Anda di halaman 1dari 3

Penelitian Pre-Eksperimen

Penelitian pre-eksperimen atau pre-experimental designs merupakan rancangan


penelitian yang belum dikategorikan sebagai eskperimen sungguhan. Hal tersebut
karena pada rancangan ini belum dilakukan pengambilan sampel secara acak
atau random  serta tidak dilakukan kontrol yang cukup terhadap variabel penganggu
yang dapat mempengaruhi variabel terikat.
Terdapat beberapa jenis penelitian pre-eksperimen diantaranya:
a. One-Shot Case Study
b. One Group Pretest-Postest
c. Intact-Group Comparison.
Ketiga rancangan pre-eksperimen menggunakan cara yang berbeda-beda, akan tetapi
setiap rancangan diberikan perlakuan atau treatment.  Perbedaannya terletak pada
penggunaan pretest dalam rancangan (Yusuf, 2014).

A. One-Shot Case Study


Perlakuan diberikan pada suatu kelompok, sehigga tidak ada kelompok kontrol sebagai
bandingan dari kelompok eksperimen. Perlakuan diberikan, dan selanjutnya diobservasi
hasilnya dengan melaksanakan posttest  (perlakukan adalah variabel bebas dan hasilnya
adalah variabel terikat). Paradigma dari penelitian ini dapat digambarkan seperti di
bawah ini:
X                                 0
X   adalah treatment yang diberikan  atau disebut variabel bebas
0    adalah observasi atau variabel terikat
Contoh:
pengaruh pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar terhadap  motivasi dan
hasil belajar. Terdapat kelompok murid yang menggunakan pembelajaran kontekstual
berbantuan media gambar. Kemudian diukur motivasi dan hasil belajar. Pengaruh
tersebut diukur dengan membandingkan motivasi dan hasil belajar sebelum
menggunakan menggunakan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar.
Pada peneltian tersebut, penggunaan pembelajaran kontekstual berbantuan media
gambar berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar ,ditunjukkan dengan nilai t-
hitung sebesar 28,648 yang lebih besar dari t-tabel yaitu 2,201. Motivasi belajar juga
dipengaruhi secara signifikan, ditujukkan dengan nilai t-hitung sebesar 29,413 yang
lebih besar dari t-tabel yaitu 2,201 (Sugiartini, 2015).

B. One Group Pretest-Posttest


Peneliti sebelumnya memberikan pre-test kepada kelompok yang akan diberikan
perlakukan. Kemudian peneliti melakukan perlakuan atau treatment. Setelah selesai
perlakuan, peneliti memberikan post-test. Besarnya pengaruh perlakuan dapat diketahui
secara lebih akurat dengan cara membandingkan antara hasil pre-test dengan post-test.
Untuk memudahkan memahami paradigma penelitian ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
O1       X         O2
Keterangan:
O1 = nilai pretest
O2 = nilai postest
Contoh:
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep
Matematika. Pada penelitian ini terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan. Perlakuan
berupa pembelajaran inquiry, setelah itu diberikan perlakuan diadakan post-
test  (Suryana, 2015).

C. Intact-Group Comparison
Ada satu kelompok yang diteliti, tetapi kelompok tersebut kemudian dibagi menjadi
dua. Setengah kelompok pertama disebut kelas eksperimen karena menerima
perlakuan, sedangkan setengah kelompok selanjutnya disebut kelas kontrol karena tidak
diberikan perlakuan. Paradigma penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
X                     O1 
                        O2
.
Keterangan:
O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang mendapat perlakuan
O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak mendapat perlakuan
Pengaruh perlakuan adalah O1 – O2
Contoh:
adalah pengaruh metode demontrasi terhadap hasil belajar siswa dalam pelajaran
pendidikan kewarganegaraan. Terdapat dua kelas yang mendapat pelajaran pendidikan
kewarganegraan. Satu kelas diberikan pembelajaran dengan demontrasi, kelas yang lain
diberikan pembelajaran dengan ceramah, Dalam krun waktu tertentu kemampuan siswa
diukur. Jika kemampuan siswa yang diajar dengan menggunakan metode demonstrasi
lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan siswa yang diajar dengan metode
ceramah, maka kesimpulannya adalah metode demonstrasi berpengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Daftar Pustaka
Sugiartini, G. A. (2015). Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kontekstual
Berbantuan Media Gambar terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas VI
SLB Negeri Gianyar. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 1-
10.
Suryana, H. M. (2015, Februari 5). Skripsi: IAIN Tulungagung Institutional
Repository. Retrieved from IAIN Tulungagung Institutional Repository website:
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/1066/
Yusuf, A. M. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai