Abstract
Pendahuluan : Disfungsi seksual perempuan didefinisikan sebagai gangguan fungsi seksual yang melibatkan satu atau
beberapa fase dalam siklus respon seksual, cara persalinan banyak dikaitkan dengan timbulnya disfungsi seksual di kemudian
hari. Persalinan spontan akan menimbulkan resiko trauma jalan lahir lebih tinggi dibandingkan seksio sesaria demikian juga
dengan risiko terjadinya disfungsi seksual.Mengetahui perbedaan fungsi seksual perempuan setelah melahirkan spontan dan
paska seksio sesaria menggunakan skor FSFI.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional study pada 90 wanita yang melahirkan
spontan dan 90 wanita yang menjalani seksio sesariadi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP H. Adam Malik Medan
bulan Desember 2014 - April 2015. Disfungsi seksual dinilai dengan kuesioner FSFI yang diisi oleh responden. Ambang batas
skor diambil 26,55. Data kemudian dianalisis secara statistik
Hasil : Mayoritas subyek pasca persalinan spontan berasal dari kelompok 20-35 tahun yaitu sebanyak 72 sampel (80%). Hal
ini juga sebanding pada sampel usia 20-35 tahun dengan riwayat seksio sesaria yaitu 79 sampel (87,8%).51 sampel (82,3%)
pasca persalinan spontan memiliki total skor FSFI ≤26,55 .Sedangkan untuk pasien dengan riwayat seksio sesaria, terdapat
11 sampel (17,7%) dengan rerata total skor FSFI ≤26,55. Perbedaan antara pasien dengan riwayat pasca persalinan spontan
dan seksio sesaria terhadap perbedaan rerata total skor FSFI memiliki nilai p=0,007.
Kesimpulan :Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik rerata skor FSFI antara kelompok persalinan spontan dan
kelompok seksio sesaria
Kata kunci : Fungsi seksual; Persalinan spontan, Seksio sesaria
Abstrak
4
Introduction:f emale sexual dysfunction is defined as sexual dysfunction involving one or several phases of the sexual response
cycle, method of delivery is associated with the onset of sexual dysfunction later in life. Vaginal delivery will create higher risk
of birth route trauma than cesarean section as well as higher incidence of sexual dysfunction.
Objective:To determine the differences in female sexual function of post vaginal delivery women and post cesarean section
women usingFemale Sexual Function Index (FSFI)
Methods:This is an analytic study with cross sectional design on 90 women who had vaginal delivery and 90 women who had
Caesarean section at the Department of Obstetrics and Gynecology Adam Malik General Hospital, Medan from Desember
2014 to April 2015. Sexual dysfunction was assessed using FSFI questionnaires. Threshold scores used is 26.55. The obtained
data was then analyzed statistically.
Results:Majority of subjects from post vaginal delivery group were from the age group of 20-35 years old with 72 subjects
(80%). Similarly, the majority of subjects from cesarean section group were from the age group of 20-35 years old with 79
subjects (87,8%). Based on total score of FSFI, majority of subjects from post vaginal delivery group were with total score of
≤26,55 . While only 11 subjects (17,7%) from post cesarean group were with total score of -'3d 26,55. Statistical analysis
showed that there is a significant difference in mean total score of FSFI between post vaginal delivery group and post cesarean
group with p=0,007.
Conclusion: There is a statistically significant difference in sexual function assessed with FSFI between post vaginal delivery
women and post cesarean section women.
Keywords : Sexual function; vaginal delivery; Cesarean section
5
pada persalinan spontan dengan p<0,04.15 kedua kelompok metode persalinan (p=0,033 dan p=0,002).
Johanson menunjukkan dispareunia menetap lebih dari Penelitian ini tidak menunjukkan adanya hubungan
enam bulan terjadi 3,4% untuk persalinan spontan tanpa menyusui terhadap penurunan disfungsi seksual (p=0,973).
perlukaan dan seksio sesaria, 10% dengan episiotomi dan Tabel 4 yang menggunakan ambang batas 26,55 juga
14% untuk pervaginam dengan bantuan alat atau operatif.16 menunjukkan perbedaan yangsignifikan antara kedua kelompok
Di Indonesia, belum ada penelitian mengenai fungsi seksual (p<0,001). Total skor FSFI lebih tinggi pada seksio sesarea
perempuan pasca persalinan, termasuk faktor-faktor yang (26,16 vs 23,58).
berhubungan. Salah satu faktor yang secara konsisten diidentifikasi
Penelitian ini akan meneliti fungsi seksual perempuan mempengaruhi durasi dan tingkat keparahan dari fisik wanita
setelah melahirkan, terutama prevalensidan faktor-faktor yang dan gejala psikologis dari wanita adalah metode persalinan.
berhubungan dengan terjadinya disfungsi seksual perempuan Mayoritas memilih persalinan seksio sesaria untuk menghindari
pada pascapersalinan spontan dan perabdominal. kerusakan dasar panggul dan kemungkinan kelemahan dari
fungsi seksual dan kontinensia.17-20
Metode penelitian Berdasarkan tabel 5, ditunjukkan bahwa ada perbedaan
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain skor total FSFI yang signifikan antara kelompok PSP dan
penelitian cross sectional studyyangbertempat di Departemen seksio sesarea (p=0,007).
Obstetri dan Ginekologi RSUP H.Adam Malik Medan bulan
Desember 2014-April2015. Penelitian ini telah mendapat perse-
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Cara Tabel 4. Hubungan Cara Persalinan dengan Disfungsi Seksual
Berdasarkan Skor FSFI
PSP Seksio Sesaria
Persalinan Rerata Total Skor FSFI
Karakteristik N % N %
≤26,55 > 26,55 P
Usia Ibu (tahun) n (%) n (%)
20–35 72 80 79 87,8 PSP 51 (82,3) 39 (33,1)
<20 dan >35 18 20 11 12,2 <0,001
Seksio Sesaria 11 (17,7) 79 (66,9)
Paritas
Primigravida 31 34,4 64 71,1
Multigravida 57 63,4 26 28,9 Tabel 5. Perbedaan Rerata Total Skor FSFI antara Persalinan
Grandemultigravida 2 2,2 0 0
Pendidikan Spontan Pervaginam dengan Seksio Sesaria Persalinan
Tidak tamat SD 3 3,3 0 0
SD 5 5,5 1 1,1 Persalinan Total Skor FSFI
SMP 16 17,8 9 10 Mean SD P
SMA 52 57,8 63 70
Perguruan Tinggi 14 15,6 17 18,9 PSP 23.58 7.63 0.007
Menyusui Seksio Sesaria 26.16 4.56
Ya 74 82,2 68 75,6
Tidak 16 17,8 22 24,4 Uji t tidak berpasangan
6
Usia Ibu (tahun)
20–35 47 (75.8) 104 (88.1) 10.333
Kesimpulan dan saran
<20 dan >35 15 (24.2) 14 (11.9) Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik rerata
Paritas skor FSFI antara kelompok persalinan spontan pervaginam
Primigravida 23 (37.1) 72 (61.0) 0.002 dan kelompok seksio sesarea, khususnya dalam domain
Multigravida 37 (59.7) 46 (39.0) dorongan, bangkitan, orgasme dan kepuasan.Diperlukan suatu
Grandemultigravida 2 (3.2) 0 (0.0)
Pendidikan
penelitian lanjutan dengan analisa waktu yang bertahap (6
Tidak tamat SD 2 (3.2) 1 (0.8) 0.169 minggu, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan) untuk menganalisis lebih
SD 4 (6.5) 2 (1.7) lanjut.
SMP 11 (17.7) 14 (11.9)
SMA 37 (59.7) 78 (66.1) Daftar pustaka
Perguruan Tinggi 8 (12.9) 23 (19.5)
Menyusui
1. Berman JR, Adhiaria SP, Goldstein I. Anatomy and
Ya 49 (79.0) 93 (78.8) 0.973 physiology of female sexual function and dysfunction:
Tidak 12 (21.0) 25 (21.2) classification, evaluation and treatment options. Europ
Urology 2000;38:20-9.
2. Hicks TL, Goodall SF, Quattrone EM, Lydon-Rochelle MT.
Uji kai kuadrat Postpartum sexual functioning and method of delivery:
summary of the evidence. J Midwifery Womens Health
7
forceps for assisted vaginal delivery (Cochrane Review).