NAMA : LINTANG PUJA PRAMESWARIE

NIM : 22401021

PRODI : TEKNOLOGI REKAYASA LOGISTIK

MATA KULIAH : KONSEP TEKNOLOGI PERTAMBANGAN

TANGGAL : 20 DESEMBER 2022

RESUME :

“ PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN”

A. LATAR BELAKANG

Transformasi ke arah digitalisasi adalah proses yang sedang berlangsung dalam

berbagai aspek kehidupan salah satunya adalah industri pertambangan. Perkembangan
teknologi terus berinovasi hingga memasuki era digitalisasi. Era ini ditandai dengan
penggunaan cyber physical system atau lebih dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Revolusi
Industri keempat memungkinkan perusahaan pertambangan untuk melanjutkan digitalisasi
operasi mereka, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk
memudahkan pekerjaan pertambangan. Untuk mencapai pada tahap ini juga telah melalui
beberapa proses atau dikenal dengan Timeline Project.

Tak hanya itu, faktor lain yang menjadi dasar dari penerapan teknologi ini adalah
akibat dari insiden atau kecelakaan di area pekerjaan akibat kurang optimalnya pengawasan
saat proses bekerja. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah teknologi sebagai kebutuhan
optimalisasi proses penambangan sehingga diharapkan menjadi perbaikan perilaku
pengawasan maupun aktivitas operasional. Penerapan serta perkembangan teknologi dalam
pertambangan juga diharapkan Dapat berinovasi menjadi budaya disiplin, aman, dan
produktif dalam bekerja.
B. PEMBAHASAN

Penerapan teknologi dalam pertambangan sendiri sudah terealisasi diantaranya

peningkatan dalam Aerial Survey, Real Time Deformation Monitoring (IDS GeoRadar),
Remote Equipment, hinga CCTV Analytical

Selain itu, terdapat Project Mining Eye yang telah mengalami beberapa proses mulai
dari proses inisiasi pilot project CCTV di Pit BMO 2, pengawasan frontloading dengan
CCTV, pemenuhan dokumen SOP, IK, HIRA, kemudian mengajukan standarisasi
kompetensi pengawas CCTV, Culture Building Operator (OMAN), Trial pengawas CCTV di
disposal hingga sampailah pada sekarang yakni pengembangan teknologi AI pada CCTV.

Implementasi CCTV Mining Eyes dalam pertambangan adalah konsep pengaawasan

dan intervnsi dengan memanfaatkan teknologi CCTV untuk mengambil gambar secara
langsung di area kerja, serta untuk kebutuhan melakukan observasi terhadap KTA/TTA,
kegiatan produksi yang tidak efisien, keadaan darurat, banjir, isu eksternal, dan lainnya sesuai
dengan kebutuhan.

Pemodelan interaction type pada MEA sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan
akurasi deviasi dimana pemodelan yang dilakukan harus bisa mendeteksi keceptan agar dapat
membedakan rules jarak antri dan berkendara. Untuk melihat semua interaksi dalam satu
kamera dimana CCTV harus berbasis kamera yang dipengaruhi oleh sudut pandang.
Sehingga, perlu adanya grouping pada sistem untuk membagi jenis interaksi antara sepasang
unit.

Sehingga dalam pemanfaatannya dapat dikelompokkan menjadi :

a. Satu jalan dan satu arah = menghitung jarak dan menghindari tabrakan depan belakang

b. Satu jalan, satu arah, dan beda tinggi unit = menghitung perbedaan elevasi jalan yang
kurang tinggi

c. Beda jalan, beda arah = menghitung jarak samping dan menghindari tabrakan samping

d. Beda jalan dan beda lereng = menghitung tinggi lereng dan menghindari longsoran

Penerapan teknologi AI pada CCTV sendiri juga memberikan manfaat diantaranya,

dapat melakukan pengawasan di dalam control room saja. Sehingga, pengawas berada di
tempat yang aman. Tak hanya itu, hal ini jua dapat menghambat cost sekitas $ 860K.
Penerapan CCTV dengan teknologi AI juga memiliki manfaat tak hanya pada Day Shift tapi
juga Night Shift di mana area yang menjadi list item kepengawasaan dapat diamati mulai dari
45-80% secara langsung menggunakan CCTV.

Penerapan CCTV dengam teknologi AI juga mendukug budaya keselamatan dimana

dapat menjadi deteksi dini dan intervensi tindakakan tidak aman unutk menjada area kerja
tetap aman. Selain itu, kesempatan untuk memperluas area kerja tanpa perlu tambahan
supervisor pun dapat dilakukan sehingga menciptakan lingungan kerja yang sesuai prosedur,
fungsi, dan waktu. Rekaman dalam CCTV ini juga dapat menjadi bukti untuk membantu
proses penyidikan lebih cepat apabila terjadi insiden dalam proses bekerja.