Kelompok 6 - Ekopolmed - Analisis Berita
Kelompok 6 - Ekopolmed - Analisis Berita
Kelompok 6:
1. Ngazha Syafania Munawir Putri 106120009
2. Charlie Jhonatan Sigiro 106120012
3. Vandhaya Lintang Eskha Aurellia 106120015
4. Angel Mauren Vinsensia 106120023
5. Raisha Nanda Noer 106120037
6. Muhammad Zahran 106120038
7. M Naufal Ammarrizq 106120040
8. Ni Putu Tika Diah Pebriani 106120043
9. Andi Saffanah Zahra 106120054
Berita online yang dirilis oleh detikHot yang berjudul “Soal Heboh Boikot Lesti
Kejora dari TV, Ini Kata KPI” mengundang netizen Indonesia untuk ikut berkomentar
terhadap kasus ini. Pada berita ini, dinyatakan bahwa KPI angkat suara terhadap pemboikotan
Lesti Kejora dari TV karena netizen kecewa terhadap keputusannya untuk mencabut laporan
Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Rizky Billar. Netizen menganggap bahwa
pasangan selebriti ini menganggap bahwa kasus ini menjadi salah satu upaya peningkatan
sumber penghasilan mereka, terlebih mereka juga akan wara-wiri cerita di televisi setelah
kejadian tersebut.
Menanggapi hal ini, Nuning Rodiyah, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
menyatakan bahwa pelaku KDRT tidak dapat ditoleransi dan tidak boleh diberi panggung,
melainkan harus adanya upaya penguatan pada korban KDRT. KPI menghormati proses
penegakan hukum terhadap kasus ini, namun KPI juga memiliki peran penting terhadap dunia
penyiaran. Sebagai sumber informasi, beliau mengatakan bahwa kepentingan publik
diutamakan dan harus berpihak pada publik. Di sisi lain, Nuning tidak mengungkit soal Lesti
Kejora yang saat ini tercatat sebagai pengisi acara di salah satu televisi swasta.
Komentar 1
Komentar 3
Dalam komentar tersebut terdapat netizen yang berkomentar yaitu Achmad Affandie,
dia sendiri setuju dengan pemboikotan Lesti Kejora dan Rizky Billar dalam ranah dunia
entertainment khususnya televisi. Dalam komentar tersebut dapat dilihat bahwa berita Lesti
Kejora dan Rizky Billar segera boikot agar ratingnya turun agar berita tersebut tidak lagi di
tampilkan di televisi dan di berita berita manapun. Achmad sendiri sangat muak melihat
berita Lesti Kejora dan Rizky Billar, yang mana mungkin berita tersebut di lebih lebihkan
atau tidak layak ditampilkan di televisi dan berita berita manapun karena permasalahan
keluarga mereka yaitu KDRT tidak harus dikonsumsi oleh khalayak luas.
Komentar 4
Dalam komentar tersebut netizen setuju untuk diboikot keduanya karena menurut
mereka Rizky Billar dan Lesti Kejora tidak cocok menjadi panutan keluarga yang baru.
Mereka memamerkan kehidupan yang humoris dan juga dengan kemewahan dan ketenaran
yang dimiliki, namun pada ujungnya juga melakukan KDRT. Jadi perlu kita ketahui bahwa
media tidak selalu menjadi tempat curhat ataupun memamerkan sesuatu, kita harus bijak
dalam menggunakan semua media. Dengan diboikot dapat membuat netizen lega dan tidak
ada contoh KDRT yang seperti Lesti dan Billar. Karena jika di dalam rumah tangga sudah
terjadi KDRT bahkan sampai ada hasil visum itu harus diberikan hukuman yang sepadan.
Ketika mereka diboikot tidak ada lagi berita mereka yang muncul, karena itu merupakan
permasalahan intern dalam keluarga mereka. jadi masyarakat tidak perlu mengonsumsi
konten seperti itu lagi.
Komentar 5
Berbeda dengan komentar warganet lainnya, komentar warganet yang bernama akun
Sujatmiko ini justru mendukung dan memberi komentar positif di berita ini, dan mengatakan
seharusnya netizen mendukung bersatunya Leslar demi anak. Seperti yang diketahui kasus ini
sedang ramai diperbincangkan karena adanya kekerasan rumah tangga di pernikahan Leslar
ini, banyak warganet yang menghujat Rizky Billar dan tidak jarang yang berkata tidak
seharusnya, namun berbanding terbalik respon mereka kepada Lesti mereka mendukung dan
mendoakan penyanyi dangdut tersebut. Namun nyatanya dengan adanya kabar keduanya
akan rujuk menimbulkan perasaan geram warganet.
Komentar 6
Dari komentar tersebut dapat kita lihat bahwa beberapa audiens menyadari bahwa dari
kasus boikot Rizky dan Lesti bahwasannya terdapat kepentingan lain yakni menyelamatkan
aset komersial. Selain itu apabila memang benar terjadi pemboikotan, pihak yang merugi
tidak hanya Rizky dan Lesti tetapi pihak media juga akan bisa dipastikan mengalami
beberapa kerugian karena hilangnya aset sebagai salah satu penunjang program-program
mereka. Namun media berita seperti Detik.com sendiri akan tetap mendapatkan keuntungan
karena pada dasarnya masalah boikot atau tidaknya selama kasus masih menjadi trending
topic maka media berita akan tetap bisa mendapatkan keuntungan dari unggahan-unggahan
berita terkait kasus Rizky dan Lesti tersebut. Dapat disimpulkan dari sini bahwa pihak yang
paling diuntungkan adalah konglomerat/pemilik media digital.
Komentar di atas juga berisi tentang dugaan dari penulis komentar mengenai alasan
Lesti Kejora mempertimbangakan untuk mencabut laporan kasus KDRT yang telah dilakukan
oleh suaminya, yaitu Rizky Billar. Di dalam berbagai media, Lesti mengaku alasan ia
mencabut laporan KDRT adalah karena memiliki anak. Namun, pendapat dari Netizen
tersebut alasan Lesti mencabut laporan tidaklah demikian. Menurut akun bernama Alpha
tersebut, Lesti mencabut laporan karena alasan komersial, tentang bagaimana kontrak, iklan,
dan program-program Lesti dan Rizky yang harus dibatalkan apabila keduanya bercerai dan
Rizky dipenjara. Jika dilihat berdasarkan komentar diatas, komentar tersebut memilih untuk
pro terhadap berita yang telah diberikan. Hal ini terlihat bagaimana akun bernama Alpha
tersebut memberi komentar terkait dugaannya tentang alasan Lesti mencabut laporan.
Komentar 7
Berdasarkan komen di atas, dapat dilihat bahwa komen tersebut cenderung berbeda
dengan komen lainnya. Pada komen lainnya, cenderung bersifat pro atas pemboikotan Lesti
Kejora dan Rizky Billar atas kegaduhan publik akibat rumah tangganya. Namun, komen
tersebut justru berbeda yang mana cenderung kontra terhadap keputusan pemboikotan
tersebut. Tertulis ‘Kasian kalo ikut diboikot hanya gara2 demi kepuasan netizen yg kecewa”
yang menunjukkan bahwa Dyah selaku penulis komen merasakan simpati terhadap pasangan
tersebut. Secara langsung, Dyah menyalahkan netizen yang selalu egois, selalu ingin
keinginannya dituruti, dan merasa maha benar. Selain itu, Dyah menambahkan kalau salah
satu penyebab negara tidak maju disebabkan oleh netizen-netizen yang selalu menghakimi
apa yang dilihat di media apabila tidak sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa media memiliki peran penting dalam mempersuasi masyarakat, terlebih
netizen Indonesia yang cenderung agresif dan tidak mau mengalah, sehingga merugikan
pihak lain juga.
Komentar 8
Kasus Lesti tersebut tidak hanya membuat wargaNet jengkel tapi juga membuat
wargaNet muak dengan tingkah nya. “Orang Bodoh” yang ditujukan kepada Lesti
menunjukan bahwa masyarakat sangat tidak setuju dengan pilihan yang diambil oleh Lesti.
Seakan yang paling pintar dan bijaksana para netizen hanya mengecap seseorang dari luar
tapi mereka tidak tahu apa yang sedang dihadapi Lesti yang mana setiap pilihan pasti ada
konsekuensinya. Lesti yang di cap sebagai panutan mereka yang justru harus nya mereka
mendukung dan mensupport Lesti malah sebaliknya , mereka ada untuk membuat Lesti jatuh
lebih dalam lagi. Mereka hanya fans terhadap penampilan luar nya dan tidak dengan apa yang
sedang dihadapi Lesti. Dengan adanya boikot bukan nya membuat situasi membaik bahkan
bisa memperburuk situasi yang bisa juga menjadi bom waktu .
Komentar 9
Tindakan Lesti dalam mencabut laporan KDRT-nya membuat netizen geram dan
akhirnya mulai berpikir bahwa tindakan tersebut setting-an. Bukan lagi simpati, namun
hujatan demi hujatan terus mendatangi Lesti akibat tindakannya tersebut. Netizen merasa
sia-sia ketika mereka semua memberikan dukungan dan simpati karena bagaimanapun KDRT
merupakan tindakan yang tidak dapat dimaafkan dalam berumah tangga. Dalam komentar ini,
terlihat bahwa netizen seolah-olah merasa dipermainkan oleh Lesti dan Billar karena mereka
terkesan mencari “panggung” dengan membuat sensasi seperti ini. Kasus-kasus sensasional
seperti ini membuat artis-artis diundang ke televisi sehingga tidak heran selebriti di Indonesia
banyak yang rela membuat kasus murahan demi uang. Bahkan instansi polisi disini juga
terkesan tidak memiliki harga diri, karena kasus tersebut sudah diproses dan Billar sudah
ditangkap karena memang terbukti bersalah. Ketika akan dihukum sesuai dengan
kesalahannya, dari pihak Lesti malah mencabut laporan dengan berbagai alasan yang terkesan
kurang masuk akal untuk diterima. Lesti dan Billar disini terkesan sudah bekerja sama
dengan berbagai pihak termasuk polisi untuk membuat drama dengan cara membayar
pihak-pihak terkait agar aksinya berjalan lancar. Inilah yang membuat netizen tidak habis
pikir serta menimbulkan keresahan akibat tindakan Lesti dan terkesan mempermainkan
pihak, mulai dari polisi yang telah susah payah melakukan penyelidikan serta netizen yang
mati-matian membelanya karena siapapun tidak pantas mendapat perlakuan KDRT. Hal ini
mengakibatkan citra Lesti memburuk di masyarakat dan sulit mendapat kepercayaan
masyarakat kembali meski masih ada beberapa penggemar yang bertahan memberikan
dukungan kepadanya namun tidak sebanyak sebelum kasus ini terjadi.
Referensi
Nurrijal, M. A. (2022, 17 Oktober). “Soal Heboh Boikot Lesti Kejora dari TV, Ini Kata KPI”.
Diakses pada 24 Oktober 2022 dari
https://hot.detik.com/celeb/d-6352633/soal-heboh-boikot-lesti-kejora-dari-tv-ini-kata-
kpi