DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikikan rahmat dan hidayah – Nya
sehingga kami disini dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Sistem Akuntansi
Pemerintahan Pusat dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Alvien Gunawan,
SE., MSA, pada mata perkuliahan Akuntansi Pemerintahan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi Akuntansi Pemerintahan bagi para pembaca
dan juga untuk penulis sendiri.Kami selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang telah merawat, membimbing dan memberikan dukungan
kepada saya selama ini sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan hasil yang
sesuai dengan harapan.
2. Bapak Alvien Gunawan, SE., MSA selaku dosen mata kuliah Akuntansi Pemerintah
yang telah memberikan tugas ini dan membimbing kami sehingga kami mendapatkan
tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan.
Makalah ini menjelaskan tentang materi Sistem Akuntansi Pemerintahan Pusat dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran dengan ruang lingkup , dasar hukum, latar belakang,
pengertian, klasifikasi dan sistem. Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak
kekurangan pada makalah yang kami buat ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari seluruh pihak yang membaca karya ini. Semoga makalah kami
ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Pusat. Berdasarkan
PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat, SAPP memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Bendahara
Umum Negara (SA-BUN) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SA-BUN dilaksanakan oleh
Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Selanjutnya, SA-BUN memiliki
beberapa subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Pusat (SiAP), Sistem Akuntansi Utang
Pemerintah (SA-UP), Sistem Akuntansi Hibah (SA Hibah/Sikubah), Sistem Akuntansi
Transfer ke Daerah (SA-TD), Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA-PP), Sistem
Akuntansi Investasi Pemerintah (SA-IP), Sistem Akuntansi Transaksi Khusus (SA-TK),
Sistem Akuntansi Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain (SA-BSBL), dan Sistem Akuntansi
Badan Lainnya (SA-BL).
SA-BUN dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (Chief
Financial Officer [CFO]). SAI memiliki 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN). SAI dilaksanakan oleh Menteri/Ketua Lembaga Teknis selaku Chief
Operational Officer (COO). Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementerian
negara/lembaga. Kementerian negara/lembaga melakukan pemrosesan data untuk
menghasilkan Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan
atas Laporan Keuangan. SAK digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan
realisasinya, sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran. Sedangkan SIMAK-BMN
memproses transaksi perolehan, perubahan dan penghapusan BMN untuk mendukung SAK
dalam rangka menghasilkan Laporan Neraca.
1
2
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) sesuai dengan ketentuan
pasal 7 ayat 2 huruf o Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara bahwa Menteri Keuangan menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
negara. Selanjutnya dalam penjelasan atas UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, dinyatakan bahwa agar informasi yang disampaikan dalam laporan
keuangan pemerintah dapat memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas, perlu
diselenggarakan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang terdiri dari Sistem
Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) yang dilaksanakan oleh Kementerian
Keuangan dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dilaksanakan oleh Kementerian
Negara/Lembaga (K/L)
1.2.1 Apa saja yang menjadi Dasar Hukum penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintah
Pusat (SAPP) ?
1.2.2 Apa saja yang menjadi Latar Belakang dari SAPP?
1.2.3 Apa saja yang menjadi Dasar Hukum SAPP?
1.2.4 Apa pengertian dari SAPP?
1.2.5 Apa saja yang menjadi Klasifikasi SAPP?
1.2.6 Bagaimana Sistem Akuntansi Barang Milik Negara?
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari makalah ini adalah:
3
PEMBAHASAN
4
5
akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk
transaksi pendapatan dan belanja yang berada dalam tanggung jawabnya.”
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 55 ayat (1) menyatakan bahwa “Menteri Keuangan selaku pengelola
fiskal menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat untuk disampaikan
kepada Presiden dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN.”
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 55 ayat (2) menyatakan bahwa “dalam menyusun Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menteri/pimpinan
lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan dilampiri laporan keuangan
Badan Layanan Umum pada kementerian negara/Lembaga masing-masing.”
Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara, menyatakan bahwa “agar informasi
yang disampaikan dalam laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi
prinsip transparansi dan akuntabilitas, perlu diselenggarakan Sistem
Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Pusat
(SiAP) yang dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) yang dilaksanakan oleh kementerian negara/lembaga.”
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Tahun Anggaran 2005 Pasal 17 ayat (1) menyatakan bahwa
“setelah Tahun Anggaran 2005 berakhir, Pemerintah menyusun
Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2005 berupa Laporan Keuangan.”
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada Pasal 60 ayat (1)
menyatakan bahwa “Menteri/ Pimpinan Lembaga wajib menyelenggarakan
pertanggungjawaban penggunaan dana bagian anggaran yang dikuasainya
berupa laporan realisasi anggaran dan neraca Kementerian Negara/Lembaga
bersangkutan kepada Presiden melalui Menteri Keuangan. Keputusan
6
Presiden tersebut telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 72 tahun 2004
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.”
SAPP
(Sistem Akuntansi
SiAP SAI
b. Akuntansi DIPA
Akuntansi DIPA dilaksanakan untuk membukukan estimasi
pendapatan yang dialokasikan, bagian (allotment) belanja, estimasi
penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan bagian
pengeluaran pembiayaan.
Jurnal untuk DIPA tidak dilakukan dalam SAKUN. Jurnal ini
hanya untuk SAI dan SAU.
c. Akuntansi Realisasi Anggaran
Akuntansi realisasi anggaran dilakukan untuk membukukan
pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Akuntansi ini dilakukan oleh
semua subsistem SAPP, baik SAKUN, SAU, maupun SAI.
--Pendapatan... Xxx
Jurnal
D untuk realisasi penerimaan pembiayaan adalah
Kasadi Bank Indonesia Xxx
l
--Penerimaan Pembiayaan ... Xxx
a
m pengembalian penerimaan pembiayaan adalah
Jurnal
Pengembalian penerimaan pembiayaan ... Xxx
S
---Kas di Bank Indonesia Xxx
A
K
Jurnal realisasi pengeluaran pembiayaan adalah
U
Pengeluaran pembiayaan ... Xxx
N
--Kas di Bank Indonesia Xxx
,
Surplus/Defisit Xxx
--Pengeluaran transito Xx
x
b. Akuntansi DIPA
Akuntansi DIPA dilakuan utnuk membukukan estimasi
pendapatan yang dialokasikan, bagian belanja, estimasi
penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan bagian
pengeluaran pembiayaan.
Penghapusan korolari
pendek/jangka panjang)
Tabel 1
Proses Pelaksanaan Di Masing-Masing Unit Akuntansi
Perbendaharaan setiap
triwulan
3 Unit Laporan keuangan Melakukan proses LRA, Neraca, dan
Akuntansi yang dhasilkan oleh penggabungan seluruh Catatan atas Laporan
Pembantu UAPPA-W lapran keuangan yang Keuangan pada
Pengguna dihasilkan oleh UAPPA- tingkat eselon 1
Anggaran- W yang berada di
Eselon 1 bawahnya
(UAPPA-E1) Melakukan rekonsiliasi Berita Acara
dengan Dirjen Rekonsiliasi
Perbendaharaan dalam
hal ini DIA setiap
semester
4 Unit Akuntansi Laporan Melakukan proses LRA, Neraca, dan
Pengguna keuangan yang penggabungan seluruh Catatan atas laporan
Anggaran dihasilkan oleh laporan keuangan yang keuangan pada tingkat
(UAPA) UAPPA-E1 dihasilkan kementerian/
oleh UAPPA-W yang lembaga
berada di
bawahnya
Melakukan rekonsiliasi Berita Acara
dengan Dirjen Rekonsiliasi
Perbendaharaan dalam
hal ini DIA setiap
semester
Tabel 2
Proses Pelaksanaan Akuntansi Barang Di Masing-Masing UAB
No. Unit Akuntansi Dokumen Sumber Proses Dokumen Hasil
1 Unit Akuntansi Laporan BMN Melakukan proses Laporan barang
Kuasa sebelumnya, milik
Pengguna Barang dokumen perolehan/ terhadap data tersebut negara pada tingkat
(UAKPB) pengembangan/penghapus untuk menhasilkan kantor. Laporan ini
26
an, data
serah terima BMN, faktur transaksi barang milik disampaikan setiap
pembelian, dan dokumen negara semester ke
lain UAPPB-W
yang sah
2 Unit Akuntansi Laporan barang milik Melakukan proses Laporan barang
negara milik
Pembantu yang dihasilkan oleh penggabungan negara pada tingkat
Pengguna UAKPB seluruh
Barang-Wilayah laporan barang milik wilayah. Laporan
(UAPPB-W) negara yang ini disampaikan
dihasilkan
oleh UAKPB yang setiap semester ke
berada
di bawahnya UAPPB-E1
3 Unit Akuntansi Laporan barang milik Melakukan proses Laporan barang
milik
Pembantu negara yang dihasilkan penggabungan negara pada tingkat
Pengguna oleh seluruh
Barang-Eselon 1 UAPPB-W laporan barang milik eselon 1. Laporan
ini
(UAPPB-E1) negara yang disampaikan setiap
dihasilkan
oleh UAPPB-W yang semester ke UAPB
berada dibawahnya
4 Unit Akuntansi Laporan barang milik Melakukan proses Laporan barang
milik
Pengguna Barang negara yang dihasilkan penggabungan negara pada tingkat
oleh seluruh
(UAPB) UAPPB-E1 laporan barang milik kementerian /
lembaga
27
negara yang
dihasilkan
oleh UAPPB-E1 yang
berada di bawahnya
2) Dekonsentrasi;
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur baik manual
maupun terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 8 menyatakan
bahwa ”dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri Keuangan
mempunyai tugas antara lain menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.”
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 9 menyatakan
bahwa ”Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang
Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas antara lain menyusun
dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.”
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 30 ayat (2)
menyatakan bahwa ”Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang
meliputi Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya.”
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 7 ayat (20)
menyatakan bahwa “Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang
menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Negara.”
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 51 ayat (1)
menyatakan bahwa “Menteri Keuangan/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku
Bendahara Umum Negara/Daerah menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset,
utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pembiayaan dan perhitungannya.”
34
DAFTAR PUSTAKA
35