Oleh:
JURUSAN TEKNIK
2023
Contents
BAB 1 PENDADULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Hybrid.............................................................................................................4
2.2 Jenis – jenis Mesin Hybrid.............................................................................5
2.2.1 Series Hybrid...........................................................................................5
2.2.2 Parallel Hybrid........................................................................................5
2.2.3 Series Parallel Hybrid.............................................................................6
2.3 Komponen Sepeda Motor Hybrid..................................................................6
2.3.1 Mesin Bensin...........................................................................................6
2.4 Motor listrik....................................................................................................7
2.5 Power Control Unit........................................................................................9
2.6 Baterai..........................................................................................................10
BAB 1 PENDADULUAN
Pada pengosongan daya yang berlebihan pada baterai maka suhu baterai
akan meningkat (Rao, et al., 2013). Manajemen kinerja pengisian daya baterai dan
masa pakai baterai akan berkurang jika tidak memperhitungkan suhu
pengoperasian baterai yang mencapai 40°C. Secara umum, baterai lithium-ion dan
lifepo4 beroperasi pada suhu optimal antara °C dan 40°C (Pancha, et al., 2015; He
& Ma, 2016; Sun, et al., 2014).
Namun, I membatasi pengoperasian baterai pada kisaran suhu hingga
30°C sehingga suhu sistem penggerak tetap tidak berubah. Suhu tinggi pengontrol
melebihi 30°C dan suhu tinggi motor Bldc melebihi 45°C. Ketika baterai dipaksa
beroperasi secara optimal pada suhu rendah, kinerja baterai menurun dan menurun
(Lei, Zhang & Lei, 2017). Penggunaan baterai lithium-ion atau Lifepo4 pada
kendaraan hybrid mungkin lebih baik dibandingkan yang menggunakan panel
surya, hanya menghasilkan tegangan lebih rendah dan kurang efisien karena harus
menggunakan tenaga dari matahari (Surapati & Priyadi, 2017). Manajemen termal
yang tepat pada menjaga kinerja baterai dan menghindari kerugian signifikan
yang dapat menyebabkan suhu tinggi pada. Oleh karena itu, sistem pendingin
termal harus menurunkan suhu baterai agar masa pakai baterai tidak terganggu
terlalu cepat. Sebagian besar kendaraan listrik menggunakan sistem pendingin
udara atau cairan untuk mengontrol suhu baterai secara efektif (Liu, et al., 2017).
Pada percobaan termal manajemen sistem baterai yang disusun berbaris pada
kondisi yang relatif lebih dingin berada pada baris pertama karena berdekatan
dengan saluran masuknya aliran udara, baris kedua membuang suhu panas dari
satu tempat ketempat lain dan baris ke tiga semua sel mendapatkan suhu yang
lebih tinggi karena tidak keseragamannya suhu sel-sel dan hembusan angin
pendingin sudah membuang suhu panas pada sel pendahulunya (Jilte & Kumar,
2018). Heatsink terbuat dari alumunium fungsi ini untuk membantu sistem
pendingin pada baterai, kelayakan penggunaan pendingin saluran mini untuk
mencegah terjadinya pelarian termal dalam satu sel baterai dan perambatan
pelarian termal dari satu sel ke satu sel yang berdekatan (Xu, et al., 2017).
2.1 Hybrid
Hybrid adalah suatu teknologi yang menggunakan sumber tenaga ganda.
Sementara kendaraan hybrid adalah suatu tipe kendaraan yang memiliki sumber
penggerak ganda, mesin bensin (Internal Combustion Engine) dan motor listrik.
Sumber energinya berasal dari bahan bakar fosil (bensin) atau substitusinya dan
energi listrik yang disimpan di baterai. Mesin bensin dan motor listrik memiliki
karakter khasnya masingmasing, dan karakter tersebut dapat saling melengkapi
atau menggantikan sepenuhnya. Mesin bensin memiki efisiensi rendah
padaputaran rendah dan efisiensi tinggi pada putaran tinggi. Sebaliknya, motor
listrik memiliki efisiensi yang lebih tinggi pada putaran yang lebih rendah. Pada
kondisi jalanan macet, kendaraan konvensional cenderung untuk berputar pada
putaran rendah, dan hal tersebut secara signifikan meningkatkan konsumsi bahan
bakar
2.1.1 Kendaraan Hybrid
Kendaraan hybrid menggunakan kombinasi dari motor listrik dan
pembakaran di mesin, dengan memaksimalkan kekuatan dari kedua
sumber daya tersebut disamping saling mengisi kekurangannya. Hasilnya
adalah efisiensi konsumsi bahan bakar dengan performa yang luar biasa.
Motor penggerak atau juga bisa disebut motor listrik untuk kendaraan listrik
secara umum ada 2 jenis yaitu:
a. Brushed Motor
Brushed motor memiliki magnet yang berada di sisi luar dari kumparan
atau biasa juga di sebut spull, atau juga sering disebut Coil. Pada motor
brushed, umumnya brushed (sikat) hanya memiliki sebuah coil saja. Brushed
motor hanya memakai dua buah kabel yakni + dan -.