Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan Ke XII

Barisan Bilangan Real


Barisan Bilangan Real
Suatu barisan pada suatu himpunan S adalah suatu fungsi pada
himpunan N = {1, 2, 3, ...} dengan daerah hasilnya di S

3.1.1. Definisi : Suatu barisan bilangan real (atau suatu barisan di ℝ)


adalah suatu fungsi pada himpunan ℕ dengan daerah hasil yang
termuat di ℝ.

Dengan kata lain, suatu barisan di ℝ memasangkan masing-


masing bilangan asli n = 1, 2, 3, .... Secara tunggal dengan bilangan
real. Bilangan real yang diperoleh tersebut disebut elemen , atau
nilai, atau suku dari barisan tersebut
Barisan Bilangan Real
Hal yang biasa untuk menuliskan elemen dari ℝ yang
berpasangan dengan 𝑛 ∈ ℕ, dengan suatu simbol seperti
𝑥𝑛 (𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑛 , 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑧𝑛 )

Jadi, bila 𝑋: ℕ → ℝ suatu barisan, kita akan biasa menuliskan


nilai X dengan 𝑋𝑛 , dari pada 𝑋(𝑛), kita akan menuliskan
barisan ini dengan notasi
𝑋 𝑋𝑛 (𝑋𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ)
Kita menggunakan kurung untuk menyatakan bahwa urutan yang diwarisi
dari ℕ adalah hal yang penting. Jadi, kits membedakan penulisan
(barisan dan himpunan)
𝑋 = (𝑋𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ), yang suku – sukunya mempunyai urutan
{𝑋𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ}, himpunan nilai – nilai dari barisan tersebut yang urutannya
tidak diperhatikan.

Contoh:
Barisan 𝑋 = (−1)𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ yang berganti – ganti -1 dan 1,
Sedangkan himpunan nilai barisan tersebut (−1)𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ sama dengan
{-1, 1}
Dalam mendefinisikan barisan sering lebih mudah dengan menulis
secara berurutan suku – sukunya, dan berhrnti setelah atutan
formasinya kelihatan.

• 𝑋 = (2, 4, 6, 8, … ) untuk barisan bilangan genap positif


1 1 1 1
•𝑌= ( , , , , … ) untuk barisan kebalikan dari bilangan asli
1 2 3 4
1 1 1 1
•𝑍= ( , , , , … ) untuk barisan kebalikan dari uadrat bilangan asli
1 4 9 16

1 1
𝑋 = 2𝑛: 𝑛 ∈ ℕ , 𝑌= ∶𝑚∈ℕ , 𝑍= ∶𝑠∈ℕ
𝑚 𝑠2
3.1.2. Contoh
a) Bila 𝑏 ∈ ℝ, barisan 𝐵 = (𝑏, 𝑏, 𝑏, … ), yang sukunya tetap b, disebut
barisan konstan b. Jadi barisan konstan 1 adalah (1, 1, 1, ...) semua yang
sukunya 1, dan barisan konstan 0 adalah barisan (0, 0, 0, ...).
b) Barisan kuadrat bilangan asli adalah barisan 𝑆 = 12 , 22 , 32 , … =
(𝑛2 : 𝑛 ∈ ℕ), yang tentu saja sama dengan barisan (1, 4, 9, ..., 𝑛2 , ...).
c) Bila 𝑎 ∈ ℝ , maka barisan 𝐴 = (𝑎𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ) adalah barisan
(𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , … , 𝑎𝑛 , …).
1
Khususnya bila 𝑎 = , maka kita peroleh barisan
2
1
𝑛
:𝑛 ∈ ℕ
2
d) Barisan Fibonacci 𝐹 = (𝑓𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ) diberikan secara induktif
sebagai berikut:
𝑓1 = 1, 𝑓2 = 1 𝑓𝑛+1 = 𝑓𝑛−1 + 𝑓𝑛

Maka sepuluh suku pertama barisan fibonacci dapat dilihat


sebagai 𝐹 = (1,1,2,3,5,8,13,21,34,55)
3.1.3. Definisi: Bila 𝑋 = (𝑋𝑛 ) dan 𝑌 = (𝑦𝑛 ) barisan bilangan real,
kita definisikan:
i. Jumlah 𝑋 + 𝑌 = 𝑥𝑛 + 𝑦𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ
ii. Selisih 𝑋 − 𝑌 = 𝑥𝑛 − 𝑦𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ
iii. Hasil Kali 𝑋𝑌 = 𝑥𝑛 . 𝑦𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ
iv. Bila 𝑐 ∈ ℝ, kita definisikan hasil kali X dengan c yaitu 𝑐𝑋 =
(𝑐𝑥𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ).
v. Bila 𝑍 = (𝑧𝑛 ) suatu barisan dengan 𝑧𝑛 ≠ 0 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ,
𝑋 𝑥𝑛
maka hasil bagi X oleh Z adalah = :𝑛 ∈ ℕ .
𝑍 𝑧𝑛
Sebagai contoh, bila X dan Y berturut – turut adalah barisan – barisan:
1 1 1
𝑋 = 2, 4, 6, … , 2𝑛, … 𝑌= , ,…, ,…
2 3 𝑛
Maka kita mempunyai
X + Y=
X–Y=
XY=
3x
𝑋
=
𝑌

Anda mungkin juga menyukai