1
1
Kasus
Tn. J, LK, 57 tahun
KU : Penurunan Kesadaran
Telaah:
• Hal ini dialami os sejak ± 2 jam sebelum masuk RS, terjadi secara tiba-tiba
saat os beraktivitas ringan.
• Riwayat nyeri kepala (+) ± 6 jam SMRS dirasakan diseluruh lapang kepala,
terjadi secara terus menerus seperti berdenyut dan tidak berkurang
dengan obat pereda nyeri.
• Riwayat muntah menyembur (+) dengan frekuensi 1x di rumah. Isi berupa
apa yang dimakan, volume sekitar ¼ gelas.
• Riwayat kejang (-).
• Riwayat HT ( + ) ± 7 tahun dengan pengobatan tidak teratur. Riwayat
merokok (+) ± 30 tahun dengan rata-rata 1 bungkus/hari.Riwayat DM,
Hiperkolesterol, dan sakit jantung disangkal. Riwayat trauma (-), Riwayat
demam (-), Riwayat stroke sebelumnya (-).
GENITALIA
Toucher : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
PERANGSANGAN MENINGEAL
Kaku Kuduk : -
Tanda Kernig :-
Tanda Brudzinski I : -
Tanda Brudzinski II : -
PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Muntah Proyektil : +
Sakit Kepala: +
Kejang : -
Modul Kesadaran: Stroke Hemoragik dengan Penurunan Kesadaran
6
Status Neurologis (Pemeriksaan Saraf Kranial)
SISTEM OTONOM
• Miksi : Terpasang kateter
• Defekasi : Normal
• Ereksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
9
Modul Kesadaran: Stroke Hemoragik dengan Penurunan Kesadaran
Penjajakan Diagnostik
- Cek Laboratorium (Darah Rutin, KGD, Elektrolit,
AGDA, RFT)
- Elektrokardiografi
- Foto Thorax
- Head CT Scan
21
Struktur Otak yang Berperan dalam Kesadaran
22
Estiasari, R. 2018. Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis – Umum. Kolegium Neurologi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
Lesi
Lesi Struktural
Struktural yang
yang Menyebabkan
Menyebabkan Penurunan
Penurunan Kesadaran.
Kesadaran. (a)(a) Lesi
Lesi di
di
Batang
Batang Otak
Otak yang
yang Mengenai
Mengenai ARAS.
ARAS. (b)
(b) Lesi
Lesi Difus
Difus di
di Otak.
Otak. (c)
(c) Lesi
Lesi Desak
Desak
Ruang
Ruang didi Supratentorial
Supratentorial yang
yang Mengenai
Mengenai ARAS
ARAS dan
dan Jaras
Jaras Talamokortikal.(d)
Talamokortikal.(d)
Lesi
Lesi Desak
Desak Ruang
Ruang di
di lnfratentorial
lnfratentorial yang
yang Mengenai
Mengenai ARAS
ARAS
23
Estiasari, R. 2018. Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis – Umum. Kolegium Neurologi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.
PATOFISIOLOGI STROKE HEMORAGIK
Perdarahan Intraserebral
Pecahnya pembuluh darah
otak karena tekanan darah yang
tinggi
Perdarahan Subaraknoid
Pecahnya aneurisma atau
malformasi pembuluh darah
24
TANDA DAN GEJALA STROKE HEMORAGIK
Muntah
Kejang
Nyeri Kepala
Penurunan Kesadaran
Kaku Kuduk
25
PASIEN
PASIEN PENURUNAN
PENURUNAN KESADARAN
KESADARAN
(Tidak
(Tidak ada
ada respon
respon serebral
serebral terhadap
terhadap
ransang
ransang nyeri)
nyeri)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN NEUROLOGIK
NEUROLOGIK
-- Respon
Respon Abnormal
Abnormal terhadap
terhadap stimuli
stimuli
-- Pola
Pola respirasi
respirasi abnormal
abnormal
-- Respon
Respon pupil
pupil abnormal
abnormal
-- Pergerakan
Pergerakan bola
bola mata
mata abnormal
abnormal
Pemeriksaaan
Pemeriksaaan Penunjang
Penunjang
-- Laboratorium
Laboratorium
-- Radiologik
Radiologik
-- Neuroimaging
Neuroimaging
-- Elektromedik
Elektromedik
ASESMEN ETIOLOGI
Supratentorial
Supratentorial Infratentorial
Infratentorial Eksogen
Eksogen Endogen
Endogen
-- Trauma
Trauma Intoksikasi
Intoksikasi -- Gangguan
Gangguan
-- Perdarahan
Perdarahan intracranial
intracranial -- Obat
Obat endokrin
endokrin
-- Stroke
Stroke iskemik
iskemik -- NAPZA
NAPZA -- Abnormalitas
Abnormalitas
-- Abnormalitas
Abnormalitas mikrovaskular
mikrovaskular difus
difus -- Insektisida
Insektisida metabolic
metabolic
-- Tumor
Tumor -- Infeksi
Infeksi
-- Penyakit
Penyakit lain
lain (Central
(Central pontin
pontin -- Defisiensi
Defisiensi
myelinosis
myelinosis -- Hipotermia
Hipotermia
-- Psikogenik
Psikogenik
27
Kolegium Neurologi Indonesia – Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2008. Modul Penurunan Kesadaran
DERAJAT KESADARAN
28
29
POLA PERNAFASAN ABNORMAL PADA PENURUNAN KESADARAN 30
Pemeriksaan Saraf Kranial
Pada Penurunan Kesadaran
N. II dan N. III
31
Modul Kesadaran: Stroke Hemoragik dengan Penurunan Kesadaran
Gaze dan gerakan Ekstraokular
32
N. III, IV, dan VI
33
Refleks okulovestibular
• Aferen N.VIII
• Eferen N.III, N, VI
• Prinsip
• Elevasi 30
• air dingin & hangat
• Interval 1-5 menit
34
Refleks ancaman
• Aferen: N.II
• Eferen : N.VII
Funduskopi
35
• Refleks kornea • Refleks batuk
• Aferen dan eferen N X
• Aferen N V
• Eferen N VII
• Refleks muntah
• Aferen N IX
• Eferen N X
36
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM:
• Darah
• LCS
ALAT:
• Oftalmoskop (Funduskopi)
• EEG (Atas indikasi)
• CT Scan / MRI
• Arteriografi
37
Siriraj Hospital Score
= (2.5 x kesadaran) + (2 x muntah) + ( 2 x sakit kepala) + (0.1 x
tekanan darah diastolik) – (3 x atheroma) – 12.
› Kesadaran: Sadar = 0; mengantuk, stupor = 1; semikoma, koma = 2
› Muntah: tidak = 0 ; ya = 1
› Sakit kepala dalam 2 jam: tidak = 0 ; ya = 1
› Tanda-tanda ateroma: tidak ada = 0 ; 1 atau lebih tanda ateroma = 1
Pembacaan:
Skor > 1 : Perdarahan otak
< -1: Infark otak
Sensivitas
Untuk perdarahan : 89.3%.
Untuk infark : 93.2%. 38
Ketepatan diagnostic : 90.3%.
PENATALAKSANAAN STROKE HEMORAGIK
39
PENATALAKSANAAN STROKE HEMORAGIK
PERDARAHAN SUBARAKNOID (SAH)
Hunt & Hess Grading of Sub-Arachnoid Hemorrhage
Prognosis
• Tergantung pada
• Tingkat keparahan stroke
• Lokasi perdarahan
• Ukuran dari perdarahan.
41