Anda di halaman 1dari 18

BAB VII

RENCANA PENGOLAHAN

7.1. Studi/Percobaan Pengolahan


Pengolahan adalah tahap dimana material yang berukuran besar/bongkahan besar yang
diangkut dari tambang (Run of Mine) ke tempat peremukan. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperoleh ukuran material batuan tertentu sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
(pasar) atau sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk proses berikutnya. Pada
tahap peremukan ini berfungsi untuk memproses bahan baku yang diperoleh dari hasil
penambangan yang berupa batuan yang mempunyai indikasi terdapatnya logam emas,
kemudian diolah menjadi produk sesuai dengan permintaan dalam pemasaran.
PT Sinar Gold Mine merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan
dan pengolahan emas dengan pasar untuk bahan baku industri. Lokasi perusahaan
terletak di Dukuh Sangon II, Kalurahan Kalirejo Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas area penambangan sebesar 45 Ha, dengan
target produksi sebesar 110.000 ton/tahun. Batuan dari front penambangan mempunyai
ukuran diameter terbesar 500 mm. Untuk itu diperlukan Peremukan sebagai tahap
kominusi untuk menyesuaikan dengan target produksi dalam pengolahan andesit. PT
Sinar Gold Mine mengolah batuan hasil penambangan yang mengandung bijih emas
hingga menghasilkan produk yang akan dijual berupa bijih basah.

7.2. Tata Cara Pengolahan

Target Produksi = 46 ton/jam


1 hari alat beroperasi = 8 jam
1 bulan beroperasi = 25 hari kerja
Target produksi = 46 ton/jam x 8 jam/hari
= 368 ton/hari x 25 hari/bulan
= 9.200 ton/bulan
= 110.000 ton/tahun
Densitas andesit = 2,7 ton/m3
Ukuran umpan terbesar = 500 mm
Produk yang diinginkan = -50 + 30 mm, -30 + 20 mm, -20 mm
ROM

Stock Yard
Wheel Loader

Hopper

Grizzly Feeder

Belt Conveyor 1
Feed : 43 tpj
Opening : 150 mm
Jaw Crusher
Eff : 90 %
Deck I Opening : 50 mm, Eff : 85 %
Belt Conveyor 2 DDVSC Deck II Opening : 30 m, Eff : 95 %

Belt Conveyor 6
-50 + 30 mm -30mm
+50 mm
SDVSC
Produk 1
Belt Conveyor 3 16,34 Ton/jam
38 % Belt Conveyor 4
-30 + 20 mm
Cone Crusher
Produk II Stockpile 1
Feed : 13,76 tpj 8,256 Ton/jam
Opening : 30 mm
19,2 %
Eff : 90 % Belt Conveyor 5
Belt Conveyor 7

Stockpile 2
-20 mm
Produk III
18,404 Ton/jam
42,8 %

Belt Conveyor 8

Stockpile 3
7.3. Peralatan Pengolahan
Kegiatan pengolahan di PT Sinar Gold Mine menggunakan beberapa alat. Namun
sebelum dilakukan pemilihan alat ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan yaitu :
a. ROM (Run of Mine)
Produk dari tambang : Batuan Andesit
Densitas : 2,7 ton/m3
Target produksi/jam : 46 ton/jam
Ukuran hasil penambangan terbesar : 500 mm
Tabel 7.1
Distribusi Hasil Penambangan
Ukuran Umpan (mm) % Distribusi x Produksi Distribusi (tpj)
-500 + 300 mm 52% x 46 tpj 23,92
-300 + 200 mm 25% x 46 tpj 11,5
-200 + 100 mm 14% x 46 tpj 6,44
-100 + 50 mm 3% x 46 tpj 1,38
-50 + 5 mm 4% x 46 tpj 1,84
-5 mm 2% x 46 tpj 0,92
Total 100% x 46 tpj 46

b. Stockyard
Sebelum material dari tempat penambangan direduksi ukuranya, material terlebih
dahulu ditampung di stockyard. Penggunaan stockyard dimaksudkan apabila
produksi material dari lokasi penambangan berhenti maka produksi pengolahan tidak
akan terganggu. Kapasitas stockyard dirancang untuk 25 hari dengan target produksi
46 ton/jam.

c. Wheel Loader
Penggunaan dan pemilihan Wheel loader bertujuan untuk memindahkan material dari
stockyard menuju ke hopper. Mekanisme kerja Wheel loader yaitu dimana alat
penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Tenaga hidrolik mempunyai
daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga sangat memungkinkan untuk mengeruk,
mengangkut material atau benda yang berukuran besar. Pemilihan alat wheel loader
disesuaikan dengan target produksi.
Gambar 7.1
Wheel Loader

d. Hopper
Hopper mempunyai kegunaan sebagai tempat penampungan sementara dari material
umpan, yang selanjutnya material tersebut dimasukkan ke alat peremuk oleh alat
pengumpan. Material dari stockyard diangkut menuju Hopper yang berhubungan
langsung dengan feeder menggunakan wheel loader. Hopper yang akan dibuat harus
memiliki kapasitas yang lebih besar dari pada kapasitas Wheel Loader. Hopper yang
dibuat adalah hasil rancangan sendiri. Lebar hopper harus lebih besar dari lebar
Wheel Loader agar material yang dtumpahkan dapat masuk kedalam hopper. Pada
bagian atasnya, Hopper dapat dibuat berbentuk limas segiempat, sedangkan bagian
bawah disesuaikan dengan feeder.

Gambar 7.2
Hopper

e. Grizzly Feeder
Kegunaan feeder yaitu untuk mengatur ukuran akses masuknya umpan dari hopper
menuju ke instalasi alat berikutnya atau langsung ke alat peremuk Feeder yang
digunakan untuk mengumpankan material dari hopper ke jaw crusher.

Gambar 7.3
Grizzly Feeder

f. Alat Peremuk
PT. Sinar Gold Mine dalam melakukan kegiatan pengolahan juga membutuhkan alat
peremuk. Alat peremuk yang digunakan untuk Primary Crushing adalah Jaw Crusher
Metso Model C-80 yang memiliki feed opening hingga 800 mm. Sedangkan alat
peremuk untuk secondary crushing adalah Cone Crusher Metso Model HPT 100

Gambar 7.4
Jaw Crusher

Gambar 7.5
Cone Crusher
g. Belt Conveyor
Belt Conveyor merupakan alat angkut material secara kesinambungan baik pada
keadaan miring, tegak maupun mendatar. Sesuai dengan namanya, conveyor belt ini
merupakan media yang berupa ban atau sabuk yang dapat digunakan untuk
mengangkut beberapa unit dengan kapasitas yang cukup besar.

Gambar 7.6
Belt Conveyor

7.3.1 Jenis

a. Wheel Loader
Untuk memindahkan material dari stockyard ke hopper menggunakan wheel loader
dengan spesifikasi sebagai berikut :
Merk = Komatsu
Model = WA 470-5
Kapasitas bucket = 4,2 m3 x 2,5 ton/m3 = 10,5 ton
Kec, Maksimum = 36 km/jam
Dimensi =
- Overall Length : 8815 mm
- Overall Width : 3170 mm
- Overall Height : 3395 mm
- Wheel Base : 3450 mm Tread : 2300 mm
- Articulation : 40°

Gambar 7.6
Dimensi Wheel Loader
b. Grizzly Feeder
Dari Hopper material ditumpahkan ke Grizzly Feeder, yaitu tempat yang dapat
mengontrol masuknya material dari hopper untuk masuk ke unit peremuk.
Merk = SANME
Model = GZT-0724
Max Feed Size = 450 mm
Capacity = 30 - 80 t/h
Motor Power = 2 x 1,5 kW
Instalation Slope = 10
Double Amplitude = 4-6 mm
Overal Dimension = 2481 x 1130 x 990 mm
Weight = 2422 kg

c. Jaw Crusher
Dalam perencanaan ini Peremuk I menggunakan “Jaw Crusher” dengan:
Merk = Metso
Model = C-80
Feed opening width = 800 mm
Feed opening depth = 510 mm
Max Feed = 425 mm
Kapasitas = 55-75 ton/jam
Motor power = 75HP
Weight = 7,67 ton
Overall Dimension = 2100 x 2577 x 1990 mm

Umpan masuk : 43 tpj


Umpan terbesar : 500 mm
Setting : 150 mm
umpan terbesar daritambang
RR :
produk terbesar
500
: =3,3
150
Efektifitas : 90%
Tabel 7.2
Distribusi Produk Jaw Crusher
-150 + 135 mm 100 % - 95 % 5 % x 43 tpj 2,15 tpj
-135 + 100 mm 95 % - 80% 15 % x 43 tpj 6,45 tpj
-100 + 50 mm 80 % - 68 % 12 % x 43 tpj 5,16 tpj
-50 + 40 mm 68 % - 38 % 30 % x 43 tpj 12,9 tpj
-40 + 30 mm 38 % - 30 % 8 % x 43 tpj 3,44 tpj
-30 + 20 mm 30 % - 22 % 8 % x 43 tpj 3,44 tpj
-20 22 % 22% x 43 tpj 9,46 tpj
TOTAL 43 tpj

d. Double Deck Vibrating Screen


Merk : Nordberg
Type of Screen : CVB1540 2 Dek
Nominal Size : 1500 x 4000 mm
Luas Screen Area : 6 m2
Power : 11 kw
Weight : 2800 ton
Speed : 1800 – 3600 rpm
Max tonage : 300 t/h

Umpan masuk : 43 tpj


DECK I
Setting : 50 mm
Effisiensi : 85 %
Material yang seharusnya lolos : 43 tpj
Material lolos : 29,24 tpj
DISTRIBUSI DECK I
UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)
-150 + 135 2,15 2,15
-135 + 100 6,45 6,45
-100 + 50 5,16 5,16
-50 + 40 12,9 12,9
-40 + 30 3,44 3,44
-30 + 20 3,44 3,44
-20 9,46 9,46
TOTAL 13,76 29,24 43

OVERSIZE : selanjutnya menjadi umpan cone crusher


UNDERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada deck II.

DECK II
Setting : 30 mm
Effisiensi : 95 %
Material yang seharusnya lolos : 29,24 tpj
Material lolos : 12,9 tpj
DISTRIBUSI DECK II
UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI
(tpj)
-50 + 40 12,9 12,9
-40 + 30 3,44 3,44
-30 + 20 3,44 3,44
-20 9,46 9,46
TOTAL 16,34 12,9 29,24
OVERSIZE : adalah produk I (-50 + 30 mm) yaitu 16,34 ton/jam
UNDERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada Screen III.

e. Cone Crusher
Dalam perencanaan ini Peremuk I menggunakan “Cone Crusher” dengan:
Merk = Metso
Type = HPT 100
Dimention = 1750 mm x 1720 mm x 1510 mm
Motor Power Size = 90 kW (125 HP)
Total Weight (approx) = 7,5 ton
Capacity = 50 - 95 tpj
Produk terbesar yang dihasilkan pada peremukan secondary crushing adalah 150
mm dengan close setting 30 mm.
Tabel 7.3
Distribusi Produk Impact Crusher II
-30 + 20 mm 100 % - 65 % 35 % x 13,76tpj 4,816 tpj
-20 mm 65 % 65 % x 13,76tpj 8,944 tpj
Total 13,76 tpj

f. Single Deck Vibration Screen


Penggunaan Single deck vibration Screen untuk memisahkan batuan andesit
berdasarkan ukurannya.
Setting : 20 mm
Effisiensi : 85 %
Material yang seharusnya lolos : 18,404 tpj

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)


-30 + 20 8,256 8,256
-20 18,404 18,404
TOTAL 8,256 18,404 26,66
OVERSIZE : adalah produk II (-30 + 20 mm) yaitu 8,256 ton/jam
UNDERSIZE : adalah produk III (-20 mm) yaitu 18,404 ton/jam

DISTRIBUSI HASIL
16,34
Produk I ( -50 + 30 mm) = 16,34 ton/jam = x 100% = 38 %
43
8,256
Produk II ( -30 + 20 mm) = 8,256 ton/jam = x 100% = 19,2 %
43
18,404
Produk III ( -20 mm) = 18,404 ton/jam = x 100% = 42,8 %
43
TOTAL = 43 ton/jam = 100 %

g. Belt Conveyor
Belt Conveyor yang direncanakan pada rangkaian unit pengolahan adalah sebanyak 3
unit. Belt conveyour yang digunakan adalah Nordberg NB Series Conveyors.
Adapun spesifikasinya sebagai berikut
1. Belt Conveyor 1 (Grizzly Feeder → Jaw Crusher)
Tinggi : 4,5 m
Sudut : 180
4,5 m
Panjang horizontal : = 13,85 m
tan 18
4,5 m
Panjang Belt Conveyor : = 14,56 m
sin 18
2. Belt Conveyor 2 (Jaw Crusher → DDVSC)
Tinggi : 2.78 m
Sudut : 180
2,78 m
Panjang horizontal : = 8,55 m
tan 18
2,78 m
Panjang Belt Conveyor : = 8,99 m
sin 18
3. Belt Conveyor 3 (DDVSC → Cone Crusher)
Tinggi : 4,1 m
Sudut : 180
4,1 m
Panjang horizontal : = 12,61 m
tan 18
4,1m
Panjang Belt Conveyor : = 13,2 m
sin 18
4. Belt Conveyor 4 (DDVSC Produk 1 → Stockpile 1)
Tinggi : 4,1 m
Sudut : 180
4,1 m
Panjang horizontal : = 12,61 m
tan 18
4,1m
Panjang Belt Conveyor : = 13,2 m
sin 18
5. Belt Conveyor 5 (DDVSC → SDVSC)
Tinggi : 7,5 m
Sudut : 180
7,5 m
Panjang horizontal : = 23,08 m
tan 18
7,5 m
Panjang Belt Conveyor : = 24,27 m
sin 18
6. Belt Conveyor 6 (Cone Crusher → SDVSC)
Tinggi : 6,9 m
Sudut : 180
6,9 m
Panjang horizontal : = 21,24 m
tan 18
6,9 m
Panjang Belt Conveyor : = 22,33 m
sin 18
7. Belt Conveyor 7 (SDVSC Produk 2 →Stockpile 2)
Tinggi : 5,9 m
Sudut : 180
5,9 m
Panjang horizontal : = 18,16 m
tan 18
5,9 m
Panjang Belt Conveyor : = 19,09 m
sin 18
8. Belt Conveyor (SDVSC Produk 3 → Stockpile 3)
Tinggi :3m
Sudut : 180
3m
Panjang horizontal : = 9,23 m
tan 18
3m
Panjang Belt Conveyor : = 9,7 m
sin 18

7.3.2 Jumlah
Jumlah Peralatan yang digunakan di pengolahan PT Sinar Gold Mine tercantum di dalam
tabel bawah ini.

Tabel 7.4
Jumlah Peralatan Pengolahan
No Jenis Type Kapasitas Jumlah
Komatsu WA 10,5 ton
1 Wheel Loader 1
470-5
2 Hopper - 272,33 m³ 1
SANME GZT-
3 Grizzly Feeder 30 - 80 t/h 1
0724
55-75
4 Jaw crusher Metso C-80 1
ton/jam

5 Cone Crusher Metso HPT100 50 - 95 tpj 1


Nordberg
6 Vibrating Screen < 300 tpj 1
CVB1540
Nordberg NB 217 – 310
7 Belt Conveyour 8
Series Conveyors m³/h

7.3.3 Kapasitas
a. Stockyard
Kapasitas stockyard dirancang untuk 25 hari :
Densitas : 2.7 ton/m3
 Kapasitas Stockyard = 8 jam/hari x 25 hari x 46 ton/jam / 2,7 ton/m3
= 3.407,41 m3
Sehingga dimensi stockyard sebagai berikut :
 Tinggi = 3,5 m
 Luas atas = 25 m x 30 m
= 750 m2
 Luas Bawah = 30 m x 40 m
= 1200 m2
 Volume = 1/3 x 3,5 m x [750+1200+(√750 x 1200)] m2
= 3.440,14 m3

30 m

25 m
40 m

30 m

Gambar 3.1
Dimensi Stockyard

b. Hopper
Material dari stockyard diangkut menuju Hopper yang berhubungan langsung dengan
feeder menggunakan wheel loader. Jumlah hopper yang dibutuhkan adalah 1 unit.
dimensi dari hopper adalah sebagai berikut :
8m 12 m

1m `

4,5 m

1,4 m 8m
Gambar 7.8
Dimensi Stockyard
Panjang atas (a) = 12 m
Lebar atas (b) =8m
Panjang bawah (e) =8m
Lebar bawah (f) = 1,4 m
Tinggi atas (c) =1m
Tinggi bawah (d) = 4,5 m
Luas atas (La) = 96 m²
Luas bawah (Lb) = 11,2 m²
Volume hopper
V = (La x C) + (1/3 x d x (La + Lb + (√(La+Lb))))
= (96m² x 11,2m) + (1/3 x 4,5m x (96m²+ 11,2m² + ( √(96m²+11,2) m² )))
= 272,33 m³

c. Stockpile
Produk hasil dari kegiatan pengolahan akan berakhir di stockpile yang sebagai tempat
penampungan sementara produk yang akan dipasarkan. Dalam kegiatan pengolahan
ini dibutuhkan 3 stockpile, dengan rincian sebagai berikut :

1. Stockpile I (Produk I)
Volume Total = 16,34 t/j x 8 jam x 1 hari : 2,7t/m3

= 48,41 m3
T
R
400 =
Tan
0,84 R =T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi


3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi
3 x 48,41 m3 = 3,14 R2 x 0,84 x R
145,23 m3 = 2,64 R3
R = 3,8 m
T = 0,84 x R
T = 3,19 m
2. Stockpile II (Produk II)
Volume Total = 8,256 t/j x 8 jam x 1 hari : 2,7 t/m3

= 24,46 m3
T
38,80
= R
Tan

0,804 R =T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi


3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi
3 x 24,46 m3 = 3,14 R2 x 0,804 x R
73,38 m3 = 2,52 R3
R = 3,08 m
T = 0,804 x R
T = 2,48 m
3. Stockpile III (Produk III)
Volume Total = 18,404 t/j x 8 jam x 1 hari : 2,7 t/m3

= 54,53 m3
T
40,20
= R
Tan

0,84 R =T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi


3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi
3 x 54,53 m3 = 3,14 R2 x 0,84 x R
163,59 m3 = 2,64 R3
R = 3,96 m
T = 0,84 x R
T = 3,33 m

7.3.4 Ketersediaan (Availability)


Ketersedian alat pengolahan diasumsikan sebesar 100%.

7.4. Jenis dan Jumlah Hasil Pengolahan


PT Sinar Gold Mine mengolah batuan hasil penambangan yang mengandung bijih emas
hingga menghasilkan produk yang akan dijual berupa bijih basah. Produk yang
dihasilkan dari pabrik pengolahan sebesar 46 ton per jam. Batuan andesit yang
mengandung emas dari tambang awalnya berukuran < 500 mm sebagai ukuran umpan
yang diolah di pabrik pengolahan dengan target produksi 46 ton per jam. Tahapan proses
pengolahan adalah penimbunan dari tambang di Stockyard kemudian dilakukan
pereduksian material yang terbagai menjadi Jaw Crusher, Jaw Crusher, dan
penyimpanan produk pada stockpile atau gudang penyimpanan.
7.5. Penanganan Tailing
Kegiatan pengolahan di PT Sinar Gold Mine yang dilakukan hanya menghasilkan produk
yang berupa batu andesit dengan ukuran -50 + 30 mm, -30 + 20 mm, -20 mm. Pengolahan
lebih lanjut yang bertujuan untuk menghasilkan produk emas tidak dilakukan, sehingga
tidak diketahui tentang keberadaan tailing. Oleh karena itu, pada bab ini tidak dijelaskan
lebih lanjut terkait penanganan adanya tailing.

7.6. Rencana Penanganan Mineral Ikutan


Dari penjelasan studi literatur, mineral-mineral yang hadir bersama emas di daerah Kulon
Progo antara lain pirit, kalkopirit, sphalerite, dan kovelit yang mana mineral-mineral
tersebut merupakan mineral logam (Harjanto, dkk, 2009). Namun, pada bab ini tidak
dijelaskan mengenai rencana penanganan mineral ikutan karena tidak melakukan
pengujian untuk mengetahui mineral ikutan tersebut.

7.7. Rencana Pengangkutan Produk Pengolahan


Hasil pengolahan dari PT Sinar Gold Mine berupa batu andesit yang memiliki ukuran -50
+ 30 mm, -30 + 20 mm, -20 mm dimana hasil pengolahan tersebut merupakan produk bijih
basah emas yang kemudian akan dipasarkan ke perusahaan-perusahaan untuk diolah
lebih lanjut menjadi produk emas. Semua produk yang telah melalui pengolahan akan
ditimbun di gudang penyimpanan. Produk hasil pengolahan kemudian akan dilakukan
kegiatan pengangkutan menuju perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan PT
Sinar Gold Mine.

7.8. Layout Pabrik Pengolahan


(halaman selanjutnya)

Anda mungkin juga menyukai