Anda di halaman 1dari 34

Beautiful Pain Part 

Author : @E_lienka

Judul :Private detective : Beautiful Pain (Part 1)

Kategori : NC 17, yadong, action, high school

Cast : Kim Taehyung/V , Kang Heerin, other cast

Hai. . . hai. . . saya kembali. kali ini saya membuat FF dengan cast Taehyung. Entah
kenapa gara-gara cerita the dark side kemarin, Saya jadi buat FF tentang Taehyung
ini. Disini saya akan menceritakan kehidupan Taehyung yang masih SMA dan sudah
menjadi detektif swasta, seperti kyuhyun di FF wonder boy. Tapi kali ini saya akan
buat berbeda dengan cerita kyuhyun di wonder boy. Dan ini bukan cerita Remake
ya…Dan terima kasih kepada Ravenclaw untuk Poster kecenya. jangan lupa RCL ya. . .
happy read all. . . ^^

Author POV
 

Kim Taehyung. . . Pelajar Kelas 3 SMA Kirin yang terkenal dengan sebutan pangeran
tidur.Ya, mungkin di dongeng kalian mengenal putri tidur, bukan pangeran tidur. Tapi
disini, pangeran tidur itu ada dan itu adalah Taehyung. Pelajar kurang pintar yang
hanya tidur saat pelajaran dimulai.Dan tak ada satu orang pun yang berani
membangunkan pangeran tidur itu saat sudah tertidur. Termasuk guru dan kepala
sekolah, kenapa? karena percuma,  Sebanyak apapun mereka menghukum Taehyung,
maka pria itu akan tertidur lagi di kelas. Seperti sekarang ini, Taehyung sudah
berada di alam mimpinya setelah 10 menit pelajaran berlangsung.

Kang Heerin. . . kebalikan dari Taehyung. Dia adalah siswi cantik dan pintar di
kelasnya.satu kelas dengan Taehyung bukan keberuntungan baginya. Apalagi saat ini
dia duduk di sebelah kananTaehyung.Di kelas ini, semua murid hanya duduk
perorangan saja, tapi jarak dari meja satu ke meja yang lainnya cukup dekat, maka
dari itu saat iniHeerin bisa melihat dengan jelas Taehyung yang sedang tidur dengan
kepala yang menghadapnya, dengan mata yang terpenjam dan mulut yang sedikit
terbuka. Membuat Heerinsusah untuk berkonsentrasi kepada guru yang sedang
mengajar di depan.

“Kim Taehyung. . . ”Choi saem yang sedang mengajar di depan pun melihat Taehyung
tertidur dan memanggilnya dengan pelan. Tapi sepertinya pangeran tidur itu tidak
bergerak sedikitpun.

“Kim Taehyung. . . !”Suara choi saem mulai meninggi. Semua murid pun menoleh ke
belakang mengarah kepada Taehyung yang memang selalu duduk di pojokan kiri kelas.

Karena lagi-lagi tak ada respon dari Taehyung, semua murid pun kembali menoleh ke
depan. Kecuali Heerin, gadis itu bebar-benar tak habis pikir, kenapa taehyung
tertidur di kelas? Apa Taehyung tidur dengan cukup di rumahnya?

 
Whussss. . . pletak. . . Heerin membulatkan matanya saat melihat sebuah penghapus
melayang di udara dan mengenai kepala Taehyung, Rupanya choi saem melempar
Taehyung dengan penghapus papan tulis agar dia bangun. Tapi bukan itu yang
membuat Heerin kehabisan nafas dan mendelik takjub.Tapi melainkan tangan
Taehyung yang dengan sigap sudah menangkap penghapus itu duluan sebelum terkena
kepalanya.Benar-benar gerakan yang cepat dan tangkas.

“aaww. . . . aww. . . appo. . . ”   Taehyungmerintih kesakitan menggosokkan kepalanya.


Dan itu lantas membuat Heerin kembali membulatkan matanya.Kenapa sekarang
Taehyung malah berpura-pura kesakitan? Siapa yang mau dia tipu? Apa siswa lain tak
ada yang melihatnya menangkap penghapus itu? Heerin berpikir keras saat itu juga.
Gadis itumelihat semua siswa hanya tertawa melihat Taehyung yang terkena
penghapus,jadi bisa di pastikan hanya Heerin yang tidak tertawa dan hanya dia yang
melihat aksi menakjubkan tadi.

Sampai bel pulang sekolah berbunyi, isi kepala Heerin penuh dengan Kim Taehyung.
Selama ini Taehyung terkenal dengan sikap malas dan buruk dalam olahraga, tapi
kenapa dia bisa menangkap penghapus itu dengan cepat? Apalagi saat itu Taehyung
dalam kondisi sedang tidur. Hal yang tidak masuk akal itu selalu terlintas di pikiran
Heerin dan membuat gadis itu tak bisa fokus dalam pelajaran.Seharian ini dia hanya
memperhatikan Taehyung, memperhatikan apa ada yang aneh dengan pria itu. Tapi
tak ada yang aneh dari Taehyung hari ini, dia masih menjadi murid yang malas,
tukang tidur saat pelajaran dan suka genit kepada murid perempuanyang cantik.

Bel pulang sekolah memang sudah berbunyi, dan semua murid pun berhamburan untuk
pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi tidak dengan Heerin, hari ini Choi saem
yang memang wali kelas mereka menyuruh Heerin mengambil buku tugas di ruang
guru dan di bawa ke mobil Choi saem di parkiran.Ruang guru terletak di lantai 2 dan
kelas Heerin terletak di lantai 1.Di depan ruang guru Heerin melihat Taehyung
sedang berdiri dengan kaki satu dan menjewer telinganya. Gadis itu pun sempat
tersenyum geli melihat tampang polos Taehyung yang terlihat seperti anak SD yang
di hukum gurunya karena tidak mengerjakan PR, tapi kali ini kasus Taehyung
berbeda, dia di hukum karena tidur di kelas.Pemandangan ini sangat biasa di lihat
murid SMA Kirin, Taehyung selalu menjadi langganan tetap berdiri di depan ruang
guru seperti sekarang ini.
 

Taehyung memandang Heerin dengan kikuk dan canggung, karena jarang sekali
Heerin melihatnya di hukum begini. Karena setahu Taehyung, gadis itu akan selalu
langsung pulang jika bel pulang sudah berbunyi. Hubungan Taehyung dan Heerin
memang tidak sebaik hubungan Taehyung dan teman-teman sekelas lainnya, Heerin
memang sangat ceria dan cantik di kelasnya dan Taehyung juga tidak pernah bicara
dengan Heerin jika itu bukanlah hal yang penting, begitu juga dengan Heerin. Gadis
itu memang tidak pernah akrab dengan Taehyung, karena kelakuanTaehyung di kelas
hanya tidur dan makan saat bel istirahat berbunyi.Jadi tidak ada alasan untuk
mereka menjadi dekat.Tapi karena kejadian tadi pagi, Taehyung merasa di awasi dan
di perhatikan oleh gadis ini, dan itu semakin membuat Taehyung tidak bebas
bergerak dan selalu terlihat kikuk dan canggung di depan gadis ini.

Setelah berbicara sedikit kepada Choi saem, Heerin keluar dari ruang guru
membawa tumpukan buku yang tingginya hampir menutupi matanya. Walaupun buku-
buku ini tidak berat, tapi Heerin merasa kesusahan saat melihat jalan di depannya, ia
pun terpaksa memiringkan kepalanya untuk melihat jalan di depannya. Heerin berlalu
melewati Taehyung yang masih berdiri di depan ruang guru tanpa menyapanya.
Taehyung dan Heerin memang tidak pernah saling menyapa.

Taehyung melirik Heerin yang lewat di depannya dengan tumpukan buku yang dia
bawa. Taehyung menatap gadis itu penuh curiga, Pria itu merasa ada yang aneh
dengan Heerin. Ia pun mengamati tubuh Heerin dari atas samapai bawah, Heerin
sudah membelakanginya dan berjalan di koridor lantai 2 dan akan berbelok ke arah
tangga untuk turun ke lantai satu. Taehyung menyipitkan matanya saat melihat ada
yang aneh di sepatu Heerin, dan kemudian dia tersadar. . . jika tali sepatu Heerin
terlepas.

Heerin POV

Aku merasa kesusahan dengan tumpukan buku ini. Sialan, kenapa aku harus menjadi
ketua kelas jika hanya di suruh-suruh begini.Dan apa-apan tadi, kenapa pria itu malah
diam saja melihatku membawa tumpukan buku-buku ini.Apa dia tidak mau
mengeluarkan sedikit tenaganya untuk membantuku?.Aish. . . Taehyung memang tidak
peka. dan untuk apa aku mengharapkan bantuan dari pangeran tidur itu? Omo. . . apa
baru saja aku memanggil dia pangeran? Aigo. . . dia memang sedikit tampan, lucu dan
konyol, tapi dia belum pantas di panggil pangeran. Aku rasa, yang memanggilnya
pangeran memiliki masalah pada matanya.

“Aigo. . . kenapa tumpukan buku ini sangat tinggi? Aku tidak bisa lihat jalan. Sialan.” 
Umpatku lirih saat mulai menuruni tangga. Aku pun sedikit menunduk melihat tangga
yang ada di bawahku.Aku harus hati-hati, aku tidak mau tersandung dan jatuh dari
tangga ini.Aku masih sangat membutuhkan nyawaku untuk hidup.

Kyaaa. . . aku berteriak saat merasakan kakiku menginjak sebuah tali dari
sepatuku,buku-buku yang aku bawa terlempar jatuh ke bawah seiring tubuhku yang
juga seakan terbang menuju lantai bawah. Ya tuhan. . . aku akan jatuh. Kejadian yang
tidak aku inginkan terjadi juga. . . aku akan jatuh dan mati. Aku memejamkan mataku
menunggu tubuhku jatuh dan merasakan sakitnya tangga beton sekolah ini.Ya tuhan,
aku akan mati.Ayah, ibu aku akan menyusul kalian. Oppa, maafkan aku yang harus
pergi meninggalkanmu sendirian.

Bruukkk. . . aku merasakan tubuhku jatuh kebawah dan suara debuman lirih dari
tubuhku terdengar. . aku merasakan hangat di pipiku kiriku, pipiku seperti menempel
pipi manusia.  Dan kenapa aku seperti memeluk kepala seseorang? aku merasakan
pelukan posesif di seluruh tubuhku. Apakah ini surga? Apakah aku sudah mati dan
langsung masuk ke surga? Apa aku di peluk oleh malaikat? Aku ingin melihat siapa
yang aku peluk, tapi aku terlalu takut untuk membuka mataku. tubuhku masih
bergetar hebat, dan jantungku masih berdetak kencang.

“Kau baik-baik saja?”  Suara itu. . . aku merasa suara itu tidak asing di telingaku.
Suara berat dan agak serak.Astaga. . . mungkinkah???

Aku membuka mataku lebar-lebar. . . ya tuhan, aku memeluk seorang pria? Aku
menarik kepalaku kebelakang, mataku melotot sempurna saat melihat wajah di
depanku ini adalah wajah Taehyung, wajah yang hanya berjarak kurang dari 10 centi
dari wajahku. Ya tuhan. . . apa ini nyata?  Dengan cepat aku menundukkan kepalaku
tak berani menatapnya.  Dan astaga. . . posisi apa ini? Kenapa kakiku tidak menapak
di lantai?  Apa tadi aku benar-benar terjun bebas ke lantai satu? Dan, apa pria ini
yang menangkapku? Dan kenapa kedua tangannya sangat nyaman dan pas berada di
pinggangku? Oh, ya tuhan maafkan aku yang telah menikmati pelukan ini.

“Turunkan aku. . . ”  setelah cukup mengisi udara di paru-paruku, aku pun meminta
turun dari pelukan pria ini. Aku merapikan seragam atasku ketika kakiku sudah
benar-benar menapak di lantai.

“Apa kau burung? Kau ingin terbang dari lantai 2 ke lantai satu ? dimana otak
pintarmu itu?.”  Aku mendongak sebal menatap Taehyung yang sekarang sedang
menatapku dan berkacak pinggang.

“Siapa yang terbang?  Aku menginjak tali sepatuku tadi. ”  Ucapku tak kalah galak
dengannya.

“Aku sudahtau itu akan terjadi. . . jika aku tidak cepat,mungkin kau sudah ada di
UGD sekarang. ”  Aku menatap pria ini curiga. Ada yang aneh. . . seingatku tadi
Taehyung berada di depan ruang guru.

“Tunggu. . . kenapa kau bisa berada di lantai satu? Bukankah tadi aku melihatmu ada
di depan ruang guru?”

“Hah??? Kau salah lihat, aku baru saja ingin naik ke lantai 2 dan tiba-tiba saja kau
terbang dan memelukku. ”
 

“Bohong. . . jelas-jelas aku melihatmu di depan ruang guru dan sedang di hukum.
Ingatanku  inisangat tajam Kim Taehyung. ”

“Oh, jinjha???”

“Bagaimana kau bisa turun secepat itu? dan menangkapku?Kau loncat dari balkon
lantai 2?”Tanyaku lagi mencoba menguak kebenaran dari pria yang sekarang ini malah
meringis dan menggaruk-garuk kepalanya seperti orang bodoh.

“Mwoya. . . kenapa kau berbicara yang tidak masuk akal begitu?”  Lagi-lagi pria ini
mengeluarkan smirk bodohnya.Membuatku semakin ingin menjitak kepalanya.

“Oh, aku harus ke atas. Aku harus menjalani hukuman.Kau bisa membereskan buku-
buku ini sendiran kan?”  Taehyung mengedipkan satu matanya kepadaku. Aku molongo
di buatnya. Jelas-jelas pria ini sedang berbohong dan menyembunyikan sesuatu.
Wah, Kim Taehyung! Kau ingin membuatku mati penasaran???

Author pov

Ini sudah hari ketiga Taehyung menghindari Heerin.  Ya, setelah kejadian dramatis
di bawah tangga itu, Heerin selalu membuntuti Taehyung dan berusaha mencari
kebenaran kenapa Taehyung bisa dengan cepat berada di lantai satu dan
menangkapnya. Tapi bukan Taehyung jika dia akan menyerah dan mengatakan yang
sebenarnya kepada Heerin. Ia tidak mau jika Heerin tau kalau dia memiliki sebuah
keahlian yang tidak di miliki oleh murid SMA biasanya. Ia ingin menyimpan rahasia
itu sendirian.
 

“Taehyungie. . . ”  Panggil Heerin manja saat melihat Taehyung berjalan keluar dari
kamar mandi. Pria yang merasa namanya di panggil itu pun menoleh dengan senyum
ceria, tapi senyuman itu seketika pudar saat melihat gadis yang memanggilnya itu
adalah Heerin.

“Aish. . . kau lagi. Pergilah, aku tidak mau berdebat denganmu hari ini.!”  Taehyung
langsung berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju kelas, meninggalkan Heerin
yang berdecak kesal. Tapi bukan Heerin jika dia gampang menyerah.

“Eiy. . . Kim Taehyung, jawab saja pertanyaanku. Kenapa susah sekali?”Heerin


berjalan mendahului Taehyung dan berbalik menghadapnya. Gadis ini rela berjalan
mundur demi bisa melihat Taehyung yang masih berjalan tegap tak mau menatap
Heerin.

“Sudah ku bilang aku memang berada di lantai satu saat itu. Diamlah dan jalan yang
benar.”  Kim Taehyung menghentikan jalannya dan memutar badan Heerin menghadap
ke depan. Heerin merasa oleng dan tidak seimbang saat Taehyung memutarnya
dengan keras dan cepat. Heerin memijit kepalanya sebentar.

“Yak, Kim Taehyung, kau_”  Heerin berbalik dan hendak mengomeli Taehyung, tapi
dia menghentikan omelannya saat dia tidak melihat Taehyung di belakangnya. Heerin
terdiam sejenak, takjub dan merasa bingung. Kemana bocah itu? baru beberapa
detik Heerin berpaling darinya dan sekarang bocah itu sudah menghilang?. Benar-
benar tidak bisa di percaya.

Heerin berjalan menuju kelasnya dengan berkacak pinggang dan mengomel sendiri. Ia
masih tidak percaya jika Taehyung bisa menghilang secepat itu darinya. Apa
Taehyung hantu? Apa dia mempunyai kekuatan teleportasi?. Hanya itu yang bisa di
pikiran Heerin sekarang. Sampai-sampai ia tidak menghiraukan Hana yang
memanggilnya dari tadi.

“Yak Kim Taehyung. . . !!!!”  Heerin berteriak kencang saat ia masuk ke dalam kelas
dan melihat Taehyung sudah berada di bangkunya dan sedang tertidur. Heerin
berjalan kesal menghampiri Taehyung, tapi pria itu sama sekali tidak bergerak saat
namanya di panggil dengan kencang oleh Heerin,Sampai-sampai semua mata di kelas
itu memandang kearah gadis yang terlihat sedang marah saat ini.

“Yak, sejak kapan kau ada disini?”  Heerin mulai mengomel. Karena tak ada tanggapan
dari Taehyung, ia pun menyeret bangkunyadan menaruhnya tepat di sebelah
Taehyung. Gadis itu pun duduk dan mulai mengguncang tubuh Taehyung.

“Aish. . . noisy. . noisy!!. . . very very noisy”  Dengan tampang mengantuknya,


Taehyung mengangkat kepalanya dari meja dan menoleh kearah Heerin.

“Woah, sejak kapan kau bicara pakai bahasa inggris? Mulutmu itu tak pantas
berbicara bahasa inggris. ”  Heerin masih mengomel. Tapi Taehyung masih tak
menggubrisnya dan kembali tidur.

“Kim Taehyung. . . kau ingin membuatku gila hah??? cepat jawab aku. ”  Heerin
menyerah, ia pun menurunkan nada bicaranya dan menguncang guncang pundak
Taehyung dengan manja.

“Yakk Kang Heerin. . . !!! tak bisakah kau diam dan melupakan itu? aku juga hampir
gila karena kau terus mengikutiku. Apa kau menyukaiku???Berhentilah mengikutiku.” 
Taehyung sudah termakan emosi, ia pun berdiri tegap dan memarahi Heerin seperti
anak kecil. Membuat seisi kelas hening dan menatap kearah mereka.
 

“Kim Taehyung. . . ”  Lirih Heerin sedih, tak menyangka jika Taehyung akan
membentaknya di tengah-tengah kelas yang sangat ramai ini. Taehyung pun terdiam,
ia pun mengangkat kepalanya dan melihat seisi kelas sedang menatap kearah mereka.
Pria itu pun kembali menatap Heerinyang terlihat sedang menunduk sedih.Suasana
pun semakin dingin dan canggung.Taehyung pun hanya bisa meringis bodoh kepada
teman-temannya yang memandangnya dengan tatapan tidak percaya.Ya, siapa yang
percaya jika Kang Heerin baru saja di bentak oleh bocah tengik seperti Taehyung???

Heerin beranjak dari kursinya dan berlari ke luar kelas. Ia sangat malu dan tak tau
harus menaruh wajahnya dimana. Teriakan Taehyung tadi membuatnya seperti gadis
yang baru saja menerima penolakan cinta dari seorang pria, dan pria itu adalah Kim
Taehyung,bocah bodoh dan pemalas yang sialnya sangat tampan dan imut itu.Bisa di
pastikan jika semua murid di kelasnyaakan salah paham dengan Heerin, mereka pasti
berpikir bahwa Taehyungbaru saja menolak Kang Heerin. Dan bisa di pastikan juga,
berita tidak benar itu akan tersebar ke seluruh sekolah. Itulah hal yang di
takutkanHeerin sekarang.

Hari ini, Heerin pulang sangat terlambat, ia memang sengaja bersembunyi di atap
sekolah sampai bel pulang berbunyi.Baru tercetak dalam sejarah jika Kang Heerin
membolos pada jam pelajaran berlangsung. Ya, setelah di permalukan Taehyungdi
depan teman-teman sekelasnya, Heerin memilih kabur dan bersembunyi di atap
gedung sekolah. Dan sekarang, sudah 1 jam setelah bel pulang berbunyi, iapun
berjalan gontai menuju kelasnya, mengambil tasnya dan keluar dari sekolah dengan
perasaan yang campur aduk. Ia masih berpikir bagaimana besok ia harus bersikap
kepada teman-teman sekelasnya? Dan bagaimana jika berita tak benar itu tersebar
ke seluruh sekolah?

DEG. . . langkah Heerin terhenti saat melihat seorang pria yang sangat ia kenal
bersender di dinding tembok sebuah toko mainan di dekat sekolahnya. Pria itu
mengangkat satu kakinya ke tembok dan memasukkan kedua tangannya ke saku
celana sekolahnya.Tak lupa hoodie yang selalu dia pakai membuat pria itu
sempurna.Tudung hoodie yang menutupi kepalanya dan menutupi sebagian wajah pria
itu membuat kesan misterius kepada setiap orang yang melihatnya,
termasukHeerinyang sekarangsedang melihat pria itu saat ini. Taehyung sedang
menunduk dan mengangguk-nganggukkan kepalanya pelan,Pria itu sedang
mendengarkan musik lewat earphone.  Dan itu membuat Heerin semakin kagum dan
penasaran dengan sosok pria bodoh itu.

Jlebb. . . tatapan mereka bertemu. Nafas Heerin berhenti saat kepala Taehyung
menoleh dan  menatap matanya. Taehyung menegakkan badannya dan menghadap ke
arah Heerin. Tubuh Heerin kaku, bergetar, dadanya bergemuruh saat tatapan itu
tak mau lepas dari matanya.Jarak mereka cukup jauh, butuh 5 langkah lebar agar
jarak mereka menjadi dekat.Tapi kenapa tatapan Taehyungsangat tajam dan terasa
menusuk ke dalam dada Heerin? Mereka bedua tak pernah bertatapan seperti ini,
apalagi menatap lebih dari 3 detik. Dan sekarang, caraTaehyung menatap Heerin
seperti tatapan lega dan bersyukur, Tatapan itu menandakan jika Taehyung merasa
bersalah kepada gadis ini.

Tapi lain dengan Heerin. . . sekarang ia merasa akan mati. Tatapan Taehyung sangat
bisa membunuhnya. Heerin sangat kesal dengan pria itu, gadis itu berusaha pulang
terlambat dan bolos jam pelajaran agar tidak bertemu dengan pria ini, tapi sekarang
pria itumalah sedang berdiri tegak dan menatapnya dengan intens.Heerin kelabakan,
ia merasa kikuk saat mata Taehyung tak lepas menatapnya setelah lebih dari 10
detik. Gadis itu ingin menghindar dari Taehyung, ia menoleh mencari jalan lain untuk
kabur. Ia pun memilih untuk menyebrang jalan raya, ia melihat kanan kiri  jalan
raya,Menurutnya sudah sepi, ia pun berlari ke arah jalan raya membuat
Taehyungshock dan berlari kencang menghampiri Heerin.

Ttiiiinnn….suara kencang klakson membuat Heerin berhenti di tengah-tengah jalan


raya, sebuah mobil sedang melaju kencang, Heerin tak sempat menghindar, dan
Brruukkk…gadis itu merasa tubuhnya terangkat dan jatuh dengan keras di tepi
jalan.Gadis itu menutup matanya, tak berani melihat jika mungkin tubuhnya sudah
patah-patah dan berdarah karena tertabrak mobil.

 
“ Heerin”ah…kau tidak apa-apa?” Heerin langsung membuka matanya dan langsung
melihat wajah Taehyung tak lebih dari 10 centi dari wajahnya.Gadis itu mengedip-
ngedipkan matanya takjub.Jadi Taehyung yang menyelamatkannya?Bagaimana bisa?

Heerin POV

Aku terdiam cukup lama di atas tempat tidur rumah sakit, sebenarnya aku tidak
merasakan sakit pasca hampir tertabrak mobil tadi, tapi Tehyung bersihkeras
membawaku kemari, dan sekarang ia meninggalkanku untuk berbicara kepada
dokter.Braakkk…Taehyung kembali dengan membanting pintu, hampir saja jantungku
lepas karenanya.

“Kau benar-benar…astaga…apa kau memang tidak sayang dengan nyawamu?  Ya


tuhan….kepalaku mau pecah rasanya…”  aku melihat Taehyung mondar mandir di
depanku dengan menjambak-jambak rambutnya sendiri. Astaga, apa tadi aku benar-
benar akan mati?

“Mian…aku tidak tau jika ada mobil itu.Yang penting aku sudah tidak apa-apa
sekarang… berhentilah menjambak rambutmu.Kau seperti orang gila…” ucapku pelan
membuatnya menghentikan aktifitasnya dan menatapku tajam.

“ Kau yang gila, bodoh!…sudah berapa kali kau menantang mautmu sendiri? Tidak kah
kau cukup dengan membuat dirimu terbang dari lantai dua, sekolah?”wajahku merona
saat mengingat itu. Saat itulah Taehyung menangkapku dan memelukku dengan
sangat erat.

“Kenapa wajahmu merah?”Aku tersentak dan mulai gugup.


 

“Ani…mungkin ruangannya terlalu panas.”Jawabku berbohong.

“Eiy…kau pasti mengingat saat aku memelukmu bukan???”Taehyung dengan senyum


bodohnya menghampiriku.

“ Yak…bodoh”  aku mengelak dan menjitak kepalanya saat wajahnya mendekatiku dan
menatap pipi merahku.

“Woah…kau masih bisa menjitakku?Ya sudah, istirahatlah.Jika kau membutuhkanku,


aku di rawat di ruang sebelah.”Aku menaikkan alisku heran.

“ Kau di rawat juga?”

“ Tentu saja…kau pikir hanya kau yang menjadi korban. Aku juga merasa kesakitan,
bodoh…”  Taehyung mengangkat hoodie bawahnya sampai ke dada.Mulutku terbuka
lebar saat melihat perban coklat melilit di dada Taehyung sampai ke bagian belakang
punggungnya.

“Ya tuhan…kau terluka?Kenapa kau tidak bilang padaku?Jadi tadi kau menemui
dokter untuk ini?”Aku langsung turun dari tempat tidur dan menyentuh perban
coklat di dada Taehyung.Aku menatap dadanya dengan miris.Astaga Kim Taehyung…
kau benar-benar membuatku merasa bersalah, aku yang ceroboh dengan berlari
menyebrang jalan demi menghindarmu, dan sekarang kau juga terluka karena
kecerobohanku itu.

 
“Gwenchana…tulang rusukku hanya retak sedikit…”  Aku menutup mulutku
sedih.Tulang rusuknya retak, dan dia bilang tidak apa-apa??

“Maafkan aku…ini semua salahku ”  Ucapku lirih tak berani menatap matanya.

“ Tidak apa-apa Heerin’ah…aku juga ingin meminta maaf padamu atas kejadian di
kelas tadi.”  Taehyung mengangkat daguku dengan telunjuknya.Ia membuatku
menatapnya. Sungguh jantungku hampir copot rasanya.

“ Kau memang bodoh…”  Sial, kenapa malah kalimat itu yang keluar dari mulutku?
Seharunya aku bilang, tidak apa-apa dan beterima kasih padanya. Oh, ya tuhan ,
kenapa harga dirimu tinggi sekali Kang Heerin?

“Hehehe…istirahatlah.”Taehyung pergi menuju pintu keluar dan membuka pintu itu, ia


pun berbalik dan memberiku satu kedipan nakalnya. Dan aku pun hanya bisa melongo
menatapnya.

Sinar matahari dari jendela membuatku terbangun, sedikit kaget karena aku
terbangun tidak di kamarku.Aku masih di rumah sakit, dengan selang infus di tangan
kiriku.Obat yang di beri suster semalam benar-benar membuatku tidur nyenyak.
Dimana Taehyung? Apa dia baik-baik saja? Aku melepas selang infus di tanganku dan
berjalan keluar kamar, semalam bocah itu bilang padaku jika dia di rawat di sebelah
kamarku.

Sreeettt…aku membuka pintu geser di sebelah kamarku.Aku cukup terkejut melihat


lelaki paruh baya berdiri di sebelah ranjang Taehyung, Taehyung sedang tidur
tengkurap, Dengan mulut yang terbuka, dan dengan air liur yang mengalir dari
mulutnya.Benar-benar pria konyol.Tunggu, bukannya rusuknya sedang retak?Kenapa
dia bisa tidur dengan posisi berbahaya seperti itu?

“Nona Kang…kau ingin menemui Taehyung?Dia sedang tertidur.”Ucap lelaki paruh


baya itu, aku hanya melongo saat lelaki paruh baya itu membalik tubuh Taehyung
agar tidur dengan benar.

“Aku ayah Taehyung…jika kau penasaran siapa aku.”Paman itu tersenyum ramah
padaku.Dan dengan sigap aku membungkuk dan memperkenalkan namaku.

“ Wah, ternyata kekasih anakku sangat cantik-cantik.”  Aku tersenyum garink saat
paman itu menyentuh pundakku dan menatapku dengan intens.

“ Orang tua…kenapa kau masih genit dengan wanita yang semuran dengan anakmu?” 
Aku tersentak saat mendengar suara dari belakang tubuh paman ini.Aku melihat
Taehyung sudah duduk di ranjangnya, dengan mata yang tertutup dan mulut yang
terus-terusan menguap.

“Anakku…kau pintar sekali memilih wanita.”Bisik paman ini di telinga Taehyung, dan
itu bukan bisikan, karena aku bisa mendengarnya, dan dengan tampang bodohnya
Taehyung mengangkat tanganya dan membentuk jarinya seperti V. Bocah tengik ini
tersenyum bodoh kepadaku.Sial, aku tidak bisa mengelak, wajahnya memang sangat
menggemaskan.

“Baiklah…aku akan pergi, aku tidak mau mengganggu kemesraan kalian…”  Ayah
Taehyung menggodaku. Astaga! Kenapa ayah dan anak sangat mirip?Pipiku pasti
sangat merah sekarang.
 

“ Tidak usah sungkan paman…biar saya yang pergi dari sini.” Ucapku gugup dan
berniat berbalik dan pergi.

“ Kau mau kemana gadis ceroboh? Biar ayahku yang pergi,dan kembali ke Busan. kau 
tetap disini!”  Ingin sekali aku menjitak kepala jamur Taehyung saat jari telunjuknya
melengkung dan menyuruhku mendekat padanya.Bisa-bisanya dia bicara begitu
dengan mempout kan bibirnya. Untung paman kim hanya tersenyum padaku.

“Yak,,Kim Taehyung.! Kau mengusir ayahmu sendiri?”Lirihku saat berada di sebelah


kirinya.

“ Siapa yang mengusir? Bukannya ayahku sendiri yang ingin pergi?”Ucapnya bodoh
dengan kedipan mata nakalnya.Ayah Taehyung pun keluar dari kamar ini dengan
tersenyum.

“Cih…apa rusukmu masih sakit?” aku melipat tangan di dadaku.

“Eoh…rasanya masih sakit.Tapi tidak apa-apa, dokter bilang hari ini kau dan aku bisa
pulang.Bagaimana dengan orang tuamu?Apa kau sudah menghubungi mereka? Mereka
pasti panic kau tidak pulang semalaman.” Aku mendesah pelan dan duduk di ranjang
menghadapnya.

“ Aku sudah menjadi yatim piatu saat umurku 10 tahun. Aku tinggal dengan oppaku,
dan dia sekarang berada di London, dia akan terkena serangan jantung jika aku
menghubunginya dan mengatakan jika aku hampir saja tertabrak mobil.” Aku
menunduk sedih…sebatang kara di korea memang menyedihkan.
 

Hening…tak ada tanggapan dari Taehyung.Aku pun mengangkat kepalaku dan


melihatnya menatapku dengan tatapan bodohnya, dengan mulut yang sedikit terbuka.
Astaga, apa bocah ini tak ada rasa belas kasihan kepadaku?.

“Wah…kau memang bocah tengik  sialan.” Ucapku menahan emosiku.

“Wae?Kenapa kau menghinaku?” Tanyaya Cemberut

“ Kenapa kau diam saja saat mendengar kisah tragisku itu? Kau tidak kasihan pada
yatim piatu sepertiku?”

“ Hah? Aku juga merasa sedih heerin’ah…kau tidak melihat tampang sedihku
ini?”Jawabnya menunjuk wajahnya sendiri.

“Apa itu yang dinamakan tampang sedih?”

“Lalu aku harus bagimana?Apa aku harus mengeluarkan air mata?”Ucapnya bodoh
dengan memasang wajah dengan bibir melengkung ke bawah.

“Wah, kau benar-benar pria terbodoh yang pernah aku temui.”Aku pun kesal, aku
bangkit dari tempat tidur dan ingin meninggalkannya, tapi aku merasa tanganku
tertarik kebawah.Dan aku pun kembali terduduk di hadapan Taehyung, pria ini
menatapku serius dan tiba-tiba, Cup…bibir basah itu mendarat mulus di bibirku.Aku
melotot kaget, tak percaya jika dia menciumku.Aku ingin mengelak dan melepaskan
ciuman ini, tapi tangan kuat Taehyung menekan kepala belakangku agar tetap diam di
posisinya. Astaga, apa yang harus aku lakukan sekarang? Ini ciuman pertamaku, dan
kenapa harus bersama pria bodoh ini.Astaga, bibir itu mulai bergerak, aku harus
bagaimana?Apa aku harus diam saja, dan membiarkan Taehyung menciumku? Ya
tuhan.

Aku terkulai lemas di pelukannya.Dia masih menciumku dan membawaku mendekat ke


tubuhnya dan memeluk pinggangku dengan posesif.Aku tidak bisa melawannya, ingin
sekali aku mendorong tubuhnya dan memukul dadanya, tapi aku ingat jika tulang
rusuknya sedang cidera. Aku sempat kehabisan nafas Karena ciumannya, tapi bocah
ini tau jika aku kehabisan nafas, ia pun memiringkan kepalanya dan membiarkanku
bernafas. Nafasku sudah putus-putus, dekapannya di pinggangku sangat erat,
pegangan tangannya di belakang kepalaku juga tidak mau lepas. Ciuman panas ini,
sampai kapan akan berlangsung?

Tok…tok…seakan nyawaku kembali ke raganya, dan otakku kembali normal.Taehyung


melepaskan ciuman kami, segera itu aku panic dan mengambil sebanyak mungkin
udara untuk mengisi paru-paruku. Sreett…seorang suster cantik masuk kedalam
kamar dengan nampan berisi makanan dan obat. Aku menatap Taehyung dengan
garang, dan Ya tuhan,  Kenapa bocah ini malah tersenyum polos kepadaku? Apa
maksudnya senyuman itu? Dan apa maksudnya ciuman tadi? Aku pun tak mau
memikirkan lebih banyak, segera saja aku keluar dari kamar itu dan kembali ke
kamarku dengan kesal. Astaga Kim Taehyung, kau benar-benar membuatku gila.

Aku kembali ke rumah dengan diam… bocah sialan itu mengantarkanku sampai ke
depan rumah, tapi sampai detik ini tak ada yang memulai pembicaraan. Aku masih
kesal dengan kejadian tadi pagi, dan aku tidak mau membahasnya. Karena apa?
Karena Kim Taehyung  tidak pernah bisa di ajak bicara dengan serius.

“Kang Heerin, kau mengabaikanku?”  Ucapnya di belakangku saat aku membuka pintu
pagar rumahku.Astaga, aku sudah mengabaikankannya sejak 15 menit yang lalu, dan
dia baru sadar sekarang?Ya tuhan.
 

“Ya, aku memang mengabaikanmu.Lalu?” jawabku berbalik padanya dan menatapnya


kesal.

“Wae?”Ia pun hanya memandangiku dengan tampang bodohnya.

“Stop…Kim Taehyung!, berhentilah berpura-pura bodoh. Kau tau kenapa aku marah
begini, dan kau masih bisa memasang wajah bodohmu itu?”

“Kenapa kau terus menghina wajahku?Wajahku memang selalu begini.Sialan kau.


wajah tampan dan imut begini, kau bilang bodoh?!” Taehyung cemberut
padaku.Astaga, kenapa malah dia yang uring-uringan begini?

“Sudahlah, pulang sana! Terima kasih sudah mengantarku pulang.!” Aku berteriak di
depan wajahnya dan berbalik masuk kedalam rumahku. Aku membanting keras pintu
luar rumahku, tak perduli dia menatapku dengan tampang memelas.

Kyaaa….aku langsung terbangun dari tidurku saat mimi mengerikan itu muncul, mimpi
itu lagi. Astaga, kenapa mimpi itu selalu muncul dalam tidurku akhir-akhir ini.Aku
turun dari tempat tidurku dan berjalan menuju kulkas.Rumah kecilku hanya ada 2
kamar, 2 kamar mandi, dapur dan ruang tamu yang kecil. Aku melongok ke dalam
kulkasku, tak ada susu. Aku lupa belanja.Aku pun meraih mantelku dan meraih
dompetku, berjalan sendirian ke toko 24 jam dekat rumahku.Aku sudah kenal akrab
dengan paman pemilik toko itu. Aku membeli 2 kotak susu dan cemilan. Aku berjalan
keluar toko dengan pelan…menghirup udara malam yang semakin dingin.

 
Langkahku terhenti saat melihat seorang pria memakai pakaian serba hitam berjalan
di depanku, sekitar 5 meter dariku.Aku mengamati gerak-gerik lelaki ini.Kenapa aku
tidak asing dengan postur tubuh pria ini?Pria misterius yang memakai hoodie
menutupi kepalanya yang berjalan dengan tangan di saku celana. Astaga, apa itu
Taehyung? Mau apa dia disini? Apa dia ingin kerumahku? Tapi ini sudah hampir jam 2
malam. Aku penasaran, aku membuntuti pria itu, padahal aku belum yakin jika pria itu
adalah Taehyung.Aku melepas sandalku agar langkahku tidak terdengar oleh pria
itu.Ya tuhan, pria itu berhenti.Apa dia tau jika aku mengikutinya? Aku harus
sembunyi. Pria itu tidak menoleh kebelakang, tapi menoleh kesamping, apa yang dia
lihat? Hampir 3 menit pria itu berhenti, lalu kembali berjalan menyusuri gang sepi
komplek rumahku.Aku terdiam sejenak, ternyata tadi pria itu sedang melihat ke
arah rumahku.Sudah ku pastikan itu pasti Taehyung.

Taehyung berbelok ke gang buntu, aku pun mengikutinya. Dan DEG… dia menghilang.
Aku kehilangan jejaknyanya.Tapi kemana dia?Ini gang buntu, hanya ada satu
bangunan di gang ini. Dan bangunan itu adalah…what! Bukankah itu rumah bordir?
Mau apa bocah tengik kesini? Bukankah dia belum cukup umur untuk datang
kesini?.Dasar bocah tengik sialan…kau baru saja mencuri ciuman pertamaku, dan
sekarang kau sudah tertangkap basah bertemu tante-tante girang? Awas saja kau
Kim Taehyung, besok kau akan mati di tanganku.

Bruuukkkk…aku menoleh ke arah pintu keluar rumah bordir ini.Aku menutup mulutku
saat melihat seorang pria besar terkapar di atas jalan dengan darah di kepalanya.
Astaga, apa ada perkelahian? Aku ingin kabur, tapi langkahku terhenti saat melihat
sosok pria berjaket hitam keluar dari pintu itu dan berjalan pelan ke arah pria yang
sedang terkapar itu.Dan pria berjaket itu adalah Taehyung, aku berusaha tidak
berteriak.Aku diam di posisiku yang agak jauh darinya.Taehyung berjongkok di
samping tubuh terkapar itu dan berbicara sesuatu, aku tak tau apa yang mereka
katakan, tapi pria yang sedang terkapar itu ternyata belum mati, pria itu
menyerahkan sesuatu kepada Taehyung dari saku celananya. Yaitu Sebuah kertas.
Aku mendengar Taehyung tertawa puas, dia pun berdiri dan berbalik. Dan boom…
pandangan kami bertemu.

Pria itu benar-benar Kim Taehyung…dengan hoodie monsternya dan tatapan


tajamnya.Kami saling menatap hampir beberapa menit. Aku bingung, dan takut
denganApa yang dilakukan Taehyung barusan.Apa dia yang membuat pria itu
terkapar dan penuh dengan darah?  Ya tuhan, apa pria itu sudah mati sekarang? Aku
takut.Lebih baik kabur.Aku membalikkan tubuhku, dan langsung berlari sekuat
tenaga yang aku punya.Tak peduli dengan susuku yang jatuh entah dimana dan
sandalku yang jatuh entah kemana juga.Aku harus laridari Taehyung, aku tidak mau
dia membunuhku juga.

Brrukkk… “Kyaaaa…” Aku berteriak sekeras mungkin saat tiba-tiba saja Taehyung
mendarat mulus di depanku.Aku terjatuh, dan terduduk di atas jalanan sepi ini.Dari
mana datangnya pria ini?Apa dia loncat dari panggar dinding? Kenapa dia cepat
sekali.

“Chebal…jangan membunuhku… Aku akan diam, aku akan menyimpan rahasiamu


Karena telah membunuh ajhussi itu.”Aku mundur darinya masih dengan posisi
dudukku.Kakiku sangat lemas, aku sudah tak kuat lagi berdiri.

Greepp.. “Kyaaaa…” Aku berteriak lagi saat Taehyung berjongkok di depanku dan
meraih kaki kiriku.Aku menutup mataku, Cekramannya sangat kuat, aku tak bisa
melepaskan kakiku darinya.Aku meronta seperti cacing kepanasan. Aku takut, pria ini
psikopat!

“Astaga Kang Heerin…kenapa kau berteriak seperti itu?aku tidak akan


membunuhmu.!”

Ucapannya membuatku membuka mataku.

“Kau psikopat!”Teriakku masih berusaha melepaskan kakiku dari genggamannya.

 
“ Aku bukan psikopat, bodoh! Aku Kim Taehyung! Dan berhentilah meronta, kakimu
terluka!”Taehyung beteriak padaku, membuatku menghentikan semua gerakanku dan
melihat kakiku.Astaga, telapak kakiku berdarah.

“Kau tidak jadi membunuhku?”Ucapku gemetaran.

“Aku bukan pembunuh, bodoh!”

“Kenapa kau memanggilku bodoh? Kau yang bodoh.!” Teriakku tak terima.

“Wah, kemana Kang Heerin yang takut padaku tadi?Otakmu sudah kembali normal?”

“Yak, kau pikir aku gila!” teriakku lagi ingin menjitak kepalnya.Tapi dia mengelak dan
meraih tanganku.

“Kau gila, karena mengiraku akan membunuhmu.Dan kau juga gila, kenapa jam segini
masih berkeliaran di luar rumah.”

“ Aku melihatmu saat kembali dari toko untuk membeli susu, dan aku penasaran
kemana kau akan pergi.”

“Kau mengikutiku?Tanpa alas kaki?Woah…sepertinya otak cemerlangmu sudah


hilang.”Ucapnya kesal sambil mengangkat kakiku yang terluka.
 

“Aku takut kau akan mendengar langkahku jika aku pakai sandal.Sudahlah, kenapa
sekarang malah membahas tentangku. Seharusnya aku yang menanyaimu.!”  Taehyung
terdiam, iamengarahkan tangannya ke bawah kakiku dan menggendongku. Ya tuhan,
kenapa dia bisa menggendongku?Bukankah rusuknya sedang cidera?

“Tae, Rusukmu? Aku bisa jalan sendiri.Pinggang dan Rusukmu akan patah jika
menggendongku sampai kerumahku.”

“Diamlah, atau aku akan membuatmu diam dengan menciumu lagi.”Pletak…aku


menjitak belakang kepalanya dengan keras.

“ Jangan coba-coba menciumku lagi…”  ucapku ketus padanya.

“Wae?Kau tidak suka?”Aku terdiam.Bukannya aku tidak suka dengan ciumannya, tapi
aku tidak suka jika dia menciumku karena main-main. Aku butuh kejelasan dan
komitmen, jika dia akan menciumku lgi.

Author POV

Taehyung membawa Heerin masuk ke dalam rumahnya.Pria itu menurunkan Heerin di


sofa dan mengambil kotak P3K di dinding ruang tamu itu.Taehyung membersihkan
luka  di kaki Heerin dengan telaten, dan membalutnya dengan perban. Heerin sempat
heran dengan keahlian Taehyung mengobati luka seperti ini, karena yang gadis itu
pikir Taehyung hanya bisa bersenang-senang dengan temannya tanpa ada keahlian
sedikitpun.
 

“Kau pintar mengobati luka….”  Ucap Heerin, saat Taehyung duduk di sampingnya.

“Eoh…karena aku sering mengobati lukaku sendiri.”Heerin terdiam dengan jawaban


Taehyung.

“ Kau sering terluka?”

“Yap…Pekerjaan sampinganku memang mengandalkan kontak fisik.”  Lagi-lagi Heerin


terdiam, di benaknya ia sangat penasaran dengan pekerjaan apa itu. ApaTaehyung
seorang pembunuh bayaran?

“Kau pembunuh bayaran?”Tanya Heerin pelan, takut menyinggung Taehyung.

“Ck, sudah ku bilang aku bukan pembunuh.Aku hanya pekerja malam, kau bisa
menyebutku detektif malam.”

“hhmmff…huahahahahahahaha..” Tawa Heerin meledak, kali ini lelucon Taehyung


memang benar-benar lucu dan tidak masuk akal.

“ Kenapa kau tertawa?”  Tanya Taehyung dengan tampang bingungnya.

 
“Changkaman…huahahahahah”

“Benar kata orang, kau lebih baik diam saat berada di sebelah oang yang sepertinya
sudah gila.” Dengan tampang cueknya, ia membiarkan Heerin tertawa sampai gadis
itu puas.

“hahaha…kau benar-benar gila.”  Heerin memegang perutnya yang sakit Karena


tertawa.

“Kau yang gila!Kau tidak ingat dengan sikapmu yang mengikutiku hanya demi
penjelasan waktu itu?aku sudah memberi penjelasannya, dan kau malah tertawa.” 
Taehyung cemberut, Heerin pun seketika diam, memikirkan kejadian waktu itu.

“ Kau benar-benar membuat pria besar tadi itu terkapar? Dan bagaimana kau bisa
tiba-tiba ada di depanku, sedangkan aku berlari menjauhimu? Kau bisa terbang”

Pletak…kali ini Taehyung yang menjitak kepala Heerin.

“ Kau pikir aku burung, Aku mengambil jalan pintas dengan menaiki atap rumah orang.
Dan aku loncat dari pagar dinding rumah itu.”Heerin masih terdiam dengan
penjelasan tak masuk akal dari Taehyung.

“ kau masih tidak percaya?” Tanya Taehyung, Heerin pun menggelengkan kepalanya.

Sshuuutt….pyaarrr…Heerin langsung tertunduk menutupi telinganya saat vas bunga


di samping televisinya tiba-tiba saja pecah dan berhamburan di lantai.Heerinsangat
terkejut, baru saja Taehyung melempar vas bunga itu dengan sesuatu dari
tangannya.Dan lemparan itu sangat tepat dan kuat.

“Kau sudah percaya?Memang tampangku ini sangat lugu dan imut, tapi aku ini pintar
berkelahi dan mahir melempar koin.”Taehyung menyombongkan diri.Heerin masih
terdiam di tempatnya, Gadis itu masih tak percaya jika bocah tengik ini adalah pria
yang kuat dan memiliki keahlian yang unik.

“Dimana kau bekerja?Dan apa pekerjaanmu itu tidak berbahaya?”Tanya Heerin


menghadap sepenuhnya ke arah Taehyung.

“Tentu saja berbahaya, aku bekerja di Biro penyelidikan MJ. Sudah dua tahun aku
bekerja di sana. Sejak ibuku meninggal, aku bekerja dan membantu ayahku untuk
menghidupi kami berdua. Ayahku saat ini bekerja di Busan, dan beberapa kali
mengunjungiku”

“Ayahmu tau kau bekerja disana?”

“Eoh…malah ayahku yang menyuruhku kerja disana.Gajinya sangat


banyak.”Heerinsedikit heran dengan ayah Taehyung yang sama sekali tak peduli
dengan keselamatan anaknya.

“Aku tidak mengerti, apa ayahmu tidak tau jika  pekerjaan itu sangat berbahaya?”
tanya Heerin

 
“Ayahku Tau…tapi keahlianku sangat membantu dalam pekerjaan itu.Ayahku sangat
percaya jika aku ini hebat dalam bertarung. Karena dia mengajariku bela diri sejak
aku SD. Hehehehe…”  Jawab Taehyung dengan senyum kotaknya.

“Wah, Orang tua yang aneh.”

Sore iniTaehyung mendapat telepon dari Minji untuk datang kekantor…Minji


mendapat klien baru dan kasus baru, dan minji sudah menyelidiki kasus ini selama
seminggu. Seminggu yang lalu ada seorang klien  yang datang dari perusahaan jasa
angkutan kapal milik JEAN Grup. JEAN Grup memiliki dermaga sendiri di pelabuhan
terbesar dan tersibuk di Busan, dan yang menjadi masalah adalah, CEO dari
perusahan itu mencurigai ada beberapa kejanggalan di data masuk dan keluarnya
kapal mereka, CEO itu mencurigai adanya kapal asing atau kapal gelap yang berlabuh
di dermaga mereka, dan kemungkinan ada pegawai di perusahaan itu yang bekerja
sama dengan mafia setempat untuk menerima pengiriman narkoba dari Kapal asing
tersebut. Dan Jean selaku CEO meminta bantuan di Biro MJ untuk menemukan siapa
pegawai yang bekerja sama dengan mafia itu.

“Aku ingin kau sekarang pergi Busan…”  Ucapan Minji membuat Taehyung melongo.

“Busan?Apa ini tentang kasus JEAN grup?”Tanya Taehyung datar, Minji pun hanya
mengangguk dan melempar sebuah map ke meja.Taehyung pun mengambil map itu.
Map itu berisikan semua hasil penyelidikan yang sudah di lakukan oleh Minji dan Tim
nya.

“Ajhumma…bukan kah ini Kasus Jimin?Kenapa kau memberikan kasus ini


kepadaku?”Taehyung menaruh lagi Map itu ke meja.Jimin adalah rekan Taehyung di
Biro MJ, dan juga  teman sekelas Taehyung di sekolah. Jimin bergabung di Biro MJ
sejak satu tahun yang lalu.Jimin juga pandai berkelahi seperti Taehyung, walaupun
badannya kecil dan agak pendek.
 

“Aku ingin kau membantunya, dia sudah disana sejak kemarin.Ia butuh seseorang
yang bisa membantunya,” Taehyung mendengus kesal, tak berminat membantu Jimin.

“Akan ada uang bonus untukmu…”

“Jinjha?Okkeehhh…aku akan ke Busan sekarang.”Taehyung keluar dari ruangan Minji


dengan semangat.Minji hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Taehyung yang
memang selalu mata duitan.

Tepat jam 7 malam Taehyung sampai di busan. Menurut penyelidikan, salah satu
mafia yang di duga bekerja sama dengan pegawai perusahaan JEAN Grup, bekerja di
Bar yang saat ini sedang di masuki oleh Taehyung, dan bisa di pastikan jika Jimin
juga ada di bar ini. Taehyung memasuki Bar dengan hoodie hitam menutup kepalanya
dan penutup mulut warna hitam yang bertuliskan huruf V di tengahnya.

Buugghh…seorang pria dengan hoodie hitam berlari kearahnya dan menabraknya,


Taehyung mengenal hoodie itu, dan huruf J yang tercetak di masker itu menandakan
jika pria itu adalah…

“Jimin…!” Kekagetan Taehyung tak bisa di bendung lagi, Taehyung berteriak


menyebutkan nama sang penabrak tadi.

“V? kenapa kau bisa disini?”  Jimin sudah bisa menebak pria yang di tabraknya
sebagai V, karena jelas nama yang tercetak di masker pria itu adalah V.

 
“Mwo? Kau tak tau jika aku akan kesini? Tapi_”

“Yak, Lari….”

Belum sempat Taehyung melanjutkan kalimatnya, Jimin sudah kabur dan lari keluar
dari bar. Taehyung ikut kabur dan lari saat melihat beberapa pria kekar berlari
kearahnya dan mengejar mereka. Run…Run…Run…hanya itu yang bisa mereka berdua
lakukan. Mereka berlari menembus pasar ikan, pasar sayur demi bisa lolos dari pria-
pria kekar yang entah kenapa mengerjar Jimin.

10 menit berlari, mereka berdua terpojok ke jalan buntu.Pria-pria kekar itu masih
mengejar mereka, dan mereka sama-sama ngos-ngosan sekarang.Hanya tinggal
menunggu waktu, untuk pria-pria kekar itu menyerang Taehyung dan Jimin.

“Hos…Hos…Jimin”ah, Kenapa mereka mengejarmu?Dan kenapa aku juga ikut lari


bersamamu?”Taehyung menarik nafas banyak-banyak untuk mengisi paru-parunya
dengan udara.10 menit berlari tanpa henti membuat paru-parunya kesusahan
mengambil nafas.

“Panggil aku J, pabbo ya…! Nanti akan ku jelaskan, sekarang bantu aku menghadapi
mereka” Jimin juga merasa ngos-ngosan.

“Ane…shiroo.Kecuali kau menyerahkan kasus Artis Min Hyo rin padaku.”Taehyung


menoleh kearah Jimin dengan senyum nakalnya.Walaupun Jimin tidak bisa melihat
senyum nakal itu, dari mata Taehyung, Jimin bisa melihat semua kelicikan Bocah yang
ada di sampingnya ini. Kasus para artis memang selalu di ributkan oleh para detektif
Biro MJ, karena itu satu-satunya kesempatan bisa dekat dengan para Artis papan
atas korea.

 
“Shiroo…pergilah, aku tidak butuh bantuanmu!”Jimin melengos, ia sudah memasang
kuda-kuda untuk menghadapi Pria-pria kekar dari bar itu.

“Jinjha? Kau bisa babak belur jika melawan meraka sendirian…” Ucapan Taehyung 
membuatJimin menoleh. Betapa kesalnya diasaat melihat alisTaehyung yang naik
turun menandakan jika bocah SMA ini telah meragukan kemampuan berkelahi Jimin.

“Arraso…Deal!” Jimin beteriak frustasi.Taehyung pun bergembira karena itu. Pria itu
pun maju ke depan, untuk memulai aksi perkelahian ini.

“Oiy Ajhussi…Mumpung hari ini aku sedang baik hati, kali ini kalian aku lepaskan.Jadi,
sebelum kalian babak belur di tanganku, maka pergilah sekarang juga!”Taehyung
berteriak sombong di hadapan pria-pria kekar itu.Jimin hampir saja melepaskan
rahangnya, saat Taehyung berbicara seperti itu.

“YA!Apa yang kau lakukan, bodoh! Kau ingin menyiram api dengan bensin?”Jimin
mendekat kearah Taehyung dan bicara di telinganya.Matanya tak bisa lepas dari
pria-pria kekar yang sekarang malah semakin murka kepada mereka berdua.

“Omo…apa aku salah bicara?”Taehyung menoleh ngeri kepada Jimin.

“Dasar bocah-bocah sialan!”Seorang pria di dekat mereka berteriak, pria itu mulai
menyerang Taehyung dengan pukulan maut dari tangannya, secepat kilat Taehyung
menghindar dan mundur.Taehyung mengambil koin dari saku celananya, dan melempar
koin itu tepat di dahi seorang pria itu.Pria itu tampak kesakitan dan berdarah, tapi
masih bisa berdiri dan melawan taehyung.

 
Perkelahian dengan jumlah yang tak imbang pun terjadi, ada sekitar 6 orang yang
mengeroyok Taehyung dan Jimin, tak ada jedah antara mereka berdua untuk
berhenti.Pukulan demi pukulan mereka terima, tendangan-tendangan pun selalu
melayang ke arah kepala mereka.Taehyung terpojok dengan 3 orang pria yang
menyerangnya, Jimin tak bisa membantu karena ada dua pria yang sedang mencoba
menjatuhkannya sekarang.Sudah ada satu pria yang tumbang, tinggal 5 pria lagi.Dan
itu membuat mereka berdua semakin kewalahan.Taehyung tidak sempat
menggunakan koinnya.

Jimin terjatuh, dia menerima pukulan keras dari pria bertubuh yang 2 kali lebih
besar darinya, Taehyung dengan sigap langsung menghampiri Jimin dan mencegah
seorang pria yang ingin menendangnya.Dengan cepat Taehyung mengangkat tubuh
Jimin yang terjatuh dan membuatnya bangun.Tinggal 2 pria lagi yang masih harus di
tumbangkan, Jimin dan Taehyung sudah memasang kuda-kuda dan siap
menyerang.Taehyung memilih menyerang pria botak, sedang kanJimin menyerang
Pria Kurus. Perkelahian sengitpun tak terelakkan, pukulan-pukulan pun melayang,
kecepatan menghindar pun harus di pertajam.Dan dengan sekali pukulan maut, semua
lawan pun tumbang.

Buugghh…suara pukulan keras terdengar.Jimin langsung menoleh kearah Taehyung,


balok patah menjadi dua pun terlihat dari tangan seorang pria yang sudah babak
belur.Jimin lupa, jika masih ada satu orang lagi, dan orang itu sekarang ada di
belakang Taehyung, dan baru saja memukul punggung Taehyung dengan balok kayu
dengan keras.

Taehyung terdiam di tempatnya setelah menerima pukulan keras itu, Jimin berlari
dan menghampirinya, dan sebelum Jimin mendekat, Taehyung sudah berbalik dan
melayangkan satu tendangan keras ke arah orang yang memukulnya sampai orang itu
terlempar jauh dan terhempas ke tembok beton di belakangnya. Jiminmenghentikan
langkahnya saat melihat itu, dengan pelan dan terseok-seok Jimin menghampiri
Taehyung yang sedang berdiri dengan menumpu tangannya di lututnya.Jimin
menunggu tahyung ambruk karena pukulan itu, tapi hal itu tidak terjadi.Bocah itu
malah membuka maskernya dan berdiri menghadapnya, dengan tersenyum penuh
kemenangan.
 

“Wah, Jinjha! Sebenarnya apa yang kau lakukan sampai membuat mereka marah
seperti itu?”Taehyung berusaha menormalkan nafasnya.

“Aku bertanya kepada pria botak itu tentang target yang di curigai, tapi dia malah
mengabaikanku, dan aku memukul kepalanya. Dia marah, dan memanggil teman-
temannya.hos..hos” Jimin bercerita tentang awal mula kejadian ini dengan nafas yang
masih tersengal-sengal.

“Dan kau malah memperburuk keadaan…” Tambah Jimin, dan di balas cengiran dari
Taehyung.

“YA!Apa punggungmu baik-baik saja?”Tanya Jimin mulai khawatir.

“Punggungku?”

“Kau baru saja di pukul dengan balok kayu, bodoh.”

Taehyung terdiam beberapa detik, laluPria itu memegang punggungnya sebentar.

“ARRGGGHHHH…APPO…APPO…AARRHHHHGGG….PUNGGUNGKU!!! AARRGGHH…
PUNGGUNGKU SANGAT SAKIT!”

Taehyung berteriak dengan kencang, sangat kencang.Pria itu roboh dan tengkurap di
atas aspal, Taehyung meraung-raung kesakitan sambil memegang tulang belakangnya.

 
“Aish…kau benar-benar makhluk yang paling aneh,Kim Taehyung!”Jimin mendesah
lirih, menutup mata dengan tangannya.

“Aigoo…Kajja, kita kerumah sakit.” Jimin membantu Taehyung berdiri dan


melingkarkan tangan Taehyung ke pundaknya, Jimin memapah Taehyung berjalan.

“Aku kesini untuk membantumu Jimin’ah…” Ucap taehyun meringis menahan sakit di
punggungnya.

“Siapa yang menyuruhmu kesini?Aku tidak butuh bantuanmu.”Jawab Jimin masih


mengatur nafasnya.Mereka berdua sedang kelelahan dan kesakitan, jadi hanya
ucapan lirih yang bisa mereka keluarkan. Mungkin jika mereka sedang prima, mereka
akan berteriak satu sama lain hanya karena masalah sepele.

“Tapi Bos Minji bilang padaku_”

“Aish…Ajhumma itu berbohong. Aku tidak pernah meminta bantuan padanya…”

“Taehyung Sunbae???”  Seorang laki-laki dengan bungkusan di tangannya


menghalangi jalan Taehyung dan Jimin.Taehyung menatap laki-laki itu dengan
melongo, ia baru sadar jika dia melepas maskernya.

“Kau benar Kim Taehyung dari SMA Kirin?”Taehyung dan Jimin saling menatap.
Mereka bingung, kenapa ada seorang laki-laki muda yang mengenal Taehyung di
Busan?.
 

“Wah…benar!Kau benar-benar Taehyung Sunbae…Woaahhh Daebak.Aku melihatmu


berkelahi dengan preman-preman itu…Woaah, ternyata kau jago sekali berkelahi, apa
temanmu itu juga murid SMA Kirin?”

“MWO???”

TBC

Anda mungkin juga menyukai