LAPORAN
PRATIKUM MEKANIKA TANAH
PEMERIKSAAN ATTERBERG LIMIT
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2021
1
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LEMBAR ASISTENSI
PEMERIKSAAN ATTERBERG LIMIT
KELOMPOK : 15
i
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
LEMBAR ASISTENSI................................................................................................... i
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3. Tujuan Pratikum .............................................................................................. 1
1.4. Teori Dasar ...................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 6
METODE PRATIKUM .................................................................................................. 6
2.1 Alat dan Bahan ................................................................................................ 6
2.2 Cara Kerja ....................................................................................................... 9
2.2.1 Liquid Limit (LL) ..................................................................................... 9
2.2.2 Plastic Limit (PL)................................................................................... 11
BAB III ......................................................................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 12
3.1 HASIL ........................................................................................................... 12
3.1.1 Data Pengamatan ................................................................................... 12
3.1.2 Tabel Hasil Pengamatan ......................................................................... 13
3.2 PEMBAHASAN ............................................................................................ 14
3.2.1 Analisis Hasil ......................................................................................... 14
3.2.2 Hasil Perhitungan ................................................................................... 14
BAB IV ........................................................................................................................ 17
SIMPULAN .................................................................................................................. 17
LAMPIRAN ................................................................................................................. 19
ii
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.1 Data pengamatan liquid limit dan plastic limit ................................. 12
Tabel 3.1.2 Hasil pengamatan liquid limit .......................................................... 13
Tabel 3.1.3 Hasil pengamatan plastic limit ......................................................... 13
Tabel 3.2.4 Hasil perhitungan Liquid Limit ........................................................ 15
Tabel 3.2.5 Hasil perhitungan Plastic Limit ........................................................ 15
iii
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram atterberg limit .................................................................... 2
Gambar 1.2 Grafik Plasticity Chart ...................................................................... 5
Gambar 2.1.3 Alat uji cassagrande ...................................................................... 6
Gambar 2.1.4 Alat pembuat alur (grooving tool) .................................................. 6
Gambar 2.1.5 Neraca ........................................................................................... 6
Gambar 2.1.6 Cawan............................................................................................ 7
Gambar 2.1.7 Oven Pengering ............................................................................. 7
Gambar 2.1.8 Plat kaca ........................................................................................ 8
Gambar 2.1.9 Air suling dan Tempat Air Suling .................................................. 8
Gambar 2.1.10 Sendok dempul ............................................................................ 8
Gambar 2.1.11 Sendok plastik.............................................................................. 9
Gambar 2.1.12 Sampel tanah ............................................................................... 9
Gambar 1.13 Batas Cair ..................................................................................... 19
Gambar 1.14 lembar perhitungan modul V ......................................................... 19
Gambar 1.15 Dokumentasi ................................................................................. 20
iv
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang
mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan
regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja. Dalam mekanika
tanah kita mempelajari kelakuan kondisi tanah yang berbeda – beda yang
mana sering kita temukan dalam prakteknya. Sifat fisik dari tanah berperan
penting dalam bidang Teknik Sipil. Sifat fisik ini nantinya akan digunakan
untuk memprediksi kekuatan tanah yang nantinya akan berpengaruh terhadap
bidang Teknik Sipil khususnya di bidang struktur pondasi. Kondisi tanah
yang terbentuk secara alami membuat tanah memiliki sifat yang tidak
seragam dan sulit untuk ditentukan. Tetapi ada cara untuk memprediksi sifat
fisik dari tanah, yaitu dengan menggunakan beberapa parameter dan salah
satunya adalah pemeriksaan Atterberg Limit.
Dari pratikum ini, mahasiswa dapat menentukan Liquid Limit (LL)
dan Plastic Limit (PL) tanah digunakan alat yaitu Cassagrande Cup Method
dalam tanah.
1
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Gambar 1Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want to appear
here.1 Diagram atterberg limit
Sumber : www.geoengineer.org /atterberg-limits
2
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Batas Plastis adalah kadar air minimum dimana suatu tanah masih
dalam keadaan plastis. Cara pengujian batas plastis ini sangat sederhana,
yaitu dengan cara menggulung tanah diatas pelat kaca sampai berdiameter 1/8
inci (3,2 mm) menjadi retak. Artinya tanah mengalami retak ketika diameter
gulungan sekitar 3 mm. Hasil dari percobaan ini digabung dengan hasil
pemeriksaan batas cair untuk menghitung Indeks Plastisitasnya (PI). PI
merupakan selisih antara batas cair dan batas plastis suatu tanah Batas plastis
merupakan kadar air dimana suatu tanah berubah sifatnya dari keadaan plastis
menjadi semi padat. Besaran batas plastis biasanya digunakan untuk
menentukan jenis, sifat dan klasifikasi tanah. (Das, 2010).
Batas plastis dihitung berdasarkan persentasi baret air terhadap berat
tanah kering pada benda uji. Pada cara uji ini material tanah diambil untuk
dijadikan benda ujikemudian dicampur dengan air suling atau air mineral
hingga menjadi cukup plastis untuk digulung/ dibentuk bulat panjang hingga
berbentuk seperti “cacing” dengan diameter 3 mm. metode pengelengan dapat
dilakukan dengan anggota tubuh kita yaitu tangan untuk mengeleng diatas
permukaan yang datas (kaca, keramik, dsb)adapun benda uji yang retak
ketika mencapai diameter 3 mm diambil untuk diukur kadar airnya. kadar air
yang dihasilkan dari pengujian tersebut merupakan bataas plastis tanah
tersebut.
Batas Cair
Batas cair adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan
keadaan plastis. Contoh tanah dikeringkan di bawah terik matahari, kemudian
diremah dengan martil karet agar tidak merusak partikel tanahnya sendiri.
Tanah yang dipakai pada percobaan ini adalah yang lolos saringan no.40.
Tanah tersebut kemudian diaduk dengan air hingga membentuk adonan atau
pasta. Lalu diletakkan di dalam alat ujinya.
Alat uji batas cair yang dipakai pada percobaan ini dikenal dengan
nama Casagrande yang merupakan sebuah mangkuk kuningan yang
mempunyai engsel disalah satu tepinya sehingga dapat bergerak naik turun.
Posisi awal mangkuk tertumpu pada dasar karet yang keras. Mangkuk dapat
bergerak naik turun dengan pengungkit eksentris (Cam) yang dijalankan oleh
3
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
suatu alat pemutar. Naik turunnya mangkuk ini diatas dasar karet tersebut
menimbulkan ketukan. Jumlah ketukan ini yang akan menjadi standar
hitungan, dimana uji batas cair ini dikerjakan pada tanah yang sama dengan
jumlah ketukan berbeda. Kadar air yang diperoleh dan banyaknya ketukan
diplot ke grafik semilog. Sebaran titik-titiknya dihubungkan dengan garis
regresi linear. Nilai kadar air yang ditunjukkan pada ketukan 25 adalah batas
cair tanah yang diuji.
Batas cair tanah adalah kadar air minimum dimanan sifat suatu tanah
berubah dari kedaan cair manjadi plastis. Berdasarkan batas cair yang
digunakan untuk menentukan sifat dan plastisitas tanah.
kadar air ketika sifat tanh pada batas dari kadar cair menjadi plastis
batas plastis tanah yaitu batas terendah kadar air ketika tanah masih
dalam keadaan platis
jumlah pukulan (m) yaitu perbandinagn antara berat air dalkam tanah
terhadap berat burtiran tanah yang dinyatakan dalam persen
konsistensi tanah yaitu kadar relative tanah ketika tanah masih mudah
untuk dibentuk
Pada keadaan ini, butiran tanah menyebar, dengan berkurangnya kadar air
menyebabkan berkurangnya volume tanah juga berkurang (Sutriono, n.d.).
Atas dasar hasil analisis dari beberapa uji batas cair, US Waterways
Experiment Station, Vicksburg, Mississippi (1949), mengajukan suatu
persamaan empiris untuk menentukan batas cair. (Das, 2010)
𝑁 tan 𝛽
𝐿𝐿 = 𝑊𝑛 (25) (1.2)
Dimana :
N = Jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk menutup goresan selebar 0,5 in
pada dasar contoh tanah yang diletakkan dalam mangkok kuningan dari alat
uji batas cair.
= Kadar air dimana untuk menutup dasar goresan dari contoh tanah
dibutuhkan pukulan sebanyak N.
tan𝛽 = 0,121
4
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Perbedaan antara kadar air pada batas liquid limit (LL) dan plastic limit (PL)
disebut dengan Indeks Plastisitas (IP) atau plasticity index (IP). Indeks
plastisitas baru diperoleh dari pembacaan klasifikasi tanah menggunakan
Plasticity Chart berikut :
Indeks Plastisitas
Indeks plastisitas (plasticity index)] adalah perbedaan antara batas
cair dan batas plastis suatu tanah. Dirumuskan sebagai berikut (Das, 2010) :
= 𝐿𝐿 – 𝑃𝐿 (1.1)
Keterangan:
𝑃𝐼 = indeks plastisitas
𝐿𝐿 = batas cair (liquid limit)
𝑃𝐿 = batas plastis
5
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
BAB II
METODE PRATIKUM
2.1 Alat dan Bahan
1. Alat uji cassagrande
3. Neraca
6
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
4. Cawan
5. Oven Pengering
Gambar 2.1Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want
to appear here.7 Oven Pengering
Pada praktikum, oven pengering yang digunakan adalah oven
dengan suhu berkapasitas pemanasan hingga (110 ± 5)oC dan digunakan
untuk memanaskan sample tanah.
6. Plat kaca
7
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Gambar 2.1Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want
to appear here.8 Plat kaca
Gambar 2.1Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want to
appear here.9 Air suling dan Tempat Air Suling
Pada praktikum ini, Air suling digunakan untuk mengatur kadar air
dalam tanah.
8. Sendok dempul
Gambar 2.1Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want
to appear here..10 Sendok dempul
8
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
9. Sendok plastik
Gambar 2.1Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want
to appear here.11 Sendok plastik
10. Sampel tanah
9
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
10
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Catatan :
Lebih baik menambahkan air untuk mendapatkan kadar air yang
diinginkan, daripada menambahkan tanah.
2.2.2 Plastic Limit (PL)
Berikut langkah kerja untuk pengujian plastc limit (PL) :
1. Diambil 20 gram tanah dari bahan yang sama yang digunakan
untuk tes Liquid Limit atau tanah yang tersisa dari tes Liquid
Limit;
2. DIambil tanah (secukupnya), diletakkan spesimen di dalam cawan;
3. Diatur kadar air tanah dengan menambahkan air hingga tanah
mampu digulung tanpa menempel ke tangan dengan menyebarkan
secara kontinyu pada cawan;
Catatan :
Ditambahkan air setetes demi setetes.
4. Digulung spesimen tanah tersebut dengan menggunakan telapak
tangan (atau jari-jari) terhadap pelat kaca dengan tekanan yang
cukup sehingga membentuk gulungan tanah yang seragam dengan
diameter 3,2 mm;
5. Dikumpulkan gulungan-gulungan tanah tersebut, dan dimasukkan
kedua wadah yang telah diketahui beratnya sampai kira-kira
beratnya 6 gram;
6. Diperiksa kadar air pada keduanya (lihat prosedur pada modul
Pemeriksaan Kadar Air Tanah).
11
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
3.1.1 Data Pengamatan
Berat W3 Gram 3
Cawan
2 Berat W1 Gram 6 Setiap ketukan
Penent
Cawan + didapatkan 2 sampel
12
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Sampel 1 2 3
W1 (Tanah Basah +
18,15 gram 23,15 gram 19,15 gram
Cawan)
W2 (Tanah Kering +
16,15 gram 20,15 gram 17,15 gram
Cawan)
Sampel 1 2 3
13
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jumlah
16 20 23
Pukulan (N)
W1 (Tanah
Basah + 27,15 26,15 25,15 26,15 25,15 27,15
Cawan)
W2 (Tanah
Kering + 26,15 25,15 24,15 25,15 24,15 26,15
Cawan)
3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 Analisis Hasil
Dari hasil praktikum ini, didapatkan nilai plastic indeks 21,7%.
Dengan mengacu pada analisis saringan dan analis hidrometer pada
praktikum sebelumnya yang menentukan jenis tanah SC dan SM maka
jenis tanah yang lebih tepat SC karena nilai plastic index lebih 7. Lalu
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai LL (kadar air dalam %) pada
N = 25 ketukan sebesar 28,64 %, Untuk dapat mengetahui Liquid limit
(LL) dilakukan dengan cara memplot nilai jumlah pukulan (N) dan
kadar air dari ketiga sampel, kemudian setelah itu didapatkan
persamaan dari garis grafiknya yaitu y = -135,95 + 63,931, setelah itu
didapatkan x nya 0,2864 dari nilai x yang didapatkan dapat diketahui
nilai LL nya sebesar 28,64 %. Grafik hubungan antara kadar air (W)
dengan jumlah pukulan (N) tersebut adalah untuk mendapatkan
persamaan garis linear setelah pem-plotan data jumlah pukulan (N)
dan data kadar air (W). Dari persamaan tersebut, akan didapatkan nilai
LL pada N = 25 ketukan. Nilai N = 25 ketukan dalam persamaan akan
14
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Sampel 1 2 3
LL (Liquid 28,64%
Limid) pada
N=25
Sampel 1 2 3
15
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
IP (Rata-
21,7%
rata)
𝐼𝑃 = 𝐿𝐿𝑁=25 − 𝑊𝑛
Berikut adalah perhitungan Indeks Plastic pada Sampel 1,
perhitungan Indeks Plastic dilakukan juga pada sample lainya :
𝐼𝑃 = 28,64% − 6,4%
= 22,2%
3. Perhitungan rata-rata Indeks Plastic
Setelah diperoleh indeks plastic masing masing sample
tanah, dihitung rata rata indeks plastic yang diperoleh secara
berikut:
16
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
̅̅̅ = 22,2+21,7+21,3+21,8+21,3+22,2 𝑥 %
𝐼𝑃 6
IP = 21,7%
BAB IV
SIMPULAN
Dari praktikum Atterbeg Limit tanah ini didapatkan hasil nilai plastic
indeks 21,7% sehingga klasifikai tanah yang didapatkan berdasarkan USCS
adalah pasir berlempung, campuran pasir-lempung (SC), Dan juga
didapatkkan nilai LL (kadar air dalam %) pada N = 25 ketukan sebesar 28,64
%. Untuk mendapatkan Liquid limit (LL) dilakukan dengan cara memplot
nilai jumlah pukulan (N) dan kadar air dari ketiga sampel, kemudian setelah
itu didapatkan persamaan dari garis grafiknya yaitu y = -135,95 + 63,931,
setelah itu didapatkan x nya 0,2864 dari nilai x yang didapatkan dapat
diketahui nilai LL nya sebesar 28,64 %
17
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
DAFTAR PUSTAKA
Weasley, L. D. 2012. Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu. Jakarta:
Penerbit Andi.
18
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LAMPIRAN
Gambar 1Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want to appear
here.13 Batas Cair
19
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
20
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 15- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Gambar Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want to appear
here.15 Dokumentasi
21