Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR 2
TOKOH ARSITEKTUR MODERN PUNCAK
“ALVAR AALTO”

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUH. FAHREZA
STAMBUK : F 221 17 040

PRODI S1 TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

A. LATAR BELAKANG ALVA AALTOR


Alvar Aalto bernama asli Hugo Alvar Henrik Aalto adalah salah seorang arsitek dan
designer dari Finlandia. Di dilahirkan pada 3 Februari 1898 di Kuortane, sebuahkota di
Finlandia dan meninggal pada 11Mei 1976 di Helsinki. Semasa hidupnya,Alvar Aalto tidak
hanya mendisain rumahdan bangunan, tapi ia juga mendisain furniture dan glassware.
ayahnya, Johan Henrik Aalto adalah seorang surveyor tanah-tanah di Finlandia, ibunya Selly
Matilda adalah seorang kepala kantor pos. Pada tahun1916, ia mendaftarkan diri untuk
belajar arsitektur di Universitas Teknologi Helsinki,dan lulus pada tahun 1921. Kemudian
pada tahun 1923, ia membuka kantor arsitektur  pertamanya di Jyvaskyla, Finlandia Tengah.
Pada tahun berikutnya, ia menikah denganarsitek bernama Aino Marsio dan telah memiliki
dua orang anak. Anak pertamanya, Johanna “Hanni” Alanen Aalto, seorang wanita, lahir
pada tahun 1925. Anak kedua mereka seorang laki-laki bernama Hamilkar Aalto yang lahir
pada tahun 1928. Aino juga seorang arsitek, tapi ia lebih berkonsentrasi pada rancangan-
rancangan yang detailseperti interior design, furniture , lampu,glassware, dan lain
sebagainya.

Masa antara tahun 1950 hingga meninggal (1976), merupakan masa


puncak kariernya sebagai arsitek, merancang sejumlah bangunan penting dengan
berbagaifungsi antara lain gereja, kampus, kantor, perumahan, pusat kebudayaan, pabrik
danlain-lain di berbagai Negara. Aalto mendesain 500 gedung-gedung individu, tepatnya300
untuk yang telah dibangun, terutama di Finlandia. Ia juga membangun beberapa bangunan
di USA, Jerman, Italia dan Perancis.

Alvar Aalto, Arsitek sekaligus Desainer ini, ia lebih mengusung tema dan gayamodern
dan minimalis. Gaya desainnya juga tidak lepas dari peran istrinya yang berprofesi sebagai
arsitek yang lebih berkonsentrasi pada rancangan-rancangan yangdetail seperti interior
design, furniture, lampu, glassware, dan lain sebagainya.

Alvar Aalto terkenal dengan pendekatan humanistic untuk modernism ia


berusahamemuaskan kriteria sosial dan psikologi. Aalto juga mengembangkan
sendiri pendekatan fungsional yang erat sejajar dengan arsitek Deutscher Werkbund
dari periode yang sama. Alvar Aalto mempunyai konsep dualistis mengenai
penciptaanarsitektur. Menurutnya, arsitektur memerlukan waktu yang lama untuk
berkembang dan perkembangannya dapat terjadi pada dua tempat yang berbeda.

B. KONSEP DAN METODE YANG DI GUNAKAN


 Pada Tahun 1920, pada masa awal kariernya Alvar Aalto menjadi arsitek  pertama
yang tidak lagi terikat pada pengaruh budaya National Romantic dalam karyanya. Hal
itu terlihat pada gedung yang dirancangnya yakni gedung perkumpulan pekerja
(Wokers Club) di Jyvaskyla (1924-1925).
 Tahun 1930, berkembang dengan rancangan yang disebut InternationalStyle dan
menerapkan konsep Form Follow Function dari arsitektur Functionalism.
 Pada tahun 40-an Aalto cenderung bergaya Modern Kontemporer, terlihat pada
karya-karyanya yakni Baker House, Cambridge, Massachusetts(1947-1951).
 Pada tahun 1948 Aalto menggunakan konsep keharmonisan dalam bentuk dan
komposisi pada karya rancangannya National Pension Bank 
 Pengaruh Frank Lloyd Wright dan Le Corbusier cukup besar padarancangan Aalto.
Hal ini terlihat pada penggunaan bata merah exposed pada hampir semua
bangunannya. Dan dalam penggunaan jendela berbentuk pita (ribbon window) pada
beberapa karya rancangannya.
C. KARYA KARYA ALVAR AALTO
 BAKER HOUSE

Pada masa akhir perang dunia II, Aalto berusia 47 tahun, pindah ke Amerika Serikat
sehubungan dengan kondisi ekonomi Finlandia yang mengalami stagnasi akibat
perangdan kurang menguntungkan baginya. Di Amerika, Aalto mengajar di M.I.T
(Massachusetts Institute of Technology) Cambridge. Proyeknya yang cukup penting
dibuat pada masa itu, adalah Baker House, (1947-1951) di Cambridge,
Massachusetts,sebuah asrama untuk mahasiswa senior. Lokasinya di dalam kampus
pinggiran sungaiCharles, dengan pemandangan kearah sungai. Bangunan ini
sederhana, tanpa penonjolan elemen struktur (kolom, balok dan lain-lain), seperti
pada arsitektur fungsionalisme.

Sketsa awal menunjukkan


kelompok kamar yang
menghadap ke selatan dan,
karena lempengan satu sisi yang
sederhana tidak akan berisi
ruang yang cukup, beberapa cara
untuk meningkatkan kepadatan:
dengan blok paralel dalam
eselon, dengan ujung berbentuk
kipas, dan oleh "poligon lembut
raksasa" menyelesaikan sendiri
menjadi kurva berliku-liku, yang
akhirnya diadopsi."
 WOLFSBURG CULTURAL CENTER

Pusat Kebudayaan Wolfsburg, yang terletak sekitar 230 kilometer sebelah barat
Berlin di Wolfsburg, Jerman, dibangun dari tahun 1959 hingga 1962. Bangunan ini
dirancang oleh arsitek dan perancang Finlandia Alvar Aalto. Aalto lahir di Kuortane,
Finlandia dan belajar arsitektur di Universitas Teknologi Helsinki, lulus pada tahun
1921.

Bangunan ini terdiri dari empat bagian: perpustakaan kota, sekolah kecil untuk
pendidikan orang dewasa, area untuk hobi dan hiburan, dan area untuk pertemuan
klub dan acara layanan masyarakat. Desainnya terdiri dari beberapa ruang berbeda
yang memancar di sekitar alun-alun pusat. Lantai dasar berisi bisnis, akses
perpustakaan, dan departemen perpustakaan anak-anak. Auditorium, bengkel,
ruang klub, dan halaman terletak di lantai pertama.
Desain interiornya bermain dipencahayaan dan
bagaimana memasuki ruang. Ada berbagai
skylight geometris yang membawa cahaya di
dalamnya. Jelaslah bahwa Aalto ingin penduduk
Wolfsburg memiliki lampu baca yang memadai di
ruang perpustakaan, dan ia merancang
penempatan skylight yang sangat skematis ini
 HOUSE OF CULTUR

Awalnya dibangun sebagai markas untuk Partai Komunis Finlandia, House of Culture
(Kultuuritalo dalam bahasa Finlandia) sejak itu telah memantapkan dirinya sebagai
salah satu tempat konser paling populer di Helsinki. [1] Terdiri dari blok kantor
tembaga bujursangkar, auditorium bata melengkung, dan kanopi panjang yang
mengikat mereka bersama, House of Culture mewakili puncak karya Alvar Aalto
dengan arsitektur bata merah di tahun 1950-an.

Berfungsi sebagai markas partai


politik berarti fasilitas itu harus
dilengkapi untuk urusan administrasi
dan birokrasi harian serta acara
publik khusus, semua sesuai dengan
ideologi politik yang diwakilinya. Dua
elemen utama dari program muncul
sebagai dua elemen utama dari
kompleks, ruang di antara mereka
berfungsi sebagai plaza publik dan
ruang resepsi.
Auditorium ditata sebagai clamshell yang luas dan asimetris yang jauh lebih luas
daripada yang dalam. Terpal dari beton, kayu, dan genteng, aula menempatkan arti
penting yang signifikan dalam mengendalikan akustik: bahan-bahan tersebut dirakit
menjadi panel khusus yang mencerminkan atau menyerap suara, berdasarkan
kebutuhan khusus dari setiap bagian ruangan. Panel tertentu bahkan dapat dihapus
atau dipertukarkan berdasarkan jumlah peserta dan jenis acara yang sedang
berlangsung, sambil tetap mempertahankan tata letak dan estetika umum yang
diharapkan oleh Aalto.

Tempat duduk di auditorium dipecah menjadi berbagai subbagian, masing-masing


dengan jejak kaki yang unik dan kualitas visual. Ruang orkestra sebelum panggung
luas dan datar, memungkinkan untuk konfigurasi variabel seperti dengan panel
akustik di sepanjang dinding. Gang-gang membagi masing-masing sub-zona dari satu
sama lain, seperti halnya sepasang kolom beton bersirip elegan di ujung belakang
ruangan. Subdivisi ini menciptakan kesan bahwa setiap zona tempat duduk adalah
ruangnya sendiri, meskipun disatukan dalam fokus mereka di atas panggung.
D. IMPLEMENTASI KONSEP PADA KARYA DESAIN TOKOH
 BAKER HOUSE

Dapat dilihat dari kedua bangunan ini alvar aalto menggunakan konsep yang sama
pada kebanyakan bangunannya yaitu penggunaan batu bata pada dinding bagian
luar bangunan baker house dan house of culture. Alvar aalto juga dengan terang
terangan mengekspos dinding batu bata tersebut. Pada bangunan baker house alvar
aalto menggunakan konsep “form follow function” hal ini bisa dilihat dari peletakan
jendela pada bangunan baker house yang semuanya menghadap kea arah sungai.
Alvar aalto menggunakan sungai tersebut view bagi para mahasiswa yang
menempati baker house.

 WOLFSBURG CULTURE CENTER

Alvar aalto juga nenerapkan konsep arsitektur modernis organic yang dapat kita
rasakan pada penggunaan material serta furniture di0 bangunan Wolfsburg culture
center.
Desain interior bermain dengan pemanfaatan cahaya alami yang langsung memasuki
ruangan dan juga berbagai skylight geometris yang membawa cahaya masuk
kedalam setiap ruangan.

E. DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4443513/Alvar_Aalto_Arsitek_dan_Desainer_Finlandia

https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://www.archdaily.com/
783388/ad-classics-house-of-culture-alvar-aalto&prev=search

Anda mungkin juga menyukai