I. PENDAHULUAN
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan naik 4,1% dari tahun sebelumnya [1]. BBM sendiri
total sepeda motor tahun 2020 per September di Indonesia merupakan salah satu sumber daya yang tidak dapat
mencapai 2.876.514 unit di mana kelas scooter menghasilkan diperbarui sehingga dapat habis sewaktu-waktu. Seiring
88,4% dari hasil penjualan. Produksi sepeda motor yang perkembangan ilmu dan teknologi, kendaraan dengan energi
semakin meningkat mengakibatkan peningkatan konsumsi alternatif dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan
bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan BP Statistical terhadap BBM. Salah satu metode alternatif yang diterapkan
Review of World Energy 2020, konsumsi BBM harian negara pada kendaraan adalah menggunakan kendaraan listrik
Indonesia pada tahun 2019 mencapai 1.863 barel per hari, hybrid.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 10, No. 1, (2021) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E101
Tabel 1.
Nilai porsi pengereman aktual pada roda depan (Fbf/W)
FBF/W Fbf/W Fbf/W Regenerative Brake-
j/g
AKTUAL Mekanis By-Wire System
0 0 0 0
0,1 0.066 0 0.066
0,2 0.132 0 0.132
0,3 0.198 0 0.198
0,4 0.264 0 0.264
0,5 0.330 0 0.330
0,6 0.396 0.024 0.371
0,7 0.462 0.090 0.371
0,8 0.528 0.156 0.371
0,9 0.594 0.222 0.371
1 0.660 0.288 0.371
Tabel 2. Gambar 7. Grafik Rhp terhadap waktu driving cycle WMTC kelas 1.
Nilai gaya pengereman aktual pada roda depan (Fbf)
FBF Fbf regenerative brake-by-
j/g Fbf mekanis
AKTUAL wire system
0 0 0 0
0,1 177.99 0.00 177.99
0,2 355.98 0.00 355.98
0,3 533.97 0.00 533.97
0,4 711.96 0.00 711.96
0,5 889.95 0.00 889.95
0,6 1067.94 65.24 1002.71
0,7 1245.93 243.23 1002.71
0,8 1423.93 421.22 1002.71
0,9 1601.92 599.21 1002.71
1 1779.91 777.20 1002.71
cycle WMTC kelas 1 dan kelas 2 adalah sebesar 38,48% dan selama satu driving cycle. Berdasarkan perhitungan efisiensi
33,55%. Nilai kontribusi regenerative brake-by-wire system sistem regenerative brake-by-wire pada subbab 3.4.14, nilai
digunakan untuk menambah daya jelajah (cruise) kendaraan. efisiensi sistem regenerative brake-by-wire pada WMTC
Nilai kontribusi regenerative brake-by-wire system di atas kelas 1 dan WMTC kelas 2 adalah 54,89% dan 54,31%
tidak mutlak dikarenakan nilai kontribusi tergantung seperti yang ditunjukkan Gambar 13 dan Gambar 14.
pemilihan driving cycle dan kondisi berkendara
sesungguhnya.
V. KESIMPULAN
Plotting energi bangkitan terhadap waktu selama driving
cycle WMTC kelas 1 dan WMTC kelas 2 dilakukan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian sistem rem
berdasarkan perhitungan energi bangkitan pada subbab regenerative brake-by-wire pada sepeda motor hybrid adalah
3.4.11. Grafik besar energi bangkitan terhadap waktu porsi dan gaya pengereman regenerative brake-by-wire
ditunjukkan pada Gambar 9 dan Gambar 10. bekerja secara penuh tanpa adanya bantuan dari rem mekanis
Berdasarkan Gambar 9 dan Gambar 10, nilai maksimum pada variasi j/g 0 sampai 0,5. Nilai porsi dan gaya
dari energi bangkitan pada driving cycle WMTC kelas 1 dan pengereman aktual terbesar secara berurutan adalah sebesar
WMTC kelas 2 adalah 0,000741 kWh pada detik ke-509 dan 0,371 dan 1002,71N, besar kontribusi sistem rem
0,001292 kWh pada detik ke-307. Total energi bangkitan regenerative brake-by-wire terhadap kebutuhan daya
pada driving cycle WMTC kelas 1 dan WMTC kelas 2 adalah kendaraan pada driving cycle WMTC kelas 1 dan WMTC
0,028218 kWh (101,58 kJ) dan 0,060762 kWh (218,74 kJ). kelas 2 berturut-turut adalah 38,48% dan 33,55%, dan besar
Berdasarkan perhitungan energi kinetik perlambatan pada efisiensi sistem rem regenerative brake-by-wire pada driving
bab 3, diperoleh plotting energi kinetik perlambatan terhadap cycle WMTC kelas 1 dan WMTC kelas 2 berturut-turut
waktu selama driving cycle WMTC kelas 1 dan 2. Hasil adalah 54,89% dan 54,31%.
plotting ditampilkan pada Gambar 11 dan Gambar 12. Berdasarkan analisis pengaplikasian sistem rem
Berdasarkan Gambar 11 dan Gambar 12, nilai maksimum regenerative brake-by-wire pada sepeda motor hybrid yang
dari energi kinetik perlambatan pada driving cycle WMTC telah dilakukan, beberapa saran yang dapat dipertimbangkan
kelas 1 dan kelas 2 adalah 3887,24 J pada detik ke-509 dan untuk penelitian berikutnya adalah penelitian diharapkan
7643,93 J pada detik ke-385. Total energi kinetik meliputi analisis sistem kontrol terutama untuk sistem brake-
perlambatan pada driving cycle WMTC kelas 1 dan WMTC by-wire dan menggunakan motor listrik yang telah
kelas 2 adalah 185065,133 J (185,06 kJ) dan 402763,6339 J dikomersilkan agar dapat dibandingkan dengan hasil yang
(402,76 kJ). diperoleh pada penelitian sekarang.
Pada penelitian sebelumnya yang diprakarsai oleh Alex
William Pangestu, dengan metode perhitungan yang sama, DAFTAR PUSTAKA
nilai total energi kinetik perlambatan pada driving cycle [1] B. Looney, “Statistical Review of World Energy, 2020.” Bp plc,
WMTC kelas 1 dan WMTC kelas 2 adalah 191.842,54 J London, 2020.
(191,84 kJ) dan 411.623,76 J (411,62 kJ) [7]. Nilai total [2] K. Tani, Y. Nishikawa, T. Nanri, K. Takenouchi, and M. Toda,
energi kinetik perlambatan yang dibutuhkan pada penelitian “Control Technology of Brake-by-Wire System for Super-Sport
Motorcycles,” SAE 2010 World Congress & Exhibition Canada, 2010.
tersebut lebih tinggi dibandingkan penelitian sekarang [3] M. Ehsani, Y. Gao, S. Longo, and K. Ebrahimi, Modern Electric,
dikarenakan perbedaan nilai massa dan nilai kecepatan pada Hybrid Electric, and Fuel Cell Vehicles. CRC press, 2018.
driving cycle kendaraan yang digunakan. Nilai massa [4] M. K. Yoong et al., “Studies of regenerative braking in electric
vehicle,” in 2010 IEEE Conference on Sustainable Utilization and
kendaraan berbanding lurus dengan nilai energi kinetik di Development in Engineering and Technology, 2010, pp. 40–45.
mana semakin besar massa suatu kendaraan maka semakin [5] W. Xiang, P. C. Richardson, C. Zhao, and S. Mohammad, “Automobile
besar juga nilai energi kinetik tersebut. Perbandingan antara brake-by-wire control system design and analysis,” IEEE Trans. Veh.
Technol., vol. 57, no. 1, pp. 138–145, 2008.
total energi bangkitan dan total energi kinetik perlambatan [6] A. Dardanelli, G. Alli, and S. M. Savaresi, “Modeling and control of an
akan menghasilkan besaran persentase efisiensi sistem electro-mechanical brake-by-wire actuator for a sport motorbike,”
regenerative brake-by-wire system. IFAC Proc. Vol., vol. 43, no. 18, pp. 524–531, 2010.
[7] A. W. Pangestu and I. N. Sutantra, “Studi analisis kinerja sistem rem
Efisiensi sistem rem regenerative brake-by-wire pada regeneratif pada sepeda motor hybrid dengan konfigurasi seri,” J. Tek.
kendaraan diperoleh dengan membandingkan total energi ITS, vol. 9, no. 2, pp. E193--E198, 2021.
bangkitan dengan total energi kinetik perlambatan kendaraan