Anda di halaman 1dari 11

1.

LATAR BELAKANG ARSITEKTUR MODERN PUNCAK

Perang Dunia II (1941 – 1945) menimbulkan kerusakan pada gedung-


gedung dan rumah tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia
akan rumah tinggal dan gedung-gedung menjadi latar belakang pada periode
ini. karena kerusakan akibat perang tersebut perlu dibangun kembali , maka
usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain dengan fabrikasi
komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional sesuai dengan tujuan
Revolusi Industri . Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain ornamen
dianggap sebagai suatu kejahatan dan klassisme baru yang pernah diapakai
oleh kaum fasis dan nazi menjadi simbol negatif dan perlu ditolak.

Dalam sejarah Arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa


perjalanan Arsitektur dapat dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni:
a) Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-
an dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern. Dimana tahun
50-an di sebut mass production (produksi bahan bangunan oleh pabrik).
Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi
komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada
rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya
dan gejala ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat dianggap
bersifat Internasional.

b) Bagi mereka yang menempatkan Arsitektur sebagai karya yang estetik dan
artistik, tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur
Moderen dengan alasan antara lain:
1. Karena Arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya.
Tahun-tahun itu, nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro Arsitektur,
bukan arsiteknya.
2. Walaupun Arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak
bisa dihilangkan adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis
itu sama saja bohong/ omong kosong.
3. Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan
bahan-bahan bangunan yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.
4. Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,
simpel, bidang-bidang kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti
tidak ada apa-apanya kecuali geometri dan bahan. (Dengan demikian, siapa
pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya arsitek atau bukan. Kalau sudah
begini, apa gunanya sekolah arsitek?)
5. Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang
disharmoni, tidak menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa, di mana
bentukan yang geometrik dianggap merusak dan memperburuk wajah
lingkungan yang masih kental dengan wajah-wajah neoklasik/pramodern.
6. Dengan hilangnya batas dunia, mengakibatkan hilangnya privacy. Contoh:
diterapkannya open plan, yang berarti anti privacy.
Pada masa ini timbul aliran yang disebut Eklektisisme, aliran yang
berpedoman mengambil yang paling baik diantara yang sudah ada, untuk
digunakan sebagai bagian dari sesuatu yang baru. Prinsip-prinsip
perancangannya didasari pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil
penemuan teknik serta keindahan mesin, menginginkan satu kesatuan antara
manusia dengan lingkungannya.
2. Tokoh arsitektur modern puncak

LOUIS I.KAHN
Lou (nama panggilan) adalah salah satu
arsitek ternama dunia berkebangsaan Amerika,
tepatnya di Philadelphia, Pennsylvania. Lahir
pada tanggal 20 Februari 1901 di Estonia
dengan nama Louis Isadore Schmuilowsky,
telah menerima berbagia penghargaan di bidang
arsitektur selama hidup dan setelah meninggal
dunia pada 1974, diantaranya: AIA Gold Medal
pada tahun 1971, Royal Gold Medal oleh RIBA
(1972).

3. LATAR BELAKANG
Louis Kahn, dilahirkan dalam keluarga Yahudi yang miskin di Pärnu ,
sebelumnya di Kekaisaran Rusia , tetapi sekarang di Estonia . Dia
menghabiskan masa kecilnya di Kuressaare di pulau Saaremaa , yang saat itu
bagian dari Kegubernuran Livonia Kekaisaran Rusia . Pada usia tiga tahun, ia
melihat batu bara di kompor dan terpikat oleh cahaya batu bara. Dia menaruh
batu bara di celemeknya, yang terbakar dan membakar wajahnya.Ia membawa
bekas luka ini selama sisa hidupnya.
Pada tahun 1906, keluarganya beremigrasi ke Amerika Serikat, karena
mereka takut ayahnya akan ditarik kembali ke militer selama Perang Rusia-
Jepang . Tahun kelahirannya mungkin telah dicatat secara tidak akurat dalam
proses imigrasi. Menurut film dokumenter putranya tahun 2003, keluarga itu
tidak mampu membeli pensil. Mereka membuat tongkat arang sendiri dari
ranting yang dibakar sehingga Louis bisa mendapatkan sedikit uang dari
menggambar. Kemudian ia mendapat uang dengan bermain piano untuk
mengiringi film bisu di bioskop. Ia menjadi warga negara yang dinaturalisasi
pada 15 Mei 1914. Ayahnya mengubah nama mereka menjadi Kahn pada
tahun 1915.
4. KONSEP DAN METODE DASAIN
Di awal karirnya, Lou yang lulus menjadi sarjana arsitek pada tahun
1924, mengalami kesulitan dalam menemukan ciri desainnya, pada masa itu
merupakan masa baru dimana rumah-rumah dibangun dengan dinding kaca
dan beton, dan Lou mengalami masalah dengan gaya bangunan modern ini
sehingga dia memulai perjalanan menemukan ciri desainnya. Dia berhasil
menemukan gaya arsitekturnya ketika sudah berusia 50 tahun, Lou
mendapatkannya dari perjalanan mengunjungi roma dan mesir dan disana dia
terkagum dengan arsitektur pra modern yang pada akhirnya menjadi gaya
rancang Louis Kahn yang memperlihatkan teknik bangun “Back-To-Basic”
dan juga bentuk-bentuk geometris yang massif serta “timeless” dan sangat
terkenal dengan permainan cahaya di dalam dan di luar bangunan.

1. Artikulasi adalah bagian badan bangunan yang akan memperjelas


ruang-ruang
2. Ruang terkesan terbuka dan bersifat mengundang untuk dipakai.
3. Harmoni diantara bahan, bentuk dan proses pabrikasi, jadi rancangan
mempertimbangkan penyesuaian bahan.
4. Pembatasan terhadap satu atau beberapa bahan
5. Penekanan bentuk ruang sesuai dengan karakternya
6. Sejauh mungkin terangi ruangan dengan cahaya alamiah
5. KARY A DESAIN
 Kimbell Art Museum

Bangunan yang berfungsi segagai Art


Museum ini terletak di Fort Worth, Texas,
Amerika Serikat. Membutuhkan 5 tahun dalam
pembuatannya yang dimulai pada tahun 1967.
Ketika masa pembangunan penduduk texas
merasa ragu dengan bentuk Museum
kebanggaan mereka ini karena terlihat seperti
lumbung dari beton atau menyerupai bunker
dari serangan misil. Bangunan ini
menggunakan beton sebagai material dasarnya
dan terdiri dari beberapa lengkungan yang
membentuk suatu kompleks museum

 Salk Institute for Biological Studies

Teman dari Lou, Jonas Salk menginginkan suatu bangunan yang


digunakan untuk laboratrium penelitian di bidang biologi di daerah La Jolla,
California, Amerika Serikat. Lou dengan senang hati membantu temannya ini
dengan merancang sebuah sekolah dan laboratrium yang berbatasan langsung
dengan laut pacific. Bangunan ini mulai di bangun pada tahun 1959 hingga
selesai pada tahun 1965

 Library Philip Exerter Academy 1967-1972

Pada 1965 Louis I. Kahn ditugaskan oleh Phillips Exeter Academy


untuk merancang perpustakaan untuk sekolah. Akademi telah merencanakan
perpustakaan baru selama lima belas tahun tetapi secara konsisten kecewa
dengan desain yang diusulkan oleh arsitek dan panitia yang disewa. Akademi
sangat khusus dalam mengetahui jenis bangunan yang mereka inginkan:
eksterior bata yang cocok dengan bangunan Georgia sekolah dan interior
dengan lingkungan yang ideal untuk belajar. Penggunaan simpatik Kahn
terhadap batu bata dan kepeduliannya terhadap cahaya alami memenuhi
prinsip-prinsip khusus yang ada dalam pikiran Akademi untuk perpustakaan,
dan dengan demikian desainnya jatuh ke tangannya.
6. IMPLEMENTASI DESAIN
 Kimbell Art Museum

Konsep dari museum ini adalah penggunaan cahaya alami sebagai


penerangan di dalam bangunan dan hal ini merupakan suatu masalah yang
dapat di pecahkan Lou secara menakjubkan. Penggunaan cahaya alami
sangatlah beresiko terutama untuk sebuah bangunan dengan fungsi
mendisplay karya seni.

Louis Kahn telah menemukan caranya sendiri untuk mengatasi


masalah ini, dengan atap yang berbentuk melengkung dengan bukaan tepat
ditengah lalu di beri diffusor maka terciptalah kondisi cahaya yang menyebar
merata dan terang karena refleksi dari material beton yang di gunakan Lou
pada bangunan ini. Untuk gaya rancang pada museum ini Lou tetap pada
cirinya yaitu dengan memodernkan gaya arsitektur pra-modern dan untuk
kasus museum ini Lou mengambil bentuk classic lengkung romawi yang
mengispirasi atap dari museum ini. Beton dipilihnya karena memiliki kesan
kokoh dan tak lekang waktu,

 Salk Institute for Biological Studies

Desain awal Lou memperlihatkan bentuk simetris antara dua


komplek bangunan yang di pisahkan oleh sebuah plaza yang rimbun,
namun desain ini lalu yang juga terbuat dari beton cetak memberi
kesan monumental. dirubah dengan alansan jika ingin bangunan ini
tak lekam waktu maka plaza yang membagi antara dua kompleks
bangunan ini harus berbentuk seperti monument dengan lantai dari
white oak menerus hingga terlihat laut pacific dan menjadi sangat
indah karena pemberian detail semacam aliran air / kanal yang
berada tepat di tengan plaza dan menjadi garis simetris dari kedua
banguna di sampingnya, Dilihat jalan masuk menuju komplek
laboratrium ini tercipta suasana yang spiritual dengan bentuk
menyerupai monument yang masif, Bayangan matahari sore yang
kemerahan akan memantul di aliran air di tengan plaza

Banyangan cahaya matahari sore pemberian detail aliran air


Untuk desain dari laboratrium
sendiri di buat terbuka di sepanjang
kompleks penginapan para ilmuan, yang
memiliki jendela yang menghadap ke
laut pacific dan menciptakan suat
suasana penginapan mewah.

Sebagai ciri chas dari Louis Kahn


bangunan ini juga mengekspos bahan bangunan
yang digunakan, proses pembentukan dinding
plat Benton menimbulkan cacat seperti bentuk
lingkaran yang permukaan yang tidak selalu rata
justru di perlihatkan dan pada akhirnya menjadi
suatu pola yang unik.

Ketertarikan Louis Kahn dengan


arsitektur kuno memberinya banyak inspirasi
dalam karya desainnya, Beton yang massif serta
plaza yang luas membuat efek bayangan / gelap
terang yang juga sering disebut Chiaroscuro
yang berkembang di zaman arsitektur Baroque.
Dengan menggunakan beberapa layer muka
bangunan yang terbuat dari beton maka tercipta
bayangan bayangan yang dapat mengurangi
panas matahari serta menambah kesan ruang di
dalamnya yang timbul akibat pembayangan
 Library Philip Exerter Academy 1967-1972

Keindahan dalam arsitektur


lantai pertama, bagaimanapun, adalah
apa yang membuat Perpustakaan Exeter
terkenal. Lantai utama ini mencapai 70
kaki tingginya dan menyerap cahaya
alami dari sebuah clerestory di bagian
atas ruang ini dan dari bentangan kaca
besar di sisi utara dan barat.

Dari ruang seluas 50 kaki persegi ini, pengunjung dapat melihat rak
buku logam dan pembaca tujuh tingkat di atas melalui lubang-lubang besar
yang tertusuk dengan sempurna ke dinding, hampir menyentuh sudut-sudut di
mana dinding diluruskan.

Kahn menggunakan batu bata Exeter di bagian


luar gedung berlantai sembilan, bahan yang dibuat di
Exeter sendiri dan faktor desain yang penting bagi
Akademi. Dia juga menggunakan batu dan batu tulis di
bagian dalam, dan menyelesaikan aspek-aspek tertentu
dari perpustakaan dengan kayu alami. Kayu itu kontras
dengan batu dengan memberikan ruang rasa kehangatan
dan cahaya yang menyambut pembaca ketika cahaya
alami membanjiri bahan alami ini.

Anda mungkin juga menyukai