Anda di halaman 1dari 17

BAB II

ORGANISASI DAN NILAI-NILAI MATA PELATIHAN


A. GAMBARAN UMUM
1. Keadaan Geografis

UPT Puskesmas Parigi merupakan daerah pegunungan yang terletak di Desa


Majannang Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa. Kecamatan Parigi merupakan daerah
dataran tinggi. Luas wilayah kerja puskesmas parigi 132,76 km. Terdiri dari 5 (lima)
Desa, 20 Dusun, 57 RW dan 108 RT. Adapun batas wilayah terdiri :

 Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Tinggimoncong


 Sebelah timur berbatasan dengan gunung bawakaraeng
 Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Manuju
 Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Bungaya
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Parigi





 +

Dengan keadaan geografis berada pada dataran tinggi dan masih banyak wilayah
yang sulit dijangkau. Sebahagian besar wilayah kerja Puskesmas Parigi berada di
daerah pegunungan dengan kondisi tanah pada umumnya berbatu-batu. Kondisi jalan
khususnya jalan poros kecamatan dan sebagian jalan poros desa sudah beraspal.
Namun di beberapa desa dan kelurahan jalan poros belum mengalami pengaspalan
sama sekali sehingga sangat menyulitkan alur transportasi masyarakat terutama pada
musim penghujan.
2. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Parigi berfluktuasi dari tahun


ke tahun. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti natalitas, mortalitas dan
mobilitas penduduk. Sebagian besar penduduk terkonsentrasi di Desa Majannang
yang merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Parigi sebagai Pusat Bisnis
komoditi Holtikultura. Kondisi ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi
masyarakat untuk memilih bertempat tinggal di Desa Majannang. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.

a) Tingkat Pendidikan dan Mata Pencaharian

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Parigi bervariasi


mulai dari tingkat perguruan tinggi, SLTA, SLTP, Tamat SD, tidak tamat SD,
hingga tidak sekolah. Adapun mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas
Parigi beraneka ragam yaitu Pegawai Negeri Sipil, karyawan, petani, buruh harian,
pedagang dan pekerjaan lainnya.

b) Sarana Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat akan mempunyai pengaruh terhadap
pelaksanaan program. Dengan tingkat pendidikan yang cukup program-program
yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal. Begitu juga sebaliknya.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi UPT Puskesmas Parigi dapat dilihat pada gambar berikut:
4. Visi, Misi, Tujuan, Motto dan Tata Nilai Puskesmas Parigi

a) Visi
Terdepan dalam pelayanan Prima menuju masyarakat Sehat dan Mandiri

b) Misi
1) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia staf Puskesmas Parigi melalui
pendidikan dan pelatihan.
2) Menerapkan nilai- nilai disiplin kepada seluruh staf Puskesmas parigi
3) Menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik dengan lintas program dan
lintas sektor
4) Berinovasi dalam layanan dan program Puskesmas

c) Motto Puskesmas
“Melayani dengan Ikhlas”

d) Tata Nilai Puskesmas Parigi

“P R I M A”
Profesional : Ada STR dan menjalankan sesuai SOP
Ramah : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun
Indah : Menggunakan kelengkapan atribut dan menggunakan
pakaian sesuai hari kerja
Malu : Malu tidak ikut apel/ senam sehat, standby di PKM
selama jam pelayanan, datang terlambat
Amanah : Ketepatan pengumpulan semua laporan setiap
tanggal 25.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan.
Adapun uraian tugas jabatan fungsional bidan terampil sesuai jenjang jabatan,
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Melakukan pemeriksaan Laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi imformed choice dan atau informed concent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi / personal hygiene
7. Memberikan vitamin / suplemen pada klien / asuhan kebidanan sesuai fisiologis
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil
9. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu pada
individu / keluarga sesuai kebutuhan

10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis

11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis


12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ketiga pasca
persalinan (KF1)
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai hari ke 29-42 pasca
persalinan (KF3)
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusui dini (IMD) pada persalinan normal
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada bayi baru lahir rendah (BBLR)
22. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
individu / keluarga sesuai kebutuhan
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) Oral dan Kondom
24. Memberikan informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi perempuan
dan Keluarga Berencana (KB) pada individu / keluarga sesuai kebutuhan
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup bersih dan sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu
(WUS/PUS/KB/Bumil/Busui/Bayi dan Balita) di wilayah kerja puskesmas melalui
kunjungan rumah
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS / PUS / KB / Bumil / Busui/Bayi
dan Balita)

28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di posyandu / posbindu / Kampung Keluarga
Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak sekolah

C. NILAI-NILAI DASAR PNS

Nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai agenda II meliputi mata pelatihan
yang diakronimkan BERAKHLAK yang merupakan kepanjangan dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang akan
diaktualiasasikan saat habituasi di wilayah kerja UPT Puskesmas Parigi. Nilai dasar PNS
tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan Publik

Defenisi bereorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan


prima demi kepuasan masyarakat .

Kalimat afirmasinya, kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi


kepuasan masyarakat

Kata kunci

a. Responsivitas
b. Kualitas
c. Kepuasaan
Nilai – Nilai Dasar Penerapan berorientasi pelayanan ( kode etik/ panduan
perilaku ) :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan,solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
d. Menerapkan budaya 5S ketika berinteraksi dengan masyarakat
e. Datang tepat waktu
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik dalam konteks ASN yaitu
Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/ birokrasi, penerima layanan yaitu
masyarakat dan kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan kepuasan
pengguna layanan. Pelayanan prima didasarkan pada implementasi standar pelayanan
yang di miliki oleh penyelenggara. Budaya pelayanan ASN akan sangat menentukan
kualitas pemberi layanan kepada masyarakat.
2. Akuntabel

Defenisi akuntabel : bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan

Kalimat afirmasinya, kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.

Kata kunci

a. Integritas
b. Konsisten
c. Dapat dipercaya
d. Transparan

Nilai – nilai dasar penerapan akuntabel( kode etik/ panduan perilaku) :

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan


berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
c. Tidak menyalagunakan kewenangan jabatan

d. Mengerjakan pekerjaan dengan baik


Untuk memfasilitasi pembentukan nilai akuntabel pada peserta melalui substansi
pembelajaran yang terkait dengan pelaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi, penggunaan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien serta tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan Akuntabel adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan
kepada atasanya.

Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah
hubungan, akuntabilitas beriorientasi pada hasil, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Boves, 2007) yaitu pertama untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), kedua, untuk mencegah korupsi dan
meningkatkan efesien dan efektivitas.
Aspek-aspek Akuntabilitas yaitu:

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil

c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi

e. Akuntabilitas memerlukan kinerja

3. Kompeten

Defenisi kompeten adalah : terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Kalimat afirmasinya: kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Kata kunci

a. Kinerja Terbaik

b. Sukses

c. Keberhasilan

d. Learning Agility

e. Ahli di Bidangnya
Nilai – nilai dasar penerapan kompeten (kode etik/panduan prilaku )

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu


berubah
b. Membantu orang lain untuk belajar

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan
saat ini dan kedepan meliputi : integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT
dan bahasa asing, hospitality , networking dan enterpreneurship.Konsepsi kompetensi adalah
meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam aspek pekerjaan.
4. Harmonis

Definisi harmonis adalah : saling peduli dan mengharagai

Kata afirmasinya,: kami saling peduli dan menghargai

Kata kunci

a. Peduli

a. Perbedaan (diversity)

b. Selaras

Nilai – nilai dasar penerapan harmonis (kode etik/panduan prilaku )

a. Menghargai semua orang apapun latar belakangnya

b. Suka menolong orang lain

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai harmonis pada peserta melalui substansi


pembelajaran yang terkait dengan menghargai setiap orang apa pun latar belakangnya, suka
menolong orang lain serta membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti
“Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan
dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan
kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
5. Loyal

Definisi loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

Kata afirmasinya : kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

Kata kunci
a. Komitmen
b. Dedikasi
c. Kontribusi
d. Nasionalisme
e. Pengabdian

Nilai – nilai dasar penerapan loyal (kode etik/panduan prilaku ):

a. Memegang teguh idiologi pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah

c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara

d. Menjaga rahasia jabatan dan negara

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Loyal pada peserta melalui substansi


pembelajaran yang terkait dengan memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintah yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi
dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan kelas dunia ( World Class Government ),
pemerintah telah meluncurkan Core Value ( Nilai – nilai Dasar) ASN BerAkhlak dan
Employer Branding ( Bangga Melayani Bangsa ), Nilai Loyal diangap penting dan
dimasukkan menjadi Core Value yang harus dimiliki dan diimplementasikan dengan baik
oleh setiap ASN dikarenakan adanya faktor internal dan eksterna.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Value ASN yang dimaknai
bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintahan dan
martabak pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terdapat bangsa dan
negara. Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan lainya dibutuhkan langka – langka konkrit, diantaranya melalui pemantapan
wawasan kebangsaan. Selain memantapkan wawasan kebangsaan, sikap loyal seorang ASN
dapat dibangun dengan cara terus meningkatkan nasionalisme kepada bangsa dan negara.
6. Adaptif

Definisi adaptif adalah : terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan.

Kata afirmasinya : kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun\
menghadapi perubahan

Kata kunci

a. Inovasi
b. Antusias terhadap Perubahan
c. proaktif

Nilai – nilai dasar penerapan loyal (kode etik/panduan prilaku )

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

c. Bertindak proaktif

d. Eksperimen orang yang beradaptasi

e. Melihat peluang dimana orang lain melihat kegagalan

f. Memiliki sumberdaya

g. Selalu berpikir ke depan

h. Tidak mudah mengeluh

i. Orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan

j. Tidak mencari popularitas

k. Memiliki rasa ingin tahu

l. Membuka pikiran

m. Memahami apa yang sedang diperjuangkan

Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Kemampuan beradaptasi


juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi. Dalam budaya adaktif sebagai budaya ASN merupakan
kampanye utuk membangun karakter adaktif pada diri ASN sebagai individu yang
menggerakan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Adaptif pada peserta melalui substansi
pembelajaran yang terkait dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas serta bertindak proaktif.
Organisasi adaptif yaitu : organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon
perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Situasi
dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat dengan cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang sering
kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak
dapat beradaptasi akan semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi
dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan
tidak hanya berpangku tangan.

7. Kolaboratif

Definisi kolaboratif adalah : membangun kerjasama yang sinergis

Kata afirmasinya, kami membangun kerjasama yang sinergis

Kata kunci

c. Kesediaan

d. Kerjasama

e. Sinergi untuk hasil lebih baik

Nilai – nilai dasar penerapankolaboratif (kode etik/panduan prilaku ) :

a. Memberi kesepakatan berbagai pihak untuk berkontribusi

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

Untuk memfasilitasi pembentukan nilai Kolaboratif pada peserta melalui substansi


pembelajaran yang terkait dengan pemberian kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah serta
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus
dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-
cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan
nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.

D. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA


SMART GOVERNANCE

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah: pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN


yang profesional , memiliki dasar, etika profesi , bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi ,kolusi, dan nepotisme. Asas-asas penyelenggaraan manajemen ASN
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan Efisien
i. Keterbukaan
j. Nondiskriminasi
k. Persatuan dan kesatuan
l. Keadilan dan kesetaraan
m. Kesejahteraan

Membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan tentang kedudukan, peran, hak


dan kewajiban, kode etik ASN, sistem merit dalam pengelolaan ASN, dan pengelolaan
ASN. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau
status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untu
Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja.
Pegawai Negeri Sipil merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN
merupakan satu kesatuan menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan public; 2) Pelayan public; dan 3) Perekat dan
pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1) Melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan 2) Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi
acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
2. Smart ASN

Membekali Peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada perspektif


literasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi.
Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul berbagai perbincangan ,
regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan transormasi digital dilingkungan
perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di Indonesia.

Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak terlepas
dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap
Teknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-
aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan
dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka
meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
Nilai – Nilai dalam Smart ASN sebagai berikut :

a. Integritas

Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai ASN dalam
berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur
dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi dan
bertanggung jawab

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme


memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme merupakan
salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara
diatas segalanya.
c. Profesionalisme

Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan aparatur


dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional.
Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang dicapai
oleh sebuah organisasi.

d. Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersdiapkan anak
didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki
kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan antar
bangsa yang sangat tinggi
e. Menguasai IT dan bahasa asing

ASN dituntut tidak Gaptek (gagap teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi – aplikasi produk IT (informasi teknologi)
termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam
meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat. Seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, Mandarin
dan lain sebagainya.

f. Berjiwa hospitality (Keramahan)

Hospitality/Keramahan adalah memiliki sifat baik hati danmenarik budi bahasanya ,


manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas pelaksanaan tugas
dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat
g. ASN memiliki kemampuan Networking

Networking adalah membangun/menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi


yang berpengaruh positif pada kesuksesan profesional maupun personal
h. ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship yakni berjiwa kewirausahaan
yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas, inovatif, pantang menyerah,
dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab.
Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak.
Kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu
mereka yang membutuhkan . Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship
ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.

Anda mungkin juga menyukai