Anda di halaman 1dari 2

Analisis Tingkatan Energi Atom Merkuri Eksperimen Franck-Hertz

Rani Masita*, Syafiq Ammari, S.Si

Laboratorium Fisika Lanjut, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Andalas, Limau Manis 25163
Email : ranimasita18@gmail.com
I. DATA PERHITUNGAN DAN HASIL
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan teori kuantum bahwa setiap atom itu
memiliki tingkat-tingkat energi pada kulitnya, sehingga jika elektron pada suatu kulit akan
berpindah tempat ke energi kulit yang lebih rendah, maka dia membutuhkan sejumlah energi
tertentu untuk melakukannya. Berikut adalah hasil yang didapatkan pada praktikum ini.

Tabel 1 Data hasil Percobaan

No Tegangan Eksitasi Energi Eksitasi Panjang Gelombang

vc(v) Ee(ev) λ(nm)

1. 0,43

2. 0,51 0,5206 2384,609

3. 0,62

Berikut adalah bentuk grafik yang dihasilkan

Gambar 1. Grafik hubungan antara stopping potential vs approx time warna kuning

Berdasarkan gambar 1, dapat ditunjukkan bahwa approx time yang didapatkan tidak
konstan. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang telitinya praktikan dalam melakukan
praktikum, sehingga nilai approx time yang didapatkan tidak konstan. Seharusnya stopping
potensial berbanding lurus dengan approx time.

Gambar 2. Grafik hubungan antara stopping potential vs approx time warna merah

Berdasarkan gambar 2, dapat ditunjukkan bahwa approx time yang didapatkan tidak konstan
(naik turu n) seperti gambar 1. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang telitinya praktikan
dalam melakukan praktikum. Seharusnya menurut literatur, stopping potensial berbanding lurus
dengan approx time.

Gambar 3 . Grafik hubungan antara stopping potential vs approx time warna biru
Dari grafik di atas ditunjukkan bahwa stopping potensial dan approx time pada warna biru
berbanding lurus. Hal ini sesuai dengan literatur. Semakin besar stopping potensial maka
approx time yang di dapatkan juga semakin besar. Begitu juga sebaliknya.

Gambar 4. Grafik hubungan frekuensi dan energi maksimum (cahaya sebagai foton)

Berdasarkan gambar 4, dapat ditunjukkan bahwa grafik hubungan antara frekuensi dan
energi maksimum tidak teratur. Seharusnya hubungannya antara frekuensi dan energi
maksimum adalah berbanding lurus, yang berarti semakin besar frekuensi maka energi
maksimumnya juga semakin besar.

Hubungan antara %transmission terhadap stopping potensial dan approx time adalah
berbanding lurus. Hal ini disebabkan karena semakin besar cahaya yang ditransmisikan maka
elektron yang terlepas akan semakin besar banyak dan menyebabkan banyaknya arus yang
mengalir. Karena arus berbanding lurus dengan tegangan maka arus juga berbanding lurus
dengan approx time.

Pada praktikum didapatkan nilai konstanta planck sebesar 5,6968x10 -34 J dengan error
sebesar 14,02%. Error yang terjadi masih besar ,, hal ini terjadi karena praktikan kurang teliti
dalam melakukan praktikum.

Pada praktikum didapatkan nilai kkonstanta planck berbanding terbalik dengan panjang
gelombang. Karena konstanta planck merupakan sebuah tetapan, jadi panjang gelombang tidak
akan mempengaruhi besarnya konstanta planck. Begitupun sebaliknya.

II. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Hubungan stopping potensial dengan approx time adalah berbanding lurus.

2. Hubungan frekuensi dengan energi maksimum adalah berbanding lurus.

3. Hubungan %transmission, stopping potensial, dan approx time adalah berbanding lurus.

4. Error yang didapatkan pada saat praktikum masih besar yaitu 14,02%.

5. Hubungan konstanta planck dan panjang gelombang adalah berbanding terbalik.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,D.,C., 2001, Fisika Edisi Kelima Jilid 3, Erlangga, Jakarta.
Holliday,D., 1984, Fisika Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Tipler,P.,2001,Fisika Untuk Sains Dan Teknik, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai