MAKALAH
TUGAS BIOFARMASETIKA
DISUSUN OLEH:
Kelas : 5A
BANJARBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat- Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dapat tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yangtelah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya
untuk menjadi sebuah makalah yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa jauh dari kata sempurna, banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami dalam membuat makalah ini. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah dan dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan lainya.
Penyusun
M.Irfan Azhari
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................... 11
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
ditemukan dan informasi yang berkaitan dengan perkembangan obat tersebut
juga semakin banyak, Kemajuan yang pesat di bidang farmasi telah
menyebabkan produksi berbagai jenis obat meningkat sangat tajam. (ISFI, 2008)
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Limfatik
1. Pengertian
Sistem limfatik adalah suatu jalur tambahan cairan yang dapat mengalir dari
ruang interstial kembali kealiran darah atau sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa jaringan yang berfungsi mengalirkan limfa atau
getah bening di dalam tubuh.
Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke
dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem
limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke
dalam sistem sirkulasi. (Isnaeni, 2006)
Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi
eritrosit, tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap
infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah. (Peters TR, 2000)
Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu
lapisan jaringan penyokong yang tebal dan satu lapisan otot halus.
4
Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula
mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe. Parenkim limpa disebut
pulpa yang terdiri atas pulpa merah dan pulpa putih. Pulpa merah berwarna
merah gelap pada potongan limpa segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid
limpa. Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna
putih kelabu.(Darmawi,2011)
2. Fungsi Limpatik
Menurut Irwan (2016), adapun fungsi sistem limfatik, yaitu sebagai
berikut:
1. Mengangkut limfosit
Disebut juga dengan jus digestif, terdiri atas enzim, garam empedu,
mukus, cairan, serta elektrolit yang dihasilkan dan dilepaskan oleh kelenjar
eksokrin ke dalam saluran cerna. Pada umumnya, molekul makanan terlalu
besar untuk diserap secara langsung sehingga perlu diuraikan dengan
bantuan enzim. Proses digesti adalah pemecahan atau penguraian nutrien
secara fisik dan kimia menjadi bentuk atau unit yang dapat diserap. Digesti
secara fisik mencakup proses pengunyahann dan pencampuran, sedangkan
digesti kimia adalah penguraian makanan dengan bantuan atau katalisasi
enzim.
b. Rongga mulut
6
d. Usus Halus
g. Absorpsi
h. Absorpsi Lemak
i. Usus Besar
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum yang
keseluruhannya memiliki panjang kurang-lebih 5 kaki. Kolon terdiri dari
tiga segmen, yaitu kolon asenden, transversum, serta desenden. Usus besar
terhubung dengan usus halus melalui katup ileosekal yang berfungsi untuk
mengendalikan kecepatan masuknya makanan dari usus halus ke usus
besar dan mencegah refluks sisa makanan dari usus besarke usus halus.
Katup ileosekal membuka ke bagian usus besar yang disebut sekum
(caecum), yaitu segmen yang berfungsi menerima sisa makanan. Bagian
sekum yang menonjol disebut apendiks. Posisiapendiks yang eksentrik
mengakibatkan sisa makanan mudah berakumulasi di rongga tersebut dan
dapat mengakibatkan peradangan atau apendisitis.
C. Siklus Enterohepatis
Siklus enterohepatik terjadi melalui ekskresi bilier dan reabsorpsi zat terlarut di
usus, kadang-kadang dengan konjugasi hati dan dekonjugasi usus. Bersepeda sering
dikaitkan dengan beberapa puncak dan waktu paruh yang lebih lama dalam profil
waktu konsentrasi plasma. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekskresi bilier termasuk
karakteristik obat (struktur kimia, polaritas dan ukuran molekul), transpor melintasi
membran plasma sinusoidal dan membran kanikula, biotransformasi dan
8
kemungkinan reabsorpsi dari duktus empedu intrahepatik. Reabsorpsi usus untuk
menyelesaikan siklus enterohepatik mungkin bergantung pada hidrolisis konjugat
obat oleh bakteri usus. (Robert MS,2002)
Komponen utama asam empedu dalam empedu manusia yaitu asam xenodeoksikolat
(45%) dan asam kolat (31%). Sebelum sebagian besar garam empedu disekresikan ke lumen
canalikuli, terlebih dulu terjadi konjugasi dengan ikatan amida pada terminal gugus karboksil
dengan asam amino glisin dan taurin. Reaksi konjugasi ini menghasilkan glycoconjugates dan
tauroconjugates. Sebanyak 95% dari total garam empedu yang disintesa di hati diserap oleh
usus distal dan dikembalikan lagi ke hati. Proses sekresi dari hati ke gallbladder, kemudian
ke usus, dan akhirnya diserap kembali disebut siklus enterohepatik. Jumlah total garam
empedu yang mengalami siklus berulang-ulang melalui siklus enterohepatik sekitar 3,5 g.
Jumlah tersebut bersirkulasi dua kali per makan dan 6- 8 kali per hari. Apabila empedu tidak
ada di usus, maka hapir 50% lemak yang dimakan akan keluar melalui feses (Ganong, 2002;
King, 2010).
Faktor kondisi pasien yang dapat memengaruhi GRDDS adalah jenis kelamin, umur,
penyakit serta kondisi emosional. Wanita memiliki waktu pengosongan lambung dan sekresi
asam lambung yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Pasien yang lebih tua memiliki GRT
lebih panjang dibandingkan pasien yang lebih muda (Tripathi J, 2019)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem limfatik adalah suatu kumpulan jaringan yang terdiri dari pembuluh
limfatik yang dihubungkan oleh nodus limfatikus. Sistem limfatik juga
merupakan jalur tambahan yang mengalirkan cairan dari ruangan interstisial
ke dalam darah, yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan.
2. Saluran cerna atau traktus digestifus merupakan sistem organ yang berfungsi
untuk mengambil berbagai zat dari luar tubuh, yang terdiri atas kelenjar ludah,
liver, pankreas, serta kelenjar empedu.
3. Siklus enterohepatis adalah suatu proses obat atau metabolit yang disekresi
ke dalam empedu bersama asam empedu akhirnya akan sampai pada usus dua
belas jari. Selanjutnya obat atau metabolitnya tersebut akan dikeluarkan
melalui tinja atau direabsorpsi kembali ke sirkulasi sistemik
4. orally disintegrating tablet (ODT) adalah tablet yang terdisintegrasi secara
cepat dapat menghasilkan suspensi partikel obat yang sangat halus. Kondisi
ini akan berdampak pada meningkatnya disolusi obat.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi GRDDS yaitu, faktor farmasetika, faktor
fisiologis, dan faktor kondisi pasien
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Darmawi A.W. 2011. Optimasi Proses Ekstraksi, Pengaruh Ph Dan Jenis CahayaPada
Aktivitas Antioksidan Dari Kulit Buah Naga (Hylocereus P).
Herlihy B (2018) Lymphatic system. In: The Human Body in Health and Illness.
Elsevier.
Peters TR, Edwards KM. 2000. Cervical Lymphadenopathy and Adenitis. 2Pediatrics
inReview.(21);12.
12
Jurnal Teknik Informatika vol. 6 no.4 October-December 2021, pp. 517-526 13
p-ISSN : 2301-8364, e-ISSN : 2685-6131 , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika
DAFTAR PUSTAKA
Darmawi A.W. 2011. Optimasi Proses Ekstraksi, Pengaruh Ph Dan Jenis CahayaPada
Aktivitas Antioksidan Dari Kulit Buah Naga (Hylocereus P).
Ganong, W.F. 2002. Buku Ajar Fifiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran. EGC.
Herlihy B (2018) Lymphatic system. In: The Human Body in Health and Illness.
Elsevier.
Peters TR, Edwards KM. 2000. Cervical Lymphadenopathy and Adenitis. 2Pediatrics
inReview.(21);12.
I. PENDAHULUAN
Biologi merupakan salah satu cabang ilmu yang wajib
dipelajari di tingkat sekolah menengah di Indonesia karena
prinsip, konsep, dan hukum biologi berperan penting dalam
kehidupan dan masalah lingkungan[1]. Pembelajaran biologi
di sekolah, hendaknya melibatkan keaktifan berpikir siswa
sehingga terjadi peningkatan kemampuan berpikir untuk
mendapatkan pemahaman mengenai konsep biologi. Pelajaran
Biologi banyak menyuguhkan materi yang sulit untuk dilihat
prosesnya secara langsung, salah satu contohnya adalah
materi sistem sirkulasi[2].
Landasan teori yang bersifat abstrak seringkali
menyebabkan miskonsepsi pada peserta didik[3]. Tanpa
pemberian media pembelajaran yang tepat dari pendidik, tentu
akan menyulitkan peserta didik dalam memahami arti dari
materi yang disampaikan[4]. Miskonsepi yang dialami oleh
peserta didik tentu menjadikan permasalahan utama bagi
pendidik[5]. Metode penjelasan dari guru dengan cara
penyampaian materi membuat siswa sulit memahami materi
sistem sirkulasi dengan hanya membayangkan mekanisme
yang dijelaskan[6]. Materi sistem sirkulasi sangat unik dan
kompleks, sehingga siswa sulit membayangkan bagaimana
mekanisme sistem sirkulasi.
Jurnal Teknik Informatika vol. 6 no.4 October-December 2021, pp. 517-526 16
p-ISSN : 2301-8364, e-ISSN : 2685-6131 , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika
divisualisasikan dalam objek 3D yang dapat dilihat dari
Pada pembelajaran saat pandemi, media pembelajaran
berbagai sisi dan kinerja sistem organ dalam bentuk video yang
melalui video merupakan alternative yang dipilih guru sebagai
dapat tergambar dan berkerja sesuai yang terjadi secara nyata di
penyampaian materi. Namun bagi siswa, metode pembelajaran
perangkat mobile platform android[12].
tersebut membuat siswa tidak leluasa dalam melihat objek yang
Pada penelitian yang dilakukan oleh H. P. Putro, membahas
ditampilkan dari berbagai sisi yang diinginkan[7]. Media
mengenai pembelajaran anatomi tubuh manusia dengan
pembelajaran aplikasi android dapat digunakan karena bisa
rumusan masalah tingkat pemahaman siswa dalam mempelajari
menampilkan visual seperti video, animasi, gambar,
anatomi tubuh manusia yang rendah. Untuk membantu
pemodelan dan aplikasi untuk menciptakan kondisi tersebut.
pengembangan pembelajaran, peneliti membuat aplikasi media
Penelitian yang dilakukan oleh membahas tentang penilaian
pembelajaran yang interaktif dengan teknologi augmented
mahasiswa terhadap media pembelajaran dengan
reality yang dapat membantu belajar anatomi tubuh manusia
menggunakan tiga jenis media, yaitu teks dan gambar, slide
dalam telepon genggam lewat sebuah marker. Hal ini sangat
narasi suara dan slide penjelasan dosen. Hasil penelitian
membantu untuk mempercepat proses paham siswa[13].
menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung memberikan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Meryansumaeka
penilaian yang lebih baik terhadap media rekaman slide
membahas mengenai pengembangan kuis interaktif berbasis e-
dibandingkan dengan media yang hanya berisikan teks dan
learning pada mata kuliah matematika. Tahapan penelitian
gambar saja[8]–[10]. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
meliputi perencanaan, pengembangan dan evaluasi.
pembelajaran menggunakan teks dan gambar saja kurang
Pengembangan penelitian digunakan metode validasi konten
diminati pelajar dilihat dari kurangnya penilaian pada jenis
kuis oleh para ahli yang dapat dipertanggungjawabkan isi dari
media pembelajaran tersebut yang berdampak pada kurangnya
konten aplikasi. Hasilnya, aplikasi dinyatakan valid setelah
akses mahasiswa yang berujung pada capaian pembelajaran
diujicobakan pada 3 siswa[14].
dari peserta didik [11].
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh membahas
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju ini,
mengenai pengembangan aplikasi pembelajaran berbasis
tentunya sangat mempengaruhi bidang pendidikan. Banyak
android dengan materi tata surya dan fase bulan. Rumusan
sekali multimedia dan alat bantu komputer yang memberikan
masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana membuat aplikasi
pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif. Salah satu
pembelajran tata surya yang praktis dan valid. Pengembangan
teknologi yang saat ini sedang terkenal di bidang pendidikan
aplikasi ini menggunakan metode Rowntree yang terdiri dari 3
adalah Augmented Reality (AR). Teknologi Augmented Reality
tahap, yaitu perencanaa, pengembangan dan evaluasi.
dapat membantu memvisualisasikan hal-hal yang tidak dapat
Pengujuan media pembelajaran menggunakan metode uji
dilihat bentuknya secara langsung. Dengan begitu, teknologi
validator . Hasil analisis yang didapatkan yaitu aplikasi
Augmented Reality ini dapat menjadi salah satu upaya untuk
dinyatakan valid dengan rata-rata penilaian validator sebesar
untuk memfasilitasi pembelajaran sistem sirkulasi karena
90,81%[15].
mekanismenya yang cukup sulit untuk dibayangkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis akan membuat B. Sistem Sirkulasi
suatu aplikasi media pembelajaran tentang sistem sirkulasi Sistem sirkuasi dibangun oleh darah, sebagai medium
dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality dengan transportasi tempat bahanbahan yg akan disalurkan dilarutkan
judul “Augmented Reality Interactive Card sebagai media atau diendapkan, pembuluh darah yang berfungsi sebagai
pembelajaran sistem sirkulasi untuk kelas XI SMA”. saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari
jantung ke seluruh tubuh dan mengembalikannya ke jantung,
A. Penelitian Terkait
dan jantung yang berfungsi memompa darah agar mengalir ke
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
seluruh jaringan[16].
sudah banyak yang menggunakan augmented reality sebagai
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah
teknologi untuk memudahkan pembelajaran. Penelitian terkait
suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi
dijabarkan sebagai berikut.
ke dan dari sel. Pada sistem peredaran darah manusia, sirkulasi
Pada penelitian yang dilakukan oleh D. Porsche, membahas
paru terdiri dari ventrikel kanan dan arteri pulmonalis yang
mengenai Augmented Reality pengenalan organ tubuh manusia
keluar dan cabang-cabangnya (arteriol, kapiler, dan venula
dengan rumusan masalah cara belajar siswa yang dominan
paru) dan vena pulmonalis. Darah beredar karena perbedaan
masih menggunakan cara konvensional dan tidak didukung
tekanan darah. Darah mengalir dari daerah tekanan tinggi ke
dengan media pembelajaran yang tepat. Inovasi yang tepat
daerah tekanan rendah.
untuk meningkatkan cara pembelajaran siswa yaitu dengan
Sistem limfa merupakan bagian dari sistem peredaran darah
membangun aplikasi Augmented Reality pengenalan organ
dan merupakan bagian vital dari sistem kekebalan, terdiri dari
tubuh manusia yang dapat digunakan guru sebagai media
mengajar kepada siswa. Aplikasi yang dibuat peneliti dapat
Jurnal Teknik Informatika vol. 6 no.4 October-December 2021, pp. 517-526 17
p-ISSN : 2301-8364, e-ISSN : 2685-6131 , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika
jaringan pembuluh limfatik yang membawa cairan bening B. Populasi dan Sampel
disebut getah bening. Fungsi utama dari kelenjar getah adalah Populasi dalam penelitian ini khususnya siswa di beberapa
menyaring cairan getah bening (yang terdiri atas cairan dan zat sekolah berbeda yang ada di kota Manado termasuk di
sisa dari jaringan tubuh) dari organ terdekat atau area pada antaranya SMA Negeri 7 Manado berjumlah 14 siswa, SMA
tubuh[17]. Negeri 9 Manado berjumlah 13 siswa dan MAN 1 Manado
berjumlah 12 siswa.
C. Expert Review
Expert Review adalah tahap evaluasi yang dilakukan untuk C. Metode Pengumpulan Data
mengetahui kevalidan dan kepraktisan suatu aplikasi. Expert Terdapat 2 sumber pengumpulan data yang dilakukan yaitu
review merupakan evaluasi instrinsik pada konten kuis sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
interaktif dan bukan pada keberhasilan peserta didik atau primer merupakan hasil survei lapangan berupa pengujian
efektivitas[18]. Melalui expert review, dapat diberikan validator untuk menguji kevalidan aplikasi. Sumber data
masukan untuk perbaikan, karena dalam expert review tidak sekunder merupakan hasil studi literatur yang menjadi referensi
hanya memberi tahu kesalahan saja tetapi juga masukan untuk penulis.
perbaikannya. D. MetodePerancangan Aplikasi
D. Augmented Reality Untuk perancangan aplikasi dalam penelitian ini, digunakan
AR adalah augmented reality. Augmented reality mengambil metode MDLC (Multimedia Development Life Cycle)
beberapa bentuk realitas dan mengubahnya dengan cara tertentu berdasarkan 6 tahap yaitu concept (pengonsepan), design
untuk meningkatkan pengalaman. Augmented Reality (AR), (perancangan), material collecting (pengumpulan bahan),
mengacu pada semua kasus di mana lingkungan nyata assembly (pembuatan), testing (pengujian) dan distribution
dimediasi dan ditambah dengan objek non-nyata (pendistribusian) (lihat gambar 1).
(tervirtualisasi). Fungsi khas augmented terdiri dari 1) Concept (Pengonsepan)
menampilkan berbagai gambar, teks atau bahkan Model 3D di Tahap ini adalah tahap awal dari pembuatan aplikasi. Pada
dunia nyata yang dirasakan oleh pengguna. Penggunaan tahap ini penulis melakukan kegiatan untuk menentukan
aplikasi terbaru input data tambahan seperti suara, lokasi dan tujuan pembelajaran dan konsep dari materi dan untuk siapa
terutama video. Konsep augmented reality secara langsung aplikasi dibuat. Pada tahap ini penulis melakukan wawancara
mengikuti prinsip realitas yang dimediasi dan memperluasnya bersama guru mengenai konsep serta materi terhadap
secara menyeluruh. aplikasi yang akan dibuat.
2) Design (Perancangan)
II. METODE PENELITIAN Pada tahap ini dimulai dengan perancangan materi,
pembuatan use case, pembuatan activity diagram, serta
A. Waktu dan Tempat Penelitian pembuatan storyboard untuk merancang setiap tampilan
Dalam penelitian ini, dibutuhkan waktu kira-kira lima bulan. dalam aplikasi.
Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah di 3) Material Collecting (Pengumpulan Bahan Materi)
beberapa sekolah SMA yang ada di kota Manado yaitu SMA Tahap ini adalah tahap dimana pada tahap ini dilakukan
Negeri 7 Manado, SMA Negeri 9 Manado dan MAN 1 Manado. pengumpulan bahan yang akan ditampilkan dalam aplikasi
pembelajaran interaktif.
A. Concept (Konsep)
Tahap concept atau pengonsepan dilakukan untuk
menentukan tujuan pembelajaran, konsep materi, konsep
media pembelajaran serta siapa pengguna aplikasi. Pada tahap
4) Assembly (Pembuatan)
Tahap assembly (pembuatan) adalah dimana setelah semua
bahan yang telah terkumpul dibuat menjadi sebuah aplikasi
pembelajaran sesuai dengan design yang sudah dirancang.
5) Testing (Pengujian)
Gambar 6. Activity Diagram Menu Kompetensi
Pengujian yang dilakukan setelah menyelesaikan tahap
pembuatan dengan pengujian terhadap fitur-fitur dalam
ini, ditentukan tujuan penggunaan aplikasi, konsep materi,
aplikasi.
konsep media pembelajaran serta target pengguna aplikasi.
6) Distribution (Pendistribusian) 1. Tujuan aplikasi ini adalah membantu siswa/i SMA untuk
Pada tahap yang terakhir ini dimana setelah pengujian yang
lebih mudah dalam mempelajari materi sirkulasi pada
dilakukan berhasil maka aplikasi akan disimpan dan
manusia.
didistribusikan terhadap guru untuk dijadikan sebagai alat
2. Aplikasi ini dapat digunakan pada system operasi android.
bantu kegiatan belajar mengajar.
3. Sistem peredaran darah yang ditampilkan dalam bentuk
animasi dan bagian-bagian pembuluh dalam bentuk teks serta
penjelasannnya.
4. Pengguna dapat melihat animasi system peredaran darah
menggunakan teknologi Augmented Reality.
Jurnal Teknik Informatika vol. 6 no.4 October-December 2021, pp. 517-526 19
p-ISSN : 2301-8364, e-ISSN : 2685-6131 , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika
TABEL I
5. Dalam aplikasi ini, terdapat materi pembelajaran mengenai BAHAN DAN M ATERIAL PEMBUATAN APLIKASI
mekanisme peredaran darah manusia, darah, limfa,gangguan
NO. MATERIAL KETERANGAN
system sirkulasi dan teknologi system peredaran darah.
1. Gambar yang digunakan
6. Konten pada aplikasi akan divalidasi oleh guru agar sesuai sebagai referensi konten
dengan kurikulum pembelajaran. pembelajaran.
7. Tampilan aplikasi akan divalidasi oleh guru.
Gambar 11. Tampilan Hasil Pembuatan Menu Materi Gambar 13. Tampilan Hasil Pembuatan Menu Pilihan
Materi
Jurnal Teknik Informatika vol. 6 no.4 October-December 2021, pp. 517-526 21
p-ISSN : 2301-8364, e-ISSN : 2685-6131 , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika
TABEL II
TAMPILAN VALIDASI KONTEN
Aspek Keterangan
Mekanisme peredaran darah Valid
TABEL III
TAMPILAN PENGUJIAN MENU UTAMA
TABEL IV
TAMPILIAN PERBEDAAN SETELAH REVISI
Tabel II merupakan aspek pertanyan konten pembelajaran pada aplikasi augmented reality sistem sirkulasi yang
telah di validasi oleh para ahli dan sudah sesuai dengan kurikulum pembelajaran sekolah. Tabel IV merupakan
perbaikan aplikasi yang diminta oleh validator setelah wawancara pertama. Pada wawancara kedua, aplikasi telah
disetujui validator yang selanjutnya akan diujikan kepada siswa.nm
V. KUTIPAN
[1] Kemendikbud, “LAPORAN HASIL UJIAN NASIONAL 2014,” 2014.
[2] M. Karagöz and M. Çakir, “Problem solving in genetics: Conceptual and procedural difficulties,” Kuram ve Uygulamada Egit.
Bilim., vol. 11, no. 3, pp. 1668–1674, 2011.
[3] D. L. Fay, “ANALISIS MISKONSEPSI PESERTA DIDIK KELAS X MENGGUNAKAN ASESMEN PETA KONSEP PADA
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA NEGERI DI BANDAR LAMPUNG,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., 1967.
[4] T. Nurrita, “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” MISYKAT J. Ilmu-ilmu Al- Quran,
Hadist, Syari’ah dan Tarb., vol. 3, no. 1, p. 171, 2018, doi:10.33511/misykat.v3n1.171.
[5] T. L. Hajiriah, S. Mursali, and I. D. Dharmawibawa, “Analisis Miskonsepsi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Miskonsepsi Pada
Mata Pelajaran Biologi,” Biosci. J. Ilm. Biol., vol. 7, no. 2, p. 97, 2019, doi: 10.33394/bjib.v7i2.2356.
[6] P. Hidayah, M. F. A. Untari, and M. Y. S. Wardana, “Pengembangan Media Sepeda (Sistem Peredaran Darah) dalam Pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar,” Int. J. Elem. Educ., vol. 2, no.4, p. 306, 2018, doi: 10.23887/ijee.v2i4.16109.
[7] L. D. Herliandry, Nurhasanah, M. E. Suban, and K. Heru, “Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19,”
J. Teknol. Pendidik., vol. 22, no. 1, pp. 65–70, 2020.
[8] D. F. Sengkey, A. M. Sambul, and S. D. E. Paturusi, “Penilaian Mahasiswa terhadap Jenis Media Pembelajaran dalam Penerapan
Flipped Classroom,” J. Tek. Elektro dan Komput., vol. 8, no. 2, pp. 103–110, Aug. 2019, doi: 10.35793/JTEK.8.2.2019.25029.
[9] D. F. Sengkey, S. D. E. Paturusi, and A. M. Sambul, “Perbandingan Akses Mahasiswa terhadap Media Pembelajaran Daring dalam
Penerapan Flipped Classroom,” J. Tek. Elektro dan Komput., vol. 9,no. 1, pp. 31–38, Jun. 2020, doi:
10.35793/JTEK.9.1.2020.28634.
[10] D. F. Sengkey, S. D. E. Paturusi, A. M. Sambul, and C. T. Gozali, “A Survey on Students’ Interests toward On-line Learning Media
Choices (A Case Study from the Operations Research Course in the Department of Electrical Engineering, UNSRAT),” Int. J. Educ.
Vocat. Stud., vol. 1, no. 2, pp. 146–152, Jun. 2019, doi: 10.29103/ijevs.v1i2.1527.
[11] D. F. Sengkey, S. D. E. Paturusi, and A. M. Sambul, “Correlations between Online Learning Media Types, First Access Time, Access
Frequency, and Students’ Achievement in a Flipped Classroom
Jurnal Teknik Informatika vol. 6 no.4 October-December 2021, pp. 517-526 27
p-ISSN : 2301-8364, e-ISSN : 2685-6131 , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika
Implementation,” J. Sist. Inf., vol. 17, no. 1, pp. 44–57, Apr. 2021,doi: 10.21609/jsi.v17i1.1008.
[12] D. Porsche, V. Tulenan, and B. A. Sugiarso, “Aplikasi Pembelajaran Interaktif Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Kelas 5
Sekolah Dasar,” J. Tek. Inform., vol. 14, no. 2, pp. 173–182,2019, doi: 10.35793/jti.14.2.2019.23992.
[13] H. P. Putro, “Teknologi Mobile Sebagai Media Belajar Menggunakan Augmented Reality untuk Pelajaran Anatomi Tubuh
Manusia,” Semin. Nas. Energi Teknol., pp. 199–209, 2010.
[14] Meryansumayeka, M. D. Virgiawan, and S. Marlini, “Pengembangan Kuis Interaktif Berbasis E-Learning Dengan Menggunakan
Aplikasi Wondershare Quiz Creator Pada Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran Matematika,” J. Pendidik. Mat., vol. 12, no. 1,
pp. 29–42, 2018.
[15] D. Badiro, S. Syuhendri, and A. Fathurohman, “Pengembangan Media Pembelajaran Aplikasi Android Berbasis Teori Perubahan
Konseptual Materi Tata Surya Dan Fase Bulan Mata Kuliah Ipba,”
J. Inov. dan Pembelajaran Fis., vol. 6, no. 1, pp. 103–112, 2019,doi: 10.36706/jipf.v6i1.7825.
[16] S. Saadah, Sistem Peredaran Darah Manusia. 2018.
[17] M. Kotani, Anatomy of the lymphatic system, vol. 26, no. 3. 1972.
[18] M. Tessmer, Planning and Conducting FORMATIVE EVALUATIONS. British: Routledge, 1993.
Bunga Indahsari dilahikan di kota Kotamobagu 21 Juli 2000, penulis merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Sandy Faryanto dan Yetti Veronika Mansyur.
Alamat tempat tinggal penulis sekarang adalah di jalan tanjung torawitan kelurahan bahu,
kecamatan malalayang, kota Manado.
Penulis menempuh Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Kotobangon pada tahun (2005 – 2011).
Setelah itu penulis melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kotamobagu pada tahun (2011
– 2014). Dan melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Yadika Kopandakan pada tahun (2014 – 2017).
Pada tahun 2017 penulis melanjutkan Pendidikan tingkat Sarjana 1 (S1) pada salah satu perguruan tinggi Negeri
di Sulawesi Utara yaitu Universitas Sam Ratulangi, dengan mengambil Jurusan Teknik Elekto Program studi
Teknik Informatika. Selama perkuliahan penulis bergabung dengan beberapa organisasi yaitu Himpunan
Mahasiswa Elektro(HME), Badan Tadzkir Fakultas Teknik (BTFT), Badan Tadzkir Universitas (BTU), Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI), Korps HMI-Wati dan Generasi Baru Indonesia (GenBI) Sulawesi Utara.