Perilaku-perilaku Binatang
YANG TIDAK BOLEH DITIRU
(Berdasarkan hadits-hadits Nabi )
1. Kalajengking
Makhluq ini memang jahat. Siapapun ia sengat. Tidak peduli orang baik atau orang jahat. Bahkan
manusia terbaik yaitu rosululloh shollallohu alaihi wasallam, ia sengat juga padahal beliau sedang
berada di posisi terbaik yaitu ketika sedang menunaikan sholat yang membuat beliau murka
sebagaimana yang diceritakan oleh Aisyah :
Dari Aisyah berkata : Seekor kalajengking menyengat nabi shollallohu alaihi wasallam saat beliau
sholat. Beliau bersabda : Semoga Alloh melaknat kalajengking karena ia tidak membiarkan orang
yang sedang menunaikan sholat dan di luar sholat (kecuali ia menyengatnya) [HR Ibnu Majah]
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari
lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara
yang dilarang oleh Allah .” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40).
Dan dalam riwayat Tirmidzi dan An Nasa’i,
“Seorang mu’min (yang sempurna) yaitu orang yang manusia merasa aman darah mereka
dan harta mereka dari gangguannya.”
2. Burung Elang
Perilakunya yang suka memangsa burung lainnya menunjukkan sifat
jahatnya. Kalau ada manusia yang memakan daging kambing, sapi,
ayam dan lainnya tentu ini wajar. Yang di luar batas manakala ada
manusia memiliki sifat kanibal, yaitu gemar memakan daging manusia.
Ya Alloh, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang telah Engkau tetapkan dan
tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang telah Engkau tetapkan dan tidak ada
Ilah yang berhak diibadahi selain Engkau
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 6/47
Hikmah : Kisah Burung Gagak di masa Nabi Nuh, Kisah Bughots, Kisah Tathoyyur
4. Kelakuan Cicak
Ada banyak binatang yang memperlihatkan perilaku baik. Semut dan ikan
bersholawat di tiap harinya untuk orang-orang yang berilmu. Kodok yang
rajin bertasbih sehingga rosululloh shollallohu alaihi wasallam melarang kita
untuk membunuhnya. Burung di angkasa, sambil mengepak-epakkan
sayapnya, mereka menunaikan sholat.
Berbeda dengan cicak, hewan yang dianjurkan untuk dibunuh. Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam menyebutnya dengan fuwaisiqoh (fasik kecil-
kecilan). Dulu ketika Ibrohim sudah ada di atas tumpukan kayu yang sudah
terbakar, banyak hewan datang berusaha untuk memadamkan api kecuali
cecak. Dia berusaha meniup-niup api supaya semakin besar, padahal
tiupannya tidak akan menambah kobaran api.
Demikianlah sifat jahatnya turun temurun hingga cicak yang ada hingga saat ini.
Oleh karena itu, nabi shollallohu alaihi wasallam menganjurkan kita untuk
membunuhnya sebagaimana yang termaktub pada hadits-hadits di bawah ini :
Dari Wail Bin Hujr berkata : Aku melihat nabi shollallohu alaihi wasallam apabila
sujud, beliau meletakkan lututnya sebelum tangannya dan apabila bangkit
mengangkat kedua tangannya sebelum lututnya [HR Abu Daud, Nasa’i, Ibnu
Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah]
7. Mengkavling Tempat Ala Onta
Terkadang di sebuah masjid ada orang yang selalu menempati
bagian pojok depan sebelah kanan. Semua jamaah tahu perilaku
orang itu sehingga mereka segan untuk berada di tempatnya.
Mengkavling tempat sholat mendatangkan banyak kerugian. (1)
Yang bersangkutan akan memiliki satu saksi saja pada hari kiamat
berkenaan tempat yang ia injak saat berada di masjid untuk
menunaikan sholat. Bukankah tempat yang kita duduki akan
memberi kesaksian ?
(2) Perilaku tersebut akan memunculkan kemalasan dan kebencian. Bila ada orang lain
menempati tempatnya, tentu pengkavling akan benci kepada orang itu dan dirinya akan
malas atau tidak khusyu saat menunaikan sholat. Oleh karena itu, nabi melarang perbuatan
ini :
Dari Abdurrohman Bin Syiblin berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam melarang
meniru patukan burung gagak, membentangkan tangan seperti binatang buas dan
seseorang yang mengkavling tempat di masjid seperti onta yang biasa mengkavling tempat
duduk [HR Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, Addarimi dan Ibnu Majah]
Kajian Musholla sampai sini, 13/2/22
Maroji’ :
Aunul Ma’bud 2/357
8. Meniru Gagak Saat Sujud
Burung gagak, seperti binatang unggas lainnya. Saat makan biasa mematuk-matuk
makanan di tanah begitu cepat. Sifat seperti ini bila diterapkan dalam sujud, tentu
tidak boleh. Bukankah sujud adalah kondisi hamba sangat dengan Robnya
sehingga dianjurkan bagi kita untuk banyak berdoa ? Jika demikian tergabung dua
bacaan dalam sujud, yaitu dzikir sujud dan doa.
Bila ini dilakukan, maka alangkah lamanya seorang menunaikan sujudnya. Oleh
karena itu, nabi shollallohu alaihi wasallam melarang mempercepat sujud secepat
burung mematok makanan di tanah.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
Dari Ali ia berkata : Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Hai Ali, janganlah
duduk seperti duduknya anjing (dalam shalat) [HR Ibnu Majah]
Apa yang dimaksud dengan duduk anjing ? Imam Qurthubi berkata :
Dari Maimunah bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sujud, beliau
merenggangkan antara kedua tangannya sehingga seandainya ada seekor anak
kambing yang hendak lewat di bawah kedua tangan beliau, tentu ia akan
melewatinya [HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Nasa’i]
Ada cara sujud yang dikecam oleh rosululloh shollallohu alaihi
wasallam, yaitu sujud seperti anjing. Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda :
Dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda : Seimbanglah dalam sujud dan janganlah seseorang
meletakkan tangannya seperti anjing. [HR Bukhori, Muslim,
Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Nasa’i dan Tirmidzi]
Apa makna sujud seperti anjing ?
Dari Jabir Bin Samuroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam keluar
menemui kami seraya bersabda : Kenapa aku melihat kalian mengangkat kedua
tangan kalian seperti ekor kuda Sumsin ? Bersikap tenanglah dalam sholat [HR
Muslim, Ahmad dan Abu Daud]
Dari Jabir Bin Samuroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Atas dasar apa kalian memberi isyarat dengan tangan-tangan kalian
seperti ekor kuda liar. Sebenarnya cukup bagi seorang diantara kalian untuk
meletakkan tangan di pahanya lalu mengucapkan salam untuk saudaranya
yang ada di kanan dan di kiri [HR Ahmad]
14. Tikus
Kejahatan hewan ini dirasakan oleh manusia. Suka berada di tempat kotor
dan gemar membuat kerusakan. Hidup manusia tidak akan nyaman bila di
rumah masih ada tikus berkeliaran.
Tikus termasuk binatang yang dimanfaatkan setan untuk menimbulkan
kebakaran di rumah. Hal ini pernah terjadi di masa rosululloh shollallohu
alaihi wasallam sehingga beliau mengingatkan :
Dari Ibnu Abbas ia berkata : Seekor tikus datang dan menarik sumbu lampu,
tikus itu menariknya dan melemparnya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, yaitu di atas tikar kecil yang di duduki oleh beliau sehingga tikar
tersebut terbakar sebesar uang dirham. Beliau lalu bersabda : Jika salah seorang
dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia matikan obor-obor kalian, sebab
syetan akan memberi petunjuk kepada (tikus) ini untuk melakukan (seperti) ini
hingga membakar kalian [HR Abu Daud, Ibnu Hibban dan Alhakim]
Betapa jahatnya tikus, sampai-sampai rosululloh shollallohu alaihi mempersilahkan
untuk membunuhnya meski kita mendapatinya di tanah harom saat berihrom :