Anda di halaman 1dari 10

AUTONOMI VS

NONMALEFICIENCE
EKO FAHRI B
M. DANI
RAHMADANI
ZAHLINAR
ARI JUANDA
TRI APRIANTO
• PENDAHULUAN
– LATAR BELAKANG
• Keperawatan merupakan salah satu profesi yang
berkecimpung untuk kesejahteraan manusia yaitu dengan
memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun
yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-
harinya. Salah satu yang mengatur hubungan antara
perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering
digunakan secara bergantian. Sehingga perawat perlu
mengetahui dan memahami tentang etik itu sendiri
termasuk didalamnya prinsip etik dan kode etik.
• DEFINISI ETIK
• Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-
buruknya tingkah laku manusia, baik secara sendirian
maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah
tujuannya ( Pastur scalia, 1971 ). Etika juga berasal dari
bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau
standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu
tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak
diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi prilaku. (Mimin. 2002).
TIPE-TIPE ETIKA
1. Bioetik
2. Clinical ethics/Etik klinik
. Nursing ethics/Etik Perawatan
• Contoh Kasus I
• Kembar siam lahir di manchester 8 agustus 2008. Nama yang
sebenarnya tidak diumumkan, tetapi oleh pengadilan inggris untuk
mudahnya diberi nama Mary dan Jodie. Dari segi medis, kondisi
mereka sangat berat. Tulang pinggulnya mereka menempel dantulang
punggung beserta seliruh bagian bawah tubuh menyambung. Kaki-
kaki ada padatempatnya dalam posisi silang menyilang. Keadaan itu
tampak pada gambar yangdikeluarkan oleh RS St. Mary’s. Jantung
dan paru-paru mary tidak berfungsi, lagi pulaotaknya tidak
berkembang penuh. Jodie tampak dalam keadaan fisik normal, tetapi
jantung dan paru-parunya mendapat beban berat. Karena harus
menyediakan darah beroksigen juga untuk saudaranya. Menurut para
dokter keadaan ini hanya bisa berlangsung tiga sampai enam bulan.
Kalau keadaan ini dibiarkan lebih lama, dua-duanya akan meninggal
dunia. Dengan demikian kasus kembar siam ini menimbulkan suatu
dilema yang amat memilukan.
• Orang tua, staf medis, dan semua pihak yang terlibat dalam kasus ini
menghadapi suatu pilihan yang sangat sulit. Jika Mary dan Jodie tidak di
pisahkan, mereka dua-duanya meninggal. Jika mereka dipisahkan melalui
operasi, mary pasti akan mati, karena ia tidak bisa benafas sendiri, sedangkan
jodie mempunyai peluang baik untuk hidup dengan agak normal, walaupun
dalam keadaan cacat dan harus menjalani banyak operasi lagi untuk sedikit
demi sedikit membetullkan kondisi fisiknya. Orang tua kedua bayi perempuan
ini adalah pemeluk agama yang saleh. Mereka berpendapat, Mary dan Jodie
sebaiknya tidak di pisahkan, karena cinta mereka untuk kedua anak ini sama
besarnya. Merka tidak bisa menerima jika yang paling lemah harus di
korbankan kepada yang kuat. Karena itu mereka memilih menyerahkan
seluruh masalah ini kepada kehendak Tuhan. Staf medis di RS Mary’s tidak
setuju. Sesuai dengan naluri kedokteran yang umum, mereka beranggapan
bahwa kehidupan yang mungkin tertolong, harus di tolong juga.
• Pembahasan
• Untuk kasus di atas, prinsip beneficence terlihat dari
keinginan pihak medis untuk menyelamatkan pasien
dengan tetap menghargai Autonomy (tetap melakukan
informed consent). Upaya pihak medis dengan
melakukan informed consent terlihat pada paragraf
pertama. Beneficence adalah prinsip moral yang
mengutamakan tindakan yang ditujukan kebaikan pasien
atau penyediaan keuntungan dan menyeimbangkan
keuntungan tersebut dengan resiko dan biaya.
KAIDAH DASAR BIOETIKA

• Prinsip Autonomy Untuk scenario di atas, prinsip ini terlihat di


paragraph ketiga yaitu di mana pasien berhak memutuskan
sendiri mengenai kelanjutan pengobatannya. Dalam hal ini,
pasien digantikan oleh orang tuanya dalam pengambilan
keputusan tersebut. Walaupun pada akhirnya pihak pasien
memutuskan untuk menolak karena alasan perbedaan paham
dalam agama yang dianutnya. Autonomi adalah prinsip yang
menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien
(the rights to self determination) dan merupakan kekuatan yang
dimiliki pasien untuk memutuskan suatu prosedur medis.
Autonomy menghargai rasionalitas dan keputusan ( pada
kondisi elektif) menghargai hak menentukan nasib sendiri
• Terlihat pada kalimat terakhir pada paragraph Prinsip non-maleficence
adalah prinsip menghindari terjadinya kerusakan atau prinsip moral yang
melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien. Non-Maleficence
Itu artinya, pihak medis mengupayakan untuk dapat dilakukan operasi
pemisahan agar sebisa mungkin meminimalisir resikonya. Pihak medis
telah melakukan prinsip non-maleficence yang di mana bagi mereka
menyelamatkan salah satu bayi yang masih bisa diselamatkan adalah lebih
baik daripada membiarkan keadaan bayi kembar siam tersebut.Sumber:
Buku Pengantar Bioetika, Hukum Kedokteran dan Hak Asasi Manusia oleh
dr. Nasrudin A. Mappaware SpOG ketiga skenario “Kembar Siam”: Sesuai
dengan naluri kedokteran yang umum, mereka beranggapan bahwa
kehidupan yang mungkin tertolong, harus ditolong juga. kedokteran
tersebut terbukti efektif, manfaat bagi pasie Kondisi untuk
menggambarkan kriteria ini adalah : pasien dalam keadaan amat
berbahaya atau beresiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat), dokter
sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut, tindakan Non-
Maleficence .
• KESIMPULAN
•  
• Akan tetapi dalam kasus ini prinsip Non-Maleficence lebih
dominan karena kondisi salah satu dari kembarsiam yang
kemungkinan untuk hidupnya sangan kecil dibandingkan kondisi
bayi kembar siang yang satunya. daripada Autonomy Dalam kasus
“Kembar Siam” di atas, terdapat tiga kaidah dasar bioetika yaitu
prinsip Autonomy, Beneficence dan Non-Maleficence. Selain itu,
dapat juga dilihat dari Etika Klinik Jonsen dan lima prinsip etika islam
• Sangat disayangkan bahwa pada ini, ia justru melangar beberapa
prinsip-prinsip dalam bioetik. Diharapkan seorang dokter dapat
melaksanakan seluruh prinsip bioetik dan seluruh kasus yang
dihadapinya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dalam bioetik,
akan tercipta situasi dan hubungan yang baik antara dokter dengan
pasien bahkan dengan pihak keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai