Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL AKSI SOSIAL

PENERAPAN SIKAP RAMAH LINGKUNGAN


TERHADAP SAMPAH PLASTIK PADA WARGA
UNIVERSITAS PADJADJARAN

MATA KULIAH:
OLAH KREATIVITAS DAN KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
KELOMPOK OKK 219

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2022
PENGESAHAN PROPOSAL AKSI SOSIAL

1. Judul Kegiatan : Penerapan Sikap Ramah Lingkungan


Terhadap Sampah Plastik
2. Bidang Kegiatan : Aksi Sosial
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Revy Rafsanjani Putra Arfandy
b. NPM : 120610220015
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/Ilmu Ekonomi
d. Universitas : Universitas Padjadjaran
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Wisma Jayalaras, Jl. Jayalaras Jl. Gkpn
No.34, Cibeusi, Kec. Jatinangor,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
45363 +62 878-5626-7463
f. Alamat email : revy22001@mail.unpad.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 33 orang
5. Dosen Fasilitator OKK
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. dr. Vycke Yunivita Kusumah Dewi
M.Kes.
b. NIDN : 0017068005
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Cilengkrang 1 no.61
Cibiru Bandung 40614 +62
811-237-532
6. Waktu Pelaksanaan : 1 Semester

Kabupaten Sumedang, 6-11-2022


Menyetujui,

Dosen Fasilitator OKK Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. dr. Vycke Yunivita Kusumah Dewi M.Kes.) (Revy Rafsanjani Putra Arfandy)

NIP. 198006172010122001 NPM. 120610220015

1
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
SUSUNAN TIM KEGIATAN
Kelompok OKK 219

Program
No Nama NPM Fakultas
Studi
Salmaa Luthfiyyah
1 110110220221 Hukum Hukum
Syarif
Ekonomi dan
2 Nurul Asipa Al Falah 120110220029 Akuntansi
Bisnis
Ekonomi dan Akuntansi
3 Jonathan Sinaga 120204220078
Bisnis Sektor Publik
Chintya Aurelia Ekonomi dan Bisnis
4 120304220058
Fauziah Bisnis Internasional
Ekonomi dan
5 Aramintha Naiakayla 120310223009 Manajemen
Bisnis
Revy Rafsanjani Putra Ekonomi dan
6 120610220015 Ilmu Ekonomi
Arfandy Bisnis
Angelica Jovita Pendidikan
7 130110220137 Kedokteran
Ciptady Dokter
8 Nursyazana Najwa 130110221001 Kedokteran Pendidikan
Binti Saiful Bahri Dokter
9 Reida Salsabila Putri 130110221003 Kedokteran Pendidikan
Dokter
10 Tyarannisa Putri 130110221012 Kedokteran Pendidikan
Sumaedi Dokter
11 Saskia Iqlima Bilhaq 140110220028 Matematika Matematika
dan Ilmu
Pengetahuan
Alam
12 Lidya Nathania 140410220026 Matematika Biologi
dan Ilmu
Pengetahuan
Alam
13 Devi Humaira 140810220015 Matematika Teknik
dan Ilmu Informatika
Pengetahuan
Alam
14 Lintang Puspita 150104220052 Pertanian Agroteknopre
neur

2
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
15 Lutfi Firdaus 150510220073 Pertanian Agroteknologi
Wijanarko
16 Dwi Ani Nur Septi 150510220312 Pertanian Agroteknologi
Ansyah
17 Francesco Xavier 160110220060 Kedokteran Pendidikan
Anargya Gigi Dokter Gigi
18 Puspita Anggraeini 170104220037 Ilmu Sosial dan Administrasi
Putri Wuragil Suroso Ilmu Politik Keua ngan
Publik
19 Farhan Bagus 170210220095 Ilmu Sosial dan Hubungan
Mardiansyah Ilmu Politik Internasional
20 Puspita Dwi Rahayu 170404220014 Ilmu Sosial dan Kearsipan
Ilmu Politik Digital
21 Siti Fatima Inji 180110227001 Ilmu Budaya Sastra
Indonesia
22 Dyandra Daradinanti 180410220043 Ilmu Budaya Sastra Inggris
Purwadi
23 Paramahasna Noor 180710220012 Ilmu Budaya Sastra Rusia
Azhima
24 Rosiana Tiurmajuli 190110220038 Psikologi Psikologi
Samosir
25 Yasmin Alba Nurul 200110220094 Peternakan Peternakan
Ummah
26 Lathfi Munazar 210104200048 Ilmu Ilmu
Anugrah Kurniawan Komunikasi Komunikasi
27 Nisrina Athira Fatin 210110220007 Ilmu Ilmu
Komunikasi Komunikasi
28 Rafly Nofa Rabbani 210410220048 Ilmu Televisi dan
Setiawan Komunikasi Film
29 Affifah Putri Thalia 220110220135 Keperawatan Ilmu
Keperawatan
30 Fira Humaira 230210220005 Perikanan dan Ilmu Kelautan
Ilmu Kelautan
31 Tiffany Florence 240210220023 Teknologi Teknologi
Themaluhur Industri Pangan
Pertanian

3
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
32 Yohana Vega 260110220037 Farmasi Farmasi
Simarmata
33 Muhammad Rafi 270110220115 Teknik Geologi Teknik
Cikal Geologi

4
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PROPOSAL AKSI SOSIAL 1
SUSUNAN TIM KEGIATAN 2
DAFTAR ISI 5
RINGKASAN 6
BAB I PENDAHULUAN 7
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 10
BAB III METODE KEGIATAN 12
BAB IV JADWAL KEGIATAN 16
BAB V HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 17
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 27
DAFTAR PUSTAKA 28

5
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
RINGKASAN

Sampah plastik merupakan masalah utama dalam pencemaran lingkungan.


Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di
dunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Olefin, Aromatik,
dan Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah
plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Penyebab terjadinya masalah
sampah plastik di Indonesia kebanyakan berasal dari lifestyle dan mindset
masyarakat yang masih belum menyadari bahayanya sampah plastik. Banyak
orang yang masih kurang memiliki rasa peduli dan tanggung jawab terhadap
masalah plastik serta wawasan yang kurang membuat masyarakat tidak tahu
bagaimana memilah sampah dengan benar.
Mengubah perilaku masyarakat Indonesia secara keseluruhan dan dalam
waktu yang singkat memang mustahil. Tetapi sebagai agen perubahan, mahasiswa
dapat membawa perubahan terhadap masyarakat yang dapat dimulai dari hal
kecil, seperti lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kami tergerak untuk melakukan
sebuah aksi sosial pada warga sekitar Universitas Padjadjaran. Rencana aksi sosial
yang kami lakukan terdiri dari 4 bagian, yaitu mengadakan bank sampah,
membuat kerajinan dari sampah daur ulang, melakukan kampanye secara
langsung, dan mengedukasi orang-orang melalui media sosial. Dengan aksi sosial
yang kami lakukan, kami berharap dapat mengajak warga sekitar Universitas
Padjadjaran untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran akan bahaya sampah
plastik.

6
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses


alam yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan
(Chandra, 2006). Berdasarkan jenis zatnya, sampah dibagi menjadi dua, yaitu
sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal
dari makhluk hidup, berhubungan dengan organisme hidup, atau sesuatu yang
ditanam atau dipelihara tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Sedangkan
sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda mati (Subekti,
2009)
Perbedaan signifikan antara sampah anorganik dan organik terdapat
pada bagaimana sifat terurainya di lingkungan. Sampah organik mudah
terurai atau biodegradable karena mengandung karbon. Sedangkan sampah
anorganik tidak mengandung karbon sehingga sulit terurai. Karbon adalah
unsur yang berperan penting dalam proses penguraian. Contoh sampah
anorganik adalah botol plastik, gelas plastik, sendok plastik sekali pakai, dan
wadah kemasan plastik sekali pakai lainnya (Defitri, 2022).
Pengertian dari kedua jenis sampah tersebut tentunya sudah tidak
asing, tetapi perlu dijelaskan kembali karena salah satu masalah mengenai
sampah di Indonesia adalah kurangnya wawasan dan kesadaran masyarakat
terhadap sampah yang mereka produksi sehari-hari.
Permasalahan sampah tersebut termuat dalam komponen Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan lanjutan dari MDGs
atau Millenium Development Goals yang melibatkan lebih banyak
Negara maju, berkembang, ataupun Negara kurang maju (Safitri et al.,
2022, 7098). Adapun permasalahan sampah yang terjadi merupakan tujuan
dan target SDGs ke-11, yaitu Sustainable Cities and Communities.
Kegiatan aksi sosial yang akan dilakukan kelompok kami merupakan
aksi pengelolaan sampah plastik merupakan wujud kontribusi kami sebagai
mahasiswa dalam rangka mencapai tujuan dan target SDGs ke-11.
Terlaksananya aksi sosial ini hingga tercapainya tujuan yang diinginkan tidak
lepas dari peran serta keterlibatan masyarakat, maka dari itu kelompok kami
tak hanya melakukan kegiatan daur ulang saja, namun juga kegiatan
kampanye terkait sampah plastik.

7
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
1.2 Permasalahan

Sampah plastik menjadi masalah utama dalam pencemaran


lingkungan. Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik
terbesar di dunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri
Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat
Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memaparkan data bahwa
sampah organik mencapai 28,3%, sedangkan sampah anorganik berjumlah
35,62%, yang di mana 15,73% nya adalah sampah plastik. Dari jumlah
sampah tersebut, sebanyak 33,49% belum terkelola dengan baik. Perlu
diketahui juga bahwa sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih kurang
efektif. Kebanyakan dari sampah yang dihasilkan dibuang di Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) atau dibiarkan bertumpuk di Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) hingga menggunung (Wahyuni dan Winardi, 2022).
Menurut Bramasta, penyebab masalah sampah plastik di Indonesia
kebanyakan berasal dari lifestyle dan mindset masyarakatnya sendiri. Masih
banyak orang yang tidak memiliki kepedulian terhadap sampah akibat rasa
denial dan ketidaknyamanan untuk mengakui bahwa permasalahan sampah
adalah hal yang nyata dan mengancam kehidupan mereka. Selain kepedulian
yang masih kurang, kebanyakan orang masih kurang bertanggung jawab dan
berwawasan sedikit dalam memilah-milah sampah (Thouars, 2021).
Mengubah perilaku seluruh masyarakat Indonesia secara keseluruhan
dan dalam waktu yang singkat memang tidak mungkin. Sebagai mahasiswa,
kita dapat membawa perubahan terhadap masyarakat mulai dari yang hal
kecil di sekitar kita. Salah satu metode yang bisa kami lakukan sebagai
mahasiswa adalah dengan melakukan aksi sosial.
Aksi sosial adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan bersama dengan
elemen masyarakat, khususnya yang berada di lingkungan sekitar untuk
mencapai tujuan bersama yang memiliki banyak manfaat dan tidak
berorientasi pada keuntungan. Aksi sosial merupakan tindakan seorang
individu yang dapat memberikan pengaruh terhadap individu–individu lain
dalam masyarakat (Weber, 1962).
Sebagai contoh, mahasiswa Universitas Padjadjaran yang membeli
makanan di Gerlam (Gerbang Lama). Hampir semua makanan yang disajikan
menggunakan wadah plastik atau alat makan plastik sekali pakai. Sebagian
besar mahasiswa akan membuang tempat atau alat plastik tersebut tanpa
berpikir panjang. Mahasiswa yang tidak bertanggung jawab bisa saja
membuang sampah tersebut sembarangan dan mencemari lingkungan
Universitas Padjadjaran. Padahal, kita sendiri mengetahui berbagai
permasalahan yang timbul akibat sampah plastik. Kurangnya kesadaran

8
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
warga sekitar Universitas Padjadjaran dan permasalahan sampah plastik yang
ada, membuat kami selaku kelompok OKK 219, tergerak untuk turut
berkontribusi dalam membantu menyelesaikan masalah yang terjadi.

1.3 Tujuan

Dengan aksi sosial yang kami lakukan, kami berharap dapat mengajak
warga sekitar Universitas Padjadjaran untuk mengurangi penggunaan sampah
plastik serta meningkatkan wawasan dan kesadaran akan bahayanya sampah
plastik. Selain itu, aksi sosial yang akan kami lakukan diharapkan searah dan
mencerminkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari aksi sosial ini antara lain, yaitu:

● Kami berharap dengan adanya aksi sosial ini dapat mengurangi sampah
plastik yang beredar di sekitar lingkungan Universitas Padjadjaran.
● Kami berharap melalui aksi sosial ini dapat menumbuhkan kesadaran
warga Universitas Padjadjaran terhadap permasalahan sampah plastik di
lingkungan.
● Kami berharap agar kelestarian lingkungan sekitar Universitas Padjadjaran
dapat terjaga.

9
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Dewasa ini, budaya konsumtif pada setiap jenis kalangan masyarakat terus
mengalami peningkatan. Tidak terkecuali bagi kalangan mahasiswa, khususnya
mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyebutkan bahwa perilaku


konsumtif adalah perilaku berlebihan dan membabi buta dalam membeli suatu
barang. Budaya konsumtif ini tidak luput dari salah satu dampaknya yang
merupakan fokus utama kami pada proyek ini, yaitu sampah plastik. Setiap
harinya, ribuan sampah plastik terbuang di lingkungan Universitas Padjadjaran
khususnya pada daerah kantin-kantin fakultas dan depan Gerbang Lama yang
menjadi tempat makan bagi banyak mahasiswa Universitas Padjadjaran. Sampah
plastik ini pada akhirnya terbuang sia-sia dan menjadi masalah yang mengancam
kelestarian lingkungan.
Mulai dari banjir, masalah kesehatan, pencemaran udara, tanah, air, laut,
dan dampak berbahaya lainnya menjadi akibat dari pencemaran sampah plastik
yang mengancam kelestarian setiap makhluk hidup. Hal ini lah yang menjadi
kekhawatiran kelompok OKK 219 dan membuat kami tergerak untuk
berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik.
Penyelesaian masalah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah atau lembaga-lembaga tertentu tetapi juga merupakan tanggung jawab
setiap masyarakat. Dibutuhkan kesadaran masing-masing individu bahwa masalah
ini adalah masalah genting dan merupakan tanggung jawab kita bersama. Tanpa
campur tangan seluruh masyarakat, permasalahan ini tidak akan bisa
terselesaikan.
Aksi sosial yang kami lakukan bertujuan untuk mengedukasi dan
menyadarkan seluruh warga sekitar Universitas Padjadjaran akan pentingnya
campur tangan mereka untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kami mengajak

10
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
warga sekitar Universitas Padjadjaran untuk mengurangi penggunaan kemasan
plastik dan selalu membawa botol minum, kotak bekal, alat makan, dll yang
merupakan barang yang bisa digunakan secara berulang dan bukan sekali pakai.
Selain ajakan untuk mengurangi pemakaian sampah plastik dengan cara
yang sebelumnya kami uraikan, kami juga mengajak warga sekitar Universitas
Padjadjaran untuk memanfaatkan sampah-sampah plastik dengan cara mendaur
ulang sampah-sampah plastik menjadi kerajinan-kerajinan yang memiliki nilai
guna.
Dengan mengadakan aksi sosial ini, kami berharap disamping kontribusi
kami dalam mendaur ulang sampah plastik, kami juga turut menggerakkan hati
warga sekitar Universitas Padjadjaran, khususnya mahasiswa, untuk turut serta
dalam mengurangi sampah plastik.

11
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
BAB III METODE KEGIATAN

3.1 Tahapan Kegiatan

3.1.1 Penyusunan Proposal


Penyusunan proposal ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan
dari pihak Universitas agar aksi sosial yang kami lakukan dapat
terlaksana.
Penyusunan proposal ini dibuat oleh 2 tim, tim penyusunan draft
proposal dan tim revisi dan pengeditan proposal.
Tim penyusunan draft proposal terdiri atas 5 anggota, yaitu Revy,
Cikal, Rosiana, Azhima, dan Devi. Sementara tim revisi dan pengeditan
terdiri oleh 9 anggota, yaitu Saskia, Tiffany, Lintang, Affifah, Lidya,
Vega, Dwi, Nurul, dan Athira.
Penyusunan proposal dilakukan selama seminggu dengan
pembahasan secara bersama pada hari Jumat, 4 November di waktu
kuliah OKK bersama fasilitator. Penyusunan proposal memiliki tenggat
waktu pada tanggal 6 November 2022.

3.1.2 Perencanaan Kegiatan


1. Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah Plastik
Kegiatan diawali dengan mengumpulkan sampah plastik yang
layak di daur ulang oleh semua anggota tim 219 sebelum tanggal 11
November 2022. Sampah plastik ini dikumpulkan dari lingkungan
sekitar Unpad. Plastik-plastik yang sudah terkumpul didaur ulang
menjadi kerajinan yang menarik. Pembuatan kerajinan dilaksanakan
secara offline pada tanggal 11 November 2022 di Unpad. Setiap
anggota membuat minimal 1 kerajinan. Adapun pembagian
kelompok untuk pembuatan kerajinan ini sebagai berikut:

Tim 1 Oci Fira Chintya Lutfi Syaza Pus Sasy

Tim 2 Xavier Fiffah Tyara El Rafly Devi Kayla

Tim 3 Dwi Nurul Pita Lathfi Vega Salma

Tim 4 Azhima Farhan Cikal Yasmin Siti Dara Angel

Tim 5 Reida Lidya Jonathan Athira Tiffany Revy

2. Pelaksanaan Aksi Kampanye

12
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
Aksi kampanye akan dilaksanakan secara offline diikuti oleh
seluruh anggota Tim OKK 219 di Universitas Padjadjaran dan Pasar
Unpad pada tanggal 27 November . Aksi ini mengajak warga Unpad
untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan cara
membawa tempat makan, botol minum, alat makan, dan tote bag
sendiri.

3. Edukasi melalui Sosial Media


Agar pesan yang ingin kita sampaikan menjangkau lebih luas
lagi kita lakukan edukasi melalui media sosial dengan waktu yang
bersamaan dengan kampanye.
Edukasi akan dilakukan dengan menyebarkan poster, foto
kegiatan aksi sosial, dan video edukasi melalui akun media sosial
masing-masing anggota Tim OKK 219.

3.1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


1. Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah
Hari/Tanggal : 11- 24 November 2022
Waktu : 13.00 - 16.00 WIB
Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran

2. Pelaksanaan Aksi Kampanye


Hari/Tanggal : 27 November 2022
Waktu : 09.00 WIB - Selesai
Tempat : Pasar Universitas Padjadjaran (PAUN)
3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Pengelolaan sampah merupakan segala kegiatan yang dilakukan guna
mengatasi masalah sampah dari diproduksi hingga tahap pembuangan akhir
yang meliputi pengendalian timbunan sampah, pengumpulan sampah,
pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir (Sejati, 2004).
Penanganannya sendiri sangat kompleks karena mencakup berbagai
aspek. Sistem pengelolaan sampah meliputi lima aspek seperti kelembagaan,
pembiayaan, pengaturan, peran serta masyarakat, dan teknik operasional.
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat merupakan suatu
pendekatan pengelolaan sampah yang berdasarkan pada partisipasi aktif
masyarakat (Koesrimardiyati, 2011).
Sebagai mahasiswa yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik
di lingkungan sekitar, ada beberapa bentuk aksi sosial yang akan kami
lakukan.

13
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
3.2.1 Bank Sampah
Bank sampah merupakan tempat untuk menabung sampah yang
telah dipilah menurut jenisnya (Aryeti, 2011). Konsep bank sampah
sendiri mengadopsi konsep bank pada umumnya, hanya saja yang
disetorkan adalah sampah yang telah dipilah sesuai kriteria. Bank
sampah biasanya dikelola oleh orang kreatif dan inovatif, serta
memiliki jiwa kewirausahaan agar dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Sistem kerjanya sendiri biasanya berbasis rumah tangga
dengan cara memberikan reward bagi masyarakat yang mau
menyetorkan sampahnya.
Dalam aksi sosial ini, kami akan mengadopsi sistem bank
sampah yang nantinya kami akan menerima sampah-sampah yang
telah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan untuk ditabung dan
kemudian di daur ulang menjadi barang yang bermanfaat.
Aksi ini akan kami lakukan di lingkungan Universitas
Padjadjaran sehingga nantinya diharapkan mahasiswa Universitas
Padjadjaran ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan sampahnya.
Kriteria dari sampah yang akan diterima adalah sampah plastik berupa
botol minuman bekas, wadah makanan plastik bekas, dan kain perca.

3.2.2 Kerajinan Daur Ulang


Daur ulang merupakan proses menjadikan barang bekas menjadi
barang baru yang berguna dan bernilai yang bertujuan untuk
mengurangi volume sampah, mengurangi penggunaan bahan baku
baru, dan mengurangi penggunaan energi. Daur ulang terdiri dari
proses pemilahan, pengumpulan, produksi, dan pendistribusian.
Proses daur ulang biasanya lebih mengutamakan pada sampah-sampah
yang tidak bisa didegradasi secara alami.
Daur ulang sendiri biasanya menghasilkan barang yang mirip
bentuk dan fungsinya dengan barang sebelumnya, contohnya plastik
yang diolah kembali menjadi biji plastik dan kertas yang diubah
menjadi kertas daur ulang. Selain itu, proses daur ulang juga bisa
dilakukan dengan menciptakan produk baru berupa kerajinan tangan
yang berguna dan bernilai jual.
Aksi inilah yang nantinya akan kami lakukan, yaitu mendaur
ulang sampah menjadi barang kerajinan tangan yang berguna seperti
tote bag, tempat pensil, hiasan dinding, dan lainnya. Produk yang
dihasilkan akan diberikan kepada civitas Universitas Padjadjaran guna
menumbuhkan kesadaran mahasiswa dan civitas lain untuk mau ikut

14
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
serta mengurangi sampah plastik dengan cara mendaur ulang sampah
yang dihasilkan.

3.2.3 Kampanye atau Pembagian Tas Ramah Lingkungan


Menurut KBBI, kampanye merupakan tindakan serentak untuk
mengadakan aksi. Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik,
kampanye diet plastik bisa dilakukan. Kampanye diet plastik sendiri
merupakan aksi berupa ajakan kepada masyarakat terutama
mahasiswa Unpad untuk mengurangi penggunaan plastik dalam
kehidupan sehari-hari. Caranya dapat dilakukan dengan membawa
kotak bekal, botol minum, alat makan, dan tote bag sendiri.
Kampanye ini nantinya akan dilakukan di lingkungan
Unpad dengan target utama adalah mahasiswa. Nantinya akan
diberikan apresiasi berupa pemberian tote bag hasil kreasi sendiri
kepada mahasiswa yang sudah berhasil melakukan challenge A Day
Without Plastic yaitu challenge yang berisi tantangan agar mahasiswa
membawa peralatan makan dan botol minum serta tas belanja sendiri.
Dengan melakukan aksi ini, kami berharap bahwa dapat membentuk
kebiasaan kecil bagi mahasiswa Unpad yang bisa mengurangi sampah
plastik.

3.2.4 Edukasi pada Sosial Media


Pendidikan merupakan aspek penting dalam proses
perkembangan manusia. Dibutuhkan pemahaman yang tepat untuk
menumbuhkan kesadaran dan menarik kepedulian terhadap suatu hal
yang menjadi masalah. Dalam hal ini, masalah yang ingin diselesaikan
adalah masalah mengenai sampah plastik.
Kami berencana untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa
Unpad mengenai sampah plastik dan bahayanya dengan cara yang
menarik. Edukasi ini akan disampaikan dalam bentuk pembagian
poster di sosial media, membagikan dokumentasi orang-orang yang
berpartisipasi dalam rangkaian aksi sosial kami sebelumnya, baik
berupa foto maupun video. Dengan adanya kegiatan ini, kami
berharap akan semakin banyak mahasiswa yang sadar dan mengikuti
kegiatan ini.

15
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
BAB IV JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan kelompok OKK 219 disusun mulai dari tahap


persiapan, pelaksanaan aksi sosial, dan refleksi atau evaluasi kegiatan.

Waktu Kegiatan
No Uraian Kegiatan Septem Oktobe Desembe
November
ber r r

Pengumpulan dan
pembuatan
1 kerajinan dari daur
ulang sampah

Pelaksanaan Aksi
2 Sosial

Refleksi atau
3 Evaluasi Kegiatan
Aksi Sosial

16
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
BAB V HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Sesi 1
Sesi ini adalah kegiatan aksi sosial yang dibagi menjadi lima kelompok
dan ditempatkan pada lima titik untuk melakukan wawancara terhadap “Tiga
Orang Pertama Yang Membawa Tumbler Atau Tempat Makan Mendapatkan
Totebag Gratis.” Tak hanya totebag, kami juga akan memberikan recycling crafts
yang telah kami buat secara individu sebagai bentuk penerapan daur ulang
sampah plastik pada lingkungan.

5.1.1 Kelompok 1
Kelompok 1 beranggota 6 orang yaitu Chintya, Lutfi, Puspita, Rosiana,
Saskia dan Syazana telah melakukan kegiatan aksi sosial pada tanggal 27
November 2022 berlokasi di Pasar sekitar Unpad yang diadakan setiap hari
Minggu pagi hingga siang. Kegiatan berjalan lancar meskipun 1 anggota kami
Syazana tidak dapat hadir dan 1 anggota lainnya yaitu Fira dipindahkan ke
kelompok 2 karena kurangnya anggota di kelompok 2.
Pasar Unpad pada saat kita melakukan aksi sosial memiliki suasana yang
cukup padat dan kita dapat melihat banyak orang-orang bersama teman maupun
keluarga melakukan aktivitas di pagi hari seperti olahraga jalan santai, bermain
badminton, bersepeda, senam dan ada juga yang datang kesana untuk membeli
barang yang mereka butuhkan ataupun makanan.
Sebelum kita terjun ke lokasi yang telah di tentukan oleh ketua kelompok
OKK, terlebih dahulu kita membagi tugas pada masing-masing anggota, yaitu :
● Chintya : Pemberian Hadiah (totebag dan recycling crafts)

17
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
● Lutfi : Announcer (menggapai narasumber)
● Saskia : Dokumentasi (video dan foto)
● Rosiana: Publikasi (publikasi di media sosial)
● Puspita : Interviewer (mewawancarai narasumber)

Setelah ketua kelompok OKK menyebutkan lokasi mana yang harus kita
datangi, kami langsung menuju ke tempat tersebut. Kita mendapat lokasi di
gerbang B, Awalnya kami kira akan sulit untuk menemukan target sosial karena di
lokasi kami hanya ada kendaraan yang parkir, motor dan mobil yang berlalu
lalang tidak menghiraukan kami,akhirnya kelompok
kamilah yang mendekati taget. Kelompok kami selalu
memperlihatkan tulisan campaign dan menarik
perhatian orang-orang yang lewat agar tertarik dengan
kegiatan yang kita lakukan dan akhirnya kami
mendapatkan target pertama kami yang ternyata
mereka juga merupakan mahasiswa Unpad.
Setelah melakukan interview kami melanjutkan
untuk mencari target berikutnya, karena kami
kesusahan mencari target akhirnya kami mencari-cari
di sekeliling kita dan kami melihat ada bapak penjaga
di tempat tersebut membawa botol minum, kita dekati
bapak tersebut dan melakukan interview, respon yang
diberikan sangat baik dan memberikan perbandingan
banyaknya plastik yang digunakan saat ini dan saat
bapak tersebut masih muda. Setelah interview target ke
dua kami mencari target sekanjutnya, tidak lama
ternyata ada yang memanggil kita dari sebrang jalan yaitu keluarga yang anaknya
membawa botol minum. Awalnya si adik malu-malu untuk merespon kita tetapi
berkat komunikasi yamg dimiliki kelompok kita baik, si adik akhirnya merespon
jawaban kita.
Setelah interview tidak lupa kita selalu mengingatkan dan mengedukasi
untuk mengurangi sampah palstik dan menyebutkan slogan kelompok OKK kami
yaitu “Funtastik (fun tanpa plastik)”. Tidak hanya slogan, kami juga tidak lupa
memberikan kenang-kenangan kepada target dan orang yang kami temui berupa
totebag yang berisikan hasil karya daur ulang yang telah kelompok kami buat.
Selama berlangsungnya aksi sosial, kelompok kami begitu aktif dan
suportif sehingga aksi sosial yang dilakukan tidak membutuhkan waktu yang
lama, di samping itu kami juga mendapatkan target yang begitu responsif
sehingga campaign yang kita suarakan direspon dengan baik dan diharapkan
dapat selalu diingat untuk mengurangi penggunaan plastik.

18
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
5.1.2 Kelompok 2
Kelompok 2 yang beranggotakan tujuh orang yaitu Affifah, Devi,
Aramitha, Rafly, Fira, Tyara, dan Lintang melakukan kegiatan aksi sosial di
sekitar tempat berlangsungnya Pasar Unpad (PAUN) dan juga di lingkungan
sekitar rektorat. Pada saat kami melakukan aksi sosial disekitar PAUN mayoritas
kegiatan yang dilakukan yang dilakukan ialah transaksi jual beli dan juga rekreasi
anak. Sedangkan saat berada di sekitar rektorat mayoritas masyarakat sedang
beristirahat seusai melakukan olahraga.

Sebelum melakukan aksi sosial, kami membagi tugas atau jobdesc pada
masing-masing anggota, yaitu :
● Rafly : publikasi (publikasi di media sosial)
● Kayla : announcer (menggapai narasumber)
● Fira : Interviewer (mewawancarai narasumber)
● Affifah : Pemberi hadiah (totebag dan recycling crafts)
● Devi : Dokumentasi (video dan foto)
Pertama, kami menentukan pembagian
jobdesc. Lalu, kami tempat yang cocok untuk
melakukan kegiatan aksi sosial. Setelah itu, kami
mencoba keliling sesuai area yang sudah ditentukan
dan berusaha mencari orang yang membawa dan
menggunakan tumbler atau tempat makan. Setelah
bertemu dengan kriteria yang sesuai kami pun
mencoba memperkenalkan diri dan menjelaskan
maksud dan tujuan kami, apabila mereka bersedia,
kami pun mulai merekam dan mengajukan beberapa
pertanyaan terkait dengan topik yang
kami bawa. Pada akhirnya, kami mendapat tiga
orang yang bersedia diwawancarai dan ketiganya
bersedia untuk didokumentasikan.
Saat melakukan aksi, kami sempat
mengalami tantangan dalam mencari narasumber di
sekitar Pasar Unpad. Tantangannya adalah sedikitnya masyarakat yang membawa
tumbler. Kami memiliki tantangan internal tersendiri khususnya terhadap jalannya
proses wawancara. Hal yang sempat menjadi hambatan bagi kelompok kami
adalah kurangnya anggota kelompok, tetapi hal itu dapat teratasi dengan meminta
salah satu anggota kelompok lain untuk bergabung menjadi anggota kelompok
kami. Selain itu, hambatan dalam proses wawancara juga dikarenakan ini adalah
suatu hal yang baru bagi kami dan masing-masing anggota kelompok dalam

19
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
menjalankan jobdesc-nya. Contoh kendala yang kami alami yaitu terdapat
beberapa kesalahan kata dalam melakukan interview, kendala teknis seperti hp
tiba-tiba mati dan mic tidak bisa digunakan. Terdapat beberapa gangguan
eksternal dalam proses perekaman, pandangan yang tidak fokus saat perekaman
berlangsung, dan sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu, kami lebih dapat
menyesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga semakin akhir proses tersebut
berjalan semakin membaik.
Pada akhir wawancara, narasumber mengapresiasi pemberian berupa
totebag dan kerajinan daur ulang yang kami bagikan. Masyarakat sekitar pun
memantau dari kejauhan kegiatan aksi yang kami lakukan. Walaupun terdapat
perasaan sedikit cemas dan malu saat memulai aksi sosial ini, namun kami
melihat banyak masyarakat sekitar yang belumberkesempatan mendapatkan
totebag dari kami penasaran terhadap apa yang sedang kami lakukan. Perubahan
yang terjadi sebelum dan sesudah kami melakukan aksi sosial, yaitu para
masyarakat dapat lebih aware akan permasalahan sampah plastik yang masih
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga bisa menyadari
bahwa selain melindungi lingkungan, penggunaan sampah plastik ini dapat
menghemat pengeluaran juga mempermudah membawa barang.

5.1.3 Kelompok 3
Kelompok 3 terdiri dari Vega, Dwi, Puspita, Salmaa, Nurul, dan Xavier.
Kami melaksanakan aksi sosial di sekitar Pasar Unpad, Jatinangor Park, dan Bale
Wilasa 1.
Sebelum melakukan aksi sosial, kami melakukan briefing di titik kumpul
mengenai pembagian tugas saat wawancara. Adapun hasil dari pembagian tugas
tersebut:
● Vega : Pemberi hadiah (totebag dan recycling crafts)
● Dwi : Announcer (menggapai narasumber)
● Puspita: Interviewer (mewawancarai narasumber)
● Salmaa: Publikasi (publikasi di media sosial)
● Nurul : Dokumentasi (video dan foto)
● Xavier : Announcer (menggapai narasumber)

Kami memilih Pasar Unpad sebagai tempat untuk mencari narasumber


wawancara yang pertama. Terdapat kendala untuk kelompok kami dikarenakan
tempat yang kami pilih merupakan tempat berjualan para pedagang, sehingga
kami pindah ke tempat parkir motor pasar. Kami pun berhasil mendapatkan
narasumber yang membawa tumblr dan bersedia untuk diwawancara. Setelah
wawancara narasumber pertama, kami pindah ke Jatinangor Park karena
mendapatkan informasi dari grup lain bahwa di sana terdapat banyak orang yang

20
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
membawa tumblr. Sesampainya di Jatinagor Park,
kami mendapati narasumber kedua yang bersedia di
wawancara. Namun, kelompok kami terpaksa
pindah tempat kembali dikarenakan miskomunikasi
dengan pihak Jatinangor Park. Kami pun kembali
ke Bale Wilasa 1 dan menemukan narasumber
terakhir.
Terdapat beberapa kendala yang kami
hadapi selama melakukan kampanye. Dari pihak
internal, kami merasa kurang percaya diri dalam
menghampiri masyarakat. Sedangkan dari pihak
eksternal, terdapat beberapa masyarakat yang
menganggap kami sedang berjualan, tidak bersedia
diwawancara, dan terjadinya miskomunikasi
dengan orang-orang sekitar. Selama proses
wawancara, kami dapat melakukannya dengan
lancar dan target yang ditetapkan untuk kelompok tercapai.
Dari hasil wawancara, kami memperoleh bahwa rata-rata alasan
narasumber membawa tumblr karena mereka menyadari bahwa penggunaan
sampah plastik sudah terlalu banyak. Mereka juga menyebutkan bahwa
menggunakan tumblr lebih hemat dan mudah. Para narasumber juga berharap agar
lebih banyak lagi orang yang peduli tentang pengurangan penggunaan sampah
plastik. Kami juga berharap agar aksi sosial kami membawa perubahan terhadap
banyak orang agar lebih peduli tentang penggunaan sampah plastik ini.

5.1.4 Kelompok 4
Kelompok 4 memiliki tujuh anggota, yaitu Cikal, Dyandra, Angelica,
Azhima, Farhan, Siti, dan Yasmin. Kami melakukan kegiatan aksi sosial di
Jatinangor’s Park yang dihadiri oleh Cikal, Dyandra, Farhan, Siti, dan Yasmin.
Selama di sana, banyak masyarakat yang sedang menikmati hiburan yang ada
sambil berolahraga, sightseeing, atau bahkan hanya sekedar duduk menikmati
udara di pagi hari.
Sebelum melakukan aksi sosial, kami sudah membagi tugas atau job desc
pada masing-masing anggota, yaitu:
● Cikal: Interviewer (mewawancarai narasumber) & Live Report
● Dyandra: Live report & Pemberi hadiah (totebag dan recycling
crafts)
● Angelica: Dokumentasi (mengedit) dan membuat laporan
● Azhima: Dokumentasi (mengedit)
● Farhan: Dokumentasi (merekam video dan foto)

21
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
● Siti: Interviewer (mewawancarai narasumber)
● Yasmin: Pemberi hadiah (totebag dan recycling crafts)

Pertama, kami melakukan mobilisasi dari titik kumpul kami sebelumnya,


yaitu di Gerbang C Universitas Padjajaran, ke Jatinangor’s Park. Kami mencoba
untuk memperhatikan sekeliling dan masyarakat untuk mencari masyarakat yang
bisa diwawancara, yaitu yang menggunakan tumblr atau pun barang lain yang
membantu mengurangi sampah plastik. Setelah itu, kami mencoba untuk
mendatangi dan berkomunikasi dengan memperkenalkan diri kami terlebih dahulu
dan meminta kesediaan narasumber untuk diwawancara serta didokumentasikan.
Setelah itu, sesi interview dilakukan melalui beberapa pertanyaan terkait serta
diakhiri pemberian apresiasi berupa totebag dan recycling crafts. Selama
mencari-cari narasumber, kami berhasil menemukan tiga narasumber yang
bersedia untuk diwawancarai topik terkait.
Kami tentunya memiliki kendala-kendala
yang terjadi dalam aksi sosial kami. Dari segi
internal, ada beberapa anggota yang merasa kurang
percaya diri untuk bisa memulai komunikasi atau
sekedar bertanya untuk kesediaan narasumber.
Kemudian juga saat melakukan Interview,
Interviewer sedikit terbata-bata dalam merangkai
kata-kata. Dari segi eksternal, keadaan jalanan dan
Jatinangor’s Park saat itu sangat crowded sehingga
menyulitkan mobilitas di dalam Jatinangor’s Park.
Selain itu, pencarian narasumber juga cukup sulit
karena kebanyakan orang menolak untuk
diwawancara dan didokumentasikan. Namun,
kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan baik
oleh seluruh anggota kelompok kami.
Dari hasil wawancara yang kami lakukan,
kebanyakan sudah mengerti bahwa plastik adalah
bahan yang merusak lingkungan dan diperlukan langkah khusus untuk
menanggulangi hal tersebut. Ketiga narasumber juga sudah menggunakan tumblr
dengan alasan lebih simpel dan juga membantu mengurangi sampah plastik yang
ada di lingkungan. Ketiga narasumber juga terlihat senang mendapatkan apresiasi
dalam bentuk totebag dan recycling craft. Di sisi lain, masyarakat sekitar yang
menyaksikan hal tersebut juga menaruh interest terhadap aksi sosial kami
sehingga kami meyakinin bahwa aksi sosial yang kami lakukan dapat
meningkatkat awareness pada masyarakat berkaitan dengan sampah plastik.

22
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
5.1.5 Kelompok 5
Kelompok 5 yang beranggotakan enam orang yaitu Athira, Jonathan,
Lidya, Reida, Revy, dan Tiffany melakukan kegiatan aksi sosial di halaman
Jatinangor's Park yang dihadiri oleh Athira, Jonathan, Lidya, Revy, dan Tiffany.
Terdapat berbagai aktivitas publik yang dilakukan di halaman Jatinangor's Park,
yaitu terdapat massa yang sedang berolahraga, berbelanja, berekreasi, dan
aktivitas lainnya.
Sebelum melakukan aksi sosial, kami membagi tugas atau jobdesc pada
masing-masing anggota, yaitu :
● Athira : publikasi (publikasi di media sosial)
● Jonathan : announcer (menggapai narasumber)
● Lidya : Interviewer (mewawancarai narasumber)
● Revy : Pemberi hadiah (totebag dan recycling crafts)
● Tiffany : Dokumentasi (video dan foto)
Pertama, kami menentukan tempat yang
cocok untuk melakukan kegiatan aksi sosial. Setelah
itu, kami mencoba mencari dan mendatangi
pengunjung satu per satu yang terlihat membawa dan
memakai tumbler atau tempat makan, setelah itu
kami menanyakan kesediaan mereka untuk
diwawancarai. Setelah mereka bersedia, kami pun
mulai merekam dan memberikan beberapa
pertanyaan terkait dengan topik yang kami bawa.
Pada akhirnya, kami mendapat tiga orang yang
bersedia diwawancarai dan satu orang yang bersedia
didokumentasikan.
Saat melakukan aksi, kami tidak mengalami
tantangan dalam mencari dan mewawancarai
narasumber, tetapi kami memiliki tantangan internal
tersendiri khususnya terhadap jalannya proses
wawancara. Hal tersebut dikarenakan ini adalah
suatu hal yang baru bagi kami dan masing-masing anggota kelompok dalam
menjalankan jobdesc-nya. Contoh kendala yang kami alami yaitu terdapat
beberapa kesalahan kata dalam melakukan interview, pengambilan video yang
terlalu jauh sehingga masih terdapat orang yang berlalu lalang (inframe). Terdapat
beberapa gangguan eksternal dalam proses perekaman, pandangan yang tidak
fokus saat perekaman berlangsung, dan sebagainya. Namun seiring berjalannya
waktu, kami dapat beradaptasi sehingga wawancara yang dilakukan dapat berjalan
lancar dan memperoleh hasil yang baik.

23
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
Pada akhir wawancara, narasumber pun dapat mengapresiasi pemberian
berupa totebag dan kerajinan daur ulang yang kami bagikan. Masyarakat sekitar
pun memantau dari kejauhan kegiatan aksi yang kami lakukan. Meskipun terkesan
malu, tetapi terlihat jelas beberapa masyarakat yang lainnya ingin turut
mendapatkan totebag gratis pada aksi sosial kami. Perubahan yang terjadi
sebelum dan sesudah kami melakukan aksi sosial, yaitu para masyarakat dapat
lebih aware akan permasalahan sampah plastik yang masih terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga dapat sadar bahwa mengurangi
sampah plastik bukan berarti meninggalkan hal-hal yang bernilai modern, tetapi
menjadi masyarakat yang lebih modern dengan menerapkan sikap ramah
lingkungan.

5.2 Sesi 2
Sesi ini adalah kegiatan aksi sosial yang dibagi menjadi dua kegiatan.
Kegiatan pertama adalah kami selaku kelompok OKK 219 membagikan totebag
gratis di sekitar Bale Wilasa 1 hingga gedung rektorat Unpad, sedangkan kegiatan
kedua adalah kami mewawancarai narasumber bebas terkait dengan permasalahan
sampah plastik.

5.2.1 Kampanye Keliling


Pada sesi 2, dilakukan pembagian totebag secara
gratis di dalam Universitas Padjadjaran, lebih spesifiknya,
di sekitar gerbang C hingga gedung rektorat.
Pembagian totebag dilakukan setelah semua
kelompok kecil selesai dalam melakukan wawancara.
Mulai sekitar pukul 10.00, saat semua anggota kelompok
sudah kembali ke titik kumpul depan Bale Wilasa 1.
Menggunakan whiteboard paper bertulisan “Totebag
Gratis” dan musik dari speaker agar menarik perhatian
orang sekitar. Kami berjalan ramai-ramai dari gerbang C
kearah gedung rektorat.
Target kita adalah individu yang memakai kantong
plastik untuk berbelanja. Umumnya, kita menemukan
ibu-ibu yang habis berbelanja dari Pasar Unpad. Agar target tidak ketakutan
dikerumuni oleh massa, dua orang, Afifah dan Cikal, maju terlebih dahulu dan
menyapa target secara sopan dan santun. Setelah target mengetahui tujuan kita,
kita memberikan totebag secara gratis dan memberi edukasi gunanya totebag
yang diberi. Total totebag yang disebar secara gratis mencapai 17 totebag.
Dengan pembagian totebag ini, warga sekitar Unpad dapat
menggunakannya berkali-kali dan menerapkan sikap konsumsi yang

24
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Berbeda dengan menggunakan plastik yang
mudah rusak , merusak lingkungan dan hanya sekali pakai.

5.2.2 Interview Bebas


Pada sesi 2 ini, perwakilan dari OKK 219 melakukan interview terhadap
tiga narasumber secara random yang ditemui di sekitar Unpad bagian atas
(Gerbang A). Perwakilan kami terdiri dari Revy, Dwi, dan Sasi sebagai
Interviewer serta Tiffany sebagai dokumentasi.
Kami pun menanyakan beberapa pertanyaan terkait sampah plastik, seperti
seberapa sering menggunakan plastik dan bagaimana pendapatnya tentang sampah
plastik. Dari hasil interview ini, kami menyimpulkan bahwa masih banyak orang
yang sudah mengetahui bahaya sampah plastik tetapi masih mengonsumsi plastik
sehari-hari. Sebagai bentuk abdi terhadap aksi kami, kami juga memberikan
totebag gratis serta recycling crafts yang tentu dapat digunakan sehari-hari
menggantikan pemakaian plastik. Mereka pun terlihat begitu senang
mendapatkantotebag dan recycling crafts yang telah kami buat.

25
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
Pada akhirnya, hasil keseluruhan dari aksi sosial yang kami lakukan
adalah kami telah menerapkan sikap ramah lingkungan terhadap warga sekitar
Universitas Padjadjaran. Kami juga mendapatkan ucapan terima kasih pada
Twitter @DraftAnakUnpad dari aksi sosial yang telah kami lakukan.

26
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Penggunaan plastik sehari-hari di masyarakat masih begitu tinggi. Bukan
karena masyarakat tidak mengetahui bahaya sampah plastik, tetapi masyarakat
yang terbiasa menggunakan plastik sehingga budaya ini terus mengakar
didalamnya. Baiknya, sebagian masyarakat justru mengetahui bahayanya dan
memakai tumbler atau tempat makan guna mengurangi penggunaan plastik dan
hidup lebih higienis.
Masyarakat berpendapat bahwa mengurangi sampah plastik tak hanya
dapat dilakukan oleh pemerintah seorang, melainkan kesadaran masyarakat perlu
ditingkatkan sehingga dapat andil dalam mengurangi sampah plastik. Untuk itu,
tujuan aksi kami adalah agar masyarakat lebih aware terhadap sampah plastik dan
meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan jauh dari bahaya sampah
plastik. Kami selaku kelompok OKK 219 berharap dengan aksi yang kami
lakukan tentu dapat menerapkan sikap ramah lingkungan terhadap warga sekitar
Universitas Padjadjaran dalam kesehariaannya. Dengan ini, hasil yang kami
harapkan adalah semakin berkurangnya sampah plastik pada lingkungan
masyarakat sekitar.

6.2 Saran
Berdasarkan aksi sosial yang telah dilakukan, kami menyarankan beberapa
hal yang dianggap penting untuk diperhatikan. Antara lain sebagai berikut :
1. Kelompok OKK 219 Universitas Padjadjaran tahun 2022-2023 sebaiknya
dapat turut serta mengurangi pemakaian sampah plastik dalam
kesehariaannya.
2. Kelompok OKK 219 Universitas Padjadjaran tahun 2022-2023 sebaiknya
dapat terus menyalurkan perhatiannya dalam berbagai bidang terhadap
bahaya sampah plastik dan dampaknya terhadap lingkungan.
3. Warga sekitar Universitas Padjadjaran sebaiknya berkontribusi
mengurangi sampah plastik dengan cara menggunakan tas ramah
lingkungan serta menggunakan tumbler atau tempat makan sehari-hari.

27
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
DAFTAR PUSTAKA
Abigail. 2022. Perilaku Konsumtif Masyarakat Indonesia.
https://www.kompasiana.com/abigail1856042/6224a12ce2d60e477a6a7dc4/
perilaku-konsumtif-masyarakat-indonesia. Diakses tanggal 31 Oktober
2022.

Aryeti. 2011. Peningkatan Peran Masyarakat melalui Gerakan Menabung pada


Bank Sampah di Kelurahan Babakan Surabaya, Kiaracondong Bandung.
Jurnal Permukiman. 6(1):40-46

Bramasta, Dandy. 2020. Mengapa Orang Indonesia Suka Buang Sampah


Sembarangan?.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/05/191000265/mengapa-orang-i
ndonesia-suka-buang-sampah-sembarangan-?page=all. Diakses tanggal 31
Oktober 2022.

Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta.

Defitri, Mita. 2022. Apa itu Sampah Anorganik dan Mengapa Harus Dipisahkan
Dengan Sampah Organik.
https://waste4change.com/blog/apa-itu-sampah-anorganik-dan-mengapa-har
us-dipisahkan-dari-sampah-organik/. Diakses tanggal 30 Oktober 2022.

Defitri, Mita. “Perilaku Konsumtif Masyarakat Indonesia.” Kompasiana.com, 6


March 2022,
https://www.kompasiana.com/abigail1856042/6224a12ce2d60e477a6a7dc4/
perilaku-konsumtif-masyarakat-indonesia. Diakses tanggal 2 Desember
2022.

Dobiki, J. 2018. Analisis Ketersediaan Prasarana Persampahan di Pulau Kumo


dan Pulau Kakara di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Spasial. 5(2).

Fandy. 2021. Kegiatan Sosial: Pengertian, Manfaat, dan Berbagai Contoh


Kegiatannya. https://www.gramedia.com/literasi/kegiatan-sosial/. Diakses
tanggal 31 Oktober 2022.

Finaka, Andrean. 2018. Indonesia Darurat Sampah Plastik.


https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-darurat-sampah-plastik.
Diakses tanggal 30 Oktober 2022.

Logomasini. 2002. Forced Recycling is a Waste. The Wall Street Journal.

28
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)
Safitri, Alvira Oktavia, et al. “Upaya Peningkatan Pendidikan Berkualitas di
Indonesia: Analisis Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).”
Jurnal Basicedu, vol. 6, no. 4, 2022, p. 7098.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3296. Diakses tanggal 2 Desember
2022.

SDG Indonesia. 2017. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg. Diakses tanggal 6
November 2022

Suryani, A. 2014. Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah.


Studi Kasus. Malang.

Wibawa, Shierine. 2021. Mengapa Banyak Orang Buang Sampah Plastik


Sembarangan? Ilmu Sosial Jelaskan.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/20/183000223/mengapa-banya
k-orang-buang-sampah-plastik-sembarangan-ilmu-sosial-jelaskan?page=all.
Diakses tanggal 31 Oktober 2022.

Winardi, Ariandono. 2022. Mengerikan, Indonesia Sudah Darurat Sampah


Plastik: Sehari Mencapai 64 Juta Ton, Nomor Dua Terbesar di Dunia.
https://voi.id/bernas/137477/mengerikan-indonesia-sudah-darurat-sampah-pl
astik-sehari-mencapai-64-juta-ton-nomor-dua-terbesar-di-dunia. Diakses
tanggal 1 November 2022.

29
Tahap Persiapan Bersama (TPB 2022)

Anda mungkin juga menyukai