Anda di halaman 1dari 46

Petrucci • Harwood • Herring • Madura

Edisi
KIMIA
Kesembilan DASAR
Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern

Bab 6:
Gas

Slide 1 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Isi

6-1 Sifat Gas: Tekanan Gas


6-2 Hukum Gas Sederhana
6-3 Penggabungan Hukum Gas: Persamaan Gas
Ideal dan Persamaan Gas Umum
6-4 Aplikasi Persamaan Gas Ideal
6-5 Gas dalam Reaksi Kimia
6-6 Campuran Gas

Slide 2 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Isi

6-7 Teori Kinetik–Molekul Gas


6-8 Sifat Gas Berkait dengan Teori Kinetik–
Molekul
6-9 Gas Nonideal (Real)
➢ Fokus Pada Atmosfer Bumi

Slide 3 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-1 Sifat Gas: Tekanan Gas

 Wujud gas dari tiga halogen.

 Sebagian besar gas yang lazim adalah


tidak berwarna.
• H2, O2, N2, CO, dan CO2

Slide 4 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Konsep Tekanan

 Tekanan yang ditimbulkan


oleh padatan.
• Kedua silinder mempunyai
massa yang sama
• Kedua silinder memiliki luas
kontak yang berbeda

Gaya F (N)
Tekanan = P (Pa) =
Luas A (m2)

Slide 5 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Tekanan Cairan

Tekanan yang
ditimbulkan oleh cairan
bergantung pada:
• Tinggi kolom cairan.
• Densitas (kerapatan)
kolom cairan.

P = g·h·d

Slide 6 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Tekanan Barometrik
Tekanan Atmosfer Standar
1,00 atm; 760 mm Hg; 760 torr; 101,325 kPa; 1,01325 bar

Slide 7 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Manometer

Slide 8 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-2 Hukum Gas Sederhana

1
 Boyle 1662 P PV = konstanta
V

Slide 9 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 6-4
Menghubungkan Volume dan Tekanan Gas―Hukum Boyle.
Volume tangki besar tertutup yang bentuknya tidak beraturan
dapat ditentukan. Tangki mula-mula dihampakan dan kemudian
dihubungkan ke silinder 50,0 L berisi gas nitrogen yang
dimampatkan. Tekanan gas dalam silinder, yang awalnya 21,5
atm, turun menjadi 1,55 atm setelah dihubungkan dengan tangki
hampa. Berapa volume tangki?

Tangki

, ,

Slide 10 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 6-4

Tangki

, ,

P1V1
P1V1 = P2V2 V2 = = 694 L Vtangki = 644 L
P2

Slide 11 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Hukum Charles

Charles 1787 VT V=bT


Gay-Lussac 1802

Slide 12 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Suhu dan Tekanan Standar

 Sifat gas bergantung pada kondisi-kondisi.

 Definisikan kondisi suhu dan tekanan


standar (standard conditions of temperature
and pressure, STP).

P = 1 atm = 760 mm Hg
T = 0°C = 273,15 K

Slide 13 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Hukum Avogadro

Gay-Lussac 1808
• Gas dengan volume kecil bereaksi dalam rasio
bilangan-bilangan bulat yang kecil.

Avogadro 1811
• Gas-gas dengan volume yang sama memiliki
molekul yang sama banyak dan
• Molekul-molekul gas dapat dipecah saat
bereaksi.

Slide 14 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Pembentukan Air

Slide 15 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Hukum Avogadro

Pada suhu dan tekanan tetap:

Vn atau V=cn

Pada STP
1 mol gas = 22,4 L gas

Slide 16 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-3 Penggabungan Hukum Gas:
Persamaan Gas Ideal dan
Persamaan Gas Umum

 Hukum Boyle V  1/P


nT
 Hukum Charles VT V
P
 Hukum Avogadro V  n

PV = nRT

Slide 17 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Konstanta Gas

PV = nRT

PV
R=
nT
= 0,082057 L atm mol–1 K–1
= 8,3145 m3 Pa mol–1 K–1
= 8,3145 J mol–1 K–1

Slide 18 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Menggunakan Hukum Gas

Slide 19 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Persamaan Gas Umum

P1V1 P2V2
R= =
n1T1 n2T2 ,
pada

Jika kita mempertahankan jumlah dan volume


yang konstan:

P1 P2
=
T1 T2
,

Slide 20 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Menggunakan Hukum Gas

Slide 21 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-4 Aplikasi Persamaan Gas Ideal

Penentuan Massa Molar


m
PV = nRT dan n=
M

m
PV = RT
M

m RT
M=
PV

Slide 22 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 6-10
Menentukan Massa Molar dengan Persamaan Gas Ideal.
Polipropilena adalah bahan kimia komersial yang penting. Zat ini
digunakan dalam sintesis bahan kimia organik lainnya dan dalam
produksi plastik. Sebuah wadah kaca berbobot 40,1305 g ketika
dalam keadaan bersih, kering, dan vakum (hampa). Bobotnya
138,2410 g ketika diisi air bersuhu 25°C (δair = 0,9970 g cm–3)
and 40,2959 g ketika diisi dengan gas propilena pada 740,3 mm
Hg dan suhu 24,0°C. Berapa massa molar polipropilena?

Strategi:

Tentukan Vwadah. Tentukan mgas. Gunakan Persamaan Gas.

Slide 23 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 6-10

Tentukan Vwadah:

Vwadah = mH2O  dH2O = (138,2410 g – 40,1305 g)  (0,9970 g cm–3)

= 98,41 cm3 = 0,09841 L

Tentukan mgas:

mgas = mterisi – mkosong = (40,2959 g – 40,1305 g)


= 0,1654 g

Slide 24 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 6-10

Gunakan Persamaan Gas:


m m RT
PV = nRT PV = RT M=
M PV

(0,6145 g)(0,08206 L atm mol–1 K–1)(297,2 K)


M=
(0,9741 atm)(0,09841 L)

M = 42,08 g/mol

Slide 25 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Densitas Gas
m m
PV = nRT dan d= , n=
V M

m
PV = RT
M

m MP
=d=
V RT

Slide 26 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-5 Gas dalam Reaksi Kimia

 Faktor stoikiometrik menghubungkan kuantitas gas


dengan kuantitas reaktan atau produk lainnya.
 Persamaan gas ideal menghubungkan banyaknya
gas dengan volume, suhu, dan tekanan.
 Hukum penggabungan volume dapat dikembangkan
menggunakan hukum gas.

Slide 27 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 6-12
Menggunakan Persamaan Gas Ideal dalam Perhitungan
Stoikiometri Reaksi. Dekomposisi natrium azida, NaN3, pada
suhu tinggi menghasilkan N2(g). Bersama dengan peranti yang
diperlukan untuk menginisiasi reaksi dan menangkap logam
natrium yang terbentuk, reaksi ini digunakan dalam sistem
kantong-udara pengaman. Berapa volume N2(g), diukur pada
735 mm Hg dan 26°C, yang dihasilkan ketika 70,0 g NaN3
terdekomposisi?
2 NaN3(s) → 2 Na(l) + 3 N2(g)

Slide 28 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 6-12

Tentukan mol N2:


1 mol NaN3 3 mol N2
nN2 = 70 g NaN3   = 1,62 mol N2
65,01 g NaN3 2 mol NaN3

Tentukan volume N2:

nRT (1,62 mol)(0,08206 L atm mol–1 K–1)(299 K)


V= = = 41,1 L
P 1,00 atm
(735 mm Hg) 
760 mm Hg

Slide 29 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-6 Campuran Gas

 Hukum Gas bisa diaplikasikan pada campuran


gas.
 Pendekatan yang paling sederhana adalah
menggunakan ntotal, tetapi....

 Tekanan parsial
• Setiap komponen dari suatu campuran gas
menghasilkan tekanan seperti jika komponen tersebut
berada sendirian di dalam wadah.

Slide 30 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Hukum Dalton tentang Tekanan Parsial

, , ,

,
, , ,
,

Tekanan total campuran gas merupakan penjumlahan


tekanan-tekanan parsial dari komponen-komponen
campuran tersebut.
Slide 31 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA
Tekanan Parsial

Ptot = Pa + Pb +…

Va = naRT/Ptot dan Vtot = Va + Vb + …

Va naRT/Ptot na
= =
Vtot ntotRT/Ptot ntot na
Ingatlah = a
ntot
Pa naRT/Vtot na
= =
Ptot ntotRT/Vtot ntot

Slide 32 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Palung Pneumatik

Air Air

Ptot = Pbar = Pgas + PH2O

Slide 33 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-7 Teori Kinetik–Molekul

 Partikel adalah massa titik yang


bergerak lurus, acak, dan konstan.
 Partikel-partikel terpisah sangat
berjauhan.
 Tumbukan terjadi secara cepat dan
elastik.
 Tidak ada gaya di antara partikel-
partikel.
 Energi total tetap konstan.

Slide 34 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Tekanan – Menghitung Gaya Benturan

 Energi kinetik translasi. ek = ½ mu2

 Frekuensi benturan, v=u N


V
 Impuls atau transfer I = mu
momentum,

 Tekanan sebanding dengan


P  N mu2
impuls kali frekuensi V

Slide 35 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Tekanan dan Kecepatan Molekul

1 N
 Sistem tiga dimensi menghasilkan: P= mu2
3 V

um adalah kecepatan modus


uav adalah rerata sederhana
urms = √ u2

Slide 36 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Tekanan

1
Asumsikan satu mol: PV = NA m u 2

3
PV = RT sehingga: =
3RT NA m u 2

NAm = M: =
3RT M u 2

3RT
Susun kembali: u rms =
M

Slide 37 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Distribusi Kecepatan Molekul

3 RT
u rms = M

Slide 38 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Menentukan Kecepatan Molekul
Bilik hampa

Detektor

Jumlah partikel Kolimator Sektor berputar

Kecepatan
(diukur dari sektor berputar)

Slide 39 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Suhu
1 2 1
Modifikasikan: PV = NA m u 2
= NA ( m u 2 )
3 3 2
2
PV = RT sehingga: RT = NA ek
3
3 R
Selesaikan untuk ek: ek = (T)
2 NA

Energi kinetik rerata berbanding lurus dengan suhu!

Slide 40 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-8 Sifat Gas Berkait dengan Teori
Kinetik–Molekul

 Difusi
• Laju netto difusi sebanding
dengan kecepatan molekul.
 Efusi
• Suatu gejala yang terkait.

Slide 41 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Hukum Graham

Laju efusi A (u rms )A 3RT/MA MB


= = =
Laju efusi B (u rms )B 3RT/MB MA

 Hanya untuk gas pada tekanan rendah (keluar secara alami,


bukan sebagai semprotan).
 Lubang yang sangat kecil (tidak ada benturan)
 Tidak berlaku pada difusi.
 Rasio yang digunakan :
• Laju efusi (seperti di atas) • Jarak yang ditempuh molekul
• Kecepatan molekul • Banyaknya gas yang berefusi.
• Waktu efusi

Slide 42 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


6-9 Gas Nonideal (Nyata)
 Faktor kompresibilitas PV/nRT = 1
 Terjadi penyimpangan untuk gas nyata.
• PV/nRT > 1 – volume molekul signifikan.
• PV/nRT < 1 – gaya tarik antarmolekul

Slide 43 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Gas Nyata

, Gas ideal

Slide 44 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Persamaan van der Waals

n2a
P+ 2 V – nb = nRT
V

Slide 45 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA


Pertanyaan di Akhir Bab
 Suatu soal (masalah) seperti simpul dalam
gelondong benang wool:
• Jika Anda menarik kencang semua belitan:
◦ Simpul hanya akan menjadi semakin ketat.
◦ Solusi (penguraian simpul) tidak bisa dilakukan.
• Jika Anda sedikit menarik satu belitan, dan kemudian
menarik belitan yang lain:
◦ Anda pelan-pelan akan melonggarkan simpul.
◦ Ketika semakin banyak belitan dilonggarkan, maka semakin
mudah melonggarkan belitan yang lainnya.
 Jangan menarik terlalu kencang setiap potongan
informasi yang ada dalam soal yang Anda hadapi,
akan menjadi semakin sulit.

Slide 46 dari 46 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 6 PENERBIT ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai