1
Sedangkan Puskesmas Induk sendiri sebagai pusat administratif dan
pusat kendali lapangan (kegiatan) terletak di Jalan Mangga III Kelurahan
Tanjung Selor Hilir Kecamatan Tanjung Selor. Jalur transportasi mudah
dijangkau oleh angkutan umum baik dalam kota maupun dari luar kota batas-
batas wilayahnya adalah:
1. Sebelah Utara : Jalan Mangga III.
2. Sebelah Selatan : Jalan Rambutan.
3. Sebelah Barat : Jalan Mangga.
4. Sebelah Timur : Jalan Jeruk.
Tg.Selor
349 105 25.070 8.441 2.93 70.97
Hilir
Tg.Selor
1715 25 3.912 2.763 1.36 2.19
Timur
Jelarai 199 41 4.782 1.120 4.22 23.75
Tengkapak 127 7 1.097 245 4.11 7.93
Gn.Seriang
226 4 902 200 3.76 3.33
/ Baratan
JUMLAH 2.735 208 41.925 13.970 2.93 157.9
Sumber : Profil UPT PKM Tanjung Selor
2. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Selor
pada tahun 2016 sebanyak 41.925 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak
22.196 Jiwa dan perempuan sebanyak 19.729 jiwa.
2
B. PERMASALAHAN
3
C. KARYA INOVASIKU
4
3. Sediaan kemudian digenangi oleh kristal violet selama 1 menit
4. Dicuci dengan air mengalir selama 5 detik
5. Sediaan ditetesi dengan laruta iodine selama 1 menit
6. Dicuci dengan air mengalir selama 5 detik
7. Dilakukan decolorisasi dengan meneteskan alkohol sampai warna ungu
hilang ( Langkah ini penting dalam pewarnaan gram )
8. Dicuci dengan air mengalir selama 5 detik
9. Sediaan ditetesi dengan safranin atau carbol fuchsin selama 1 menit
10.Sediaan kemudian dicuci dengan air mengalir selama 5 detik
11.Sediaan lalu dikeringkan , dan diperiksa dibawah mikroskop dengan
lensa objectif 100x menggunakan minyak emersi untuk melihat adanya
diplococcus intraselluler
12.Interpretasi hasil (+) bila ditemukan ≥ 1 diplococcus intrasel
Sumber www.labflorida.com
5
a. Hasil Kegiatan Luar Gedung untuk Pemeriksaan Laboratorium
Sederhana GO
Tabel 2. Hasil Kegiatan
TANGGAL TEMPAT ALAMA PASIEN PASIEN HASIL
T IVA YANG IMS YANG KEGIATAN
DIPERIKSA DIPERIKSA
19/3/2016 Penginapan Sabanar 9 6 GO = 1
Padaelo baru
6
pengobatan dan edukasi setelah 4 bulan dilakukan pemeriksaan ulang
kembali dan hasilnya tidak ditemukan adanya Neisseria gonorrhoeae.
Hal ini berarti pengobatan dan edukasi dinilai cukup berhasil.
Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan bersama program VCT
yang yang bertempat di Penginapan Padaelo Sabanar baru ditemukan 1
kasus GO yang kemudian dilakukan pengobatan dan edukasi setelah 9
bulan dilakukan pemeriksaan ulang kembali dan hasilnya masih
ditemukan adanya Neisseria gonorrhoeae pada pasien yang sama. Hal ini
berarti pengobatan dan edukasi dinilai kurang berhasil ini bisa
dikarenakan kebiasaan dari individu tersebut yang rentan dengan
kehidupan yang beresiko tertular kembali Gonore, tidak menggunakan
pengaman pada saat melakukan hubungan seksual yang beresiko
sehingga walaupun telah dilakukan pengobatan dan edukasi masih saja
ditemukan kasus GO pada pasien yang sama.
b. Edukasi dan Pengobatan Pasien
Setelah hasil pemeriksaan laboratorium selesai, kemudiaan
dilakukan pengobatan dan edukasi kepada pasien, juga jika
memungkinkan dilakukan pemeriksaan kepada pasangannya sehingga
nantinya pengobatan bisa efektif dan penularan kembali bisa di cegah.
Untuk hasil yang negatif, pasien tetap di edukasi agar menjaga
kebersihan alat vital juga menghindari hubungan yang berganti – ganti
pasangan sebab hal ini rentan menyebabkan Penyakit Menular Seksual.
Akses menuju Ibu kota Tanjung Selor tidak selalu mudah bagi
beberapa desa atau kelurahan , untuk mendapatkan pelayanan fasilitas
kesehatan yang lengkap seperti warga di kota Tanjung Selor amatlah susah,
salah satunya bagi penduduk desa Gunung Seriang atau Desa Tanjung Buka
Sp. 1 mereka harus menempuh waktu perjalanan yang cukup lama, belum
lagi terkendala ada tidaknya transportasi. Karena itu diperlukan petugas
pustu terlatih yang dapat melakukan pengambilan sampel pemeriksaan
7
laboratorium agar masyarakat di daerah yang sulit jangkauannya bisa
terbantu, dan tidak perlu datang ke kota Tanjung Selor. Seperti untuk
pemeriksaan Sediaan Malaria, Fiksasi Dahak atau pemeriksaan K1 pada ibu
hamil seperti pemeriksaan Hb, HIV, HBs AG, Golongan Darah, Reduksi
Protein Urine Serta pemeriksaan K4 ibu hamil yaitu Hb K4 dan Reduksi
Protein urine
Peran saya disini adalah dengan melatih petugas Pustu agar dapat
melakukan pengambilan darah secara baik dan benar sehingga hasil
pemeriksaan laboratorium yang didapatkan bisa akurat. Dengan begitu ibu
hamil di daerah seperti desa baratan atau gunung Seriang tidak harus datang
ke kota tanjung selor untuk melakukan pemeriksaan ibu hamil K1 atau K4.
pengambilan sampel darah bisa dilakukan di puskesmas pembantu dan
kemudian petugas Pustu bisa mengantarkan sampel tersebut ke laboratorium
puskesmas induk untuk dilakukan pemeriksaan. Tentu saja Masyarakat
sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Semua Petugas Pustu dan
Polindes di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Selor wajib bisa
melakukan Pengambilan darah vena, pembuatan sediaan Malaria dan Fiksasi
Dahak.
Petugas yang telah mendapatkan pelatihan ini terdiri dari 5 orang
Puskesmas Pembantu (Pustu), 6 Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan 2
Polindes (Pondok Bersalin Desa), dengan total jumlah tenaga yaitu 26
orang.
Hal ini kemudian di evaluasi, jika setelah dilakukan pengambilan
sampel, atau pun pembuatan sediaan dahak dan malaria ternyata hasilnya
tidak sesuai dengan yang diharapkan maka petugas pustu atau polindes yang
bersangkutan akan dilakukan pembinaan kembali sampai nantinya petugas
tersebut bisa melakukan pengambilan sampel dan pembuatan sediaan secara
benar. Sehingga di harapkan hasil pemeriksaan laboratorium yang
didapatkan bisa akurat walaupun bukan tenaga ATLM yang melakukan
pengambilan sampel.
8
Pelatihan ini dilakukan di puskesmas induk dengan cara paparan di
hadapan petugas pustu ataupun dengan cara membuat video tutorial agar
petugas pustu lebih paham serta dengan melakukan kegiatan praktek secara
langsung di Laboratorium Puskesmas Induk.
9
setiap bulannya maka hal ini rentan menimbulkan anemia dikalangan
remaja putri, tentu saja ini akhirnya mengganggu aktifitas belajar mereka.
Anemia dengan gejala pusing, tidak bersemangat, mudah lelah, menurunkan
konsentrasi belajar menyebabkan nilai akademik ataupun aktifitas disekolah
nya terganggu.
Berkaitan dengan hal tersebut penulis berinisiatif melakukan
pemeriksaan Hemoglobin (Hb) pada remaja putri dan jika ditemukan hasil
yang rendah maka dilakukan pemeriksaan feces pada remaja putri tersebut
hal ini berkaitan dengan salah satu penyebab anemia yaitu kecacingan.
Tidak sampai disitu saja, dilakukan pula pemberian tablet Fe bagi remaja
putri dengan nilai Hb yang rendah juga edukasi tentang bahaya anemia dan
cara pencegahannya di kalangan remaja putri.
Gambar 10. Pengambilan darah Untuk Pemeriksaan Haemoglobin pada Remaja Putri
10
Gambar 11. Penyuluhan Kepada Siswa Tentang Bahaya Anemia dan Pencegahannya
Sumber Dokumentasi Pribadi
11
17 Oktober 2016 SMAN 2 14 5
18 Oktober 2016 SMKN 1 25 20
21 Oktober 2016 MTS dan MAN Al 6 0
Anshar
25 Oktober 2016 SLTPN 3 Jelarai 11 1
Dari hasil tabel diatas bisa dilihat dari total 95 siswi sekolah
menengah yang dilakukan pengambilan darah vena untuk di periksa kadar Hb
darahnya di dapatkan 43 siswi dengan kadar Hb darah yang rendah. Siswi
dengan kadar Hb yang rendah diberikan tablet Fe oleh petugas gizi
puskesmas, tapi sebelumnya dilakukan pemeriksaan feces pada siswi dengan
kadar Hb yang rendah, untuk mengetahui penyebab anemia yang dialami
siswi tersebut.
12