SSH dengan proses copy dari referensi
yang dipilih.

Proses copy tersebut akan menampilkan daftar item SSH berstatus aktif dalam
struktur SSH yang belum ada dalam Perkada SSH yang dibuat.
Tambah Data Tarif Item, digunakan untuk menambah sebagian dari daftar item SSH
yang belum ada dalam Perkada. Pilihan Tambah Data Tarif juga digunakan untuk
menambah item SSH dengan jenis Hibah Bansos dan DLL Non SSH pada kondisi
Perkada SSH sudah aktif/ditetapkan.

Import Data Tarif dari template, digunakan untuk melakukan import data tarif dari
template spreadsheet yang disediakan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 33 ~


3. Hibah Bansos
Menu Hibah Bansos digunakan rincian item daftar penerima hibah dan bansos. Menu
ini digunakan untuk mengisi nama dan alamat penerima hibah bansos berdasarkan
klasifikasi yang telah dibuat dalam struktur SSH.

4. Cetak Laporan
Digunakan untuk pencetakan dokumen SSH dengan pilihan reporting yang disediakan
sesuai jenis SSH yang dimasukkan saat pengisian golongan di struktur SSH.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 34 ~


BAGIAN TIGA
PERENCANAAN LIMA TAHUNAN
A. Perencana Pemerintah Daerah
1. Pembuatan Dokumen
Tiap tahap penyusunan RPJMD dimulai dengan pemberian nomor dokumen sebagai
‘rumah’ dokumen. Jika nomor belum tersedia, dapat digunakan nomor draft yang
nanti diganti dengan nomor definitif sebelum dilakukan posting data.
Klik pada tombol Tambah Dokumen untuk membuka form penambahan dokumen.

2. Visi
Tiap Pemda hanya dapat memiliki satu visi. Perubahan visi dapat dilakukan antara
RPJMD teknokratik dengan RPJMD murni.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 35 ~


3. Misi
Tiap Pemda dapat memiliki beberapa misi yang merupakan penjabaran dari visi yang
ada.

Klik tombol Tambah Misi untuk menambahkan misi pemda. Isikan Nomor dan Uraian
Misi RPJMD lalu klik simpan.

4. Tujuan
Satu Misi Pemda dapat memiliki beberapa tujuan. Untuk masuk ke tab menu Tujuan,
double click daftar misi atau dengan menggunakan tombol panah biru.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 36 ~


Penambahan tujuan dengan menggunakan tombol Tambah Tujuan. Sesuaikan nomor
tujuan apabila diperlukan (default dibuat otomatis oleh sistem), masukkan uraian
tujuan lalu simpan.

Atas setiap tujuan, tambahkan indikator yang sesuai dengan menekan tombol di
sebelah kiri tulisan Aksi.

Uraian indikator dipilih berdasarkan parameter yang sudah ditetapkan dan akan
sekaligus mengisikan satuan. Lanjutkan dengan pengisian target RPJMD selama 5
tahun dengan memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 37 ~


5. Sasaran
Satu tujuan bisa memiliki beberapa sasaran. Untuk masuk ke tab menu Sasaran,
double click daftar misi atau dengan menggunakan tombol panah biru.

Tambahkan sasaran dengan melakukan klik pada tombol Tambah Sasaran. Sesuaikan
nomor sasaran apabila diperlukan (default dibuat otomatis oleh sistem), masukkan
uraian sasaran lalu simpan.

Atas setiap sasaran, tambahkan indikator yang sesuai dengan menekan tombol di
sebelah kiri tulisan Aksi.

Uraian indikator dipilih berdasarkan parameter yang sudah ditetapkan dan akan
sekaligus mengisikan satuan. Lanjutkan dengan pengisian target RPJMD selama 5
tahun dengan memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 38 ~


6. Strategi
Pengisian Strategi ada pada tab sasaran. Klik pada tombol Aksi di daftar sasaran
kemudian pilih Lihat Strategi untuk masuk ke dalam pengisian Strategi.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 39 ~


Pilih tombol Tambah Strategi untuk menambah strategi.

Pengisian strategi dilakukan dengan memilih dari parameter strategi yang telah
dibuat.
7. Kebijakan
Pengisian Kebijakan ada pada tab sasaran. Klik pada tombol Aksi di daftar sasaran
kemudian pilih Lihat Kebijakan untuk masuk ke dalam pengisian Kebijakan.

Pilih tombol Tambah Kebijakan untuk menambah kebijakan.

Pengisian kebijakan dilakukan dengan memilih dari parameter kebijakan yang telah
dibuat.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 40 ~


8. Program Daerah
Program daerah merupakan penjabaran dari sasaran. Satu sasaran dapat memiliki
banyak program daerah. Isian program daerah sudah termasuk dengan pengisian pagu
pemerintah daerah selama lima tahun.
Double click atau dengan menggunakan tombol panah biru di daftar sasaran untuk
masuk ke tab menu Program Daerah.

Untuk melakukan penambahan program daerah, gunakan tombol Tambah Program.

Seuaian nomor program (default akan dibuat otomatis oleh aplikasi) dan isi Uraian
Program Daerah. Isikan pagu program daerah dari tahun pertama hingga tahun
kelima. Pagu Renstra akan otomatis terisi saat SKPD sudah menyusun pagu renstra
mereka.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 41 ~


Atas setiap program daerah, tambahkan indikator yang sesuai dengan menekan
tombol di sebelah kiri tulisan Aksi di daftar program daerah.

Uraian indikator dipilih berdasarkan parameter yang sudah ditetapkan dan akan
sekaligus mengisikan satuan. Lanjutkan dengan pengisian target RPJMD selama 5
tahun dengan memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir.

9. Urusan Bidang
Menu urusan bidang digunakan untuk mengisikan data urusan bidang kewenangan
yang mendukung pencapaian program. Satu program daerah dapat berisi lebih dari
satu urusan bidang kewenangan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 42 ~


Double click atau menggunakan tombol panah biru di daftar program daerah untuk
masuk ke tab menu Urusan.

Untuk menambah urusan bidang kewenangan, gunakan tombol Tambah Urusan.

Urusan pemerintahan dan bidang diisi dengan memilih dari parameter urusan
pemerintahan dan bidang.
10. SKPD Pelaksana
Menu SKPD Pelaksana digunakan entry data SKPD yang menerima mandat untuk
mendukung pencapaian kinerja program daerah di masing-masing urusan bidang
pemerintahan.
Double click atau gunakan tombol panah biru untuk masuk ke tab menu SKPD
Pelaksana.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 43 ~


Untuk menambah SKPD Pelaksana, gunakan tombol Tambah Pelaksana.

Beri tickmark pada SKPD yang harus mendukung pencapaian kinerja urusan bidang
terpilih, kemudian Simpan. SKPD Pelaksana di tiap urusan bidang pemerintahan
program daerah dapat lebih dari satu.
11. Pendapatan dan Pembiayaan
Menu Pendapatan dan Pembiayaan digunakan untuk entry data kerangka pendanaan
(pendapatan dan penerimaan pembiayaan) serta pengeluaran pembiayaan dalam
periode perencanaan lima tahunan.

Untuk melakukan penambahan data, gunakan tombol Tambah


Pendapatan/Pembiayaan.
Isikan data-data dalam form pengisian kemudian pilih tombol Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 44 ~


Dokumen RPJMD : Pilih nomor dokumen RPJMD yang telah dibuat di menu
RPJMD
Jenis Data : Disediakan tiga pilihan berikut:
- Pendapatan
- Penerimaan Pembiayaan
- Pengeluaran Pembiayaan
Rincian Pagu : Isikan pagu untuk tiap jenis data selama periode lima tahun
SKPD Pelaksana : Pilih daftar SKPD yang akan mendukung capaian target
kerangka pendanaan dan pengeluaraan pembiayaan dalam
Renstra.
(pilihan SKPD untuk tiap jenis data dapat lebih dari satu)

B. Perencana Perangkat Daerah (PD)


1. Pembuatan Dokumen Renstra
Penyusunan Renstra Perangkat Daerah dimulai dengan pemberian nomor dokumen
sebagai ‘rumah’ dokumen. Jika nomor belum tersedia, dapat digunakan nomor draft
yang nanti diganti dengan nomor definitif sebelum dilakukan posting data.
Tiap unit perangkat daerah menyusun dokumen Renstra, baik atas unit perangkat
daerah induk maupun unit perangkat daerah yang bersifat khusus yang otonom dalam
perencanaan dan pengelolaan keuangan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 45 ~


Klik pada tombol Tambah Dokumen untuk membuka form penambahan dokumen.

Penyusunan dokumen Renstra harus memilih nomor dokumen RPJMD. Nomor


dokumen RPJMD dapat dipilih, apabila SKPD penyusun Renstra mendapat mandat
sebagai SKPD Pelaksana atas program daerah dalam dokumen RPJMD.
2. Tujuan
Tiap unit perangkat daerah dapat memiliki beberapa tujuan. Untuk masuk ke tab
menu Tujuan, double click daftar dokumen Renstra atau dengan menggunakan
tombol panah biru.

Penambahan tujuan dengan menggunakan tombol Tambah Tujuan Renstra. Sesuaikan


nomor tujuan apabila diperlukan (default dibuat otomatis oleh sistem), masukkan
uraian tujuan lalu simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 46 ~


Atas setiap tujuan, tambahkan indikator yang sesuai dengan menekan tombol di
sebelah kiri tulisan Aksi, kemudian pilih timbol Tambah Aktivitas.

Uraian indikator dipilih berdasarkan parameter yang sudah ditetapkan dan akan
sekaligus mengisikan satuan. Lanjutkan dengan pengisian target Renstra selama 5
tahun dengan memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir.

3. Sasaran
Satu tujuan bisa memiliki beberapa sasaran. Untuk masuk ke tab menu Sasaran,
double click daftar tujuan atau dengan menggunakan tombol panah biru.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 47 ~


Tambahkan sasaran dengan melakukan klik pada tombol Tambah Sasaran. Dalam
pengisian sasaran di Renstra, unit perangkat daerah harus memilih sasaran di RPJMD
yang akan didukung capaian kinerjanya dari sasaran Renstra yang dibuat. Sesuaikan
nomor sasaran apabila diperlukan (default dibuat otomatis oleh sistem), masukkan
uraian sasaran lalu simpan.

Daftar sasaran RPJMD yang dapat dipilih oleh unit PD adalah sasaran RPJMD yang
mempunyai program daerah yang dimandatkan untuk dilaksanakan oleh unit PD
(SKPD) tersebut.
Atas setiap sasaran, tambahkan indikator yang sesuai dengan menekan tombol di
sebelah kiri tulisan Aksi.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 48 ~


Gunakan tombol Tambah Indikator untuk menambah data indikator sasaran. Uraian
indikator dipilih berdasarkan parameter yang sudah ditetapkan dan akan sekaligus
mengisikan satuan. Lanjutkan dengan pengisian target sasaran Renstra selama 5
tahun dengan memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir.

4. Strategi
Pengisian Strategi ada pada tab sasaran. Klik pada tombol Aksi di daftar sasaran
Renstra kemudian pilih Lihat Strategi untuk masuk ke dalam pengisian Strategi.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 49 ~


Pilih tombol Tambah Strategi Renstra untuk menambah strategi. Isi uraian straegi
kemudian pilih tombol Simpan.

5. Kebijakan
Pengisian Kebijakan ada pada tab sasaran. Klik pada tombol Aksi di daftar sasaran
Renstra kemudian pilih Lihat Kebijakan untuk masuk ke dalam pengisian Kebijakan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 50 ~


Pilih tombol Tambah Kebijakan untuk menambah kebijakan. Isi uraian kebijakan
kemudian pilih tombol Simpan.

6. Program Renstra
Tab menu program Renstra digunakan untuk melakukan pengisian data program unit
PD dalam dokumen Renstra. Tiap sasaran Renstra dapat memiliki lebih dari satu
program. Dalam pengisian program, unit PD harus memilih program daerah (program
RPJMD) yang akan didukung capaian kinerjanya dari kinerja program PD yang dibuat
dalam Renstra.
Double click atau dengan menggunakan tombol panah biru di daftar sasaran Renstra
untuk masuk ke tab menu program Renstra.

Untuk melakukan penambahan program Renstra, gunakan tombol Tambah Program


Renstra.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 51 ~


Seuaian nomor program (default akan dibuat otomatis oleh aplikasi) dan pilih program
RPJMD. Daftar program RPJMD yang dapat dipilih adalah program RPJMD yang berada
dalam hirarki sasaran RPJMD yang dipilih saat pembuatan sasaran Renstra yang akan
disusun program Renstra-nya. Gunakan tombol Pilih untuk memilih program RPJMD.

Uraian Program Renstra diisi dengan memilih dari parameter program. Pemilihan dari
daftar parameter program didahului dengan memilih urusan bidang, urusan bidang
yang dapat dipilih merupakan urusan bidang program RPJMD yang dimandatkan
dukungan pelaksanaan oleh SKPD terkait. Gunakan tombol Pilih di daftar program
yang akan dibuat.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 52 ~


Kembali ke form Tambah Program Renstra, kemudian pilih Simpan. Pengisian pagu
program Renstra berasal dari akumulasi pagu yang dbuat saat pengisian sub kegiatan
Renstra.
Atas setiap program Renstra, tambahkan indikator yang sesuai dengan memilih
tombol di sebelah kiri tombol Aksi di daftar program Renstra.

Gunakan tombol Tambah Indikator untuk menambah indikator.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 53 ~


Uraian indikator dipilih dari parameter indikator kinerja dan sekaligus mengisikan
satuan. Lanjutkan dengan pengisian target program Renstra selama 5 tahun dengan
memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir, kemudian pilih tombol Simpan.
7. Kegiatan Renstra
Tab menu kegiatan Renstra digunakan untuk melakukan pengisian data kegiatan unit
PD dalam dokumen Renstra. Double click atau dengan menggunakan tombol panah
biru di daftar program Renstra untuk masuk ke tab menu kegiatan Renstra.

Untuk melakukan penambahan kegiatan Renstra, gunakan tombol Tambah Kegiatan


Renstra.

Seuaian nomor kegiatan (default akan dibuat otomatis oleh aplikasi) dan pilih kegiatan
dari daftar parameter. Gunakan tombol Pilih untuk memilih kegiatan Renstra.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 54 ~


Kembali ke form Tambah Kegiatan Renstra, kemudian pilih Simpan. Pengisian pagu
kegiatan Renstra berasal dari akumulasi pagu yang dbuat saat pengisian sub kegiatan
Renstra.
Atas setiap kegiatan Renstra, tambahkan indikator yang sesuai dengan memilih
tombol di sebelah kiri tombol Aksi di daftar kegiatan Renstra.

Gunakan tombol Tambah Indikator untuk menambah indikator.

Uraian indikator dipilih dari parameter indikator kinerja dan sekaligus mengisikan
satuan. Lanjutkan dengan pengisian target kegiatan Renstra selama 5 tahun dengan
memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir, kemudian pilih tombol Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 55 ~


8. Sub Kegiatan Renstra
Tab menu sub kegiatan Renstra digunakan untuk melakukan pengisian data sub
kegiatan unit PD dalam dokumen Renstra. Double click atau dengan menggunakan
tombol panah biru di daftar kegiatan Renstra untuk masuk ke tab menu sub kegiatan
Renstra.

Untuk melakukan penambahan sub kegiatan Renstra, gunakan tombol Tambah Sub
Kegiatan Renstra.

Seuaian nomor sub kegiatan (default akan dibuat otomatis oleh aplikasi) dan pilih sub
kegiatan dari daftar parameter. Gunakan tombol Pilih untuk memilih sub kegiatan
Renstra.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 56 ~


Kembali ke form Tambah Sub Kegiatan Renstra, isikan pagu sub kegiatan Renstra
selama periode 5 tahun kemudian pilih Simpan.
Atas setiap sub kegiatan Renstra, tambahkan indikator yang sesuai dengan memilih
tombol di sebelah kiri tombol Aksi di daftar sub kegiatan Renstra.

Gunakan tombol Tambah Indikator untuk menambah indikator.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 57 ~


Uraian indikator dipilih dari parameter indikator kinerja dan sekaligus mengisikan
satuan. Lanjutkan dengan pengisian target sub kegiatan Renstra selama 5 tahun
dengan memasukkan kondisi awal dan kondisi akhir, kemudian pilih tombol Simpan.
9. Pendapatan dan Pembiayaan Renstra
Menu Pendapatan dan Pembiayaan digunakan untuk entry data kerangka pendanaan
(pendapatan dan penerimaan pembiayaan) serta pengeluaran pembiayaan yang
dikelola oleh unit PD dalam periode perencanaan lima tahunan.

Untuk melakukan penambahan data, gunakan tombol Tambah


Pendapatan/Pembiayaan.

Lakukan pemilihan dokumen renstra, jenis data pedapatan, penerimaan pembiayaan


atau pengeluaran pembiayaan, isikan pagu dalam periode 5 tahun, kemudian pilih
tombol Simpan.

C. Finalisasi Data Perencanaan Lima Tahunan


Setelah data RPJMD dan Renstra selesai dibuat, data RPJMD dan Renstra dapat difinalkan
serta diarsipkan dengan urutan langkah berikut:
1. Tiap unit PD melakukan finalisasi/posting dokumen Renstra
Melalui tombol Aksi di tab menu Dokumen Renstra, pilih Posting Dokumen.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 58 ~


Akan ditampilkan notifikasi konfirmasi berikut.

Proses posting dokumen akan mengunci akses terhadap perubahan data dalam
Renstra. Dalam proses posting termasuk proses validasi terhadap kelengkapan atribut
data Renstra. Apabila terdapat atribut yang belum lengkap, proses posting dokumen
Renstra tidak dapat dilakukan dengan ditampilkan notifikasi kekuranglengkapan
atribut sebagai berikut.

Setelah data dilengkapi, lakukan kembali proses posting dokumen.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 59 ~


2. Perencana level Pemda/penyusun RPJMD melakukan posting dokumen RPJMD
Melalui tombol Aksi di tab menu Dokumen RPJMD, pilih Posting Dokumen.

Akan ditampilkan notifikasi konfirmasi berikut.

Proses posting dokumen akan mengunci akses terhadap perubahan data dalam
RPJMD. Dalam proses posting termasuk proses validasi terhadap kelengkapan atribut
data RPJMD serta keseuaian pagu indikatif dalam program RPJMD dengan akumulasi
pagu Renstra yang mendukung program RPJMD dimaksud, selain itu validasi terhadap
data Renstra yang belum di-posting. Apabila terdapat atribut yang belum lengkap,
ketidaksesuaian data RPJMD dengan Renstra, proses posting dokumen RPJMD tidak
dapat dilakukan dengan ditampilkan notifikasi sebagai berikut.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 60 ~


Setelah data dilengkapi/diperbaiki, lakukan kembali proses posting dokumen.

Proses posting dokumen RPJMD akan mengunci data RPJMD dan data Renstra.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 61 ~


BAGIAN EMPAT
PERENCANAAN TAHUNAN
A. Perencana Pemerintah Daerah
1. Dokumen RKPD
Dokumen RPKD dibuat dengan merujuk pada Dokumen RPJMD yang telah diinputkan
dalam aplikasi.
Pilih Menu Perencana Pemda dan klik pada bagian RKPD.

• Tambahkan Dokumen RKPD dengan melakukan klik pada tombol Tambah


Dokumen Ranwal dengan menginputkan seluruh keterangan pada penambahan
diantaranya Nomor, Tanggal dan Keterangan.
• Kolom penandatanganan bisa dimasukkan dengan memilih melalui daftar pegawai
yang telah diinputkan sebelumnya.
• Klik tombol simpan untuk menyimpan isian.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 62 ~


Setelah Dokumen RKPD tersimpan, maka selanjutnya Ambil Data RPJMD melalui
Tombol dan pilih fungsi Ambil Data RPJMD. Apabila sudah berhasil, maka data
yang ada pada menu RKPD sudah berisi data yang ada pada RPJMD.

2. Sasaran
• Bagian ini berisikan sasaran yang sudah merujuk pada Dokumen RPJMD dan akan
otomatis terisi karena adanya proses Ambil Data RPJMD.
• Pemerintah Daerah bisa melakukan ubah data yang ada maupun menambahkan
data sasaran apabila diperlukan. Penambahan sasaran tetap merujuk pada Tujuan
RPJMD yang sudah terisi.
• Data sasaran yang sudah ada ditarik dari Data RPJMD tidak bisa dihapuskan.

• Apabila ada indikator yang belum termuat pada bagian ini, maka dapat dilakukan
tambah indikator dengan klik pada tombol Tambah Indikator Sasaran.
• Pilih uraian indikator dan tanggal RPKD lalu klik tanda simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 63 ~


3. Program Daerah
• Bagian ini merupakan penyesuaian atas Program Daerah yang ada pada RPJMD.
• Diperbolehkan untuk melakukan penambahan apabila diperlukan, tidak hanya
pada Program Daerah, tapi juga penambahan indikator.
• Tambah Program dilakukan melalui tombol Tambah Program. Isikan data Program
dan pagu yang sesuai.
• Penambahan indikator dilakukan melalui tombol Tambah Indikator. Pilih uraian
indikator dan masukkan target RKPD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 64 ~


4. Urusan Bidang
• Bagian ini merupakan update dari data pada tahap sebelumnya.
• Dapat dilakukan penambahan Urusan Bidang apabila diperlukan.
• Penambahan dilakukan melalui tombol Tambah Bidang dan isikan bidang yang
ingin ditambahkan yang terkait dengan program daerahnya.

5. OPD Pelaksana
• Penyesuaian OPD Pelaksana dibutuhkan apabiila ada penambahan OPD Pelaksana
terkait dengan Program Daerah
• Penambahan OPD Pelaksana dapat dilakukan dengan melakukan klik pada tombol
Tambah OPD Pelaksana.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 65 ~


• Isikan OPD Pelaksana yang akan ditambahkan, kemudian tekan tombol Simpan.

B. Perencana OPD
1. Dokumen Renja
• Bagian pada Renja Murni pada Perencana OPD berisikan mengenai dokumen
rencana kerja pada OPD dengan jangka waktu satu tahun. OPD diharuskan login
dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan sesuai
dengan tupoksi masing-masing.
• Dokumen Renja yang diisikan pada bagian ini merupakan satu kesatuan dengan
Renstra dan RKPD yang telah dibuat dan diisikan pada aplikasi FMIS. Apabila
pengisian dokumen Renstra dan RKPD belum dilakukan penginputan, maka
dengan otomatis dokumen Renja tidak bisa ditambahkan pada penginputan
Perencana OPD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 66 ~


• Perencana OPD dapat menambahkan Dokumen Renja terlebih dahulu sebelum
masuk pada proses penginputan.
• Pilihan pengisian Renstra dan RKPD akan otomatis terisikan sesuai dengan
penginputan pada bagiannya sehingga OPD hanya perlu memilih dokumen
Renstra dan RKPD yang telah ada.
• Isikan Nomor, Tanggal dan Uraian Renja sekaligus pejabat yang menandatangani
Dokumen Renja.
• Setelah semuanya terisi, pilih tombol ‘Simpan’ untuk melakukan penyimpanan
terhadap penambahan Dokumen Renja.

• Setelah melakukan penginputan Dokumen Renja, dilakukan pengambilan data dari


Renstra yang sudah ada dengan melakukan klik pada tombol yang terdapat di
samping nomor urut pada dokumen Renja.
• Pengambilan data dari Renstra akan mengambil seluruh data Renstra berstatus
final berdasarkan tahun login saat ini. Pengambilan data dari Renstra akan
menghapus kembali seluruh data Renja yang saat ini ada pada dokumen Renja ini.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 67 ~


OPD bisa memilih dokumen Renstra yang akan diambil datanya dan melalukan klik
pada tombol ‘Mulai Menginput Data’.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 68 ~


2. Sasaran
• Sasaran Renja berisi data sasaran yang dilaksanakan oleh OPD. Data sasaran yang
telah ada merupakan data sasaran yang telah dibuat di Renstra.
• Klik ganda pada Dokumen Renja atau masuk dengan menekan tombol untuk
masuk ke tab menu Sasaran Renja.

• Apabila diperlukan penambahan pada Sasaran, gunakan tombol Tambah Sasaran

• Pada penambahan Sasaran Renja, OPD harus memilih tujuan dalam data Renstra
dan sasaran RKPD yang sesuai serta memasukkan uraiannya.
• Apabila tujuan Renstra dan sasaran RKPD tidak ada, maka cek kembali dokumen
Renstra yang telah diinputkan.
• Gunakan tombol Tambah Indikator Sasaran, untuk menambah indikator sasaran
apabila diperlukan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 69 ~


• Pilihan uraian indikator mengacu berdasarkan pada parameter indikator. Apabila
indikator sasaran yang ingin dipilih tidak terdapat pada pilihan, maka OPD bisa
menghubungi operator pengisian parameter untuk menambahkan.
• Inputkan target sasaran Renja..

3. Program
• Program Renja berisi data program berdasarkan urusan bidang kewenangan yang
dilaksanakan oleh OPD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 70 ~


• Tambahkan Program yang berhubungan (apabila diperlukan) dengan sasaran yang
telah diisikan sebelumnya. Satu sasaran bisa memiliki beberapa program. Gunakan
tombol Tambah Program.
• Pada menu tambah Program, pilih program di RKPD yang terkait dan sesuai
dengan pilihan yang ada dan masukan uraian mengenai program tersebut.
• Apabila diperlukan penambahan indikator program (atas program dari Renstra)
serta atas tambahan program baru di Renja (wajib menambah indikator), gunakan
tombol Tambah Indikator.

• OPD memilih uraian indikator dari paramater indikator, serta isikan pula target
program Renja untuk tahun berjalan.
4. Kegiatan
• Kegiatan Renja berisi data kegiatan berdasarkan urusan bidang kewenangan yang
dilaksanakan oleh OPD dan telah berisi data kegiatan dari dokumen Renstra.

• Apabila diperlukan penambahan Kegiatan, gunakan tombol Tambah Kegiatan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 71 ~


• Apabila diperlukan penambahan indikator kegiatan (atas kegiatan dari Renstra)
serta atas tambahan program baru di Renja (wajib menambah indikator), gunakan
tombol Tambah Indikator.
• Pilih uraian indikator kegiatan dengan memilih dari parameter indikator dan
masukan target idnikator kegiatan saat ini, sebelumnya dan yang akan datang.
5. Sub Kegiatan
• Sub Kegiatan berisikan tentang uraian atau rincian atas kegiatan, dengan data sub
kegiatan eksisting berasal dari dokumen Renstra.

• Apabila diperlukan penambahan sub kegiatan baru, gunakan tombol Tambah Sub
Kegiatan. OPD memilih uraian sub kegiatan dari parameter yang sesuai dan
memasukkan pagu anggaran saat ini, sebelumnya dan setelahnya.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 72 ~


• Apbila diperlukan tambahan indikator dari sub kegiatan dengan menekan tombol
Tambah Indikator yang mengarahkan pada pengisian indikator. Masukkan target
indikator sub kegiatan pada Tahun 1, Tahun 2, dan Tahun 3.

6. Aktivitas
Aktivitas berisikan rincian dari sub kegiatan yang dilakukan oleh OPD. Klik ganda nama
sub kegiatan atau melalui tombol di daftar sub kegiatan untuk masuk ke tab menu
Aktivitas.

Proses dalam tab menu Aktivitas sebagai berikut:

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 73 ~


• Penyesuaian terhadap dilaksanakan atau tidaknya aktivtas, penyesuaian sumber
dana, penyesuaian satuan aktivitas melaui tombol Ubah Aktivitas.
• Penambahan aktivitas baru, melalui tombol Tambah Aktivitas.

- Nomor urut menyesuaikan secara otomatis sesuai data aktivitas dalam sub
kegiatan.
- Buat uraian aktivitas
- Pilih data sub unit/KPA Pelaksana
- Pilih sumber dana 1 (wajib diisi) dan sumber dana 2 (dapat dikosongkan),
gunakan tombol
- Pilih satuan 1 (wajib diisi) dan satuan 2 (dapat dikosongkan – digunakan untuk
data aktivitas yang berasal dari ASB), gunakan tombol

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 74 ~


• Pilih sumber dana dan satuan dari list data parameter, gunakan fasilitas Search
dengan mengetik keyword sumber dana dan satuan, gunakan tombol untuk
memilih parameter yang sesuai.

7. Lokasi Aktivitas
• Pilih tombol di daftar aktivitas untuk membuka tab menu lokasi.

• Gunakan tombol Tambah Lokasi untuk menambah data lokasi

• Gunakan tombol untuk memilih data lokasi dari parameter (untuk pemerintah
provinsi paling detil sampai dengan kecamatan, untuk pemerintah
kabupaten/kota paling detil sampa dengan desa/kelurahan).

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 75 ~


• Gunakan fasilitas Search dengan mengetik keyword lokasi, gunakan tombol
untuk memilih parameter lokasi yang sesuai.
• Isikan volume 1 atas satuan output aktivitas.
• Lokasi pelaksanaan/penerima manfaat aktivitas digunakan sebagai data lokasi sub
kegiatan di dokumen RKA maupun DPA, serta isian volume di tiap lokasi digunakan
sebagai dasar perhitungan sebaran penerima manfaat anggaran di tiap lokasi.
• Lokasi Teknis Aktivitas (dapat dikosongkan), diisi dengan data lokasi teknis (ruas
jalan, kawasan, dsb), dengan memilih kaca pembesar untuk memilih dari daftar
Parameter Lokasi.

8. Rincian Aktivitas/Belanja
Melalui tombol di daftar Aktivitas atau melalui klik ganda uraian aktivitas, masuk
ke tab menu Rincian Aktivitas untuk mengisi data rincian kebutuhan belanja tiap
aktivitas.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 76 ~


Proses yang dilakukan di rincian belanja:
• Mengubah atau menghapus rincian belanja tahap sebelumnya (perubahan rincian
belanja, perubahan rekening, perubahan volume perhitungan), melalui tombol
Aksi kemudian klik Ubah Belanja.

• Menambah rincian belanja baru, melalui tombol Tambah Rincian Belanja.

• Lakukan pemilihan sumber dana (pilihan sumber dana berasal dari sumber dana
yang sudah ditentukan di aktivitas – default pilihan adalah sumber dana 1).
Gunakan tombol untuk memilih data standar harga

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 77 ~


• Disediakan dua metode pemilihan standar harga, melalui menu Cari SSH (default
– search dengan keyword atas uraian item standar harga level 4) atau melalui
hirarki struktur standar harga (dari level golongan sampai dengan item standar
harga). Gunakan tombol atas standar harga yang sesuai untuk melanjutkan ke
pemilihan kode rekening.

• Gunakan tombol atas kode rekening yang sesuai.


• Tambahkan penjelasan di Uraian Belanja untuk memperjelas maksud belanja
apabila diperlukan.
• Lakukan pengisian volume atas perhitungan kebutuhan belanja (satuan dari
volume 1 adalah satuan dari standar harga terpilih).

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 78 ~


BAGIAN LIMA
ANGGARAN
A. Penganggaran Pemerintah Daerah
1. Pembuatan Dokumen
Menu Anggaran di level pemerintah daerah (TAPD) dimulai dengan pemberian nomor
dokumen sebagai ‘rumah’ data anggaran. Jika nomor belum tersedia, dapat digunakan
nomor draft yang nanti diganti dengan nomor definitif sebelum dilakukan posting
data.

Pilih tombol Tambah Dokumen Anggaran untuk membuat dokumen.

• Pilih Jenis Dokumen Anggaran yang akan ditambahkan dan isikan revisi yang sesuai
atas dokumen tersebut.
• Masukkan dokumen referensi sumber data anggaran (dalam hal ini adalah RKPD
untuk data anggaran awal serta RKPD-P untuk data anggaran perubahan)
• Isikan Nomor, tanggal dan uraian atas Dokumen Anggaran yang dibuat.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 79 ~


• Pilih Nama, NIP dan Jabatas Penandatangan Dokumen Anggaran. Pilihan ini bisa
dilakukan dengan memilih daftar pegawai yang sudah diinputkan oleh masing-
masing OPD.
• Klik Simpan

• Kembali ke tab menu Dokumen Anggaran, melalui tombol pilih Unduh Data
Tahap Sebelumnya.

• Pengambilan data dari Tahap sebelumnya akan mengambil seluruh data berstatus
final berdasarkan tahun login saat ini.
• Pengambilan data ini akan menghapus kembali seluruh data Anggaran yang saat
ini ada pada dokumen Anggaran ini.
• Klik tombol Mulai Mengambil Data untuk melakukan unduh data.

• Tutup form Unduh Data, setelah proses pengambilan data RKPD selesai.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 80 ~


2. Sasaran
• Bagian ini berisikan sasaran yang berasal dari unduh data RKPD
• Pemerintah Daerah bisa melakukan ubah data (perubahan target indikator
sasaran) yang ada maupun menambahkan data sasaran apabila diperlukan.
Penambahan sasaran tetap merujuk pada Tujuan RPJMD yang sudah terisi.
• Data sasaran yang bersumber dari Data RKPD tidak bisa dihapuskan.

• Apabila diperlukan penambahan sasaran di level Pemda/Kepala Daerah, gunakan


tombol Tambah Sasaran

• Perubahan data sasaran dilakukan melalui tombol Aksi pilih Edit Sasaran

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 81 ~


• Gunakan tombol Indikator di daftar sasaran untuk membuka menu Indikator.
Apabila ada indikator yang belum termuat pada bagian ini, maka dapat dilakukan
tambah indikator dengan klik pada tombol Tambah Indikator Sasaran.

• Pilih uraian indikator dari parameter dan isikan target APBD lalu klik tanda simpan.
• Penyesuaian terhadap indikator sasaran dari RKPD (penyesuaian target serta
status pelaksanaan) dilakukan dengan pilih tombol Aksi di daftar indikator sasaran.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 82 ~


3. Program Daerah
Double click sasaran atau gunakan untuk masuk ke tab menu Program Pemda.

• Bagian ini berisikan program pemda yang berasal dari unduh data RKPD
• Pemerintah Daerah bisa melakukan ubah data (penyesuaian pagu dan status
pelaksanaan program) yang ada maupun menambahkan data program daerah
baru apabila diperlukan.
• Data program daerah yang bersumber dari Data RKPD tidak bisa dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap program daerah dilakukan melalui tombol Aksi pilih Edit
Program.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 83 ~


• Apabila diperlukan penambahan program daerah, gunakan tombol Tambah
Program. Isikan uraian program daerah dan masukkan pagu APBD.

• Gunakan tombol Indikator di daftar program daerah untuk membuka menu


Indikator. Apabila ada indikator yang belum termuat pada bagian ini, maka dapat
dilakukan tambah indikator dengan klik pada tombol Tambah Indikator.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 84 ~


• Pilih uraian indikator dari parameter dan isikan target APBD lalu klik tanda simpan.
• Penyesuaian terhadap indikator program dari RKPD (penyesuaian target serta
status pelaksanaan) dilakukan dengan pilih tombol Aksi di daftar indikator
program.

4. Urusan Bidang
Double click program daerah atau gunakan untuk masuk ke tab menu Urusan -
Bidang.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 85 ~


• Bagian ini berisikan urusan bidang program daerah yang berasal dari unduh data
RKPD
• Pemerintah Daerah bisa melakukan ubah data (penyesuaian status pelaksanaan
urusan bidang) yang ada maupun menambahkan data urusan bidang baru apabila
diperlukan.
• Data urusan bidang program daerah yang bersumber dari Data RKPD tidak bisa
dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap urusan bidang program daerah dilakukan melalui tombol
Aksi pilih Edit Bidang Kewenangan.

• Apabila diperlukan penambahan urusan bidang program daerah, gunakan tombol


Tambah Bidang Program. Pilih daftar urusan bidang kewenangan daerah.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 86 ~


5. OPD Pelaksana
Double click urusan bidang program daerah atau gunakan untuk masuk ke tab
menu Perangkat Daerah Pelaksana.

• Bagian ini berisikan OPD pelaksana program daerah yang berasal dari unduh data
RKPD
• Pemerintah Daerah bisa melakukan ubah data (penyesuaian status pelaksanaan
OPD) yang ada maupun menambahkan data OPD baru apabila diperlukan.
• Data OPD pelaksana yang bersumber dari Data RKPD tidak bisa dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap OPD pelaksana program daerah dilakukan melalui tombol
Aksi pilih Edit OPD Pelaksana.

• Apabila diperlukan penambahan OPD pelaksana program daerah, gunakan tombol


Tambah OPD Pelaksana. Pilih daftar OPD dari parameter.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 87 ~


B. Penganggaran Perangkat Daerah
1. Pembuatan Dokumen
Menu Anggaran di level unit perangkat daerah (RKA) dimulai dengan pemberian
nomor dokumen sebagai ‘rumah’ data anggaran. Jika nomor belum tersedia, dapat
digunakan nomor draft yang nanti diganti dengan nomor definitif sebelum dilakukan
posting data.

Pilih tombol Tambah Dokumen RKA untuk membuat dokumen.

• Pilih dokumen TAPD (dokumen anggaran level pemda) dan sumber data dokumen
tahap sebelumnya (dalam hal ini adalah Renja untuk data anggaran awal serta
Renja-P untuk data anggaran perubahan).
• Isikan Nomor, tanggal dan uraian atas Dokumen RKA yang dibuat.
• Pilih Nama, NIP dan Jabatas Penandatangan Dokumen Anggaran. Pilihan ini bisa
dilakukan dengan memilih daftar pegawai yang sudah diinputkan oleh masing-
masing OPD.
• Klik Simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 88 ~


• Kembali ke tab menu Dokumen RKA, melalui tombol pilih Unduh Data Tahap
Sebelumnya.

• Pengambilan data dari Tahap sebelumnya akan mengambil seluruh data berstatus
final berdasarkan tahun login saat ini.
• Pengambilan data ini akan menghapus kembali seluruh data Anggaran yang saat
ini ada pada dokumen Anggaran ini.
• Klik tombol Mulai Mengambil Data untuk melakukan unduh data.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 89 ~


• Tutup form Unduh Data, setelah proses pengambilan data Renja selesai.
2. Sasaran
• Bagian ini berisikan sasaran yang berasal dari unduh data Renja
• Unit PD bisa melakukan ubah data (perubahan status pelaksanaan sasaran) yang
ada maupun menambahkan data sasaran apabila diperlukan. Penambahan
sasaran tetap merujuk pada Tujuan Renstra serta sasaran level pemda yang akan
didukung.
• Data sasaran yang bersumber dari Data Renja tidak bisa dihapuskan.

• Perubahan data sasaran dilakukan melalui tombol Aksi pilih Edit Sasaran

• Apabila diperlukan penambahan sasaran, gunakan tombol Tambah Sasaran. Pilih


sasaran RKPD yang akan didukung capaian kinerjanya. Pilih tujuan Renstra,
kemudian isikan uraian sasaran

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 90 ~


• Gunakan tombol Indikator di daftar sasaran untuk membuka menu Indikator.
Apabila ada indikator yang belum termuat pada bagian ini, maka dapat dilakukan
tambah indikator dengan klik pada tombol Tambah Indikator Sasaran.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 91 ~


• Pilih uraian indikator dari parameter dan isikan target RKA lalu klik tanda simpan.
• Penyesuaian terhadap indikator sasaran dari Renja (penyesuaian target serta
status pelaksanaan) dilakukan dengan pilih tombol Aksi di daftar indikator sasaran.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 92 ~


3. Program RKA
Double click sasaran atau gunakan untuk masuk ke tab menu Program.

• Bagian ini berisikan program unit PD yang berasal dari unduh data Renja
• Unit PD bisa melakukan ubah data (penyesuaian status pelaksanaan program)
yang ada maupun menambahkan data program baru apabila diperlukan.
• Data program yang bersumber dari Data Renja tidak bisa dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap program dilakukan melalui tombol Aksi pilih Edit Program
RKA.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 93 ~


• Apabila diperlukan penambahan program, gunakan tombol Tambah Program RKA.
Isikan uraian program daerah yang didukung, serta pilih program RKA dari
parameter. Pemilihan program RKA dengan memilih urusan bidang yang
dimandatkan dalam program daerah.

• Gunakan tombol Indikator di daftar program untuk membuka menu Indikator.


Apabila ada indikator yang belum termuat pada bagian ini, maka dapat dilakukan
tambah indikator dengan klik pada tombol Tambah Indikator.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 94 ~


• Pilih uraian indikator dari parameter dan isikan target lalu klik tanda simpan.
• Penyesuaian terhadap indikator program dari Renja (penyesuaian target serta
status pelaksanaan) dilakukan dengan pilih tombol Aksi di daftar indikator
program.

4. Kegiatan
Double click program RKA atau gunakan untuk masuk ke tab menu Kegiatan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 95 ~


• Bagian ini berisikan kegiatan RKA yang berasal dari unduh data Renja
• Unit PD bisa melakukan ubah data (penyesuaian status pelaksanaan kegiatan)
yang ada maupun menambahkan data kegiatan baru apabila diperlukan.
• Data kegiatan yang bersumber dari Data Renja tidak bisa dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap kegiatan dilakukan melalui tombol Aksi pilih Edit Kegiatan
RKA.

• Apabila diperlukan penambahan kegiatan, gunakan tombol Tambah Kegiatan. Pilih


daftar kegiatan dari parameter.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 96 ~


• Gunakan tombol Indikator di daftar kegiatan untuk membuka menu Indikator.
Apabila ada indikator yang belum termuat pada bagian ini, maka dapat dilakukan
tambah indikator dengan klik pada tombol Tambah Indikator.

• Pilih uraian indikator dari parameter dan isikan target lalu klik tanda simpan.
• Penyesuaian terhadap indikator kegiatan dari Renja (penyesuaian target serta
status pelaksanaan) dilakukan dengan pilih tombol Aksi di daftar indikator
kegiatan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 97 ~


5. Sub Kegiatan
Double click kegiatan atau gunakan untuk masuk ke tab menu Sub Kegiatan.

• Bagian ini berisikan sub kegiatan RKA yang berasal dari unduh data Renja
• Unit PD bisa melakukan ubah data (penyesuaian pagu dan status pelaksanaan sub
kegiatan) yang ada maupun menambahkan data sub kegiatan baru apabila
diperlukan.
• Data sub kegiatan yang bersumber dari Data Renja tidak bisa dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap sub kegiatan dilakukan melalui tombol Aksi pilih Edit Sub
Kegiatan RKA.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 98 ~


• Apabila diperlukan penambahan sub kegiatan, gunakan tombol Tambah Sub
Kegiatan. Pilih daftar sub kegiatan dari parameter.

• Gunakan tombol Indikator di daftar sub kegiatan untuk membuka menu Indikator.
Apabila ada indikator yang belum termuat pada bagian ini, maka dapat dilakukan
tambah indikator dengan klik pada tombol Tambah Indikator.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 99 ~


• Pilih uraian indikator dari parameter dan isikan target lalu klik tanda simpan.
• Penyesuaian terhadap indikator sub kegiatan dari Renja (penyesuaian target serta
status pelaksanaan) dilakukan dengan pilih tombol Aksi di daftar indikator sub
kegiatan.

6. Aktivitas
Double click sub kegiatan atau gunakan untuk masuk ke tab menu Aktivitas.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 100 ~


• Bagian ini berisikan aktivitas sub kegiatan yang berasal dari unduh data Renja
• Unit PD bisa melakukan ubah data aktivitas RKA yang berasal dari Renja
(penyesuaian terhadap dilaksanakan atau tidaknya aktivitas, penyesuaian sumber
dana, penyesuaian satuan aktivitas) maupun menambahkan data aktivitas baru
apabila diperlukan.
• Data aktivitas yang bersumber dari Data Renja tidak bisa dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap aktivitas dilakukan melalui tombol Aksi pilih Edit Aktivitas
RKA.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 101 ~


• Apabila diperlukan penambahan aktivitas, gunakan tombol Tambah Aktivitas.

• Jenis aktivitas didefault non ASB (sampai dengan ASB selesai dikembangkan),
Nomor aktivitas didefault oleh aplikasi serta isikan uraian Aktivitas RKA yang ingin
ditambahkan.
• Pilih Penata Usaha Keuangan (PA/KPA) dengan memilih data dari parameter sub
unit.
• Pilih sumber dana 1 (wajib diisi) dan sumber dana 2 (dapat dikosongkan)
• Pilih satuan 1 (wajib diisi) dan satuan 2 (dapat dikosongkan – digunakan untuk data
aktivitas yang berasal dari ASB)
• Pilih sumber dana dan satuan dari list data parameter, ketikkan keyword untuk
mempercepat pemilihan.

7. Rincian Belanja PD
• Bagian ini berikan tentang penyesuaian terhadap Rincian Belanja PD yang ada
pada RKA SKPD dengan dokumen pada tahap sebelumnya.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 102 ~


• Pilih tombol Sub Kegiatan untuk masuk ke tab menu Program-Kegiatan-Sub
Kegiatan

• Data program-kegiatan-sub kegiatan dalam menu Rincian Belanja PD tidak bisa


dilakukan pengubahan maupun penambahan data pada bagian ini (penyesuaian
data tersebut dilakukan di menu RKA PD.
• Pilih tombol Aktivitas di daftar sub kegiatan untuk masuk ke tab menu Aktivitas.

• Dalam tab menu Aktivitas digunakan untuk melakukan penyesuaian terhadap data
lokasi pelaksanaan/penerima manfaat tiap aktivitas. Gunakan tombol Lokasi untuk
membuka tab menu Lokasi.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 103 ~


• Melalui tombol Aksi pilih Edit Lokasi untuk malkukan penyesuaian terhadap status
pelaksanaan serta penyesuaian volume.

• Apabila diperlukan penambahan lokasi aktivitas baru selaian yang berasal dari
data Renja, gunakan tombol Tambah Lokasi. Pilih lokasi dari parameter daftar
lokasi, kemudian isikan volume yang dilaksanakan/diterima manfaatnya di lokasi
tersebut.

• Double click uraian aktivitas atau dengan tombol Aksi pilih Lihat Uraian Belanja
untuk masuk ke tab menu Rincian Belanja.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 104 ~


• Unit PD atau sub unit bisa melakukan ubah data rincian belanja yang berasal dari
Renja (penyesuaian terhadap status pelaksanaan rincian belanja, penyesuaian
sumber dana, penyesuaian volume perhitungan) maupun menambahkan data
rincian belanja baru apabila diperlukan.
• Data rincian belanja yang bersumber dari Data Renja tidak bisa dihapuskan.
• Penyesuaian terhadap rincian belanja eksisting dilakukan melalui tombol Aksi pilih
Edit Rincian Belanja Aktivitas.

• Apabila diperlukan penambahan rincian belanja, gunakan tombol Tambah Rincian


Belanja.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 105 ~


• Pilih uraian belanja dengan memilih dari daftar standar harga, sekaligus memilih
klasifikasi rekening belanja yang sesuai, dengan mengetikkan keyword kemudian
Enter.

• Isikan keterangan belanja apabila diperlukan untuk memperjelas maksud dari


belanja barang barang/jasa tersebut.
• Pilih Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 106 ~


8. Rencana Kas
Bagian ini berisikan tentang pengisian rencana anggaran kas yang ada pada RKA SKPD.
Proses pengisian tersebut dapat dilakukan oleh user pada unit perangkat daerah
maupun sub unit.

Pilih tombol Aktivitas atau gunakan tombol panah biru untuk masuk ke tab menu
daftar Program-Kegiatan-Sub Kegiatan-Aktivitas unit SKPD.

Di tab menu daftar Program-Kegiatan-Sub Kegiatan-Aktivitas unit SKPD, gunakan


tombol Rencana Kas atau panah biru di masing-masing daftar Aktivitas untuk mengisi
data rencana anggaran kas.

Untuk melakukan pengisian rencana anggaran kas, gunakan tombol Tambah Rencana
Kas.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 107 ~


Dalam form entry Rencana Kas, disediakan 2 pilihan metode yang dapat digunakan:
• Bagi Rata
Metode Bagi Rata akan mengambil data semua kode rekening dalam aktivitas
dimaksud serta mengalokasikan nilai anggaran tiap rekening secara rata di tiap
bulan (12 bulan) dalam tahun anggaran. Apabila hasil pembagian tidak
menghasilkan hasil yang sama di tiap bulan, akan diperhitungkan pada alokasi di
bulan Desember.
• Kosong
Metode Kosong akan mengambil data semua kode rekening dalam aktivitas
dimaksud dengan alokasi nilai aanggaran diisi dengan angka 0. Metode ini
digunakan apabila rencana penyerapan anggaran tidak sama tiap bulan atau hanya
direncanakan di bulan-bulan tertentu saja.
Pilih tombol Mulai Mengambil Data setelah memilih metode yang sesuai.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 108 ~


Penyesuaian terhadap hasil alokasi rencana anggaran kas dengan metode Bagi Rata
atau pengisian rencana anggaran kas hasil metode Kosong dilakukan melalui tombol
Edit di masing-masing rekening.

Lakukan pengisian/penyesuaian rencana anggaran kas tiap bulan kemudian pilih


tombol Simpan.

Jumlah alokasi rencana anggaran kas harus sama dengan nilai anggaran setahun
masing-masing rekening. Apabila alokasi anggaran kas lebih besar atau lebih kecil dari
nilai anggaran setahun, data tidak dapat disimpan dan ditampilkan notifikasi berikut.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 109 ~


C. Finalisasi Data Anggaran
Setelah data Anggaran level pemda (TAPD) dan level unit perangkat daerah (RKA dan
rencana anggaran kas) selesai dibuat, dilakukan finalisasi data anggaran dengan
menyimpan dalam arsip.
Proses penyimpanan arsip data anggaran disediakan sebagai berikut:
1. Dokumen PPAS
Berupa basis data yang berasal dari RKPD/Renja setelah dilakukan penyesuaian
(apabila diperlukan) sebagai dokumen hasil kesepakatan dengan DPRD.
2. Dokumen RAPBD Eksekutif
Berupa basis data yang berasal dari PPAS setelah dilakukan perubahan-perubahan
sebagai dokumen Rancangan APBD yang disampaikan kepada DPRD.
3. Dokumen RAPBD Legislatif
Berupa dokumen Rancangan APBD yang telah dibahas dan disepakati bersama dengan
DPRD.
4. Dokumen APBD
Berupa dokumen Rancangan APBD yang telah dievaluasi oleh Gubernur/Mendagri dan
ditetapkan menjadi Perda APBD dan Perkada Penjabaran APBD.
5. Dokumen APBD Pergeseran.
Berupa dokumen pergeseran anggaran setelah penetapan APBD dan ditetapkan
dengan Perkada APBD.
6. Dokumen APBD Perubahan
Berupa dokumen Perda Perubahan APBD dan Perkada Penjabaran Perubahan APBD.
7. Dokumen APBD Pergeseran setelah Perubahan
Berupa dokumen pergeseran anggaran setelah penetapan perubahan APBD dan
ditetapkan dengan Perkada Penjabaran APBD.
8. Dokumen APBD Perubahan II
Berupa dokumen Perda Perubahan APBD dan Perkada Penjabaran Perubahan APBD
kedua.
Untuk melakukan finalisasi data anggaran, melalui menu Anggaran level Pemda di tab
menu Dokumen Anggaran, pilih tombol Aksi di daftar dokumen kemudian pilih Posting
Dokumen.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 110 ~


Pilih Jenis Dokumen Anggaran serta isikan nomor dan tanggal dokumen Perda serta
Perkada, kemudian pilih tombol Verifikasi & Posting.
Proses verifikasi/validasi yang dilakukan adalah terhadap kelengkapan atribut data
anggaran (kelengkapan indikator, lokasi pelaksanaan aktivitas, pagu antar data). Selain itu
verifikasi dilakukan atas target indikator kinerja yang tidak wajar. Apabila terdapat atribut
yang belum lengkap dan ketidaksesuaian, proses posting tidak dapat dilakukan dengan
ditampilkan notifikasi sebagai berikut.

Data yang belum sesuai diperbaiki, kemudian lakukan kembali proses Posting Dokumen.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 111 ~


BAGIAN ENAM
SETTING DAN PARAMETER PENATAUSAHAAN

A. Setting Penatausahaan
Pada menu ini, dapat dilakukan pengaturan atas kode PPKD, kontrol SPD-SPP, penyetoran
PFK, lock aplikasi, SPD per Sub Kegiatan, Koreksi dan SPJ, format penomoran, nilai
prognosis, CMS, dan tanda tangan elektronik.

Setting penatausahaan ini dilakukan terlebih dahulu sebelum mengisi parameter dan
menginput penatausahaan.

Menu dapat diakses melalui tombol Penatausahaan -> Tools -> Setting

Format penomoran dapat dipilih antara menggunakan auto number atau tidak. Untuk
menggunakan auto number, centang pada pilihan menggunakan auto number.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 112 ~


Isikan format penomoran dengan klik tombol atau edit format

B. Parameter Peraturan Pemerintah Daerah


Pada menu ini, dilakukan entry data-data yang berhubungan dengan Surat Penyediaan
Dana (SPD).

Klik tombol Tambah Peraturan, lakukan penambahan Peraturan.

Kemudian klik simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 113 ~


C. Parameter Data Umum Unit/Sub Unit
Parameter ini berisi data umum sub unit dan penandatangan dokumen. Pengisian
parameter ini harus dilakukan untuk setiap SKPD.

Klik tambah Penandatangan, masukkan data penandatangan dan diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 114 ~


D. Parameter Rekening Potongan SPM
Parameter ini digunakan untuk potongan SPM pada Bukti Pengeluaran dan SPP-LS yang
terdapat potongan pajaknya.

Kode Rekening Potongan SPM-nya adalah sebagai berikut:

Kode Rekening Uraian Kode Kode


MAP Setor
9 1 1 1 1 1 Penerimaan PFK - IWP(1%) Iuran Wajib Pegawai
9 1 1 1 2 1 Penerimaan PFK - IWP (8%) Iuran Wajib Pegawai
9 1 1 2 1 1 Penerimaan PFK - Taspen
9 1 1 3 1 1 Penerimaan PFK - BPJS Kesehatan PNS
9 1 1 4 1 1 Penerimaan PFK - Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
9 1 1 4 1 2 Penerimaan PFK - Jaminan Kematian (JKM)
9 1 1 5 1 1 Penerimaan PFK - PPh Pasal 21 Pembayaran Sekaligus
JHT/Pensiun/Pesangon 411121 401
9 1 1 5 1 2 Penerimaan PFK - PPh Pasal 21 Honor/dll
Pejabat/PNS/TNI/Polri/Pensiun 411121 402
9 1 1 5 2 1 Penerimaan PFK - PPh Pasal 22 Pemungutan oleh
Bendaharawan APBD 411122 920
9 1 1 5 3 1 Penerimaan PFK - PPh Pasal 23 Jasa 411124 104
9 1 1 5 4 1 Penerimaan PFK - PPh Ps. 25
9 1 1 5 5 1 Penerimaan PFK - PPh Pasal 4 (2) Pengalihan Hak Tanah
dan/atau Bangunan 411128 402
9 1 1 5 5 2 Penerimaan PFK - PPh Pasal 4 (2) Sewa Tanah dan/atau
Bangunan 411128 403
9 1 1 5 5 3 Penerimaan PFK - PPh Pasal 4 (2) Jasa Konstruksi 411128 409
9 1 1 5 6 1 Penerimaan PFK - PPh Ps. 15 411128 410
9 1 1 5 7 1 Penerimaan PFK - PPh Pasal 26 Jasa 411127 104
9 1 1 6 1 1 Penerimaan PFK - PPN Pemungutan oleh Bendaharawan
APBD 411211 920
9 1 1 7 1 1 Penerimaan PFK - Taperum
9 1 1 8 1 1 Penerimaan PFK - Lainnya
9 1 1 8 2 1 Penerimaan PFK - Sewa Rumah
9 1 1 8 3 1 Penerimaan PFK - Beras (BULOG)

9 2 1 1 1 1
Pengeluaran PFK - IWP(1%) Iuran Wajib Pegawai
9 2 1 1 2 1
Pengeluaran PFK - IWP (8%) Iuran Wajib Pegawai
9 2 1 2 1 1
Pengeluaran PFK - Taspen
9 2 1 3 1 1
Pengeluaran PFK - BPJS Kesehatan PNS
9 2 1 4 1 1
Pengeluaran PFK - JKK
9 2 1 4 1 2
Pengeluaran PFK - JKM
Pengeluaran PFK - PPh Pasal 21 Pembayaran Sekaligus
9 2 1 5 1 1 JHT/Pensiun/Pesangon
Pengeluaran PFK - PPh Pasal 21 Honor/dll
9 2 1 5 1 2 Pejabat/PNS/TNI/Polri/Pensiun

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 115 ~


Kode Rekening Uraian Kode Kode
MAP Setor
Pengeluaran PFK - PPh Pasal 22 Pemungutan oleh
9 2 1 5 2 1 Bendaharawan APBD
9 2 1 5 3 1 Pengeluaran PFK - PPh Pasal 23 Jasa
9 2 1 5 4 1 Pengeluaran PFK - PPh Ps. 25
Pengeluaran PFK - PPh Pasal 4 (2) Pengalihan Hak Tanah
9 2 1 5 5 1 dan/atau Bangunan
Pengeluaran PFK - PPh Pasal 4 (2) Sewa Tanah dan/atau
9 2 1 5 5 2 Bangunan
9 2 1 5 5 3 Pengeluaran PFK - PPh Pasal 4 (2) Jasa Konstruksi
9 2 1 5 6 1 Pengeluaran PFK - PPh Ps. 15
9 2 1 5 7 1 Pengeluaran PFK - PPh Pasal 26 Jasa
Pengeluaran PFK - PPN Pemungutan oleh Bendaharawan
9 2 1 6 1 1 APBD
9 2 1 7 1 1 Pengeluaran PFK - Taperum
9 2 1 8 1 1 Pengeluaran PFK - Lainnya
9 2 1 8 2 1 Pengeluaran PFK - Sewa Rumah
9 2 1 8 3 1 Pengeluaran PFK - Beras (BULOG)

Untuk menambahkan referensi, dapat dilakukan dengan klik tombol tambah referensi
potongan SPM.

Kemudian isikan Nama Potongan, Kode MAP, dan Tipe Potongan dan klik simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 116 ~


Untuk menambahkan rekening potongan SPM, dapat dilakukan dengan klik tambah
potongan SPM.

Isikan jenis potongan dan rekening kemudian klik simpan.

E. Parameter Belanja Wajib-Mengikat


Parameter ini digunakan untuk memungkinkan dilakukannya pencairan mendahului
penetapan APBD atas rekening-rekening belanja tersebut. Harus diperhatikan ketentuan
mengenai belanja-belanja yang boleh dibayarkan mendahului penetapan APBD.

Untuk menambahkan belanja wajib-mengikat dilakukan dengan klik tambah belanja


wajib.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 117 ~


Kemudian klik pilih pada rekening belanja wajib yang diinginkan.

F. Parameter Bank Tujuan


Parameter ini digunakan untuk pemilihan rekening bank tujuan pada menu SPP dan Bukti
Pengeluaran.

Klik Tambah Bank Tujuan

Masukkan rincian bank tujuan diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 118 ~


G. Parameter Bank RKUD
Parameter Bank RKUD digunakan untuk mencatat rekening-rekening bank kas daerah
yang digunakan di lingkungan Pemda. Data nomor rekening ini akan digunakan dalam
transaksi yang terkait dengan transaksi kas daerah (penerimaan dan pengeluaran kas
daerah).

Apabila Pemda memiliki beberapa rekening yang digunakan untuk menampung


penerimaan maupun pengeluaran selain rekening kas umum daerah, rekening-rekening
tersebut harus ditambahkan semua di Parameter Bank RKUD.

Parameter Bank RKUD dapat dibuka melalui menu Parameter -> SIMDA_NG -> Bank
RKUD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 119 ~


Klik Tambah Bank RKUD, masukkan data bank dan rekening.

Kemudian klik simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 120 ~


BAGIAN TUJUH
MEKANISME NON-ANGGARAN
A. SPP Non Anggaran
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SPP Non-Angg

2. Klik tambah SPP

3. Isikan data-data umum SPP, diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 121 ~


Secara umum, data umum yang diisi di menu SPP adalah:
a. No SPP : diisi dengan no SPP
b. Tanggal SPP : diisi dengan tanggal dokumen SPP
c. Sub Unit : diisi dengan sub unit untuk SPP Non Anggaran yang akan
dibuat
d. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan dalam
cetakan SPP
e. Nama PPTK : diisi dengan nama PPTK
f. NIP PPTK : diisi dengan NIP PPTK
g. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran

Data penerima dapat diisikan secara manual. Apabila nama penerima sudah diinput,
dapat klik tombol search, kemudian dapat dipilih dari data yang sudah ada.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 122 ~


4. Double click nomor SPP yang telah disimpan atau klik tanda untuk mengisi rincian
SPP

5. Klik tambah rincian SPP

6. Isikan rincian SPP kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 123 ~


Rincian yang perlu diisikan adalah:
a. Rekening : diisi dengan rekening yang akan digunakan
b. Nilai : diisi dengan nilai belanja

7. Kirimkan data SPP untuk diverifikasi dengan klik dilanjutkan dengan klik tombol
ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 124 ~


B. SPM Non Anggaran
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SPM Non-Angg

2. Klik tombol selesai verifikasi atau untuk menyelesaikan verifikasi

3. Finalkan SPP dengan klik ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 125 ~


4. Apabila saat proses verifikasi terdapat ketidaksesuaian yang ditemukan, SPP dapat
dikembalikan dengan klik atau kembalikan ke draft untuk diperbaiki.

5. Klik buat SPM

6. Isikan data umum SPM kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 126 ~


Data umum yang diisi di menu SPM adalah:
a. Tanggal SPM : diisi dengan tanggal dokumen SPM (tanggal SPM
setelah/sama dengan tanggal SPP)

b. Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SPM yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

c. Verifikator SPM : diisi dengan nama petugas verifikator SPP

d. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SPM (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPP)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 127 ~


e. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran (secara
default akan terisi otomatis sesuai data penerima
pembayaran di dokumen SPP)

7. Ubah status SPM dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

C. SP2D Non Anggaran


1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SP2D Non-Angg

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 128 ~


2. Klik buat SP2D

3. Isikan data SP2D kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 129 ~


Data yang diisi di menu Pembuatan SP2D adalah:
a) Tanggal SP2D : diisi dengan tanggal dokumen SP2D dengan memilih
tombol Tanggal (tanggal SP2D setelah/sama dengan
tanggal SPM)

b) Bank Pembayar : diisi dengan memilih rekening bank Kas Daerah


pembayar

c) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SP2D (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPM)

d) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SP2D yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

4. Ubah status SP2D dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 130 ~


D. Daftar Penguji Non Anggaran
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> Daftar Penguji Non-Angg

2. Klik tambah penguji

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 131 ~


3. Isikan data penguji kemudian klik simpan

Data yang diisi di menu Daftar Penguji adalah:


a) Bank kasda : diisi dengan bank kasda untuk pencairan

b) Tanggal penguji : diisi dengan tanggal dokumen penguji

c) Keterangan : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen penguji

d) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan penguji


yang telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

4. Klik Lihat Rincian Daftar Penguji SP2D atau klik tanda untuk memasukkan data
SP2D yang akan dicairkan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 132 ~


5. Klik tambah SP2D

6. Pilih SP2D yang akan dicairkan kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 133 ~


E. Pencairan Dana Non Anggaran
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> Pencairan Dana Non-Angg

2. Klik Tambah Realisasi Pencairan SP2D

3. Pilih SP2D yang akan dicairkan, isikan tanggal cair, kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 134 ~


modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 135 ~
BAGIAN DELAPAN
SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)
Surat Penyediaan Dana (SPD) adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana sebagai
dasar pengeluaran kas atas beban APBD. Penerbitan SPD dapat dilakukan perbulan,
pertriwulan, atau persemester sesuai dengan ketersediaan dana. SPD disiapkan oleh kuasa
BUD dan ditandatangani oleh PPKD.

Dengan dibuatnya anggaran kas/rencana pencairan dalam rangka manajemen kas, SPD dalam
aplikasi FMIS dapat dibuat mengacu pada anggaran kas. SPD dapat dibuat per kegiatan atau
beberapa kegiatan sekaligus dalam satu SPD, pemilihan dibuat per kegiatan atau beberapa
kegiatan sekaligus dalam satu dokumen SPD dilakukan di menu Setting.

A. Langkah Pembuatan SPD


1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SPD

2. Klik Tambah SPD

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 136 ~


3. Masukkan rincian SPD diakhiri dengan simpan

Nomor SPD akan terisi secara otomatis setelah klik tombol simpan.

B. Rencana Penggunaan Dana


1. Pada Menu SPD, klik tanda atau klik dua kali pada rincian unit untuk mengisi
rincian Rencana Penggunaan Dana.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 137 ~


2. Klik Tambah Rencana Penggunaan pada menu Rencana Penggunaan Dana.

3. Masukkan rincian rencana penggunaan dana, kemudian klik simpan.

C. Finalisasi SPD
Finalisasi SPD dapat dilakukan apabila penginputan SPD sudah dipastikan benar. Hal ini
dikarenakan SPD yang sudah final tidak dapat diedit kembali.

1. Klik tanda dan finalkan SPD.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 138 ~


2. Kemudian klik ubah status.

3. Untuk mencetak SPD, klik tombol cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 139 ~


BAGIAN SEMBILAN
PENERIMAAN PENDAPATAN
Penatausahaan pendapatan dalam implementasi pengelolaan keuangan daerah basis akrual
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penerimaan pendapatan yang didahului dengan terbitnya
ketetapan sebagai dasar pengakuan hak Pemda, serta penerimaan pendapatan tanpa melalui
proses ketetapan. Dokumen ketetapan antara lain Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD),
Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD), dokumen lain yang dapat dipersamakan.

Dalam mekanisme penerimaan pendapatan, ada pendapatan yang diterima melalui


bendahara penerimaan dan yang diterima langsung oleh bank kas daerah.

PENDAPATAN MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN


A. Ketetapan Pendapatan
1. Buka menu ketetapan pendapatan melalui menu Penatausahaan -> SKPD ->
Bendahara Penerimaan -> Ketetapan Pendapatan

2. Klik Tambah Ketetapan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 140 ~


3. Isikan data ketetapan dilanjutkan dengan klik simpan

4. Klik tombol atau klik dua kali untuk mengisikan rincian ketetapan

5. Klik tambah rincian ketetapan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 141 ~


6. Tambah rincian ketetapan kemudian klik simpan

7. Klik tombol edit atau apabila terdapat data ketetapan yang harus diperbaiki. Jika
tidak ketetapan pendapatan dapat difinalkan dengan klik tanda atau ubah status
kemudian klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 142 ~


B. Bukti Penerimaan
Menu Bukti Penerimaan digunakan oleh bendahara penerimaan pada saat menerima
setoran penerimaan/pendapatan secara tunai dari wajib pajak/wajib
retribusi/pendapatan lainnya.

1. Buka menu Bukti Penerimaan melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara
Penerimaan -> Bukti Penerimaan

2. Pilih Dengan Penetapan apabila penerimaan dimaksud didahului dengan adanya


penetapan. Pilih Tanpa Penetapan apabila penerimaan dimaksud tanpa melalui
penetapan sebelumnya.

3. Isikan rincian Bukti Penerimaan kemudian dilanjutkan dengan klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 143 ~


Data yang diisi di menu Pembuatan Bukti Penerimaan adalah:
a) No. Bukti : diisi dengan nomor tanda bukti penerimaan (TBP)
bendahara

b) Tanggal Bukti : diisi dengan tanggal TBP dengan memilih tombol


Tanggal

c) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan TBP (uraian keterangan


ini akan ditampilkan dalam BKU bendahara penerimaan)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 144 ~


d) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan TBP yang
telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

e) Penyetor : diisi dengan nama dan alamat penyetor

4. Klik tombol lihat rincian atau untuk mengisikan rincian bukti penerimaan

5. Klik tambah rincian bukti penerimaan

6. Isikan rincian bukti penerimaan kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 145 ~


7. Klik tombol edit atau apabila terdapat data bukti penerimaan yang harus
diperbaiki. Jika tidak, bukti penerimaan dapat difinalkan dengan klik tanda atau
ubah status kemudian klik ubah status.

C. Surat Tanda Setoran (STS)


1. Buka menu Bukti Penerimaan melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara
Penerimaan -> Surat Tanda Setoran (STS)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 146 ~


2. Pilih Dengan Penetapan apabila penerimaan dimaksud didahului dengan adanya
penetapan. Pilih Tanpa Penetapan apabila penerimaan dimaksud tanpa melalui
penetapan sebelumnya.

3. Isikan data Surat Tanda Setoran kemudian dilanjutkan dengan klik simpan

Data umum yang diisi di menu Pembuatan STS adalah:


a) No. STS : diisi dengan nomor STS bendahara penerimaan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 147 ~


b) Tanggal STS : diisi dengan tanggal STS dengan memilih tombol
Tanggal

c) Bank : diisi dengan memilih rekening bank Kas Daerah tujuan


penyetoran

d) Keterangan : diisi dengan uraian/keterangan STS (uraian keterangan


ini akan ditampilkan dalam BKU bendahara penerimaan)

e) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan STS yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

4. Klik tombol lihat rincian atau untuk mengisikan rincian STS

5. Klik tambah rincian Surat Tanda Setoran (STS)

6. Pilih bukti penerimaan kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 148 ~


7. Klik tombol edit atau apabila terdapat data STS yang harus diperbaiki. Jika tidak,
bukti penerimaan dapat difinalkan dengan klik tanda atau ubah status kemudian
klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 149 ~


PENDAPATAN MELALUI BANK KAS DAERAH
Dalam hal penerimaan pendapatan daerah tidak dikelola/ditatausahakan oleh bendahara
penerimaan, melainkan wajib pajak/wajib retribusi/pihak ketiga lainnya menyetor secara
langsung ke rekening kas daerah, input data pendapatan tidak memalui menu bendahara
penerimaan di SKPD, tetapi melalui menu pendapatan di BUD.

A. Ketetapan Pendapatan
Input data ketetapan pendapatan untuk penerimaan pendapatan langsung melalui bank
tidak ada perbedaan dengan langkah input data ketetapan pendapatan untuk penerimaan
melalui bendahara penerimaan.

B. Penerimaan Pendapatan
1. Buka menu Bukti Penerimaan melalui menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD ->
Penerimaan Pendapatan

2. Pilih Dengan Penetapan apabila penerimaan dimaksud didahului dengan adanya


penetapan. Pilih Tanpa Penetapan apabila penerimaan dimaksud tanpa melalui
penetapan sebelumnya.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 150 ~


3. Isikan data Surat Tanda Setoran kemudian dilanjutkan dengan klik simpan

Data umum yang diisi di menu Pembuatan STS adalah:


f) No. STS : diisi dengan nomor STS bendahara penerimaan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 151 ~


g) Tanggal STS : diisi dengan tanggal STS dengan memilih tombol
Tanggal

h) Bank : diisi dengan memilih rekening bank Kas Daerah tujuan


penyetoran

i) Keterangan : diisi dengan uraian/keterangan STS (uraian keterangan


ini akan ditampilkan dalam BKU bendahara penerimaan)

j) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan STS yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

4. Klik tombol lihat rincian atau untuk mengisikan rincian STS

5. Klik tambah rincian Surat Tanda Setoran (STS)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 152 ~


6. Isikan data rincian STS kemudian klik simpan

7. Klik tombol edit atau apabila terdapat data penerimaan pendapatan yang harus
diperbaiki. Jika tidak, penerimaan pendapatan dapat difinalkan dengan klik tanda
atau ubah status kemudian klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 153 ~


modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 154 ~
BAGIAN SEPULUH
BELANJA DENGAN UANG PERSEDIAAN
Uang Persediaan merupakan uang muka kerja yang diberikan kepada PA/KPA untuk
pengeluaran-pengeluaran operasional sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung, serta dikelola oleh bendahara pengeluaran.

Kepala Daerah tiap awal tahun anggaran menetapkan besaran pagu uang persediaan untuk
setiap PA/KPA. Uang persediaan dapat diisi kembali (sistem UYHD) sejumlah belanja yang
telah dibayarkan/dikeluarkan untuk pelaksanaan pengeluaran berikutnya.

UANG PERSEDIAAN
A. Pembuatan SPP-UP
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> SPP.

2. Klik menu SPP-UP

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 155 ~


3. Klik Tambah SPP

4. Isikan data-data umum SPP, diakhiri dengan simpan

Secara umum, data umum yang diisi di menu SPP adalah:


a. Tanggal SPP : diisi dengan tanggal dokumen SPP
b. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan dalam
cetakan SPP

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 156 ~


c. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran

Data penerima dapat diisikan secara manual. Apabila nama penerima sudah diinput,
dapat klik tombol search, kemudian dapat dipilih dari data yang sudah ada.

5. Double click nomor SPP-UP yang telah disimpan atau klik tanda untuk mengisi
rincian SPP

6. Klik Tambah Rincian dan isikan rincian SPP

7. Isikan nominal SPP-UP di menu Rincian SPP dan diakhiri dengan Simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 157 ~


8. Kirimkan data SPP untuk diverifikasi dengan klik dilanjutkan dengan klik tombol
ubah status

9. Cetak SPP dengan klik tombol cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 158 ~


B. Verifikasi SPP-UP
1. PPK-SKPD melakukan verifikasi melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha
-> SPM

2. Klik tombol SPM-UP

3. Klik tombol di kolom status untuk memberikan catatan verifikasi

4. Klik tombol selesai verifikasi atau untuk menyelesaikan verifikasi

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 159 ~


5. Finalkan verifikasi dengan klik tombol Ubah Status

6. Apabila saat proses verifikasi terdapat ketidaksesuaian yang ditemukan, SPP dapat
dikembalikan dengan klik atau kembalikan ke bendahara untuk diperbaiki

C. Pembuatan SPM-UP
1. Klik tombol Buat SPM pada menu SPM-UP

2. Isikan data-data umum SPM dan klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 160 ~


Data umum yang diisi di menu SPM adalah:
a. Tanggal SPM : diisi dengan tanggal dokumen SPM (tanggal SPM
setelah/sama dengan tanggal SPP)

b. Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SPM yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

c. Verifikator SPM : diisi dengan nama petugas verifikator SPP

d. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SPM (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPP)

e. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran (secara


default akan terisi otomatis sesuai data penerima
pembayaran di dokumen SPP)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 161 ~


3. Ubah status SPM dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

4. Cetak dokumen SPM dengan klik tombol cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 162 ~


D. Pembuatan SP2D-UP
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SP2D

2. Klik tombol Buat SP2D

3. Isikan data-data SP2D diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 163 ~


Data yang diisi di menu Pembuatan SP2D adalah:
a) Tanggal SP2D : diisi dengan tanggal dokumen SP2D dengan memilih
tombol Tanggal (tanggal SP2D setelah/sama dengan
tanggal SPM)

b) Bank Pembayar : diisi dengan memilih rekening bank Kas Daerah


pembayar

c) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SP2D (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPM)

d) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SP2D yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

4. Ubah status SP2D dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

5. Cetak dokumen SP2D dengan click tombol Cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 164 ~


E. Pencairan SP2D-UP
1. Buka menu Daftar Penguji melalui Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> Daftar
Penguji

2. Buat penguji dengan klik tambah penguji

3. Isikan rincian penguji, pilih bank kasda, dan masukkan penandatangan kemudian klik
simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 165 ~


4. Klik Lihat Rincian Daftar Penguji SP2D atau klik tanda untuk memasukkan data
SP2D yang akan dicairkan

5. Klik Tambah SP2D

6. Pilih SP2D yang akan dicairkan kemudian klik simpan

7. Klik cetak atau tanda untuk mencetak daftar penguji

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 166 ~


8. Buka menu pencairan dana melalui menu penatausahaan -> SKPKD -> BUD ->
Pencairan Dana

9. Pilih SP2D yang akan dicairkan, isikan tanggal pencairan dan tanggal cair kemudian
klik simpan

F. Pelimpahan UP
1. Pelimpahan UP dapat dilakukan melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara
Pengeluaran -> Pelimpahan UP

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 167 ~


2. Klik tambah pelimpahan UP

3. Isikan rincian untuk pelimpahan UP dan pilih penerima kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 168 ~


4. Klik tombol edit atau apabila terdapat data pelimpahan UP yang harus diperbaiki.
Jika tidak, penerimaan pendapatan dapat difinalkan dengan klik tanda atau ubah
status kemudian klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 169 ~


GANTI UANG PERSEDIAAN
A. Mutasi Kas Bank-Tunai
Input mutasi Kas di Bank ke Kas Tunai dapat dilakukan pada saat Bendahara Pengeluaran
mencairkan Cek dari Rekening Koran Bendahara Pengeluaran untuk keperluan
operasional SKPD yang dibayarkan secara tunai. Pencairan dilakukan setelah dana UP
dipindahbukukan dari Rekening Kas Daerah ke Rekening Bendahara Pengeluaran.

Input mutasi Kas di Bank ke Kas Tunai juga dapat dilakukan pada saat Bendahara
Pengeluaran Pembantu mencairkan Cek dari Rekening Koran Bendahara Pengeluaran
Pembantu untuk keperluan operasional sub unit SKPD yang dibayarkan secara tunai.
Pencairan dilakukan setelah dana Pelimpahan UP dipindahbukukan dari Rekening
Bendahara Pengeluaran ke Rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu.

Input mutasi kas juga dapat dilakukan dari Kas Tunai ke Kas di Bank.

1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> Mutasi Kas

2. Klik tombol Tambah Mutasi Kas

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 170 ~


3. Isikan data-data mutasi kas kemudian diakhiri dengan Simpan

a) Jenis Mutasi : diisi dengan memilih mutasi yang akan dilakukan, Bank ke
Tunai atau Tunai ke Bank

b) No. Bukti : diisi dengan nomor bukti kas atau nomor cek

c) Tanggal Bukti : diisi dengan tanggal transaksi

d) Nilai : diisi dengan nominal mutasi

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 171 ~


e) Keterangan : diisi dengan uraian yang menjelaskan keterangan transaksi

B. Bukti Ganti Uang (GU)


Menu Bukti Ganti Uang (GU) digunakan untuk input data kwitansi/bukti pengeluaran
belanja pengeluaran yang dikelola langsung oleh bendahara pengeluaran dari mekanisme
UP atau bendahara pengeluaran pembantu dari mekanisme pelimpahan UP.

1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> Bukti GU

2. Klik Tambah Bukti

3. Isikan data-data Bukti Pengeluaran dan akhiri dengan Simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 172 ~


a. No. Bukti : diisi dengan nomor bukti/kwitansi pengeluaran

b. Tanggal Bukti : diisi dengan tanggal bukti kwitansi

c. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan pengeluaran kas. Uraian ini


akan dimunculkan dalam BKU Bendahara (Apabila Keterangan
tidak diisi, uraian nama rekening yang akan ditampilkan dalam
BKU

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 173 ~


d. Aktivitas : diisi dengan memilih aktivitas atas pengeluaran yang
dilakukan

e. Rekening : diisi dengan memilih rekening atas pengeluaran yang


dilakukan

f. Sub Kegiatan : diisi dengan memilih sub kegiatan atas pengeluaran yang
dilakukan

g. Nilai : diisi dengan nominal nilai kwitansi/pengeluaran kas

h. Metode : pilih Tunai apabila dibayar tunai atau pilih Bank apabila
Pembayaran dengan cek/transfer bank

i. Nama Penerima : diisi dengan nama penerima pembayaran

j. Alamat Penerima : Diisi dengan alamat penerima pembayaran

k. NPWP Penerima : Diisi dengan NPWP penerima pembayaran

l. Bank Penerima : Diisi dengan bank penerima pembayaran

m. Rekening Penerima : untuk memilih rekening penerima pembayaran

n. SPD : Untuk memilih SPD dasar pengeluaran/belanja

4. Apabila terdapat potongan, klik tombol pada kolom potongan

5. Kemudian klik Tambah Potongan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 174 ~


6. Masukkan jenis potongan dan nilainya kemudian simpan

7. Klik tombol edit atau apabila terdapat data bukti GU yang harus diperbaiki. Jika
tidak, bukti GU dapat difinalkan dengan klik tanda atau ubah status kemudian klik
ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 175 ~


C. Penyetoran Pajak oleh Bendahara Pengeluaran
1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> Pajak

2. Akan muncul semua potongan pajak yang sudah diinputkan saat pembuatan bukti
pengeluaran

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 176 ~


3. Klik tombol ubah atau untuk mengisi tanggal setor

4. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik simpan

Data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


a) Tanggal : diisi dengan tanggal setor/transaksi
Setor/Transaksi

b) Tanggal Bukti : diisi dengan tanggal bukti setoran pajak

c) Kd Billing : diisi dengan kode billing potongan

d) NTPN : diisi dengan data Nomor Transaksi Penerimaan Negara


(NTPN) sebanyak 16 digit (tidak bisa lebih tidak bisa
kurang) sesuai resi setoran pajak dari Bank
Persepsi/Kantor Pos

e) Pembayaran Jn : diisi dengan jenis pembayaran (bank/tunai)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 177 ~


5. Potongan yang telah disetorkan akan berpindah ke menu potongan disetorkan

D. SPJ Ganti Uang (GU) pada Bendahara Pengeluaran Pembantu


1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> SPJ GU

2. Klik Tambah SPJ

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 178 ~


3. Isikan nomor LPJ, tanggal LPJ dan uraian, kemudian klik simpan

4. Klik tombol untuk menginput bukti pengeluaran

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 179 ~


5. Klik tambah rincian untuk menginput bukti pengeluaran untuk di-SPJ-kan

6. Pilih bukti pengeluaran yang akan di-SPJ-kan kemudian klik simpan

7. Kembali ke halaman SPJ, kemudian finalkan SPJ dengan klik tombol atau finalkan
SPJ

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 180 ~


8. Kemudian klik ubah status

E. Pengesahan SPJ Ganti Uang (GU) pada Sub Unit KPA


1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha -> Pengesahan SPJ

2. Klik Buat Pengesahan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 181 ~


3. Isikan nomor pengesahan, tanggal pengesahan, dan uraian kemudian klik simpan

4. Finalkan pengesahan dengan klik tombol kemudian klik ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 182 ~


F. SPJ Ganti Uang (GU) pada Bendahara Pengeluaran
Mekanisme SPJ pada Bendahara Pengeluaran melampirkan SPJ yang telah dibuat dan
disahkan pada Bendahara Pengeluaran Pembantu.

1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> SPJ GU

2. Klik Tambah SPJ

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 183 ~


3. Isikan nomor LPJ, tanggal LPJ dan uraian, kemudian klik simpan

4. Lampirkan SPJ pada Bendahara Pengeluaran Pembantu dengan klik tombol pada
kolom Lampiran SPJ BPP

5. Klik tambah rincian

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 184 ~


6. Pilih Pengesahan SPJ BPP yang akan di SPJ kan kemudian simpan

7. Klik tombol untuk menginput bukti pengeluaran

8. Klik tambah rincian

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 185 ~


9. Pilih bukti GU yang akan di SPJ kan

10. Finalkan SPJ dengan klik kemudian klik ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 186 ~


G. Pengesahan SPJ Ganti Uang (GU) pada Sub Unit PA
1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha -> Pengesahan SPJ

2. Klik Buat Pengesahan

3. Isikan nomor pengesahan, tanggal pengesahan, dan uraian kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 187 ~


4. Finalkan pengesahan dengan klik tombol kemudian klik ubah status

H. SPP Ganti Uang Persediaan


1. Buka menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> SPP.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 188 ~


2. Klik menu SPP-Ganti UP

3. Klik Buat SPP

4. Isikan data-data umum SPP, diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 189 ~


5. Klik tombol edit atau apabila terdapat data SPP yang harus diperbaiki. Jika tidak,
penerimaan pendapatan dapat dikirimkan untuk verifikasi dengan klik tanda atau
ubah status kemudian klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 190 ~


I. Verifikasi SPP-GU, Pembuatan SPM-GU, dan SP2D-GU
Tahapan dan langkah verifikasi SPP, pembuatan SPM serta SP2D dalam mekanisme ganti
uang persediaan tidak berbeda dengan tahapan dan langkah verifikasi SPP, pembuatan
SPM serta SP2D dalam mekanisme Uang Persediaan diatas.

SETORAN SISA UANG PERSEDIAAN


A. Setoran Sisa UP Melalui Bendahara Pengeluaran
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> Setoran Sisa UP.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 191 ~


2. Klik tambah setoran sisa UP

3. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik simpan

Data yang dibutuhkan sebagai berikut:


a) No Setoran : diisi dengan nomor setoran

b) Tanggal Setoran : diisi dengan tanggal penyetoran sisa UP

c) Uraian : diisi dengan uraian

d) Rekening Kasda : diisi dengan nomor rekening kasda penerima


Penerima

e) Nilai : diisi dengan nilai sisa UP yang disetorkan

4. Setoran Sisa UP melalui Bendahara Pengeluaran hanya dapat diisi oleh user subunit
bersangkutan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 192 ~


B. Setoran Sisa UP Melalui BUD
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> S3UP.

2. Klik tambah setoran sisa UP

3. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 193 ~


Data yang dibutuhkan sebagai berikut:
a) Sub Unit : diisi dengan Sub Unit yang akan diinput

b) No Setoran : diisi dengan nomor setoran

c) Tanggal Setoran : diisi dengan tanggal penyetoran sisa UP

d) Uraian : diisi dengan uraian

e) Rekening Kasda : diisi dengan nomor rekening kasda penerima


Penerima

f) Nilai : diisi dengan nilai sisa UP yang disetorkan

4. Setoran Sisa UP melalui BUD dapat mengisi setoran sisa UP untuk semua sub unit.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 194 ~


BAGIAN SEBELAS
BELANJA DENGAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN
A. Pembuatan SPP-TU
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> SPP.

2. Klik menu SPP-TU

3. Klik Tambah SPP

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 195 ~


4. Isikan data-data umum SPP, diakhiri dengan simpan

Secara umum, data umum yang diisi di menu SPP adalah:


a. Tanggal SPP : diisi dengan tanggal dokumen SPP
b. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan dalam
cetakan SPP
c. Nama PPTK : diisi dengan nama PPTK
d. NIP PPTK : diisi dengan NIP PPTK
e. Penerima : terisi langsung dengan data Bendahara Pengeluaran

5. Double click nomor SPP-TU yang telah disimpan atau klik tanda untuk mengisi
rincian SPP

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 196 ~


6. Klik Tambah Rincian dan isikan rincian SPP-TU

7. Isikan nominal SPP-TU di menu Rincian SPP dan diakhiri dengan Simpan

Secara umum, data umum yang diisi di menu SPP adalah:


a. No : diisi dengan nomor rincian
b. Aktivitas : diisi dengan memilih aktivitas dan rekening belanja
c. Nilai : diisi dengan nilai TU yang diajukan
d. No SPD : diisi dengan nomor SPD atas aktivitas yang dipilih

8. Kirimkan data SPP untuk diverifikasi dengan klik dilanjutkan dengan klik tombol
ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 197 ~


9. Cetak SPP dengan klik tombol cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 198 ~


B. Verifikasi SPP-TU
1. PPK-SKPD melakukan verifikasi melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha
-> SPM

2. Klik tombol SPM-TU

3. Klik tombol di kolom status untuk memberikan catatan verifikasi

4. Klik tombol selesai verifikasi atau untuk menyelesaikan verifikasi

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 199 ~


5. Finalkan verifikasi dengan klik tombol Ubah Status

6. Apabila saat proses verifikasi terdapat ketidaksesuaian yang ditemukan, SPP dapat
dikembalikan dengan klik atau kembalikan ke bendahara untuk diperbaiki

C. Pembuatan SPM-TU
1. Klik tombol Buat SPM pada menu SPM-TU

2. Isikan data-data umum SPM dan klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 200 ~


Data umum yang diisi di menu SPM adalah:
a. Tanggal SPM : diisi dengan tanggal dokumen SPM (tanggal SPM
setelah/sama dengan tanggal SPP)

b. Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SPM yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

c. Verifikator SPM : diisi dengan nama petugas verifikator SPP

d. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SPM (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPP)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 201 ~


e. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran (secara
default akan terisi otomatis sesuai data penerima
pembayaran di dokumen SPP)

3. Ubah status SPM dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

4. Cetak dokumen SPM dengan klik tombol cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 202 ~


D. Pembuatan SP2D-TU
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SP2D

2. Klik tombol Buat SP2D

3. Isikan data-data SP2D diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 203 ~


Data yang diisi di menu Pembuatan SP2D adalah:
a) Tanggal SP2D : diisi dengan tanggal dokumen SP2D dengan memilih
tombol Tanggal (tanggal SP2D setelah/sama dengan
tanggal SPM)

b) Bank Pembayar : diisi dengan memilih rekening bank Kas Daerah


pembayar

c) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SP2D (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPM)

d) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SP2D yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

4. Ubah status SP2D dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

5. Cetak dokumen SP2D dengan click tombol Cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 204 ~


E. Pencairan SP2D-TU
1. Buka menu Daftar Penguji melalui Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> Daftar
Penguji

2. Buat penguji dengan klik tambah penguji

3. Isikan rincian penguji, pilih bank kasda, dan masukkan penandatangan kemudian klik
simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 205 ~


4. Klik Lihat Rincian Daftar Penguji SP2D atau klik tanda untuk memasukkan data
SP2D yang akan dicairkan

5. Klik Tambah SP2D

6. Pilih SP2D yang akan dicairkan kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 206 ~


7. Klik cetak atau tanda untuk mencetak daftar penguji

8. Buka menu pencairan dana melalui menu penatausahaan -> SKPKD -> BUD ->
Pencairan Dana

9. Pilih SP2D yang akan dicairkan, isikan tanggal pencairan dan tanggal cair kemudian
klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 207 ~


BUKTI TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN
A. Bukti TU
1. Buka menu Bukti TU melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara
Pengeluaran -> Bukti TU

2. Klik tombol pada nomor SPP-TU yang telah dibuat sebelumnya

3. Klik tambah bukti

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 208 ~


4. Tambahkan data bukti TU kemudian klik simpan

a. No. Bukti : diisi dengan nomor bukti/kwitansi pengeluaran

b. Tanggal Bukti : diisi dengan tanggal bukti kwitansi

c. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan pengeluaran kas. Uraian ini


akan dimunculkan dalam BKU Bendahara (Apabila Keterangan
tidak diisi, uraian nama rekening yang akan ditampilkan dalam
BKU

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 209 ~


d. Aktivitas : diisi dengan memilih aktivitas atas pengeluaran yang
dilakukan

e. Rekening : diisi dengan memilih rekening atas pengeluaran yang


dilakukan

f. Sub Kegiatan : diisi dengan memilih sub kegiatan atas pengeluaran yang
dilakukan

g. Nilai : diisi dengan nominal nilai kwitansi/pengeluaran kas, maksimal


sebesar nilai SPP TU

h. Metode : pilih Tunai apabila dibayar tunai atau pilih Bank apabila
Pembayaran dengan cek/transfer bank

i. Nama Penerima : diisi dengan nama penerima pembayaran

j. Alamat Penerima : Diisi dengan alamat penerima pembayaran

k. NPWP Penerima : Diisi dengan NPWP penerima pembayaran

l. Bank Penerima : Diisi dengan bank penerima pembayaran

m. Rekening Penerima : untuk memilih rekening penerima pembayaran

n. SPD : Untuk memilih SPD dasar pengeluaran/belanja

5. Untuk menambahkan potongan, klik tombol pada kolom potongan

6. Klik tambah potongan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 210 ~


7. Tambahkan potongan kemudian klik simpan

8. Klik tombol edit atau apabila terdapat data Bukti TU yang harus diperbaiki. Jika
tidak, penerimaan pendapatan dapat dikirimkan untuk verifikasi dengan klik tanda
atau ubah status kemudian klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 211 ~


B. SPJ TU
1. Buka menu SPJ TU melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran
-> SPJ TU

2. Klik tambah Buat SPJ

3. Isikan data SPJ kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 212 ~


4. Klik tombol edit atau apabila terdapat data SPJ TU yang harus diperbaiki. Jika
tidak, penerimaan pendapatan dapat dikirimkan untuk verifikasi dengan klik tanda
atau ubah status kemudian klik ubah status.

C. Pengesahan SPJ TU
1. Buka Menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha -> Pengesahan SPJ

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 213 ~


2. Klik Buat Pengesahan

3. Isikan rincian pengesahan kemudian klik simpan

4. Klik tombol edit atau apabila terdapat data Pengesahan SPJ yang harus diperbaiki.
Jika tidak, penerimaan pendapatan dapat dikirimkan untuk verifikasi dengan klik
tanda atau ubah status kemudian klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 214 ~


SETORAN SISA TU
A. Pembuatan SPP Nihil
1. Buka menu SPP Nihil melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara
Pengeluaran -> SPP

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 215 ~


2. Klik SPP Nihil

3. Klik Buat SPP

4. Isikan data-data umum SPP, diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 216 ~


5. Klik tombol edit atau apabila terdapat data SPP yang harus diperbaiki. Jika tidak,
penerimaan pendapatan dapat dikirimkan untuk verifikasi dengan klik tanda atau
ubah status kemudian klik ubah status.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 217 ~


B. Verifikasi SPP Nihil
1. Buka menu SPM melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha -> SPM

2. Klik SPM Nihil

3. Klik tombol di kolom status untuk memberikan catatan verifikasi

4. Klik tombol selesai verifikasi atau untuk menyelesaikan verifikasi

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 218 ~


5. Finalkan verifikasi dengan klik tombol Ubah Status

6. Apabila saat proses verifikasi terdapat ketidaksesuaian yang ditemukan, SPP dapat
dikembalikan dengan klik atau kembalikan ke bendahara untuk diperbaiki

C. Pembuatan SPM Nihil


1. Klik Buat SPM pada menu SPM TU

2. Isikan data SPM kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 219 ~


Data umum yang diisi di menu SPM adalah:
a. Tanggal SPM : diisi dengan tanggal dokumen SPM (tanggal SPM
setelah/sama dengan tanggal SPP)

b. Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SPM yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

c. Verifikator SPM : diisi dengan nama petugas verifikator SPP

d. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SPM (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPP)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 220 ~


e. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran (secara
default akan terisi otomatis sesuai data penerima
pembayaran di dokumen SPP)

3. Klik tombol edit atau apabila terdapat data SPM yang harus diperbaiki. Jika tidak,
SPM dapat dikirimkan untuk verifikasi dengan klik tanda atau ubah status
kemudian klik ubah status.

D. Setoran Sisa TU
1. Buka menu setoran sisa TU melalui menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD ->
Setoran Sisa TU

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 221 ~


2. Muncul rincian SPM TU yang akan dinihilkan, klik tombol atau lihat rincian

3. Klik Tambah Setoran

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 222 ~


4. Isikan data sestoran sisa TU kemudian klik simpan

E. Pembuatan SP2D Nihil


1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SP2D

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 223 ~


2. Klik tombol Buat SP2D

3. Isikan data-data SP2D diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 224 ~


Data yang diisi di menu Pembuatan SP2D adalah:
a) Tanggal SP2D : diisi dengan tanggal dokumen SP2D dengan memilih
tombol Tanggal (tanggal SP2D setelah/sama dengan
tanggal SPM)

b) Bank Pembayar : diisi dengan memilih rekening bank Kas Daerah


pembayar

c) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SP2D (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPM)

d) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SP2D yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

e) NPWP BUD : Diambil langsung dari inputan Data Umum Unit/Sub


Unit

4. Ubah status SP2D dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 225 ~


BAGIAN DUA BELAS
BELANJA DENGAN MEKANISME LS
Belanja dengan mekanisme langsung (LS) digunakan untuk pembayaran langsung kepada
pihak ketiga atas dasar kontrak atau Surat Perintah Kerja lainnya dan pembayaran gaji. Untuk
kepentingan jurnal akuntansi berbasis akrual, terdapat menu “Data Tagihan” sebagai dasar
pembuatan SPP-LS. Selain itu, jenis tagihan yang berkaitan dengan belanja modal dan belanja
operasional tertentu juga memerlukan pengisian data kontrak terlebih dahulu.
A. Data Kontrak
Kontrak dapat dibuat melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha ->
Kontrak/SPK

Klik tambah kontrak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 226 ~


Kemudian isikan rincian kontrak dan klik simpan

Untuk melakukan addendum kontrak, klik menu addendum kontrak kemudian klik
tambah addendum kontrak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 227 ~


Isikan rincian addendum kemudian klik simpan

B. Data Tagihan
Menu data tagihan digunakan untuk input tagihan atas transaksi dari kegiatan yang
dilaksanakan oleh SKPD.
1. Tagihan Kontrak
Menu tagihan kontrak digunakan untuk jenis data tagihan yang sudah ada kontrak
sebelumnya, seperti tagihan kontrak/SPK Pengadaan Barang dan Jasa, Kontrak
Perencanaan, Kontrak Konstruksi dan Kontrak Pengawasan. Jenis tagihan yang
terdapat pada menu tagihan kontrak antara lain:
a. Tagihan Uang Muka (untuk pembayaran uang muka dari kontrak yang telah
disetujui).
b. Tagihan Belanja Modal Non-Termin (untuk pembayaran kontrak yang hanya
dilakukan 1 kali pembayaran/langsung 100%).
c. Tagihan Termin (untuk kontrak yang pembayaran tagihannya dibayarkan dengan
termin. Pembayaran termin akan dikurangi persentase dari pembayaran uang
muka, jika ada).
d. Tagihan Termin Terakhir (untuk pembayaran tagihan termin terakhir ketika
kontrak sudah selesai).

2. Tagihan Non Kontrak


Menu tagihan non kontrak digunakan untuk jenis data tagihan yang tidak
menggunakan kontrak, seperti tagihan-tagihan gaji dan tagihan pengeluaran
pembiayaan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 228 ~


Cara pengisian data tagihan adalah sebagai berikut:

1. Buka menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha -> Tagihan

2. Pilih Tambah Tagihan Kontrak apabila data tagihan yang dimaksud didahului dengan
adanya kontrak. Pilih Tambah Tagihan Non Kontrak apabila data tagihan yang
dimaksud tidak didahului dengan adanya kontrak.

a. Tagihan Kontrak
Isikan data tagihan dan diakhiri dengan tombol Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 229 ~


Data umum yang diisi pada menu Tagihan adalah:
a) No. Kontrak : Mengambil dari data kontrak yang sudah dibuat

b) Tgl. Tagihan : diisi dengan tanggal tagihan dengan memilih tombol


Tanggal

c) Jenis Tagihan : diisi dengan memilih jenis tagihan (untuk tagihan


kontrak, pilihan jenis tagihan yang ada antara lain belanja
operasional, belanja uang muka, belanja modal non
termin, belanja modal termin)

d) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan tagihan

b. Tagihan Non Kontrak


Isikan data tagihan dan diakhiri dengan tombol Simpan.

Data umum yang diisi pada menu Tagihan adalah:


a) No. Tagihan : diisi dengan nomor tagihan

b) Tgl. Tagihan : diisi dengan tanggal tagihan dengan memilih tombol


Tanggal

c) Jenis Tagihan : diisi dengan memilih jenis tagihan (untuk tagihan non
kontrak, pilihan jenis tagihan yang ada antara lain belanja
operasional dan pembiayaan)

d) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan tagihan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 230 ~


3. Double click nomor tagihan yang telah disimpan atau klik tanda untuk mengisi
rincian tagihan

4. Klik Tambah Rincian Tagihan

5. Masukkan rincian tagihan kemudian simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 231 ~


C. Pembuatan SPP-LS
Berdasarkan SPD yang diterbitkan BUD, bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD.

Langkah-langkah penginputan SPP adalah sebagai berikut:


1. Buka menu Penatausahaan -> SKPD -> Bendahara Pengeluaran -> SPP

2. Klik tombol SPP-LS

3. Klik Tambah SPP

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 232 ~


4. Isikan data-data umum SPP, diakhiri dengan simpan

Secara umum, data umum yang diisi di menu SPP adalah:


a. Tanggal SPP : diisi dengan tanggal dokumen SPP
b. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan dalam
cetakan SPP
c. Tagihan : diisi dengan mengambil data nomor data tagihan yang telah
diinput sebelumnya
d. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran
e. Nama PPTK : diisi dengan nama PPTK
f. NIP PPTK : diisi dengan NIP PPTK

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 233 ~


5. Double click nomor SPP-LS yang telah disimpan atau klik tanda untuk mengisi
rincian SPP

6. Klik Tambah Rincian dan isikan rincian SPP


7. Isikan nominal SPP-LS di menu Rincian SPP dan diakhiri dengan Simpan
8. Klik di menu potongan untuk memasukkan potongan pajak

9. Klik Tambah Potongan

10. Masukkan rincian potongan pajak dan akhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 234 ~


11. Kirimkan data SPP untuk diverifikasi dengan klik dilanjutkan dengan klik tombol
ubah status

D. Verifikasi SPP-LS
1. PPK-SKPD melakukan verifikasi melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Tata Usaha
-> SPM

2. Klik tombol SPM-LS

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 235 ~


3. Klik tombol untuk menuliskan catatan verifikasi

4. Klik tombol selesai verifikasi atau untuk menyelesaikan verifikasi

5. Finalkan verifikasi dengan klik tombol Ubah Status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 236 ~


6. Apabila saat proses verifikasi terdapat ketidaksesuaian yang ditemukan, SPP dapat
dikembalikan dengan klik atau kembalikan ke bendahara untuk diperbaiki

E. Pembuatan SPM-LS
1. Klik tombol Buat SPM pada menu SPM-LS

2. Isikan data-data umum SPM dan klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 237 ~


Data umum yang diisi di menu SPM adalah:
a. Tanggal SPM : diisi dengan tanggal dokumen SPM (tanggal SPM
setelah/sama dengan tanggal SPP)

b. Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SPM yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

c. Verifikator SPM : diisi dengan nama petugas verifikator SPP

d. Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SPM (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPP)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 238 ~


e. Penerima : diisi dengan data-data penerima pembayaran (secara
default akan terisi otomatis sesuai data penerima
pembayaran di dokumen SPP)

3. Ubah status SPM dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

4. Cetak dokumen SPM dengan klik tombol cetak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 239 ~


F. Pembuatan SP2D-LS
1. Buka menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> SP2D

2. Klik tombol Buat SP2D

3. Isikan data-data SP2D diakhiri dengan simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 240 ~


Data yang diisi di menu Pembuatan SP2D adalah:
a) Tanggal SP2D : diisi dengan tanggal dokumen SP2D dengan memilih
tombol Tanggal (tanggal SP2D setelah/sama dengan
tanggal SPM)

b) Bank Pembayar : diisi dengan memilih rekening bank Kas Daerah


pembayar

c) Uraian : diisi dengan uraian/keterangan yang akan ditampilkan


dalam dokumen SP2D (secara default uraian akan terisi
otomatis sesuai keterangan yang dibuat saat
pembuatan SPM)

d) Penandatangan : diisi dengan memilih nama penandatangan SP2D yang


telah dibuat sebelumnya di menu Parameter
Penandatangan Dokumen

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 241 ~


4. Ubah status SP2D dari Draft menjadi Final dengan cara click tombol dilanjutkan
dengan klik tombol ubah status

5. Cetak dokumen SP2D dengan click tombol Cetak

G. Pencairan SP2D-LS
1. Buka menu Daftar Penguji melalui Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> Daftar Penguji

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 242 ~


2. Buat penguji dengan klik tambah penguji

3. Isikan rincian penguji, pilih bank kasda, dan masukkan penandatangan kemudian klik
simpan

4. Klik Lihat Rincian Daftar Penguji SP2D atau klik tanda untuk memasukkan data
SP2D yang akan dicairkan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 243 ~


5. Klik Tambah SP2D

6. Pilih SP2D yang akan dicairkan kemudian klik simpan

7. Klik cetak atau tanda untuk mencetak daftar penguji

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 244 ~


8. Buka menu pencairan dana melalui menu penatausahaan -> SKPKD -> BUD ->
Pencairan Dana

9. Pilih SP2D yang akan dicairkan, isikan tanggal pencairan dan tanggal cair kemudian
klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 245 ~


BAGIAN TIGA BELAS
MENU SP2B DAN SPB
Terdapat beberapa transaksi pencatatan dan penerimaan yang tidak melalui Rekening Kas
Umum Daerah (RKUD) sehingga dalam aplikasi SIMDA tidak melalui proses SPD, SPM, dan
SP2D, yaitu sebagai berikut:

1. Pengelolaan Dana Kapitasi JKN;


2. Pengelolaan Dana BOS;
3. Pengelolaan Dana BLUD.

Namun, untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan tetap diperlukan adanya jurnal
otomatis, sehingga menu SP3B dan SP2B adalah sarana untuk menghasilkan jurnal otomatis
untuk transaksi-transaksi tersebut diatas.

SP2B (Surat Permintaan Pengakuan Belanja) adalah surat permintaan yang diterbitkan oleh
SKPD pada BUD (Bendahara Umum Daerah) untuk mengesahkan pendapatan dan belanja atas
Dana Kapitasi JKN, BOS, dan BLUD. SP2B disini setara dengan SPM.

SPB (Surat Pengakuan Belanja) adalah surat yang diterbitkan oleh BUD (Bendahara Umum
Daerah) selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk mengesahkan pendapatan dan belanja
atas Dana Kapitasi JKN, BOS, dan BLUD berdasarkan SP2B. SPB disini setara dengan SP2D.

A. Pembuatan SP2B
1. Buka menu SP2B melalui menu Penatausahaan -> SKPD -> Permintaan Pengakuan
(SP2B)

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 246 ~


2. Klik tambah SP2B

3. Isikan rincian SP2B kemudian klik simpan

Data yang diisi adalah sebagai berikut:


a) No. SP2B : Diisi dengan nomor SP2B
b) Tanggal SP2B : Diisi dengan tanggal SP2B
c) Periode : Diisi dengan periode SP2B yang diajukan (bulan)
d) Uraian : Diisi dengan uraian/keterangan SP2B
e) Penandatangan : Diisi dengan penandatangan dokumen SP2B

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 247 ~


4. Klik Lihat Rincian atau klik tanda untuk memasukkan data rincian SP2B

5. Klik tambah rincian

6. Isikan rincian SP2B kemudian klik simpan

Data yang diisi adalah sebagai berikut:


a) No : Diisi dengan nomor rincian
b) Aktivitas : Diisi dengan memilih aktivitas SP2B
c) Rekening : Diisi dengan memilih rekening SP2B
d) Subkegiatan : Diisi dengan memilih subkegiatan SP2B

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 248 ~


e) Nilai : Diisi dengan nilai SP2B

7. Kembali ke menu SP2B dengan klik kembali

8. Klik Ubah Status atau tanda untuk memfinalkan SP2B kemudian klik ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 249 ~


B. Pembuatan SPB
1. Buka menu SPB melalui menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD -> Pengakuan (SPB)

2. Akan muncul semua SP2B dengan status final kemudian klik buat SPB pada SP2B
yang dipilih

3. Isikan rincian SPB kemudian klik simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 250 ~


Data yang diisi adalah sebagai berikut:
a) No. SPB : Diisi dengan nomor SPB
b) Tanggal SPB : Diisi dengan tanggal SPB
c) Keterangan : Diisi dengan uraian/keterangan SPN
d) Penandatangan : Diisi dengan penandatangan dokumen SPB

4. Klik Ubah Status atau tanda untuk memfinalkan SPB kemudian klik ubah status

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 251 ~


modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 252 ~
BAGIAN EMPAT BELAS
TRANSFER KASDA
Transfer Kasda digunakan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening Kasda.

1. Menu transfer kasda dapat diakses melalui menu Penatausahaan -> SKPKD -> BUD ->
Transfer

2. Klik Tambah Transfer Kasda

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 253 ~


3. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik simpan

Data yang dibutuhkan sebagai berikut:


a) No transfer : diisi dengan nomor transfer

b) Tgl transfer : diisi dengan tanggal transaksi/transfer

c) Keterangan : diisi dengan keterangan transaksi/transfer

d) Bank sumber : diisi dengan rekening bank sumber

e) Bank tujuan : diisi dengan rekening bank tujuan/penerima

f) Nilai : diisi dengan nilai transfer

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 254 ~


BAGIAN LIMA BELAS
AKUNTANSI
Fungsi Pembukuan meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
Pelaporan dan Pertanggungjawaban akan menekankan pada bahasan bagaimana
menyiapkan Laporan Keuangan dengan Aplikasi FMIS. Laporan Keuangan akan tersaji secara
otomatis oleh Program Aplikasi, namun terdapat proses dan langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh fungsi pembukuan atau akuntansi agar Laporan Keuangan tersaji secara akurat
dengan menampilkan data yang sebenarnya pada tanggal tertentu.
Fungsi Pembukuan dalam aplikasi meliputi:
1. Pencatatan transaksi Jurnal dan Jurnal Akrual
2. Pencatatan transaksi Penyesuaian Belanja dan Pendapatan
3. Input Saldo Awal
4. Posting Data dan Posting Data-Jurnal Akrual
5. Ekspor Impor Saldo Awal

A. Transaksi Jurnal
Dengan menggunakan Aplikasi FMIS, pencatatan atas transaksi tahun berjalan akan
dilakukan oleh Program Aplikasi secara otomatis pada saat pelaksanaan penatausahaan
keuangan. Jika semua transaksi berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada, maka pada
saat pembuatan laporan, fungsi pembukuan tidak perlu melakukan proses lain untuk
transaksi tahun berjalan selain proses.
Koreksi merupakan kegiatan pembetulan akuntansi agar pos-pos yang tersaji dalam
laporan keuangan menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Tindakan koreksi yang
dilakukan dengan menggunakan jurnal koreksi dapat dilakukan sepanjang tahun.
Sedangkan Penyesuaian merupakan kegiatan pembetulan akuntansi di akhir tahun
sehingga pos-pos yang ada di laporan keuangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Tindakan penyesuaian yang dilakukan dengan menggunakan jurnal penyesuaian yang
biasanya dilakukan pada akhir tahun. Hal-hal yang biasanya akan dilakukan penyesuaian
antara lain: saldo kas, persediaan, aktiva dalam pengerjaan, utang, dan piutang.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 255 ~


1. Buka menu Akuntansi -> SKPKD/SKPD -> Jurnal

Pada menu SKPKD, dapat input jurnal untuk seluruh Sub Unit sedangkan pada menu
SKPD hanya dapat input jurnal untuk user Sub Unit yang digunakan.

2. Klik tambah jurnal

3. Isikan data umum jurnal kemudian klik simpan

a) No. Bukti : diisi dengan nomor bukti jurnal


b) Tanggal Bukti : diisi dengan tanggal bukti jurnal
c) Nomor Referensi : diisi dengan nomor referensi (nomor dokumen yang
menjadi dasar dibuatnya jurnal)
d) Tanggal referensi : diisi dengan tanggal referensi
e) Uraian : diisi keterangan/uraian jurnal
f) Jenis Jurnal : diisi dengan memilih jenis jurnal
Pilihan jenis jurnal adalah sebagai berikut:

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 256 ~


a) Jurnal Penerimaan Kas
b) Jurnal Pengeluaran Kas
c) Jurnal Umum – Transfer
d) Jurnal Umum – Penyesuaian
e) Jurnal Umum – Koreksi
f) Jurnal Umum – Korolari
g) Jurnal Umum – Balik
h) Jurnal Umum – Penutup
i) Jurnal Umum – Lainnya
j) Jurnal Umum – Penggabungan

4. Double click nomor bukti yang telah disimpan atau klik tanda untuk mengisi
rincian jurnal

5. Klik tambah rincian

6. Pilih kode rekening yang dijurnal melalui tombol rekening, isi nominal jurnal serta pilih
Debet/Kredit yang sesuai kemudian diakhiri dengan tombol Simpan.
Pilihan kode rekening menggunakan tombol sebelah kiri, merujuk pada kode rekening
belanja yang ada DPA (berdasar program dan kegiatan).
Pilihan kode rekening menggunakan tombol sebelah kanan, merujuk pada kode
rekening yang ada di menu parameter.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 257 ~


B. Saldo Awal
Saldo Awal merupakan nilai yang tersaji pada laporan keuangan tahun sebelumnya yang
akan mempengaruhi transaksi tahun berjalan. Saldo awal dimaksud adalah saldo awal
pada Neraca. Saldo awal Neraca ini akan mempengaruhi saldo transaksi pada tahun
anggaran berjalan saat terjadi kenaikan ataupun penurunan nilai dari tiap-tiap rekening
dalam laporan Neraca.
Selain itu, Saldo Awal juga akan digunakan dalam penyajian laporan keuangan tahun
berjalan agar dapat disajikan secara komparatif antara laporan keuangan tahun
sebelumnya dan laporan keuangan tahun berjalan. Penyajian laporan keuangan secara
komparatif ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Langkah-langkah memasukkan data saldo awal adalah dengan Pilih menu Akuntansi ->
SKPKD/SKPD -> Saldo Awal

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 258 ~


Pada menu SKPKD, dapat input saldo awal untuk seluruh Sub Unit sedangkan pada menu
SKPD hanya dapat input saldo awal untuk user Sub Unit yang digunakan.

Pilih menu Neraca untuk memasukkan data saldo awal neraca, pilih menu LRA & LAK untuk
memasukkan data saldo LRA dan LAK tahun sebelumnya, serta pilih LO untuk memasukkan
data sado Laporan Operasional tahun sebelumnya.

1. Neraca
Saldo Awal Neraca merupakan saldo akhir neraca tahun sebelumnya yang telah di-
audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Input saldo awal neraca dilaksanakan oleh
masing-masing SKPD dan PPKD, karena Neraca Pemerintah Daerah adalah hasil
konsolidasi/gabungan dari Neraca-neraca SKPD dan PPKD.
Langkah penginputan saldo awal neraca sebagai berikut:
a. Pilih menu Neraca di menu pemilihan saldo awal.
b. Klik Tambah kemudian pilih kode rekening akun neraca melalui tombol Rekening
kemudian isikan nominal saldo beserta pilihan Debet/Kredit kemudian diakhiri
dengan tombol Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 259 ~


2. LRA dan LAK
Saldo Awal LRA dan LAK merupakan saldo akhir LRA dan LAK tahun sebelumnya yang
telah di-audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Input saldo awal LRA dilaksanakan
oleh masing-masing SKPD dan SKPKD, karena LRA Pemerintah Daerah adalah hasil
konsolidasi/gabungan dari LRA SKPD dan SKPKD. LAK tahun sebelumnya akan terisi
otomatis sesuai dengan saldo pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang ada pada
LRA.

Input saldo awal LRA dan LAK diperlukan untuk penyajian LRA dan LAK tahun berjalan
komparatif dengan tahun sebelumnya.

Langkah penginputan saldo awal LRA dan LAK sebagai berikut:


a. Pilih menu LRA & LAK di menu pemilihan saldo awal.
b. Klik Tambah kemudian pilih kode rekening akun Pendapatan, Belanja,
Pembiayaan Daerah, atau Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) melalui tombol
Rekening kemudian isikan nominal saldo beserta pilihan Debet/Kredit kemudian
diakhiri dengan tombol Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 260 ~


3. Laporan Operasional (LO)
Saldo Awal LO merupakan saldo akhir LO tahun sebelumnya yang telah di-audit oleh
Badan Pemeriksa Keuangan. Input saldo awal LO dilaksanakan oleh masing-masing
SKPD dan SKPKD, karena LO Pemerintah Daerah adalah hasil konsolidasi/gabungan
dari LO SKPD dan SKPKD.

Input saldo awal LO diperlukan untuk penyajian LO tahun berjalan komparatif dengan
tahun sebelumnya.
Langkah penginputan saldo awal LO sebagai berikut:
a. Pilih menu LO di menu pemilihan saldo awal.
b. Klik Tambah kemudian pilih kode rekening akun Pendapatan atau Beban melalui
tombol Rekening kemudian isikan nominal saldo beserta pilihan Debet/Kredit
kemudian diakhiri dengan tombol Simpan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 261 ~


C. Posting/Unposting
Posting merupakan sarana pengesahan/approve dari fungsi pembukuan/akuntansi untuk
mengklasifikasikan rekening dari setiap transaksi yang terjadi.

Proses posting seharusnya dilakukan sekali untuk setiap transaksi oleh karena itu Fungsi
Pembukuan harus melakukan pengesahan/approve berdasarkan keyakinan yang
memadai. Kesalahan dapat diperbaiki dengan melakukan jurnal koreksi atas transaksi
yang bersangkutan berdasarkan pengesahan/approve dari Fungsi Pembukuan. Namun
jika terdapat kesalahan pada saat proses posting data, masih dapat dilakukan unposting.

Posting dilakukan untuk memasukkan jurnal-jurnal atas transaksi (jurnal yang dibuat
secara otomatis dari transaksi penatausahaan maupun jurnal yang dibuat secara manual)
ke dalam buku besar akun dan buku besar pembantu tiap rekening.

Unposting dilakukan dalam hal terdapat data yang belum valid namun telah di-posting
oleh fungsi pembukuan. Perbaikan atas data transaksi yang belum valid tersebut dapat
dilakukian apabila jurnal atas transaksi tersebut belum di-posting.

1. Posting
Menu posting data digunakan untuk melakukan posting data jurnal yang dihasilkan
secara otomatis dari proses penatausahaan pengeluaran dan penerimaan, serta jurnal
atas transaksi yang dibuat dari menu jurnal.

a. Pilih menu Akuntansi -> SKPKD/SKPD -> Posting

Pada menu SKPKD, dapat melakukan posting untuk seluruh Sub Unit sedangkan
pada menu SKPD hanya dapat melakukan posting untuk user Sub Unit yang
digunakan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 262 ~


b. Pilih/centang bukti yang akan diposting kemudian klik posting data

2. Unposting
Menu unposting data digunakan untuk melakukan unposting data jurnal yang
dihasilkan secara otomatis dari proses penatausahaan pengeluaran dan penerimaan,
serta jurnal atas transaksi yang dibuat dari menu jurnal.

a. Pilih menu Akuntansi -> SKPD -> Unposting

Pada menu SKPKD, dapat melakukan unposting untuk seluruh Sub Unit sedangkan
pada menu SKPD hanya dapat melakukan unposting untuk user Sub Unit yang
digunakan.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 263 ~


b. Pilih/centang bukti yang akan diposting kemudian klik unposting data

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 264 ~


BAGIAN ENAM BELAS
LAPORAN

A. Laporan SKPKD
1. Laporan BUD
a. Pilih menu Penatausahaan -> Laporan SKPKD -> BUD -> BUD

b. Pilih Jenis Laporan, Periode, Rekening Kas Daerah, Jenis SP2D, SKPD, Unit, Subunit,
dan tanggal laporan kemudian klik cetak laporan

c. Laporan yang dapat dicetak dari menu ini adalah:


- Register SP2D
- Register SP2D Rinci
- Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran
- Buku Pembantu Kas Daerah
- Rekapitulasi Saldo Kas Daerah
- Buku PFK
- Rekapitulasi Transaksi Harian.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 265 ~


2. Laporan Akuntansi
a. Buka menu Penatausahaan -> Laporan SKPKD -> Akuntansi

b. Pilih jenis laporan, periode, tanggal laporan, level rekening, urusan, bidang,
SKPD/unit organisasi, Unit/subunit organisasi, program, dan kegiatan kemudian
klik cetak laporan

c. Laporan yang dapat dicetak dari menu ini adalah:


- Laporan Operasional
- Laporan Realisasi Anggaran Per Periode
- Laporan Realisasi Anggaran Per Urusan
- Laporan Realisasi Anggaran Urusan Program Kegiatan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 266 ~


B. Laporan SKPD
1. Laporan Tata Usaha
a. Buka menu Penatausahaan -> Laporan SKPD -> Tata Usaha

b. Pilih jenis laporan, periode, dan tanggal laporan kemudian klik cetak laporan

c. Laporan yang dapat dicetak dari menu ini adalah:


- Register SPP
- Register SPM
- Register Penerimaan SPJ
- Register Pengesahan SPJ
- Register SP2D
- Register SP2D TU yang belum di SPJ-kan
- Register SPJ-SP2D
- Register SPP-SP2D (UP, TU, LS)
- Pengawasan Anggaran Definitif Per Subkegiatan
- Register Kontrak/SPK
- Daftar Realisasi Pembayaran Kontrak

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 267 ~


2. Laporan Bendahara Pengeluaran
a. Bendahara Pengeluaran
- Buka menu Penatausahaan -> Laporan SKPD -> Bendaha Pengeluaran ->
Bendahara Pengeluaran

- Pilih jenis laporan, periode, dan tanggal laporan kemudian klik cetak laporan

- Laporan yang dapat dicetak dari menu ini adalah:


a) Register SPP
b) Buku Kas Pengeluaran
c) Buku Pembantu Bank
d) Buku Pembantu Kas Tunai
e) Buku Pajak

b. Dokumen Kendali
- Buka menu Penatausahaan -> Laporan SKPD -> Bendaha Pengeluaran ->
Dokumen Kendali

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 268 ~


- Pilih jenis laporan, periode, dan tanggal laporan kemudian klik cetak laporan

- Laporan yang dapat dicetak dari menu ini adalah:


a) Kartu Kendali Sub Kegiatan
b) Rincian Kartu Kendali Sub Kegiatan
c) Kartu Kendali Penyediaan Dana

3. Laporan Akuntansi
Laporan akuntansi pada Laporan SKPD sama seperti pada Laporan SKPKD hanya saja
Laporan yang dapat dibuka hanya Laporan Realisasi Anggaran Per Periode.

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 269 ~


BAGIAN TUJUH BELAS
UBAH STATUS
Menu ubah status digunakan untuk mengubah status dari final menjadi draft. Perlu diketahui,
perubahan status dari final menjadi draft untuk pengguna auto number menyebabkan nomor
menjadi lompat atau tidak sama dengan nomor final sebelumnya.

1. Menu ubah status dapat diakses melalui menu Penatausahaan -> Tools -> Ubah Status

2. Pilih dokumen yang akan diubah statusnya kemudian klik

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 270 ~


3. Akan muncul semua jenis dokumen terpilih yang telah dibuat

4. Klik tanda atau ubah

5. Pilih ubah status ke draft kemudian simpan

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 271 ~


Tim Aplikasi SIMDA
Pengarah
Raden Suhartono
Penanggung Jawab
Edi Mulia
Wakil Penanggung Jawab
Mardiyanto Arif R.
Meidijanto
Anggota
Irene YK
Imamuddin
Iwan Ari Sulistiyono
Dwi Iwan Susanto
Agus Budi Priyono
Ahmad Roziqin
Hanindiyo Widagdo
Mohammad Ramadhan
Silvia Herera
Heru Arief Wijaya
Regi Riandani
Sukoco Henry Saputro
Tedy Suwanda
Gresie Efflin Siahaan
Purwaningtyas Setiawati
Minang Firmansyah
Herry Sulistyo
Jaka Ramdhani Permana
Viera Lestari Vahendra
Vuji Suprihatin
Grandis Dias Pambudi

modul pedoman pengoperasian FMIS ~ 272 ~


Tim Aplikasi SIMDA
Gedung BPKP Pusat Lantai 10 Ruang SIMDA
Jl Pramuka 33 Jakarta Timur 1312
Telp. +62 21 85910031 ext 1029
Fax +62 21 85910031
Twitter: @simdaindonesia
Instagram: @simda_indonesia
Email: timaplikasi@yahoo.com
Web: www.simda-online.com

Anda mungkin juga menyukai