T1 - 212007130 - Full Text
T1 - 212007130 - Full Text
Oleh:
SANDY PUTRA PRADANA
NIM : 212007130
KERTAS KERJA
i
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
NIM : 212007130
adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan
pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang
lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk
pencabutan gelar sarjana
yang telah saya peroleh.
ii
iii
MOTTO
∞∞∞∞
“The person who sends out positive thoughts activates the world around him positively and
draws back to himself positive results.”
∞∞∞∞
”Only as high as I reach can I grow, only as far as I seek can I go, only as deep as I
look can I see, only as much as I dream can I be.”
Karen Ravn
∞∞∞∞
"Strength does not come from winning. Your struggles develop your strengths. When
you go through hardships and decide not to surrender, that is strength."
Arnold Schwarzenegger
∞∞∞∞
“Champions are made from something they have deep inside of them: a desire, a
dream, a vision”
Mahatma Gandhi
∞∞∞∞
iv
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION, PRODUCT
ATTRIBUT, DAN BRAND PERSONALITY TERHADAP MINAT BELI ULANG
Oleh :
212007130
ABSTRACT
This study aims to determine how is the effect of brand awareness, brand
association, product attributes and brand personality on buying interest in Honda
Vario.
This study took a sample of 200 respondents with a population of Honda Vario
automatic motorcycle users in Salatiga by the method of judgmental sampling. Data
have been obtained from the questionnaires and then processed using the technique
of multiple regression analysis. The results showed that brand awareness and brand
personality does not affecting significantly the re buying interest of Honda Vario,
while Brand Association and Product. attributes significantly influence re-buying
interest Honda Vario. Accordingly, these would be better on the way if PT. AHM
Motor further increase of the brand awareness and strong brand personality in their
products, because it would became an important reference on the next purchasing of
Honda Vario automatic motorcycle.
v
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION, PRODUCT
ATTRIBUT, DAN BRAND PERSONALITY TERHADAP MINAT BELI ULANG
Oleh :
212007130
Saripati
Kata kunci : brand awareness, brand association, product attribute, brand personality,
minat beli ulang
vi
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan Limpahan
program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
penyusunan dalam penelitian ini, penulis juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat
Penulis
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penulisan skripsi ini ditemui beberapa kesulitan, namun berkat motivasi,
bantuan, serta bimbingan dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat
1. Bapak Dr. Jony Oktavian Haryanto, SE, MM. Sebagai Dosen Pembimbing yang
3. Ibu Roos Kities Andadari, Ph.D. selaku Kaprogdi Manajemen Dekan Fakultas
4. Bapak Eko Suseno H.R.M, SE. Sebagai Dosen wali studi Manajemen
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
6. Keluarga tercinta, Kedua orang tua, Ayahanda Wardjito dan Ibunda Heni Susana
Setyo utami dan kedua adikku Aldila dan Adhi yang selalu memberikan doa dan
7. Seluruh responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk untuk mengisi
kuesioner penelitian.
viii
8. Monica Aprilia Putri yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang doa dan
Ricky, Nessa, Kebo, Nyitnyit, Mayo, Diah, Rosita, Gondo, Yudha, Bendot,
10. Teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fendy, Meg, Arry, Abud, Lia,
11. Teman-teman Ungaran Adman, Bento, Fajar, Gepeng, Mirza, Ayik, , Nhenhe,
Arya, Nieno terima kasih atas saran, canda tawa, dan motivasinya selama ini.
12. Dan segala pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang sudah
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Abstract ....................................................................................................... v
Saripati ........................................................................................................ vi
1. Pendahuluan .................................................................................... 1
x
Penelitian Tedahulu .................................................................. 17
Teknik Sampling....................................................................... 19
Pembahasan ......................................................................... 35
5. Kesimpulan ...................................................................................... 40
xi
Lampiran-lampiran
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Pendahuluan
Transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini
sehari–hari untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pembangunan yang ada di segala
bidang saat ini, perkembangan sarana transportasi pun telah berlangsung dengan cepat.
Mulai dari sarana transportasi yang sangat sederhana sebelum tahun 1950 sampai sarana
Motor merupakan salah satu bentuk dari sarana transportasi darat yang sudah
banyak dimiliki oleh masyarakat. Pada umumnya masyarakat membeli motor untuk
menikmati dua fungsi, yaitu: sebagai sarana untuk mengantarkan penumpang dari satu
tempat ke tempat yang lainnya dan mengangkut barang–barang dalam aktivitas kerja
sehari–hari, sedangkan fungsi lainnya adalah untuk mendapatkan suatu prestise yang
akan memberikan kepuasan tersendiri bagi seseorang. Situasi pasar saat ini semakin
kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen.
Saat ini di Indonesia semakin banyak pilihan produk sepeda motor yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif, baik itu berupa motor bebek, motor
matic maupun motor sport yang telah beredar di masyarakat. Menurut data penjualan
1
yang dilansir oleh Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) menunjukkan data
penjualan motor di Indonesia terus meningkat sejak Januari 2013 yang mana memang di
tambahan teknologi motor maupun aspek kehidupan masyarakat sendiri yang berubah.
Untuk penjualan pada bulan Maret 2013 rangking pertama masih di pegang oleh
Honda dengan penjualan sebanyak 410.591 unit motor disusul Yamaha, Suzuki,
Kawasaki, dan TVS dengan data statistik jumlah penjualan motor sebagai berikut:
Demikian merupakan data yang diperoleh dari AISI mengenai data penjualan
Sumber : (http://oto.detik.com/read/2013/05/07/191016/2240499/1208/ini-daftar-10-
motor-terlaris-april-2013)
Menurut Kartajaya (2004), brand (merek) merupakan nilai utama pemasaran. Jika
situasi persaingan meningkat, peran pemasaran akan makin meningkat pula dan pada
saat yang sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak
hanya sekedar identitas suatu produk saja dan hanya sebagai pembeda dari produk
pesaing, melainkan lebih dari itu, brand memiliki ikatan emosional istimewa yang
2
tercipta antara konsumen dengan produsen. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang
mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.
Saat ini penjualan sepeda motor motor matic semakin banyak diminati oleh
pengguna motor di tanah air. Berbagai merek sepeda motor dari berbagai pabrikan
otomotif telah beredar di Indonesia. Minat masyarakat pada sepeda motor bertransmisi
otomatis di Indonesia kian meningkat. Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor
mencapai 1.970.823 unit, dan 1.232.503 unit atau 62,54 persennya adalah tipe matik.
Dari komposisi ini, Honda masih dominan di pasar sepeda motor matik. Total penjualan
matik Honda tembus 871.098 unit hanya dalam 3 bulan, sedang Yamaha menjual
Sumber : (http://motor.otomotifnet.com/read/2013/04/15/340076/30/9/Ini-Dia-10-
Besar-Matik-Terlaris-Kuartal-Pertama-2013)
Merek memegang peranan yang sangat penting dalam rantai pemasaran, karena
merek merupakan janji dan harapan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan kepada
konsumennya. Ekuitas menurut Simamora (2001), brand equity adalah kekuatan merek
atau kesaktian merek yang memberikan nilai kepada konsumen. Dengan brand equity,
nilai total produk lebih tinggi dari nilai produk sebenarnya secara obyektif. Ini berarti,
bila brand equity-nya tinggi, maka nilai tambah yang diperoleh konsumen dari produk
Karena hal itu, pada akhirnya brand akan mampu menjadi sumber daya saing
yang bisa berlangsung lama dan bisa menjadi penghasil arus kas bagi perusahaan dalam
3
jangka panjang (Janita, 2005). Produk yang telah memiliki brand yang kuat akan sulit
ditiru. Lain dari produk yang bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, sebuah brand yang
kuat akan sulit ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu tidak
akan mudah diciptakan. Dengan brand equity yang kuat, konsumen memiliki persepsi
akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari
produk-produk lainnya.
mempengaruhi ekuitas merek, sedangkan ekuitas merek secara positif dan signifikan
mempengaruhi minat beli ulang. Berdasarkan hasil analilis data, terdapat bukti bahwa
terhadap ekuitas merek, dan terdapat pengaruh antara ekuitas merek terhadap minat beli
oleh Nugroho (2000) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pelayanan, fasilitas,
dan harga terhadap minat pembelian ulang jasa penginapan di Hotel Surya Indah
Salatiga.
maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh brand
awareness, brand association, product attribute, dan brand personality pada minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario yang diteliti di Salatiga dan sekitarnya. Hal – hal apa
saja yang menjadi pertimbangan konsumen ketika memilih suatu produk termasuk
4
ketika melakukan pembelian sepeda motor Honda Vario. Kemudian, mengapa
konsumen mempertimbangkan atribut – atribut yang terdapat pada sepeda motor Honda
Vario.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan
1. Apakah terdapat pengaruh positif brand awareness terhadap minat beli ulang?
2. Apakah terdapat pengaruh positif brand association terhadap minat beli ulang?
3. Apakah terdapat pengaruh positif product attribute terhadap minat beli ulang?
4. Apakah terdapat pengaruh positif brand personality terhadap minat beli ulang?
Brand (Merek)
Pengertian merek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 651) adalah
tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang-
barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal
5
a. Brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat,
manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli (Kotler, Armstrong,
1997)
b. Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara / bunyi yang mensimbolisasikan
produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut
(Janita, 2005).
c. Temporal & Lee (2002: 46) mengatakan bahwa “produk adalah sesuatu yang
dibuat didalam pabrik, merek adalah sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Produk
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual
e. Menurut Aaker (1997:9), merek adalah : ”Nama, dan / simbol yang bersifat
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang penjual atau sebuah kelompok
kelengkapan dari suatu produk maupun jasa yang terdapat di dalamnya, yaitu berupa:
nama, istilah, simbol, tanda gambar/ logo, kemasan serta kombinasinya yang memiliki
fungsi atau tujuan sebagai identitas dari suatu produk sehingga akan mudah dibedakan
6
dengan produk lainnya dari pesaing, serta memberikan jaminan dari pembuatnya akan
Strategi merek
dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengan
tampilan baru, seperti rasa, bentuk, warna baru, unsur tambahan, ukuran kemasan,
dan lainnya.
sama. Ada berbagai motif untuk melakukan hal itu. Kadang–kadang perusahaan
mencoba membentuk keistimewaan lain dan/atau daya tarik untuk motif membeli
yang lain.
mungkin menemukan bahwa tidak satupun merek yang dimiliknya yang tepat
7
untuk produk tersebut. Akhirnya perusahaan menggunakan merek baru untuk
Dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam satu tawaran. Tiap
merek atau minat membeli. Dalam hal produk yang dikemas bersama, tiap merek
lain.
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori merek tertentu. Kesadaran merek (Durianto et al, 2004)
menggambarkan keberadaan brand dalam benak konsumen, yang dapat menjadi penetu
dalam beberapa kategori. Simamora (2001) menyatakan bahwa kesadaran merek (Brand
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Dengan melihat
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Brand dikembangkan tidak hanya melalui
iklan, yang tak terhitung jumlahnya dimedia massa, atau dengan konfigurasi product,
price, place, dan promotion. Yang terpenting adalah brand dikenalkan melalui
8
Menurut Kotler et al (2004) brand tidaklah sekedar sebuah nama. Bukan juga
sebuah logo atau symbol. Brand adalah “paying” yang merepresentasikan produk atau
layanan kita. Oleh sebab itu pentingnya membangun brand awareness kepada
Konsumen cenderung membeli merek yang sudah dikenal karena merasa aman
dengan sesuatu yang sudah dikenal, terhindar dari berbagai resiko pemakaian dengan
asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih dapat diandalkan, produk dengan merek
yang sudah dikenal itu dikatakan memiliki kesadaran merek yang cukup baik (Durianto
et al, 2001). Menurut Simamora (2001), peran brand awareness tergantung pada sejauh
berikut:
Asosiasi merek dapat menciptakan nilai bagi perusahaan dan para pelanggan,
karena dapat membantu proses penyusunan informasi untuk membedakan merek yang
satu dengan merek lainnya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat
menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek (brand image) di benak konsumen.
Dimana brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
9
Nilai yang mendasari merek seringkali didasarkan pada asosiasi-asosiasi spesifik
yang berkaitan dengannya. Menurut Aaker (1997), asosiasi merek adalah segala hal
yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Brand Association adalah
segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatan mengenai
suatu merek (Durianto et al, 2001). Asosiasi itu tidak hanya eksis namun juga
Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya terangkai dalam bentuk yang
bermakna. Asosiasi dan pencitraan, keduanya mewakili berbagai persepsi yang dapat
positif, asosiasi merek juga dapat menciptakan reaksi atau tanggapan konsumen
terhadap janji-janji yang terkandung dalam brand identity (identitas merek) suatu
produk. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam
suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Suatu brand
Kesan – kesan yang terkait dengan suatu merek akan dapat semakin semakin kuat
sehingga konsumen selalu mengingat sebuah merek dari asosiasi yang diciptakan oleh
perusahaan. Asosiasi yang akan terbentuk tersebut menciptakan image yang lebih baik
dan lebih kuat, sehingga akhirnya akan mempengaruhi konsumen dalam keputusannya
10
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian (H2) sebagai
berikut:
Atribut adalah karakteristik yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh suatu obyek
(Mowen, 1990:220). Obyek yang dimaksud disini adalah produk. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk mendapat perhatian, untuk
kembali membeli produk tersebut, sehingga keinginan dari konsumen tersebut dapat
pengembangan atribut produk menjadi salah satu kata kunci keberhasilan pemasaran
dari sebuah produk. Menurut Tjiptono (2008: 103) “atribut produk adalah unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
(garansi), pelayanan, dan lain sebagainya. Atribut – atribut produk dipandang sebagai
11
lengkap dan komplit atribut sebuah produk, semakin besar peluang produk tersebut
merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian dari
produk itu sendiri”. Atribut produk yang disebutkan seperti harga, merek, kualitas,
kemasan, kelengkapan fungsi (fitur), desain serta layanan purna jual. Apabila suatu
produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
konsumen, maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen. Produk yang
sesuai dengan harapan konsumen tentu saja akan lebih memungkinkan akan dibeli lagi
oleh konsumen.
berikut:
Brand personality merupakan tahap perkembangan merek, yang berarti merek yang
with brand” yang berarti kumpulan dari karakteristik manusia yang dikaitkan terhadap
12
sebuah merek, dan menggambarkan bagaimana konsumen mengekspresikan dirinya
(Belk,1988).
Brand personality dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membedakan
upaya dalam membedakan merek terhadap pesaingnya akan lebih efektif pada merek
yang secara fungsi atau fisik sangat sulit dibedakan antara satu dengan lainya. Menurut
Bauer, Mader & Keller (2001) sebuah personalitas merek dapat membantu proses
mengidentifikasi merek.
Pembentukan personalitas yang jelas merupakan salah satu faktor penting dalam
proses membangun merek yang kuat. Personalitas merek yang dibuat secara konsisten
akan sulit ditiru oleh pesaing. Agar hal tersebut dapat terjadi, maka dalam pembentukan
penelitian yang dilakukan oleh Aaker (1997) mengenai 5 dimensi dari personalitas
merek, adalah :
13
Sincerity
Excitement
Sophistication
Ruggedness
manusia sebagai salah satu identitas dari merek agar membangun hubungan emosional
kepada konsumen dan dengan personalitas merek dapat membedakan suatu merek
dengan merek pesaingnya. Dengan pendekatan menarik yang dilakukan oleh suatu
keuntungan-keuntungan apa saja yang akan diperoleh jika membeli produk yang
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian (H4) sebagai berikut:
14
“ Brand Personality berpengaruh positif terhadap minat beli ulang ”
akan berperilaku di masa yang akan datang (Söderlund dan Öhman, 2003). Minat beli
setelah konsumen melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Komitmen ini timbul
karena kesan positif konsumen terhadap suatu merek, dan konsumen merasa puas
terhadap pembelian tersebut (Hicks et. al, 2005). Butcher (2005) berpendapat bahwa
minat konsumen untuk membeli ulang adalah salah satu ukuran dari keberhasilan dari
suatu perusahaan, terutama perusahaan jasa. Menurut Hellier et al (2003) minat beli
produk atau jasa berdasarkan apa yang telah diperoleh dari perusahaan yang sama,
melakukan pengeluaran untuk memperoleh barang dan jasa tersebut dan ada
Merek yang kuat akan menyebabkan konsumen akan selalu ingat akan merek
tersebut. Dengan pengalaman yang konsumen peroleh dari suatu produk dengan merek
tertentu akan menimbulkan kesan positif terhadap produk tersebut dan konsumen akan
A. Minat transaksional
15
Minat transaksional merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli
produk.
B. Minat eksploratif
C. Minat preferensial
yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, preferensi ini dapat
D. Minat referensial
sebuah merek dapat ditentukan melalui ekuitasnya. Esch et al (2006) dalam penelitian
mereka mengemukakan bahwa kesadaran merek dan citra merek mempunyai pengaruh
yang positif terhadap pembelian di masa yang akan datang (future purchase).
16
Penelitian Terdahulu
merek secara positif dan signifikan mempengaruhi minat beli ulang konsumen pada
Harga Terhadap Minat Pembelian Jasa Penginapan Di Hotel Surya Indah Salatiga.
Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil berupa terjadi pengaruh antara pelayanan,
fasilitas, dan harga terhadap minat pembelian ulang jasa di Hotel Surya Indah
Salatiga
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian yang terdahulu maka dibuat kerangka
pemikiran sebagai berikut bahwa minat beli ulang dipengaruhi oleh variabel brand
awareness, variabel brand association , variabel product attribute, dan variabel brand
personality.
17
Brand Awareness
Brand Association
Product attribute
Brand Personality
Metodologi Penelitian
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor
Honda Vario di Salatiga. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 200 orang. Jadi sampel yang diambil dengan cara memilih elemen-elemen
untuk menjadi anggota sampel yang ditentukan secara subyektif. Semua sampel
diperoleh dari setiap responden yang menggunakan Honda Vario di Salatiga, yang
18
dimaksud dengan pengguna atau konsumen dalam penelitian ini adalah konsumen yang
Teknik Sampling
Metode sampling yang digunakan non probablity sampling, teknik sampling yang
teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria berupa suatu
pengamatan (ukuran sampel) paling sedikit harus empat atau lima kali jumlah variabel.
Jumlah sample mengacu pada Rule of thumb yang ditemukan oleh Roscoe (Supramono
& Haryanto, 2005) yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak adalah berkisar
antara 50-500 orang. Selain itu juga didukung oleh Hair, et al. (Supramono & Haryanto,
2005) yang menyatakan jumlah minimum yaitu 100 responden, yang sudah mewakili
populasi yang cukup besar dan mengurangi terjadinya error. Dalam penelitian ini
respondennya adalah pengguna motor Honda Vario di Salatiga, agar peneliti lebih
Teknik Analisis
dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi (Supramono & Sugiarto, 1993). Alat analisis
19
digunakan untuk mengidentifikasikan pengaruh dari masing-masing variabel yang
memengaruhi minat beli yaitu kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek
(brand association), atribut produk (product attribute), dan personalitas merek (brand
personality)
indikator dari variabel atau konstruk (Gozali, 2006). Suatu kuesioner dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
Cara lain yang digunakan untuk menguji realibilitas kuesioner dalam penelitian
ini yaitu mengukur reabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk
o Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6
o Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi `60% atau 0,6
20
Uji Validitas
Untuk mendukung hasil analisi regresi dapat dilalukan uji validitas dan uji
reliabilitas. Uji Validitas dalam penelitian yang ditulis oleh penulis ini digunakan untuk
dan keakuratan suatu alat ukur dalam melakukan perhitungannya. Dengan melakukan
uji validitas dapat diketahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang
Analisis Regresi
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
personality dan product attribute terhadap minat beli ulang adalah menggunakan
tersebut, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga
(Gozali, 2006). Pada penelitian ini menggunakan alat bantu program statistic SPSS for
tersebut akan didapatkan output berupa hasil pengolahan dari data yang telah
21
Regeresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variable bebas
mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan
lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
minat beli ulang terhadap sepeda motor Honda Vario, sedangkan yang menjadi variabel
bebas adalah pengaruh brand awareness, brand assosiation, brand personality dan
product attribute.
Y =
Dimana :
konsatanta
X1 = brand awareness
X2 = brand association
X3 = product attribute
X4 = brand personality
residual
22
Dalam penelitian ini, hipotesa statistik akan diuji dengam menggunakan analilis
regresi dengan tingkat signifikan 5% atau 0,05. Dalam melakukan pengujian, langkah
awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis faktor
Sumber Data
Data Primer
Data primer dapat diperoleh langsung dari obyek penelitian. Data ini diperoleh
secara langsung dari sumber utama dan diperoleh melalui kuisioner dari sampel
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
23
PENGUKURAN VARIABEL
intens terhadap
konsumen
5. kemampuan
konsumen dalam
produk
24
kepribadian.
pesaing.
kepribadian berkompetisi)
(Rangkuti,2004) 4. Sophistication (
kesempurnaan)
5. Ruggedness (
kekuatan)
dipertimbangkan konsumen.
menarik.
25
Minat Beli Ulang Minat beli ulang adalah 1. Minat transaksional Likert 1-5
menimbulkan kesan
akan melakukan
pembelian ulang
Metode perskalaan yang digunakan yang sesuai dengan aras pengukuran interval
adalah skala Likert. Skala Likert adalah teknik pengukuran yang paling luas digunakan
dalam riset pemasaran (Simamora, 2008). Skala ini memungkinkan responden untuk
pernyataan mengenai objek stimulasi. Dalam skala penelitian ini skala yang digunakan
terdiri dari :
26
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
responden penelitian, yang mendukung dan melengkapi hasil analisis data penelitian
berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan dari 200 responden
kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut.
1. <20 28 14%
3. 31-40 15 7,5%
4. >40 2 1%
Jenis Kelamin
2. Perempuan 65 32,5%
Pendidikan
1. SD 0 0%
2. SMP 2 1%
4. Sarjana 46 23%
5. Pasca Sarjana 2 1%
27
Pekerjaan
2. Pegawai Negeri 12 6%
3. Wiraswasta 16 8%
5. Lain-lain 0 0%
1. <250.000 3 1,5%
2. 250.000-500.000 55 27,5%
3. 500.000-1.000.000 61 30,5%
4. >1.000.000 81 40,5%
Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berumur < 20
tahun berjumlah 28 (14%), antara 21-30 tahun berjumlah 155 (77,5%), antara 31-40
tahun berjumlah 15 (7,5%) dan > 40 tahun berjumlah 2 (1%). Hal ini menunjukkan
bahwa responden yang berumur antara 21-30 tahun merupakan konsumen yang yang
memiliki minat beli ulang yang lebih besar dibanding kelompok umur yang lain.
Dari tabel juga dapat diketahui bahwa jumlah reponden laki-laki berjumlah 135
(32,5%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen laki-laki dalam penelitian yang
dilakukan oleh penulis memiliki minat beli ulang Honda Vario yang lebih besar
dibanding perempuan.
28
Dari tabel tersebut dapat diketahui pula mengenai pendidikan responden dalam
penelitian ini yaitu lulusan SD berjumlah 0 (0%), lulusan SMP berjumlah 2 (1%),
lulusan SMA berjumlah 50 (75%), lulusan Sarjana berjumlah 46 (23%), dan lulusan
Pasca Sarjana Berjumlah 2 (1%). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
responden dengan latar belakang pendidikan SMU memiliki minat beli ulang terhadap
sepeda motor Honda Vario lebih besar dibanding kelompok pendidikan lain.
pelajar/mahasiswa memiliki minat beli ulang sepeda motor Honda Vario lebih tinggi
Dari tabel terlihat bahwa dari 200 responden pengguna sepeda motor Honda Vario
di Salatiga dapat dibedakan dari kelompok pengeluaran per bulan yang berbeda-beda,
bulan diatas 1.000.000 memiliki minat beli ulang sepeda motor Honda Vario lebih besar
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu (Ghozali, 2006). Pengujian
29
reliabillitas dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Cronbach alpha. Hasil
pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini.
Dari hasil uji realibilitas tersebut dapat menunjukkan bahwa semua variabel
mempunyai koefisien alpha diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua pengukuran tiap
variabel kuesioner adalah realiabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam
Uji Validitas
Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS. Nilai signifikansi yang berada di
bawah 0,05 menunjukkan sebagai item yang valid. Pengujian validitas selengkapnya
30
Tabel 4. Uji Validitas
1 Brand Awareness:
2. Brand Association
3. Product Attribute:
4. Brand Personality:
31
Indikator 2 0,817 0,000 Valid
variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai korelasi item-total
dengan signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
Analisis Regresi
Coefficientsa
32
Dari hasil olah data spss yang dapat dilihat di tabel atas dapat disajikan dengan
Keterangan:
1. Variabel Brand Awareness (X1) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan koefisien sebesar 0,136. Semakin tinggi variabel brand awareness maka
2. Variabel Brand Association (X2) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan nilai koefisien sebesar 0,384. Semakin tinggi brand personality maka
3. Variabel Product Attribute (X3) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan nilai koefisien sebesar 0,234. Semakin tinggi Product attribute maka
4. Variabel Brand Personality (X4) berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
dengan nilai koefisien sebesar 0,053. Semakin tinggi Brand Personality maka
33
Uji Koefisien Determinasi (R)
(dependen).
Model Summaryb
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa koefisien
determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square, diperoleh sebesar 0,499. Hal ini
berarti 49,9% minat beli ulang (Y) dapat dijelaskan oleh variable Brand Awareness
(X1), Brand Association (X2), Product Attributte (X3) dan Brand Personality (X4).
Sedangkan sisanya 50,1% variabel minat beli ulang (Y) dapat dijelaskan oleh variabel -
34
Pembahasan
bahwa hipotesis – hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil pengujian di atas
terhadap minat beli ulang Honda Vario. Sedangkan brand awareness dan brand
personality tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang Honda Vario.
diteliti yaitu brand awareness, brand association, product attribute dan brand
personality dapat mewakili 49,9% minat beli ulang , sisanya 50,1% variabel minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
Pengaruh brand awareness terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa brand awareness
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal
ini dapat dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi
sebesar 0,053 yang melebihi batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 5% atau 0,05.
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori merek tertentu. Sedangkan Simamora (2001) menyatakan bahwa
35
atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner yang telah dilakukan ke 200
responden, menunjukkan bahwa sepeda motor matic Honda Vario tidak mempengaruhi
awareness masyarakat atau brand Honda Vario ini kurang melekat diingatan
kurang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tertentu yang membuat masyarakat dapat
mengenali atau membedakan dari merek- merek sepeda motor matik lainnya.
Dari wawancara singkat yang didapat dari beberapa responden dalam penelitian
ciri sepeda motor Honda Vario sehingga tidak didapatkan hasil yang signifikan dalam
Dengan demikian pada penelitian sepeda motor matik Honda Vario brand
awareness cenderung tidak mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matic Honda
Vario, karena hasil penelitian menujukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak
Pengaruh brand association terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda
Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa brand association
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
36
sebesar 0,000 yang berada dibawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu sebesar
Dalam penelitian ini, reponden terpengaruh untuk membeli sepeda motor matik
Honda Vario, karena dipengaruhi ingatannya oleh produk sepeda motor matik yaitu
sepeda motor matic Honda Vario melalui iklan di media komunikasi baik cetak maupun
elektronik dan dapat diterima dengan baik dibenak konsumen sehingga konsumen dapat
selalu mengingatnya didukung dengan teori dari Durianto et al. (2001) Brand
Association adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan
Kesan – kesan yang ditanamkan oleh PT. Astra Honda Motor dalam produk
sepeda motor matik Honda Vario terdapat pada atribut produk dan benefit yang akan
didapatkan dalam penggunaan Honda Vario melekat dibenak konsumen, sehingga dapat
Dengan demikian, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa brand association
mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matik Honda Vario, karena hasil
37
Pengaruh product attribute terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda
Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa product attribute
berpengaruh positif terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi
sebesar 0,007 yang berada dibawah batas maksimum toleransi kesalahan yaitu sebesar
merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian dari
Dalam penelitian ini, reponden terpengaruh untuk membeli sepeda motor matik
Honda Vario, karena terpengaruh oleh atribut-atribut produk pada sepeda motor matik
produk sepeda motor matik Honda Vario antara lain dengan menawarkan penggaransian
mesin selama 3 tahun serta suku cadang motor yang mudah didapat di dealer/service
resmi Honda. PT. Astra Honda Motor juga menawarkan solusi motor yang irit dan
ramah lingkungan yang dapat diterima dengan baik dibenak konsumen sehingga
Dengan demikian, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa product attribute
mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matik Honda Vario, karena hasil
38
Pengaruh brand personality terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario
Dari hasil analisis yang telah diteliti, dapat diketahui bahwa brand personality
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda Vario. Hal
ini dapat dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi
sebesar 0,339 yang melebihi batas maksimum toleransi kesalahan yaitu 5% atau 0,05.
Menurut Aaker (1997), sebuah merek yang baik adalah merek yang mengandung
beberapa aspek dan salah satunya adalah personality. Melalui brand personality dapat
mempengaruhi minat untuk membeli produk tersebut karena sesuai dengan nilai
Dalam penelitian ini sebagian besar responden penelitian tidak terpengaruh untuk
melakukan pembelian ulang sepeda motor Honda Vario berdasarkan hasil penelitian
melalui kuesioner didapatkan hasil yaitu konsumen kurang tertarik dengan personalitas
Dengan demikian pada penelitian sepeda motor matic Honda Vario brand
personality cenderung tidak mempengaruhi minat beli ulang sepeda motor matik Honda
Vario, karena hasil penelitian menujukkan hasil yang tidak signifikan dan tidak
39
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka
1. Brand Awareness tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario. Hasil ini tidak mendukung hipotesis awal penulis
2. Brand Association berpengaruh secara positif signifikan terhadap minat beli ulang
sepeda motor Honda Vario. Hasil tersebut mendukung hipotesis awal penulis yang
3. Product Attribute berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli ulang
sepeda motor Honda Vario. Hasil ini mendukung hipotesis awal penulis yang diajukan
4. Brand Personality tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap minat beli
ulang sepeda motor Honda Vario. Hasil tersebut tidak mendukung hipotesis awal
Implikasi Manajerial
1. PT. Astra Honda Motor harus melakukan promosikan Honda Vario yang lebih gencar
lagi baik di media elektronik maupun media cetak untuk menjadi top of mind dalam
kelas sepeda motor matik bagi masyarakat sehingga dapat membangun awareness yang
baik dan menarik lebih banyak konsumen agar membeli sepeda motor matic Honda
Vario.
40
2. Perusahaan harus tetap mempertahankan dan meningkatkan kesan-kesan produk
komunikasi pemasaran sehingga target pasar yang dituju dapat merespons positif
dengan melakukan pembelian ulang. Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan
menampilkan iklan baik di media cetak maupun elektronik yang dapat membangun
asosiasi masyarakat mengenai sepeda motor matik Honda Vario. Kesan – kesan yang
disampaikan secara berulang – ulang dapat menciptakan image positif yang kuat,
attribute yang unik dan berbeda dengan sepeda motor matik yang lain dan terus
berinovasi mengikuti perkembangan tren secara global. Dari product attibute yang
melekat pada sepeda motor matik Honda Vario dapat mempengaruhi persepsi positif
konsumen, dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang sepeda motor
4. PT Astra Honda Motor harus lebih memperhatikan personalitas merek yang jelas dan
kuat dalam produknya, karena dapat dijadikan referensi konsumen dalam melakukan
Dari hasil penelitian ini kesan maskulin yang ditonjolkan oleh sepeda motor matik
Honda Vario kurang mewakili produk dan kurang diterima oleh konsumen, namun bila
yang ditonjolkan kesan trendy atau sepeda motor matic dengan desain terbaru yang
41
futuristik mungkin akan lebih mewakili personalitas produk sehingga dapat mendorong
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu bahwa responden hanya ditujukan kepada
pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Salatiga. Keterbatasan lain dari penelitian
ini yaitu respondennya yaitu pengguna sepeda motor Honda Vario, pengguna sepeda
motor Honda Vario yang menjadi responden dalam penelitian ini belum tentu pemilik
awareness, brand association, product attribute, dan brand personality, yang hanya
diteliti sampai pada tahap pengaruhnya terhadap minat beli ulang sepeda motor Honda
Vario, tidak sampai pada kepuasan konsumen setelah membeli ulang sepeda motor
Honda Vario. Peneliti berharap pada penelitian yang akan datang agar dapat secara
spesifik menjelaskan populasi dalam sampel penelitian yaitu pemilik sepeda motor
matic Honda Vario. Sehingga, penelitian ini dapat berkembang dan mendapatkan hasil
yang lebih maksimal apabila sampel penelitian merupakan pemilik sepeda motor Honda
Vario baik di kota Salatiga maupun dalam skala yang lebih luas di luar wilayah
Salatiga.
42
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. 1997. Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand.
Bauer, H., Mader, R., & Keller, T. (2001). An Investigation of The Brand Personality
2012.
Belk, Russel W. (1988). Prossessions and The Extended Self. Journal of Marketing
Darmadi Durianto, Sugiarto, Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten, Jakarta:
Durianto, dkk. 2001. Strategi menaklukan Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
43
Esch, F.R., Langner, T., Schmitt, B.H., and Geus, P. 2006. “Are Brands Forever? How
Fadli dan Inneke Qomariah. 2009. Analisis Pengaruh Factor-Faktor Ekuitas Merek
Fatmayati, S.R.. 2012. Analisis Iklan dan Endorser Terhadap Pembentukan Brand
Hellier, P.K., Geursen, G.M., Carr, R.A. and Rickard, J.A. 2003. “Customer Repurchase
44
Hicks, J.M., Page Jr, T.J., Behe, B.K., Dennis, J.H., Fernandez, R. and Thomas. 2005.
Media Utama.
Janita. 2005. Inspirasi Bisnis : Perspektif Baru Dalam Strategi Branding, Bisnis,
Kotler, Philip and Amstrong. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran (edisi ketiga). Jakarta:
Erlangga.
45
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran 1. Millenium ed. Jakarta: PT
Prenhallindo.
Mowen, John C & Amstrong, Gary. 1990. Perilaku Konsumen. Jogjakarta : Graha ilmu
Munfaridin. 2010. Analisis Pengaruh Kesadaran Merek Asosiasi Merek dan Persepsi
Nurani, Eka S. 2010. Pengaruh Celebrity Endorser Brand Association Brand Personality
Rangkuti, Freddy. (2004). The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi
46
Simamora, Bilson. 2001. “Remarketing bussiness Recovery, Sebuah Pendekatan Riset”.
Pustaka Utama.
Pustaka Utama.
Supramono, dan Haryanto J.O. 2005, Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran,
47
Temporal, Paul & K. C Lee. 2002. Hi-Tech Hi-Touch Branding. Jakarta: Salemba
Empat.
48
LAMPIRAN 1
A. Data Diri
NIM : 212007130
Email : otongdisco@yahoo.co.id
Handphone : 085641422335
B. Riwayat Pendidikan :
C. Pengalaman Kegiatan :
49
Peserta Kegiatan nontonbareng “LOST IN PAPUA” SALATIGA FILM
Peserta LIVE IN THE VILLAGE “BE THE LIGHT OF THE WORLD” Tahun
2010
D. Riwayat Kepanitiaan:
Tahin 2009
50
LAMPIRAN 2
KUESIONER
ULANG
(Studi Kasus Pada Pengguna Sepeda Motor Honda Vario di Salatiga dan Sekitarnya
51
Petunjuk : Berilah tanda SILANG (X) pada alternatif jawaban yang Anda anggap
paling tepat.
1. Nama :
2. Usia :
a. < 20 tahun
b. 21 – 30 tahun
c. 31 – 40 tahun
d. > 40 tahun
3. Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
4. Pendidikan :
a. SD
b. SMP
c. SMU
d. Sarjana
e. Pasca Sarjana
5. Pekerjaan :
a. Karyawan swasta
b. Pegawai Negeri
c. Wiraswasta
52
d. Pelajar/Mahasiswa
e. Lain-lain
a. < 250.000
b. 250.000 – 500.000
c. 500.000 – 1.000.000
d. > 1.000.000
a. Ya (Lanjutkan)
b. Berhenti (Berhenti)
PETUNJUK PENGISIAN:
Keterangan:
TS = Tidak Setuju
CS = Cukup Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
53
No. Keterangan STS TS CS S SS
Brand Awareness :
Vario.
Brand Association :
54
barang lebih banyak.
Brand Personality :
di jalan.
Product Attribute :
55
3. Saya tertarik untuk membeli merek Honda Vario
kembali.
terbaru.
Honda Vario.
56
LAMPIRAN 3
Analisis regresi
Coefficientsa
Standardized Collinearity
a. Dependent Variable:
minat
57
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardized Collinearity
a. Dependent Variable:
minat
58
Uji Heterokedastisitas
A. Brand Awareness
B. Brand Association
59
C. Product Attribute
D. Brand Personality
60
Uji Hipotesis
Uji t
Coefficientsa
Standardized Collinearity
a. Dependent Variable:
minat
b
Model Summary
a
1 .714 .510 .499 1.77140 2.222
61
62