Laporan Modul Iii - Kelompok 3

COVER
LAPORAN
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
PEMERIKSAAN GESER LANGSUNG
(DIRECT SHEAR TEST)
Disusun Oleh:
1. Yose Rizal Basithuta 104118026
2. Achmad Rafi H 104119016
3. Malvin Sudarsono Sebastian 104119036
4. Nur Cahyo Dwi Saputro 104119054
5. Aditya 104119078
6. Revina Ayu Saraswati 104119098
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2021
UNIVERSITAS PERTAMINA|2021
Kelompok 3 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LEMBAR ASISTENSI
PEMERIKSAAN GESER LANGSUNG
(DIRECT SHEAR TEST)
KELOMPOK : 3
Anggota kelompok : Yose Rizal B 104118026
Achmad Rafi H 104119016
Malvin S Sebastian 104119036
Nur Cahyo Dwi S 104119054
Aditya 104119078
Revina Ayu S 104119098
: Givson Gabriel
Asisten
No Tanggal Keterangan Paraf
1. 17/12/2021 Pemeriksaan laporan pertama
2. 19/12/2021 Pemeriksaan laporan kedua
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
LEMBAR ASISTENSI ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
1. BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktikum ..................................................................................... 2
1.4 Teori Dasar ............................................................................................... 2
2. BAB II METODE PENELITIAN.................................................................... 5
2.1 Alat dan Bahan ......................................................................................... 5
2.2 Cara Kerja................................................................................................. 8
3. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 9
3.1 Hasil ............................................................................................................... 9
1. Data Pengamatan ...................................................................................... 9
2. Data Hasil Pengamatan .......................................................................... 10
3.2 Pembahasan ................................................................................................. 12
1. Analisis Hasil ......................................................................................... 12
2. Tabel Hasil Perhitungan ......................................................................... 13
3. Gambar Sketsa ........................................................................................ 17
4. BAB IV SIMPULAN..................................................................................... 19
4.1 Simpulan................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 21
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Pengamatan .................................................................................... 9
Tabel 3.2 Data Hasil Pengamatan P1 ................................................................... 10
Tabel 3.5 Nilai maksimal normal stress dan shear stress ..................................... 11
Tabel 3.6 Hasil perhitungan dari persamaan regresi ............................................ 11
Tabel 3.7 Perhitungan luas penampang ................................................................ 13
Tabel 3.8 Perhitungan shear stress pada P1 ......................................................... 13
Tabel 3.9 Perhitungan shear stress pada P2 ......................................................... 14
Tabel 3.10 Perhitungan shear stress pada P3 ....................................................... 15
Tabel 3.11 Perhitungan dari persamaan regresi liner ........................................... 16
Tabel 3.12 Perhitungan nilai sudut geser ............................................................. 16
Tabel 3.13 Perhitungan kuat geser tanah maksimal ............................................. 16
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hubungan pemampatan dengan waktu .............................................. 3
Gambar 2.1 Oven................................................................................................... 5
Gambar 2.2 Batu berpori ....................................................................................... 5
Gambar 2.3 Alat pembeban gaya vertical ............................................................. 6
Gambar 2.4 Arloji ukur deformasi ........................................................................ 6
Gambar 2.5 Neraca dengan ketelitian 0.1 g .......................................................... 7
Gambar 2.6 Tanah undisturbed ............................................................................. 7
Gambar 3.1 Grafik hubungan shear stress dengan normal stress ........................ 17
Gambar 3.2 Grafik ploting displacment dengan shear stress .............................. 18
v
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekuatan tanah sangat penting untuk tidak terjadi pergeseran tanah atau
keruntuhan pada tanah yang menahan beban atau gaya yang berada di atasnya.
Untuk mengukur kemampuan tanah menahan tekanan tanpa terjadi
keruntuhan maka kekuatan geser tanah ditentukan. Kekuatan geser suatu
tanah tergantung pada tahanan geser antara butir- butir tanah dan kohesi pada
permukaan butir tanah. Nilai kekuatan geser tanah ini berubah-ubah sesuai
dengan jenis dan kondisi tanah. Nilai ini digunakan untuk menghitung daya
dukung tanah (bearing capacity), tekanan tanah terhadap dinding penahan
(earth pressure) dan kestabilan lereng (slope stability). Ada beberapa cara
untuk menentukan kuat geser tanah yaitu percobaan geser langsung (direct
shear test), percobaan triaxial (triaxial test) dan percobaan kekuatan geser
“unconfined” (tekanan bebas).
Pada praktikum yang berjudul Pemeriksaan Geser Langsung (Direct
Shear Test) dilakukan pengujian geser langsung (direct sheer test). Pengujian
geser langsung adalah suatu percobaan untuk memperoleh kuat geser tanah
dengan dengan tahanan geser diukur pada suatu cincin uji (proving ring), dan
harga maksimum adalah kekuatan geser tanah pada bidang keruntuhan. Kuat
geser tanah ini diperoleh dengan contoh tanah yang dibebani dengan beban
tekan tertentu dan di plotting pada suatu grafik hubungan tegangan geser
terhadap tegangan tekan, pada umumnya akan menghasilkan suatu grafik garis
lurus. Hasil uji geser langsung dapat digunakan untuk analisis kestabilan dalam
bidang geoteknik, contoh kecilnya untuk menganalisis kestabilan lereng, daya
dukung pondasi, dan analisis dinding penahan.
1
1.2 Rumusan Masalah

Pada praktikum mekanika tanah ii yang berjudul pemeriksaan geser
langsung (direct shear test) didapatkan rumusan masalah seperti berikut:
1. Bagaimana menentukan kuat geser tanah terkonsolidasi dan terdrainase?
2. Bagaimana nilai kuat geser tanah terkonsolidasi dan terdrainase?
3. Bagaiaman hubungan antara tegangan geser dengan regangan geser?
1.3 Tujuan Praktikum

Pada praktikum mekanika tanah ii yang berjudul pemeriksaan geser
langsung (direct shear test) didapatkan tujuan seperti berikut:
1. Menentukan parameter kuat geser tanah terkonsolidasi dan terdrainase.
2. Menentukan nilai kuat geser tanah terkonsolidasi dan terdrainase.
3. Menentukan hubungan antara tegangan geser dengan regangan geser.
1.4 Teori Dasar

Kuat geser tanah sebagai perlawanan internal tanah terhadap
persatuan luas terhadap keruntuhan atau pengerasan sepanjang bidang geser
dalam tanah yang dimaksud (Das, 1994). Geser langsung terkonsolidasi dan
terdrainase merupakan metoda uji geser dengan menempatkan benda uji dalam
kotak geser yang terdiri atas 2 bagian (bagian atas dan bawah terpisah) yang
diletakkan dalam bak berisi air, dan diberi tegangan normal untuk konsolidasi.
Kemudian digeser lewat bidang horizontal yang dipaksakan sebagai bidang
runtuhnya dengan kecepatan lambat, agar dapat terjadi drainase air (tekanan air
pori ekses diasumsikan sama dengan nol). Dengan menggunakan hukum
Coulomb, akan diperoleh parameter-parameter φ’p (sudut geser efektif
puncak), φ’r (sudut geser efektif sisa), c’p (kohesi efektif puncak) dan c’r
(kohesi efektif sisa yang biasanya mendekati nol).
a. Kekuatan geser tanah atau kekuatan geser puncak (peak shear strength)
tahanan geser maksimum yang dapat ditahan oleh tanah pada kondisi
tegangan efektif dan drainase tertentu .
2
b. Kekuatan geser sisa atau residual (residual shear strength)

Tahanan geser yang dapat dipertahankan oleh tanah pada kondisi
pergerakan geser yang besar setelah kekuatan geser puncak telah
termobilisasi.
c. Kohesi (c’)
Komponen dari kekuatan geser tanah yang timbul akibat gaya-gaya
internal yang menahan butiran tanah menjadi satu kesatuan dalam satu
massa padat.
Pemampatan (compression) merupaka proses pemampatan benda uji
tanah yang diukur dengan menggunakan skala ukur mikrometer. Benda uji
tanah selalu direndam dengan air selama pengujian, dan setiap beban biasanya
diberikan selama 24 jam. Setelah itu beban dinaikkan sampai dua kali lipat
beban sebelumnya, lalu pengukuran pemampatan diteruskan. Setelah
pengujian selesai, ditentukan berat kering benda uji tanah.
Pemampatan dengan waktu untuk setiap pembebanan memiliki
hubungan. Hubungan antara pemampatan dengan waktu untuk setiap
pembebanan dapat dibuat menjadi grafik. Bentuk grafik umumnya terdiri atas
tiga tahapan yang berbeda. Grafik hubungan pemampatan dengan waktu
seperti berikut:
Gambar 1.1 Hubungan pemampatan dengan waktu

(sumber : SNI 2813:2008)
3
Berdasarkan hukum coloumb dengan menggunakan hubungan antara

tegangan geser puncak τ’p dengan tegangan normal σ’n pada bidang runtuh,
dan hubungan antara tegangan geser sisa τ’r dengan tegangan normal σ’n pada
bidang runtuh, yang dinyatakan dalam persamaan empiric berikut:
𝜏’𝑝 = 𝑐’𝑝 + 𝜎’𝑛 𝑡𝑎𝑛 (𝜑’𝑝) (Persamaan 1.1)
𝜏’𝑟 = 𝑐’𝑟 + 𝜎’𝑛 𝑡𝑎𝑛 (𝜑’𝑟 ) (Persamaan 1.2)
Keterangan:
𝜏’𝑝 : Tegangan geser puncak (kN/m2)
𝑐’𝑝 : Kohesi efektif puncak (kN/m2)
𝜎’𝑛 : Tegangan normal (kN/m2)
𝜑’𝑝 : Sudut geser efektif puncak (°)
𝜏’𝑟 : Tegangan geser sisa (kN/m2)
𝑐’𝑟 : Kohesi efektif sisa yang biasanya mendekati nol (kN/m2)
𝜎’𝑛 : Tegangan normal (kN/m2)
𝜑’𝑟 : Sudut geser efektif sisa (°)
Keruntuhan tanah merupakan kondisi tegangan pada waktu benda uji

runtuh yang dipaksakan pada suatu bidang horizontal tertentu dengan
kecepatan lambat agar dapat terjadi drainase air, biasanya diambil pada
tegangan geser maksimum.
4
2. BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
1. Oven.
Gambar 2.1 Oven

(Sumber : https://teguhprimatama.co.id/produk/alat-laboratorium-teknik-
sipil/drying-oven-un-55-memmert/ )
2. Batu pori
Gambar 2.2 Batu berpori

(Sumber : Modul Praktikum Mekanika Tanah II Universitas Pertamina)
5
3. Alat pembeban gaya vertical
Gambar 2.3 Alat pembeban gaya vertical

(Sumber : Modul Praktikum Mekanika Tanah II Universitas Pertamina)
4. Alat pembeban gaya horizontal
5. Arloji ukur deformasi
Gambar 2.4 Arloji ukur deformasi

(Sumber : repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/18775/g. BAB
3.pdf?sequence=7&isAllowed=y)
6
6. Neraca dengan ketelitian 0.1 g.
Gambar 2.5 Neraca dengan ketelitian 0.1 g

(Sumber :
https://sc04.alicdn.com/kf/Hd1ccec057f3c4bc18369b297f89d94cbR.jpg_50x50.jp
g)
7. Benda uji merupakan tanah undisturbed dengan diameter minimum 50 mm
dan tebal minimum 12.5 mm.
Gambar 2.6 Tanah undisturbed

(Sumber : https://www.bimashabartum.co.id/kajian-geoteknik/)
7
2.2 Cara Kerja

1. Alat untuk pengujian disiapkan dan dipastikan dapat berfungsi dengan
baik,
2. Benda uji dari tabung atau silinder uji dicetak dengan menggunakan cincin
cetak pada kondisi benda uji undisturbed.
3. Kadar air dan berat jenis tanah diuji sesuai dengan prosedur pengujian pada
modul terdahulu.
4. Plat dasar dipasang pada bagian bawah kotak geser, selanjutnya batu pori
kertas filter, dan pelat berlubang yang berlaur sampel uji dipasang pada
cincin cetak, pelat berlubang yang berlaur, kertas filter, batu pori dan
landasan pembebanan berurutan dari bagian bawah kotak geser.
5. Benda uji dijenuhkan dengan mengisi bak hingga benda uji dan batu pori
terendam seluruhnya.
6. Pembebanan konsolidasi dengan pemasangan beban vertical dilakukan.
Pembacaan arloji diatur pada angka nol.
7. Kunci lengan pembebanan dibuka dan deformasi dibaca pada arloji ukur
gerak vertikal untuk t=0; 0,25; 1;4; 6,25; 9; 12,25; 16; 20,25; 50; 120; 240;
480; 1440 menit.
8. Selanjutnya pembebanan horizontal dengan cara baut pengunci kotak geser
dibuka kemudian kecepatan pembebanan diatur menjadi satu mm/menit
dan tombol listrik pada alat penggeser dinyalakan.
9. Waktu, deformasi vertikal, deformasi horizontal, dan gaya geser cincin
pembebanan dicatat setiap 30 detik,
10. Beban normal diberikan pada benda uji kedua sebesar dua kali beban
normal yang pertama dan langkah – langkah (f), (g), (h), dan (i) dilakukan
kembali.
11. Beban normal diberikan pada benda uji ketiga sebesar tiga kali beban
normal yang pertama dan langkah – langkah (f), (g), (h), dan (i) dilakukan
kembali.
8
3. BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Data Pengamatan
Data dari percobaan yang dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Pengamatan

Dimensi sampel (d): 6,03 cm Tinggi: 2,03 cm Luas:
Kalibrasi proving ring: 0,39 kg/div
P1: 0,5 kg P2: 1 kg P3: 2 kg
Shear Displcement Pembacaan Dial Pembacaan Dial Pembacaan Dial
(mm) (div) (div) (div)
50 3 7 12,5
100 11 13 24
150 15,5 17,5 28,5
200 18,2 20,5 31,5
250 18,5 23,5 31,8
300 18,5 24 32,1
350 18,4 24,2 32,4
400 24,2 32,4
450 24,1 32,3
500
9
2. Data Hasil Pengamatan

Data hasil dari percobaan yang dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data Hasil Pengamatan P1

Shear Pembacaan Shear Shear
Displcement Dial Force Stress
(mm) (div) (kg) (kg/cm²)
50 3 1,17 0,041
100 11 4,29 0,150
150 15,5 6,045 0,212
200 18,2 7,098 0,249
250 18,5 7,215 0,253
300 18,5 7,215 0,253
350 18,4 7,176 0,251

Shear Reading Shear Shear
50 7 2,73 0,096
100 13 5,07 0,178
150 17,5 6,825 0,239
200 20,5 7,995 0,280
250 23,5 9,165 0,321
300 24 9,36 0,328
350 24,2 9,438 0,330
400 24,2 9,438 0,330
450 24,1 9,399 0,329
10

Shear Pembacaan Shear Shear
50 12,5 4,875 0,171
100 24 9,36 0,328
150 28,5 11,115 0,389
200 31,5 12,285 0,430
250 31,8 12,402 0,434
300 32,1 12,519 0,438
350 32,4 12,636 0,442
400 32,4 12,636 0,442
450 32,3 12,597 0,441
Tabel 3.5 Nilai maksimal normal stress dan shear stress

Normal Stress Shear Stress
P1 0,175 0,253
P2 0,350 0,330
P3 0,700 0,442
Tabel 3.6 Hasil perhitungan dari persamaan regresi

x y
0 0,197
0,2 0,908
0,4 1,619
0,6 2,329
0,8 3,040
1 3,751
1,2 4,462
0,700 2,686
11
3.2 Pembahasan
1. Analisis Hasil
Berdasarkan pengujian sampel tanah yang telah dilakukan, apabila
normal stress ditambahkan maka akan meningkatkan nilai shear stress
tanahnya. data normal stress dan shear stress yang didapatkan akan
dibentuk grafik dan dilakukan regresi linier, sehingga mendapatkan
persamaan regresi garis.
Untuk menentukan tegangan geser, maka diplotting normal stress dan
shear stress dan didapatkan persamaan y = 3,5546𝑥 + 0,1967 , setelah itu
nilai kuat geser ditentukan dengan menambahkan nilai kohesi dengan
normal stress yang dikalikan tangen shear stress, dan didapatkan nilai
tegangan sebesar 0,446 kg/cm2. Nilai sudut geser ditentukan dan didapatkan
nilai sebesar 19,568 derajat.
Berdasarkan grafik 3.1 terlihat bahwa hubungan tegangan geser dan
tegangan normal adalah berbanding lurus, yang berarti semakin besar nilai
shear stress maka akan semakin besar pula normal stressnya.
12
2. Tabel Hasil Perhitungan

Tabel 3.7 Perhitungan luas penampang
Diameter Luas
1
𝐴= 𝜋𝑑
4
6,03 1
𝐴= 𝜋6,03
4
𝐴 = 28,558
Tabel 3.8 Perhitungan shear stress pada P1

Shear
Pembacaan Shear Force Shear Stress
Displcement
Dial (div) (kg) (kg/cm²)
(mm)
𝑆ℎ𝑒𝑎𝑟 𝑓𝑜𝑟𝑐𝑒
𝐴
50 3 1,17
1,17
28,558
𝐴
100 11 4,29
4,29
28,558
𝐴
150 15,5 6,045
6,045
28,558
𝐴
200 18,2 7,098
7,098
28,558
𝐴
250 18,5 7,215
7,215
28,558
𝐴
300 18,5 7,215
7,215
28,558
𝐴
350 18,4 7,176
7,176
28,558
13

Shear
Displcement Pembacaan Shear Force 𝑆ℎ𝑒𝑎𝑟 𝑆𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠
(mm) Dial (div) (kg) (𝑘𝑔/𝑐𝑚²)
𝐴
2,73
50 7 2,73 28,558
𝐴
5,07
100 13 5,07 28,558
𝐴
6,825
150 17,5 6,825 28,558
𝐴
7,995
200 20,5 7,995 28,558
𝐴
9,165
250 23,5 9,165 28,558
𝐴
9,36
300 24 9,36 28,558
𝐴
9,438
350 24,2 9,438 28,558
𝐴
9,438
400 24,2 9,438 28,558
𝐴
9,399
450 24,1 9,399 28,558
14

Shear Shear
Pembacaan Shear Force
Displcement Stress
Dial (div) (kg)
(mm) (kg/cm²)
𝐴
4,875
50 12,5 4,875 28,558
𝐴
9,36
100 24 9,36 28,558
𝐴
11,115
150 28,5 11,115 28,558
𝐴
12,285
200 31,5 12,285 28,558
𝐴
12,402
250 31,8 12,402 28,558
𝐴
12,519
300 32,1 12,519 28,558
𝐴
12,636
350 32,4 12,636 28,558
𝐴
12,636
400 32,4 12,636 28,558
𝐴
12,597
450 32,3 12,597 28,558
15
Tabel 3.11 Perhitungan dari persamaan regresi liner

x y
0 (nilai 3,5546𝑥 + 0,1967
kohesi) 3,5546(0) + 0,1967
3,5546𝑥 + 0,1967
0,2
3,5546(0,2) + 0,1967
3,5546𝑥 + 0,1967
0,4
3,5546(0,4) + 0,1967
3,5546𝑥 + 0,1967
0,6
3,5546(0,6) + 0,1967
3,5546𝑥 + 0,1967
0,8
3,5546(0,8) + 0,1967
3,5546𝑥 + 0,1967
1
3,5546(1) + 0,1967
3,5546𝑥 + 0,1967
1,2
3,5546(1,2) + 0,1967
3,5546𝑥 + 0,1967
0,700
3,5546(0,7) + 0,1967
Tabel 3.12 Perhitungan nilai sudut geser

Nilai Sudut 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 𝜎1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝜎3
geser (ø) 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥 𝑆ℎ𝑒𝑎𝑟 𝑆𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 𝑃1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑆ℎ𝑒𝑎𝑟 𝑆𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 𝑃3
Tabel 3.13 Perhitungan kuat geser tanah maksimal

𝐶 + 𝜎 tan (ø)
Kuat Geser Tanah Maskimal 0,1967 + 0,7 tan (19,568)
16
3. Gambar Grafik
Shear Stress - Normal Stress Relationship

0,500
Shear Stress (kg/cm²)
y = 0,3555x + 0,1967
0,400
0,300
0,200
0,100
0,000
0,000 0,200 0,400 0,600 0,800
Normal Stress (kg/cm²)
Gambar 3.1 Grafik hubungan shear stress dengan normal stress
Grafik hubungan antara normal stress dan shear stress ditunjukan

pada gambar 3.1, berdasarkan grafik dapat terliha bahwa nilai shear stress
berbanding lurus dengan normal stress, sehingga semakin besar nilai
normal stressnya maka nilai shear stressnya akan semakin besar pula. Dan
berdasarkan grafik pada gambar 3.1 didapatkan persamaan regresi linier
yaitu y=0,3555x + 0,1967 yang mewakilkan nilai shear stress disetiap
peningkatan normal stressnya.
17
Displacement - Shear stress Relationship

0,5
Shear Stress (kg/cm²) 0,4
0,3 Test 1
0,2 Test 2
Test 3
0,1
0
0 100 200 300 400 500
Displacement (mm)
Gambar 3.2 Grafik ploting displacment dengan shear stress
Grafik pemplotingan antara shear stress dan displacement pada P1,P2

dan P3 ditunjukkan pada gambar 3.2, berdasarkan grafik tersebut apabila
nilai P yang ditambahkan semakin besar maka nilai shear stressnya dan
displacement juga akan semakin besar.
18
4. BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai
tegangan normal dan tegangan geser dari sampel tanah undisturbed didapatkan
nilai tegangan normal untuk normal load 0,175 kg adalah sebesar 0,253
kg/cm2untuk normal load 0,350 kg adalah sebesar 0,330 kg/cm2 untuk normal
load 0,700 kg adalah sebesar 0,442 kg/cm2.
Hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser adalah berbanding
lurus yang artinya semakin besar nilai tegangan normal maka akan semakin
besar pula tegangan gesernya. Dengan hubungan antara tengan normal dan
tegangan geser mendapatkan persamaan regresi linier y=0,3555x + 0,1967.
Persamaan regresi linier tersebut dapat digunakan untuk mencari nilai kohesi
tanah.
Melalui pengolahan persamaan regresi, didapatkan nilai kohesi 0,1967
dan berdasarkan pengolahan data, nilai tegangan geser puncak sebesar 0,446
kg/cm2. Sehingga dengan menggunakan persamaan 1.1 nilai sudut geser yang
didapatkan adalah sebesar 19,568 derajat.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (t.thn.). Standard Test Method for Direct Shear Test of Soils Under
Consolidated Drained Conditions. Dalam Anonim, American Stnadard Test
Method (hal. D 3080-03, Vol 04.08.). ASTM International.
Das, B. M. (1993). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.
Modul Praktikum Mekanika Tanah II. (t.thn.). Universitas Pertamina.
Nurdian, S., Setyanto, & Afriani, L. (2015, Maret). JRSDD. KORELASI

PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN
UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG
SUBSTITUSI PASIR, hal. 13- 26.
20
LAMPIRAN
21

Laporan Modul Iii - Kelompok 3

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Modul Iii - Kelompok 3

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

COVER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Anggota kelompok : Yose Rizal B 104118026

Achmad Rafi H 104119016

Malvin S Sebastian 104119036

Nur Cahyo Dwi S 104119054

Revina Ayu S 104119098

No Tanggal Keterangan Paraf

1. 17/12/2021 Pemeriksaan laporan pertama

2. 19/12/2021 Pemeriksaan laporan kedua

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Praktikum

1.4 Teori Dasar

b. Kekuatan geser sisa atau residual (residual shear strength)

Gambar 1.1 Hubungan pemampatan dengan waktu

Berdasarkan hukum coloumb dengan menggunakan hubungan antara

Keruntuhan tanah merupakan kondisi tegangan pada waktu benda uji

Gambar 2.1 Oven

Gambar 2.2 Batu berpori

3. Alat pembeban gaya vertical

Gambar 2.3 Alat pembeban gaya vertical

Gambar 2.4 Arloji ukur deformasi

6. Neraca dengan ketelitian 0.1 g.

Gambar 2.5 Neraca dengan ketelitian 0.1 g

Gambar 2.6 Tanah undisturbed

2.2 Cara Kerja

Tabel 3.1 Data Pengamatan

2. Data Hasil Pengamatan

Tabel 3.2 Data Hasil Pengamatan P1

Tabel 3.3 Data Hasil Pengamatan P2

Tabel 3.4 Data Hasil Pengamatan P3

Tabel 3.5 Nilai maksimal normal stress dan shear stress

Tabel 3.6 Hasil perhitungan dari persamaan regresi

2. Tabel Hasil Perhitungan

Tabel 3.8 Perhitungan shear stress pada P1

Tabel 3.9 Perhitungan shear stress pada P2

Tabel 3.10 Perhitungan shear stress pada P3

Tabel 3.11 Perhitungan dari persamaan regresi liner

Tabel 3.12 Perhitungan nilai sudut geser

Tabel 3.13 Perhitungan kuat geser tanah maksimal

Shear Stress - Normal Stress Relationship

Gambar 3.1 Grafik hubungan shear stress dengan normal stress

Grafik hubungan antara normal stress dan shear stress ditunjukan

Displacement - Shear stress Relationship

Shear Stress (kg/cm²) 0,4

Grafik pemplotingan antara shear stress dan displacement pada P1,P2

Das, B. M. (1993). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1.

Modul Praktikum Mekanika Tanah II. (t.thn.). Universitas Pertamina.

Nurdian, S., Setyanto, & Afriani, L. (2015, Maret). JRSDD. KORELASI

Anda mungkin juga menyukai