DISUSUN OLEH :
NURCAHAYA
4619103024
i
2
3
4
5
6
ABSTRAK
7 iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT., dan shalawat atas
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari semua pihak terkait,
1. Prof. DR. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M. Eng, selaku Rektor Universitas
Bosowa Makassar.
2. Prof. DR. Ir. Batara Surya, M. Si, selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Bosowa Makassar.
3. Prof. DR. Andi Rasyid Pananrangi, M. Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
iv
8
4. Prof. DR. H. Husain Hamka, M. Si, selaku pembimbing I yang dengan tulus
tesis ini.
5. Prof. DR. Andi Rasyid Panarangi, S.H, M. Pd, selaku pembimbing I yang dengan
6. DR. Nurkaidah, M.M. dan DR. Zainuddin Mustafa, M. Si, sebagai dewan
penguji yang senantiasa memberi masukan berupa kritik dan saran yang
7. Para Dosen dan Staf Pegawai Program Studi di Universitas Bosowa Makassar.
8. Kepala Dinas PNPTSP beserta staf yang telah memberikan izin kepada penulis
9. Suami dan anak-anakku sebagai salah satu wujud cinta dan terima kasih penulis
penulis.
pengembangan ilmu administrasi publik, dan Tuhan yang Maha Esa senantiasa
memberikan Rahmat dan Petunjuk dalam kemanfaatan Karya tesis ini. Amin.
Penulis
9v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
10
BAB III METODE PENELITIAN
D. Instrumen Penelitian..................................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 80
B. Saran.................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
11
vii
DAFTAR GAMBAR
12
viii
DAFTAR SINGKATAN
Pintu
13
ix
IMB : Izin Mendirikan Bangunan
UU : Undang-Undang
14
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran D : Undang-Undang
15
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
public pada masyarakatnya, baik yang sifatnya aturan maupun dalam bentuk
Hal 1).
pelayanan public ini dipengarui beberapa hal yang komplek seperti factor
budaya sutau organisasi yang bersifat paternalistic, wilayah kerja yang kurang
16
1
2
Tujuan dari reformasi birikrasi ini yaitu untuk mengubah dan menta kembali
Governance).
sehingga pemerintahan lebih bersih dari ketiga hal tersebut. Demi harapan
rakyat, kita akan mewujudkan Indonesia kita, yaitu pelayanan publik yang
lebih baik yang dapat bersaing dalam dinamika global yang semakin maju
yang lebih baik, lebih profesional. seperangkat ide dan budaya yang
17
3
dilaksanakan.
kemapuan dalam melakukan pelayanan public yang lebih baik lagi, diperlukan
tanggung jawab bagi instansi pemerintah unuk memenuhi kewajiban agar dapat
instansi. Tujuan penerapan SAKIP ini agar hasil dari pelaksanaan suatu
18
4
19
5
Tahun 2015).
Birokrasi yang membagikan akibat positif demi tercapainya visi, misi, tujuan
20
6
sangat berharap terhadap kenaikan daya guna serta efisensi dalam melakukan
tugas serta guna dai segala bagian kerja dengan mempraktikkan prosedur,
system, serta mekanisme kerja, dan standar pelayanan yang lebih jelas, efektif,
pelaksanaan tugas dan fungsi dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih kilat,
B. Rumusan Masalah
Pangkep ?
21
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
datang.
22
8
2. Manfaat Praktis
Birokrasi.
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persfektif Teori
1. Reformasi Birokrasi
pergantian secara ekstrem buat revisi dalam bidang hukum dalam sesuatu
sebab sudah berpegang pada hierarki serta jenjang jabatan (Imran, 2017,
perihal 186).
24
9
10
Ditinjau dari segi bahasa, birokrasi berasal dari bahasa Yunani, ialah
pokok Kepegawaian
25
11
Keuangan Negara
Perbendaharaan Negara
Kementerian Negara
Pemerintahan Daerah
Kementerian Negara
26
12
Birokrasi Nasional
jadi lebih baik, bersih, professional serta efisien dengan sebagian factor-
pemerintahan.
sebelumnya.
27
13
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010- 2025 yaitu:
pemerintahan yang baik, baik dari segi pusat maupu dari segi
28
14
abad ke- 21 lewat tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.
29
15
1) Outcomes Oriented
pelayanan publik, pergantian pola pikir (mind set) serta budaya kerja
30
16
2) Terukur
Reformasi birokrasi yang sudah dengan outcomes oriented
3) Efisien
4) Efektif
5) Realistik
optimal.
6) Konsisten
7) Sinergi
31
17
8) Inovatif
serta best practices buat menciptakan kinerja yang lebih baik supaya
9) Kepatuhan
10) Dimonitor
32
18
bersih
rakyat).
33
19
1) Komitmen Nasional
maupun vertikal.
34
20
a) Desentralisasi
dengan titik awal dan kecepatan yang berbeda. Format yang sama
diterapkan unt ntuk K/L dan Pemda secara bertahap sesuai dengan
c) Koordinasi
35
21
Dengan aktivitas ekonomi yang terus menjadi luas, hendak ada basis
lebih luas.
36
22
2. Kebijakan Publik
model yang digunakan oleh para ahli pada akhirnya juga akanmenentukan
dalam Syafiie (2016, hal 105) merupakan suatu kebijakan yang dibuat
37
23
perlu kita ingat, yaitu dalam menentukan suatu definisi kebijakan maka
38
24
sebagai:
harus dikaji sipembuat kebijakan. Oleh karena itu, beberapa ahli politik
39
25
kebijakan publik yang dikemukakan oleh Dunn (2015, hal 22) adalah
sebagaiberikut:
utama.
Pada tahap ini masalah yang telah masuk dalam agenda prioritas
keluar atau solusi yang tepat dari maslah tersebut. Pemecahan masalah
40
26
peradilan.
41
27
dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya kebijakan public dibuat
dan sesuai dengan keinginan. Pada dasarnya kebijkan yang telah kita buat
dansesuai untuk kondisi masyarakat yang ada. Oleh karena itu dalam
diungkapkan oleh Lester dan Stewart (2000, dalam Winarno (2017, hal 226)
sebagai berikut:
42
28
kebijakan dalam makna satuan nilainya”. Lebih lanjut, Dunn( 2015, perihal
43
29
ataupun belum.
d. Sifat Evaluasi
cuma menimpa kenyataan ataupun aksi namun lebih kepada nilai terhadap
44
30
3) Orientasi Masa Saat ini Serta Masa Dulu sekali. Penilaian bertabiat
penilaian itu sendiri ditunjukan buat mengenali pada hasil saat ini
e. Guna Evaluasi
45
31
serta peluang dan tujuan yang sudah dicapai lewat aksi publik.
membongkar permasalahan.
kebijakan pada kondisi- kondisi kehidupan nyata pada warga. Perihal ini
46
32
ouput serta akibat. Output merupakan benda, jasa ataupun sarana lain
publik.
47
33
perumus kebijakan.
keadaan saat ini serta kondisi di masa yang hendak tiba yang
target.
sedemikian rupa.
kebijakan publik.
48
34
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan satu hari hari sebab manusia ialah
makhluk sosial yang tidak dapat bekerja sendiri dan memerlukan orang lain
pemerintah.
sesuatu tujuan yang sudah diresmikan hingga dibutuhkan sesuatu keahlian serta
motivasi buat mendesak orang- orang serta diri sendiri buat melakukan serta
a. Penafsiran Organisasi
ialah melaksanakan penyatuan visi serta misi dan tujuan yang sama
49
35
bersama.
bersama dan secara resmi terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan
orang yang diucap atasan serta seseorang/ sekelompok orang yang diucap
bawahan.”
50
36
digolongan militer.
51
37
memilah luas daerah kerjah yang lebih besar serta terdiri dari
b. Penafsiran Manajemen
52
38
masyarakat yang selalu ada pada tiap waktu dalam banyak kegiatan
53
39
ditentukan pada tingkat administrasi. Jelas hal ini tidak berarti bahwa
atau sektoral.
yang baik dan bersih (good governance dan clean government) memberi
jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas
berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik
kebijaksanaan yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan
diperlukan pula perhatian dan komitmen yang kuat dari organisasi yang
54
40
kegiatan yang menjadi isu nasional dan vital bagi pencapaian visi dan misi
instansi pemerintah.
sebelumnya.
55
41
baik secara tertulis pada pihak yang memberi wewenang mulai menempati
dengan judul yang sama sebagai tindak lanjut Tap MPR tersebut. Dalam
56
42
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
terdiri dari beberapa komponen dan satu kesatuan (b) rangkaian sistematik
57
43
pembangunan.
sumber daya lainnya agar lebih efisien dan efektif, dalam rangka
dan nepotisme.
58
44
1) Memanfaatkan SAKIP
dan berkelanjutan.
semua program dan kegiatan nasional dan daerah secara lebih akurat.
Keuangan Negara.
dengan kegiatan.
instansi tersebut.
59
45
penyelenggara pemerintahan.
60
46
lebih transparan.”
akuntabel agar dapat berjalan secara efisien, efektif dan lebih responsive
pembangunan.
“1) SAKIP merupakan suatu pegangan bagi pemerintah agar dapat membuat
kontribusi agar visi dan misi tercapai dan menjadi perhatian yang utama
61
47
2) Sebagai instrument yang dapat mencapai visi dan misi yang dibuat
oleh pemerintah.
Menurut LAN & BPKP (2010, hal 63) pelaksanaan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) itu sendiri terdiri atas lima unsur
1) Unsur RENSTRA
62
48
1) Rencana Strategis/Renstra
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima
rencana pada visi, misi, tujuan dan sasaran untuk mencapai suatu tujuan
2) Rencana Kinerja
target kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada
tingkat sasaran. Kegiatan rencana kinerja ini disusun setiap awal tahun
3) Evaluasi Kinerja
63
49
4) Pengukuran Kinerja
suatu program maupun kebijakan agar mewujudkan visi dan misi instansi
pemerintahan.
pertanggung jawaban.
64
50
C. Penelitian Terdahulu
bagian yang tidak terpisahkan dari Reformasi Nasional. Salah satu sasaran
65
51
jabatan karir petugas lembaga pemerintah yang sangat kental dengan nuansa
politik.
Bersumber pada hasil riset yang dicoba oleh Faridah Palenga( 2019)
Sulaesi Tengah).
dan sudah melakukan tugas pokok serta gunanya lewat bidang Pembinaan
Aparatur lebih spesial pada Sub Bidang Monitoring serta Penilaian Kinerja
66
52
dalam satu entitas organisasi serta indicator kinerja serta sasaran realisasi
Riset yang dicoba oleh Rai Devia( 2018) ini bertujuan menganalisis
Bali. Riset ini bertujuan buat menganalisis pengaruh langsung ataupun tidak
tingkatkan mutu pelayanan wajib bisa penuhi kebutuhan warga, supaya bisa
67
53
pada SOP. Aspek pendukung yakni ketersedian sarana kerja serta motivasi
C. Kerangka Konsep
satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep
tentang topik yang akan kita bahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep/teori
yang dipakai sebagai landasan penenlitian yang didapatkan pada tin jauan
pustaka atau kalo boleh dikaitkan oleh peneliti merupakan ringkasan dari
ditelit
dan Pelayanan Terpadi Satu Pintu Kabupaten Pangkep merupakan bagian dari
siklus manajemen yang tidak terlepas dari perubahan paradigma baru dalam
68
54
Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instanssi
Pemerintahan (SAKIP)
Reformasi
Birokrasi
Pelayanan Publik
Keterangan :
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(SAKIP).
(SAKIP).
70
55
56
1. Lokasi Penelitian
2. Jadwal Penelitian
Pangkep.
D. Instrumen Penelitian
71
57
1. Jenis Data
dan data primer. Data primer yaitu data yang diterima dari sejumlah
yang diteliti.
2. Sumber Data
1) Responden
72
58
2) Informan
a) Bupati (1 orang)
2015.hal 58).
73
59
secara langsung.
bentuk buku atau laporan lain, serta mengkaji dan menelaah buku- buku
penelitian
Data yang terkumpul dari hasil penelitian yang telah dilakukan dianalisis
itu sendiri
74
60
(triangulasi situasi)
yang benar.
75
61
wawancara/tanya jawab.
analisis data
Bagan 3.2
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
76
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis
sampai 113” lintang selatan dan 4° 40° sampai 800” bujur timur, atau
luas wilayah seluas 112,29 km, terbagi dalam wilayah daratan dan
2. Wilayah Pemerintahan
77
62
63
e. Kecamatan Pangkajene
f. Kecamatan Minasatene
g. Kecamatan Balocci
i. Kecamatan Bungoro
j. Kecamatan Labbakang
k. Kecamatan Ma’rang
3. Keadaan Penduduk
rakyat yang lebih baik. Diera pertumbuhan yang kiat pesat ini kantor
78
64
Tahun 2015 selaku tindak lanjut dari peraturan Bupati No 96 Tahun 2012
79
65
6. Struktur Organisasi
yang diawali dari tingkatan paling tinggi ke tingkatan yang lebih rendah
80
66
mengatakan bahwa :
terjadinya perubahan dibidang politik, ekonomi, dan sosial yang begitu cepat.
81
67
82
68
belum terlaksana secara baik, hal ini terlihat dari adanya beberapa perubahan
reformasi birokrasi yaitu membuat rencana kerja rinci dan berkelanjutan untuk
akan menjadi alat bantu bagi pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan
pencapaian, yaitu :
83
69
– 2021).
– 2021)
serta efektif dalam melaksankan tugas serta guna untuk selurh unit kerja yang
pelayanan yang jelas, tertib, efisien dan efisien, transparan dan akuntabel,
sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi dapat diselesaikan dalam waktu yang
lebih kilat, terukur serta transparan, dan tidak memberikan peluang untuk
84
70
pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government),
tanggung jawab yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan
penerapan ini sebagai acuan bahwa system tersebut menjadi acuan dalam
dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
85
71
bahwa :
Terdapat tiga system yang dapat mengintegrasikan SAKIP yaitu: (1) Sistem
Perencanana, (2) Sistem Penganggaran dan (3) Sistem Pelaporan Kinerja yang
koridor untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Organisasi yang telah ditetapkan
86
72
87
73
d. Tahapan reviu dan evaluasi dokumen SAKIP yaitu setiap tahun Dokumen
SAKIP DPMPTSP telah di reviu dan dievaluasi oleh Inspektorat
Kabupaten.
tahapan yang ada, hal ini diungkapkan oleh sekertaris DPMPTSP Kabupaten
88
74
dengan target serta tujuan yang sudah diresmikan dalam rangka mewujudkan
didukung:
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
serta prosedur kerja yang belum sangat jelas, kurang efisien serta efektif,
tidak terukur t serta belum cocok dengan prinsip Good Governance, masih
Kinerja sebesar 94, 76( Sangat Baik), dan sokongan Pemerintah Wilayah
B. Saran
aparat.
90
75
76
sesuai Visi dan Misi Bupati – Wakil Bupati Pangkep periode Lima Tahun
kedepan. RPJMD ini menjadi momentum yang sangat penting dan Strategi
91
92
Syafie (2016), Ilmu Pemerintahan, Jakarta. Bumi Aksara.
Winarno, Budi. (2017). Kebijakan Publik Teori dan Proses. Jakarta: Media
Pressindo.
Peraturan Undang-Undang
93
Lampiran A
PEDOMAN WAWANCARA
PENGANTAR
dari wawancara ini adalah agar peneliti mendapatkan data dan informasi dari
sumber yang lebih berkompeten, dan mengetahui secara angsung tentang focus
Pada DPMPTSP Kabupaten Pangkep” Peran serta dan kerja sama dari Bapak/Ibu
Identitas jawaban Bapak/Ibu akan kami rahasiakan, karena itu besar harapan
sejujurnya sesuai dengan pengalaman. Informasi yang kami dapatka akan berharga
Peneliti
Nurcahaya
94
Lampiran B
Identitas Informan
Nama :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Unit Kerja :
1. Diklat Struktural :
2. Diklat Penjenjangan :
Pertanyaan
optimal
95
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar I
Wawancara dengan Kepala Seksi Perencanaan BAPPEDA Kab. Pangkajene dan Kepulauan
Gambar II
Wawancara dengan Tim Penyusun Sakip Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
96
Gambar III
Wawancara dengan Kepala Seksi Reformasi Birokrasi Bagian Organisasi dan Tatalaksana Pemerintahan
Kabupaten Pangkep
Gambar IV
Wawancara dengan Sekertaris DPMPTSP Kabupaten Pangkep
97
Gambar V
Wawancara dengan Kepala Bidang DPMPTSP Kabupaten Pangkep
Gambar VI
Wawancara dengan Kepala Bidang DPMPTSP Kabupaten Pangkep
98
Gambar VII
Wawancara dengan Kepala Seksi DPMPTSP Kabupaten Pangkep
Gambar VIII
Wawancara dengan Bapak Bupati danTim Percepatan Bupati Kabupaten Pangkep
Pangkep
99