Anda di halaman 1dari 141

LATIHAN SARAF 1

1. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ibu ke IGD rumah sakit dengan keluhan kejang saat di rumah. Anak
mengalami demam 1 hari yang lalu disertai nyeri menelan. Menurut ibu, saat kejang mata melihat ke atas dan kedua tangan
dan kaki anak kaku. Ini merupakan kejang yang pertama. Saat tiba di Igd anak kejang kembali selama 5 menit dan berhenti
setelah diberi obat per rektal. Saat dilakukan pemeriksaan diperoleh frekuensi nadi 110x/menit, frek nafas 30x/I dan suhu 39.5°
C. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien diatas?

Complex febrile seizure

Absans

Ensefalitis

Meningitis

Simpleks febrile seizure 

2. Seorang anak berusia 10 bulan dibawa oleh orangtuanya ke IGD rumah sakit karena kejang beberapa menit yang lalu. Dari
keterangan orang tua diketahui kejang berlangsung kurang dari lima menit di seluruh tubuh dengan mata melihat ke atas.
Kejang berhenti sendiri dan anak sadar setelah kejang. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan suhu 39°C dan anak batuk. Ini
merupakan kejang yang pertama kali. Apakah diagnosis yang tepat pada anak tersebut?

Ensefalitis

Kejang demam simpleks

Kejang demam kompleks

Cerebral palsy

Meningitis

3. Seorang ibu di poliklinik umum rumah sakit, sedang mendapat penjelasan dari dokter yang menangani anaknya. Menurut
dokter, anak saat ini mengalami kejang demam dan telah mendapat pengobatan yang sesuai. Namun, kondisi ini bisa berulang
bila anak mengalami demam tinggi kembali. Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh orang tua saat anak mengalami
kejang saat berada dirumah?

Berikan diazepam rektal saat kejang telah berhenti

Saat anak kejang, masukkan sendok diantara kedua gigi agar gigi tidak patah

Bila anak tidak sadar, posisikan dalam kondisi terlentang

Segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit bila suhu diatas 37,5° C

Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit

4. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa Ibunya ke UGD dengan keluhan kejang seluruh tubuh sejak 15 menit yang
lalu. Lama kejang sekitar 2-3 mnt. Keluhan disertai demam dan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Tidak ada riwayat kejang
sebelumnya. Pada pemeriksaan klinis ditemukan denyut nadi 110x/mnt, suhu 39,5 0C, frekuensi napas 24x/menit. dari
pemeriksaan neurologi tidak ditemukan tanda meningeal, refleks fisiologis normal, refleks patologis negatif. Apakah tatalaksana
yang paling tepat ketika di UGD?
Diazepam i.v 0,3-0,5 mg/KgBB

Diazepam supositoria 10 mg

Diazepam supositoria 5 mg

Diazepam oral 0,3mg/kgBB

Fenitoin i.v 10-20mg/KgBB

5. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri kepala berdenyut di sebelah kiri. Hal ini sudah
dialami pasien sejak enam bulan terakhir. Serangan nyeri kepala berulang lebih dari 15 hari per bulan dan durasi 4-72 jam
setiap kali serangan. Keluhan nyeri kepala sedang-berat hingga mengganggu pekerjaan sehari-hari. Keluhan terkadang disertai
mual, muntah dan fotofobia. Pada pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan normal, dan tidak didapatkan defisit neurologis.
Apakah tatalaksana farmakologis yang tepat untuk kasus diatas?

Flunarizin

Acetaminophen

Sumatriptan

Asam valproat

Clobazam

6. Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri kepala sejak 6 bulan ini dengan frekuensi
15x/bulan. nyeri terasa seperti kepala terikat. Keluhan ini disertai dengan mual, muntah. Nyeri kepala meningkat saat pasien
dalam kondisi tertekan. Apakah terapi profilaksis yang tepat pada kasus diatas?

Zomiltriptan

ibuprofen

amitriptilin

Alprazolam

Asam Valproat

7. Seorang anak usia 2 tahun dibawa ke IGD rumah sakit karena kejang beberapa menit yang lalu. Dari keterangan orang tua
diketahui kejang berlangsung kurang dari lima menit di seluruh tubuh dengan mata melihat ke atas. Kejang berhenti sendiri
dan anak sadar setelah kejang. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan suhu 39°C dan anak batuk. Ini merupakan kejang yang
ketiga kalinya dalam tahun ini. Sebelumnya anak belum pernah mendapatkan obat rutin. Menurut dokter yang merawat, saat
ini anak akan diberikan obat rutin untuk mencegah terjadinya kejang berulang. Apakah obat yang diberikan untuk anak
tersebut?

Diazepam rectal

Karbamazepin
Fenitoin

Diazepam oral

Asam Valproat

8. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun di bawa ke poliklinik umum oleh orang tuanya dengan keluhan anak sering mual dan
sulit makan. Menurut ibu, anak dalam satu tahun ini mengkonsumsi obat kejang dari dokter. Pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal, namun hasil pemeriksaan laboratorium darah diperoleh peningkatan SGOT dan SGPT 2,5x nilai normal. Dokter
mengatakan kemungkinan ini efek dari obat yang dikonsumsi anak. Apakah obat yang dimaksud?

Diazepam

Fenobarbital

Asam Valproat

Fenitoin

Karbamazepin

9. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala yang terasa berdenyut di sebelah kanan. Hal ini
sudah dialami pasien sejak 1 bulan terakhir. Nyeri dirasakan sedang-berat sehingga tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari
di rumah. Frekuensi lebih kurang 2 kali dalam seminggu, dan memberat dengan aktifitas. Nyeri kepala disertai mual dan
muntah. Sesaat sebelum serangan muncul, pasien mengaku melihat adanya kilatan cahaya. Apakah diagnosis yang tepat untuk
kasus diatas?

Tension Type Headache

Cluster Headache

Hemikrania paroxysma

Migrain tanpa aura

Migrain dengan aura

10. Seorang perempuan, 35 tahun, datang dibawa ke IGD RS karena kakinta tertusuk pecahan kaca saat bekerja di sawah 1 jam
yang lalu. Pecahan kaca dilekpaskan dan didapati luka selesbar 1x3x1.5cm, sekitar luka kotor terdapat tanah. Dari anamnesa,
pasien pernah diimunisasi lengkap saat kecil, terakhir saat SD pernah disuntik. Perawat melakukan rawat luka pada pasien.
Apakah tindakan yang dilakukan selanjutnya ?

Tidak perlu pemberian TT maupun HTIG

Diberikan TT dan HTIG

Diberikan TT

Diberikan TT, HTIG dan antibiotik

Diberikan HTIG 
LATIHAN SARAF 2 
1. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan nyeri kepala berulang sejak 4 bulan yang lalu.
Nyeri kepala dirasakan seperti terikat. Dalam 1 bulan, pasien mengalami sakit kepala 15-18 kali. Pasien masih dapat bekerja
sehari-hari sebagai pramusaji di sebuah restoran. Pemeriksaan tanda vital didapati dalam batas normal. Apakah diagnosis yang
paling mungkin pada kasus ini?

Probable tension-type headache episodic

Tension-type headache episodic frequent

Tension-type headache episodic infrequent

Probable tension-type headache kronik

Tension-type headache kronik

2. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada pipi kanan yang dirasakan tiba-tiba. Nyeri
dirasakan tertusuk-tusuk seperti tersengat listrik, serangan nyeri dirasakan sering setiap harinya dan dirasakan sejak 4 hari
yang lalu. Nyeri juga timbul pada saat pasien berbicara dan makan. Apakah terapi yang paling tepat untuk kasus di atas?

Deksametasone

cianocobalamine

Carbamazepin

Ergotamin

Diazepam

3. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan nyeri kepala berulang sejak 4 bulan yang lalu.
Nyeri kepala dirasakan seperti terikat. Dalam 1 bulan, pasien mengalami sakit kepala 15-18 kali. Pasien masih dapat bekerja
sehari-hari sebagai pramusaji di sebuah restoran. Pemeriksaan tanda vital didapati dalam batas normal. Apakah terapi yang
paling sesuai pada kasus di atas?

Terapi preventif

Terapi farmakologis

Terapi farmakologis dan non farmakologis

Terapi non farmakologis

Terapi farmakologis, non farmakologis, dan terapi preventif

4. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala. Hal ini sudah dialami pasien sejak 1
minggu yang lalu. Nyeri kepala sudah lama dirasakan pasien sejak 3 tahun yang lalu. Nyeri dirasakan hampir setiap hari. Setiap
serangan nyeri kepala muncul, pasien merasakan ada beban berat di seluruh kepala dan juga rasa berat di tengkuk. Pasien
sudah merasa putus asa dan cemas dengan kondisi penyakitnya. Terlebih lagi karena pasien ada riwayat cedera kepala ringan 1
tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital diperoleh dalam batas normal. Pasien meminta kepada dokter puskesmas untuk
merujuk ke RS tipe C supaya mendapatkan pemeriksaan CT scan kepala. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?

Nyeri kepala klaster

Nyeri kepala tegang otot kronis

Nyeri kepala yang berhubungan dengan cedera kepala

Migrain tanpa aura

Nyeri kepala yang berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranial

5. Seorang perempuan berusia 45 tahun berobat ke Poliklinik RS dengan keluhan sakit kepala berulang, terasa berat di seluruh
kepala, tengkuk terasa tegang sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan bertambah berat jika kelelahan, kurang tidur, stres, dan
keluhan berkurang jika beristirahat. Riwayat trauma kepala disangkal. Pemeriksaan tanda vital diperoleh dalam batas normal.
Status neurologis diperoleh Nn. Cranialis dalam batas normal, kekuatan otot, dan refleks fisiologis dalam batas normal. Apakah
diagnosis pada pasien tersebut?

Migrain with aura

Hemikranial paroksismal

Migrain without aura

Tension Type Headache

Cluster Type Headcahe

6. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mulut mencong ke kiri sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan lain yang dirasakan pasien mata kanan sulit menutup dan kerut dahi kanan hilang. Keluhan kelemahan anggota gerak
tidak ada. Dokter menyatakan pasien mengalami gangguan pada saraf wajah disertai dengan adanya hiperakusis. Penyakit ini
dibedakan berdasarkan grading tingkat keparahan untuk menentukan tatalaksana penyakit. Apakah sistem grading yang
paling tepat digunakan?

Hunt and Hess

House and Brackmann

Mc Donald

Pattel Joag

Hoen and Yard

7. Seorang perempuan berusia 24 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 hari lalu. Menurut pasien
kepalanya terasa “kencang”, di sekeliling kepala, intensitas ringan-sedang, tanpa disertai mual muntah. Fotofobia atau fonobia
tidak ada. Keluhan hidung berair, mata merah, ataupun separuh wajah bengkak tidak ada. Nyeri kepala ini sudah beberapa
kali dialaminya. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Trigeminal neuralgia

Tension-type headache
Common migraine

Cluster headache

Classic migraine

8. Seorang laki-laki umur 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 4 hari yang lalu. Nyeri kepala
dirasakan hampir setiap hari seperti terikat tanpa disertai mual dan muntah. Pasien seorang staf keuangan di sebuah
perusahaan ternama. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Pasien mengeluh akhir-akhir ini banyak tekanan
pekerjaan di kantor. Apakah terapi yang tepat untuk pasien ini ?

Amitriplin

Natrium diklofenak

Sumatriptan

Tramadol

Asam mefenamat

9. Seorang wanita, umur 34 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala berulang, dimana nyeri dirasakan di kedua sisi kepala,
nyeri dirasakan seperti mengikat, pasien tidak mengalami mual dan muntah dan masih dapat bekerja. Tidak dijumpai defisit
neurologis lainnya. Apakah terapi medikamentosa yang efektif pada kasus di atas?

Ibuprofen 400 mg

Ergotamin10 mg

Paracetamol 250 mg

Kafein 200 mg

Sumatriptan 200 mg

10. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mulut mencong ke kiri sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai mata kanan sulit menutup dan kerut dahi kanan hilang. Keluhan kelemahan anggota gerak disangkal. Dokter
menyatakan pasien mengalami gangguan pada saraf wajah disertai dengan adanya hiperakusis. Dimanakah letak lesi penyebab
yang paling mungkin ?

Muskulus stapedius

Ganglion genikulatum

Kanalis fasialis

Foramen stilomastoideus

Korda timpani
LATIHAN SARAF 3
1. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dibawa ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan sejak 2 jam yang lalu saat bangun
dari tidur. Pasien mengeluh ruangan terasa berputar disertai mual dan muntah. Keluhan tersebut terasa berkurang setelah
duduk beberapa saat. Tidak ada keluhan gangguan pendengaran dan nyeri kepala. Berdasarkan alloanamnesis diketahui pasien
mengalami kecelakaan lalu lintas seminggu yang lalu. Saat itu kepalanya terbentur dan memar, tidak ada gangguan kesadaran.
Pada pemeriksaan klinis dan fisik diperoleh dalam batas normal. Apakah pemeriksaan penunjang yang paling mungkin pada
kasus ?

Stepping test

Dix hallpike maneuver

Tes romberg

Tes disdiadokinesis

Tes romberg dipertajam

2. Seorang perempuan,berusia 26 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan mual, muntah, keringat dingin serta berdebar-debar. Keluhan diperberat saat pasien menoleh ke kanan. Hasil
pemeriksaan vital sign dalam batas normal. Apakah pemeriksaan fisik yang tepat untuk menunjang diagnosis pasien di atas?

Romberg test

Weber test

Swabach test

Dix-Hallpike test

Rinne test

3. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan pusing berputar, terjadi tiba-tiba dan sangat
hebat, saat ia memutar badannya ke kanan ketika berbaring. Menurutnya pusing tersebut berlangsung < 30 detik. Keluhan ini
dirasakan tiap malam sejak 1 bulan terakhir. Kadang ia juga merasakan pusing di siang apabila ia menunduk atau
menengadahkan kepalanya. Tidak ada tinitus atau gangguan pendengaran. Riwayat trauma kepala juga tidak ada. Apakah
pemeriksaan neurologis yang paling tepat?

Tes Dix hallpike

Tes Lhermite

Tes lateralisasi

Tes Babinski

Tes spurling
4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pusing rasa berputar. Hal ini sudah dialami pasien
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan ini terasa hilang timbul, muncul mendadak saat pasien bangkit dari tidur dengan durasi lebih
kurang 30 detik. Keluhan disertai dengan rasa mual dan muntah. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan defisit fokal neurologis namun setelah dilakukan Dix-Hallpike test didapatkan
nystagmus. Pada pemeriksaan Romberg test positif. Apakah tatalaksana simptomatis yang tepat untuk kasus diatas?

Neuroprotektan

Benzodiazepin

Steroid

Antihistamin

Roboransi

5. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan pusing berputar. Keluhan terjadi tiba-tiba dan
sangat hebat, saat ia memutar badannya ke kanan ketika berbaring. Keluhan berlangsung kurang dari 30 detik. Keluhan
dirasakan tiap malam sejak 1 bulan terakhir. Kadang ia juga merasakan pusing di siang hari apabila ia menunduk atau
menengadahkan kepalanya. Tidak ada tinitus atau gangguan pendengaran. Riwayat trauma kepala juga tidak ada. Pemeriksaan
tanda vital diperoleh dalam batas normal. Apakah pemeriksaan neurologis yang relevan untuk menegakkan diagnosis pada
pasien?

Tes Dix hallpike

Tes spurling

Tes Epley

Tes Babinski

Tes Lhermitte

6. Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar ke poliklinik dengan keluhan pusing rasa berputar. Hal ini sudah dialami pasien
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan muncul mendadak saat bangun tidur, sehingga pasien harus berbaring dengan mata tertutup
dan posisi miring ke kanan. Tidak ada telinga berdenging. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam batas normal. Pada
emeriksaan fisik neurologis ditemukan Romberg test positif ke kiri tetapi tidak ditemukan defisit neurologis dan pendengaran
normal. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?

Meniere Disease

Benign Paroxysmal Positional Vertigo

Neuritis Vestibularis

Motion Sickness

Labirinitis

7. Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ke praktik dokter umum dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan hilang timbul dengan durasi kurang dari 1 menit, muncul mendadak, terutama pada saat perubahan posisi kepala
bangkit dari tidur. Keluhan disertai rasa mual dan keringat dingin. Tidak dijumpai riwayat trauma dan penggunaan obat.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan neurologis dijumpai bangkitan vertigo (+), mual (+) dan
nistagmus horisontal ke kiri (+). Apakah pemeriksaan klinis yang dapat membangkitkan munculnya vertigo dan nistagmus
pada kasus ini?

Romberg test

Tandem gait test

Past pointing test

Fukuda test

Dix-Hallpike tes

8. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke puskesmas karena mulut sebelah kanan mencong sejak 1 hari yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan tidak dapat merasakan makanan dan sulit untuk menutup mata kanan serta tidak bisa mengkerutkan dahi
kanan. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes. Keluhan ini dirasakan untuk pertama kali. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus di atas?

Neuralgia trigeminal

Neuritis Perifer

Bells palsy

Transient Ischemic Attack

Neuropati

LATIHAN PSIKIATRI
 1. Seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa anaknya ke poliklinik dengan keluhan nyeri di dada, badan terasa pegal dan
nyeri di ulu hati. Keluhan ini dirasakan sejak 6 bulan yang lalu semenjak suaminya meninggal dunia. Pasien sudah beberapa
kali datang ke beberapa dokter dan melakukan beberapa pemeriksaan. Dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan fisik
tidak didapatkan adanya kelainan. Apakah jenis psikofarmaka yang paling tepat untuk pasien ini?

Sertraline 50 mg

Clobazam 20 mg

Fluoxetin 50 mg

Alprazolam 0,5 mg

Risperidon 2 mg
2. Seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa ke rumah sakit dengan keluhan lengan kanan lumpuh sejak 1 bulan yang lalu.
Keluarga mengkhawatirkan pasien terkena stroke. Menurut keluarga, sebelumnya pasien mengetahui bahwa anak perempuan
tunggalnya menggunakan narkoba, sehingga pasien tampak sangat kecewa dan marah. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan
defisit neurologis. Apakah tatalaksana nonfarmakologis yang paling tepat?

Hipnotheraphy

Cognitif Behaviour Therapy

Ventilasi

Kognitif Theraphy

Family therapy

3. Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke poliklinik umum RS dengan keluhan nyeri puggung sejak 6 minggu yang
lalu. Dua bulan yang lalu, pasien juga datang ke dokter dengan keluhan nyeri sendi dan sakit kepala hebat, hal ini dikeluhkan
pasien sejak 1 tahun yang lalu. Pasien sudah pindah ke beberapa dokter tetapi hasil pemeriksaan dalam batas normal. Apakah
diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut?

Gangguan konversi

Paranoid

Gangguan somatisasi

Gangguan afektif

Hipokondriasis

4. Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa oleh suaminya ke puskesmas dengan keluhan nyeri dada di sebelah kiri, perut
sakit, kaki dan kepala terasa nyeri serta jantung yang terasa berdebar cepat. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 6 bulan
terakhir semenjak pandemik covid-19. Pada pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan dalam kondisi normal. Pasien
diketahui sangat sering mengkonsumsi kopi dan jarang berolahraga. Sehari-hari pasien sangat aktif bekerja. Didapatkan
riwayat keluarga (ayah pasien) dengan keluhan yang sama. Apakah etiologi yang tepat pada kasus ini?

Faktor genetik

Faktor penyakit

Faktor makanan (konsumsi kopi berlebihan)

Faktor kelelahan fisik

Faktor idiopatik

5. Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD rumah sakit dengan keluhan mengalami kebutaan
mendadak setelah melihat peristiwa yang tidak diinginkan sejak tiga jam yang lalu. Pada pemeriksaan pada mata dan saraf
tidak didapatkan adanya kelainan. Apakah diagnosis yang paling mungkin ?

Gangguan Somatisasi
Fobia Spesifik

Hipokondriasis

Gangguan Konversi

Gangguan Dismorfik Tubuh

6. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan gatal pada kelamin sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai
nyeri punggung, terasa kebas pada ekstremitas dan nyeri perut. Pasien mengeluh sangat terganggu dengan semua penyakitnya
ini. Keluhan dirasakan hilang timbul dalam satu tahun ini. Setelah diperiksa oleh dokter hasil menunjukkan dalam batas
normal. Pasien bercerita dengan sangat detail mengenai semua keluhannya dengan beberapa keterangan keluhan yang terkesan
dibesar-besarkan. Apakah diagnosis yang paling mungkin ?

Somatisasi

Body dysmorphic disorder

Gangguan cemas menyeluruh

Gangguan konversi

Hipokondriasis

7. Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas sejak 2 minggu terakhir. Pasien 1 hari
sebelumnya sudah datang ke IGD rumah sakit karena rasa sesak yang tidak tertahankan, namun dari hasil pemeriksaan fisik
dan foto roentgen paru didapatkan normal. Pasien juga sudah beberapakali datang berobat ke dokter namun merasa tidak puas
dengan hasil yang disampaikan dokter bahwa kondisi kesehatanya baik. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini?

Gangguan somatisasi

Gangguan cemas

Gangguan hipokondriasis

Gangguan penyesuaian

Gangguan waham menetap

8. Seorang wanita berusia 24 tahun dibawa oleh temannya ke puskesmas dengan keluhan nyeri di dada sebelah kirinya. Pasien
mengeluhkan jantungnya berdebar cepat. Dari pemeriksaan dokter tidak didapatkan adanya kelainan. Pasien sebelumnya juga
sudah beberapa kali datang ke beberapa dokter yang lain, namun selalu didapatkan kondisi pasien normal. Apakah diagnosis
yang paling tepat untuk kasus ini?

Somatisasi

Hipokondriasis

Gangguan Depresi

Gangguan Panik
Gangguan Cemas

9. Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan seluruh badan terasa pegal yang dirasakan semakin
memberat dalam 2 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh kepala terasa pusing, mual dan tenggorokan sakit. Kondisi ini bermula
semenjak anak pertamanya terdiagnosis corona virus disease. Pasien sudah beberapa kali melakukan swab test dan
pemeriksaan lainnya, namun dokter mengatakan bahwa kondisi fisiknya baik. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus
tersebut?

Gangguan somatisasi

Gangguan waham menetap

Gangguan cemas

Gangguan penyesuaian

Gangguan depresi

LATIHAN INTEGUMEN
1. Seorang anak laki-laki berusia 19 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan plenting-plenting kemerahan di badan sejak 3
hari yang lalu. Keluhan disertai demam dan gatal. Awalnya timbul bentol-bentol kemerahan pada daerah dada yang kemudian
menyebar ke leher, wajah, punggung, perut, dan lengan. Bentol-bentol merah kemudian berubah menjadi plenting dan berisi
cairan jernih. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi
pernapasan 22x/menit, suhu 37,9°C. Status lokalis didapatkan efloresensi versikel diskret, generalisata, dengan dasar
kemerahan. Apakah tindakan pencegahan yang paling tepat?

Pemakaian masker N95 saat berhubungan dengan pasien

Memperbanyak konsumsi buah dan sayur

Mengonsumsi suplemen dalam meningkatkan sistem imun

Pemberian Varicella Zooster Immunoglobulin

Minum air putih minimal 2 liter per hari

2. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih pada kulit sejak 2 minggu yang lalu.
Pasien adalah petugas kebersihan di Rumah Sakit. Awalnya keluhan berupa bercak kemerahan kecil di lengan kanan bawah
yang semakin membesar dan menyebar ke lengan atas, dada dan perut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan 4 plakat dengan tepi
meninggi , batas tegas, anestesi (+) pada bercak dan terdapat pembesaran serta nyeri tekan n.ulnaris sinistra. Apakah terapi
farmakologis untuk kasus tersebut?

Rifampisin 600 mg dan klofazimin 300 mg hari pertama tiap bulan serta dapson 100 mg tiap hari selama 6-9 bulan

Rifampisin 600 mg, klofazimin 300 mg dan dapson 100 mg hari pertama tiap bulan serta dapson 100 mg dan klofazimin 50 mg tiap
hari selama 12-18 bulan

Rifampisin 600 mg hari pertama tiap bulan dan dapson 100 mg tiap hari selama 12-18 bulan

Rifampisin 600 mg dan klofazimin 300 mg hari pertama tiap bulan serta dapson 100 mg tiap hari selama 12-18 bulan
Rifampisin 600 mg hari pertama tiap bulan dan dapson 100 mg tiap hari selama 6-9 bulan.

3. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan terdapat bintil-bintil berisi cairan disertai nyeri
pada perut dan pinggang sebelah kanan sejak 4 hari yang lalu. Riwayat demam, sakit kepala dan nyeri persendian 2 hari
sebelumnya. Riwayat dalam keluarga menderita penyakit yang sama disangkal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan effloresensi
berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritema. Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat?

Pemeriksaan sediaan langsung

Test Auspitz

Biopsy

Tranzck test

Pemeriksaan gram

4. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih pada kulit sejak 2 minggu yang lalu.
Pasien adalah petugas kebersihan di Rumah Sakit. Awalnya keluhan berupa bercak kemerahan kecil di lengan kanan bawah
yang semakin membesar dan menyebar ke lengan atas, dada dan perut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan 4 plakat dengan tepi
meninggi , batas tegas, anestesi (+) pada bercak dan terdapat pembesaran serta nyeri tekan n.ulnaris sinistra. Apakah diagnosis
kasus di atas?

Lepra tipemultibasiler

Ptiriasis alba

Lepra tipe pausibasiler

Ptiriasis versicolor

Vitiligo

5. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama kulit tangan kanan merah dan melepuh
sejak 2 hari yang lalu. Keluhan awalnya berupa bercak yang kemudian menjadi lepuh dan disertai rasa perih dan panas. Pasien
bekerja sebagai cleaning service sejak 1 minggu yang lalu, tidak pernah menggunakan sarung tangan saat bekerja. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan Dermatologis pada regio dorsum manus dextra didapatkan makula eritema
multipel yang berbatas tegas, pada permukaan terdapat vesikel multipel tampak berkonfluen membentuk bula dengan dinding
kendor berisi dan cairan serous. Apakah etiologi pada kasus tersebut?

Faktor genetic

Suhu dan kelembaban lingkungan

Respon imunologis

Trauma bahan kimia

Trauma fisik

6. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama kulit tangan kanan merah dan melepuh
sejak 2 hari yang lalu. Keluhan awalnya berupa bercak yang kemudian menjadi lepuh dan disertai rasa perih dan panas. Pasien
bekerja sebagai cleaning service sejak 1 minggu yang lalu, tidak pernah menggunakan sarung tangan saat bekerja. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan Dermatologis pada regio dorsum manus dextra didapatkan makula eritema
multipel yang berbatas tegas, pada permukaan terdapat vesikel multipel tampak berkonfluen membentuk bula dengan dinding
kendor berisi dan cairan serous. Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut?

Polymerase chain reaction

Burrow ink test

Patch Test

Acetowhite test

Diascopy test

7. Seorang anak laki-laki berusia 9 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan terdapat kemerahan pada lipatan paha
hingga bokong sejak 5 hari lalu. Keluhan tanpa disertai demam, rewel ataupun lemas. Anak tetap aktif bermain dan sehari-hari
menggunakan popok. Pada pemeriksaan fisis didapatkan makula eritematosa beserta papul berbatas tidak terlalu tegas pada
area lipatan paha hingga bokong dan lipatan bokong. Apakah diagnosis yang tepat ?

Dermatitis napkin

Dermatitis seboroik

Tinea corporis

Dermatitis intertriginosa

Candidiasis intertrigino

8. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. keluhan
disertai dengan muncul bintil-bintil berair di daerah perut, gatal dan nyeri. Riwayat cacar air sejak 2 tahun yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 110 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu
tubuh 37,8oC. Pemeriksaan fisik didapatkan vesikel berkelompok dengan dasar kulit eritematous dan edema. Apakah diagnosis
yang mungkin?

Varicella

Herpes Zoster

Moluskum Kontangiosum

Variola

Impetigo bulosa

9. Seorang anak perempuan berusia 11 bulan, dibawa ibunya ke PKM dengan keluhan terlihat sering menggaruk area pinggang
hingga pahanya. Keluhan tanpa disertai demam. Sehari-hari anak menggunakan popok. Pemeriksaan fisik ditemukan makula
eritematous berbatas agak tegas sepanjang pinggang hingga lipatan paha dengan papul, erosi dan maserasi ringan. Pada
pemeriksaan KOH, tidak ditemukan adanya gambaran spaghetti and meatball. Apakah terapi nonmedikamentosa yang tepat
pada kasus diatas?

Rutin mengganti popok setiap 6-8 jam dan bersihkan area popok dengan cairan antiseptik setiap kali selesai buang air besar
Rutin mengganti popok setiap 3-4 jam dan bersihkan area popok dengan air setiap selesai buang air besar

Rutin mengganti popok setiap 6-8 jam dan bersihkan area popok dengan air dalam minyak setiap selesai buang air besar

Rutin mengganti popok setiap 3-4 jam dan bersihkan area popok dengan cairan antiseptik setiap selesai buang air besar

Rutin mengganti popok setiap 3-4 jam dan oleskan krim antibiotik setiap mengganti popok

10. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan terdapat bintil-bintil berisi cairan disertai
nyeri pada perut sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu didahului dengan demam, sakit kepala dan nyeri persendian. Dua hari
kemudian muncul bintil bintil kemerahan dan sebagian berisi cairan dengan dasar eritema, tetapi besoknya bintil bintil ini
langsung pecah dan mengalami penyembuhan. Hal ini baru pertama kali dirasakan dan belum pernah diobati. Riwayat dalam
keluarga menderita penyakit yang sama disangkal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan, vesikel berkelompok diatas kulit eritema
hanya dibagian perut, sebagian sudah mengalami resolusi. Apakah diagnosis yang paling tepat?

Herpes zoster varian abortif

Herpes zoster oftalmicus

Herpes zoster abdominalis

Herpes zoster varian segmental

Herpes zoster aberans

LATIHAN 1 OBGYN
 1. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan yang berbau busuk sejak 5 bulan yang
lalu. Keluhan disertai gatal pada vagina. Pemeriksaan inspekulo ditemukan keputihan yang banyak, agak kental, warna kuning
kehijauan. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Vaginitis bacterial

Servicitis gonore

Trikomoniasis

Kandidiasis vulvovaginalis

Servicitis non gonore

2. Seorang perempuan P1A0 berusia 28 tahun diantar oleh bidan ke unit gawat darurat RS dengan keluhan perdarahan dari
jalan lahir. Dari keterangan bidan, pasien melahirkan 1 jam yang lalu dengan berat lahir 4100 gram. Plasenta keluar 5 menit
setelah bayi lahir. Pada pemeriksaan tanda vital tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi pernafasan
22x/menit. Kontraksi uterus baik. Pemeriksaan status lokalis didapatkan robekan jalan lahir hingga sedalam otot perineum.
Apakah faktor risiko yang menyebabkan kondisi yang dialami pasien tersebut?

Partus spontan

Makrosomia
Primigravida

Kala 3 lama

Partus lama

3. Seorang perempuan berusia 27 tahun, G2P1A0, hamil 32 minggu datang ke puskesmas karena keluar cairan bening dari
vagina sejak 5 jam. Taksiran berat janin 2100 gram, kepala belum masuk pintu panggul, gerak janin (+). Apakah pemeriksaan
yang diperlukan?

Pemeriksaan digital

Pemeriksaan inspekulo steril

Pemeriksaan bimanual

Pemeriksaan gerak janin

Pemeriksaan fundus uteri


 
4. Seorang perempuan 25 tahun dirujuk ke UGD RS karena mengalami perdarahan setelah melahirkan anak pertama dengan
berat lahir 3500 gram 1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan robekan mukosa vagina hingga otot sekitar perineum.
Apakah otot yang mengalami kerusakan pada kasus?

M. bulbocavernosus, m. levator ani, m. sfingter ani interna

M. bulbocavernosus, m. bulbospongiosus, m. transversus perinei

M. levator ani, m. transversus perinei, m. sfingter ani eksterna

M. sfingter ani, m. bulbospongiosus, m. transversus perinei

M. bulbospongiosus, m. levator ani, m. sfingter ani eksterna

5. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke dokter dengan keluhan keputihan sejak 3 hari lalu. Keluhan dirasakan
semakin bertambah disertai bau yang tidak sedap terutama setelah berhubungan seksual. Pemeriksaan mukosa vagina
didapatkan sekret tipis, homogen, berwarna abu-abu. Pemeriksaan laboratorium pH 6, whiff test (+) dan mikroskopis seperti
pada gambar. Apa terapi yang tepat?

Kanamisin

Metronidazol

Nistatin

Penisilin Prokain
Fluconazole

6. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan sejak 1 minggu yang alu. Keputihan
disertai gatal minimal, berwarna kekuningan dan berbau amis. Hasil pemeriksaan fisik pada region vulva tampak discharge
putih keabuan, vagina tidak eritem. Hasil tes amin (+). Apakah terapi yang tepat diberikan?

Flukonazol 150 mg dosis tunggal

Metronidazol 2 g dosis tunggal

Azitromisin 1 g dosis tunggal

Cefiksim 400 mg dosis tunggal

Ceftriakson 250 mg dosis tunggal

7. Seorang perempuan 25 tahun dirujuk karena mengalami perdarahan setelah melahirkan anak pertama dengan berat lahir
3500 gram 1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan robekan mukosa vagina hingga otot sekitar perineum.
Bagaimanakah cara penjahitan pada kasus?

Interrupted

Continous locking

Horizontal mattras

Continous unlocking

Vertical mattras

8. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol. Seminggu yang lalu pasien telah mendapatkan
pengobatan untuk uretritis gonore. Pada saat ini keluhan mulai berkurang, akan tetapi pasien masih mengeluhkan discar uretra
yang masih sedikit muncul dengan konsistensi yang lebih jernih. Apakah tatalaksana farmakologi yang tepat?

Cefiksim 400mg single dose & azitromisin 1 gram single dose

Ceftriakson 250mg i.m. Single dose

Metronidazole 2 gram single dose

Cefiksim 1x400mg selama 5 hari

Ceftriakson 250 mg i.m. Selama 3 hari


 
9. Seorang perempuan P1A0 berusia 28 tahun diantar oleh bidan ke unit gawat darurat RS dengan keluhan perdarahan dari
jalan lahir. Dari keterangan bidan, pasien melahirkan 1 jam yang lalu dengan berat lahir 4100 gram. Plasenta keluar 5 menit
setelah bayi lahir. Pada pemeriksaan tanda vital tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi pernafasan
22x/menit. Kontraksi uterus baik. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan robekan jalan lahir hingga sedalam kulit dan otot
perineum. Apakah kemungkinan diagnosis penyebab perdarahan pada pasien tersebut?

Ruptur perineum derajat 1

Ruptur perineum derajat 4

Ruptur perineum derajat 2

Ruptur perineum derajat 3a

Ruptur perineum derajat 3b

10. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke puskesmas karena mengeluhkan keputihan yang terasa gatal terutama bila
udara sedang panas. Pasien adalah seorang janda, terakhir berhubungan seksual 10 tahun yang lalu. Pada anamnesis tidak
ditemukan riwayat minum obat-obatan sebelumnya. Vital sign dalam batas normal, tinggi badan 150cm dan berat badan 75kg.
Pemeriksaan status dermatologis dan laboratorium ditemukan gambaran seperti dibawah ini. Apakah faktor risiko yang dapat
menyebabkan keputihan pada pasien tersebut?

Obesitas

Pemakaian antibiotic jangka Panjang

Tidak pernah berhubungan seksual

Diabetes mellitus

Usia

LATIHAN 2 OBGYN
 1. Seorang perempuan berusia 17 tahun, G1 P0 A0 datang ke puskesmas karena terlambat haid selama 1 bulan. Bulan lalu ia
mengalami haid normal. Siklusnya 28 hari. Ia menderita mual dan juga memuntahkan semua yang ia makan setelah tiap makan
dalam 5 hari. Ia juga mengeluhkan keletihan, kehilangan berat badan dan pembesaran payudara yang membuatnya tak
nyaman. Pada pemeriksaan obstretis didapatkan tinggi fundus 2 jari di atas symphisys. Apakah kesimpulan hasil pemeriksaan
pada kasus?

Usia gestational adalah sekitar 10 minggu

Ukuran uterine cukup untuk usia gestational-nya

Ukuran uterus lebih kecil dari usia gestational

Ukuran Uterus lebih besar dari usia gestasi

Usia gestational adalah sekitar 12 minggu

2. Seorang perempuan 21 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan puting payudara tidak menonjol. Pasien merupakan
G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu. Pasien khawatir tidak bisa memberikan ASI eksklusif saat bayinya lahir. Hasil pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,80C. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan kedua puting susu tampak datar, puting dapat dikeluarkan dengan menekan areola
mammae, namun kembali masuk saat tekanan dilepas. Apakah edukasi yang dapat diberikan pada pasien tersebut?

penggunaan nipple shield saat menyusui bayi pertama kali

menarik-narik puting agar puting menonjol keluar

memberikan susu formula pada bayi

inisiasi menyusui dini

cara menyusui dengan benar


 
3. Seorang perempuan berusia 30 tahun, P0 A0, datang ke dokter praktik umum dengan membawa hasil pemeriksaan
laboratorium kemarin untuk mengecek apakah dirinya hamil atau tidak. Pasien mengaku sudah terlambat menstruasi selama 1
minggu. Hasil pemeriksaan tes saat ini adalah negatif. Apakah tidakan lanjutan yang paling tepat dilakukan?

Rujuk ke dokter kebidanan untuk pemeriksaan USG

Tidak ada, karena pasien tersebut tidak hamil

Tes harus diulangi lagi 1 minggu kemudian

Tes harus diulang karena alat yang digunakan yang dibeli bebas di apotik

Tes harus diulang karena tes tidak akurat dan tidak menggunakan urine pagi

4. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul mata bisul pada payudara kiri sejak 2
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri dan demam. Keluhan diawali dengan bengkak dan kemerahan pada payudara kiri sejak
satu minggu yang lalu. Pasien sedang menyusui anaknya yang berusia 1 bulan. Pasien kurang bisa menyusui anaknya karena
bekerja dan tidak memompa ASInya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit, suhu 38,2oC, pemeriksaan status lokalis regio mammae sinistra didapatkan kulit hiperemis paa
kuadran lateral, bengkak, puting susu teregang, kulit terabab hangat, nyeri tekan, fluktuasi. Apakah penyebab kasus yang
paling mungkin?

Staphylococcus

Chlamydia

Pseudomonas

Mycobacterium

Streptococcus
 
5. Seorang perempuan berusia 21 tahun diantar suaminya ke puskesmas dengan keluhan puting payudara kiri tidak menonjol.
Pasien sedang hamil 4 bulan. Suami pasien takut jika ASI tidak keluar karena kondisi puting payudara istrinya. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan puting susu tampak datar, puting dapat dikeluarkan dengan menekan areola mammae, namun
kembali masuk saat tekanan dilepas. Apakah edukasi tindakan yang tepat diberikan pada kasus?

Pemijatan puting susu secara teratur

Rencana rujuk ke spesialis

Pijat payudara secara teratur

Memakai Breast pump

Memakai Breast shield

6. Seorang perempuan berusia 29 tahun, G3P2A0, hamil 15 minggu datang ke puskesmas karena keluar darah dari jalan lahir
sejak 1 hari yang lalu. Pasien merasakan nyeri perut dan keluar gumpalan jaringan dari jalan lahir 1 jam yang lalu.
Pemeriksaan dalam vagina toucher didapatkan Ostium Uteri Eksternum tertutup. Uterus sebesar telur angsa. Pemeriksaan
penunjang Hb 10,6 gram/dL, tes kehamilan (+). Apakah tatalaksana yang tepat diberikan?

Dilakukan tindakan kuretase

Pemberian hormone estrogen

Pemberian hormone progesteron

. Pemberian tablet besi

Pemberian infus NaCl

7. Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke puskesmas puting payudara kiri tidak menonjol. Pasien sedang hamil 4
bulan. Suami pasien takut jika ASI tidak keluar karena kondisi puting payudara istrinya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
seperti pada gambar. Apakah edukasi yang paling tepat?

pijat payudara

pengurutan putting susu

memakai Breast shield

memakai Breast pump

rencana rujuk ke spesialis

8. Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan payudara kiri bengkak, memerah dan nyeri jika
ditekan. Pasien juga mengeluh putingnya lecet selama 5 hari ini setelah menyusui anaknya yang berusia 2 minggu. Keluhan juga
disertai demam dan badan menggigil sehari yang lalu. Pada pemeriksaan Tanda vita didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 80x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt, suhu 39 0 C. Pada pemeriksaan lokalis ditemukan mamae tegang dan bengkak.
Berdasarkan penyebab dan kondisinya, apakah jenis kelainan tersebut?

Mastitis supurativa

Mastitis lactational

Mastitis preductal

Mastitis periductal

Mastitis glandular

9. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul mata bisul pada payudara kiri sejak 2
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri dan demam. Keluhan diawali dengan bengkak dan kemerahan pada payudara kiri sejak
satu minggu yang lalu. Pasien sedang menyusui anaknya yang berusia 1 bulan. Pasien kurang bisa menyusui anaknya karena
bekerja dan tidak memompa ASInya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit, suhu 38,2oC, pemeriksaan status lokalis regio mammae sinistra didapatkan kulit hiperemis paa
kuadran lateral, bengkak, puting susu teregang, kulit terabab hangat, nyeri tekan, fluktuasi. Apakah diagnosis yang paling
mungkin?

Penyakit paget

Karsinoma payudara

Mastitis

Abses payudara

Kista Pyloides

10. Seorang perempuan 21 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan bayi rewel saat menyusu. Pasien melahirkan 2 hari yang
lalu, riwayat persalinan P1A0, bayi lahir normal sesuai umur, BB lahir bayi 2600gr, ASI sudah keluar dari payudara ibu. Pasien
takut tidak bisa memberikan ASI eksklusif. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut
nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,80C. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan kedua puting susu tampak
datar, puting dapat dikeluarkan dengan menekan areola mammae, namun kembali masuk saat tekanan dilepas. Apakah
diagnosis yang paling tepat pada kasus?

Inverted nipple grade II

Inverted nipple grade I

Inverted nipple grade V

Inverted nipple grade IV

Inverted nipple grade III

LATIHAN 1 RESPIRASI
 1. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesma dengan keluhan batuk lama sejak 4 minggu yang lalu. Keluhan
disertai demam, nafsu makan berkurang, dan berat badan turun. Pasien memiliki riwayat pengobatan tuberculosis 1 tahun
yang lalu dan minum OAT selama 25 hari. Pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas dasar vesikuler, suara nafas tambahan
ronki di kedua paru dan wheezing di paru kanan. Pemeriksaan sputum BTA I, II, dan II didapatkan hasil positif. Apakah
kategori pada kasus tersebut?

Kasus baru

Kasus putus obat

Kasus gagal pengobatan

Kasus kronik

Kasus relaps
  
2. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak putih sejak 5 hari, demam tidak
terlalu tinggi dan nyeri dada saat batuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nafas 20
x/menit, denyut nadi 96 x/menit, suhu 37,5ºC. Pada pemeriksaan paru didapatkan inspeksi, palpasi dan perkusi tidak ada
kelainan, auskultasi terdengar ronki basah kasar. Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan corakan bronkovaskular
meningkat. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini?

Bronkiolitis

Bronkiektasis

Bronkopneumonia

Bronkitis kronik

Bronkitis akut

3. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter umum dengan keluhan batuk berdahak sejak 3
minggu yang lalu. Terdapat keluhan demam ringan terutama malam hari disertai keringat dingin. Nafsu makannya berkurang
dan berat badan turun sejak 1 bulan terakhir. Riwayat tinggal di daerah padat penduduk dan beberapa tetangganya batuk
lama. Apakah obat yang sebaiknya tidak diberikan pada pasien ini?

Etambutol

INH

Pirazinamid

Rifampicin

Ethionamide
 
4. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan disertai demam dan batuk sejak 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,2oC, takipneu, retraksi
supraklavikula, intercostal, dan pada auskultasi terdengar ronkhi kasar. Pemeriksaan penunjang didapatkan neutrophil
mengisi bronchus, bronkiolus, dan sekitar alveoli. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Alveolitis

Bronkitis

Bronkiolitis

Bronkopneumonia

Bronkiektasis
5. Seorang laki-laki berusia 24 tahun diantar ibunya ke dokter praktek umum dengan keluhan batuk keras terus menerus sejak
3 bulan lalu. Batuk diakhiri dengan tarikan napas panjang dan biasanya setelah batuk pasien muntah. Tidak terdapat batuk
darah, penurunan BB, riwayat pengobatan 6 bulan dalam keluarga, atau demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gasping
inspirasi. Apakah terapi lini pertama untuk kasus di atas?

Amoksisilin

Kotrimoksazol

Ciprofloksacin

Azitromisin

Penisilin
  
6. Seorang laki-laki berusia 78 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan tidak ada kontak dan tidak mau makan sejak 4 hari
yang lalu, disertai mual dan muntah. Pasien hanya dapat berbaring sejak 6 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran apatis, tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 90 x / menit, frekuensi nafas 28 x / menit, ronki basah pada paru
kanan. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 10.200 sel/mm3, foto thorax seperti tertera di bawah ini. Apakah
diagnosis yang paling tepat pada pasien ini? (GAMBAR)

Tumor paru dekstra

Pneumonia dextra

Atelektasis dextra

Efusi pleura dextra


TBC paru

7. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat sejak 1 minggu
yang lalu. Keluhan disertai demam dan batuk. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39 °C, denyut nadi 110 x/menit, tekanan
darah 130/80 mmHg, frekuensi nafas 29 x/menit, ronkhi kasar dilap bawah kanan. Pemeriksan laboratorium didapatkan
leukosit 25.103/µl . Pemeriksaan radiologi di dapatkan gambaran sebagai berikut. Apakah diagnosis pasien tersebut?

Hidropneumothorax kanan

Massa paru lobaris infero kanan

Efusi pleura kanan

Pneumonia lobaris infero kanan

Atelektasis lobaris infero kanan


 
8. Seorang perempuan berusia 36 tahun datang dengan ke poliklinik RS dengan keluhan batuk lama. Keluhan kadang disertai
darah. Riwayat sakit dahulu pasien sama dengan sekarang. Pada gambaran foto thorak didapatkanparu terdapat lesi di bagian
apical paru, berbentuk lesi cavitas dengan dikelilingi jaringan fibrosis dan pada daerah perihilar ada pembesaran lymph node.
Gambaran histopatology terdapat granuloma yang terdiri dari sel-sel limfosit, sel-sel epitheloid, gaint sel datia Langhan dan
daerah nekrosis perkejuan. Apakah diagnosis kasus ini?

Asma bronkiale

Pneumonia paru

Actimomycosis paru

Tuberculosis paru

Bronchitis kronis
 
9. Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk berdahak warna kekuningan disertai sesak
nafas. Keluhan disertai demam sehari sebelumnya. Pada gambaran rontgen didapatkan perselubungan pada kedua paru. Pada
kultur sputum didapatkan kuman Streptococcus pneumoniae. Apakah vaksinasi yang wajib diberikan untuk mencegah
penyakit tersebut?

BCG dan DPT

PCV dan Hib

BCG dan Hib

PCV dan BCG

DPT dan Hib

10. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu, disertai demam
tinggi dan batuk berdahak selama 1 minggu terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda vital TD 120/70 mmHg, Nadi 90 kali/menit,
RR 30 kali/menit, suhu 39°C. Perkusi redup pada lapang paru kanan atas dan didapatkan rhonki basah. Pada foto thorax
didapatkan perselubungan di paru kanan atas. Leukosit 20.000 sel/mm3. Apakah kemungkinan diagnosis yang paling tepat
pada pasien ini ?
 

TB paru

Asma bronkiale

Pneumonia

Efusi pleura

Bronkitis akut

LATIHAN 2 RESPIRASI
 
1. Seorang laki-laki 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sakit menelan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai suara
serak. Pada pemeriksaan fisik tampak tonsil dan faring tertutup selaput putih kemerah-merahan unilateral, hiperemis, edema,
folikel limfoid membengkak dan terdapat exudat pada faring menebal. Hasil biakan bakteri menunjukkan bakteri basilus
influenza. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Karsinoma tonsi

l Plaut vincent

Difteri tonsil

Faringitis akut

Tonsilitis lingualis

2. Seorang perempuan berusia 24 tahun dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 jam
yang lalu. Saat sesak, pasien hanya sanggup mengucapkan beberapa kata saat berbicara. Keluhan dirasakan jika terpapar
udara dingin atau debu dan keluhan berkurang saat duduk tegak. Pemeriksaan fisik tampak sakit berat, frekuensi nadi
124x/menit, frekuensi nafas 34x/menit, pulsus paradoksus > 25, auskultasi wheezing saat inspirasi dan ekspirasi +/+. Apakah
diagnosis kasus tersebut?

Asma persisten

Status asmatikus

Asma sedang

Asma berat

Asma ringan
3. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang datang ke puskesmas dengan keluhan suara serak sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan
disertai dengan capek saat berbicara lama. Keluhan tidak disertai dengan benjolan dileher dan sesak napas. Tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan status lokalisata laringoskopi indirek terdapat gambaran cobblestone pada dinding posterior dan
penebalan plika vokalis bilateral. Apakah diagnosis kerja pasien tersebut?

Tonsilitis akut

Faringitis kronis

Laringitis kronis

Tonsilo-faringitis kronis

Laringitis akut

4. Seorang anak perempuan berusia 4 bulan diantar ibunya ke poliklinik dengan keluhan batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu.
Pasien sulit menyusu, rewel, dan susah tidur. Pemeriksaan fisik didapatkan tampak sakit sedang, denyut nadi 120x/menit,
frekuensi nafas 30x/menit, suhu 38,1oC. Kedua mata tampak konjungtiva berair, sekret (+). Hidung tampak sekret cair bening,
tenggorokan dan faring hiperemis, pemeriksaan paru dan jantung normal. Apakah tata laksana farmakologis yang tepat?

Antibiotik

Nasal spray

Steroid

Simptomatik

Obat inhalasi

5. Seorang anak perempuan berusia 4 bulan diantar ibunya ke poliklinik dengan keluhan batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu.
Pasien sulit menyusu, rewel, dan susah tidur. Pemeriksaan fisik didapatkan tampak sakit sedang, denyut nadi 120x/menit,
frekuensi nafas 30x/menit, suhu 38,1oC. Kedua mata tampak konjungtiva berair, sekret (+). Hidung tampak sekret cair bening,
tenggorokan dan faring hiperemis, pemeriksaan paru dan jantung normal. Apakah penyebab penyakit di atas?

Respirasi syncytial virus

Rotavirus

Adenovirus

Rhinovirus

Parainfluenza virus

6. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 6 jam yang lalu. Keluhan sering
kambuh terutama bila terpajan debu dan udara dingin. Riwayat alergi (+) saat kecil. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 140/80 mmHg, denyut nadi 120x/mnt, frekuensi nafas 33x/mnt, pulsus paradoksus >25 mmHg. Pada auskultasi
didapatkan wheezing saat inspirasi dan ekspirasi. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien diatas?

Asma akut ringan

PPOK eksaserbasi akut

Asma akut sedang

Asma akut berat

Bronkopneumonia

7. Seorang laki-laki 16 tahun datang puskesmas dengan keluhan nyeri menelan (+) sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan demam (+), batuk (+) tidak berdahak dan benjolan disekitar leher kanan - kiri (+) . Terdapat penyakit penyerta diabetes
sejak 2 tahun ini. Pemeriksaan fisik Tanda vital temperatur 38,5C. Status lokalisata tenggorok Tonsil T3-T3 hiperemis (+),
detritus(+), dinding faring posterior hiperemis (+). Benjolan di bawah rahang kanan dan kiri ukuran 3x2cm level II, terdapat
nyeri tekan(+), hiperemis(-), fluktuatif (-). Apakah etiologi tersering penyakit pasien tersebut? (GAMBAR)

Escheria Colli

Arcanobacterium haemolyticum

Streptococcus grup A

Corynebacterium diphtheriae

Epstein Barr Virus

8. Seorang laki-laki 50 tahun datang puskesmas dengan keluhan nyeri menelan (+) sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan demam (+), batuk (+) tidak berdahak dan benjolan disekitar leher kanan - kiri (+) . Terdapat keluhan yang sama
berulang lebih dari 4 kali dalam setahun. Pemeriksaan fisik Tanda vital temperatur 38,5oC. Status lokalisata tenggorok Tonsil
T3-T3 hiperemis (+), detritus(+), dinding faring posterior hiperemis (+). Benjolan di bawah rahang kanan dan kiri ukuran
3x2cm level II, terdapat nyeri tekan(+), hiperemis(-), fluktuatif (-). Pasien penderita diabetes melitus sejak 2 tahun ini. Apakah
tatalaksana untuk pasien tersebut?

Cefixime 2x50mg selama 10 hari

Amoxillin Klavulanat 2x625 mg selama 10 hari + Ibuprofen 3x400mg

Amoxillin Klavulanat 2x625 mg selama 10 hari

Clindamisin 3x300mg selama 10 hari+ Ibuprofen 3x400mg

Cefixime 2x50mg selama 10 hari + Asam mefenamat 3x500mg


Simpan jawaban sebelum ke soal berikutnya  

9. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter umum dengan keluhan tenggorokan terasa
kering sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai rasa sakit menelan. Pemeriksaan orofaring tampak hipertrofi dengan detritus
yang jelas dan melebar , pseudomembran yang menutupi tonsil. Apakah diagnosis kasus ini?

Tonsilitis atrofi

Tonsilitis hipertropik

Tonsilitis folikularis

Tonsilitis fibrotik

Tonsilitis lakunaris
10. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak putih sejak 5 hari, demam tidak
terlalu tinggi dan nyeri dada saat batuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nafas 20
x/menit, denyut nadi 96 x/menit, suhu 37,50C. Pada pemeriksaan paru didapatkan inspeksi, palpasi dan perkusi tidak ada
kelainan, auskultasi terdengar ronki basah kasar. Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan corakan bronkovaskular
meningkat. Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk kasus ini?

Anti virus

Antibiotik

Analgetik

Mukolitik

Anti emetic

LATIHAN 1 GASTRO
1. Seorang peternak babi berusia 25 tahun dibawa ke unit gawat darurat karena kejanng generalisata. Pemeriksaan
computerized tomography scan otak menemukan beberapa kista degenerasi. Pada biopsi jaringan otak ditemukan scolex
dengan hooklets. Parasit apa yang dapat menyebabkan kelainan ini?

Toxocara cati

Taenia solium

Taenia saginata

Echinococcus granulosus

Trichinella spiralis

2. Seorang perempuan datang ke UGD RS dengan keluhan mencret lebih dari 10 kali dalam sehari ini. Pasien memiliki
kebiasaan makan daging sapi setengah matang. Pada pemeriksaan tanda vital 00/60 nadi 100x/menit suhu 37,8oC respirasi
24x/menit. Pemeriksaan feses rutin didapatkan gambaran seperti dibawah ini. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada
kasus diatas?

Trikuriasis

Askariasis

Disentri amuba

Ansilostomiasis

Taeniasis
3. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal-gatal pada daerah kaki yang berulang sejak
1 tahun yang lalu. Pasien juga mengeluhkan merasa mudah lelah dalam beberapa bulan ini. Pasien adalah seorang pemetik
kopi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan hematologi
rutin didapatkan Hb 8 gr/dl, eosinofil meningkat, pemeriksaan feces rutin ditemukan telur berbentuk oval berisi sel
telur.Manakah parasit yang paling mungkin menyebabkan keadaan tersebut?

Necator americanus

Ascaris lumbricoides

Ancylostoma duodenale

Strongyloides stercoralis

Trichuris trichiura

4. Seorang perempuan berusia 22 tahun telah didiagnosis terinfeksi cacing oleh dokter spesialis anak. Pada pemeriksaan
lanjutan ditemukan bentuk telur cacing sebagai berikut. Apakah terapi yang tepat pada kasus diatas?

Metronidazol 3x500mg

Albendazol 400mg S.D.

Ketoconazol 1x200mg

Albendazol 200mg S.D.

Mebendazol 2x250mg

5. Seorang laki-laki berusia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan diare sejak satu minggu yang lalu, keluhan disertai
pusing, mual, sakit perut, nafsu makan menurun, pasien tersebut menjelaskan bahwa sebelum gejala sakitnya muncul ia sering
mengkonsumsi daging babi. Dua hari yang lalu pada saat BAB terdapat gumpalan putih kekuningan pada fesesnya. Hasil
pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus diatas?

Disentri amuba

Sarkoidosis

Taeniasis

Disentri basiler

Askariasis  
6. Seorang laki-laki buruh pabrik berusia 42 tahun dibawa ke RS karena mengalami penurunan kesadaran. Pasien setiap hari
makan siang di warung dekat pabrik yang terkadang dagingnya dimasak kurang matang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
hemiparesis dan terdapat peningkatan tekanan intrakranial. Hasil CT-scan kepala menunjukkan bulatan besar seperti kristal
berisi scolices pada jaringan otak. Apakah penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?

Metronidazole 3x500 mg selama 7-14 hari

Tinidazole 1x2 gram untuk 3-5 hari


Fluconazole 1x400 mg pada hari pertama, dilanjutkan 1x200 mg selama 14 hari

Albendazole 2x400 mg selama 8-30 hari

Itraconazole 1x200 mg untuk 10-14 hari

7. Seorang laki-laki, 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut, kehilangan nafsu makan, dan merasa didapatkan penurunan
berat badan sebanyak 4 kg selama sebulan ini. Pasien tidak merasa ada yang berubah dari pola makannya, namun memang
sebelumnya hobi konsumsi steak dengan kematangan medium-rare. Pada pemeriksaan feses didapatkan gambaran sebagai
berikut. Apakah terapi pilihan utama untuk pasien ini?

Praziquantel

Mebendazole

Metronidazole

Pyrantel pamoate

Ivermectin
 
8. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat karena kejang-kejang. Pada pemeriksaan CT scan
didapatkan beberapa daerah yang terkalsifikasi pada otaknya. Biopsi jaringan menemukan scolex dengan kait. Parasit apakah
yang menyebabkan penyakit pasien ini?

Taenia solium

Taenia saginata

Toxocara cat

i Echinococcus granulosus

Trichinella spiralis

9. Seorang anak berusia 6 tahun dibawa orangtuanya ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang lalu, keluhan
baru pertama kali dirasakan. 1 hari yang lalu orang tua pasien mengatakan bahwa sempat melihat keluar cacing dari dubur
anaknya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis, sakit sedang, laju nadi 98x/m, laju napas 30x/m, suhu
37,50C. Hasil pemeriksaan laboratorium darah hb 10 g/dl, lekosit 10.000/mmk, hitung jenis leukosit 0/10/3/67/15/5. Apakah
diagnosis yang tepat pada kasus ?

Taeniasis

Enterobiasis

Ascariasis

Trichuriasis
Ancylostomiasis

10. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan sering pilek dan kurang bersemangat.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB 21 kg dan TB 122 cm. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 11 gr/dl,
Ht 33%, L 8000, Tr 300.000 dan dilakukan pemeriksaan feses, didapatkan gambaran mikroskopis sebagai berikut. Apakah
diagnosis yang paling tepat pada pasien tersebut?

Trichuriasis

Necatoriasis

Strongyloidiasis

Ascariasis

Ancylostomiasis

LATIHAN 1 SISTEM INDERA


 
1. Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan nyeri setelah terkena percikan besi las 1
jam lalu. Pada pemeriksaan opthalmologis didapatkan visus OD 1/60 dengan pinhole (-), dan visus OS 6/6, Konjungtiva OD
hiperemis, injeksi siliar (+), tampak ada gram di kornea kanan, COA dalam, iris dan pupil normal, dan lensa jernih. Apakah
penyebab penglihatan buram pada pasien tersebut?

Konjungtiva yang hiperemis

COA yang dalam

Gangguan pada N. Opticus

Edema pada kornea

Gangguan pada retina

2. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kedua mata pedih sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
tersebut adalah sekretaris yang bekerja di depan komputer 8 - 10 jam perhari dan di ruangan ber AC. Pasien juga mengeluh
mata terasa seperti berpasir dan lengket. Hasil pemeriksaan penunjang tear break up time test, dan didapatkan hasil 5 detik.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Keratokonjunctivitis sicca

Obstruksi ductus nasolacrimalis

Corpus alienum

Trichiasis

Lithiasis
3. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan penglihatan buram sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan
buram ketika pasien melihat benda dalam jarak dekat. Pemeriksaan VODS: S+1,25 → 6/6 lalu dengan S+1,75 → 6/6. Setelah
diberi sikloplegik dengan S+ 3,00 → 6/6. Berapakah ukuran kacamata yang harus diresepkan?

S + 1,50

S + 2,00

S + 3,00

S + 1,75

S + 1,25
  
4. Seorang perempuan 26 tahun datang dengan keluhan keluar kotoran dari matanya sejak 2 hari lalu, nyeri (+) Pemeriksaan
oftalmologis : edema dan spasme palpebral, konjungtiva kemotik, secret purulent dan kornea jernih. Pada pemeriksaan Gram
dari secret mata, ditemukan diplokokus gram negative. Pada pemeriksaan Giemsa tidak ditemukan badan inklusi. Apakah
kemungkinan diagnosis kasus di atas?

Konjungtivitis virus

Konjungtivitis bakteri

Konjungtivitis clamidia

Konjungtivitis gonore

Konjungtivitis alergi
 
5. Seorang anak perempuan berusia 14 tahun diantar orang tuanya ke poliklinik RS dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari
yang lalu. Saat ini pasien sedang menjalani minggu ujian di sekolah. Penglihatan mata kiri sedikit buram. Riwayat penyakit lain
disangkal. Pemeriksaan oftalmologis visus mata kanan 6/6 tanpa koreksi, penglihatan kiri 6/12, dan dengan pinhole maju
menjadi 6/6. Pemeriksaan segmen anterior dan funduskopi dalam batas normal. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien
ini?

Konjungtivitis alergika

Hipertensi okuli

Kelainan refraksi

Glaukoma juvenile

Katarak juvenile

6. Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, dibawa ke puskesmas dengan keluhan kedua matanya merah dan mengganjal sejak
2 minggu yang lalu. Keluar kotoran berwarnga kuning dan mata sulit dibuka pada pagi hari. Keluhan disertai mata berair,
gatal, dan penglihatan tidak buram. Tidak silah dan tidak nyeri pada kedua bola mata. Teman sekelas juga mengalami keluhan
mata merah. Pada status oftalmologis ODS ; tajam penglihatan dan TIO normal, palpebra edema, konjungtiva tarsal folikel (+),
sekret mukopurulen, pseudomembran (+), konjungtiva bulbi injeksi (+), kemotik (+). Apakah tindakan nonfarmakologis yang
tepat?

Kompres hangat

Swab pseudomembran

Irigasi dengan larutan antiseptic

Irigasi dengan larutan isotonis

Balut tekan pada mata


 
7. Seorang petani berumur 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan merah, nyeri dan buram sejak terkena
goresan daun padi saat bekerja disawah 5 hari yang lalu. Mata kanan berair, silau dan sulit membuka mata. Visus OD 2/60,
konjungtiva hiperemis, injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+). Tampak infiltrate di kornea dengan gambaran bulu-bulu halus
ditepi lesi dan terdapat lesi satelit. Bagaimanakah penatalaksanaan untuk kasus di atas?

Asiklovir

Tobramisin

Natamisin

Amoksisilin

Deksamethason

8. Seorang peremouan berusia 46 tahun datang ke poliklinik RS datang dengan keluhan penglihatan buram pada jarak jauh
dan dekat sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan disertai rasa mengantuk mengantuk dan sakit kepala. Pemeriksaan segmen anterior
dan posterior bulbus okuli normal. Apakah ukuran kacamata bifokal yang sesuai ?

Spheris. +3,0 dpt. : 6/6. addisi +1,50 dpt

. Spheris. +4,0 dpt. : 6/8. addisi +1,50 dpt

. Spheris +2,0 dpt. silindris -0,75dpt. axis 180: 6/6. addisi +1,50 dpt.

Spheris +2,0 dpt. : 6/6. addisi +1,50 dpt

. Spheris. +3,0 dpt. Silindris - 1,0dpt. axis 180: 6/6. addisi +1,50 dpt.

9. Seorang laki2 berumur 18 tahun diantar temannya datang ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 2 jam yang
lalu. Kondisi pasien cukup sadar. Penglihatan mata kanan buram dan ada rasa nyeri. Pemeriksaan oftalmologis pada mata
kanan : Visus1/300, TIO 25 mmHg. COA OD hifema (+). Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada kornea pasien?

Hemosiderosis kornea

Katarak

Uveitis anterior

Glaukoma sekunder

Glaukoma simpleks

10. Seorang perempuan berusia 17 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 2 hari.
pendengaran berkurang. Pasien mempunyai riwayat mengorek telinga rutin dengan cotton buds. Pemeriksaan fisik didapatkan
suhu 37oC. Pemeriksaan terlihat liang telinga kiri sempit, terdapat nyeri tekan tragus dan nyeri tarik. Membran timpani masih
intak. Apakah diagnosis pada pasien ini?

Otomikosis

Otitis eksterna

Perforasi membran timpani


otitis media serosa

otitis media akut

LATIHAN 2 SISTEM INDERA


1. Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke Poliklinik umum RS dengan keluhan nyeri telinga kanan sejak 3 hari yang lalu.
Riwayat dikorek dan gatal telinga kanan. Tidak terdapat riwayat keluar cairan telinga sebelumnya. Pemeriksaan fisik Telinga
kanan liang telinga sempit, hiperemis, sekret serous(+), membran timpani sulit dinilai, nyeri tekna(+). Telinga kiri dalam batas
normal. Apakah diagnosis kerja pasien tersebut?

Otitis eksterna sirkumskripta auris dextra

Otitis eksterna difusa auris dextra

Myringitis bulosa auris dextra

Otitis media akut stadium hiperemis auris dextra

Perikondritis auris dextra

2. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 1 hari yang
lalu. Keluhan diawali batuk, pilek dan demam 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu 39oC.
Pemeriksaan otoskopi didapatkan membrane timpani bulging. Apakah tatalaksana pasien tersebut?

Antihistamin dan pipa ventilasi

Cuci telinga dengan H2O2 3%

Dekongestan, antihistamin, dan kortikosteroid

Antipiretika dan antihistamin

Antibiotika, anitpiretika, dekongestan, miringotomi

3. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri di telinga kiri sejak 3 bulan yang lalu disertai
muka mencong pada wajah sisi kiri. Pasien mempunyai riwayat diabetes melitus. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan liang
telinga sempit, terdapat nyeri tarik dan tekan. Membran timpani intak. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini?

Otitis eksterna sirkumsripta

Otitis eksterna maligna

Otitis eksterna difusa

OMSK tipe bahaya telinga kiri dengan paresis n.Fasialis kiri

OMSK tipe bahaya

4. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pilek sejak seminggu yang lalu. Keluhan disertai
dengan hidung buntu, gangguan menghidu, batuk, demam dan rasa penuh pada telinga kanannya. Pasien sudah berobat ke
dokter saat awal pilek dan diberikan antibiotik amoxicillin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan febris dan pemeriksaan paru
dalam batas normal. Pada rinoskopi anterior: mukosa kavum nasi hiperemis dan sekret mukopurulen di meatus nasi media
kanan. Apakah terapi antibiotika yang harus diberikan pada kasus tersebut?

Levofloxacin

Trimetoprim/sulfametoksasol
Chloramphenicol

Metronidazole

Cefuroxime

5. Seorang laki-laki berusia 17 tahun ke UGD RS dengan keluhan nyeri telinga kanan (+) 3 jam yang lalu secara tiba. Keluhan
seperti kemasukan binatang. Riwayat perdarahan saat mencoba mengorek telinga (+). Tanda vital normal. Pemeriksaan fisik
AD: Liang telinga sempit (+) edem(+) bekuan darah (+) tampak massa kecoklatan (+) tidak bergerak, membran timpani sulit
dievaluasi. AS: normal.Apakah komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada pasien bila terlambat di lakukan tatalaksana?

Otitis eksterna

Otitis media serosa

Otomikosis

Otitis media akut

Otitis media supuratif kronis


  
6. Perempuan usia 25 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan pilek, disertai sakit tenggorokan, demam sejak 2 hari yang
lalu. Gambaran histopatologik yang ditemukan adalah mukosa hidung dengan stroma sembab bersebukan sel netrofil. Apakah
kelainan pada pasien tersebut?

Papiloma

Polip

Rinitis kronik

Rinitis akut

Keganasan
 
7. Seorang anak laki-laki usia 12 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan gangguan pendengaran telinga kanan
sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai berdengung (+). Keluhan tidak disertai nyeri (-) dan keluar cairan (-). Tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik telinga kanan (Gambar), telinga kiri normal. Apakah tatalaksana yang tepat? (GAMBAR)

Polymyxin B tetes

Carbogliserin 10% tetes

Asam asetat 3% tetes

Phenol gliserol 30% tetes

Ofloxacin tetes
 
8. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gangguan pendengaran telinga kanan. Keluhan
telinga kanan rasa seperti tertutup. Keluhan dirasakan pasien saat landing pesawat terbang 3 jam yang lalu. Keluhan disertai
berdenging. Keluhan tidak disertai dengan nyeri, keluar cairan dan gangguan keseimbangan. Riwayat pilek 3 hari yang lalu.
Tanda vital Normal. Pemeriksaan fisik telinga kanan Liang telinga lapang, membran timpani utuh, retraksi minimal (+) dan
refleks cahaya suram, hiperemis (-). Pemeriksaan telinga kiri dalam batas normal. Tes penala Weber lateralisasi ke
kanan.Apakah diagnosis sementara pasien tersebut?

Otitis media akut stadium supurasi

Otitis media akut stadium perforasi

Otitis media akut stadium oklusi

Otitis media akut stadium hiperemis

Otitis media akut stadium resolusi


  
9. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun dibawa ibunya ke poliklinik umum RS dengan keluhan nyeri pada telinga kirinya
dan demam sejak 2 hari lalu. Pasien juga pilek sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan telinga pada inspeksi telinga kiri tampak
hiperemis pada daerah retroaurikular dan pada otoskopi tampak membran timpani hiperemis dan bulging. Apakah diagnosis
kasus tersebut?

Otitis media akut stadium supurasi

Otitis media akut stadium komplikasi

Otitis media akut stadium efusi

Otitis media akut stadium oklusi

Otitis media akut stadium perforasi


 
10. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan gangguan pendengaran kedua telinga sejak 5 hari yang lalu.
terdapat riwayat pilek sebelumnya. Pemeriksaan fisik telinga membran timpani utuh. Hasil pemeriksaan timpanometri. Apakah
diagnosis kerja pasien tersebut?

Otitis media akut stadium supurasi

Otitis media akut stadium resolusi

Otitis media akut stadium perforasi

Otitis media akut stadium oklusi

Otitis media akut stadium hiperemis


LATIHAN 2 GASTRO
 1. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut membesar sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
diketahui pernah dirawat karena Hepatitis B 10 tahun yang lalu. Kondisi umum menunjukkan pasien tampak compos mentis
dan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, abdomen cembung, tegang, terdapat pekak
samping dan pekak pindah. Apakah rute penularan yang paling mungkin terjadi pada kasus di atas?

Kontak melalui udara

Kontak dengan mukosa pasien

Kontak dengan feses pasien

Kontak dengan cairan tubuh pasien

Kontak dengan kulit pasien

2. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke Poliklinik untuk mendapatkan imunisasi Hepatitis B. Pasien diketahui pernah
dirawat karena Hepatitis B akut selama 6 hari di RS 3 tahun yang lalu. Apakah pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan sebelum
pasien tersebut menjalani imunisasi ?

HBsAg

Anti HBe

HBeAg
Anti HBS

IgM anti HBc

 3. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan perut membesar sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
diketahui pernah dirawat karena Hepatitis B 10 tahun yang lalu. Kondisi umum menunjukkan pasien tampak compos mentis
dan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, abdomen cembung, tegang, terdapat pekak
samping dan pekak pindah. Apakah tanda khas yang paling mungkin ditemukan pada pemeriksaan toraks pada pasien ini?

Spider naevi

Caput medusae

Rose spot

Ptechiae

Eritema multiforme

4. Seorang laki laki berusia 25 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran. Pasien sebelumnya mendapatkan
pengobatan antituberkulosis selama 2 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolens, suhu 38 C,
konjungtiva anemia, sklera icterik, kulit terlihat kuning, hepar teraba 2 cm dibawah arcus costae. Pemeriksaan penunjang
menunjukan Hb 9.5 mg/dll, leukosit 15500 /dl, Bilirubin total 10,Bilirubin Direct 7, bilirubin indirect 3, SGOT 1200 my/dl,
SGPT 1345 mg/dl, pemanjangan PT, APTT 3 kali nilai normal, HBsAg negatif, AntiHbs positif, Anti HAV total positif, Anti
HCV negatif. Apakah yang menjadi diagnosa utama pada pasien ini ?
Meningitis TB

Obstructive jaundice

Hepatitis virus akut

Drug induced encephalopathy

Sub-Acute Fulminant Hepatic Failure  

5. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan utama muntah-muntah disertai nyeri di ulu hati yang terasa sampai
ke punggung. Riwayat pasien menderita hepatitis A 2 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan lebih lanjut, didapatkan kesan sakit
sedang, tekanan darah 110/80, nadi 120x/menit, respirasi 28x/menit, S 39ËšC, sklera ikterik. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan leukosit 20.000 mg/dl. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?

Pasang NGT, puasa, resusitasi cairan per infus, dan antibiotik

Konsul cito ke bagian bedah, BNO 3 posisi

Pemantauan ketat SGOT-SGPT dan DNA virus hepatitis A

Antibiotik, obat hepatoprotektor, diet rendah lemak


Morfin untuk pereda nyeri, antibiotik, dan MRI

6. Seorang anak laki-laki usia 12 bulan dibawa orangtuanya ke RS dengan keluhan kuning diseluruh badan sejak 1 bulan yang
lalu. Keluhan disertai perut tampak begah, mual, kadang muntah dan napsu makan menurun, bak seperti air teh pekat. Pasien
lahir dari ibu dengan hbsAg (+), secara spontan,di puskesmas. Pasien tidak pernah di imunisasi. Pada pemeriksaan fisik
didapatakn, kesadaran komposmentis, kesan sakit sedang, tanda vital tekanan darah 90/60 mmhg, laju nadi 98 x/mnt, laju
napas 22 x/mnt, suhu 370C. Pemeriksaan abdomen ditemukan hepar 4 cm bac,3 cm bpx, tepi tajam tidak berbenjol. Apakah
kemungkinan diagnosis pada kasus ?

Hepatitis C

Hepatitis E

Hepatitis B

Hepatitis A

Hepatitis D

7. Seorang laki-laki 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam sejak 7 hari yang lalu dan sejak 2 hari ini mata
terlihat kuning. Anamnesis pasien tersebut 1 bulan yang lalu mendapat suntikan di Puskesmas karena menderita flu. RPD : tato
(+) dan merupakan mantan pengguna narkoba menggunakan jarum suntik. Pemeriksaan serologis apakah yang pertama kali
diusulkan pada pasien tersebut ?

HBsAg

Anti HBc total


Anti HBs

AntiHb

HBeAg

8. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa orangtuanya ke RS dengan keluhan kuning dibadan sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan diawali demam nyeri badan, dan lemah badan sejak 7 hari yang lalu, bak berwarna seperti teh pekat, bab tidak ada
keluhan. Riwayat serupa terdapat pada 3 orang teman sekolahnya. Riwayat imunisasi hanya imunisasi dasar saja. Apakah
kemungkinan diagnosis pada kasus ?

Hepatitis virus C akut

Hepatitis drugs induce

Hepatitis virus D akut

Hepatitis virus A akut

Hepatitis virus B akut

LATIHAN 1 KARDIO
1. Seorang laki-laki berusia 43 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan nyeri dada yang muncul tiba-tiba saat sedang bermain
tenis. Dilakukan pemeriksaan EKG dan didapatkan gambaran inversi gelombang T pada lead V5, V6, AvL. Apakah diagnosis
yang tepat pada kasus diatas

Infark Myocard Anteroseptal

Iskemia Miokard Posterior

Infark Myocard Lateral

Infark Myocard Inferior

Iskemia Miokard Inferior

2. Seorang laki-laki usia berusia 50 tahun datang ke kantor pagi hari kemudian mengalami nyeri dada substernal disertai
adanya berkeringat berlebihan. Pasien sudah minum nitroglyserin tablet sublingual namun keluhan tidak membaik. Pasien
kemudian pergi ke IGD rumah sakit. Pasien kemudian meninggal di jalan. Apakah penyebab kematian kasus diatas?

Myocardial rupture

Ruptur arteri koronaria

Heart block
papillary muscle rupture

Ventricular arrhythmia

3. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 3 hari yang lalu yang dirasakan makin
memberat di hari ini. Nyeri dada dirasakan seperti tertindih benda berat di dada kiri yang tembus ke belakang, leher dan
lengan kiri berlangsung lebih dari 30 menit disertai dengan keringat dingin. Nyeri dada dirasakan pertama kali saat sedang
menyetir mobil. Faktor resiko sebelumnya adalah Merokok dan Obesitas. Apakah Obat yang diberikan untuk mengurangi
keluhan diatas?

Atorvastatin

Aspilet

ACE Inhibitor

Nitrat

Betabloker 

4. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri dada pada saat beraktivitas dan menghilang saat istirahat
sejak 2 bulan sebelum masuk RS. Nyeri dada dirasakan seperti tertimpa benda berat dan dirasakan terutama di kiri. Nyeri
berlangsung sekitar 5 menit. Pasien memiliki DM dan hipertensi yang tidak terkontrol. Untuk menegakan diagnosis, apakah
pemeriksaan paling awal yang dianjurkan?

Troponin I
Resting ECG

Treadmill test

Foto thorax

Echocardiography

5. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik RS Penderita sering mengeluh nyeri dada yang dirasakan seperti
tertekan yang berlangsung kurang dari 5 menit dan dirasakan saat sedang beraktivitas. Riwayat pengobatan 3 tahun yang lalu
penderita telah dilakukan pemasangan ring. Faktor resiko yang lain adalah merokok. Hasil pemeriksaan fisik TD 130/70, HR 74
bpm, RR 16 x/menit, t 36 . Apakah pengobatan yang harus diberikan?

Betabloker

CCB non dihyropiridin

Nitrat

CCB dihydropiridin

ACE Inhibitor

6. Pasien laki-laki 50 tahun dengan keluhan nyeri dada yang datang hilang timbul terutama saat aktivitas berat dan menghilang
saat istirahat. Pasien memiliki riwayat penyakit kencing manis, berobat tidak rutin, minum obat glibenklamid yang didapat dari
puskesmas. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital normal, pemeriksaan jantung dan paru normal. Pemeriksaan EKG normal.
Pemeriksaan lanjutan apa yang direkomendasikan pada pasien tersebut?

CT scan jantung

Troponin I serum

Ekokardiografi

Angiografi koroner

Tes treadmill  

7. Perempuan 63 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak satu malam yang lalu. Pasien terbangun tiba-tiba saat
tidur. Nyeri menjalar ke kedua rahang bawah. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 7 thn yang lalu dan rutin
mengkonsumsi captopril. Ayah pasien meninggal mendadak pada usia 65 tahun. TD 150/100,nadi 60 teratur, batas kiri jantung
bergeser ke kiri. Pemeriksaan CKMB normal, troponin T normal. EKG didapatkan irama sinus dengan ST segmen depresi di
lead V2-V6. Apakah diagnosa paling mungkin?

Infark miokard lama

Angina pectoris stabil

Angina pectoris tidak stabil


Non-STEMI

STEMI

8. Pasien perempuan 50 tahun dengan keluhan nyeri dada yang datang hilang timbul terutama saat aktivitas berat dan
berkurang saat istirahat. Nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat di dada kiri yang menjalar ke lengan kiri. Pasien
memiliki riwayat penyakit kencing manis berobat tidak rutin, namun kadang-kadang minum obat glibenklamid dari
puskesmas. Pada pemeriksaan fisik tanda vital normal pemeriksaan jantung dan paru normal. Pada pemeriksaan EKG normal.
Pemeriksaan lanjutan apa yang direkomendasikan pada pasien tersebut?

Ekokardiografi

Troponin I serum

CT scan jantung

Tes treadmill

Angiografi koroner 

9. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik RS Penderita sering mengeluh nyeri dada yang dirasakan seperti
tertekan yang berlangsung kurang dari 5 menit dan dirasakan saat sedang beraktivitas. Riwayat pengobatan 3 tahun yang lalu
penderita telah dilakukan pemasangan ring. Faktor resiko yang lain adalah merokok. Hasil pemeriksaan fisik TD 130/70, HR 74
bpm, RR 16 x/menit, t 36 . Apakah Diagnosis yang paling tepat?

IMA
STEMI

Unstable Angina Pectoris

Stable Angina Pectoris

NSTEMI

10. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 3 hari yang lalu yang dirasakan makin
memberat di hari ini. Nyeri dada dirasakan seperti tertindih benda berat di dada kiri yang tembus ke belakang, leher dan
lengan kiri berlangsung lebih dari 30 menit disertai dengan keringat dingin. Nyeri dada dirasakan pertama kali saat sedang
menyetir mobil. Faktor resiko sebelumnya adalah Merokok dan Obesitas. Apakah diagnosis paling tepat?

Stable Angina Pectoris

Sindrom Koroner Akut (SKA)

STEMI

Non-STEMI

Unstable Angina Pectoris (UAP) 


LATIHAN 2 KARDIO

1. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sering nyeri kepala di bagian tengkuk selama 7
hari yang kadang hilang timbul. keluhan tidak disertai dengan nyeri dada ataupun sesak nafas. Faktor resiko penderita adalah
perokok aktif serta mempunyai riwayat kolesterol yang tinggi serta Gagal Ginjal Kronik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/90, HR 78 bpm, t 36 dan rr 16 x/menit. Bagaimanakah penatalaksanaan yang sesuai?

Valsartan

Spironolacton

Diltiazem

Lisinopril

Amlodipin

2. Seorang perempuan berumur 48 tahun datang ke UGD dengan keluhan sakit kepala yang hebat 1 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan sesak napas sejak 1 hari yang lalu. Riwayat hipertensi sejak melahirkan anak pertama yang saat berumur 19
tahun, dengan pengobatan tidak teratur. Pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 190/130 mmHg. Setelah antihipertensif
diberikan, apa lagi terapi medikamentosa jangka panjang yang dapat anda berikan pada pasien ini (dengan asumsi tidak ada
kontraindikasi pada pasien tersebut) ?

Diuretik lemah

Penyekat beta kardioselektif


Metformin

Nitrat

Statin

3. Pasien laki-laki 50 tahun dibawa oleh keluarga nya ke UGD RS karena keluhan nyeri dada sejak 4 jam yang lalu. Nyeri dada
dirasakan menjalar ke leher dan lengan. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pada pemeriksaan TD 90/50 nadi
100x/menit suhu 36,8oC respirasi 30x/menit. Paru didapatkan ronki basah pada kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
Troponin I meningkat. Pasien direncanakan PCI primer. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil sebagai berikut. Pembuluh
darah manakah yang mungkin mengalami sumbatan pada pemeriksaan angiografi?

Arteri sirkumfleksa kiri

Arteri koroner kanan

Arteri koroner kiri


Arteri left anterior descending

Arteri koroner posterior

4. Seorang laki-laki 61 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri dada sejak 10 hari yang lalu. Pasien kemudian didiagnosa
dengan non ST elevasi miokard infark. Apa pemeriksaan enzim jantung yang masih meningkat pada kasus diatas?

CKMB

SGPT

LDH

Troponin T

SGOT

5. Seorang perempuan berumur 48 tahun datang ke UGD dengan keluhan sakit kepala yang hebat 1 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan sesak napas sejak 1 hari yang lalu. Riwayat hipertensi sejak melahirkan anak pertama yang saat berumur 19
tahun, dengan pengobatan tidak teratur. Pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 190/130 mmHg. Apakah pemeriksaan
penunjang yang tepat dilakukan?

Asam urat serum


Faal hepar

Profil lipid

Urine rutin

Darah rutin

6. Seorang perempuan berusia 65 tahun, dengan Hipertensi, DM tipe 2 tidak terkontrol, dibawa ke IGD oleh keluarganya
dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit.. Pasien dinyatakan mengalami serangan jantung dan
dilakukan bypass pembuluh darah koroner serta mendapatkan perawatan di RS selama 3 minggu. Setelah itu pasien
diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk rawat jalan kontrol sebulan sekali. Sebulan kemudian, pasien tersebut datang
kembali ke IGD dengan keluhan yang sama persis dengan yang dia alami sebelumnya. Parameter pemeriksaan yang manakah
yang dapat menegakkan terjadinya serangan jantung ulang pada pasien ini ?

Myoglobin

LDH

Troponin T

hsCRP
CK-MB

7. Pasien laki-laki 50 tahun dibawa oleh keluarga nya ke UGD RS karena keluhan nyeri dada sejak 4 jam yang lalu. Nyeri dada
dirasakan menjalar ke leher dan lengan. Pasien memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pada pemeriksaan TD 90/50 nadi
100x/menit suhu 36,8oC respirasi 30x/menit. Paru didapatkan ronki basah pada kedua lapang paru. Pada pemeriksaan
Troponin I meningkat. Pasien direncanakan PCI primer. Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil sebagai berikut. Pembuluh
darah manakah yang mungkin mengalami sumbatan pada pemeriksaan angiografi?

Arteri koroner kiri

Arteri koroner kanan

Arteri sirkumfleksa kiri

Arteri koroner posterior

Arteri left anterior descending


8. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sering nyeri kepala di bagian tengkuk selama 7
hari yang kadang hilang timbul. keluhan tidak disertai dengan nyeri dada ataupun sesak nafas. Faktor resiko penderita adalah
perokok aktif serta mempunyai riwayat kolesterol yang tinggi serta Gagal Ginjal Kronik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 150/90, HR 78 bpm, t 36 dan rr 16 x/menit. Bagaimanakah penanganan yang harus dilakukan pada pasien diatas?

Diet tinggi garam dan kurangi sayuran

Diet rendah garam dan makan berlemak

Diet rendah garam dan olahraga rutin

Diet tinggi garam dan kurangi makanan berlemak

Diet tinggi garam dan olahraga rutin

9. Seorang laki-laki berusia 61 tahun datang ke poliklinik RS untuk kontrol paska rawat dengan diagnosis infark miokard 10
hari yang lalu. Dokter melakukan pemeriksaan laboratorium pada pasien.

CK-MB

Troponin T

SGPT
SGOT

LDH

10. seorang Laki-laki berusia 38 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan utama hemiparesis dekstra sejak 4 jam yang lalu.
Pemeriksaan Tekanan Darah 180/90mmHg,denyut nadi 82x/menit,frekuensi napas 20x/menit. Pasien mendapat pengobatan
Captopril 2 x 25 mg. riwayat hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, merokok disangkal terapi yang tepat pada pasien diatas
adalah

Captopril 2 x 25 mg diganti dengan obat lain

Captopril 2 x 25 mg diturunkan

Captopril 2 x 25 mg dinaikkan

Captopril 2 x 25 mg ditambah obat lain

Captopril 2 x 25 mg tetap

LATIHAN 1 ENDOKRIN

Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering merasa lemah sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan
disertai sering merasa haus dan lapar namun berat badan turun 4 kg dalam waktu 2 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/100 mmHg, denyut nadi 86 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit dan suhu 36,5 C. Pada pemeriksaan
antropometri didapatkan tinggi badan 162 cm, berat badan 98 kg dan lingkar perut 130 cm. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan gula darah puasa 130 mg/dL dan gula darah 2 jam post prandial 250 mg/dL. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien tersebut?

Pre-diabetes

Diabetes Mellitus tipe 2

Ketoasidosis Diabetik

Hiperglikemi Hiperosmolar Non-ketotik

Diabetes Mellitus tipe 1

2. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan luka di jari kaki kiri yang semakin meluas sejak 1
bulan yang lalu. Awalnya luka kecil lama kelamaan luka semakin lebar dan basah. Pasien juga mengeluh sejak 6 bulan terakhir
berat badan semakin kurus meskipun porsi makan cenderung meningkat. Pasien juga mengaku menjadi cepat lapar, sering
merasa haus dan malam hari terbangun 4-5 x untuk berkemih. Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah kaki dan tangan
sering terasa baal. Pada pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
temperature 36,5 °C. Berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm. Pada pemeriksaan paru jantung abdomen dalam batas
normal. Pada digiti pedis sinistra tampak ulkus berukuran 3x4x3 cm hiperemis dan pus (+). Laboratorium kadar gula puasa 190
dan gula 2 jam setelah puasa 300.

Diabetes Mellitus tipe 1

Diabetes Gestasional

Hiperglikemia Reaktif
Diabetes tipe lain

Diabetes Mellitus tipe 2

3. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang berobat ke praktek dokter pribadi dengan keluhan sering buang air kecil di malam
hari, sekitar 4-5 x semalam (lancar dan banyak), ia juga mengeluh mudah haus dan banyak minum. Berat badan pasien turun
sekitar 4 kg dalam 3 bulan terakhir ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 115/80 mmHg, nadi: 98x/menit,
pernapasan: 20x/menit dan suhu: 36°C. Tinggi badan: 165 cm, berat badan: 80 kg. Apakah pemeriksaan penunjang yang
diusulkan untuk menegakkan diagnosis pada kasus diatas ?

Gula darah acak, Tes toleransi glukosa Oral, PSA

Gula darah puasa, Gula darah 2 jam PP, HbA1C, Urine lengkap

Gula darah puasa, urine lengkap dan PSA

Gula darah puasa, profil kolesterol, dan asam urat

Darah lengkap, PSA, USG Abdomen

4. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan sering kencing sejak 6 bulan yang lalu.
Keluhan disertai sering merasa haus, kedua telapak kaki terasa kesemutan dan kadang terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas: 18x/menit, suhu: 36,5 ocelsius. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar glukosa darah puasa 170 mg/dL dan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan
240 mg/dL. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut ?

Sindrom Metabolik
Diabetes Mellitus tipe 1

Diabetes insipidus

Diabetes Mellitus tipe 2

Hipoglikemia

5. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol penyakitnya. Ia menderita diabetes melitus sejak 5
tahun yang lalu dan sudah beberapa kali ganti obat, antara lain: metformin dan glimepriride, kemudian diganti acarbose dan
pioglitazone. Manakah dari obat tersebut yang memiliki efek meningkatkan sensitivitas insulin?

Metformin dan pioglitazone

Glimepiride dan acarbose

Acarbose dan metformin

Metformin dan glimepiride

Pioglitazone dan glimepiride 


6. Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dada. Hal ini sudah dialami pasien sejak 3
jam yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tertimpa beban berat dan menjalar ke lengan kiri. Nyeri hilang saat istirahat dan sering
berulang. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 10 tahun yang lalu, namun tidak rutin kontrol. Dari status presens
didapatkan tekanan darah 120/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi nafas 18x/menit. Dari hasil laboratorium
didapatkan kadar trigliserida 220mg/dL, LDL 150mg/dL, dan HDL 38mg/dL. Apakah patofisiologi yang tepat untuk kasus
diatas?

Penurunan katabolisme HDL

Hipotrigliseridemia.

Penurunan absorbsi kolesterol di usus halus

Hipertrigliseridemia

Peningkatan katabolisme LDL

7. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan kontrol rutin. Pasien memiliki riawayat
DM tipe 2 sejak 12 tahun ini dan hipertensi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg , denyut nadi 80
kali/ menit, frekuensi nafas 20 kali/ menit, suhu 36 C. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan HbA1C 8,9 % dengan Serum
Creatinin 0,6 mg/dL (eGFR = 178,8 mL/min/1,72 m2, MDRD dan proteinuria positif 2. Apakah tatalaksana yang tepat untuk
hipertensi pada kasus di atas?

Hydrochlortiazide

Calcium Channel Blocker


Nitrogliserin

ACE inhibitor

Beta blocker

8. Seorang perempuan berusia 43 tahun datang ke puskesmas dengan nyeri saat berkemih disertai demam sejak 1 minggu yang
lalu. Riwayat menderita diabetes sejak 2 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak gelisah, tekanan
darah 140/80 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit dan dalam, suhu 39,5°C, denyut nadi 120 x/menit, turgor kulit berkurang,
lidah dan bibir kering. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan GDP 352 mg/dL, GD2JPP 400 mg/dL, leukositosis, Hb dan
trombosit normal. Apakah tatalaksana rasional pada kasus di atas?

Intermediate acting insulin, long acting insulin, dan antibiotic

Short acting insulin, intermediate acting insulin, dan antibiotic

Long acting insulin dan antibiotic

Short acting insulin dan antibiotic

Intermediate acting insulin dan antibiotic

9. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan sering kencing sejak 6 bulan yang lalu.
Keluhan disertai sering merasa haus, kedua telapak kaki terasa kesemutan dan kadang terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi: 100x/menit, frekuensi nafas: 18x/menit, suhu: 36,5 ocelsius. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar glukosa darah puasa 170 mg/dL dan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan
240 mg/dL, kadar HbA1c:10%. Apakah penatalaksanaan yang tepat untuk kasus tersebut ?

Acarbose

Metformin

Glibenclamid

Insulin

Pioglitazon

10. Prevalensi anemia pada remaja putri dan wanita usia subur di Indonesia masih tinggi. Pemerintah telah mencanangkan
beberapa program untuk mencegah dan menangani anemia pada populasi remaja putri dan wanita usia subur, salah satunya
adalah dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD), sebagai program jangka pendek. Sesuai dengan rekomendasi WHO,
remaja putri dan wanita usia subur dengan prevalensi anemia ≥ 40%, perlu diberikan TTD. Berapakah dosis dan lamanya
pemberian TTD pada kasus di atas?

120 mg elemental iron diberikan setiap hari selama 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun

30-60 mg elemental iron dan diberikan setiap hari selama 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun

60 mg elemental iron dan 2800 mcg asam folat dan diberikan 1 kali seminggu selama 3 bulan on (diberikan) dan 3 bulan off
(tidak diberikan)
60 mg elemental iron dan 2800 mcg asam folat diberikan setiap hari selama 3 bulan berturut-turut dalam 1 tahun

120 mg elemental iron dan 1400 mcg asam folat dan diberikan 1 kali seminggu selama 3 bulan on (diberikan) dan 3 bulan off
(tidak diberikan)

LATIHAN 2 ENDOKRIN

1. Seorang perempuan berusia 37 tahun, G5P4A0, hamil 21 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan berupa lemah badan
sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan disertai perasaan jantung berdebar-debar, pandangan sering berkunang-kunang dan kadang
disertai mual dan muntah. Riwayat persalinan terakhir pasien mengalami perdarahan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darah 100/90 mmHg, denyut nadi 100x/menit, dan konjungtiva anemis. Pemeriksaan laboratorium darah ditemukan
Hb 8,8 g/dL, Ht 25%, leukosit 6000/mm3 . Pemeriksaan hapusan darah ditemukan anemia hipokrom mikrositer. Apakah terapi
yang paling tepat?

Suplemen Fe

Vitamin C

Suplemen Zinc

Vitamin K
Vitamin A

2. Seorang perempuan berusia 29 tahun mengeluh mudah capek dan berdebar-debar sejak 3 bulan terakhir. Pasien masih dapat
beraktivitas sehari-hari. Pasien masih menyusui bayinya berumur 6 bulan, juga mempunyai anak pertama berumur 2 tahun.
Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan kulit wajah dan mukosa konjungtivanya tampak anemis. Pada pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 105/70 mmHg, denyut nadi 90 kali/menit dan frekuensi nafas 20 kali/menit dan temperatur
37,1oC. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan : Hb : 8,4 g/dl, Eritrosit : 2,55 x 106/uL, Hematokrit : 21,6 %, MCV : 55 fL,
MCH : 16 pg, MCHC : 29 g/dL, Leukosit : 6300/mm3, Trombosit : 410000/mm3, Serum Iron : 18 ug/dL, TIBC : 460 ug/dL.
Apakah penatalaksanaan yang tepat untuk kasus di atas?

Suplementasi asam folat

Transfusi PRC

Metilprednisolon sebagai imunosupresan

Suplementasi zat besi sampai ferritin dan status besi normal

. Suplementasi zat besi sampai Hb normal

3. Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0 datang ke puskesmas dengan keluhan sering merasa lemah. Pasien diketahui
rutin mengkonsumsi teh setiap hari. Pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 72x/menit,
frekuensi napas 18x/menit dan tidak demam. Pemeriksaan fisik wajah tampat pucat, konjungtiva pucat. Pemeriksaan
Laboratorium Hb 10 g/dl. Apakah diagnosis paling memungkinkan pada kasus di atas?

Anemia defisiensi asam folat


Anemia defisiensi zat besi

Anemia megaloblastic

Anemia hemolitik

Anemia aplastic

4. Seorang perempuan berusia 24 tahun, datang ke praktek dokter umum dengan keluhan lemah dan lesu sejak 6 bulan
terakhir. Keluhan disertai mata berkunang-kunang dan gampang mengantuk. Pasien mengalami haid yang lama dan banyak
dalam setahun terkahir. Pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum pasien tampak pucat, tekanan darah 110/70, denyut nadi
90 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, temperatur 36,7oC, konjungtiva pucat. Hasil Pmeriksaan laboratorium didapatkan
haemoglobin 9 gr/dl. Apakah kemungkinan penyebab kasus tersebut?

Defisiensi Zn

Defisiensi Ca

Defisiensi Mn

Defisiensi Co
Defisiensi besi

5. Seorang perempuan berusia 75 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Keluarga pasien
mengeluhkan luka di sekitar pantat yang semakin membesar. Luka di pantat mulai ada sejak 3 minggu yang lalu. Pasien pernah
dirawat di RS karena gula darah tinggi 1 minggu sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan anemis, dan tekanan darah 170/60
mmHg, suhu 38 C, denyut nadi 110x/menit, nafas 22 x/menit. Pemeriksaan lokalis didapatkan ulkus pada sakrum dengan
diameter 4 cm. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, lekosit 12000 /mm3, trombosit 550000 /mm3, GDA 450mg/dL.
Apakah tindakan preventif non-farmakologis yang dapat dilakukanuntuk mencegah luka tersebut?

Pemberian antibiotika local

Pembersihan daerah pantat dengan desinfektan

Mengganti posisi tidur secara berkala

Regulasi gula darah

Menghindari kelembaban kulit tubuh

6. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Pasien mengeluhkan
luka di telapak kaki yang semakin membesar. Luka di kaki mulai ada sejak 3 minggu yang lalu. Pasien pernah dirawat di RS
karena gula darah tinggi 2 minggu sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/60 mmHg, suhu 38 C, denyut
nadi 110 x/menit, nafas 22 x/menit. Pemeriksaan tungkai didapatkan ulkus pada telapak kaki kanan dengan diameter 2 cm.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, lekosit 12000 /mm3, trombosit 550000 /mm3, GDA 450 mg/dL. Apakah
penyebab ulkus secara patofisiologis pada pasien tersebut?

Gula darah yang tinggi menyebabkan rusaknya jaringan kulit kaki


Kelainan makrovaskular dan hematologi pada pasien diabetes

Gangguan hemorheologi pada lokal tungkai kaki pasien diabetes

Kaki pasien diabetes memiliki imunitas yang berbeda dengan orang normal

Gangguan sistem mikrovaskular dan neurologi pada pasien diabetes

7. Seorang perempuan berusia 75 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Keluarga pasien
mengeluhkan luka di sekitar pantat yang semakin membesar. Luka di pantat mulai ada sejak 3 minggu yang lalu. Pasien pernah
dirawat di RS karena gula darah tinggi 1 minggu sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan anemis, dan tekanan darah 170/60
mmHg, suhu 38 C, denyut nadi 110x/menit, nafas 22 x/menit. Pemeriksaan lokalis didapatkan ulkus pada sakrum dengan
diameter 4 cm. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, lekosit 12000 /mm3, trombosit 550000 /mm3, GDA 450mg/dL.
Apakah dasar patofisiologis utama penyebab luka pada pasien tersebut?

Infeksi sistemik

Penyakit arteri perifer

Hiperglikemia

Iskemia lokal
Kelainan makrovaskular

8. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Pasien mengeluhkan
luka di telapak kaki yang semakin membesar. Luka di kaki mulai ada sejak 3 minggu yang lalu. Pasien pernah dirawat di RS
karena gula darah tinggi 2 minggu sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/60 mmHg, suhu 38 C, denyut
nadi 110 x/menit, nafas 22 x/menit. Pemeriksaan tungkai didapatkan ulkus pada telapak kaki kanan dengan diameter 2 cm.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, lekosit 12000 /mm3, trombosit 550000 /mm3, GDA 450 mg/dL. Bagaimana
prinsip terapi farmakologis pada pasien ini?

Antibiotika spektrum luas oral, insulin dan antihipertensi

Antibiotika spektrum luas intravena, antidiabetik oral, dan antipiretik

Antibiotika topikal, antidiabetik oral, dan antipiretik

Antibiotika spektrum luas intravena, insulin dan antihipertensi

Antibiotika spektrum luas intravena, antibiotika topikal, dan antidiabetik oral

9. Seorang perempuan berusia 58 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan gigi mudah patah sejak satu tahun terakhir.
Pasien hamil dan menyusui sebanyak 6 kali. Pasien sangat jarang minum susu dan terbiasa makan yang kurang beragam.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, temperatur 36,7oC,
tampak 4 gigi caninus dengan tepi tidak rata dan lordosis. Apakah penyebab yang paling mungkin?

Defisiensi Mn
Defisiensi Ca

Defisiensi Zn

Defisiensi Co

Defisiensi besi

10. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Pasien mengeluhkan
luka di telapak kaki yang semakin membesar. Luka di kaki mulai ada sejak 3 minggu yang lalu. Pasien pernah dirawat di RS
karena gula darah tinggi 2 minggu sebelumnya. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/60 mmHg, suhu 38 C, denyut
nadi 110 x/menit, nafas 22 x/menit. Pemeriksaan tungkai didapatkan ulkus pada telapak kaki kanan dengan diameter 2 cm.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, lekosit 12000 /mm3, trombosit 550000 /mm3, GDA 450 mg/dL. Dari hasil
pemeriksaan di atas komplikasi kronik diabetes apakah yang perlu segera diketahui?

Infeksi sistemik

Aritmia

Infark miokard

Nefropati diabetik
Penyakit arteri perifer

LATIHAN 1 GINJAL

1. Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun datang berobat ke puskesmas dengan keluhan sakit waktu kencing sejak 5 hari
yang lalu. Keluhan disertai demam, menggigil dan sakit pinggang. Pemeriksaan tanda vital: tekanan darah 120/80 mmHg,
Freuensi nadi 88 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit, suhu 38oC. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan : silinder leukosit (+), pemeriksaan kultur urin porsi tengah didapatkan jumlah kuman 100.000/lpb.
Apakah jenis kuman terbanyak yang menyebabkan penyakit pada kasus?

Streptococcus pyogenes

Pseudomonas aeruginosa

Staphylococcus aureus

Enterobacter aerogenes

Escherichia coli

2. Seorang perempuan berusia 49 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 1 hari.
Mengaku mempunyai kebiasaan kurang minum dan sering menahan BAK. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal
kecuali suhu subfebrile. Hasil pemeriksaan urine rutin didapatkan bakteri (+). Apakat farmakologi yang paling tepat?

Ciprofloksasin 2 x 250 mg selama 5-10 hari


Ciprofloksasin 3 x 500 mg selama 5-10 hari

. Ciprofloksasin 1 x 250 mg single dose.

Ciprofloksasin 2 x 500 mg selama 5-10 hari

Ciprofloksasin 2 x 750 mg selama 5-10 hari

3. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sakit saat buang air kecil sejak 1 hari yang
lalu. Kencingnya sedikit-sedikit, sering, dan tidak bisa ditahan. Pasien juga mengeluh demam dan nyeri di pinggang kanan.
Tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,7oC. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan suprapubik dan nyeri ketok ginjal sebelah kanan. Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan leukosit
10/lpb, silinder leukosit (+), dan eritrosit 5/lpb. Apakah terapi yang paling tepat?

Amoksisilin

Metronidazol

Klindamisin

Amoksisilin
Levofloksasin

4. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri. Keluhan disertai
dengan demam, mual, dan nyeri kepala. Pasien diketahui menderita pembesaran prostat dan sering mendapatkan tindakan sulit
berkemih pada prostat di puskesmas. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 112
kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit, dan suhu 39,5°C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok ginjal kiri. Pada
pemeriksaan darah rutin didapatkan Hb 13,7 gr/dL (13.5-18.0 gr/dL), leukosit 13.400 sel/mm3 (N: 4.500-10.000 sel/mm3),
trombosit 276.000 sel/mm3 (N: 150.000-400.000 sel/mm3). Pada urinalisis didapatkan nitrit (+), leukosit 25-30/LPB (N: <5/LPB),
eritrosit 5-7/LPB (N: 0-1/LPB). Apakah farmakoterapi yang paling tepat?

Injeksi Levofloksasin 2 x 750 mg

Injeksi Ceftriakson 1 x 1 gram

Injeksi Ciprofloksasin 1 x 500 mg

Injeksi Ciprofloksasin 2 x 250

Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gram

5. Seorang laki-laki 51 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan demam disertai mual sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 94x/menit,
temperature 38,90C, frekuensi napas 22x/menit. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12.9 g/dl, angka leukosite
18.000/ml, angka trombosite 190.000/ml. Pada pemeriksaan urine didapatkan nitrit (+) leukosite esterase (++) bakteri uria (+++)
leukosite urine (++) eritrosite urine (+). Pasien adalah penderita stroke sejak 1 bulan yang lalu, saat ini pasien menggunakan
kateter urine sejak 2 minggu ini dan belum diganti. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Striktur uretra
Bacteriuria asymptomatic

ISK uncomplicated

Sistitis akut

ISK complicated

6. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke dokter praktek dengan keluhan nyeri pada kedua pinggang disertai demam
menggigil sejak 3 hari yang lalu. Riwayat menderita pembesaran prostat sudah disarankan operasi namun pasien menolak.
Pemeriksaan tanda vital Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi 98 x/menit, frekuensi
napas 20 x/menit, suhu 39,8 oC. Pemeriksaan urinalisis menunjukkan bakteri > 104/ml dan nitrit positif. Apakah diagnosis pada
kasus di atas?

sistitis komplikata

urosepsis

sistitis non komplikata

pielonefritis komplikata
pielonefritis non komplikata

7. Seorang perempuan berusia 41 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai demam dan kadang menggigil. Tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi 112 x/menit, frekuensi napas 20
x/menit, suhu 39.4°C. Terdapat nyeri perkusi sudut kostovertebra kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 13 g/dL, lekosit
12.100/μL, trombosit 280.000/ μL, ureum 34, kreatinin 1,4 mg.dL. Hasil urinalisis menunjukkan albumin (+1), silinder leukosit
(+), leukosit 10-12/lpb. Apakah diagnosis yang tepat?

Divertikulitis

Apendisitis

Sistitis akut

Glomerulonefritis

Pielonefritis

8. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhaan nyeri perut bagian tengah bawah sejak tiga hari
yang lalu. Nyeri dirasakan memberat saat buang air kecil. Pasien memilki riwayat sering menahan kencing. Pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan area suprapubik. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi
80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38ºC. Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan urin berwarna kuning, keruh, nitrit
positif, leukosit esterase positif, leukosit urin 15-25/LPB, eritrosit urin 0-4/LPB, epitel ++, bakteri positif. Apakah edukasi yang
tepat diberikan?

Selama pengobatan pasien sebaiknya tidak berhubungan seks dengan suami


Jika obat yang diberikan sudah habis, pasien tidak perlu control

Pasien tidak perlu khawatir karena penyakitnya mempunyai prognosis yang baik

Pasien harus minum air putih sebanyak mungkin

Pasien harus menjaga higienitas pribadi dan lingkungan

9. Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun datang berobat ke puskesmas dengan keluhan sakit waktu kencing sejak 5 hari
yang lalu. Keluhan disertai demam menggigil dan sakit pinggang. Pemeriksaan tanda vital: tekanan darah 120/80 mmHg,
Freuensi nadi 88 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit, suhu 38oC. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan : silinder leukosit (+), pemeriksaan kultur urin porsi tengah didapatkan jumlah kuman 100.000/lpb.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?

glomerulonefritis

sistitis

uretritis

ureteritis
pielonefritis

10. Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan sakit saat berkemih sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai rasa panas pada saluran kemih, keluhan demam disangkal. Hasil pelemriksaan tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan lab urinalisa diperoleh leukosit (+) dan bakteri (+). Apakah kemungkinan mikroorganisme penyebab pada
kasus?

Klebsiella pneumonia

Staphylococcus saprophyticus

Niesseria gonorrhoe

Escherechia coli

Chlamidia trachomatis

LATIHAN 2 GINJAL
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke poliklinik umum RS dengan keluhan kencing sering terputus-putus, sering
anyang-anyangan dan kadang berwarna merah. Jika pasien beraktivitas mengangkut beban berat, berlari, atau berdiri lama
pasien akan merasa harus segera kencing. Keluhan membaik jika berbaring. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal.
Terdapat nyeri suprapubik, tidak ada nyeri ketok di costovertebral angle, pada rectal toucher prostat tidak teraba membesar.
Apakah diagnosis yang tepat?

Sistitis

Vesikolitiasis

Penyakit ginjal polikistik

Hidronefrosis

Karsinoma prostat

2. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri saat BAK sejak 2 hari. Keluhan disertai sering ke
kamar mandi untuk BAK, tanpa demam tetapi kurang sehat beberapa hari ini. Dia mengatakan urinnya berkabut, nausea dan
tidak nafsu makan. Hasil kultur urin porsi tengah menunjukkan leukocyte esterase positif, jumlah bakteri > 105 bakteria/ml.
Pemeriksaan mikroskopik ditemukan > 10 lekosit/LP. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Prostitis kronik

Prostitis akut
Pielonefritis akut

Sistitis akut

Pielonefritis kronik

3. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke UGD RSUD dengan keluhan nyeri di pinggang kiri sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri
dirasakan hilang timbul dan menjalar ke paha, dan perut bagian kiri atas. Nyeri dirasakan makin berat terutama saat
beraktifitas sejak 3 hari yang lalu. Nyeri saat buang air kecil (BAK) disangkal, BAK berdarah disangkal, BAK berpasir
dirasakan, demam disangkal, mual muntah disangkal. Pasien memiliki kebiasaan minum-minuman bersoda dan jarang
meminum air putih serta tidak diimbangi dengan kegiatan olah raga rutin. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan
darah 130/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, Suhu 36,5OC. Hasil pemeriksaan region flank sinistra
didapatkan tanda ballottement (+) dan perkusi nyeri ketok CVA sinistra (+). Oleh dokter disarankan pemeriksaan BNO.
Apakah gambaran yang paling mungkin ditemukan pada pemeriksaan tersebut?

Bayangan hiperechoic pada ginjal

Bayangan hiperechoic pada vesika urinaria

Bayangan hipoechoic pada vesika urinaria

Bayangan radioopaque pada vesika urinaria

Bayangan radiopaque pada ginjal


4. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan perut tidak nyaman dibawah pusar. Pasien
juga mengeluhkan sering kencing, dan ketika kencing tidak lampias dan nyeri. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 96x/menit, suhu 37,9 C, laju respirasi 18x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri suprapubis (+). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12.9 g/dl, angka leukosit 10.000/ml, trombosit 160.000/ml.
Tidak didapatkan duh tubuh. Pada pemeriksaan urine didapatkan nitrit (+), leukosite esterase (+), bakteriuria (++), leukosite
urine (+), eritrosite urine (-). Pasien baru saja bulan madu ke bali dengan suaminya. Apakah diagnosis yang paling mungkin?

Sistitis

Bakteriuria asimtomatik

Uretritis

Pielonefritis akut

Kolik renal ec nefrolitiasis

5. Seorang perempuan berusia 42 tahun datang ke dokter keluarga mengeluh nyeri perut kiri sejak tadi malam. Nyeri dirasakan
hilang timbul dan menjalar sampai ke lipat paha. Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus?

Batu ureter

Hidronefrosis
Pielonefritis

Penyakit ginjal polikistik

Sistitis kronis

6. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri bila BAK sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan demam, mual, dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90mmHg, denyut nadi 88x/m,
temperature 38oc, frekuensi nafas 20x/m. Hasil tes laboratorium didapatkan darah rutin dalam batas normal. Urinalisis:
leukosit 3+, tes nitrit (+). Apakah pemeriksaan penunjang lanjutan yang diusulkan?

Tes dipstick

Tes kreatinin klirens

Tes cistatin C

Tes inulin

Tes biakan urin

7. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri perut bawah yang disertai dengan sering
ingin kencing, tetapi kalau kencing terasa nyeri. Hal ini dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Warna kencing juga berubah
kemerahan. Pemeriksaan addomen menunjukkan adanya nyeri tekan suprapubik, dan vesica teraba penuh. Pemeriksaan
rontgen abdomen dan pelvis menunjukkan gambar berikut. Apakah diagnosis paling mungkin?

Hematom retroperitoneal

Vesikolitiasis

Karsinoma urotelial

Sistitis

Striktur uretra

8. Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu datang ke puskesmas karena demam. Keluhan
disertai dengan menggigil, mual, nyeri pinggang bagian kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok ginjal (+). Hasil
pemeriksaan urin aliran tengah menunjukkan hasil bakteri (+). Tiga hari setelah pemberian antibiotik keluhan pasien
memburuk. Pemeriksaan urin rutin ulang dan kultur menunjukkan adanya jenis bakteri yang lebih banyak dari sebelumnya.
Apakah istilah yang tepat untuk proses pada kasus?

Relapse

Reinfection

Intractable infection

Remission

Superinfection

9. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun datang ke Puskesmas diantar ibunya dengan keluhan nyeri saat buang air kecil,
dirasakan sejak 6 hari yang lalu. Kencing sedikit-sedikit, demam dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu 38ºC disertai nyeri tekan di daerah suprapubik. Hasil urinalisis didapatkan pH 8, berat jenis 1.030, glukosa
negatif, protein 2+, bilirubun negatif, nitrit positif. Apakah pemeriksaan yang paling tepat untuk mengetahui penyebab dari
keadaan tersebut?

Pemeriksaan sedimen urin

Analisa batu saluran kencing

Kultur darah
Pemeriksaan carik celup

Kultur urin

10. Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan nyeri saat BAK sejak 2 hari yang
lalu. keluhan ini juga disertai dengan demam, mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan suprapubik (+).
Hasil lab urine rutin leukosit 10-15/LPB, eritrosit 1-2/LPB, protein (-). Apakah diagnosis pasien tersebut?

Glomerulonefritis

Batu saluran kemih

Infeksi saluran kemih

Pielonefritis

Sindroma nefritik

LATIHAN 1 HEMATOLOGI

1. Sebuah keluarga turis asing akan mengunjungi Lembah Baliem di Papua. Dalam keluarga tersebut terdapat 2 orang dewasa
dan seorang anak berusia 7 tahun dengan berat. 25 kg. Apakah profilaksis yang harus diberikan dokter untuk turis anak-anak?

Piperakuin (DHP) 4 tablet/hari, 1 minggu sebelum berangkat sampai 4 minggu setelah kembali
Atovaquone-proguanil 2 tablet anak/hari, 1-2 hari sebelum berangkat sampai 1 minggu setelah kembali

Doksisiklin 100 mg/hari, 1-2 hari sebelum berangkat sampai 4 minggu setelah Kembali

Kina 10 mg/kgBB/kali, 4 hari sebelum berangkat sampai 2 minggu setelah kembali

Chloroquine 500 mg/hari, 1 minggu sebelum berangkat sampai 2 minggu setelah kembali

2. Seorang anak perempuan berusia 11 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan mimisan 3jam yang lalu. Ibu pasien
mengatakan bahwa anaknya demam sejak 5 hari yang lalu disertai nyeri kepala dan nyeri pada bagian belakang mata. Pasien
tampak lemah dan kesadaran kompos mentis. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi
100x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu 37,8°C. Pada pemeriksaan Rumple Leed didapatkan positif. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan hemtokrit 34%, leukosit 4000/mm3, trombosit 60000/mm3. Apakah yang menyebabkan timbulnya
mimisan pada kasus di atas ?

Tekanan intrakranial meningkat

Adanya kebocoran plasma darah

Neoplasma

Kelainan kongenital
Trauma

3. Seorang laki-laki berusia 70 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan nyeri pada punggung sejak 3 bulan lalu.
Keluhan disertai penurunan berat badan lebih dari 10 Kg selama 1 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
100/60 mmHg, denyut nadi 70x/menit, frekuensi napas 20x/menit, konjungtiva anemis. Pemeriksaan laboratorium Hb 7gr/dL,
trombosit 100.000/mm3, LED 110/jam;. Pemeriksaan X-ray torako-lumbal tampak gambaran lesi litik multiple disertai fraktur
kompresi patologis. Apakah diagnosis yang mungkin?

Multiple myeloma

Leukemia

Hiperkalsemia

Solitary plasmacytoma

Plasma cell leukemia

4. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa oleh keluarganya ke unit gawat darurat RS dengan penurunan kesadaran
dalam 1 hari terakhir disertai perdarahan pada hidung dan memar kebiruan pada tangan dan kaki sejak 1 hari terakhir. Pasien
5 hari yang lalu menjalani persalinan normal di dukun beranak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 100/60
mmHg, denyut nadi 104 x/menit, suhu 37,5°C. Konjungtiva anemis disertai perdarahan konjungtiva. Purpura dan hematoma
pada abdomen, ekstremitas atas dan bawah. Pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit 4.800/mm³, haemoglobin 8,7
gr/dL, trombosit 88.000/mm³, PT 28,1, dan APTT 40,6. Apakah diagnosis yang mungkin ?

ITP
DHF grade 2

Dengue syok syndrome

DHF grade 3

DIC

5. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan keluar darah dari hidung sejak 2 jam
sebelumnya. Awalnya penderita mengeluh demam tinggi sejak 4 hari yang lalu, dirasakan terus menerus. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 90 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, temperatur 38,8°C,
ptechie pada kulit lengan bawah kanan. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 10,4 g/dL, hematokrit 31,5%, leukosit
3200 /uL, trombosit 65.000/uL. Apakah kemungkinan etiologi pada kasus di atas?

Infeksi virus

Infeksi parasite

Infeksi jamur

Kelainan sumsum tulang


Infeksi bakteri

6. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan sesak nafas. Keluhan dialami secara
tiba-tiba setelah makan es krim kacang almond. Pasien tidak mengalami demam maupun pilek. Riwayat sesak sebelumnya dan
asma disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 80/ palpasi, frekuensi nafas 30
x/menit, suhu badan 35,6 OC, denyut nadi 110 x/menit dan lemah, jantung dalam batas normal, pada kedua lapang paru
ditemukan wheezing saat expirasi, dan akral dingin. Apakah penanganan yang harus segera dilakukan pada pasien ini?

Berikan Kortikosteroid intravena dan antibiotik spektrum luas

Pertahankan airway, breathing, circulation, dan injeksi epinephrin 1:1000 0,5 ml IM

Berikan Norephinephrine 0,05-0,1 mcg/kg/mnt

Pemeriksaan Analisis gas darah

Pemeriksaan EKG

7. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun diantar ibunya ke poliklinik dengan keluhan gusi berdarah 1 jam yang lalu. Keluhan
disertai demam tinggi sejak 4 hari yang lalu,mual dan kurang nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik, tanda vital denyut nadi
118x/menit, frekuensi nafas 26x/menit, suhu 38°C, tekanan darah 100/70 mmHg. Tampak adanya bintik-bintik merah di daerah
abdomen serta kedua tangan dan kaki. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 14,1 gr/dl, leukosit 3000/mm3, Ht 42 %, trombosit
80.000. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut?

Demam berdarah dengue gr 3


Demam dengue

Demam berdarah dengue gr 4

Demam berdarah dengue gr 1

Demam berdarah dengue gr 2

8. Sebuah keluarga turis asing akan mengunjungi Lembah Baliem di Papua. Dalam keluarga tersebut terdapat 2 orang dewasa
dan seorang anak berusia 7 tahun dengan berat. 25 kg. Apakah profilaksis yang harus diberikan dokter untuk turis dewasa?

Primakuin 0,25mg/kgBB, 1 minggu sebelum berangkat sampai 1 minggu setelah kembali

Piperakuin (DHP) 4 tablet/hari, 1 minggu sebelum berangkat sampai 4 minggu setelah kembali

Doksisiklin 100 mg/hari, 1-2 hari sebelum berangkat sampai 4 minggu setelah Kembali

Chloroquine 500 mg/hari, 1 minggu sebelum berangkat sampai 2 minggu setelah kembal

i Kina 10 mg/kgBB/kali, 4 hari sebelum berangkat sampai 2 minggu setelah kembali


9. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu. Keluhan
disertai mual dan muntah sehingga anak tidak mau makan dan minum. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan denyut nadi
130x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, suhu 39,80C, tekanan darah 100/70 mmHg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 20
kg, adanya rumple leed (+). Pada pemeriksaan laboratorium Hb 14 gr/dl, leukosit 3000/mm3, Ht 45 %, trombosit 89.000.
Apakah terapi yang tepat untuk pasien tersebut?

Pemberian cairan Nacl 0,9 % 20 cc/kgbb/jam iv

Pemberian cairan RL 5 cc/kgbb/jam iv

Pemberian cairan Nacl 0,9 % 10 cc/kgbb/jam iv

Pemberian cairan RL 10 cc/kgbb/jam iv

Pemberian cairan RL 20 cc/kgbb/jam iv

10. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun di bawa ibunya ke IGD dengan keluhan kedua kaki dan tangan teraba dingin.
Berdasarkan anamnesis dari ibu, anak telah demam sejak 4 hari yang lalu, keluar darah dari hidung 1 hari yang lalu dan
terdapat bintik-bintik kemerahan di lengan. Pada pemeriksan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg, nadi teraba
halus, frekuensi nafas 30x/menit, suhu 38,10C. Pada pemeriksaan laboratorium darah, Hb 15 gr/dl, Ht 48%, trombosit
45.000/mm3, leukosit 2.000/mm3. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?

Oksigen, IVFD koloid 20cc/kgbb/jam

Oksigen, IVFD kristaloid 20cc/kggbb/ jam


Oksigen, IVFD kristaloid 3cc/kggbb/ jam

Oksigen, IVFD kristaloid 5cc/kggbb/jam

Oksigen, IVFD koloid 10 cc/kgbb/jam

LATIHAN 2 HEMATOLOGI

1. Seorang anak laki-laki usia 9 tahun dibawa ibunya ke UGD RS karena dingin dan lemas. Pasien mengalami panas 4 hari yang
lalu dan mendadak tinggi di hari pertama. Pasien juga mengeluhkan nyeri di seluruh badan dan sakit ulu hati. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, denyut nadi tak teraba, laju nafas 24 kali per menit, suhu tubuh 36,1ᴼC dan
tekanan darah tak terukur. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 18,5g/dL, leukosit 1700/µL, trombosit 20.000/µL,
hematokrit 56%. Pada pemeriksaan foto thoraks polos didapatkan efusi pleura kanan. Apakah diagnosis pasien tersebut?

Dengue fever

Dengue hemorrhagic fever grade II

I Dengue hemorrhagic fever grade II


Dengue hemorrhagic fever grade I

Dengue hemorrhagic fever grade IV

2. Seorang anak perempuan usia 8 tahun dibawa ibunya ke UGD RS karena panas. Panas sejak 3 hari yang lalu dan mendadak
tinggi di hari pertama. Pasien juga mengeluhkan nyeri di seluruh badan, sakit ulu hati, dan mimisan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, denyut nadi 98 kali per menit, laju nafas 20 kali per menit, suhu tubuh 38,3ᴼC, dan
tekanan darah 100/70mmHg. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14,7g/dL, leukosit 1900/µL, trombosit 73.000/µL.
Pada pemeriksaan foto thoraks polos didapatkan efusi pleura kanan. Apakah cairan yang digunakan untuk terapi pada pasien
tersebut?

Ringer dextrose 5%

D10

D5 ½ saline

D5 ¼ saline

Normal saline

3. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibunya ke UGD RS karena panas. Panas sejak 3 hari yang lalu dan mendadak
tinggi di hari pertama. Pasien juga mengeluhkan nyeri di seluruh badan, sakit ulu hati, dan mimisan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, denyut nadi 100 kali per menit, laju nafas 18 kali per menit, suhu tubuh 38,1ᴼC, dan
tekanan darah 100/70mmHg. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14,5g/dL, leukosit 2200/µL, trombosit 76.000/µL,
hematokrit 44%. Pada pemeriksaan foto thoraks polos didapatkan efusi pleura kanan. Apakah diagnosis pasien tersebut?
Dengue hemorrhagic fever grade II

Dengue fever

Dengue hemorrhagic fever grade III

Dengue hemorrhagic fever grade I

Dengue hemorrhagic fever grade IV

4. Seorang anak perempuan usia 9 tahun dibawa ibunya ke UGD RS karena panas. Panas sejak 3 hari yang lalu dan mendadak
tinggi di hari pertama. Pasien juga mengeluhkan nyeri di seluruh badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos
mentis, denyut nadi 90 kali per menit, laju nafas 18 kali per menit, suhu tubuh 38,1ᴼC, dan tekanan darah 100/70mmHg. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,5g/dL, leukosit 2000/µL, trombosit 93.000/µL, hematokrit 37,5%. Pada
pemeriksaan foto thoraks polos tidak didapatkan efusi pleura kanan. Apakah diagnosis pasien tersebut?

Dengue hemorrhagic fever grade IV

Dengue hemorrhagic fever grade II

Dengue fever
Dengue hemorrhagic fever grade I

Dengue hemorrhagic fever grade III  

5. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan kedua tangan dan kaki teraba dingin sejak
15 menit yang lalu. Sebelumnya anak makan udang dan kerang bersama keluarga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan denyut
nadi 168x/menit halus, frekuensi nafas 30x/menit, tekanan darah 90/40 mmHg, BB 20 kg, akral teraba dingin, suara nafas
berbunyi stridor dan kulit terlihat ruam bentol dan kemerahan. Apakah terapi yang tepat untuk pasien tersebut?

Adrenalin 1: 1000 2 cc IM

Adrenalin 1: 1000 0.2 cc IV

Adrenalin 1:1000, 0.2 cc IM

Adrenalin 1: 10.000 0.2 cc IM

Adrenalin 1: 10.000 0.02 cc IV  

6. Seorang anak perempuan usia 8 tahun dibawa ibunya ke UGD RS karena bercak-bercak merah pada tangan dan kakinya.
Bercak tersebut sejak seminggu ini dan rata. Pada pemeriksaan fisik anak sadar baik, denyut nadi 85 kali per menit, laju nafas
18 kali per menit, suhu tubuh 37,2ᴼC, tidak didapatkan hepatosplenomegali, dan ptekiae serta purpura di ekstremitas atas
maupun bawah. Apakah pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis kerja?

Darah lengkap
C-reactive protein

Elektroforesis

Kultur darah

Coomb test

7. Seorang laki-laki berusia 23 tahun dirawat di instalasi rawat darurat RS tiba-tiba sesak napas, gelisah, lemas, kemudian
pasien tidak sadarkan diri setelah dilakukan diberikan cairan dan pemberian antibiotik intravena. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 85/40 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, pada
auskultasi paru didapatkan wheezing di seluruh lapang paru. Apakah diagnosis yang paling tepat?

Reaksi Parasimpatomimetik

Reaksi Alergi

Reaksi Simpatomimetik

Reaksi Homesotasis
Reaksi Anafilaktik

8. Seorang anak laki-laki usia 14 tahun diantar orangtuanya ke IGD puskesmas dengan penurunan kesadaran setelah 30 menit
yang lalu setelah disuntik oleh mantri. Keluhan diawali batuk pilek dan demam tinggi, sehingga mantri menyuntikkan
antibiotik kepada pasien. Namun 10 menit kemudian pasien pusing, mata berair dan merah, anak merasa sesak napas, saat
dibawa ke IGD anak mengalami penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan di dapatkan tampak sakit berat, somnolen. Tanda
vital: tekanan darah 50/ palpasi, denyut nadi 190 x/mnt kecil dan lemah, frekuensi napas: 40x/mnt temperatur: 40°C, akral
dingin dan waktu pengisian kapiler > 2 detik. Apakah kemungkinan diagnosi pada kasus?

Syok neurogenic

Syok sepsis

Syok kardiogenik

Syok anafilaksis

Syok hipovolemik

9. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun disengat oleh seekor lebah. Dalam jangka waktu 5 menit kemudi tampak lesi sengatan
lebah yang membengkak berukuran 2 cm dan berwatna merah di tempat gigitan tersebut. Apakah patomekanisme pada lesi
sengatan lebah tersebut ?

perdarahan
reaksi korpus alienum

migrasi neutroofil

infiltrasi limfosit

vasodilatasi

LATIHAN MUSKULOSKELETAL

1. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dating ke Puskesmas dengan keluhan benjolan di lengan kiri atas. Benjolan dirasakan
sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya benjolan sebesar kacang tanah dan semakin lama semakin membesar hingga seukuran telur
bebek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan berdiameter 7 cm, warna sama dengan sekitar, konsistensi kenyal, bisa
digerakkan dan nyeri tekan (-). Dokter kemudian merujuk pasien untuk menjalani pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan
histopatologi menunjukkan jaringan adiposit matur dengan ukuran monomorf, bervakuola dan jernih. Apakah diagnosis yang
paling tepat?

Lipioma

Liposarkoma
Osteochondroma

Chondrosarcoma

Osteosarkoma

2. Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke puskemas dengan keluhan luka pada kaki yang dirasakan 3 minggu yang lalu
yag disertai rasa nyeri. Nyeri terutama dirasakan bertambah pada malam hari, ataupun jika tungkai diangkat, sehingga pasien
lebih nyaman tidur dalam keadaan kaki tergantung.Pada pemeriksaan fisis tampak luka ulkus di daerah medial betis bagian
distal Pada palpasi dengan punggung tangan, daerah distal ulkus teraba lebih dingin dibandingkan bagian proksimal maupun
tungkai kiri. Apakah terapi pada kasus ini?

Anti jamur

Antibiotic bakteri an aerob

Antibiotic gram negative

Antibiotik spektrum luas

Antibiotic gram positif

3. Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke poliklinik dokter umum dengan keluhan nyeri pada lutut kiri terutama saat
akan berdiri sejak 2 tahun lalu. Semakin hari nyeri dirasakan makin sering dan memberat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
deformitas varus dan nyeri pada knee joint saat uji gerak. Pemeriksaan foto rontgen seperti pada gambar. Apakah diagnosis
yang tepat untuk pasin ini?
Osteorathiritis genu grade 4

Osteorathiritis genu grade 3

Osteorathiritis genu grade 0

Osteorathiritis genu grade 2

Osteorathiritis genu grade 1 

4. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dating ke Puskesmas dengan keluhan benjolan di lengan kiri atas. Benjolan dirasakan
sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya benjolan sebesar kacang tanah dan semakin lama semakin membesar hingga seukuran telur
bebek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan berdiameter 7 cm, warna sama dengan sekitar, konsistensi kenyal, bisa
digerakkan dan nyeri tekan (-). Dokter kemudian merujuk pasien untuk menjalani pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan
histopatologi menunjukkan jaringan adiposit matur dengan ukuran monomorf, bervakuola dan jernih. Apakah diagnosis yang
paling tepat?

Osteochondroma
Liposarkoma

Osteosarkoma

Lipioma

Chondrosarcoma

5. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan di lengan kiri atas. Benjolan dirasakan
sejak 10 bulan yang lalu. Awalnya benjolan sebesar kacang tanah dan semakin lama semakin membesar hingga seukuran telur
bebek. Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan berdiameter 7 cm, warna sama dengan sekitar, konsistensi kenyal, bisa
digerakkan dan nyeri tekan (-). Apakah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis?

Biopsi jarum halus

. Fotu ektremitas superior

. CT Scan

. Kimia darah

Myelografi
6. Seorang perempuan berusia 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kedua lutut dialami sejak 3 hari yang lalu,
nyeri dirasakan terus menerus dan kedua lutut sulit digerakkan. Pasien sudah tidak bisa berjalan dengan normal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 80 kg, tinggi badan 155 cm, tanda vital dalam batas normal, skala nyeri dengan
Visual Analog Scale 5. Pada pemeriksan fisik didapatkan bengkak pada kedua lutut, dan nyeri tekan. Apakah diagnosisnya?

Osteoatritis

Atritis rheumatoid

Atritis inflamatif

Atritis septik

Atritis gout

7. Seorang perempuan berusia 43 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ada benjolan di payudara kiri sejak 6 bulan yang
lalu. Awalnya sebesar biji kacang hijau dan semakin lama semakin membesar hingga seukuran biji nangka. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan massa berukuran 3x2 cm di bawah kulit, puting payudara retracted (-), kenyal, pseudolobulated, bisa
digerakkan, batas tegas dan nyeri tekan (-). Apakah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis?

Darah rutin

Myelografi

Fotu thoraks
. CT Scan.

Biopsi jarum halus.

8. Seorang laki-laki usia 56 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kedua lutut dialami sejak 5 hari yang lalu. Nyeri
memberat saat beraktifitas. Pasien adalah pelari jarak jauh di masa mudanya. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal dengan skala nyeri Visual Analog Scale 3. Pada pemeriksaan fisik di temukan TB = 160 cm, BB = 53 kg, bengkak pada
kedua lutut, nyeri tekan, bunyi krepitasi saat digerakkan. Apakah tatalaksana awalnya?

Celecoxib 5 mg 1x1

Asam mefenamat 25 mg 2x1

Na. diclofenac 500 mg 3x1

Codein 10 mg 3x1

Paracetamol 1000 mg 3x1

LATIHAN 1 ETIK

1. Seorang anak laki-laki berusia l0 tahun dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit karena Thalasemia. Pasien harus
mendapatkan tranfusi darah karena anemia berat. Keluarga menoiak tindakan tersebut karena bertentangan dengan
keyakinan agamanya. Konflik apakah yang paling tepat terjadi pada kasus tersebut ?
Paternalisme dan otonomi

Beneficence dan Justice

Beneficence dan fidelity

Beneficence dan nonmaleficence

Beneficentia dan confidentiality

2. Seorang perempuan berusia 59 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan benjolan di payudara yang
mengeluarkan nanah. Hasil pemeriksaan sementara diperoleh kesan kanker. Ketika dokter akan menjelaskan diagnosisnya,
pasien tidak mau mengetahui. Apakah tindakan dokter yang paling tepat?

Bertanya mengapa tidak mau tahu diagnosis

Tetap memberitahu pasien karena perlu dirujuk

Mengatakan sebaiknya pasien tahu agar dapat diobati

Menghargai pasien untuk tidak mengetahui


Memberitahu keluarga perihal penyakitnya atas izin pasien

3. Pada kasus diatas, jika dokter menandatangani surat yang diajukan keluarga untuk menghentikan pengobatan pasien,
apakah dokter itu juga melakukan euthanasia

Ya karena dokter ikut andil dalam pencabutan alat bantu hidup pasien, sehingga dapat menyebabkan kematian pada pasien

Tidak karena dokter tidak ikut dalam pengambilan keputusan

Tidak karena dokter mengedepankan KDM autonomi

Tidak karena dokter melihat keadaan keluarga yang sudah kehabisan uang

Ya karena dokter ikut menandatangani surat yang diajukan keluarga pasien

4. Ny. W, 57 tahun yang merupakan istri seorang pemilik perusahaan textile ternama di kota Bandung. Pasien dirawat di ICU
(Intensive Care Unit) Rumah Sakit D (RSD) akibat mengalami udema paru. Saat ini pasien sedang menjalani pengobatan
hampir 1 bulan di ICU, dan terpasang ventilator.Keluarga pasien telah mendapatkan penjelasan bahwa kondisi pasien tidak
menunjukkan adanya perubahan. Dokter menjelaskan bahwa saat ini nafas pasien tergantung pada ventilator, dan apabila
ventilator dilepas, maka kemungkinan pasien akan meninggal. Berdasarkan keputusan keluarga, keluarga meminta dokter
untuk melepas ventilator tersebut dan pasien akan dibawa pulang saja. Kapan dokter dapat menyarankan penghentian
penggunaan ventilator tersebut?

Saat pasien mengalami mati batang otak


Dokter tidak boleh menyarankan pencabutan alat bantu hidup pasien karena berkaitan dengan KDM nonmaleficience

Saat tindakan medis menjadi futile (sia-sia)

Saat pasien sudah memiliki harapan hidup yang kecil

Saat kondisi pasien yang tadinya baik kemudian memburuk

5. Seorang laki2 berusia 60th menderita DM dg gangren pd telapak kaki kanan, dokter menyarankan amputasitetapi pasien
menolak. Tiga hari kemudian pasien demam tinggi dan menurun kesadarannya akibat sepsis. Dokter kemudian mengamputasi
kaki pasien untuk menyelamatkan nyawa pasien. Sesuai kaidah bioetik manakah tindakan dokter tsb?

Justice

Autonomi

Non maleficence

Benefience

Maleficence
6. Seorang perempuan 56 tahun dengan keluhan cairan putih dari kemaluannya. Pada pemeriksaan didapatkan kesimpulan
keganasan pada mulut rahim. Dokter menjelaskan diagnosanya, pasien tertekan dan beberpa kali mengatakan apakah memang
benar saya menderita penyakit tersebut? Apakah upaya tepat yang dilakukan dokter tersebut?

Melakukan konseling individu

Menyarankan melakukan banyak ibadah

Merujuk ke Psikolog

Memberikan penjelasan secara bertahap

Menyarankan agar keluarga mendampingi

7. Seorang pasien berusia 13 tahun dirawat dengan penyakit ginjal dengan keadaan umum yang buruk. Menurut dokter
prognosis anak ini buruk. Bagaimanakah sikap dokter yang paling tepat dalam mendiskusikan keadaan pasien kepada orang
tuanya?

Menceritakan keadaan yang sebenarnya kepada pasien dan orang tuanya

Menjelaskan kondisi pasien kepada orang tuanya dan menunjukkan empati

Tidak memberitahukan kondisi sebenarnya dari pasien karena akan berakibat melemahkan orang tua
Menjelaskan tentang pilihan terapi yang mungkin dijalani oleh anak tersebut

Menanyakan apa yang diketahui oleh orang tuanya tentang penyakit anaknya

8. Ny. W, 57 tahun yang merupakan istri seorang pemilik perusahaan textile ternama di kota Bandung. Pasien dirawat di ICU
(Intensive Care Unit) Rumah Sakit D (RSD) akibat mengalami udema paru. Saat ini pasien sedang menjalani pengobatan
hampir 1 bulan di ICU, dan terpasang ventilator.Keluarga pasien telah mendapatkan penjelasan bahwa kondisi pasien tidak
menunjukkan adanya perubahan. Dokter menjelaskan bahwa saat ini nafas pasien tergantung pada ventilator, dan apabila
ventilator dilepas, maka kemungkinan pasien akan meninggal. Jenis Euthanasia yang dilakukan pada kasus diatas adalah

Auto-euthanasia

Passive-euthanasia

Active-euthanasia

Voluntary euthanasia

Involuntary Euthanasia

9. Seorang perempuan dengan Ca servik yang sangat pucat wajah dan jari tangannya, didapatkan hasil lab Hb 10gr%. Dokter
ingin cek ulang hasil lab, tapi suami menolak. Suami pasrah dan ingin istri langsung saja di bawa ke bangsal perawatan dan
menandatangani surat penolakan terhadap segala tindakan. Apa yang harus dilakukan?

Melakukan lab ulang tanpa persetujuan.


Dokter dan tim melakukan pendekatan ke keluarga

Tidak melakukan apa-apa

. Lakukan dengan persetujuan direktur RS

. Melakukan lab ulang dengan persetujuan suami

10. Seorang anak Laki-laki berusia 3 tahun, didiagnosis dengan dengue shock syndrome hingga dirawat di ICU dan menjalani
pemasangan alat bantu hidup. Akan tetapi setelah 3 hari dirawat di ICU orangtuanya tidak memiliki cukup uang sehingga
mereka memutuskan untuk tidak memberikan pertolongan untuk mempertahankan hidupnya, sehingga keluarga mengajukan
surat untuk pencabutan alat bantu hidup pasien. Apa yang harus dilakukan oleh dokter pada kasus tersebut :

Menolak kehendak keluarga untuk mencabut alat bantu hidup pasien karena pasien masih memiliki harapapn hidup yang besar

Hanya menandatangani surat yang diajukan pasien

Tidak ikut campur pada kasus tersebut

Menyetujui setiap kehendak keluarga


Tidak menghiraukan keinginan keluarga dan fokus untuk mengobati pasien

LATIHAN 2 ETIK

1. Seorang laki-laki 64 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan luka di kaki yang membusuk. Pada saat datang,
pasien terlihat mengalami depresi. Pasien diketahui mempunyai riwayak penyakit DM sejak 10 tahun yang lalu dan 3 tahun
yang lalu juga mengalami stroke. Dokter Spesiais penyakit Dalam sudah menyarankan untuk melakukan amputasi namun
pasien menolak. Kondisi di atas tersebut menyebabkan pasen termasuk ke dalam kondisi :

Kompeten

Inkompeten

Kapabel

Inkapabe

l Kapasitas

2. Pasien laki-laki 64 tahun datang ke UGD RS pasien diketahui memiliki riwayat stroke dan kondisi mental pasien mengalami
depresi karena penyakit yang kronis. Dokter menyerankan untuk melakukan amputasi namun pasien menolak dan memaksa
pulang. Hal tersebut menyebabkan pasen sulit memenuhi aspek:

Consent

Informed
Understanding

Disclosure

Undisclosure

3. Seorang dokter singapura menjadi dokter tamu di sebuah RS Internasional di Indonesia. Dokter tersebut diberikan jadwal
praktik 3 hari dalam 1 minggu karena dokter tersebut sudah memiliki jadwal tetap dan hanya mempunyai surat ijin praktik di
negaranya. dokter tersebut melakukan praktik:

ilegal

kolaborasi

partisipasi

legal

sukarela

4. Laki-laki, 42 tahun, datang ke Poliklinik RS dengan keluhan keluar cairan merah kehijauan dari lubang kemaluan. Dari hasil
pemeriksaan, dokter mendiagnosis sebagai gonorrhea. Pasien meminta untuk tidak memberitahukan istri pasien tentang
penyakitnya. Apa yang sebaiknya dilakukan dokter?
Tetap memberitahukan istri oleh pasien sesuai asas justice untuk mencegah penularan

Sesuai asas non maleficence dengan menjelaskan dan edukasi agar tidak memperburuk penyakit Pasien

Tidak memberitahu istri pasien sesuai asas otonomi pasien

Memberitahu kepada istri sesuai asas beneficance untuk istri

Memberitahukan penyakit suami kepada istri sesuai asas otonomi untuk istri

5. Pasien laki-laki 64 tahun diantar ke UGD RS oleh istri pasien, anak kandung pasien perempuan dan laki-laki, kakak kandung
pasien, dan adik kandung pasien dengan kondisi luka di kaki yang membusuk dan tidak sadarkan diri. Pasien diketahui
mempunyai riwayat penyakit DM sejak 10 tahun yang lalu. Dokter akan melakukan penatalaksanaan pada pasien. Kepada
siapa dokter melakukan informedconsent :

Anak kandung laki–laki

Adik kandung pasien

Kakak kandung pasien

Anak kandung perempuan


Istri pasien

6. Pasien laki-laki 64 tahun datang ke UGD RS dengan gangrene tungkai kanan dan sudah terdapat tanda sepsis. Pasien
menderita hipertensi dan DM. Pasien diketahui memiliki riwayat stroke dan kondisi mental pasien mengalami depresi karena
penyakit yang kronis. Dokter menyerankan untuk melakukan amputasi namun pasien menolak dan memaksa pulang. Landasan
dasar moral dokter menyarankan untuk melakukan amputasi adalah :

Veracity

Beneficence

Justice

Autonomi

Nonmaleficence

7. Pasien mengeluh mata bengkak dan kulit gatal gatal setelah minum obat dari dokter. Pada lembar RM tertulis pasien tidak
memiliki riwayat alergi. Kejadian yang menimpa pasien ini disebut….

Kejadian ikutan

Kejadian tidak terduga


Kejadian tak diinginkan tidak salah

Malpraktek

Kejadian tak diinginkan salah

8. Pampam berusia 45 tahun menderita appendicitis akut dan direncanakan operasi. Sebelum operasi dilakukan pemeriksaan
pre anastesi dan pemeriksaan penunjang lainnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan semua dalam batas normal, kondisi
Ny.Pampam layak operasi dengan anastesi spinal. Pada saat operasi hampir selesai, tiba-tiba kondisi Ny.Pampam menurun
hingga koma. Ny. Pampam dirawat di ICU selama 12 jam lalu meninggal. Kematian pasien termasuk kedalam

Kematian akibat tindakan medis

Hak pasien

Kelalaian medis

Risiko anestesi

Risiko medis

9. Seorang dokter yang telah menyelesaikan tahapan internshipnya dan memperoleh Surat Tanda Registrasi mencoba melamar
kerja di RS. Medika. Pada saat proses kredential oleh komite medik RS, dr.Arie ditanyakan mengenai kompetensi klinis yang
dimilikinya hingga sekarang serta kelengkapan berkas. Dr.Arie juga ditanya mengenai pedoman klinik tatalaksana pengobatan
malaria, karena RS. Medika berada di daerah endemik malaria. Karena dr. Arie pernah bertugas di NTT maka ia dapat
menjelaskan clinical guidelines dari malaria. Mengapa dr. Arie harus memiliki Surat Tanda Registrasi sebelum melamar kerja
di RS?

Merupakan syarat melamar kerja di RS

Merupakan bukti telah menyelesaikan program internship

Merupakan bukti lulus profesi dokter

Merupakan bukti terdaftar sebagai dokter Indonesia

10. Seorang pasien berusia 2 tahun datang ke tempat praktik umum pribadi didiagnosa menderita Hypospadia. Dokter
menjelaskan bahwa kondisi pasien harus di rekontruksi olehnya. Setelah disetujui pasien tersebut langsung dilakukan
rekonstruksi oleh dokter tersebut. Dokter Umum tersebut telah melakukan tindakan :

Tanpa informedconsent

Tanpa indikasi

Tanpa second opinion

Tanpa kompetensi
Tanpa Kapasitas

LATIHAN 3 ETIKA

1. Pasien perempuan usia 65 tahun datang ke IGD RS dengan kondisi gelisah karena kesakitan pada kepalanya. Keluarga yang
mengantar mengatakan bahwa ibu nya menderita tumor otak sejak 1 tahun yang lalu tapi ibunya tidak mengetahui penyakitnya
tersebut. Keluarga meminta dokter agar dapat memberikan obat yang kuat untuk meredakan nyeri kepalanya. Dokter
menjelaskan bahwa dapat diberikan morfin, tapi dapat berakibat penurunan kesadaran dan depresi nafas nantinya sehingga
pasien berhak mengetahuinya. Keluarga menyetujui pemberian morfin karena tidak mau melihat ibunya tersiksa tapi meminta
dokter tidak memberitahukan kondisi tersebut kepada ibunya karena takut makin gelisah. Jika anda memutuskan untuk
mengikuti permintaan keluarga, apa dasar moral tindakan anda tersebut?

White lie

Beneficence

Otonomi

Justice

Non maleficence

2. Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun telah didiagnosis HIV AIDS Bagaimana cara dokter menyampaikan berita
mengenai kondisi pasien kepada suami pasien setelah mendapatkan persetujuan dari pasien?

langsung memberi tahu kepada suami pasien seadanya


memberikan surat keterangan kepada suami

meminta perawat menyampaikan kepada suaminya

memanggil pasien dan suami pasien

membiarkan suami pasien tahu dengan sendirinya

3. Pasien perempuan usia 65 tahun datang ke IGD RS dengan kondisi gelisah karena kesakitan pada kepalanya. Keluarga yang
mengantar mengatakan bahwa ibu nya menderita tumor otak sejak 1 tahun yang lalu tapi ibunya tidak mengetahui penyakitnya
tersebut. Keluarga meminta dokter agar dapat memberikan obat yang kuat untuk meredakan nyeri kepalanya. Dokter
menjelaskan bahwa dapat diberikan morfin, tapi dapat berakibat penurunan kesadaran dan depresi nafas nantinya sehingga
pasien berhak mengetahuinya. Keluarga menyetujui pemberian morfin karena tidak mau melihat ibunya tersiksa tapi meminta
dokter tidak memberitahukan kondisi tersebut kepada ibunya karena takut makin gelisah. Apa tindakan dokter selanjutnya?

Memberitahukan kondisi sebenarnya kepada pasien

Edukasi keluarga bahwa ibunya berhak tahu

Memberitahukan perihal pemberian obatnya saja

Mengikuti permintaan keluarga pasien


Menolak permintaan keluarga karena risiko tidak sadar

4. Pasien perempuan usia 19 tahun datang ke IGD dengan kesakitan dan perdarahan pervaginam diantar orang tuanya. Pada
saat pemeriksaan diketahui pasien mengalami abortus inkomplit, dimana sebelumnya pasien telah meminum jamu peluntur.
Dokter memutuskan untuk dilakukannya kuretase dan diketahui kemudian bahwa pasien belum menikah. Apa yang dokter
lakukan selanjutnya?

Menjelaskan tindakan kuretase kepada Orang tua

Menjelaskan tindakan kuretase kepada pasien

Memberikan informasi kepada orang tua atas izin pasien

Melakukan informed consent pada pasien dan orang tuanya

Menyembunyikan informasi medis dari orang tua pasien

5. Pasien perempuan usia 65 tahun datang ke IGD RS dengan kondisi gelisah karena kesakitan pada kepalanya. Keluarga yang
mengantar mengatakan bahwa ibu nya menderita tumor otak sejak 1 tahun yang lalu tapi berobat alternatif. Keluarga meminta
dokter agar dapat memberikan obat yang kuat untuk meredakan nyeri kepalanya. Dokter menjelaskan bahwa dapat diberikan
morfin, tapi dapat berakibat penurunan kesadaran dan depresi nafas nantinya. Keluarga menyetujui karena tidak mau melihat
ibunya tersiksa. Prinsip tindakan dokter tersebut adalah?

Extraordinary
Minus mallum

Double effect

Summum bonnum

Ordinary

6. Seorang pasien laki-laki usia 25 tahun dengan diagnosis soft tissue tumor et region anterbrachii sinistra 1/3 distal suspek
lipoma. Pada saat operasi dokter mengatakan operasi harus dilakukan dengan anestesi umum untuk mendapatkan keuntungan
dari asuransi. Tindakan apa yang dilakukan oleh dokter tersebut termasuk kategori ?

Profesional misconduct

Lack of skill

Malfeasance

Misfeasance

Nonfeasance
7. Pasien laki-laki 64 tahun Dalam keadaan Tidak Sadar datang ke UGD diantar oleh keluarga. Pasien dengan keluhan
gangrene tungkai kanan dan sudah terdapat tanda sepsis. Pasien juga menderita hipertensi dan DM. Pasien diketahui memiliki
riwayat stroke dan kondisi mental pasien mengalami depresi karena penyakit yang kronis. Dokter menyerankan untuk
melakukan amputasi Kepada siapa dokter melakukan informedconsent , dokter akan melakukan informedconsent kepada
keluarga karena :

Inkompeten

Inkapasitas

Kapasitas

Kompeten

Kapabel

8. Skenario: pasien datang dengan keluhan luka memar dan lecet, dugaan dokter, pasien tersebut mengalami KDRT. Dokter
menyarankan untuk melaporkan ke polisi, namun pasien mengaku ketakutan akan diceraikan dan anaknya dibawa oleh
suaminya. Dilema etik apa yang terdapat pada kasus diatas?

Nonmaleficence dengan Beneficence

Justice dengan Autonomy

Beneficence dengan Justice


Nonmaleficence dengan Autonomy

Beneficence dengan Autonomy

LATIHAN 1 FORENSIK

1. Anda sebagai dokter jaga IGD RS tingkat kabupaten mendapatkan suatu kasus korban luka akibat kecelakaan lalu lintas,
seorang laki-laki berumur 25 tahun. Pada saat anda menerima korban, korban datang diantar oleh keluarganya. Surat
keterangan sakit yang dikeluarkan pada kasus tersebut di atas:

Semua Dokter boleh membuatnya

Bagian Tata Usaha RS adalah unit yang mempunyai kewenangan penerbitannya

Surat tersebut harus diketahui (counter sign) oleh Direktur RS

Dibuat dan divalidasi oleh Dokter yang memeriksa korban

Pembuatannya dapat didelegasikan kepada perawat

2. Seseorang mendapati perlukaan akibat terpukul stik billiard. Luka yang terjadi pada orang tersebut berdasarkan tipe injuri
dari Simpson’s adalah:

Kekerasan tajam
Blunt-force injury

Sharp-force injury

Bite injury

Type of injury pattern 

3. Anda sebagai dokter jaga IGD RS tingkat kabupaten mendapatkan suatu kasus korban luka akibat kecelakaan lalu lintas,
seorang laki-laki berumur 25 tahun. Pada saat anda menerima korban, korban datang diantar oleh keluarganya. Jika pekerjaan
korban adalah buruh pabrik dan keadaan korban akibat kejadian di atas mengakibatkan korban tidak mampu untuk
melakukan pekerjaannya sehari-hari, maka anda menerbitkan surat keterangan sakit atas dasar:

Kepentingan perusahaan tempat korban bekerja

Permintaan perusahaan tempat korban bekerja

Pertimbangan kondisi kesehatan korban

Kepentingan korban dalam administrasi cuti sakit


Permintaan korban

4. Pada suatu bencana jatuhnya pesawat udara, jika korban tidak dikenal yang belum teridentifikasi tinggal satu lagi tetapi data
ante mortem tidak sepenuhnya lengkap. Maka metode identifikasi yang dipakai adalah:

Sidik jari

Eksklusi

DNA

Medik

Serologi 

5. Anda memeriksa perlukaan pada korban kekerasan rumah tangga di UGD. Dari hasil pemeriksaan pada paha kanan
terdapat luka tertutup dengan pengerasan kulit ari yang berwarna coklat kemerahan, pinggiran luka tegas, bentuk luka seperti
alas setrika. Jenis luka yang signifikan dapat menginformasikan bentuk benda yang mengakibatkan luka tersebut adalah:

Luka robek

Luka lecet tekan


Luka bacok

Luka memar

Luka iris

6. Anda seorang dokter yang bekerja di UGD RS, menerima korban kasus tindak pidana kekerasan, pada lengan bawah kanan
terdapat luka terbuka tepi tidak rata dan tampak jembatan jaringan dengan dasar tulang. Jenis luka dan jenis kekerasannya
adalah:

Luka iris akibat kekerasan benda tajam

Luka terbuka akibat benturan dengan benda tumpul

Luka terbuka akibat kekerasan tumpul

Luka sayat akibat kekerasan benda tajam

Luka sayat akibat kekerasan tajam

7. Seorang korban di UGD RS diketahui berkelahi dengan temannya saat bermain senapan angin di hutan. Menurut pengakuan
korban bahwa temannya tersebut menggunakan senapan angin untuk melukainya dengan tanpa menembakkan peluru dari
senapan tersebut. Efek kekerasan dari senapan angin tersebut dapat berupa:
Luka iris

Luka memar

Luka korosif

Luka bakar

Lebam

8. Anda mendapatkan korban penganiayaan. Korban tersebut adalah seorang preman yang kerap kali berkelahi setiap harinya.
Polisi meminta kepada Anda untuk memeriksa perlukaan yang terjadi pada hari ini. Deskripsi luka yang dapat membedakan
kejadian luka terjadi baru hari ini atau sudah lama adalah:

Apa yang keluar dari luka

Regio

Lokasi

Ukuran
Keadaan sekitar luka

9. Anda sebagai dokter jaga IGD RS tingkat kabupaten mendapatkan suatu kasus korban luka akibat kecelakaan lalu lintas,
seorang laki-laki berumur 25 tahun. Pada saat anda menerima korban, korban datang diantar oleh keluarganya. Pembuatan
Visum et Repertum pada kasus di atas berdasarkan atas:

Surat definitif permohonan Visum et Repertum dari kepolisian

Permintaan pihak asuransi

Permintaan korban dan keluarga korban

Langsung karena kasus di atas adalah kejadian tidak wajar

Permintaan langsung pihak kepolisian

10. Anda sebagai dokter jaga IGD RS tingkat kabupaten mendapatkan suatu kasus korban luka akibat kecelakaan lalu lintas,
seorang laki-laki berumur 25 tahun. Pada saat anda menerima korban, korban datang diantar oleh keluarganya. Tindakan
utama anda pertama kali adalah:

Anda melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian

Mencari informasi kronologis kejadian kecelakaan lalu lintas


Menolong korban kaitannya dengan perlukaan akibat kecelakaan lalu lintas

Memberikan edukasi kepada keluarga korban agar keluarga korban melapor kepada pihak kepolisian

Membuat Visum et Repertum untuk kepentingan penyelidikan/penyidikan

LATIHAN 2 FORENSIK

1. Ditemukan korban meninggal di dalam kamar hotel. Pada pemeriksaan luar terdapat tardieu spots, kulit kebiruan, luka lecet
pada samping leher berbentuk bulan sabit, washer’s hand, cutis anserina, anggota gerak kaku. Kompetensi dokter umum dalam
melakukan pemeriksaan di TKP hanya mengidentifikasi:

Otopsi

Sebab kematian

Pemeriksaan luar

Cara kematian

Mekanisme kematian
2. Anda memeriksa korban perlukaan di Puskesmas, dari hasil pemeriksaan di lengan atas kiri terdapat luka terbuka dengan
dimensi ukuran kedalaman lebih besar dari panjang dan lebarnya. Anda menyimpulkan ini adalah luka tusuk. Deskripsi luka
yang dapat menginformasikan sisi mata tajam pada benda yang menusuk luka tersebut adalah:

Tepi luka

Ukuran luka

Sekitar luka

Sudut luka

Dasar luka

3. Seorang korban meninggal ditemukan di kamar kos-kosan. Sekitar korban terdapat gelas minum yang berbau aroma minyak
tanah dan botol obat nyamuk yang tersisa sedikit isinya. Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan TKP, pemeriksaan luar korban
di TKP dan otopsi korban di RS. Pada pemeriksaan luar korban, yang dapat memberikan informasi terdapatnya keracunan,
adalah:

Perubahan suhu.

Adipocere.

Pembusukan
. Kaku mayat

. Lebam mayat.

4. Seorang wanita 70 tahun datang ke UGD RS pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 02.00, mengeluhkan dadanya terasa nyeri
seperti ditindih benda berat, nyeri mulai dirasakan kurang lebih 1 jam yang lalu (01.00) saat yang bersangkutan sholat malam.
Nyeri dirasakan menjalar ke lengan kiri bagian medial dan penderita tidak dapat menunjukkan dengan satu jari letak sumber
nyeri. Penderita tampak gelisah, berkeringat dingin dan beberapa kali muntah. Jika pasien tersebut mendapat serangan yang
sama seperti skenario dan meninggal dunia dalam perjalanan ke RS, maka yang Saudara pikirkan, kasus ini adalah yang paling
mungkin:

Natural sudden death

Unnatural unexpected death

Unnatural sudden death

Death on arrival

Sudden death

5. Seorang wanita 70 tahun datang ke UGD RS pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 02.00, mengeluhkan dadanya terasa nyeri
seperti ditindih benda berat, nyeri mulai dirasakan kurang lebih 1 jam yang lalu (01.00) saat yang bersangkutan sholat malam.
Nyeri dirasakan menjalar ke lengan kiri bagian medial dan penderita tidak dapat menunjukkan dengan satu jari letak sumber
nyeri. Penderita tampak gelisah, berkeringat dingin dan beberapa kali muntah. Informasi atau data yang paling mendukung
dari pemikiran Saudara pada kasus skenario berdasarkan keilmuan kedokteran forensik, jika pasien meninggal dalam
perjalanan ke RS adalah:
Hasil pemeriksaan fisik jenazah saja

Riwayat penyakit korban

Petunjuk dari penyidik

Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada jenazah

Hasil pemeriksaan tempat kejadian perkara

6. Seorang wanita 70 tahun datang ke UGD RS pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 02.00, mengeluhkan dadanya terasa nyeri
seperti ditindih benda berat, nyeri mulai dirasakan kurang lebih 1 jam yang lalu (01.00) saat yang bersangkutan sholat malam.
Nyeri dirasakan menjalar ke lengan kiri bagian medial dan penderita tidak dapat menunjukkan dengan satu jari letak sumber
nyeri. Penderita tampak gelisah, berkeringat dingin dan beberapa kali muntah. Kasus kematian yang tidak tertolong saat
serangan pada skenario adalah:

Primary myocardial disease

Senile myocardial degeneration

Coronary artery disease

Hipertensive heart disease


Aortic stenosis

7. Seorang korban meninggal ditemukan di kamar kos-kosan. Sekitar korban terdapat gelas minum yang berbau aroma minyak
tanah dan botol obat nyamuk yang tersisa sedikit isinya. Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan TKP, pemeriksaan luar korban
di TKP dan otopsi korban di RS. Dasar diagnosa pasti korban mengalami “keracunan” adalah:

Kontak dengan racun.

Ditemukan racun/metabolitnya dengan jumlah tertentu dalam tubuh korban.

Kematian mendadak yang tidak diketahui jelas penyebabnya.

Ditemukan racun di TKP.

Gejala ditemukan pada banyak orang di suatu tempat tertentu.

8. Seorang wanita 70 tahun datang ke UGD RS pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 02.00, mengeluhkan dadanya terasa nyeri
seperti ditindih benda berat, nyeri mulai dirasakan kurang lebih 1 jam yang lalu (01.00) saat yang bersangkutan sholat malam.
Nyeri dirasakan menjalar ke lengan kiri bagian medial dan penderita tidak dapat menunjukkan dengan satu jari letak sumber
nyeri. Penderita tampak gelisah, berkeringat dingin dan beberapa kali muntah. Saudara dapat menerbitkan surat keterangan
kematian pada kasus kematian mendadak setelah:

Keluarga dan ahli waris memintanya untuk kepentingan pemakaman

Dapat menentukan sebab kematian


Melakukan pemeriksaan fisik jenazah

Mendapatkan informasi tentang riwayat penyakit jenazah

Keluarga dan ahli waris jenazah datang

9. Seorang wanita 70 tahun datang ke UGD RS pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 02.00, mengeluhkan dadanya terasa nyeri
seperti ditindih benda berat, nyeri mulai dirasakan kurang lebih 1 jam yang lalu (01.00) saat yang bersangkutan sholat malam.
Nyeri dirasakan menjalar ke lengan kiri bagian medial dan penderita tidak dapat menunjukkan dengan satu jari letak sumber
nyeri. Penderita tampak gelisah, berkeringat dingin dan beberapa kali muntah. Jika Saudara menghadapi kasus kematian
mendadak pada kasus skenario, maka Saudara melakukan identifikasi pertama kali adalah:

Menghubungi bagian kamar jenazah

Melakukan tindakan resusitasi

Menentukan apakah mati wajar atau diduga tidak wajar

Membuat surat keterangan kematian

Lapor ke kepolisia

10. Dokter puskesmas memenuhi panggilan kepolisian untuk membantu penyelidikan kasus korban gantung diri di kamar kost-
an. Saat ditemukan, korban dalam keadaan posisi leher terikat tali dan tergantung di palang pintu dengan kaki korban tidak
menyentuh lantai. Tindakan pertama kali dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban adalah:
Melakukan resusitasi jantung paru

Menurunkan korban dari tali gantungan

Memeriksa apakah korban masih hidup atau sudah mati

Melakukan pemeriksaan luar untuk Visum et Repertum

Mengirim korban ke rumah sakit

LATIHAN 1 PENUNJANG PRAKTIK

1. SKENARIO KASUS UNTUK SOAL NO 1-3: Bapak K adalah seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Menurut peraturan perusahaan, gaji Bapak K dipotong untuk biaya BPJS kesehatan. Bapak K memiliki 1 istri dan 3 orang
anak berumur 15,13, dan 11 tahun secara berurutan. Termasuk peserta BPJS apakah Bapak K?

BPJS non-PBI, PPU

BPJS PBI, pemerintah

BPJS PBI, swasta


BPJS non-PBI, BPU

BPJS umum, swasta

2. Berapakah jumlah gaji yang dipotong untuk iuran BPJS menurut karakteristik perusahaan Bapak K?

5% (1% dibayar oleh pemberi kerja, 4% dibayar oleh pekerja/peserta)

5% (2% dibayar oleh pemberi kerja, 3% dibayar oleh pekerja/peserta)

5% (3% dibayar oleh pemberi kerja, 2% dibayar oleh pekerja/peserta)

5% (4% dibayar oleh pemberi kerja, 1% dibayar oleh pekerja/peserta)

5% (dengan regulasi pembagian sesuai dengan kesepakatan perusahaan dan karyawan)

3. Dengan status kepesertaan Bapak K dalam BPJS Kesehatan, jika Bapak K berobat ke puskesmas, maka sistem
pembiayaannya adalah:

General insurance payment system


Kapitasi

INA-CBG’s

Fee for services

Out of pocket 

4. Titi adalah perawat yang mengambil spesialisasi dalam perawatan penyakit jantung koroner. Proyeknya adalah menjalankan
program pendidikan kepada pasien sedemikian rupa sehingga pasien yang keluar dari rumah sakit mengetahui bagaimana cara
melakukan perawatan terhadap mereka sendiri.Upaya yang dilakukan oleh perawat Titi termasuk ke dalam upaya:

Early diagnosis

Promotion

Rehabilitation

Prompt treatment

Dissability limitation
5. Embah Pulir merupakan seorang paraji yang sudah banyak membantu persalinan warga di kampungnya. Walaupun sudah
ada bidan desa dan puskesmas di kampung tersebut, warga kampung tetap memeriksakan kehamilan ke Embah Pulir dan
memilih Embah Pulir untuk proses persalinannya. Suatu saat terjadi kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir yang ditolong
persalinannya oleh Embah Pulir. Bidan desa dan pihak puskesmas dapat melakukan strategi untuk melakukan perubahan
perilaku masyarakat. Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk kasus tersebut?

Pemberian penghargaan kepada ibu hamil

Penggalangan dana sosial

Pengadaan posyandu secara rutin

Pembentukan petugas desa siaga

Dengan pemberian informasi

6. SKENARIO KASUS UNTUK SOAL NO 6-10: Dokter Abdi sebagai Kepala Puskesmas DTP di Kecamatan C mendapat
laporan telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit diare di desa ”A”. Berdasarkan buku catatan di puskesmas jumlah
penderita setiap harinya meningkat. Dokter Abdi sebagai Kepala Puskesmas DTP di Kecamatan C mendapat laporan telah
terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit diare di desa ”A”. Berdasarkan buku catatan di puskesmas jumlah penderita
setiap harinya meningkat. Dengan melihat kasus KLB di desa ”A”, rendahnya status kesehatan masyarakat terutama
disebabkan oleh :

Lingkungan hidup masyarakat buruk

Perhatian pemerintah kurang


Jumlah dan mutu pelayanan yang rendah

Perilaku masyarakat dalam kesehatan

Biaya kesehatan mahal

7. Dokter Abdi sebagai Kepala Puskesmas DTP di Kecamatan C mendapat laporan telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
penyakit diare di desa ”A”. Berdasarkan buku catatan di puskesmas jumlah penderita setiap harinya meningkat. Sesuai dengan
lima tingkat pencegahan dari “Leavel and Clark”, upaya pelayanan untuk mengatasi KLB diare yang dilakukan oleh dokter
Abdi termasuk upaya :

Specific protection

Early diagnosis and prompt treatment

Dissability limitation

Health promotion

Rehabilitation

8. Dokter Abdi sebagai Kepala Puskesmas DTP di Kecamatan C mendapat laporan telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
penyakit diare di desa ”A”. Berdasarkan buku catatan di puskesmas jumlah penderita setiap harinya meningkat. Data lain yang
diperlukan oleh dokter Abdi dalam merencanakan proses pendidikan kesehatan kepada masyarakat desa ”A” adalah sebagai
berikut :

Pelayanan kesehatan yang ada di desa tersebut

Tingkat pendidikan formal rata-rata

Rasio dokter dengan penduduk

Angka kematian karena diare

Angka kesakitan karena demam berdarah

9. Dokter Abdi sebagai Kepala Puskesmas DTP di Kecamatan C mendapat laporan telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
penyakit diare di desa ”A”. Berdasarkan buku catatan di puskesmas jumlah penderita setiap harinya meningkat. Aspek-aspek
yang perlu dokter Abdi pelajari dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat desa “A” adalah sebagai berikut:

Aspek biologis

Aspek mata pencaharian

Aspek psikologis
Aspek etnomedicine

Aspek sosial budaya

10. Dokter Abdi sebagai Kepala Puskesmas DTP di Kecamatan C mendapat laporan telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
penyakit diare di desa ”A”. Berdasarkan buku catatan di puskesmas jumlah penderita setiap harinya meningkat. Untuk
menindaklanjuti KLB diare tersebut, dokter Abdi menugaskan salah satu pemegang program di puskesmas untuk survei ke
lapangan. Program yang dimaksud dalam kasus tersebut adalah:

Promosi kesehatan

Perbaikan gizi masyarakat

Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Pengobatan

Kesehatan lingkungan

LATIHAN 2 PENUNJANG PRAKTIK

1. SKENARIO KASUS UNTUK SOAL NO 11-14: Dokter A ingin meneliti tentang hubungan penggunaan jamban sehat dengan
prevalensi diare di wilayah Kecamatan X. Dokter A kemudian menemukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jamban
sehat di wilayah tersebut masih kurang sehingga Dokter A ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat.
Untuk mendapatkan data dan bantuan dalam melaksanakan penelitiannya, Dokter A sebaiknya bekerja sama dengan:
Fasyankes tingkat 1 setempat

Fasyankes tingkat 3 setempat

RS tipe A setempat

Fasyankes tingkat 2 setempat

Klinik swasta setempat

2. Dokter A ingin meneliti tentang hubungan penggunaan jamban sehat dengan prevalensi diare di wilayah Kecamatan X.
Dokter A kemudian menemukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat di wilayah tersebut masih kurang
sehingga Dokter A ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat.

LB 4

LB 5

LB 3

LB 1
LB 2

3. Dokter A ingin meneliti tentang hubungan penggunaan jamban sehat dengan prevalensi diare di wilayah Kecamatan X.
Dokter A kemudian menemukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat di wilayah tersebut masih kurang
sehingga Dokter A ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat.

Membagikan booklet ke setiap rumah

Motivational interviewing

Penyuluhan

Workshop

Advokasi kepada aparat kecamatan

4. Dokter A ingin meneliti tentang hubungan penggunaan jamban sehat dengan prevalensi diare di wilayah Kecamatan X.
Dokter A kemudian menemukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat di wilayah tersebut masih kurang
sehingga Dokter A ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat.

Membagikan booklet ke setiap rumah

Motivational interviewing
Workshop

Penyuluhan

Advokasi kepada aparat keamanan

5. Apabila di suatu wilayah kerja puskesmas ditemukan kasus gizi buruk, harus melaporkan kejadian tersebut ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu 1x24 jam dengan menggunakan formulir sebagai berikut:

LB 3

LB 1

W-1

LSD 1

LSD 4

6. Anda sebagai dokter puskesmas bermaksud untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan orang tua dengan balita mengenai pemberian gizi yang baik Siapakah sasaran primer dalam
penyuluhan tersebut?
Ibu dan balitanya yang tidak pernah datang ke posyandu

Ibu yang memiliki balita dengan gizi kuran

Ibu yang memiliki balita dengan gizi buruk

Orang tua balita yang tidak memiliki KMS

Ibu yang memiliki balita

7. Seorang dokter bertugas di puskesmas yang wilayah kerjanya memiliki angka kesakitan yang tinggi akibat penyakit berbasis
lingkungan. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya penerapan PHBS dalam penggunaan jamban. Apakah faktor kebiasaan
yang paling mungkin didapat dari kasus tersebut?

Ketidakpedulian dengan keberadaan jamban di rumah

Menggunakan sungai sebagai jamban

Open defecation

Terkontaminasinya sumber air bersih dengan feses


Tidak mencuci tangan setelah BAB

8. SKENARIO KASUS UNTUK SOAL NO 18-20: Posyandu G memiliki 8 orang kader yang bertugas secara aktif dan
melakukan 10-12 penimbangan dalam setahun. Cakupan dana sehat di Posyandu G baru mencapai 48%. Berikut ini adalah
hasil Posyandu G: Termasuk kategori apakah Posyandu G? (Gambar)

  Posyandu Pratama

Posyandu Madya

Posyandu Mandiri

Posyandu Paripurna

Posyandu Purnama
9. Dari data tersebut di atas, manakah yang paling mungkin menjadi sumber permasalahan Puskesmas G?

Rendahnya cakupan penimbangan

Rendahnya kesinambungan penimbangan

Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat

Rendahnya kecenderungan status gizi

Rendahnya efektivitas kegiatan

10. Anda sebagai dokter di puskesmas kemudian mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya rutin memeriksakan balita ke
posyandu. Salah satu output penyuluhan adalah:

Meningkatnya pengetahuan peserta dinilai dari pre-post test

Meningkatnya jumlah bayi yang naik berat badannya

Berkurangnya angka gizi buruk di wilayah tersebut


Meningkatnya pengetahuan peserta dilihat dari meningkatnya D/S pada bulan depan

Meningkatnya partisipasi masyarakat pada posyandu

Anda mungkin juga menyukai