NIM. : 2211133007
Jawab : Sebelum kita mengetahui tentang apa saja faktor faktor produksi ,kita harus tau terlebih
dahulu mengenai apa itu faktor produksi.Faktor produksi dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan /
Proses dari produksi itu sendiri .Faktor produksi juga dapat diartikan sebagai banyak hal yang masih ada
hubungannya dengan proses produksi. Mulai dari input, produksi barang/jasa dan segala hal yang sifatnya
melancarkan proses produksi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi. Dimana setiap faktornya memiliki peranannya masing-
masing. Sebelum kita mengenal macam macam faktor produksi,kita harus mengetahui lebih dalam tentang
apa itu faktor produksi .
Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang
dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi
sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut. Produksi diperoleh melalui suatu proses yang
panjang dan penuh resiko. Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama tergantung pada jenis komoditi yang
diusahakan. Tidak hanya waktu, kecukupan faktor produksi pun ikut sebagai penentu pencapaian produksi.
Faktor produksi ini sifatnya mutlak dalam setiap kegiatan produksi karena faktor produksi inilah yang
mengubah input menjadi output.
Mandala dan Parthana (2002 : 85), mendefinisikan bahwa faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang
jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidaknya kegiatan produksi, faktor
produksi itu harus tersedia sedangkan jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung tingkat
produksinya. Makin besar tingkat produksi makin banyak faktor produksi yang digunakan, pengertian faktor
produksi terhadap faktor produksi variabel terkait erat dengan waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau
mengurangi faktor produksi tersebut.
Menurut Rahardja dan Manurung (2008 : 95), bahwa berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi,
faktor produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variable
input). Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada
jumlah produksi. Ada atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia.
Menurut Sukirno (2008 : 6), bahwa yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang
disediakan alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Faktor-faktor produksi ada kalanya dinyatakan dengan istilah lain, yaitu sumber-sumber daya. Faktor-faktor
produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu negara dapat
menghasilkan barang dan jasa.
Jadi , Pengertian Faktor - Faktor Produksi secara umum adalah segala sesuatu sumber daya yang digunakan
oleh suatu Perusahaan dan diciptakan oleh manusia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu
aktivitas ekonomi
Adapun Faktor Faktor Produksi itu sendiri dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Modal
Menurut Rita Hanafie (2010:187), Modal adalah keseluruhan nilai dari sumber-sumber ekonomi
nonmanusiawi. Modal dapat diartikan sebagai harta benda yang dapat digunakan untuk menghasilkan
sesuatu yang menambah produksi atau menambah kekayaan.
Modal memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi, khususnya pengolahan produksi.
Jika tidak ada modal, maka proses produksi menjadi terhambat atau tidak bisa dilakukan.Modal dapat
diperoleh secara mandiri, misalnya dengan bekerja atau menabung. Namun, juga bisa didapatkan dari
bantuan pihak lain, misalkan dengan meminjam ke bank.Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat
melimpah. Namun, dalam proses produksinya Indonesia membutuhkan bantuan dari pihak lain. Contohnya
investor dari dalam dan luar negeri. Menurut Wulan Ayodya dalam Buku UMKM 4.0 (Strategi UMKM
Memasuki Era Digital) (2020), ada tiga jenis modal atau modal, yaitu:
Modal berdasarkan sumber modalnya
Jenis modal ini dibagi menjadi dua, yakni:
Modal internal
Modal ini bersumber dari dana yang dimiliki oleh usaha tersebut. Contohnya modal dari hasil penjualan atau
pendapatan yang masuk ke kas. Modal ini sulit digunakan untuk pengembangan usaha karena bersifat
terbatas.
Modal eskternal
Modal ini bersumber dari pihak lain di luar usaha tersebut. Contohnya modal yang didapat dari kredit bank
dan kreditur. Modal ini juga bisa didapat dari investor yang menanamkan modalnya ke usaha tersebut.
Modal berdasarkan fungsinya
Jenis modal ini dibagi menjadi dua, yakni:
Modal pribadi
Modal ini dimiliki oleh seseorang, bekerja untuk memudahkan aktivitas ekonomi serta memberi keuntungan
kepada pemiliknya. Contohnya saham, deposito, properti pribadi, dan lain sebagainya.
Modal sosial
Modal ini dimiliki masyarakat, bekerja untuk memberi keuntungan pada masyarakat khususnya dalam proses
produksi. Contohnya fasilitas umum, seperti jalan raya, pasar, transportasi umum, pelabuhan, dan lain
sebagainya.
Modal berdasarkan wujudnya
Jenis modal ini dibagi menjadi dua, yakni:
Modal aktif atau modal konkret
Modal ini bisa dilihat secara kasatmata atau memiliki wujud aslinya. Contohnya mesin produksi, tanah,
gudang, peralatan, dan lain sebagainya.
Modal pasir atau modal abstrak
Modal ini tidak bisa dilihat secara kasatmata atau tidak memiliki wujud asli. Namun, modal ini sangat
berperan penting dalam kegiatan ekonomi. Contohnya hak cipta, keterampilan tenaga kerja, dan lain
sebagainya.
Modal berdasarkan sifatnya
Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), jenis modal ini dibagi menjadi
dua, yakni:
Modal tetap
Modal ini bisa dimanfaatkan secara berulang kali. Namun, terkadang dalam penggunaanya membutuhkan
perawatan secara berkala. Contohnya mesin produksi, tanah, gedung, komputer dan lain sebagainya.
Modal lancar
Modal ini hanya bisa dimanfaatkan sekali saja. Jika ingin menggunakannya kembali bisa membeli bahannya
atau mengambil dari alam. Contohnya bahan bakar untuk mesin, kertas untuk produksi, bahan baku makanan,
dan lain sebagainya.
2.Tenaga Kerja
Menurut Murdiantoro, (2011:16) tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja, yaitu yang berumur
antara 15-64 tahun, merupakan penduduk potensial yang dapat bekerja untuk memproduksi barang atau
jasa, dan disebut angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan mereka yang tidak bekerja, tetapi siap
untuk bekerja atau sedang mencari kerja. (Murdiantoro, 2011:16).
Menurut Rita Hanafie (2010;71) tenaga kerja dibedakan atas angkatan kerja dan bukan tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja, sedangkan yang bukan tenaga
kerja merupakan penduduk yang tidak bekerja, tetapi sedang mencari kerja dan siap untuk bekerja.
Faktor ini adalah segala kegiatan manusia, baik jasmani maupun rohani, yang dapat digunakan dalam
produksi. Secara garis besar, faktor produksi tenaga kerja dibagi ke dalam dua bagian, yakni tenaga kerja
pikiran (rohani) dan tenaga kerja fisik (jasmani).
Tenaga kerja pikiran menggunakan lebih banyak pikiran daripada kekuatan fisik, contohnya
kemampuan organisasi, teknologi, dan manajerial.
Sementara tenaga kerja fisik lebih banyak menggunakan kekuatan fisik dalam melakukan produksi.
Tenaga kerja fisik ini terbagi dalam tiga kategori yakni tenaga kerja terdidik, terlatih, dan tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terlatih.
4.Kewirausahaan
Dalam konsep ekonomi klasik, yang termasuk dalam faktor produksi adalah tanah, modal, dan tenaga
kerja. Namun, dalam konsep yang lebih modern ditambahkan satu faktor lagi, yaitu faktor perusahaan atau
kewirausahaan.
Yang dimaksud sebagai faktor kewirausahaan dalam faktor produksi adalah manajemen pekerjaan yang ada
pada perusahaan itu sendiri. Beberapa faktor lain yang telah dikumpulkan seperti sumber daya alam, sumber
daya informasi, modal, dan sumber daya manusia, tidak akan dapat berjalan efektif jika tidak digunakan
strategi atau pengontrolan yang baik dan tepat.
Macam-Macam Faktor Produksi Kewirausahaan
1) Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik merupakan aset berwujud yang digunakan oleh badan usaha atau organisasi untuk
menciptakan penawaran dan proposisi nilai kepada pelanggannya. Sumber daya fisik dapat mencakup
peralatan, bangunan, inventaris, pabrik, dan jaringan distribusi yang sangat penting agar bisnis bisa berfungsi
dengan baik.
Sumber daya fisik penting untuk menunjang berfungsinya organisasi karena tanpa hal-hal seperti peralatan
dan inventaris, sulit bagi bisnis untuk bisa berfungsi secara normal. Secara umum, sumber daya fisik memang
erat kaitannya dengan usaha yang menawarkan produk berwujud. Namun, usaha yang menawarkan produk
tidak berwujud seperti layanan atau jasa, faktor produksi kewirausahaan yang satu ini juga tidak boleh
dilewatkan begitu saja.
Sumber daya fisik juga sangat esensial dalam menunjang usaha yang menawarkan layanan atau jasa karena
akan ada proses bisnis yang perlu diikuti untuk penyampaian layanan kepada pelanggan hingga akhir. Selain
itu, badan usaha juga perlu memperbarui dirinya dengan sumber daya terbaru yang tersedia agar berfungsi
dengan baik dan efisien.
Aset fisik biasanya dianggap stabil tetapi tetap harus diperbaharui secara berkala. Misalnya, perusahaan mana
pun tidak akan membangun pabrik baru tetapi akan menambah fasilitas modern, sehingga dapat
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan menciptakan efisiensi.
2) Sumber Daya Manusia
Faktor Produksi untuk Kewirausahaan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah sumber daya manusia.
Sesuai dengan namanya, unsur utama dari sumber daya manusia adalah karyawan atau pegawai. Karyawan
dianggap sebagai aset yang paling berharga dari badan usaha mana pun.
Mereka sangat penting untuk menjamin berfungsinya usaha manapun karena tanpa karyawan, aktivitas
organisasi akan terhenti. Sumber daya manusia bahkan lebih penting dalam industri yang menyediakan
layanan karena banyak kreativitas dan pengetahuan diperlukan dalam jenis usaha tersebut.
Faktor Produksi dalam Kewirausahaan yang berupa sumber daya manusia juga penting dalam layanan
pelanggan dan sebagai pemecah masalah untuk memahami sifat masalah pelanggan dan memberikan solusi
yang disesuaikan. Misalnya, karyawan di bidang kreatif merupakan orang-orang bekerja untuk ide-ide inovatif
dan produk serta layanan baru untuk memenuhi kebutuhan.
Di samping itu, ada tim penjualan yang efisien yang berfokus untuk membantu menjual serta memasarkan
produk atau layanan kepada pelanggan akhir. Oleh karena itu ketika sumber daya manusia digabungkan
dengan teknologi (Faktor Produksi atau Sumber Daya Fisik), maka dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik
dan produktif.
5.Teknologi Informasi
Faktor produksi yang terakhir ini sangat relevan dengan kondisi era digital saat ini. Melalui teknologi dan
informasi inilah pelaku usaha dapat meringankan proses kerja. Teknologi dan informasi dapat digunakan
untuk proses pengelolaan tenaga kerja, keuangan, hingga pemasaran. Adanya aplikasi dan perangkat lunak
yang dikembangkan seiring dengan pertumbuhannya bisnis dapat mendukung pencapaian perusahaan.
Selain itu, dengan adanya teknologi informasi, sebuah dapat menambahkan beberapa biaya yang mungkin
timbul terlebih dahulu seperti biaya distribusi dan promosi. Adanya berbagai platform penjualan daring
berbasis aplikasi dan layanan paket berani sejatinya dapat mempermudah proses pemasaran secara lebih luas.
Teknologi sudah dipakai oleh manusia sejak dulu. Walaupun teknologi yang dipakai manusia jaman dulu masih
sangat sederhana, tetapi sudah terbukti bila teknologi sangat memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi
sudah menjadi kebutuhan hidup kita, baik di rumah maupun dalam sebuah perusahaan. Penggunaan
teknologi menjadi salah satu indikator dari majunya perusahaan tersebut. Dengan menggunakan teknologi,
apapun yang akan dikerjakan dapat menjadi lebih mudah, praktis, efektif dan efisien. Teknologi juga membuat
produktivitas karyawan semakin meningkat, karena pekerjaan akan diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Teknologi informasi adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, pengelolaan, peminjaman, atau
pemindahan informasi atas sarana atau media. Teknologi informasi terdiri dari perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software). Keduanya saling terintegrasi untuk mendukung dan meningkatkan kualitas
informasi. Teknologi informasi tidak hanya digunakan untuk komunikasi saja, tetapi juga sebagai alat untuk
berkoordinasi. Teknologi informasi juga sangat membantu dalam mengarsipkan dokumen-dokumen penting.
Semakin kompleks suatu kegiatan dan semakin banyak hasil produksi yang akan dicapai, maka diperlukan pula
teknologi informasi yang lebih canggih. Hal ini sangat dibutuhkan karena hasil produksi yang banyak
membutuhkan waktu tanggap yang lebih cepat juga (fast respon) dalam memberikan laporan dan
memecahkan masalah. Kedua hal ini harus dikerjakan secara cepat, sehingga dapat memberikan dampak yang
besar dalam proses produksi. Selain itu, teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam merancang
suatu desain dari sebuah produk baru yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Teknologi juga bisa membantu
mengontrol mesin produksi dengan ketepatan yang baik.
3. Usia
Usia seseorang juga dapat menjadi penyebab diskriminasi pendapatan , hal ini dikarenakan terkadang suatu
perusahaan atau penyelenggara aktivitas ekonomi memberi upah kepada karyawannya juga sesuai dengan
usianya meskipun terkadang jarang ditemui ,tetapi ada beberapa penyelenggara aktivitas ekonomi yang
memakai sistem seperti ini
Contohnya : Tenaga kerja di suatu perusahaan telah lama dan menjadi senior di perusahaan tersebut , dan
perusahaan ini memberi upah yang lebih tinggi dibandingkan fresh graduate yang baru bergabung didalam
perusahaan tersebut ini akan membuat kesenjangan pendapatan
4. Perbedaan Gender
Perempuan di banyak negara rata-rata memiliki upah per jam jauh di bawah rekan kerja laki-laki mereka.
Perbedaan upah ini bervariasi sebanyak 10-40%, dibandingkan dan dirata-rata dari seluruh penduduk yang
bekerja dibagi berdasarkan jenis kelamin.hal ini tentu saja tidak adil dan juga termasuk diskriminasi
pendapatan
Contohnya : manajer menempatkan 'karyawan laki-laki yang pintar' di skala upah 2, sedangkan manajer
menempatkan 'karyawan perempuan yang pemalu' di skala upah 0, meskipun karyawan perempuan dan
laki-laki sama-sama memenuhi syarat untuk mendapat upah yang setara. Sulit untuk mengatakan sampai
batas mana kemajuan terjadi. Untuk memperumit masalah kadang-kadang: ada perbedaan perbedaan
yang membatu dengan penyebab yang bisa dicapai, meskipun dalam perbedaan upah pasti akan selalu
ada diskriminasi, dimana perbedaan upah yang tidak adil dapat menjadi upah.
5. Keahlian ,Kemampuan dan tingkat kesulitan Pekerjaan
Terkadang suatu perusahaan atau penyelenggara aktivitas ekonomi juga mempertimbangkan keahlian
dan tingkat kesulitan pekerjaan di suatu usaha setiap sdm yang ada di suatu usaha mestilah memiliki
kemampuan dan tingkat kesulitan kerja yang berbeda beda hal inilah yang membuat adanya kesenjangan
pendapatan bagi tiap personal nya
Contoh : seorang yang bekerja sebagai tukang las bawah laut akan mendapatkan pendapatan dan upah uang
besar dibandingkan pekerja bisa dengan pendidikan yang sama hal ini dikarenakan tulang las bawah laut itu
per kerjaan yang berisiko dan nyawa sebagai taruhannya
6. Faktor persaingan
Faktor persaingan pasar antara pemilik bisnis yang satu dengan yang lainnya juga menjadi salah satu faktor
penyebab diskriminasi pendapatan hal ini dikarenakan si pemilik bisnis hanya memedulikan keuntungan dari
usaha nya tanpa menghiraukan dan memedulikan upah yang diterima pekerja demi keuntungan dan tidak
kalah saing dengan pemilik bisnis lainnya
Contoh : perusahaan A ingin bersaing dengan perusahaan B untuk mendapatkan pelanggan yang
banyak,sehingga memperketat produksinya dan tidak mempedulikan kesehatan pekerja dan upah yang diberi
tidak sebanding dengan pekerjaan yang diberi,akibatnya terjadilah diskriminasi pendapatan doang dialami
oleh pekerja nya