Anda di halaman 1dari 3

KAIDAH DASAR BIOETIK MODERN &

KAIDAH BIEOETIK ISLAM

Kaidah dasar bioetik 1. situasi normal: pasien setuju, sadar,


tidak mendesak, pilihannya sama
Ada teori etika dan kaidah dasar
dengan dokter, namun sakit. Maka saat
bietika.
itu dokter tuntutan etiknya Tindakan
Teori etika: pembahasan lebih sesuai dengan standar tertinggi
mendalam,bersifat teoritis, dan ada profesi. Kaidah beneficence. pasal 2
kajian kode etik kedokteran Indonesia
Kaidah dasar: pedoman praktis. Dokter 2. situasi gawat: pasien sadar/tidak
tidak perlu menjadi seorang pakar sadar, tidak ada anggota keluarga.
etik, tapi ketika melakukan suatu Beban sepenuhnya pertolongan pada
Tindakan -> bisa melalukan Tindakan dokter. Maka standar kaidah bioetik ini
secara benar dengan etik. non-maleficence. Do no harm to
Teori etika berdasarkan di Barat ada patient. Jangan melakukan Tindakan
yg sering digunakan : mencari untung. Dalam Islam disebut
kaidah dharar.
1. utilitarian consequence based
3. dihadapkan pada situasi dokter
2. imanuel khan -> obligation base harus berbuat adil: kaidah justice.
3. right based Situasi” dokter harus berbuat adil,
misal Ketika berhadapan dgn pasien yg
4. Community based
berbeda suku bangsa, ideologi,
5. Case based keyakinan, maka harus adil.
Dari teori tersebut diintisarikan 4. situasi normal namun di satu sisi
menjadi 4 kaidah etik. pasien mempunyai pendapat sendiri:
Dokter dengan pasien, dokter dengan dapat dilatar belakangi oleh keyakinan
keluarga agama pasien, budaya/cultural pasien,
tradisi keluarga pasien, dsb. Sehingga
Ada 4 situasi dimana dokter dokter harus menghormati. Kaidah
memberikan etika

#CATATANARTHRON
autonomy. Jika bertentangan maka
outcome pasien menjadi buruk.
KAIDAH BIOETIK DALAM ISLAM
PRIMA FACIE: situasi dimana dokter 5 unsur pokok Maqasid Syariah al-
harus memilih, sikap etik dapat darhuriyyat:
berbenturan dengan yang lain. Awalnya
situasi normal, namun dokter harus 1. menjaga agama (hifdz din)
menuntut. Misal mengantri-> dokter 2. menjaga nyawa (hifdz al-nafs)
harus justice (mendahulukan pasien yg
dating lebih awal sesuai antrian) suatu 3. menjaga keturunan (hifdz an-nasl)
Ketika berubah, pasien no 20 tjd 4. menjaga harta (hifdz maal)
perdarahan hebat-> shg dokter harus
5. memelihara akal (hifdz aql’)
mengutamakan situasi penyelamatan
nyawa, mengabaikan justice untuk QAIDAH ASSASIYAH (dasar
penyelamatan nyawa. Situasi/ ‘ilat merumuskan Tindakan bagi dokter)
yang berubah. 1. Niyat
STANDAR TERTINGGI PROFESI: 2. Yaqiin :keyakinan tidak dapat
1. saya akan membaktikan hidup saya dihapuskan dengan keraguan
guna kepentingan kemanusiaan 3. Dharar :bahaya yang mengancam
2. saya menjalankan tugas saya jiwa. Dokter kadang dihadapkan
dengan cara yang terhormat dan dengan intervensi medis yang memiliki
berasusila, sesuai dengan martabat efek dilarang namun juga memiliki efek
pekerjaan saya sebagai dokter yang diperbolehkan. Idza ijtima’a al
halal wa al haaram galaba al haram al
3. saya akan memelihara dengan
halaal. Suatu hal yang merugikan
sekuat tenaga martabat dan tradisi
dilakukan untuk mencegah munculnya
luhur profesi kedokteran.
kerugian yang besar, al dharar al
Pernyataan diatas adalah KDB asyadd yuzaalu bi al dharar al akhaf.
Beneficence. Dengan hal yang sama, intervensi medis
“saya akan merahasiakan segala yang memiliki kepentingan umum
sesuatu yang saya ketahui karena diutamakan di atas kepentingan
keprofesian saya” individu, al maslahat al aamah
muqoddamat ala al maslahat al khassat.
➔ Adalah KDB Autonomy. Individu mungkin harus mendapatkan
kerugian untuk melindungi kepentingan

#CATATANARTHRON
umu, yatahammalu al dharar al khaas il
dafiu al dharar al aam.
4. masyaqat
5. urf/ tradisi, jika tradisi baik dan
tidak melanggar maka dapat dijadikan
kaidah assasiyah.

ISU MUTAKHIR KEDOKTERAN


Bioetika adalah isu mutakhir.
Materi perkembangan Iptek-dok dan
Biologi
1. Kontrasepsi
2. abortus provokatus
3. prokreasi
4. rekayasa genetika
5. transplantasi organ tubuh
6. electronic life support device
7. euthanasia
8. pengendalian perilaku manusia, dll

#CATATANARTHRON

Anda mungkin juga menyukai