Anda di halaman 1dari 12

KASUS FRAUD PENGADAAN BARANG SERTA ATURAN PENGADAAN BARANG DAN

JASA DI INDONESIA

TUGAS ARTIKEL
ISNA MELINIYATI/20416262201033

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

Akibatnya pelabuhan menolak unit yang


diserahkan oleh Pelindo karena merasa tidak
A. Kasus Fraud Pengadaan Barang butuh unit tersebut. Dalam prosesnya, terjadi
Pelindo II penunjukkan perusahaan pengadaan barang yang
Jakarta, Aktual.com — Panitia Khusus tidak memenuhi standar minimal.
(Pansus) Angket Pelindo II Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) hari ini kembali mengelar rapat “Penunjukkan perusahaan pengadaan barang
dengan menghadirkan Brigjen Victor Edi tidak memenuhi standar minimal lelang. Standar
Simanjuntak (Mantan Direktur Tindak Pidana minimal perusahaan yang mengikuti lelang
Ekonomi Khusus). Rapat yang dibuka pukul pengadaan barang yakni mempunyai
10.46 WIB dinyatakan terbuka untuk umum pengalaman lima tahun,” jelasnya.
dengan agenda membahas kasus pengadaan 10
unit mobil crane, QCC dan Simulator Mobil Pihaknya menungkapkan bahwa tender telah
Crane yang menelan anggaran Rp456.500.000. dilakukan dua kali. Tender pertama diikuti oleh
lima perusahaan dan digugurkan karena PT.
Ketua Pansus Angket Pelindo II, Rieke Diah Guangxi Narishi Century Equipment sebagai
Pitaloka mengungkapkan, pengadaan 10 mobil salah satu perusahaan peserta lelang memberikan
crane yang dilakukan Pelindo II tidak penawaran melampaui harga perkiraan sendiri
berdasarkan prosedur sehingga menjadi temuan (HPS). Pada tender kedua hanya PT. Guangxi
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam jangka Narishi Century Equipment yang mengikuti
waktu 2010 sampai 2014. tender.
“Padahal, syarat minimal tender diadakan oleh
“Dari tata cara pengadaan serta mekanisme tiga peserta perusahaan. Tetapi tender kedua
kontrak barang dan jasa, tidak sesuai dengan tersebut tetap dilanjutkan dengan memenangkan
prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa,” ujar PT. Guangxi Narishi Century Equipment,”
Rieke di Jakarta, Rabu (21/10). jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, 10 unit mobil crane Sebelum Bareskrim menyatakan melanjutkan
tersebut tanpa melakukan peninjauan kebutuhan penyidikan dan mengantongi tiga alat bukti pada
pelabuhan terlebih dahulu. 26 Agustus 2015, kasus ini diketahui telah
melakukan tiga kali gelar perkara.
“Pada 28 Agustus 2015 Bareskrim melakukan Bengkulu, Teluk Bayur, Banten, Cirebon dan
Penggeledahan kantor RJ Lino dan menemukan Jambi yang dijadikan sebagai alat untuk
audit dari BPK yang berisi pelanggaran- mengangkat dalam kegiatan bongkar muat di
pelanggaran oleh Pelindo, Bareskrim sempat dermaga konvensional seperti pipa baja, crumb
dihalang-halangi oleh Dirut Pelindo. Setelah rubber, girder, beam, equipment, ataupun peti
dinyatakan akan dilakukan penangkapan, baru kemas kosong dan juga direncanakan sebagai
dipersilahkan,” jelasnya. kegiatan di lapangan penumpukan konvensional.

Pada saat itu Bareskrim melakukan penyitaan Berdasarkan dokumen Rencana Kerja dan Syarat
alat bukti berupa surat audit BPK, CPU data-data (RKS) penggunaan mobile crane ini merupakan
QCC, simulasi mobil crane dan log book dan kebutuhan di delapan anak cabang Pelindo II
Unit mobil crane diberikan police line. (Laporan: tersebut. Pada bulan Juni 2012, PT. Pelabuhan
Dadangsah) Indonesia II (Persero) menandatangani kontrak
pengadaan 10 unit mobile crane dengan
perusahaan vendor asal Tiongkok bernama
Sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis inti Guangxi Narishi Century Equipment Co, Ltd
sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan, (Guangxi) senilai Rp. 45,6 miliar. Jangka waktu
menurut Abbas Salim dalam bukunya pelaksanaan pekerjaan selama 180 hari sejak 8
Manajemen Transportasi yaitu memiliki peran Juni 2012 sampai dengan 8 desember 2012.
penting untuk menjamin kelangsungan dan Kemudian, pengadaan dilakukan melalui
kelancaran angkutan laut, sehingga dengan pelelangan ulang dengan menggunakan metode
tersedianya prasarana transportasi laut yang pemasukan dokumen penawaran dua sampul.
memadai tersebut akan mampu menggerakkan Dan peserta lelang yang memasukkan penawaran
dan menggairahkan kegiatan ekonomi negara sebanyak dua perusahaan tersebut yaitu Guangxi
dan masyarakat. Pembangunan ekonomi dan PT Ifani Dewi (Ifani). Namun, yang lolos
membutuhkan jasa angkutan yang cukup serta evaluasi administrasi dan teknis hanya Guangxi.
memadai, tanpa adanya transportasi sebagai Selain itu, harga perhitungan sendiri (HPS)
saran penunjang tidak dapat diharapkan Owner Estimate (OE) oleh PT. Pelabuhan
tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha Indonesia II (Persero) senilai Rp. 46,2 miliar.
pembangunan ekonomi suatu Negara (Salim, Sedangkan penawaran harga dari Guangxi senilai
2007: 1). Krisis yang dialami oleh PT. Pelabuhan Rp. 45,9 miliar dengan waktu pelaksanaan
Indonesia II (Persero) atau Pelindo II yaitu selama 180 hari. Kemudian, setelah dilakukan
muncul karena adanya pemberitaan kasus klarifikasi dan negosiasi, maka diperoleh
korupsi oleh Direktur Utama PT. Pelabuhan kesepakatan harga senilai Rp. 45,65 miliar.
Indonesia II yaitu Richard Joost Lino atau yang Selanjutnya, Guangxi menyerahkan jaminan
biasa dipanggil R. J. Lino. Pemberitaan kasus pelaksanaan dengan nilai Rp. 2,2 miliar yang
terdakwanya R. J. Lino yang diduga korupsi berlaku sampai tanggal 30 Januari 2013. Dalam
pengadaan 10 unit mobile crane di PT. Pelabuhan proses pelaksanaan pekerjaan pengadaan 10 unit
Indonesia II. Awal kronologis kasus mobile mobile crane, mengalami dua kali addendum.
crane PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) II ini Addendum pertama No. HK.566/21/10/PI.II-12
diperoleh berdasarkan atas data dan informasi tanggal 3 Desember 2012 dengan perubahan
dari penelusuran metrotvnews.com, yaitu pada skema pembayaran dan perubahan kurs
pengadaan sepuluh unit mobile crane pada jaminan pembayaran. Berawal dari surat
berkapasitas 25 ton dan 65 ton tersebut Guangxi, pada 17 Oktober 2012 perihal saran
direncanakan untuk digunakan di delapan cabang perubahan kontrak. Dilanjutkan dengan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yaitu penandatanganan minutes of meeting antara PT.
Pelabuhan Panjang, Palembang, Pontianak,
Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan Indonesia II (Persero) telah melakukan proses
Guangxi pada 27 November 2012 yang pengadaan 10 senilai Rp 45,6 miliar, sesuai
menyepakati perubahan skema pembayaran dan dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku,
perubahan kurs jaminan pembayaran. Addendum melalui dua kali pelelangan dengan total peserta
pertama tersebut tidak mengubah waktu 8 perusahaan lokal dan asing.
pelaksanaan pengerjaan dan pengenaan denda
tetap berlaku. Addendum kedua yang No. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
HK.566/14/10/PI.II-13 tanggal 8 Agustus 2013 telah melakukan proses pengadaan 10 sesuai SK
dengan perubahan pada tempat penyerahan yang Direksi PELINDO II tentang Prosedur dan Tata
semula ke Cabang Pelabuhan Panjang, Cara Pengadaan Barang atau Jasa di Lingkungan
Palembang, Pontianak, Bengkulu, Teluk Bayur, PELINDO II. Dasar penggunaan SK Direksi bagi
Banten, Pengadaan barang dan jasa di lingkungan
perusahaan adalah mendasarkan pada PP 45
Cirebon dan Jambi diubah menjadi hanya ke Tahun 2005 dan Peraturan Menteri BUMN No. 5
Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu juga terjadi Tahun 2008. Pengadaan untuk meningkatkan
pengurangan biaya pekerjaan senilai Rp. 190 juta produktivitas dalam hal kecepatan penanganan
akibat perubahan tempat penyerahan tersebut. barang. Bahkan pengadaan 10 dilakukan melalui
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen pelelangan dengan
kontrak dan pendukungnya, menunjukkan
adanya permasalahan-permasalahan. Prosedur besaran anggaran Rp. 58,9 miliar. Setelah
evaluasi harga penawaran diketahui melalui proses penilaian dan negosiasi maka
menyimpang dari ketentuan yang berlaku. terealisasi sebesar Rp 45,6 miliar. Penganggaran
Kemudian juga terjadi kekurangan penerimaan pengadaan crane tersebut ada dalam Rencana
senilai Rp. 456,5 juta atas denda maksimal Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
kurang dari ketentuan. Dari 10 unit mobile crane 2011 seperti yang dijelaskan di atas. Adapun
itu juga tidak bisa digunakan secara maksimal. pengadaan dilakukan secara lelang terbuka,
Selain karena tidak dapat mengangkat barang- dimana dilakukan dua pelelangan. Berdasarkan
barang secara optimal, teknologinyapun kuno. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
Akibatnya yaitu 10 unit mobile crane impor yang Tahun 2011 Nomor HK.56/1/3/PI.II-11 bulan
diterima Pelindo II sejak 2013 itu belum bisa Januari 2011 bahwa hasil dari RKAP tersebut
dioperasikan sesuai kemampuannya dan adalah : Tabel 1.1 Rencana Kerja Anggaran
mangkrak di Pelabuhan Tanjung Priok. Selain Perusahaan (RKAP) Tahun 2011
data dan informasi yang diperoleh penulis dari
media metrotvnews.com tersebut, penulis juga Sumber : www.indonesiaport.co.id
mengkaji lebih dalam mengenai data dan
informasi yang dikeluarkan oleh PT. Pelabuhan Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh
Indonesia II (Persero) yaitu merupakan didapat penulis dari White Book IPC bahwa awalnya
melalui website perusahaan (indonesiaport.co.id) pengadaan direncanakan untuk Cabang Banten,
bahwa Pelindo II telah melakukan proses Panjang, Palembang, Jambi, Teluk Bayur,
pengadaan 10 mobile crane dengan anggaran Pontianak, Cirebon dan Bengkulu. Tetapi dalam
sebesar Rp. 58.922.500.000, sesuai dengan perkembangan selanjutnya, alat ditempatkan dan
mekanisme dan ketentuan yang berlaku, yaitu digunakan di PT. Pelabuhan Tanjung Priok,
melalui dua kali pelelangan dan kemudian dengan pertimbangan bahwa PT. Pelabuhan
Pengadaan 10 unit dapat direalisasikan dengan Tanjung Priok sedang melakukan penataan
harga sebesar Rp. 45.650.000.000 yang berarti kembali pola layanan di setiap terminalnya, dan
23% di bawah anggaran. PT. Pelabuhan alat dibutuhkan dalam penataan pola layanan
dimaksud. Selain itu, alat dapat juga digunakan pemberitaan kasus dugaan korupsi R. J. Lino
sebagai back-up alat utama. dengan penggeledahan langsung ke kantor R. J.
Lino tersebut ditanggapi langsung oleh pihak
Sebelum alat diterima, terlebih dahulu dilakukan yang terkait, sehingga memicu media untuk
pengecekan performa alat meliputi : 1. Tes menarik reaksi langsung dari R.
standar pabrik 2. Tes fungsi dan kesesuaian
spesifikasi alat 3. Tes kehandalan alat dan J. Lino. Seperti yang dimuat pada salah satu
penerbitan sertifikasi kelayakan alat dari PT Biro media online nasional Okezone.com oleh Ari
Klasifikasi Indonesia (Persero) sehingga layak (2015), bahwa response R. J. Lino dalam
dioperasikan Selain dugaan korupsi mobile percakapan melalui telepon selulernya yang di
crane, terdapat beberapa kasus dugaan korupsi loud-speaker dengan Menteri Perencanaan
yang telah dilaporkan Federasi Serikat Pekerja Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas,
(FSP) BUMN, yaitu: Pertama, pembelian lahan Sofyan Djalil, yaitu bahwa dia mengklarifikasi
PT. Dok Koja Bahari (DKB) pada 2010 yang kasus crane yang 10 buah itu sudah clear, telah
semula nilai kesepakatan nya Rp 150 miliar diproses dan diperiksa berkalikali oleh BPK. R.
tetapi diduga digelembungkan menjadi Rp 350 J. Lino sangat kecewa dengan tindakan
miliar. Kedua, dugaan korupsi pengadaan sistem penggeledahan terhadap kantornya tersebut yang
Informasi Teknologi dengan nilai mencapai Rp dilakukan oleh Bereskrim Polri, dia pun berkata
100 miliar. Ketiga, mengenai permasalahan bahwa akan segera berhenti menjabat jika kasus
kasus Istri dari Direktur Utama PT. Pelabuhan ini tidak clear pada hari itu juga. Selain itu,
Indonesia II (Persero) yang mendominasi pada pemberitaan penggeledahan kantor R. J. Lino
tahun 2013. Masalah tersebut mengenai tersebut, membuahkan tanggapan langsung dari
intervensi Istri Dirut tersebut terbukti dengan Wakil Presiden Republik Indonesia yaitu Jusuf
menggunakan kendaraan Hyundai H-1 bernopol Kalla bahwa penggeledahan tersebut tidak pantas
B77BTY atas keperluan pribadi yang merupakan untuk langsung diekspose sebelum benar-benar
ialah kendaraan operasional untuk tamu sesuai seseorang ditetapkan tersangka pada kasus
Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor tersangkut. Tutur nya langsung melalui
PL624/1/5/PI.II-12 kepada PT Tri Karya Sejati. wawancara dengan Metro TV hari Kamis tanggal
Ketiga, masalah bongkar muat peti kemas atau 3 September 2015,
dwelling time yang dioperasikan tidak sesuai
jadwal yang telah ditentukan di PT. Pelabuhan “Ya pokoknya suatu pemeriksaan jangan
Indonesia II (Persero) pada tahun 2015 yang diekspose dulu sampai orang itu punya bukti
membuat Presiden Republik Indonesia Bapak bersalah dulu. Itu perintah presiden, itu
Joko Widodo geram dan kecewa. Keempat, pedomannya dan sesuai aturan ya begitu"
mengenai kesalahan dalam penanganan kasus (Liputan6.com, 2015). Kasus dugaan korupsi
Makam Mbah Priok di tahun 2010 yang mobile crane oleh R. J. Lino tersebut mulai
mengakibatkan korban jiwa. Kemudian, di tahun memuncak pada saat persoalan iklan advertorial
yang sama, terjadi juga pemogokan karyawan miliaran rupiah yang dimuat oleh PT. Pelabuhan
Terminal Peti Kemas (TPK) Koja. Kemudian Indonesia II pada dua media massa nasional yaitu
yang kelima yaitu mengenai aksi mogok kerja Kompas dan Bisnis Indonesia. Karena, iklan
Pelindo II yang berujung pemecatan 33 tersebut dipublish di tengah masalah kasus
Karyawan di tahun 2013 Terakhir dan aksi korupsi Pelindo II yang belum usai. Hal tersebut
solidaritas stop operasi JICT pada tahun 2015 memicu publik atau pihak luar perusahaan untuk
(Metrotvnews.com, Hardiat Dani Satria: 2015). memberi tanggapan langsung, yang salah
Di luar dari kasus dan masalah yang dihadapi satunya yaitu oleh Menteri Koordinator Bidang
oleh PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero), Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli. Dia
memberi “tamparan” terhadap aksi peluncuran memeriksa lebih lanjut Dian (Mantan Direktur
iklan advertorial tersebut kepada Direktur Utama Keuangan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)),
Pelindo II atau Richard Joost Lino, bahwa Rizal Moch. Soleh (Asisten Manajer Teknik Mesin dan
Ramli mengingatkan Pelindo II untuk tidak Instalasi Listrik Cabang Pontianak Pelindo II),
mengaburkan masalah Pelabuhan Tanjung Priok Dedi Iskandar (Asisten Senior Manajer (ASM)
dengan memasang iklan pembangunan New Properti II Subdit Perencanaan dan
Priok tersebut. Krisis yang terjadi di Pelindo II Pengembangan Bisnis II Pelindo II) dan Mashudi
ini mulai termuat oleh media sejak adanya Sanyoto (Direktur Teknik dan Operasi PT Jasa
penggeledahan penyidik Bareskrim pada bulan Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI). Menurut
Agustus 2015 di kantor Direktur Yuyuk Andriati yaitu sebagai Pelaksana Harian
Kepala Biro Humas KPK, Dian akan diperiksa
Utama PT. Pelabuhan Indonesia II, R. J. Lino. untuk tersangka R. J. Lino dan untuk Moch.
Seperti yang dimuat pada salah satu media Soleh, Dedi Iskandar serta Mashudi Sanyoto
nasional yaitu Liputan6.com, bahwa Kapolri akan diperiksa sebagai saksi. Juga masih akan
Jenderal Pol Badrodin Haiti memastikan ada saksi-saksi lainnya yang akan diperiksa lebih
penyidik Bareskrim Polri akan memeriksa Dirut lanjut (Sindonews.com, Rakhmatulloh: 2016).
Pelindo II R. J. Lino terkait dengan kasus korupsi
proyek pengadaan mobile crane di Pelindo II. Pengacara PT Pelabuhan Indonesia II
Penggeledahan kantor PT. Pelindo II di (Persero) atau IPC Frederick
Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan oleh Yunadi menegaskan pengadaan 10
Bareskrim Polri, pada Jumat 28 Agustus 2015. unit mobile crane telah mengikuti prosedur
Dirtipideksus saat itu Brigjen Victor dan peraturan yang berlaku serta sejalan
Simanjuntak yang mengatakan bahwa dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
penggeledahan didasarkan atas dugaan adanya “Terkait pengadaan, Pelindo II juga telah
pengadaan mobile crane yang tidak sesuai aturan melaksanakan rekomendasi sebagaimana
(Liputan6.com, RON/MUT: 2015). Kemudian hasil audit yang dilakukan Badan Pemeriksa
kasus ini berlanjut dengan adanya tersangka lain Keuangan (BPK) terhadap pengadaan 10
atas kasus korupsi tersebut yaitu Ferialdy unit mobile crane terdiri dari 3 unit kapasitas
Noerlan sebagai Direktur Operasi dan Teknik 25 ton) dan 7 unit (kapasitas 65 ton),”
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) pada tutur Frederick Yunadi dalam keterangan
tanggal 28 Agustus 2015 (Tempo.co, Larissa tertulis, Senin (23/11/2015).
Huda: 2015). Dan pada hari Jumat tanggal 18 Kemarin Frederick mendatangi Bareskrim
Desember 2015, Komisi Pemberantasan Korupsi Polri terkait pemeriksaan pengadaan 10
(KPK) menetapkan R. J. Lino sebagai tersangka mobil crane. Ia mengatakan bahwa ini
korupsi korupsi pengadaan Quay Container merupakan kepatuhannya sebagai warga
Crane (QCC) di PT. Pelabuhan Indonesia II negara yang baik setelah menerima Surat
(Persero) tahun anggaran 2010, yang diduga Panggilan pertama nomor S.
dilakukan mantan Direktur Utama PT Pelindo ll Pgl/2851/XI/2015/Dit Tipideksus pada
Richard Joost Lino yaitu disangka telah tanggal 19 November 2015.“ Ini merupakan
melanggar pasal 2 ayat 1 dan atau pasal 3 bentuk kooperatif dan kepatuhan beliau
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 terhadap Bareskrim Polri”.
sebagaimana telah diubah dengan Undang- Lebih lanjut, Frederick
Undang Nomor 20 Tahun 2001 Juncto Pasal 55 Yunadi menuturkan IPC pada tahun 2011
ayat 1 ke-1 KUH Pidana tentang Pemberantasan mengadakan lelang terbuka untuk pengadaan
Tindak Pidana Korupsi. (Liputan6.com, Putu 10 unit mobile crane dengan anggaran Rp
Merta Surya: 2016). Kemudian, KPK juga 58,9 miliar. Pengadaan mobile crane ini
dalam rangka meningkatkan produktivitas, total biaya yang harus dibayarkan IPC kepada
khususnya kecepatan penanganan barang di mereka adalah sebesar Rp. 37.970.277.778
pelabuhan. sebelum pajak.
Proses pengadaan mengikuti SK Direksi IPC “Sehingga tidak benar jika pengadaan mobile
tentang Prosedur dan Tata Cara Pengadaan crane merugikan negara karena kemahalan.
Barang / Jasa di Lingkungan IPC. Dasar Faktanya, harga pengadaan lebih rendah
penggunaan SK Direksi adalah Peraturan dibandingkan yang dianggarkan perusahaan,
Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2005 dan harga mobile crane dengan mesin Volvo dan
Peraturan Menteri BUMN Nomor 5 Tahun transmisi Harbin jelas termasuk harga
2008. yang sangat kompetitif,” ujar Frederick
Lelang pertama dilakukan pada Agustus 2011 Yunadi.
yang diikuti oleh lima perusahaan, yaitu PT Lebih lanjut Direktur Teknik IPC
Altrak 1978, PT Traktor Nusantara, PT menegaskan, pengadaan 10 unit mobile
Hyundai Corporation, PT Berdikari Pondasi crane juga telah diaudit oleh BPK pada tahun
Perkasa dan Guanxi Narishi Century M&E 2014. Berdasarkan hasil Auditama Keuangan
Equipment Co. Ltd. Lelang dianggap gugur Negara VII dengan nomor 10/Auditama
karena penawaran harga vendor pada alat VII/PDTT/02/2015, BPK merekomendasikan
tertentu (khususnya kapasitas 65 ton) masih agar IPC mengenakan sanksi maksimum
lebih tinggi dibandingkan harga perkiraan sebesar 5% kepada kontraktor atas
sendiri (HPS). keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
Kemudian dilakukan lagi lelang pada Oleh Pelindo II, rekomendasi tersebut sudah
November 2011 yang diikuti oleh enam dilaksanakan dengan dibuktikan melalui
peserta, yaitu PT Altrak 1978, PT Traktor surat ke BPK tertanggal 6 April 2015
Nusantara, PT Hyundai Corporation, PT mengenai tindak lanjut atas temuan
Berdikari Pondasi Perkasa dan Guanxi BPK tersebut. “Sebelumnya kami
Narishi Century M&E Equipment Co. Ltd mengenakan denda 4% kepada kontraktor
dan PT Ifani Dewi. atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
“Namun pada saat rapat penjelasan hanya tiga Menurut BPK, seharusnya dikenakan denda
perusahaan yang hadir dan pada tahap maksimum 5% agar tidak terjadi kekurangan
berikutnya hanya dua perusahaan yang penerimaan yang bisa dianggap sebagai
memasukkan penawaran, yaitu Guanxi kerugian keuangan negara. Rekomendasi itu
Narishi Century M&E Equipment Co. Ltd sudah mereka jalankan dengan memberikan
dan PT Ifani Dewi. Hasil rekapitulasi denda tambahan sebesar 1% atau Rp 456,5
evaluasi dan penelitian dokumen adminitrasi juta kepada kontraktor,” paparnya.
dan teknis menyatakan Guanxi Narishi lulus Terkait dengan penempatan mobile
dan PT Ifani Dewi tidak,” tuturnya. crane yang tidak sesuai dengan rencana
Pada Januari 2012, lanjut Frederick investasi sebagaimana ditanyakan oleh BPK
Yunadi, Guanxi Narishi dinyatakan keluar dalam auditnya, hal itu disebabkan adanya
sebagai pemenang lelang dengan harga perubahan kebutuhan sejalan dengan
penawaran setelah pajak pertambahan nilai perkembangan bisnis perusahaan.
(PPN) sebesar Rp 45.949.200.000. Setelah Semula pengadaan 10 mobile crane memang
negosiasi, harga justru turun menjadi Rp direncanakan untuk cabang Banten, Panjang,
45.650.000.000. Harga ini 23% lebih rendah Palembang, Jambi, Teluk Bayur, Pontianak,
dari anggaran dalam RKAP dan masih di Cirebon dan Bengkulu. Dalam perkembangan
bawah HPS. Bahkan setelah dipotong denda selanjutnya, Dewan Direksi sepakat
kepada pemenang tender sesuai arahan BPK, merelokasi alat dengan pertimbangan mobile
crane tersebut saat itu lebih dibutuhkan di (28/8/2015) lalu.
Tanjung Priok yang sedang menata pola
layanan di setiap terminalnya. Viktor mengatakan, pihaknya melakukan
“Jadi, masalah audit BPK ini sebenarnya penggeledahan sebab adanya laporan ke polisi
sudah clear. Hasil audit tidak menyatakan terkait dugaan kasus korupsi di PT Pelindo II.
adanya kerugian keuangan negara. BPK Temuan awal penyidik pada kasus ini, yaitu
hanya merekomendasikan agar dikenakan adanya 10 mobile crane yang tidak berfungsi.
denda tambahan kepada kontraktor yang
mana hal itu sudah mereka tindaklanjuti dan "Jadi ternyata keefektivitasan mobile crane ini
jalankan,” tandas Frederick Yunadi. berpengaruh ke proses dwell time (bongkar
Frederick Yunadi menambahkan, sebelum muat). Apalagi dwell time ini sudah arahan
disita polisi, 10 unit mobile crane tersebut Presiden. Jadi harus kita usut terus," ujar Victor.
juga sudah beroperasi. Berdasarkan
catatan log book dan nota jasa layanan, Meski sudah berada di tahap penyidikan, belum
peralatan tersebut menghasilkan pendapatan ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus
Rp 3,7 miliar selama periode April 2014 – pengadaan crane ini. Polisi menyatakan,
Juli 2015. sejumlah saksi akan diperiksa, termasuk RJ Lino.
“Bahkan hingga saat terjadinya penyitaan,
mobile crane tersebut sedang beroperasi. Jadi Pengadaan mobile crane ini juga menjadi sorotan
tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa KPK. Lembaga antikorupsi ini sudah melakukan
mobile crane tersebut penyelidikan sejak tahun lalu, namun sampai saat
mangkrak,” tegasnya. Suara.com - > ini belum juga ada tersangka yang ditetapkan.

Jika Bareskrim Polri fokus mengusut mobile


Pengadaan mobile crane yang dilakukan oleh crane yang di Tanjung Priok tidak berfungsi,
Pelindo II menuai sorotan penegak hukum. Tak KPK menyasar pada pengadaan crane di
hanya Bareskrim Polri, radar KPK juga sejumlah pelabuhan yang berada di bawah
mendeteksi kejanggalan dalam pengadaan itu. naungan Pelindo II di antaranya pelabuhan di
Palembang, Pontianak, Lampung, tahun
Bareskrim membuka penyidikan dan melakukan anggaran 2010 . Proses penunjukan perusahaan
penggeledahan pada Jumat (28/9) pekan lalu. penyedia mobile crane menjadi sorotan.
Sejumlah ruangan di kantor Pelindo II digeledah,
termasuk ruangan Dirut RJ Lino. Terkait dengan penunjukan itu, Lino mengakui
bahwa dirinya memerintahkan penunjukan
Kabareskrim Komjen Budi Waseso mengatakan langsung, bukan melalui mekanisme tender. Lino
penggeledahan ini dilakukan sebagai bentuk mengatakan dilakukan penunjukan langsung
tindak lanjut dari persoalan dwell time. Dari setelah berulangkali lelang gagal dilakukan.
penelusuran penyidik, muncul temuan bahwa
tidak berfungsinya beberapa mobile crane di Menurut Lino, persoalan bermula dari tahun
Tanjung Priok menjadi faktor penyebab 2007 ketika sejumlah dermaga memerlukan
molornya waktu bongkar muat barang. crane untuk mengangkat peti kemas. Namun
entah karena apa, kata Lino, crane tak pernah bisa
"Ada pengadaan mobile crane yang kami duga didatangkan.
tak sesuai aturan. Maka itu kita geledah untuk
mencari alat-alat bukti," kata Direktur Tindak "Begini, alatnya ini sudah dari tahun 2007, tapi
Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen nggak pernah bisa datang. Nggak pernah bisa
Victor E Simanjuntak saat dihubungi, Jumat
beres. Nggak pernah bisa ada. Gagal terus. Sudah
enam atau tujuh kali gagal," kata Lino usai
menjalani pemeriksaan di kantor KPK, April
2014 lalu.

"Kalau lelang gagal nggak ada uang keluar.


Nggak jadi-jadi. Makanya karena sudah terlalu
lama, kita prosedur tahun 2010 dengan cara yang
tidak biasa," sambungnya.

Ketika ditanya wartawan mengenai cara yang


tidak biasa tersebut adalah penunjukan langsung,
Lino membenarkan. Menurutnya penunjukan
langsung memiliki payung hukum, dalam
kondisi tertentu.

"Aturan kita ada. Jadi kalau lelang gagal itu bisa


ada pemilihan langsung. Kalau pemilihan
langsung gagal maka ada penunjukan langsung.
Apalagi di lapangan kalian tahulah. Pelabuhan
itu berapa lama kapal-kapal menunggu," ujarnya.

Karena penunjukan langsung itu, kata Lino,


sejumlah dermaga terkait bisa beroperasi dengan
optimal. Untung yang didapatkan pun cukup
besar.

"Saya terima konsekuensinya. Menurut saya


enggak salah, enggak merugikan negara, malah
menguntungkan semua orang. Bahkan harganya
lebih murah. (Sekarang) udah datang. Makanya
Pontianak dan pelabuhan lain, lebih bagus dan
untungnya lebih banyak," ujarB.
B. Aturan Pengadaan Barang dan Jasa Pengertian Pengadaan Barang dan Jasa
di Indonesia Pemerintah
Langkah-langkah aturan dalam Proses Menurut Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1
Pengadaan Perpres 16 Tahun 2018 disebutkan bahwa:
Pengadaan melibatkan lebih dari sekadar Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk
menyerahkan kartu kredit perusahaan dan memperoleh barang/jasa oleh
membayar pembelian. Strategi pengadaan yang Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
efektif mencakup segala hal mulai dari Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai
mengidentifikasi barang dan jasa yang dari perencanaan kebutuhan sampai
dibutuhkan perusahaan hingga memelihara diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
dokumentasi dan catatan yang benar. Berikut
memperoleh barang/jasa. Kegiatan pengadaan
gambaran singkat proses pengadaan: barang/jasa tersebut dibiayai dengan
APBN/APBD, baik yang dilaksanakan
1. Identifikasi barang dan jasa yang dibutuhkan secara swakelola maupun oleh Penyedia
perusahaan barang/jasa.
2. Kirimkan permintaan pembelian (purchase
request)
3. Menilai dan memilih vendor Akuntansi Keuangan
4. Negosiasikan harga dan persyaratan
5. Buat pesanan pembelian (purchase order)
Proses pengadaan dapat dibagi dan dianalisis
6. Terima dan periksa barang yang dikirim
dari beberapa sudut. Perusahaan dan industri
7. Lakukan pencocokan tiga cara (three way
akan memiliki cara berbeda dalam mengelola
matching: (proses membandingkan pesanan
pengadaan biaya langsung dan tidak langsung.
pembelian; nota penerimaan barang dan faktur
Perusahaan barang, dibandingkan dengan
pemasok sebelum menyetujui faktur pemasok
perusahaan jasa, juga akan memiliki cara
untuk pembayaran. Ini membantu dalam
berbeda dalam mengelola biaya.
menentukan apakah faktur harus dibayar
sebagian atau seluruhnya).
Biaya Pengadaan Langsung vs. Tidak
8. Setujui faktur dan atur pembayaran
Langsung
9. Pencatatan (Recordkeeping)
Pembelanjaan langsung mengacu pada segala
Perlu diingat, bagaimana perusahaan
sesuatu yang berkaitan dengan harga pokok
membentuk proses pengadaan internalnya akan
penjualan dan produksi, termasuk semua barang
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran
yang merupakan bagian dari produk jadi. Untuk
perusahaan, industri, sumber daya manusia yang
perusahaan manufaktur, ini dapat berkisar dari
tersedia, dan struktur organisasi.
bahan mentah hingga komponen dan suku
cadang. Untuk perusahaan merchandising, ini
akan mencakup biaya pembelian barang
dagangan dari grosir untuk penjualan.

Untuk perusahaan berbasis layanan, biaya


langsung terutama akan menjadi biaya tenaga
kerja per jam dari karyawan yang melakukan
layanan. Pengadaan barang-barang yang
berkaitan dengan harga pokok penjualan secara banyak proses dan membutuhkan biaya yang
langsung mempengaruhi laba kotor perusahaan. besar untuk mengadakan bahan baku yang
digunakan untuk proses produksi perusahaan.
Sebaliknya, pengadaan tidak langsung
melibatkan pembelian yang tidak terkait dengan Proses ini berawal dari perencanaan
produksi. Ini adalah pembelian yang digunakan procurement dan berakhir pada pembayaran.
perusahaan untuk memfasilitasi operasinya. Dalam setahun, perusahaan melakukan
Pengadaan tidak langsung dapat melibatkan procurement selama beberapa kali untuk
berbagai macam pembelian termasuk pembelian bahan baku. Agar berjalan lancar,
perlengkapan kantor, materi pemasaran, perusahaan perlu membuat perencanaan yang
kampanye iklan, layanan konsultasi, dan banyak matang agar pembelian barang berjalan dengan
lagi. Perusahaan pada umumnya akan memiliki baik dan tidak melebihi anggaran yang telah
anggaran dan proses yang berbeda untuk dianggarkan.
mengelola biaya langsung dibandingkan dengan
biaya tidak langsung. Pengadaan langsung merupakan salah satu
metode yang umum dipilih oleh banyak
Akuntansi Pengadaan Barang vs. Jasa perusahaan.

Pengadaan adalah bagian dari proses Request for Proposal (RFP)


pengeluaran untuk semua jenis perusahaan,
tetapi perusahaan barang dan jasa menghitung Request for proposal adalah metode pengadaan
pendapatan dan biaya secara berbeda. Dengan yang dilakukan oleh perusahaan dengan
demikian, akuntansi untuk pengadaan barang mengirimkan permintaan formal berupa
juga akan berbeda dengan akuntansi untuk jasa pengajuan proposal. Biasanya, hal ini akan
pengadaan. dilakukan ketika perusahaan membutuhkan
pengadaan jasa.
Perusahaan yang berfokus pada barang perlu
menangani pengadaan barang tersebut sebagai Proposal akan dikirimkan ke sejumlah vendor
inventaris. Perusahaan-perusahaan ini sangat yang sesuai dengan kriteria kebutuhan. Vendor
mementingkan bidang ini pada manajemen yang tertarik akan menjawab permintaan
rantai pasokan. Perusahaan berbasis layanan tersebut dengan memberikan penawaran.
menyediakan layanan sebagai penghasil Penawaran yang telah disepakati akan berlanjut
pendapatan utama mereka sehingga mereka ke tahap kerjasama.
tidak terlalu bergantung pada rantai pasokan
(supply chain) untuk inventaris meskipun Tender Pengadaan Barang
mereka mungkin perlu membeli barang untuk
layanan berbasis teknologi. Anda pasti akrab mendengar istilah tender
dalam pengadaan perusahaan. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah
Metode Pengadaan Barang vendor yang akan mengajukan penawaran harga
dan barang. Perusahaan akan memilih vendor
Pengadaan langsung (Direct Procurement) yang sesuai dan vendor terpilih akan menjadi
mitra bisnis dalam proses pengadaan.
Direct Procurement merupakan metode
pengadaan yang mudah dan umum dilakukan Baik perusahaan maupun pemerintah dapat
oleh setiap perusahaan. Metode ini melalui mengadakan tender. Pada umumnya, tender
terbuka bagi siapa saja mulai dari perusahaan dan cepat
kecil hingga perusahaan besar. Cara ini Kemajuan teknologi mendorong munculnya
dianggap menjadi cara yang tepat bagi setiap electronic quotation yang dapat dibuat hanya
perusahaan untuk memperluas jaringan dan lewat computer atau gawai Anda. Hal ini bisa
mengembangkan usaha mereka. Anda lakukan lewat Paper.id, platform bisnis
terlengkap dan mudah digunakan. Dengan fitur
Tender berawal dari undangan untuk mengikuti quotation, Anda bisa membuat quotation dimana
tender. Setelah itu, peserta undangan akan saja dan kapan saja. Selain itu, Anda bisa
mengajukan proposal teknis. Proposal mengecek jumlah barang secara real time dan
perusahaan yang terpilih akan melakukan terintegrasi dengan invoice sehingga, barang
presentasi. Jjika terpilih, perusahaan akan akan berkurang atau bertambah secara otomatis
masuk ke tahap paling penting, auction atau begitu invoice dibuat. Mengelola barang jadi
lelang. Disini, perusahaan terpilih akan lebih mudah dan beban kerja Anda akan
mengajukan penawaran harga dan solusi terkait berkurang.
tender yang ada.
Vendor tunggal
Kini, metode ini telah berevolusi menjadi e-
tendering yang lebih modern dan praktis. Metode yang terakhir adalah vendor tunggal
Alurnya sama dengan proses tender dimana, ini hanya terjadi ketika hanya ada satu
konvensional tapi, metode ini menggunakan vendor yang mampu memenuhi kebutuhan suatu
internet sehingga, setiap pihak yang terkait tidak perusahaan akan barang yang dibutuhkan. Jika
perlu bertatap muka. itu terjadi, perusahaan akan melakukan
persetujuan dari pihak manajemen karena
Request for Quotation (RFQ) membutuhkan banyak pertimbangan.

Diantara semua metode pengadaan yang ada, Jika cocok, perusahaan akan melanjutkan
request for quotation merupakan metode yang kerjasama dengan vendor ke tahap selanjutnya.
paling gampang dan simpel. Perusahaan tidak Karena itu, perusahaan perlu mengkaji ulang
perlu melakukan penawaran secara resmi vendor yang ada serta pengadaan yang
karena, mereka hanya tinggal mengirimkan dilakukan. Dengan begitu, hal ini dapat
dokumen quotation kepada beberapa vendor menghindari kesalahan yang bisa terjadi.
sesuai dengan keinginan.
Setiap perusahaan memiliki pertimbangan
Dari penawaran yang ada, perusahaan akan tersendiri dalam memilih metode procurement
mengkaji proposal vendor dengan harga dan yang pas. Hal ini bergantung pada kebutuhan
barang sesuai kebutuhan. Jika sesuai, pihak dan situasi yang ada pada setiap perusahaan
perusahaan akan menawarkan surat kerjasama sehingga, mereka perlu melakukan perencanaan
kepada vendor yang diinginkan. yang tepat dengan memilih metode pengadaan
barang yang pas.
Dengan hanya mengirim quotation, perusahaan
bisa memilih vendor pengadaan dengan mudah
Apa perbedaan antara Pengadaan Tidak Langsung (Direct Procurement), Langsung (Indirect
Procurement) dan Jasa (Services Procurement)?

Pengadaan langsung, tidak langsung, dan layanan adalah anak perusahaan dari proses pengadaan menyeluruh
dan berbeda dalam aspek seperti definisi, penugasan, dan lainnya. Dengan melihat lebih dalam pada perbedaan
antara proses-proses ini dan memahami apa saja yang tercakup di dalamnya, para pemangku kepentingan akan
lebih mudah mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan.

Pengadaan Langsung (Direct Pengadaan Tidak Langsung Pengadaan Service (Services


Procurement) (Indirect Procurement) Procurement)
Akuisisi barang, bahan, dan / atauMencari dan membeli bahan, Pengadaan dan pengelolaan
jasa pembuatan tujuan barang, atau layanan untuk tenaga kerja kontingen dan
penggunaan internal layanan konsultasi
Contoh: Bahan mentah, mesin, dan Misal: Utilitas, manajemen Contoh: Layanan profesional,
barang yang dijual kembali fasilitas, dan perjalanan langganan perangkat lunak, dll.
Mendorong laba eksternal dan Menjaga operasi sehari-hari Digunakan untuk menyumbat
pertumbuhan pendapatan yang proses dan celah orang
berkelanjutan
Terdiri dari stok bahan atau suku Digunakan untuk membeli barang Digunakan untuk membeli
cadang untuk produksi habis pakai dan barang yang layanan dan staf eksternal
mudah rusak
Membangun hubungan pemasok Gunakan hubungan transaksional Menjaga hubungan kontrak satu
kolaboratif jangka panjang jangka pendek dengan pemasok kali dengan pemasok

Pengadaan Ramah Lingkungan (Green Procurement)

Misalnya, semakin banyak bisnis yang mempraktikkan pengadaan ramah lingkungan (juga dikenal sebagai
pengadaan ramah lingkungan atau pembelian berkelanjutan), membuat kebijakan yang menekankan pada
pengadaan dan pembelian barang dan jasa yang tidak terlalu merusak lingkungan dibandingkan alternatif yang
sebanding.

Kebijakan pengadaan hijau mencakup pengadaan barang atau jasa yang memiliki dampak yang lebih kecil
terhadap lingkungan dengan:

• Mengurangi limbah.
• Menurunkan emisi gas rumah kaca.
• Menghemat energi, air, dan tanah.
• Menggunakan sumber energi terbarukan.
• Tidak mengandung zat beracun atau mengeluarkan polusi.

Sebuah bisnis dapat memilih untuk membeli produk dari pemasok karena memiliki kemasan yang lebih sedikit
daripada produk yang sebanding karena mengandung bahan daur ulang sementara yang lain tidak.

Anda mungkin juga menyukai