Laki-laki, 27 tahun, dibawa ke Poliklinik Saraf dengan keluhan nyeri kepala sejak 5 hari sebelum
MRS. Nyeri dirasakan makin lama makin berat. Ada demam sumeng-sumeng. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan GCS E4M6V5 dan paresis nervus abdusens kanan. Tes HIV
penyaring positif.
1. Tuliskan tanda-tanda bahaya nyeri kepala!
2. Tuliskan cara melakukan pemeriksaan numeric pain rating scale pada pasien!
3. Tuliskan langkah-langkah melakukan pungs ilumbal pada pasien!
4. Bacalah hasil analisis CSS dan kesimpulannya!
5. Tuliskan regimen terapi kausal fase intensif yang dapat dikerjakan di Indonesia
pada kasus ini!
6. Gangguan elektrolit apa yang paling sering terjadi sehubungan dengan terapi
kausal?
Mikroskopik
- Jumlahsel 50 /uL 0
- Hitungjenis
- PMN 5 %
- MN 95 %
Kimia
- Nonne Negatif Negatif
- Pandy Negatif Negatif
- Protein 40 mg/dl 15,0 –
45,0
- Glukosacairanotak 90 mg/dl
- Glukosa serum 120 mg/dl
- Klorida 120 mEq/l 1 –
127
,0
LFACrAg
Seorang laki-laki berusia 15 tahun, dibawa polisi ke IGD rumah sakit dengan keluhan utama
penurunan kesadaran setelah KLL 4 jam sebelum MRS. Setelah dilakukan survei primer, saat
ini tekanan darah 150/80mmHg, pernafasan 14 x/menit, denyutnadi 88 x/menit, suhu badan
37,3OC, dan saturasi oksigen 92%. Taksiran berat badan 50kg. Terdapat edema di sisi kanan
kepala. GCS E2M4V3. Kesan pupil kanan lebih besar dari kiri dan terdapat hemiparesis kiri
dengan reflex patologis positif di kedua tungkai. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
blood urea nitrogen: 28 mg/dl, GDS: 100 mg/dl, natrium 140mEq/l, dan kalium 4 mEq/l.
1.Tuliskan kriteria penilaian dan skor untuk evaluasi komponen membuka mata pada GCS!
2.Tuliskan temuan dan kesan CT scan kepala pasien!
3.Tuliskan berapa estimasi nilai FiO2 jika pasien diberikan oksigen5l/ menit menggunakan kanul
hidung!
4.Tuliskan langkah-langkah untuk menjawab berapa osmolaritas hitung serum pasien!
5.Tuliskan modalitas non operatif untuk menurunkan tekanan intrakranial pada fase akut pada
pasien ini!
CT scan kepala
3. Epilepsi dan sleep
Seorang anak perempuan usia 6 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan
sering berteriak dan menangis saat sedang tidur. Keluhan ini terjadi sejak 1 tahun
terakhir, saat ini sudah 3 kali terjadi. Pasien sedang tidur tiba-tiba bangun, berteriak
kadang disertai gerakan tangan memukul dan atau kaki menyepak, selama sekitar 2-3
menit, dengan mimic wajah seperti ketakutan dan tidak mengenali orang tua. Setelah
itu pasien tidur lagi. Sering terjadi saat tengah malam. PAda pagi hari saat ditanya,
pasien tidak ingat kejadian. Biasanya terjadi jika pasien kelelahan. Pasien belum
pernah berobat.
Pasien lahir pervaginam, cukup bulan, berat badan normal. Tumbuh kembang normal.
Riwayat imunisasi lengkap.
EEG:
4. Neurobehavior – Neurogeriatri – Neurorestorasi