Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS JURNAL KISTA OVARIUM

JURNAL 1
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN MEKANISME KOPING ISTRI
YANG MENDERITA KISTA OVARIUM DI PURWOKERTO
Jurnal ini membahas tentang hubungan antara gukungan suami dengan mekanisme
koping istri yang menderita kista ovarium yang telah diteliti oleh Endang Triyanto pada bulan
maret 2010 di Purwekerto. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan
antara dukungan yang diberikan olehsuami dengan mekanisme bertahan
istrinya yang menderita kista ovarium. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan desainpenelitian deskriptif korelatif yang bermaksud untuk mencari
hubunganantara dua variabel yaitu dukungan suami sebagai variable X dan mekanisme koping istri
penderita kista ovarium sebagai variable Y sedangkan untuk rancangan penelitian menggunakan cross
sectional. Sample yang di gunakan adalah purposive sampling dan yang menjadi sampel penelitian ini
adalah istri yang menderita kista ovarium minimal sebanyak 60 orang. Tempat penelitian ini dilakukan di
wilayah Purwokerto terhitung bulan April- juni 2009. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu, terdapat
hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan mekanisme
koping istri yang menderita kista ovarium dengan nilai p = 0,016 pada CI 95%. Sebanyak 24 istri penderita
kista ovarium menerima dukungan suami yang cukup ternyata 23 orang mampu melakukan mekanisme
koping yang adaptif dan hanya 1 orang yang masih melakukan mekanisme koping mal adaptif. Sementara
dari 10 istri penderita kista ovarium yang menerima dukungan suami kurang ternyata terdapat 6 orang
diantaranya melakukan mekanisme koping mal adaptif. Dukungan suami diperlukan sepanjang kehidupan
istrinya. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran berupa suami harus
bertanggung jawab penuh kepada istrinya baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Dukungan suami akan
memberikan dampak positif bagi kesembuhan istrinya yang sedang menderita kista ovarium. Istri akan
melakukan mekanisme koping yang positif dengan menyelesaikan masalahnya tanpa putus asa. Penelitian
ini perlu dilanjutkan untuk mendapatkan data strategi koping apa saja yang dilakukan keluarga selama istri
menderita kista ovarium.
Simpulan hasil analisis:

Berdasarkan hasil analisis jurnal dapat di simpulkan bahwa istri yang


mendapapatkan dukungan yang cukup dari suami mampu melakukan koping secara adaptif, sedangkan
yang kurang mendapatkan dukungan dari suami melakukan koping yang mal adaptif ini terbukti dari hasil
yang menunjukan sebanyak 24 istri penderita kista ovarium menerima dukungan suami yang cukup
ternyata 23 orang mampu melakukan mekanisme koping yang adaptif dan 1 yang mal adaptif dan dari 10
orang yang kurang dukungan suami 6 diantaranya melakukan koping yang mal adaptif. Selain itu hasil
penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan
mekanisme koping istri yang menderita kista ovarium dengan nilai p = 0,016 pada CI 95%. Untuk pelayan
kesehatan terutama perawat diharapkan mampu memberikan penkes dengan penjelasan yang mudah
dipahami tentang kista ovarium terhadap keluarga terutama suami pasien agar keluarga atau suami pasien

mampu memberikan dukungan yang optimal agar koping pada pasien baik dan mengurangi koping mal
adaptif yang terjadi.

JURNAL 2

Imaging Findings of Fetal-Neonatal Ovarian Cysts


Complicated With Ovarian Torsion and Autoamputation
(Temuan pencitraan dari Kista ovarium neonatus - janin komplikasi Dengan ovarium Torsi dan
Autoamputasi)

Jurnal ini membahas tentang temuan pencitraan dari Kista ovarium neonatus - janin
komplikasi dengan ovarium Torsi dan Autoamputasi yang di teliti oleh H. Nursun Ozcan, Serife
Balci, Saniye Ekinci, Altan Gunes, Berna Oguz, Arbay Ozden Ciftci, dan, Mithat Haliloglu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghubungkan temuan pencitraan torsi ovarium
intrauterin dan ovarium autoamputasi dengan temuan patologis. Penelitian ini menganalisis
secara retrospektif pra-dan postnatal pada catatan medis, temuan sonografi, catatan operasi , dan
laporan patologis dari 15 pasien dengan torsi ovarium.penelitian ini dilakukan antara 2004 dan
2014 di Department of Radiology, Hacettepe University Medical School 06100 Ankara, Turkey,
dengan jumlah sampling 15 pasien.hasil dari penelitian ini adalah Pada pemeriksaan USG , 4
kista memiliki komponen yang solid , dan 11 yang heterogen dan memiliki tingkat fluid-debris.
Kalsifikasi terlihat pada dua pasien .Usia pasien rata-rata pada saat operasi adalah 3,9 bulan.
Laparotomi eksplorasi dilakukan pada semua pasien ovarium Torsed diidentifikasi dalam lima
pasien. 10 pasien memiliki kista ovarium yang mengambang bebas (menyebar) dirongga
peritoneum pada saat operasi. Evaluasi histopatologis mengungkapkan bahwa 11 dari kista
terdiri dari hemorrhagic luas, nekrosis jaringan autolytic dengan distrofi kalsifikasi.
Kesimpulan : Kista ovarium heterogenius yang kompleks dengan tingkat perdarahan fluid
debris menunjukan ciri sonografi signifikan untuk diagnosis torsi ovarium . menyebar atau tidak
pada abdomen tetap dapat menyebabkan autoamputasi ovarium.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dengan pemeriksaan USG kista dapat
terdeteksi dengan baik, hal ini di buktikan dengan 4 dari 15 sampling memiliki komponen kista
yang solid dan 11 dari 15 sampling mengalami kista ovarium heterogenic hal ini dapat
menyebabkan autoamputasi ovarium. Selain itu pada hasil pemeriksaan laparotomi eksplorasi
terdapat 10 pasien memiliki kista ovarium yang telah menyebar. Inti dari penelitian ini semua
jenis kista ovarium baik yang kompleks ataupun heterogenic dapat menyebar dan menyebabkan
autoamputasi ovarium.

Anda mungkin juga menyukai