Anda di halaman 1dari 24

1

BAB 4 NYERI KEPALA


2

PERTANYAAN 1-2

1. Perempuan gemuk, 36 tahun, menderita nyeri kepala berat, 3-4 kali per bulan
selama dua tahun terakhir. Nyeri kepala berlangsung 1-2 hari. Nyeri kepala
kadang terlokalisir pada daerah bifrontal namun paling sering pada pelipis
kanan, daerah frontal kanan, dan dibelakang mata kanan. Terdapat
rinorea dan kongesti (interaksi antara N V ddengan parasimpatis
nN.VII)yang berhubungan dengan nyeri kepalanya. Pasien menyangkal
adanya aura atau prodromal. Nyeri kepala biasanya dalam, namun menusuk
jika berat. Pasien kadang mengalami mual tanpa muntah. Pasien sampai
harus menggunakan kacamata hitam dan pergi ke ruangan yang tenang.
Apa kemungkinan diagnosis di atas?
a. Nyeri kepala klater
b. Nyeri kepala sinus intermiten
c. Nyeri kepala tipe tegang episodik
d. Hipertensi intrakranial idiopatik (pseudotumor serebri)
e. Migren episodik
2. Bagian mana yang tidak termasuk dalam Klasifikasi Internasional Penyakit Nyeri
Kepala (ICHD-II) untuk migraine episodik?
a. Mual/ muntal
b. Fotofobia/ fonofobia
c. Osmofobiarasa tidak kuat mencium aroma yang menyengat
d. Memberat dengan aktivitas
e. Karakteristik/ derajat nyeri
3. Laki-laki, 41 tahun dengan gejala yang dicurigai nyeri kepala tipe tegang.
Gejala mana yang termasuk dalam ICHD-II?
a. Fotofobia
b. Nyeri berdenyut/menusuk
c. Memberat dengan pemeriksaan fisik rutin
d. Mual
e. muntah
4. Yang mana merupakan langkah awal pada patofisiologi migren?
a. Pelepasan neuropeptida vasoaktif dari nervus sensori trigeminal
b. Dilatasi pembuluh darah meningeal
c. Aktivasi aferen trigeminal sensori pada pembuluh darah meningeal
d. Cortical spreading depression
e. Konstriksi pembuluh darah
meningeal PERTANYAAN 5-6
3

5. Perempuan, 34 tahun, kelebihan berat badan, dengan migren berat sejak dua
hari yang lalu, berusaha untuk menghindari stres dan membuat catatan
harian nyeri kepala sebelum bertemu dengan dokter hari ini. Rata-rata pasien
mengalami 5 kali migren per bulan, setiap serangan sekitar 1-2 hari. Terapi
pilihan yang tepat pada pasien ini dengan asumsi tidak ada kontraindikasi
adalah:
a. Meresepkan sumatriptan dan NSAID dengan segera untuk menghentikan
nyeri kepalanya
4

b. Resepkan agen preventif


c. Berikan infus DHE (dihydroergotamine) hari ini pada tempat praktek
d. Mengikuti pasien bebrapa bulan kemudian sebelum meresepkan sesuatu
e. Resepkan sumatriptan yang diminum segera serta diberikan pula obat
preventif
6. Pasien no. 5 kembali lagi 1 minggu kemudian. Pasien mengalami nyeri kepala
yang berkepanjangan, nyeri kepala hebat sejak 4 hari yang lalu dan sudah tidak
bekerja 2 hari. Pasien baru saja mendapatkan pekerjaan baru pada firma
hukum dan nyeri kepala mulai menganggu pekerjaannya. Pasien terakhir
mengkonsumsi triptan 1 hari lalu. Saat pemeriksaan daerah kepala,
ditemukan sensitif terhadap sentuhan pada darah frontal dan temporal kanan.
Terapi yang tepat pada saat ini jika diasumsikan tidak ada kontraindikasi
adalah? Status migren
a. Meningkatkan dosis obat prevensi dan tambahkan triptan
b. Mengubah agen preventif karena tampak tidak bekerja
c. Berikan infus DHE intravena. Ketorolac, steroid,prometazine
d. Mengubah terapi triptan dan meminta pasien untuk mengambilnya
sekarang
e. CT Scan non kontras untuk menginvestigasi disestesia pada pemeriksaan
7. Perempuan, 22 tahun, sedikit gemuk datang ke ruang gawat darurat dengan
peningkatan frekuensi migren yang telah terdiagnosis sebelumnya. Riwayat
medis lain tidak ada kecuali riwayat asma ringan dan konstipasi rekuren.
Serangan terjadi 4 hari setiap minggu dan terakhir terjadi sepanjang hari.
Medikasi prevensi yang paling baik (LOEBA)untuk dimulai pada pasien ini
adalah?
a. Amitriptilin
b. Propranolol
c. Sumatriptan
d. Topiramate
e. Verapamil
8. Laki-laki, 46 tahun datang ke tempat praktek dengan riwayat nyeri kepala
frekuen, pasien didiagnosis dengan migren. Pasien juga memiliki riwayat cemas,
hipertensi, hiperlipidemia, merokok dan tidak teratur minum obat. Riwayat
keluarga ibunya menderita migren dan ayahnya meninggal karena serangan
jantung pada umur 50- an. Bila pasien datang ke UGD dengan keluhan migren
yang paling berat, obat apa yang paling tidak optimal?
a. Sumatriptankontraindikasikan pada pasien PJK atau faktor resiko kardiovaskular
yang TIDAK TERKONTROL 2.BILA NSAID TIDAK RESPON
b. Ketorolak-SERANGAN RINGAN-SEDANG-BERAT
c. Asam valproat
d. Proclorperazine
5

e. Magnesium intravena
9. Laki-laki, 39 tahun datang ke tempat praktek dengan keluhan nyeri kepala
mendadak dan sangat berat seperti kepala kosong (holocephalic), mual dan
pandangan kabur sejak 4 jam yang lalu. pasien mengatakan ini nyeri kepala
paling berat yang pernah dia rasakan. Pasien juga mengeluh nyeri dan kaku
pada lehernya. Pasien mempunyai
6

riwayat migren, tapi dia mengatakan nyeri yang sekarang tidak seperti migren
yang sering dia alami. Apa yang selanjutnya harus dilakukan?-->PSA
Hunhess 2
a. Infus dihidroergotamin (DHE) untuk mengurangi nyeri
b. Injeksi ketororak intramuscular dan pemberian prochlorperazine untuk
mualnya (A DAN B STATUS MIGREN)
c. Menyiapkan untuk lumbal pungsi segera
d. CT Scan kepala non kontras
e. Injeksi sumatriptan subkutanTATALKASANA MIRGRANE AKUT
10. Pengobatan dengan triptan efektif pada terapi migren karena triptan bekerja
pada reseptor?
a. Agonis at 5HT-2B, 5HT-2D
b. Antagonis at 5HT-1B, 5HT-1D
c. Agonis at 5HT-1B, 5HT-2D
d. Antagonis at 5HT-2B, 5HT-2D
e. Agonis at 5HT-1B (u/ mengurangi nyeri), 5HT-1D(menghambat prlrpasann pentida
ditigeminal-menghmbt mual muntah dkk)
11. Perempuan, 24 tahun dengan riwayat depresi dan nyeri kepala setiap hari
selama 2 tahun. Nyeri kepala mulai mendadak pada tanggal 14 November
2008. Pasien mengingat saat itu dia sedang ulang tahun, tapi tidak terjadi
seperti yang dia inginkan. Pasien merasakan dirinya sehat kecuali dengan
sedikit nyeri tenggorokan sehari sebelum onset nyeri kepala, nyeri digambarkan
seperti menekan, setiap hari, intensitas sedang nyeri seperti kepala kosong.
Nyeri kepala tidak dipengaruhi oleh posisi. Pasien melakukan MRI dengan dan
tanpa kontras serta MRV dengan hasil keduanya normal. Berdasarkan cerita di
atas, bagaimana anda mengklasifikasikan nyeri kepala tersebut?
a. Nyeri kepala tipe tegang
b. New daily persistent headache
c. Migren tanpa aura
d. Gangguan nyeri kepala psikotik
e. Aseptik meningitis
12. Adanya gambaran otonom seperti lakrimasi, rinorea dan hidung tersumbat
pada nyeri kepala otonom trigeminal disebabkan oleh aktivasi dari nukleus?
a. Parasimpatik yang keluar dari nukleus salivatori superior (N.VII)
b. Simpatik yang keluar dari nukleus salivatori superior
c. Parasimpatik yang keluar dari nukleus solitarius
d. Parasimpatik yang keluar dari trigeminal nukleus kaudalis (TNC)
e. Simpatik yang keluar dari trigeminal nukleus kaudalis
(TNC) PERTANYAAN 13-14

13. Perempuan, 39 tahun dengan riwayat nyeri kepala sejak 4 bulan, nyeri
hanya di sebelah kanan dirasakan setiap hari sejak 4 bulan dengan lakrimasi
7

pada mata kanan. Kuantitas nyeri sedang walaupun kadang-kadang memberat,


pasien juga merasakan seperti ada pasir dimata kanan, terkadang pasien merasa
seperti ada tusukan dan sentakan pada kepala sebelah kanan. Tidak ada
keluhan fotofobia, fonofobia,
8

gangguan penglihatan, mual dan gejala neurologi lainnya. Apa klasifikasi nyeri
kepala ini:
a. Nyeri kepala tipe klaster
b. Paroxysmal hemicranias
c. Hemicrania continua
d. New daily persistent headache
e. Migren tanpa aura
14. Bila tidak ada kontraindikasi, terapi apa yang anda berikan pada kasus di atas?
a. Sumatriptan
b. Amitriptilin
c. Propanolol
d. Indometasin
e. Topiramat
PERTANYAAN 15-17

15. Laki-laki, 58 tahun datang ke tempat praktek dengan keluhan nyeri kepala yang
tidak khas. Pasien memiliki riwayat melanoma yang sudah berhasil di terapi.
Keluhan nyeri memberat sejak 1 bulan terakhir dan menetap. Nyeri dirasakan
dalam disekitar daerah temporal dan frontal kiri. Pasien masuk dengan
demam hilang timbul dan sedikit penurunan berat badan. Pasien mengatakan
mengalami gangguan dalam melihat sisi sebelah kiri. Pasien khawatir karena
ibunya mengalami tumor otak. Yang mana yang TIDAK menggambarkan red
flag pada pasien nyeri kepala?
a. Usia >50
b. Keluarga dengan riwayat tumor
c. Demam
d. Penurunan Berat badan
e. Riwayat keganasan
16. Pasien di atas juga mengatakan sejak 3 minggu dia merasakan kram pada
rahang ketika mengunyah dan bicara. Pada pemeriksaan pasien merasa sangat
sensitif dengan sentuhan pada kulit kepala bagian temporal. Apa kemungkinan
diagnosis yang pertama?
a. Nyeri kepala tipe tegang
b. Tumor otak
c. Migren episodik
d. Nyeri kepala klaster
e. Temporal arteritisth/steroid- biopsy temporal
17. Apa langkah berikutnya dalam penanganan pasien ini?
a. Beta blocker
b. Prednison60-80 mg
c. Triptan
9

d. Biopsi arteri temporal- 2 minggu setelah steroid


e. Antidepresan trisiklik
18. Pasien dengan riwayat paroxysmal hemicrania, ia pernah membaca tentang
nyeri kepala klaster di internet dan menanyakan pada anda apakah dia
mengalami nyeri
10

kepala klaster. Anda mulai mengedukasi dia tentang nyeri kepala klaster.
Berdasarkan International Classification of Headache Disorder-II (ICHD-II), durasi dari nyeri
kepala klaster adalah?

a. 4 sampai 72 jam- Migrane


b. 1 sampai 60 menit
c. 1 sampai 60 detik
d. 15 sampai 180 menit
e. 1 sampai 12
jam PERTANYAAN 19-20

19. Perempuan, 42 tahun datang dengan nyeri kepala episodik, digambarkan


serangan nyeri berat unilateral periorbital sekitar 10 menit, ada ptosis
ipsilateral, lakrimasi, injeksi konjungtiva dan hidung tersumbat. Serangan
berlangsung lebih dari 5 kali sehari dan muncul saat jam bangun pasien. Tidak
ada aura, apa terapi yang paling baik?
a. Oksigen dosis tinggi saat serangan
b. Sumatriptan
c. Verapamil
d. Indometasin
e. Lithium
20. Berdasarkan cerita di atas, apa diagnosis pasien tersebut?
a. Short-lasting unilateral neuralgiform headache with conjungtival
injection and tearing (SUNCT)
b. Migren tanpa aura
c. Paroxysmal hemicrania 2 – 30 menit; gejala otonom, unilateral
d. Nyeri kepala klaster
e. Hemicrania continua
21. Tipe nyeri kepala yang mana yang tidak termasuk nyeri kepala otonom
trigeminal menurut ICHD-II?
a. Paroxysmal hemicrania
b. Trigeminal neuralgia
c. Nyeri kepala klaster
d. Short-lasting unilateral neuralgiform headache with conjungtival
injection and tearing (SUNCT)
e. Probable nyeri kepala otonom

trigeminal PERTANYAAN 22-26

22. Laki-laki, 62 tahun datang dengan keluhan nyeri wajah sebelah kiri, episode
nyeri singkat, seperti tersetrum dalam beberapa detik sampai menit. Nyeri
terlokalisir di pipi dan dicetuskan dengan menyikat gigi dan menyentuh
11

daerah tersebut. Apa kemungkinan diagnosisnya?


a. Short-lasting unilateral neuralgiform headache with conjungtival
injection and tearing (SUNCT)
b. Paroxysmal hemicranias
12

c. Nyeri kepala klaster


d. Trigeminal neuralgia
e. Hemicrania continua
23. Apa terapi lini pertama kasus di atas?
a. Lamotrigin
b. Carbamazepin
c. Lithium
d. Topiramat
e. Gabapentin
24. Berdasarkan pilihan terapi anda, efek samping apa yang harus dimonitor
ketat, khususnya saat memulai terapi?
a. Diabetes Melitus
b. Hipernatremia
c. Hiperkalemia
d. Hiponatremia
e. Asidosis Metabolik
25. Obat yang mana yang dapat meningkatkan efek samping dari obat yang anda
berikan di atas?
a. Furosemid
b. Propanolol
c. Levetiracetam
d. Warfarin
e. Suplemen kalium
26. Jika hal yang sama terjadi pada perempuan, 22 tahun dengan DM tipe I, apa
kemungkinan penyebab yang paling mungkin yang harus dievaluasi?
a. Aneurisma
b. Penekanan arteri
c. Multiple Sklerosis (MS)
d. Sarkoidosis
e. Neoplasma
27. Laki-laki, 42 tahun mengeluh nyeri wajah, yang terjadi hampir 100 kali per hari,
nyeri berat dan tajam, periorbital, setiap serangan kira-kira 20 detik, terdapat
juga injeksi konjungtiva dan lakrimasi saat serangan. Apa kemungkinan
diagnosisnya?
a. Nyeri kepala klaster
b. Short-lasting unilateral neuralgiform headache with conjungtival
injection and tearing (SUNCT)
13

c. Trigeminal neuralgia
d. Paroxymal hemicranias
e. Hemicrania continua
28. Perempuan, 29 tahun dengan riwayat depresi, mengeluh nyeri kepala tipe
tegang. Lokasi nyeri di oksipital lebih berat dari frontal, nyeri tekan pada otot
leher dan bahu. Tidak ada gangguan visus dan neurologis saat pemeriksaan.
Tidak ada faktor yang memperberat, seperti perubahan posisi atau batuk. Pasien
melakukan MRI 6 bulan yang lalu dan ditemukan malformasi Chiari I sebesar
4 mm. Pasien menanyakan
14

apakah gejala yang dialami saat ini akibat dari Chiari I dan apa yang harus dia
lakukan. Apa tindakan dan terapi selanjutnya?
a. MRI columna vertebra lumbalis untuk evaluasi spina bifida atau
malformasi spinal
b. Rujuk ke bedah saraf untuk kemungkinan kraniotomi suboksipital
dan dekompresi
c. Mengulang MRI kepala untuk melihat progresivitas malformasi Chiari
d. Merujuk ke fisioterapi leher dan bahu serta memberikan terapi
preventif
e. Pungsi lumbal untuk membuka tekanan dan analisis

rutin PERTANYAAN 29-32

29. Laki-laki, 52 tahun jatuh dari tangga setinggi 5 kaki dan mendarat dengan
punggungnya, pasien dengan riwayat pneumonia berulang dan atrial fibrilasi
dan mengkonsumsi warfarin. Sehari kemudian pasien mengalami nyeri kepala
hebat di daerah bifrontal. Gejala lainnya meliputi kaku leher, mual,
fotofobia, tinnitus, kesulitan berdiri dan membaik dengan berbaring.
Pasien tampak dalam keadaan sehat selain perberatan infeksi saluran nafas
atas. Apa hasil yang diharapkan ditemukan dari kemungkinan diagnosis
pasien tersebut?
a. Pada lumbal pungsi ditemukan leukositosis yang signifikan
b. Pada CT scan kepala ditemukan darah pada sisterna
c. MRI kepala dengan kontras ditemukan penyangatan pacimeningeal
d. CT angiografi leher memperlihatkan hematom intramural di arteri karotis
e. CT scan kepala tampak hematom kresentrik bifrontal
30. Pasien dilakukan MRI kepala, hasilnya tampak pada gambar 4.1 dan 4.2 apa
kemungkinan diagnosisnya?

Gambar 4.1. & 4.2. MRI T1 kontras potongan koronal dan sagittal
a. Meningitis awal
b. SAH
c. Subdural hematoma
15

d. Diseksi carotid
e. Nyeri kepala dengan LCS tekanan rendah (tatalakistirahat, hidrasi, kafein) bila
gagal-epidural patch
16

31. Di mana kemungkinan lokasi patologi yang menyebabkan nyeri kepala?


a. Ruang subdural
b. Servikal
c. Thorakal
d. Distal ICA
e. Sirkulasi intrakanial, khususnya pada lokasi aneurisma
32. Apa terapi yang tepat pada pasien ini?
a. Koiling aneurisma bila ada akses endovaskular
b. Bed rest, hidrasi, kafein, pacth darah epidural bila pengukuran
konservatif gagal
c. Antibiotik dan memeriksa LCS untuk mencari kausa
d. Evaluasi bedah saraf dan observasi ketat untuk kemungkinan
dekompresi hematom
e. Antikoagulan
33. Terapi apa yang paling bermanfaat MINIMAL sebagai agen abortif untuk
nyeri kepala tipe klaster?
a. Injeksi sumatriptan subkutan
b. Injeksi dihidroergotamin (DHE) subkutan
c. Zolmitriptan nasal spray
d. Frovatriptan tablet
e. Lidokan intranasal
34. Terapi apa yang paling bermanfaat sebagai agen preventif untuk nyeri kepala
tipe klaster selama periode klaster?
a. Verapamil
b. Propanolol
c. Asam valproat
d. Lithium
e. Melatonin
PERTANYAAN 35-40

35. Perempuan, 26 tahun, obesitas dengan hipertensi borderline datang dengan


nyeri kepala berat, yang dirasakan bifrontal dan bioksipital nyeri seperti
terikat dan tertekan. Kadang mengalami hilang penglihatan atau kabur,
khususnya saat tegang yang hanya beberapa detik, tidak ada fotofobia atau
fonofobia. Kadang pasien merasa mual dan muntah ketika nyeri memberat dan
dia merasa pandangan semakin kabur. Apa kemungkinan diagnosis pasien
ini?
a. Migren
b. Nyeri kepala tipe tegang
c. New daily persistent headache
17

d. Hipertensi intrakranial idiopatik


e. Massa di fossa posterior
18

36. Pemeriksaan funduskopi pada mata kiri dapat dilihat pada gambar 4.3, temuan
ini sesuai dengan?

Gambar 4.3. Funduskopi mata kiri


a. Neuritis optik akut
b. Normal
c. Posterior ischemic optic neuropathy
d. Papiledema
e. Anterior ischemic optic neuropathy
37. Topiramat adalah obat yang sering digunakan pada kasus ini, bagaimana
mekanisme kerja spesifik topiramat sehingga bermanfaat pada kondisi ini?
a. Penghambat kanal natrium
b. Antagonis NMDA
c. Agonis GABA A-benzodiazepin

d. Antagonis Kainat/AMPA
e. Penghambat carbonic anhydrase
38. Yang manakah di bawah ini yang bukan merupakan mekanisme patogenesis
kondisi ini?
a. Stenosis akuaduktus
b. Penurunan absorpsi LCS
c. Peningkatan tekanan vena
d. Peningkatan pembentukan LCS
e. Stenosis kongenital dari sinus venosus
39. Yang manakah di bawah ini yang BUKAN merupakan pilihan terapi dari kondisi ini?
a. Penurunan berat badan
b. Lumboperitoneal shunt
c. Ventrikuloperitoneal shunt
19

d. Fenestrasi nervus optikus


20

e. Hidroklorotiazide
40. Yang manakah di bawah ini yang TIDAK kita temukan dalam pemeriksaan fisik
pada kondisi ini?
a. Papilledema
b. Paresis nervus fasialis
c. Paresis nervus abdusens
d. Hilang penglihatan (bintik buta meluas)
e. Peningkatan opening pressure
41. Perempuan, 41 tahun, berat badan berlebih dengan hipertensi, riwayat batu
ginjal berulang, dan peningkatan frekuensi migren ingin melakukan terapi
preventif. Yang manakah di bawah ini merupakan terapi pilihan yang TIDAK
baik? Terapi yang paling baik pada kasus ini b bloker dan CCB
a. Propanolol
b. Topiramat
c. Verapamil
d. Neurontin
e. Magnesium
PERTANYAAN 42-45

42. Perempuan, 47 tahun perimenopause dengan riwayat migren episodik dan


DVT idiopatik sebelumnya pada kaki kanan, mengalami nyeri kepala dominan
sisi kiri yang mendadak. Dia mengatakan seperti migren dia sebelumnya, tetapi
onset mendadak dan tidak adanya fotofobia dan fonofobia atipikal. Dari
pemeriksaan didapatkan pulsasi vena tidak ada. Yang manakah dari
pemeriksaan berikut yang layak diwaspadai?
a. Berkurangnya aliran menuju sirkulasi anterior
b. Peningkatan TIK
c. Berkurangnya aliran menuju sirkulasi posterior
d. Fistula karotis kavernosa
e. Vasospasme
43. Apakah diagnosis yang mungkin berdasarkan informasi di atas?
a. Migren episodik dengan gejala atipikal berkaitan dengan
perubahan hormon
b. SAH
c. CSVT
d. Diseksi karotis
e. Diseksi vertebral
44. Pemeriksaan apa yang diperlukan berikutnya berdasarkan gejala klinis?
a. Angiografi 4 pembuluh darah
21

b. CT Angiografi kepala dan leher


c. Profil hiperkoagulabel
d. MRV dan MRI kepala
e. CT scan kepala tanpa kontras
45. Setelah diagnosis jelas, apakah terapi standar yang harus segera dimulai?
a. Coiling aneurisma jika memungkinkan
22

b. Injeksi sumatriptan
c. HeparinIV di lanjutkan warfarin selama 3 – 6 bulan
d. Turunkan tekanan darah dengan monitoring ketat MAP
e. Stenting pembuluh
darah PERTANYAAN 46-50

46. Laki-laki, 30 tahun dengan riwayat migren frekuen dengan aura memiliki
beberapa riwayat TIA yang tidak jelas. Riwayat keluarga menunjukkan bahwa
ayahnya juga memiliki migren dengan aura kemudian berkembang menjadi
penyakit neurologi yang tidak jelas. Saat ditelusuri lebih jauh, pasien
mengatakan bahwa ayahnya mengalami demensia di umur 50-an, terkena
stroke dan TIA, kehilangan kemampuan untuk berjalan, membutuhkan kursi roda
sesaat sebelum kematiannya di umur 61. Apakah diagnosis yang mungkin?
a. Mitochondrial encephalopathy with lactic acidosis and stroke-like
episodes (MELAS)
b. Migrainous cerebral infarction berulang
c. Cerebral autosomal dominant arteriopathy with subcortical infarcts
and leukoencephalopathy (CADASIL)
d. Primary CNS angiitis
e. Penyakit Moyamoya
47. Kromosom apakah yang terganggu pada penyakit ini?
a. 21
b. 3
c. 17
d. 19
e. 11
48. Apakah jalur transmisi genetik pada penyakit ini?
a. Autosomal resesif
b. X-linked dominan
c. Sporadik
d. Autosomal dominan
e. X-linked resesif
49. Apakah yang diharapkan muncul pada MRI kepala dari pasien dengan penyakit ini?
a. Perubahan ringan nonspesifik pada substansia alba
b. Stenosis intrakranial ekstensif dengan gambaran “hembusan asap”moya2
disease
c. Perubahan ekstensif substansia alba dalam yang memanjang ke lobus
temporal anterior
23

d. Perubahan pembuluh darah intrakranial yang berpencar-pencar akibat


“skip” areas dari stenosis
e. Area iskemik pada basal ganglia
50. Gen apakah yang terganggu pada penyakit ini?
a. Gen NOTCH1
b. Gen RNA transferase pada mt3243
c. Gen reseptor kanal kalsium tipe P/QLEMS
24

d. Gen NOTCH3
e. Gen CACNA1A
51. Perempuan, 26 tahun memiliki riwayat migren dengan aura yang diikuti
hemiplegia yang berlangsung hingga sehari. Ibu pasien memiliki episode yang
sama dengan migrennya. Abnormalitas pada channel subunit atau channel
manakah yang tidak berkaitan dengan penyakit ini?-migrane hemiplegia
Kriteria
2 serangan + aura + kelemahan motoriik
Nyeri kepala+- 60 menit
Aura dengan mual 72 jam
Aura non mual 5-60 menit
Gejala aura unilateral

a. P/Q calcium channel subunitFHM 1


b. Chloride channel subunit
c. A1A2 Sodium-potassium ATPase channelFHM 2
d. Presynaptic voltage-gated sodium channel FHM3
e. Postsynaptic voltage-gated sodium channelFHM3
52. Laki-laki, 43 tahun datang ke klinik. Dia mengalami nyeri kepala terus
menerus selama 6 bulan yang berdenyut dan memburuk dengan
membungkuk. Dia mengalami berberapa periode bingung, tetapi secara
neurologis intak. Hasil MRI kepala menunjukkan perluasan penyangatan
leptomeningeal difus. Pemeriksaan LCS dan darah negatif pada jamur, TB, HIV,
lupus, Lyme disease, dan sel tumor. Tes C- dan P-ANCA (anti-neutrophil
cytoplasmic antibodies) negatif. Hasil LCS menunjukkan pleositosis limfositis
ringan. Biopsi leptomeningeal menunjukkan inflamasi perivaskular, tetapi
tidak ada granuloma. Kemungkinan pasien ini mengalami?
a. Wegener’s granulomatosis
b. Malignant angioendotheliomatosis
c. Efek dari kanker
d. Idiopathic cranial pachymeningitis
e. Chemical meningitis

Anda mungkin juga menyukai