Glukosa ↓↓ ↓↓ Normal
2
Seorang ibu membawa anak perempuan nya usia 4 tahun ke IGD
karena kejang 30 menit yang lalu. Kejang seluruh tubuh, berlangsung
selama 3-5 menit, dan setelah kejang anak menangis. Riwayat kejang
sebelumnya (-). Riwayat pasien batuk pilek demam sejak 3 hari ini.
Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, Nadi 94x/m, RR 26x/m,
Temp 39OC, status neurologis dalam batas normal. Apakah diagnosis
pasien?
a. Kejang Demam Kompleks
b. Kejang Demam Sederhana
c. Epilepsi
d. Meningitis
e. Ensefalitis
Seorang ibu membawa anak perempuan nya usia 4 tahun ke IGD
karena kejang 30 menit yang lalu. Kejang seluruh tubuh, berlangsung
selama 3-5 menit, dan setelah kejang anak menangis. Riwayat kejang
sebelumnya (-). Riwayat pasien batuk pilek demam sejak 3 hari ini.
Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, Nadi 94x/m, RR 26x/m,
Temp 39OC, status neurologis dalam batas normal. Apakah diagnosis
pasien?
a. Kejang Demam Kompleks
b. Kejang Demam Sederhana
c. Epilepsi
d. Meningitis
e. Ensefalitis
Kejang Demam (4A)
Kejang akibat peningkatan suhu tubuh (proses ekstrakranial)
sebelum/setelah kejang pasien sadar, pemeriksaan neurologis
normal
Prevalesi >> usia 6 bulan – 5 tahun
Sederhana
Kompleks
Pemeriksaan fisik :
• Bayi sadar, spasme otot berulang
• Mulut mencucu seperti ikan
• Trismus
• Perut teraba seperti papan
• Opistotonus
• Ekstremitas spastik (boxing position)
Tatalaksana :
• Diazepan IV 10mg/kgBB/hari
• Human tetanus imunoglobulin 500 IU atau
ATS 5000 IU
• Metronidazole atau Penicilin procaine
4
Anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke RS dengan
keluhan kejang 30 menit yang lalu. Kejang kelonjotan seluruh
tubuh berlangsung 10 menit. Tiga hari sebelumnya, pasien demam
dan kejang selama 3 menit yang kemudian berhenti spontan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, Nadi 115 kali/menit, laju
napas 28 kali/menit, suhu 39,5 oC. Berat badan 16 kg. Pasien sudah
dipasang akses intravena. Jika pasien kejang lagi di RS, terapi apakah
yang sebaiknya diberikan?
a. Diazepam rektal 5 mg
b. Diazepam intravena 5 mg
c. Diazepam intravena 10 mg
d. Fenitoin intravena 25 mg
e. Fenitoin oral 25 mg
Anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke RS dengan
keluhan kejang 30 menit yang lalu. Kejang kelonjotan seluruh
tubuh berlangsung 10 menit. Tiga hari sebelumnya, pasien demam
dan kejang selama 3 menit yang kemudian berhenti spontan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456, Nadi 115 kali/menit, laju
napas 28 kali/menit, suhu 39,5 oC. Berat badan 16 kg. Pasien sudah
dipasang akses intravena. Jika pasien kejang lagi di RS, terapi apakah
yang sebaiknya diberikan?
a. Diazepam rektal 5 mg
b. Diazepam intravena 5 mg (0,2-0,5 mg/kgBB)
c. Diazepam intravena 10 mg
d. Fenitoin intravena 25 mg
e. Fenitoin oral 25 mg
ALGORITMA TATALAKSANA KEJANG, IDAI 2016
BB < 12 kg: 5 mg
BB ≥ 12 kg: 10 mg
0,2-0,5
ATAU
5
Seorang anak laki-laki umur 1 tahun dibawa ibunya ke IGD karena
kejang beberapa jam yang lalu. Kejang berlangsung sekitar 3 menit
kemudian setelah kejang pasien menangis. Didapatkan riwayat
demam sejak 3 hari ini. Pemeriksaan fisik kesadaran kompos
mentis, nadi 120x/m, RR 30x/m, suhu 38OC. Saat di IGD pasien
kejang kembali. Apakah tatalaksana obat golongan benzodiazepine
yang dapat diberikan?
a. Fenitoin iv
b. Fenobarbital iv
c. Diazepam iv
d. Fenitoin im
e. Fenobarbital im
Seorang anak laki-laki umur 1 tahun dibawa ibunya ke IGD karena
kejang beberapa jam yang lalu. Kejang berlangsung sekitar 3 menit
kemudian setelah kejang pasien menangis. Didapatkan riwayat
demam sejak 3 hari ini. Pemeriksaan fisik kesadaran kompos
mentis, nadi 120x/m, RR 30x/m, suhu 38OC. Saat di IGD pasien
kejang kembali. Apakah tatalaksana obat golongan benzodiazepine
yang dapat diberikan?
a. Fenitoin iv
b. Fenobarbital iv
c. Diazepam iv
d. Fenitoin im
e. Fenobarbital im
ALGORITMA TATALAKSANA KEJANG, IDAI 2016
BB < 12 kg: 5 mg
BB ≥ 12 kg: 10 mg
0,2-0,5
ATAU
6
Anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke IGD dalam
kondisi kejang. Sebelumnya pasien kejang di rumah sekitar 30
menit setelah kejang anak sulit dibangunkan. Ibu pasien telah
memberikan Diazepam supp kemudian menelepon ambulan. Pada
saat perjalanan menuju RS, sekitar 30 menit setelah kejang
pertama, pasien kejang lagi dan diberikan Diazepam supp lagi.
Riwayat pasien rutin minum obat Fenitoin namun seminggu
terakhir pasien tidak minum. Apakah tatalaksana yang diberikan
setelah pasien sampai di RS?
a. Pasang IV line + Lorazepam IV
b. Pasang IV line + Fenobarbital IV
c. Pasang IV line + Fenitoin IV
d. Pasang IV line + Fenobarbital Oral
e. Pasang IV line + Fenitoin Oral
Status Epileptikus
Anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke IGD dalam
kondisi kejang. Sebelumnya pasien kejang di rumah sekitar 30
menit setelah kejang anak sulit dibangunkan. Ibu pasien telah
memberikan Diazepam supp kemudian menelepon ambulan. Pada
saat perjalanan menuju RS, sekitar 30 menit setelah kejang
pertama, pasien kejang lagi dan diberikan Diazepam supp lagi.
Riwayat pasien rutin minum obat Fenitoin namun seminggu
terakhir pasien tidak minum. Apakah tatalaksana yang diberikan
setelah pasien sampai di RS?
a. Pasang IV line + Lorazepam IV
b. Pasang IV line + Fenobarbital IV
c. Pasang IV line + Fenitoin IV
d. Pasang IV line + Fenobarbital Oral
e. Pasang IV line + Fenitoin Oral
7
Seorang anak 15 tahun dibawa ke UGD RS karena penurunan
kesadaran. Tiga jam yang lalu pasien kejang, 3 kali dalam 30 menit.
Setelah kejang pasien tidak sadar. Pasien memiliki riwayat
meminum obat kejang, namun 3 hari yang lalu berhenti meminum
obat tersebut. Saat ini pasien kesadaran koma, TD 100/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, suhu 39.3°C. Apakah diagnosis pasien?
a. Demam tifoid
b. Kejang demam kompleks
c. Epilepsi
d. Status epileptikus
e. Meningoencephalitis
Seorang anak 15 tahun dibawa ke UGD RS karena penurunan
kesadaran. Tiga jam yang lalu pasien kejang, 3 kali dalam 30 menit.
Setelah kejang pasien tidak sadar. Pasien memiliki riwayat
meminum obat kejang, namun 3 hari yang lalu berhenti meminum
obat tersebut. Saat ini pasien kesadaran koma, TD 100/80, HR
80x/menit, RR 18x/menit, suhu 39.3°C. Apakah diagnosis pasien?
a. Demam tifoid
b. Kejang demam kompleks
c. Epilepsi
d. Status epileptikus
e. Meningoencephalitis
8
Anak laki-laki umur 15 tahun datang dibawa ibunya ke Puskesmas
karena tidak sadarkan diri setelah kejang di rumah. Didapatkan
riwayat batuk pilek dan keluar cairan dari telinga sejak seminggu
terakhir. Pemeriksaan fisik GCS 334, TD 100/70 mmHg, Nadi 90x/m,
Suhu 39oC. Pemeriksaan neurologi didapatkan kaku kuduk (+) dan
Brudzinski (+). Apakah diagnosis pasien?
a. Meningoencephalitis
b. Encephalitis
c. Tumor otak
d. Status Epileptikus
e. Kejang Demam Kompleks
8
Anak laki-laki umur 15 tahun datang dibawa ibunya ke Puskesmas
karena tidak sadarkan diri setelah kejang di rumah. Didapatkan
riwayat batuk pilek dan keluar cairan dari telinga sejak seminggu
terakhir. Pemeriksaan fisik GCS 334, TD 100/70 mmHg, Nadi 90x/m,
Suhu 39oC. Pemeriksaan neurologi didapatkan kaku kuduk (+) dan
Brudzinski (+). Apakah diagnosis pasien?
a. Meningoencephalitis
b. Encephalitis
c. Tumor otak
d. Status Epileptikus
e. Kejang Demam Kompleks
9
Anak perempuan usia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke RS karena
seluruh anggota gerak lumpuh sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat
pasien mengalami demam 1 minggu sebelumnya. Sejak 1 hari ini
pasien dikeluhkan kesulitan bernafas. Kesadaran compos mentis,
nadi 100x/m, RR 26x/m, Suhu 37.8. Pemeriksaan refleks fisiologis
pada keempat ekstremitas mengalami penurunan. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien?
a. Poliomyelitis tipe spinal
b. Poliomyelitis tipe bulbar
c. Poliomyelitis tipe bulbospinal
d. Poliomyelitis tipe non periodic
e. Poliomyelitis tipe periodic
9
Anak perempuan usia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke RS karena
seluruh anggota gerak lumpuh sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat
pasien mengalami demam 1 minggu sebelumnya. Sejak 1 hari ini
pasien dikeluhkan kesulitan bernafas. Kesadaran compos mentis,
nadi 100x/m, RR 26x/m, Suhu 37.8. Pemeriksaan refleks fisiologis
pada keempat ekstremitas mengalami penurunan. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien?
a. Poliomyelitis tipe spinal
b. Poliomyelitis tipe bulbar
c. Poliomyelitis tipe bulbospinal
d. Poliomyelitis tipe non periodic
e. Poliomyelitis tipe periodic
Poliomielitis
10
Anak laki-laki 3 tahun dibwa ke IGD oleh ibunya karena mengalami
kelemahan pada kedua tangan dan kedua kaki sejak satu hari ini.
Riwayat demam sejak 2 minggu yang lalu disertai nyeri kepala.
Pemeriksaan fisik kesadaran komposmentis, nadi 110x/m, laju
napas 26x/m, suhu 37.8OC, kelemahan pada keempat ekstremitas.
Berapa hari masa inkubasi penyebab kelainan tersebut?
a. 3-15 hari
b. 3-20 hari
c. 3-25 hari
d. 3-30 hari
e. 3-35 hari
Poliomyelitis
Anak laki-laki 3 tahun dibwa ke IGD oleh ibunya karena mengalami
kelemahan pada kedua tangan dan kedua kaki sejak satu hari ini.
Riwayat demam sejak 2 minggu yang lalu disertai nyeri kepala.
Pemeriksaan fisik kesadaran komposmentis, nadi 110x/m, laju
napas 26x/m, suhu 37.8OC, kelemahan pada keempat ekstremitas.
Berapa hari masa inkubasi penyebab kelainan tersebut?
a. 3-15 hari
b. 3-20 hari
c. 3-25 hari
d. 3-30 hari
e. 3-35 hari
11
Bayi perempuan usia 5 bulan datang dibawa ibu dengan keluhan
perkembangan anak tampak lebih lambat dari usianya. Riwayat lahir
pada usia kehamilan 32 minggu dengan berat 2100 g. Saat lahir bayi
tidak langsung menangis dan sempat mengalami kebiruan.
Pemeriksaan tanda vital GCS 456, nadi 140x/m, RR 40x/m, suhu
36.7OC. Pemeriksaan neurologi ditemukan tetraplegi dengan tonus
otot meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Cerebral palsy ataxic
b. Cerebral palsy spastic
c. Cerebral palsy athetoid
d. Enchephalitis
e. Meningoensephalitis
11
Bayi perempuan usia 5 bulan datang dibawa ibu dengan keluhan
perkembangan anak tampak lebih lambat dari usianya. Riwayat lahir
pada usia kehamilan 32 minggu dengan berat 2100 g. Saat lahir bayi
tidak langsung menangis dan sempat mengalami kebiruan.
Pemeriksaan tanda vital GCS 456, nadi 140x/m, RR 40x/m, suhu
36.7OC. Pemeriksaan neurologi ditemukan tetraplegi dengan tonus
otot meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Cerebral palsy ataxic
b. Cerebral palsy spastic
c. Cerebral palsy athetoid
d. Enchephalitis
e. Meningoensephalitis
Cerebral Palsy (2)
• Definisi : gangguan fungsi motorik
non-progesif akibat kelainan/lesi pada
otak yang terjadi pada awal kehidupan
• Etiologi : kelainan kongenital, genetik,
inflamasi, infeksi, anoksia, trauma,
metabolik pada masa pre natal, natal
atau post natal
• Terbanyak adalah tipe spastik dengan
klinis gait scissors/ kaki menggunting
• Gejala penyerta : retardasi metal,
gangguan penglihatan dan
pendengaran, gangguan bicara/bahasa
• Tatalaksana : Rehabilitasi medik untuk
meningkatkan ROM (menggerakkan
ekstremitas)
12
Seorang anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan
batuk sejak 2 minggu. Batuk lebih dar 10 kali per hari, makin lama
makin sering. Ketika batuk, awalnya pasien menarik napas dalam
kemudian batuk melengking, wajah membiru, lidah terjulur keluar
dan mata membelalak. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam
batas normal, hipersalivasi, pembesaran vena leher, stridor (-),
ronki (-), wheezing (-). Apakah diagnosis pasien?
a. Pneumonia
b. Bronkhitis
c. Pertusis
d. Croup
e. Epiglotitis
Seorang anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan
batuk sejak 2 minggu. Batuk lebih dar 10 kali per hari, makin lama
makin sering. Ketika batuk, awalnya pasien menarik napas dalam
kemudian batuk melengking, wajah membiru, lidah terjulur keluar
dan mata membelalak. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam
batas normal, hipersalivasi, pembesaran vena leher, stridor (-),
ronki (-), wheezing (-). Apakah diagnosis pasien?
a. Pneumonia
b. Bronkhitis
c. Pertusis
d. Croup
e. Epiglotitis
Pertusis (4A)
Etiologi :
Manifestasi Klinis
Antibiotik rekomendasi :
Etiologi Virus
Diagnosis Asma
• Batuk, sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
• Bersifat episodik, reversibel dengan atau tanpa
pengobatan
• Gejala timbul / memburuk terutama malam / dini hari
• Diawali oleh faktor pencetus (alergen)
• Riwayat atopi, riwayat keluarga
• Pemeriksaan fisik : tachipneu, wheezing +
• X Ray : normal / hiperinflasi paru
17
Anak perempuan umur 2 tahun dibawa ke Puskesmas oleh ibunya
karena keluhan batuk lebih dari 4 minggu disertai demam 3 minggu
naik turun. Pemeriksaan fisik tanda vital normal, lain-lain dalam
batas normal. Riwayat kontak TB serumah (-). Hasil tes mantoux
10mm. Pemeriksaan radiologi thorax ditemukan infiltrat tidak jelas
di apeks paru kanan. Apakah tatalaksana pasien?
a. Terapi profilaksis INH 6 bulan
b. Terapi antibiotik broadspektrum, lanjut evaluasi
c. Terapi OAT 2 bulan, lanjut evaluasi
d. Observasi 2 minggu karena belum tentu TB
e. Rujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut
Skor TB = 5 *tapi ada Mantoux (+)
Anak perempuan umur 2 tahun dibawa ke Puskesmas oleh ibunya
karena keluhan batuk lebih dari 4 minggu disertai demam 3 minggu
naik turun. Pemeriksaan fisik tanda vital normal, lain-lain dalam
batas normal. Riwayat kontak TB serumah (-). Hasil tes mantoux
10mm. Pemeriksaan radiologi thorax ditemukan infiltrat tidak jelas
di apeks paru kanan. Apakah tatalaksana pasien?
a. Terapi profilaksis INH 6 bulan
b. Terapi antibiotik broadspektrum, lanjut evaluasi
c. Terapi OAT 2 bulan, lanjut evaluasi
d. Observasi 2 minggu karena belum tentu TB
e. Rujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut
“Skor TB Anak” Juknis Menejemen TB Anak, 2016
Juknis Manajemen
dan Tatalaksana TB
Anak, Kemenkes
2016
18
Seorang wanita usia 28 tahun datang periksa ke dokter dengan
keluhan batuk disertai darah selama 2 bulan, lemas dan berkeringat
di malam hari. Pasien juga mengalami penurunan BB 2 kg selama 2
bulan ini. Dari pemeriksaan dahak didapatkan hasil BTA (+). Pasien
mempunyai bayi berusia 5 bulan. Apakah terapi farmakologis untuk
pencegahan yang diberikan pada bayi tersebut?
a. INH 3 bulan
b. INH 6 bulan
c. INH 12 bulan
d. Rifampisin 4 bulan
e. Pirazinamid 12 bulan
Balita kontak dengan pasienTB BTA(+)
profilaksis INH 6 bulan
Seorang wanita usia 28 tahun datang periksa ke dokter dengan
keluhan batuk disertai darah selama 2 bulan, lemas dan berkeringat
di malam hari. Pasien juga mengalami penurunan BB 2 kg selama 2
bulan ini. Dari pemeriksaan dahak didapatkan hasil BTA (+). Pasien
mempunyai bayi berusia 5 bulan. Apakah terapi farmakologis untuk
pencegahan yang diberikan pada bayi tersebut?
a. INH 3 bulan
b. INH 6 bulan
c. INH 12 bulan
d. Rifampisin 4 bulan
e. Pirazinamid 12 bulan
Alur Investigasi Kontak TB
Juknis Manajemen Anak berkontak dengan
pasien TB
dan Tatalaksana TB
Anak, Kemenkes Gejala TB
2016
Tidak Ada
Follow up rutin
Observasi Lengkapi
pemberian INH
selama 6 bulan
19
Anak laki laki usia 12 tahun datang ke Puskesmas bersama ibunya
untuk konsultasi. Riwayat keluarga yang tinggal serumah menderita
TB dan saat ini sedang menjalani pengobatan. Saat ini tidak ada
gejala klinis. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, status gizi baik.
Tes tuberkulin pasien (-). Foto thorax dalam batas normal. Apakah
penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?
a. Observasi
b. Tes tuberkulin 1 bulan kemudian
c. Berikan INH profilaksis
d. Berikan INH + Rifampisin
e. Berikan OAT
Kontak TB (+), Gejala (-), usia > 5 thn
Observasi
Anak laki laki usia 12 tahun datang ke Puskesmas bersama ibunya
untuk konsultasi. Riwayat keluarga yang tinggal serumah menderita
TB dan saat ini sedang menjalani pengobatan. Saat ini tidak ada
gejala klinis. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, status gizi baik.
Tes tuberkulin pasien (-). Foto thorax dalam batas normal. Apakah
penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?
a. Observasi
b. Tes tuberkulin 1 bulan kemudian
c. Berikan INH profilaksis
d. Berikan INH + Rifampisin
e. Berikan OAT
Alur Investigasi Kontak TB
Juknis Manajemen Anak berkontak dengan
dan Tatalaksana TB pasien TB
Anak, Kemenkes Gejala TB
2016
Tidak Ada
Follow up rutin
Observasi Lengkapi
pemberian INH
selama 6 bulan
20
Pasien anak laki-laki usia 2 tahun mengeluhkan sesak nafas dan
batuk seperti menggonggong sejak 1 minggu ini. Pasien tampak
gelisah karena sesak napas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi
136x/menit, RR 30x/menit, suhu 37.8OC, stridor inspirasi (+).
Pemeriksaan radiologi cervical AP didapatkan Steeple sign. Apakah
diagnosis pasien tersebut?
a. Abses retroglotis
b. Croup disease
c. Trakeitis
d. Laringitis
e. Epiglotitis
20
Pasien anak laki-laki usia 2 tahun mengeluhkan sesak nafas dan
batuk seperti menggonggong sejak 1 minggu ini. Pasien tampak
gelisah karena sesak napas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi
136x/menit, RR 30x/menit, suhu 37.8OC, stridor inspirasi (+).
Pemeriksaan radiologi cervical AP didapatkan Steeple sign. Apakah
diagnosis pasien tersebut?
a. Abses retroglotis
b. Croup disease
c. Trakeitis
d. Laringitis
e. Epiglotitis
Sindroma Croup (3B)
Gejala • Batuk menggonggong
• Sesak
• Demam
• Stridor
Etiologi Virus
Gejala :
• Sesak, terutama setelah aktivitas,
sianosis, sering jongkok setelah
aktivitas
Pemeriksaan fisik :
• Sianosis, jari tabuh, RVH, murmur
sistolik pada regio katup pulomnal
Pemeriksaan radiologis :
• Boot shape heart sign
The boot shape heart sign
25
Seorang anak perempuan usia 3 tahun dibawa ibunya ke IGD RS
dengan keluhan sesak nafas hilang timbul dan semakin berat sejak 1
bulan ini. Tidak ada riwayat demam atau batuk pilek sebelumnya.
Pemeriksaan fisik Nadi 110x/m, RR 32x/m, suhu 36.7OC, tidak
didapatkan sianosis, continuous machinery murmur derajat 4/6 di
bawah klavikula kiri. Pada hasil EKG didapatkan hipertrofi ventrikel kiri
dan gambaran X ray dengan hipertrofi ventrikel kiri. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien?
a. ASD
b. VSD
c. PDA
d. AVSD
e. TOF
25
Seorang anak perempuan usia 3 tahun dibawa ibunya ke IGD RS
dengan keluhan sesak nafas hilang timbul dan semakin berat sejak 1
bulan ini. Tidak ada riwayat demam atau batuk pilek sebelumnya.
Pemeriksaan fisik Nadi 110x/m, RR 32x/m, suhu 36.7OC, tidak
didapatkan sianosis, continuous machinery murmur derajat 4/6 di
bawah klavikula kiri. Pada hasil EKG didapatkan hipertrofi ventrikel kiri
dan gambaran X ray dengan hipertrofi ventrikel kiri. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien?
a. ASD
b. VSD
c. PDA
d. AVSD
e. TOF
Patent Duktus Arteriosus (PDA)
Gejala Klinis :
• Sesak
• Kesulitan makan/minum
• Sering ISPA berulang
Pemeriksaan Fisik :
• Murmur kontinyu/machinery di
infraklavikula kiri atau subklavia kiri
atau ICS 2 midclavicular line kiri
26
Anak laki-laki usia 2 tahun dibawa ibunya ke IGD karena keluhan sesak
sejak 2 hari ini. Riwayat pasien sering batuk pilek disertai sesak
sebelumnya. Ibu juga mengeluhkan berat badan anak sulit naik.
Pemeriksaan fisik Nadi 120x/m, RR 55x/menit, suhu 36.5OC. Tidak
didapatkan sianosis, auskultasi jantung terdengar murmur grade II/6 di
SIC 3 linea parasternal sinistra, hepatosplenomegali (+), edema tungkai
+/+. Hasil Ro thorax kardiomegali. Apakah diagnosis yang tepat?
Pemeriksaan Fisik :
• Murmur sistolik pada ICS 3-4
parasternal line kiri, meluas
sepanjang tepi kiri sternum
• Pada VSD besar dapat terjadi
peningkatan tahanan vaskuler
paru sehingga dapat
menyebabkan takipneu dan
retraksi
26
Seorang anak perempuan usia 18 bulan dibawa berobat ke PKM karena
berak encer. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, frekuensi 6-8 kali
sehari, jumlah sekitar ¼ gelas, konsistensi tinja cair sedikit ampas, tidak ada
darah dan lendir. Keluhan lain muntah sejak 2 hari yang dan demam selama
sakit ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB 10 kg, PB 80 cm, keadaan
umum anak tampak rewel dan kehausan. Tanda vital nadi 98 x/menit
regular kuat angkat, RR 24 x/menit, Tax 37,4oC, kedua mata tampak
cowong, mukosa bibir kering, bising usus meningkat dan turgor kulit
kembali lambat. Apakah diagnosis kasus di atas?
a. Diare akut dehidrasi berat
b. Diare kronik dehidrasi berat
c. Diare akut dehidrasi ringan-sedang
d. Diare kronik dehidrasi berat
e. Diare akut tanpa dehidrasi
Seorang anak perempuan usia 18 bulan dibawa berobat ke PKM karena
berak encer. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, frekuensi 6-8 kali
sehari, jumlah sekitar ¼ gelas, konsistensi tinja cair sedikit ampas, tidak ada
darah dan lendir. Keluhan lain muntah sejak 2 hari yang dan demam selama
sakit ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB 10 kg, PB 80 cm, keadaan
umum anak tampak rewel dan kehausan. Tanda vital nadi 98 x/menit
regular kuat angkat, RR 24 x/menit, Tax 37,4oC, kedua mata tampak
cowong, mukosa bibir kering, bising usus meningkat dan turgor kulit
kembali lambat. Apakah diagnosis kasus di atas?
a. Diare akut dehidrasi berat
b. Diare kronik dehidrasi berat
c. Diare akut dehidrasi ringan-sedang
d. Diare kronik dehidrasi berat
e. Diare akut tanpa dehidrasi
Penilaian Derajat Dehidrasi
Tanpa dehidrasi D. Ringan/Sedang Dehidrasi Berat
ringan/sedang
27
Seorang anak perempuan usia 5 tahun datang bersama orang tuanya
ke dokter dengan keluhan diare kurang lebih 8x perhari sejak 3 hari ini.
Diare disertai lendir darah. Mual muntah (+) dan demam (+). Pada
pemeriksaan fisik didapakan tanda vital normal, turgor kembali cepat
dan tenesmus. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan feses,
didapatkan seperti gambar dibawah ini. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien tersebut?
a. Pirantel pamoat
b. Metronidazol
c. Albendazol
d. Mebendazol
e. Cotrimoxazole
Amoebiasis
Seorang anak perempuan usia 5 tahun datang bersama orang tuanya
ke dokter dengan keluhan diare kurang lebih 8x perhari sejak 3 hari ini.
Diare disertai lendir darah. Mual muntah (+) dan demam (+). Pada
pemeriksaan fisik didapakan tanda vital normal, turgor kembali cepat
dan tenesmus. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan feses,
didapatkan seperti gambar dibawah ini. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien tersebut?
a. Pirantel pamoat
b. Metronidazol
c. Albendazol
d. Mebendazol
e. Cotrimoxazole
Disentri (Diare Lendir-Darah)
Etiologi Gejala, Tanda, Diagnosis Terapi
Balantidium coli • Riwayat tinggal di sekitar peternakan sapi Metronidazole
• Napas atau muntah bau tinja
• Pemeriksaan feses : tropozoid dan kista berbentuk bulat
memiliki makro dan mikronukleus
Salmonella • Demam > 7 hari, Diare lendir-darah Cloramphenicole
• Penunjang : Widal, IgM anti Salmonella, Kultur Darah
Shigella dysentri • Diare lendir-darah disertai dehidrasi Cotrimoxazole
• Pasien tampak toksik
• Pemeriksaan feses : leukosit dan eritrosit meningkat,
bakteri gram negatif
Entamoeba • Diare lendir-darah, biasanya tanpa dehidrasi/ringan Metronidazole
hystolytica • Komplikasi: abses hepar
• Pemeriksaan feses:
- Kista: bulat dengan inti 4
- Tropozoit: bentuk iregular dengan psudopoda,
sitoplasma bergranular mengandung eritrosit, inti sel
dengan karyosome di tengah dan kromatin di perifer
EHEC, EIEC • Diare lendir darah Cotrimoxazole
• Kultur pada agar Mac Conkey: bakteri gram negatif,
koloni sedang, merah bata atau merah tua, metallik,
halus, sedikit cembung
• Sifat biologis: fermentasi laktosa, tes indol (+)
Gambaran Mikroskopis Feses
Shigella dysenteriae
Leukosit dan eritrosit
meningkat
Entamoeba hystolitica
• Kista : bulat berinti 4
• Trophozoit : bentuk iregular dengan psudopoda, dapat bergerak,
sitoplasma bergranular dan mengandung eritrosit, inti sel
dengan karyosome di tengah dan kromatin di perifer
28
Anak perempuan usia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
perut hebat sejak 3 jam lalu. Keluhan disertai suara parau, mulut kering
dan mual. Riwayat mengonsumsi makanan kaleng 4 jam yang lalu.
Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, RR 30x/m, Nadi 140x/m,
afebris, pupil tampak midriasis, distensi abdomen dan kelemahan pada
kedua ekstremitas bawah. Apakah etiologi yg paling mungkin dari
kasus tersebut?
a. Clostridium tetani
b. Clostridium botulinum
c. Escherichia coli
d. Pseudomonas cocovenenans
e. Pseudomonas aeruginosa
Food-borne Botulism
Anak perempuan usia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri
perut hebat sejak 3 jam lalu. Keluhan disertai suara parau, mulut kering
dan mual. Riwayat mengonsumsi makanan kaleng 4 jam yang lalu.
Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, RR 30x/m, Nadi 140x/m,
afebris, pupil tampak midriasis, distensi abdomen dan kelemahan pada
kedua ekstremitas bawah. Apakah etiologi yg paling mungkin dari
kasus tersebut?
a. Clostridium tetani
b. Clostridium botulinum
c. Escherichia coli
d. Pseudomonas cocovenenans
e. Pseudomonas aeruginosa
29
Anak perempuan umur 5 tahun datang diantar kedua orang tuanya
ke Puskesmas dengan keluhan BAB berdarah sejak 4 hari yang lalu.
Orang tua pasien menjelaskan bahwa dari lubang anus pasien
terdapat benjolan yang dapat keluar dan dapat masuk sendiri. Nadi
92x/m, RR 24x/m, suhu 36OC. Pada pemeriksaan fisik bagian anus
pasien terlihat adanya benjolan bertangkai dengan ukuran 6x3x2
cm, berwarna merah. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. Hemorroid interna
b. Hemorroid eksterna
c. Polip juvenile
d. Abses perianal
e. Prolaps rekti
Juvenile Colonic Polyps
Anak perempuan umur 5 tahun datang diantar kedua orang tuanya
ke Puskesmas dengan keluhan BAB berdarah sejak 4 hari yang lalu.
Orang tua pasien menjelaskan bahwa dari lubang anus pasien
terdapat benjolan yang dapat keluar dan dapat masuk sendiri. Nadi
92x/m, RR 24x/m, suhu 36OC. Pada pemeriksaan fisik bagian anus
pasien terlihat adanya benjolan bertangkai dengan ukuran 6x3x2
cm, berwarna merah. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. Hemorroid interna
b. Hemorroid eksterna
c. Polip juvenile
d. Abses perianal
e. Prolaps rekti
Juvenile Colonic Polyps
• Epidemiology : also known as
retention or inflammatory polyps, are
the most common childhood bowel
tumors, most present between 2 and
10 yr of age
• Clinical manifestations : bright red,
painless rectal bleeding during or
immediately after defecation,
prolapsed polyps appear as dark,
beefy red, pedunculated masses, in
contrast to the lighter pink mucosal
appearance of rectal prolapse
• Diagnosis : history, examination,
colonoscopy
• Treatment : polypectomy
30
Anak laki-laki usia 4 tahun datang dengan keluhan BAB encer sejak
3 hari terkahir. Orang tua pasien mengeluhkan BAB encer >3x/hari,
konsistensi lembek, warna coklat kekuningan, tidak ada darah.
Keluhan juga disertai demam ringan. Pada pemeriksaan fisik pasien
tampak sadar, nadi 90x/m, RR 26x/m, suhu 36.7OC, tidak ada mata
cowong, turgor kulit kembali cepat, CRT <2 detik. Berapa kebutuhan
cairan yang diperlukan pasien tersebut?
a. 50-100 ml tiap BAB cair
b. 100-200 ml tiap BAB cair
c. 200-250 ml tiap BAB cair
d. 250-300 ml tiap BAB cair
e. 300-400 ml tiap BAB cair
Diare Akut Tanpa Dehidrasi
Anak laki-laki usia 4 tahun datang dengan keluhan BAB encer sejak
3 hari terkahir. Orang tua pasien mengeluhkan BAB encer >3x/hari,
konsistensi lembek, warna coklat kekuningan, tidak ada darah.
Keluhan juga disertai demam ringan. Pada pemeriksaan fisik pasien
tampak sadar, nadi 90x/m, RR 26x/m, suhu 36.7OC, tidak ada mata
cowong, turgor kulit kembali cepat, CRT <2 detik. Berapa kebutuhan
cairan yang diperlukan pasien tersebut?
a. 50-100 ml tiap BAB cair
b. 100-200 ml tiap BAB cair
c. 200-250 ml tiap BAB cair
d. 250-300 ml tiap BAB cair
e. 300-400 ml tiap BAB cair
Rencana Terapi A/Tanpa Dehidrasi
• Cairan oralit :
< 1 tahun : 50 – 100 cc tiap diare
1 – 5 tahun : 100 – 200 cc tiap diare
> 5 tahun : semaunya
• Zinc
< 6 bulan : ½ tablet (10 mg)
> 6 bulan : 1 tablet (20 mg)
• Lanjutkan ASI/makanan
• Edukasi/ Nasihat
BAWA KEMBALI BILA :
Diare bertambah parah, anak tidak bisa minum atau menyusu, atau
malas minum, atau timbul demam, atau ada darah di dalam tinja, ATAU
Tidak ada tanda-tanda tersebut tapi tidak ada perbaikan dalam 5 hari
31
Anak perempuan usia 12 tahun datang ke IGD dengan keluhan
muntah-muntah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri
perut dan demam tinggi yang muncul sekitar 4 hari yang lalu. Tidak
ada gangguan BAB. Riwayat pasien sering jajan di sekolah.
Pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, HR 100x/m, RR 20x/m, T 38.5OC,
didapatkan nyeri tekan pada perut kanan atas. Apakah pemeriksaan
penunjang yang perlu dilakukan?
a. HBsAg
b. Anti-HBs
c. Anti-HAV
d. Anti-HCV
e. Anti-HBe
Hepatitis A
Anak perempuan usia 12 tahun datang ke IGD dengan keluhan
muntah-muntah sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri
perut dan demam tinggi yang muncul sekitar 4 hari yang lalu. Tidak
ada gangguan BAB. Riwayat pasien sering jajan di sekolah.
Pemeriksaan fisik TD 120/70 mmHg, HR 100x/m, RR 20x/m, T 38.5OC,
didapatkan nyeri tekan pada perut kanan atas. Apakah pemeriksaan
penunjang yang perlu dilakukan?
a. HBsAg
b. Anti-HBs
c. Anti-HAV
d. Anti-HCV
e. Anti-HBe
Hepatitis A (4A)
Etiologi HAV
Transmisi Fecal-Oral
Gejala Klinis • Demam
• Mual, muntah, anoreksia, nyeri perut kanan atas
• Ikterik, urin seperti teh
(-)
34
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun diantar ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan diare lebih dari 2 minggu. Keluhan kadang diselingi
kesulitan buang air besar. Penderita juga mengeluh kembung dan nyeri
ulu hati. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dbn, didapatkan nyeri tekan
pada regio epigastrik dan bising usus meningkat. Hasil pemeriksanaan
feses: tinja berwarna pucat, disertai lendir dan lemak, pemeriksaan
mikroskopis menunjukkan adanya mikroorganisme berbentuk seperti
jambu mete pipih dorso-ventral dengan 2 inti, 4 pasang flagela dan 2
benda parabasal. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Balantidiasis
b. Giardiasis
c. Amoebiasis
d. Shigelosis
e. Salmonelosis
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun diantar ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan diare lebih dari 2 minggu. Keluhan kadang diselingi
kesulitan buang air besar. Penderita juga mengeluh kembung dan nyeri
ulu hati. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dbn, didapatkan nyeri tekan
pada regio epigastrik dan bising usus meningkat. Hasil pemeriksanaan
feses: tinja berwarna pucat, disertai lendir dan lemak, pemeriksaan
mikroskopis menunjukkan adanya mikroorganisme berbentuk seperti
jambu mete pipih dorso-ventral dengan 2 inti, 4 pasang flagela dan 2
benda parabasal. Apakah diagnosis yang paling tepat?
a. Balantidiasis
b. Giardiasis
c. Amoebiasis
d. Shigelosis
e. Salmonelosis
Diare Lemak
Jenis Nausea Fever Abd Terapi Keterangan Lain
Vomit Pain
Giardia Parasit + + + Metronidazole Diare cair + berlemak
lamblia Pemeriksaan feses :
kista oval berinti 4,
tropozoit berbentuk
seperti jambu
monyet/buah
pir/layang-layang
Schistosoma sp.
Port d Kulit
entry
Bentuk Serkaria
Infektif
Habitat Pleksus
venosus
intestine dan
vesika urinaria
Pembawa Siput
Terapi : Praziquantel
38
Pasien laki-laki usia 18 tahun datang ke Puskesmas karena keluhan
mual muntah sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan mudah
lelah saat beraktivitas. Riwayat pasien bekerja di kebun dan sering
tanpa menggunakan alas kaki. Tanda vital normal, pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis dan nyeri tekan abdomen.
Organisme apakah kemungkinan yang menjadi penyebab keluhan
pasien?
a. Ascaris lumbricoides
b. Trichuris trichuria
c. Necator americanus
d. Enterobius vermicularis
e. Ancylostoma braziliensis
Pasien laki-laki usia 18 tahun datang ke Puskesmas karena keluhan
mual muntah sejak 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan mudah
lelah saat beraktivitas. Riwayat pasien bekerja di kebun dan sering
tanpa menggunakan alas kaki. Tanda vital normal, pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis dan nyeri tekan abdomen.
Organisme apakah kemungkinan yang menjadi penyebab keluhan
pasien?
a. Ascaris lumbricoides
b. Trichuris trichuria
c. Necator americanus
d. Enterobius vermicularis
e. Ancylostoma braziliensis
Hookworm
- Ancylostoma
duodenale
Spesies
- Necator
americanus
Anemia,
mual/muntah,
Gejala gangguan
Klinis pertumbuhan
Schistosoma sp.
Port d Kulit
entry
Bentuk Serkaria
Infektif
Habitat Pleksus
venosus
intestine dan
vesika urinaria
Pembawa Siput
Brugia malayi
43
Anak perempuaan 12 tahun datang dengan keluhan kaki kanan
bengkak sejak 2 minggu yang lalu. Bengkak dirasakan semakin lama
semakin bertambah berat. Tetangga pasien juga memiliki riwayat
keluhan yang sama. Pada pemeriksaan lokalis didapatkan
limfadenopati inguinal, non-pitting edema pada ekstremitas dan kulit
mengelupas. Apakah terapi yang tepat?
a. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari selama 6 hari
b. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari
c. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB dosis tunggal
d. Ivermectin 200-400 µg/kg selama 6 hari
e. Ivermectin 200-400 µg/kg/hari selama 12 hari
Filariasis
Anak perempuaan 12 tahun datang dengan keluhan kaki kanan
bengkak sejak 2 minggu yang lalu. Bengkak dirasakan semakin lama
semakin bertambah berat. Tetangga pasien juga memiliki riwayat
keluhan yang sama. Pada pemeriksaan lokalis didapatkan
limfadenopati inguinal, non-pitting edema pada ekstremitas dan kulit
mengelupas. Apakah terapi yang tepat?
a. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari selama 6 hari
b. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari
c. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB dosis tunggal
d. Ivermectin 200-400 µg/kg selama 6 hari
e. Ivermectin 200-400 µg/kg/hari selama 12 hari
Nematoda - Filariasis
- Wucheria
Spesies bancrofti
- Brugia malayi
- Brugia timori
Gejala Bengkak pada kaki,
Klinis skrotum
Bentuk Larva III
Infektif
Pembawa Nyamuk
Pembuluh dan
Habitat kelenjar limfatik
Hapusan darah tepi
Diagnostik pada malam hari
mikrofilaria
Terapi DEC atau
Ivermectin
44
Seorang anak perempuan usia 7 tahun dibawa ibunya ke RS karena
mengeluh lemas dan tidak bertenaga sejak 1 bulan terakhir.
Pemeriksaan fisik tampak anemis, didapatkan pembesaran hepar
dan lien. Pemeriksaan lab Hb 8 g/dl, eritrosit 4.000.000 sel/mm3,
leukosit 8.000 sel/mm3, trombosit 300.000 sel/mm3. Dari
pemeriksaan hapusan darah ditemukan sel target dan eritrosit
berfragmentasi. Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan
untuk menentukan diagnosis?
a. Serum Fe
b. Ferritin
c. Tes Coomb
d. Hb elektroforesa
e. Analisa sumsum tulang
Talasemia
Seorang anak perempuan usia 7 tahun dibawa ibunya ke RS karena
mengeluh lemas dan tidak bertenaga sejak 1 bulan terakhir.
Pemeriksaan fisik tampak anemis, didapatkan pembesaran hepar
dan lien. Pemeriksaan lab Hb 8 g/dl, eritrosit 4.000.000 sel/mm3,
leukosit 8.000 sel/mm3, trombosit 300.000 sel/mm3. Dari
pemeriksaan hapusan darah ditemukan sel target dan eritrosit
berfragmentasi. Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan
untuk menentukan diagnosis?
a. Serum Fe
b. Ferritin
c. Tes Coomb
d. Hb elektroforesa
e. Analisa sumsum tulang
Etiologi :
• Kelainan genetik pada pembentukan rantai globin
Anamnesa :
• Riwayat keluarga talasemia, riwayat transfusi berulang
Pemeriksaan Fisik :
• Pucat, hepatosplenomegali, ikterik, facies cooley/rodent
face, gangguan tumbuh kembang
Lab :
• Hapusan darah tepi : hipokrom, mikrositer, anisotosis,
poikilositosis, target cell, retikulosit meningkat
• Gold standard: Hb Elektroforesa/Analisa Hb
Terapi :
• Transfusi PRC
• Splenektomi
45
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun diantar oleh ibunya dengan keluhan
pucat sejak 1 bulan terakhir. Keluhan juga disertai sesak napas dan
mudah lelah. Dari pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, sklera
ikterik dan splenomegali. Pemeriksaan lab didapatkan Hb 8 mg/dl,
leukosit 11.000, trombosit 170.000, MCV 78, MCH 28, HbF 70%, HbA
20%. Apa diagnosis pasien ini?
a. Anemia hemolitik
b. Talasemia beta
c. Talasemia alfa
d. Anemia aplastik
e. Anemia autoimun
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun diantar oleh ibunya dengan keluhan
pucat sejak 1 bulan terakhir. Keluhan juga disertai sesak napas dan
mudah lelah. Dari pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, sklera
ikterik dan splenomegali. Pemeriksaan lab didapatkan Hb 8 mg/dl,
leukosit 11.000, trombosit 170.000, MCV 78, MCH 28, HbF 70%, HbA
20%. Apa diagnosis pasien ini?
a. Anemia hemolitik
b. Talasemia beta
c. Talasemia alfa
d. Anemia aplastik
e. Anemia autoimun
Hb Elektroforesa
Individu Normal
• HbA (α2β2) : 95%-98%
• HbA2 (α2ϑ2) : 1,5%-3,5%
• HbF (α2ɣ2) : < 2%
Hemoglobin NORMAL
Talasemia Alfa
• HbA, HbA2 , HbF : turun
• Terdapat HbH (β4) atau Hb Bart’s
(ɣ4)
Talasemia Beta
• HbA turun Talasemia Talasemia
• HbA2 dan/atau HbF meningkat MINOR MAYOR
46
Seorang anak perempuan 8 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan badan terasa lemas sejak 1 bulan terakhir.
Anak juga dikeluhkan sering mengantuk saat di sekolah. Tanda vital TD
110/70mmHg, Nadi 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu aksila 36.5OC.
Konjungtiva anemis, tidak didapatkan hepatosplenomegali. Hasil lab
Hb 9.0, Leukosit 5.600, Trombosit 215.000. Pada apusan darah tepi
terlihat eritrosit hipokrom mikrositik. Bagaimanakah farmakokinetik
medikamentosa yang diberikan pada pasien ini?
a. Absorpsi ion fero di duodenum
b. Absorpsi ion feri di duodenum
c. Absorpsi ferritin di proksimal ileum
d. Absorpsi ferrrous sulfate di proksimal ileum
e. Absorpsi transferrin di proksimal ileum
Anemia Defisiensi Fe
Seorang anak perempuan 8 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan badan terasa lemas sejak 1 bulan terakhir.
Anak juga dikeluhkan sering mengantuk saat di sekolah. Tanda vital TD
110/70mmHg, Nadi 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu aksila 36.5OC.
Konjungtiva anemis, tidak didapatkan hepatosplenomegali. Hasil lab
Hb 9.0, Leukosit 5.600, Trombosit 215.000. Pada apusan darah tepi
terlihat eritrosit hipokrom mikrositik. Bagaimanakah farmakokinetik
medikamentosa yang diberikan pada pasien ini?
a. Absorpsi ion fero (Fe3+)di duodenum
b. Absorpsi ion feri (Fe2+) di duodenum
c. Absorpsi ferritin di proksimal ileum
d. Absorpsi ferrrous sulfate di proksimal ileum
e. Absorpsi transferrin di proksimal ileum
Etiologi :
• Asupan Fe yang rendah, Riwayat infeksi cacing
Gejala :
• Pucat, mudah lelah, pica
Pemeriksaan Fisik :
• Anemis, koilonikia (spoon nails), atrofi papil lidah (glositis),
stomatitis angularis, takikardi, murmur, gagal jantung
Lab :
• DL: Hb↓, MCV↓, MCH ↓, MCHC ↓
• Hapusan darah tepi: hipokrom, mikrositer, anisotosis,
poikilositosis, pencil/cigar cell
• Gold Standard: Serum Iron ↓, Serum Ferritin ↓, Saturasi
Transferin↓, TIBC ↑
• Preparat Fe dosis 3-5 mg/kgBB/hari
• Pemberian terapi Fe minimal selama 3
Terapi bulan
• Transfusi PRC hanya diberikan pada anemia
berat dengan kadar Hb < 6 g/dL
Diagnosis ADB
1 bulan 2 bulan
Mulai Terapi Fe Respon (+) Evaluasi
Bila Hb ≥ 2 g/dL
Metabolisme Fe
47
Bayi laki-laki usia 2 bulan dibawa ibunya ke IGD RS karena keluhkan
darah merembes dan tidak kunjung berhenti di bagian paha setelah
disuntik imunisasi. Bayi juga dikeluhkan sering muncul memar di kulit.
Riwayat bayi lahir normal cukup bulan dan langsung menangis. Tanda
vital dalam batas normal, anemis (-), ikterik(-), organomegali (-). Hasil
lab Hb 11 g/dl, Hct 39%, Leukosit 9500, Trombosit 235.000.
Pemeriksaan BT normal, CT memanjang, PT normal, APTT memanjang,
kadar Faktor VIII 2 % dan Faktor IX normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Von Willdebrand Disease
b. Hemofilia A
c. Hemofilia B
d. Defisiensi Vitamin K
e. Disseminate Intravascular Coagulation
Bayi laki-laki usia 2 bulan dibawa ibunya ke IGD RS karena keluhkan
darah merembes dan tidak kunjung berhenti di bagian paha setelah
disuntik imunisasi. Bayi juga dikeluhkan sering muncul memar di kulit.
Riwayat bayi lahir normal cukup bulan dan langsung menangis. Tanda
vital dalam batas normal, anemis (-), ikterik(-), organomegali (-). Hasil
lab Hb 11 g/dl, Hct 39%, Leukosit 9500, Trombosit 235.000.
Pemeriksaan BT normal, CT memanjang, PT normal, APTT memanjang,
kadar Faktor VIII 2 % dan Faktor IX normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Von Willdebrand Disease
b. Hemofilia A
c. Hemofilia B
d. Defisiensi Vitamin K
e. Disseminate Intravascular Coagulation
Kelainan Hemostasis dan Koagulasi
Trombosit Faktor Koagulasi Vaskuler
Anemia
Trombositopenia PANSITOPENIA (KHAS!)
Leukopeni
51
Bayi laki-laki usia 8 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas karena keluhan
pucat sejak 2 minggu. Pasien dikeluhkan tampak lemas dan menyusu
sedikit. Berat badan pasien juga sulit naik. Pada pemeriksaan
didapatkan kesadaran komposmentis, nadi 140x/menit, RR 40x/m,
suara napas vesikuler, lendir +/+, rhonki -/-, whezzing-/-, murmur
grade II/6 di apex, hepatomegali (+). Hasil lab: Hb 10,7 Ht 39%,
Leukosit 7.500, Trombosit 168.000. Apusan darah tepi mikrositer
hipokrom, anisositosis, dan poikilositosis. Apakah diagnosis pasien ?
a. Leukemia
b. Anemia hemolitik
c. Talasemia
d. Anemia defisiensi besi
e. Anemia defisiensi B12
Bayi laki-laki usia 8 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas karena keluhan
pucat sejak 2 minggu. Pasien dikeluhkan tampak lemas dan menyusu
sedikit. Berat badan pasien juga sulit naik. Pada pemeriksaan
didapatkan kesadaran komposmentis, nadi 140x/menit, RR 40x/m,
suara napas vesikuler, lendir +/+, rhonki -/-, whezzing-/-, murmur
grade II/6 di apex, hepatomegali (+). Hasil lab: Hb 10,7 Ht 39%,
Leukosit 7.500, Trombosit 168.000. Apusan darah tepi mikrositer
hipokrom, anisositosis, dan poikilositosis. Apakah diagnosis pasien ?
a. Leukemia
b. Anemia hemolitik
c. Talasemia
d. Anemia defisiensi besi
e. Anemia defisiensi B12
52
Seorang bayi usia 2 hari dibawa ke Puskesmas karena keluhan
kuning sejak satu hari yang lalu. Riwayat bayi lahir normal
pervaginam di bidan, usia cukup bulan, BBL 2900 gram dan
langsung menangis. Pemeriksaan fisik bayi aktif, HR 150x/m, RR
48x/m, T 36.5OC, anemis (+), ikterik Kramer III. Diketahui ibu
golongan darah O+ dan bayi AB+. Apakah immunoglobulin yang
mendestruksi sel eritrosit bayi?
a. IgA
b. Ig M
c. Ig E
d. Ig G
e. Ig D
Inkompatibilitas ABO
Seorang bayi usia 2 hari dibawa ke Puskesmas karena keluhan
kuning sejak satu hari yang lalu. Riwayat bayi lahir normal
pervaginam di bidan, usia cukup bulan, BBL 2900 gram dan
langsung menangis. Pemeriksaan fisik bayi aktif, HR 150x/m, RR
48x/m, T 36.5OC, anemis (+), ikterik Kramer III. Diketahui ibu
golongan darah O+ dan bayi AB+. Apakah immunoglobulin yang
mendestruksi sel eritrosit bayi?
a. IgA
b. Ig M
c. Ig E
d. Ig G
e. Ig D
53
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan sering demam, tubuh mudah lebam dan
sering mimisan. Pada pemeriksan fisik ditemukan tampak pucat dan
hepatomegali. Pemeriksaan laboratorium Hb 9, Hct 35%, leukosit
67.000, trombosit 130.000, hapusan darah tepi didapatkan sel
limfoblast 26%. Apakah diagnosis pasien?
a. Leukimia limfoblastik kronik
b. Leukimia limfoblastik akut
c. Leukimia myeloblastik akut
d. Leukimia myeloblastik kronik
e. Anemia aplastik
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan sering demam, tubuh mudah lebam dan
sering mimisan. Pada pemeriksan fisik ditemukan tampak pucat dan
hepatomegali. Pemeriksaan laboratorium Hb 9, Hct 35%, leukosit
67.000, trombosit 130.000, hapusan darah tepi didapatkan sel
limfoblast 26%. Apakah diagnosis pasien?
a. Leukimia limfoblastik kronik
b. Leukimia limfoblastik akut
c. Leukimia myeloblastik akut
d. Leukimia myeloblastik kronik
e. Anemia aplastik
Leukemia
• Gejala dan Tanda : pucat, lemas, perdarahan, demam, BB turun, nyeri
sendi, hepato-slenomegali, pembesaran KGB
• Pemeriksaan penunjang :
– DL : Leukositosis, bisa disertai anemia atau trombositopenia
– Hapusan darah tepi
– Analisa sumsum tulang (gold standard)
Terapi • Penicillin
• Anti hipertensi
• Furosemid bila edema
56
Anak laki-laki umur 4 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan
bengkak sejak 5 hari. Bengkak awalnya di kelopak mata, perut
kemudian seluruh tubuh. Pasien juga terkadang sesak terutama
saat tidur. Riwayat pasien pernah mengalami keluhan serupa
namun sembuh sendiri. Pemeriksaan fisik TD 100/65 mmHg, Nadi
92x/m, RR 34x/m, Suhu 36.6OC, didapatkan edema anasarka dan
asites. Hasil UL: proteinuria +4, eritrosit -, sedimen eritrosit -, oval
fat bodies +. Hasil lab darah albumin 1,2 mg/dl. Apakah penyebab
terjadinya edema anasarka pada pasien ini?
a. Peningkatan tekanan intravaskular
b. Peningkatan tekanan osmotik
c. Penurunan tekanan onkotik intravaskular
d. Sumbatan aliran limfatik
e. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Sindrom Nefrotik
Anak laki-laki umur 4 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan
bengkak sejak 5 hari. Bengkak awalnya di kelopak mata, perut
kemudian seluruh tubuh. Pasien juga terkadang sesak terutama
saat tidur. Riwayat pasien pernah mengalami keluhan serupa
namun sembuh sendiri. Pemeriksaan fisik TD 100/65 mmHg, Nadi
92x/m, RR 34x/m, Suhu 36.6OC, didapatkan edema anasarka dan
asites. Hasil UL: proteinuria +4, eritrosit -, sedimen eritrosit -, oval
fat bodies +. Hasil lab darah albumin 1,2 mg/dl. Apakah penyebab
terjadinya edema anasarka pada pasien ini?
a. Peningkatan tekanan intravaskular
b. Peningkatan tekanan osmotik
c. Penurunan tekanan onkotik intravaskular
d. Sumbatan aliran limfatik
e. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Sindrom Nefrotik (2)
Proteinuria masif Gejala Klinis :
(dipstick >+2) • Bengkak pada kelopak mata, tungkai,
asites, edema anasarka
• BAK keruh
Hipoalbuminemia
(<2,5 g/dl) Terbanyak pada anak :
• Sindroma Nefrotik Idiopatik dengan
temuan Histopatologi paling banyak
adalah minimal-change nephropathy
Edema
Terapi :
• Prednison, Imunosupresan
Hiperlipidemia (>200 • Diuretik (furosemid atau spironolakton)
mg/dl), oval fat bodies • Albumin
57
Seorang anak perempuan berumur 8 tahun dibawa ke puskesmas karena
kencing berwarna merah seperti air cucian daging sejak 6 hari yang lalu.
Keluhan juga disertai dengan bengkak pada kelopak mata. Mual, muntah,
penurunan nafsu makan juga dirasakan oleh pasien. Riwayat pasien
pernah batuk dan pilek 3 minggu yang lalu. Tidak ada riwayat keluarga
dengan keluhan yang sama. Pemeriksaan fisik TD 140/80 mmHg, Nadi
84x/m, RR 26x/m, Tax 37OC. Urinalisis didapatkan protein +1, eritrosit +3,
silinder eritrosit +. Pemeriksaan penunjang apakah yang disarankan untuk
menegakkan diagnosis?
a. Albumin serum
b. Komplemen C3
c. CRP
d. LED
e. USG ginjal
GNAPS
Seorang anak perempuan berumur 8 tahun dibawa ke puskesmas karena
kencing berwarna merah seperti air cucian daging sejak 6 hari yang lalu.
Keluhan juga disertai dengan bengkak pada kelopak mata. Mual, muntah,
penurunan nafsu makan juga dirasakan oleh pasien. Riwayat pasien
pernah batuk dan pilek 3 minggu yang lalu. Tidak ada riwayat keluarga
dengan keluhan yang sama. Pemeriksaan fisik TD 140/80 mmHg, Nadi
84x/m, RR 26x/m, Tax 37OC. Urinalisis didapatkan protein +1, eritrosit +3,
silinder eritrosit +. Pemeriksaan penunjang apakah yang disarankan untuk
menegakkan diagnosis?
a. Albumin serum
b. Komplemen C3
c. CRP
d. LED
e. USG ginjal
Glomerulonephritis Acute Post Streptococcus
(GNAPS)
Sindrom Nefritik + Riwayat Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A (scarlet
fever, faringitis, infeksi kulit)
Terapi • Penicillin
• Anti hipertensi
• Furosemid bila edema
58
Anak laki-laki usia 6 tahun datang bersama orangtuanya ke IGD
dengan keluhan bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari ini. Keluhan
juga disertai BAK berwarna seperti air cucian daging, namun tidak
nyeri. Riwayat pasien dua minggu sebelumnya sempet sakit dan
didiagnosis faringitis oleh dokter. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
140/90 mmHg, Nadi 90x/m, RR 24x/m,uhu 36,5OC, edema palpebral
bilateral (+). Apakah terapi definitive untuk kondisi pasien?
a. Prednisone 2 mg/kgBB/hari
b. Furosemide 20 mg IV
c. Amoxicilin 50 mg/kgBB/hari
d. Amliodipine 10 mg PO
e. Spironolakton 25 mg PO
GNAPS
Anak laki-laki usia 6 tahun datang bersama orangtuanya ke IGD
dengan keluhan bengkak pada kelopak mata sejak 3 hari ini. Keluhan
juga disertai BAK berwarna seperti air cucian daging, namun tidak
nyeri. Riwayat pasien dua minggu sebelumnya sempet sakit dan
didiagnosis faringitis oleh dokter. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
140/90 mmHg, Nadi 90x/m, RR 24x/m,uhu 36,5OC, edema palpebral
bilateral (+). Apakah terapi definitive untuk kondisi pasien?
a. Prednisone 2 mg/kgBB/hari
b. Furosemide 20 mg IV
c. Amoxicilin 50 mg/kgBB/hari
d. Amliodipine 10 mg PO
e. Spironolakton 25 mg PO
Glomerulonephritis Acute Post Streptococcus
(GNAPS)
Sindrom Nefritik + Riwayat Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A (scarlet
fever, faringitis, infeksi kulit)
Gejala :
• Demam
• Pembengkakan kelenjar parotis dapat
terjadi unilateral atau bilateral, lunak
dan nyeri tekan
• Komplikasi : orchitis, pancreatitis,
encephalitis, meningitis, hilangnya
pendengaran, inflamasi ovarium
Terapi :
• Simptomatis dan suportif
(antipiretik/analgetik dan vitamin)
76
Anak perempuan usia 10 tahun dibawa orangtuanya ke dokter dengan
keluhan demam disertai nyeri sendi sejak 4 hari yg lalu. Demam tinggi
terus-menerus, turun dengan obat penurun panas namun demam
naik lagi setelahnya. Pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 88x/m, TD
110/70mmHg, RR 20x/m, Tax 38OC, petechie di lengan kanan bawah.
Hasil lab darah Hb 16, Hct 49%, Leukosit 3.200, Trombosit 95.000.
Apakah diagnosis pasien?
a. DHF grade 1
b. DHF grade 2
c. DHF grade 3
d. DHF grade 4
e. Dengue Shock Syndrome
Anak perempuan usia 10 tahun dibawa orangtuanya ke dokter dengan
keluhan demam disertai nyeri sendi sejak 4 hari yg lalu. Demam tinggi
terus-menerus, turun dengan obat penurun panas namun demam
naik lagi setelahnya. Pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 88x/m, TD
110/70mmHg, RR 20x/m, Tax 38OC, petechie di lengan kanan bawah.
Hasil lab darah Hb 16, Hct 49%, Leukosit 3.200, Trombosit 95.000.
Apakah diagnosis pasien?
a. DHF grade 1
b. DHF grade 2
c. DHF grade 3
d. DHF grade 4
e. Dengue Shock Syndrome
WHO classification of dengue infections and grading of severity of DHF (2011)
77
Anak perempuan usia 9 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya dengan
keluhan demam tinggi terus menerus sejak 5 hari yang lalu. Keluhan
juga disertai nyeri sendi dan nyeri perut. Pasien juga mengaku mimisan
sejak hari ini. TD 80/60 mmHg, Nadi 130x/m, RR 30x/m, Tax 37OC.
Pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak lemah dan ekstremitas dingin.
Hasil lab Hb. 17, Hct 52%, leukosit 2.900, trombosit 62.000, AST dan ALT
meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Demam Berdarah Dengue derajat I
b. Demam Berdarah Dengue derajat II
c. Demam Dengue
d. Dengue Shock Syndrome
e. Demam Scarlet
DHF grade III (DSS)
Anak perempuan usia 9 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya dengan
keluhan demam tinggi terus menerus sejak 5 hari yang lalu. Keluhan
juga disertai nyeri sendi dan nyeri perut. Pasien juga mengaku mimisan
sejak hari ini. TD 80/60 mmHg, Nadi 130x/m, RR 30x/m, Tax 37OC.
Pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak lemah dan ekstremitas dingin.
Hasil lab Hb. 17, Hct 52%, leukosit 2.900, trombosit 62.000, AST dan ALT
meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Demam Berdarah Dengue derajat I
b. Demam Berdarah Dengue derajat II
c. Demam Dengue
d. Dengue Shock Syndrome
e. Demam Scarlet
WHO classification of dengue infections and grading of severity of DHF (2011)
Dengue Shock Syndrome (DHF Grade III & IV)
Pemeriksaan Penunjang :
• Diagnosis : Tes Widal, IgM/IgG Anti Salmonella
• Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2
Terapi
• Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis selama
10-14 hari
• Tifoid berat cefixime atau ceftriaxone
79
Seorang anak perempuan 8 tahun diantar oleh ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu. Demam dirasakan tinggi
terutama malam hari. Keluhan disertai dengan penurunan nafsu makan
dan diare. Pasien memiliki kebiasaan sering jajan dipinggir jalan. Pada
pemeriksaan fisik TD: 100/70mmHg, N: 80x/m, R: 18x/m, S: 38,5OC,
teraba pembesaran hepar 1 jari di bawah arcus costae, lidah eritema dan
tremor. Kapan pemeriksaan kultur darah dapat dilakukan?
a. Hari ke-3
b. Hari ke-5
c. Minggu 1-2
d. Minggu 3-4
e. Minggu ke-4
Demam Tifoid
Seorang anak perempuan 8 tahun diantar oleh ibunya ke Puskesmas
dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu. Demam dirasakan tinggi
terutama malam hari. Keluhan disertai dengan penurunan nafsu makan
dan diare. Pasien memiliki kebiasaan sering jajan dipinggir jalan. Pada
pemeriksaan fisik TD: 100/70mmHg, N: 80x/m, R: 18x/m, S: 38,5OC,
teraba pembesaran hepar 1 jari di bawah arcus costae, lidah eritema dan
tremor. Kapan pemeriksaan kultur darah dapat dilakukan?
a. Hari ke-3
b. Hari ke-5
c. Minggu 1-2
d. Minggu 3-4
e. Minggu ke-4
Demam Tifoid (4A)
Etiologi :
• Salmonella typhi
Pemeriksaan Penunjang :
• Diagnosis : Tes Widal, IgM/IgG Anti Salmonella
• Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2
Terapi
• Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis selama
10-14 hari
• Tifoid berat cefixime atau ceftriaxone
80
Seorang bayi berusia 1 bulan dibawa ke Puskesmas oleh ibunya karena
pada kedua mata tampak bintik berwarna putih sejak lahir. Bayi juga
dikeluhkan terlihat tenang saat terdengar suara pintu tertutup dengan
kencang. Riwayat persalinan normal pevaginam, cukup bulan, berat
badan lahir 2800 gram, AS 7-9. Pemeriksaan fisik bayi didapatkan ODS
katarak, auskultasi jantung murmur (+). Apakah kemungkinan
penyebab kondisi bayi tersebut?
a. Infeksi Rubella
b. Infeksi Toxoplasma
c. Infeksi Cytomegalovirus
d. Infeksi HPV
e. Infeksi Varicella Zooster Virus
Seorang bayi berusia 1 bulan dibawa ke Puskesmas oleh ibunya karena
pada kedua mata tampak bintik berwarna putih sejak lahir. Bayi juga
dikeluhkan terlihat tenang saat terdengar suara pintu tertutup dengan
kencang. Riwayat persalinan normal pevaginam, cukup bulan, berat
badan lahir 2800 gram, AS 7-9. Pemeriksaan fisik bayi didapatkan ODS
katarak, auskultasi jantung murmur (+). Apakah kemungkinan
penyebab kondisi bayi tersebut?
a. Infeksi Rubella
b. Infeksi Toxoplasma
c. Infeksi Cytomegalovirus
d. Infeksi HPV
e. Infeksi Varicella Zooster Virus
Kelainan Kongenital Akibat Infeksi saat Kehamilan
ETOLOGI PERIODE KRITIS TRIAS MALFORMASI
Rubela Resiko tinggi 6 minggu • Penyakit jantung bawaan
Resiko rendah > 16 • Katarak
minggu • Tuli sensorineural
TERAPI AWAL :
Ampisilin (50 mg/kgBB 2x1) dan Gentamisin (5 mg/kgBB 1x1)
Kategori A (2) Kategori B (3)
HDN – AB0
• DEMAM TINGGI atau sakit berat yang • Sakit RINGAN (batuk pilek, diare,
perlu perawatan rawat inap di RS demam ringan)
• KALAU sudah pernah varicella TIDAK • Sedang terapi antibiotik
PERLU vaksin varicella • Masa penyembuhan
• Prematuritas
• KALAU diduga kena campak masih
• Terpajan penyakit menular
PERLU vaksin campak
• Riw alergi penisilin / lain yang
• Kontraindikasi BCG : pasien TB, spesifik
Mantoux test (+), pasien HIV, • Ibu hamil
imunodefisiensi, gizi buruk • Penghuni rumah tidak divaksin
94
Seorang bayi usia 1 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas karena ingin
imunisasi. Riwayat bayi lahir dari ibu HIV(+) dan sedang mendapatkan
terapi ARV semenjak hamil. Pemeriksaan fisik: bayi aktif, HR 140x/m,
RR 34x/m, Suhu 36OC, lain-lain dalam batas normal. Berat badan bayi
naik dari 2700 gram saat lahir dan saat ini 3200 gram. Apakah
tindakan yang tepat untuk bayi tersebut?
a. Menunda imunisasi BCG hingga diketahui status HIV bayi
b. Menunda imunisasi BCG hingga bayi mendapatkan ARV
c. Menunda imunisasi BCG hingga bayi berusia 6 bulan
d. Melakukan imunisasi BCG sesuai jadwal
e. Melakukan imunisasi BCG dengan melakukan tes Mantoux
terlebih dahulu
Seorang bayi usia 1 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas karena ingin
imunisasi. Riwayat bayi lahir dari ibu HIV(+) dan sedang mendapatkan
terapi ARV semenjak hamil. Pemeriksaan fisik: bayi aktif, HR 140x/m,
RR 34x/m, Suhu 36OC, lain-lain dalam batas normal. Berat badan bayi
naik dari 2700 gram saat lahir dan saat ini 3200 gram. Apakah
tindakan yang tepat untuk bayi tersebut?
a. Menunda imunisasi BCG hingga diketahui status HIV bayi
b. Menunda imunisasi BCG hingga bayi mendapatkan ARV
c. Menunda imunisasi BCG hingga bayi berusia 6 bulan
d. Melakukan imunisasi BCG sesuai jadwal
e. Melakukan imunisasi BCG dengan melakukan tes Mantoux
terlebih dahulu
Imunisasi untuk Anak dengan HIV
Rekomendasi IDAI
Vaksin Dicurigai HIV atau HIV dengan Gejala
HIV Tanpa Gejala
BCG Ya Tidak
DPT Ya Ya
Hepatitis B Ya Ya
Campak Ya Tidak
95
Anak perempuan umur 1 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan
bengkak pada daerah bawah rahang kanan sejak 1 hari ini. Keluhan
juga disertai demam dan nyeri saat menelan. Pemeriksaan nadi
120x/m, RR 28x/m, suhu 37.8OC, benjolan pada regio submandibular
dekstra, lunak, nyeri tekan, eritema. Apakah jenis imunisasi dan kapan
pemberiannya untuk pencegahan pernyakit tersebut?
a. Campak, usia 9 bulan
b. MMR, usia 15 bulan
c. MR usia 9 bulan
d. MR usia 18 bulan
e. DPT, usia 2,3,4 dan 18 bulan
Mumps
Anak perempuan umur 1 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan
bengkak pada daerah bawah rahang kanan sejak 1 hari ini. Keluhan
juga disertai demam dan nyeri saat menelan. Pemeriksaan nadi
120x/m, RR 28x/m, suhu 37.8OC, benjolan pada regio submandibular
dekstra, lunak, nyeri tekan, eritema. Apakah jenis imunisasi dan kapan
pemberiannya untuk pencegahan pernyakit tersebut?
a. Campak, usia 9 bulan
b. MMR, usia 15 bulan
c. MR usia 9 bulan
d. MR usia 18 bulan
e. DPT, usia 2,3,4 dan 18 bulan
96
Travel immunization diperlukan terhadap wisatawan yang akan
mengunjungi negara tertentu. Berikut contoh travel immunization
adalah?
a. Meningococcal meningitis
b. Hepatitis A dan B
c. Japanese encephalitis
d. Rabies
e. Typhoid fever
Travel immunization diperlukan terhadap wisatawan yang akan
mengunjungi negara tertentu. Berikut contoh travel immunization
adalah?
a. Meningococcal meningitis
b. Hepatitis A dan B
c. Japanese encephalitis
d. Rabies
e. Typhoid fever
97
Anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan sesak
napas sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga sering mengeluh nyeri pada
hampir semua sendi serta sering sariawan berwarna putih pada lidah.
Hasil pemeriksaan fisik TD 115/79 mmHg, Nadi 88x/m, Suhu 36.5OC,
didapatkan oral ulcer, pericarditis dan arthritis. Hasil lab ANA tes (+),
anti dsDNA (+). Apakah diagnosis pada pasien?
a. Systemic Lupus Erythematosus
b. Reumatoid Arthritis
c. Juvenile Idiopathic Arthtritis
c. Henoch Schonlein Purpura
d. Sytemic Sklerosis
Anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan sesak
napas sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga sering mengeluh nyeri pada
hampir semua sendi serta sering sariawan berwarna putih pada lidah.
Hasil pemeriksaan fisik TD 115/79 mmHg, Nadi 88x/m, Suhu 36.5OC,
didapatkan oral ulcer, pericarditis dan arthritis. Hasil lab ANA tes (+),
anti dsDNA (+). Apakah diagnosis pada pasien?
a. Systemic Lupus Erythematosus
b. Reumatoid Arthritis
c. Juvenile Idiopathic Arthtritis
c. Henoch Schonlein Purpura
d. Sytemic Sklerosis
98
Pasien anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter dengan
keluhan sulit berjalan sejak 3 bulan ini, kedua lutut juga dikeluhkan
bengkak. Pasien tidak mau sekolah karena susah berjalan sehingga
tidak bisa mengikuti olahraga. Pemeriksaan fisik kedua lutut
bengkak, gait sulit dinilai. Pemerikdaan lab ANA test (-), Rheumatoid
Factor (+), LED 120. Apakah diagnosis pasien?
a. Systemic Lupus Erythematosus
b. Rheumatoid arthritis
c. Juvenil idiopathic arthritis
d. Osteomyelitis
e. Septic arthritis
Pasien anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter dengan
keluhan sulit berjalan sejak 3 bulan ini, kedua lutut juga dikeluhkan
bengkak. Pasien tidak mau sekolah karena susah berjalan sehingga
tidak bisa mengikuti olahraga. Pemeriksaan fisik kedua lutut
bengkak, gait sulit dinilai. Pemerikdaan lab ANA test (-), Rheumatoid
Factor (+), LED 120. Apakah diagnosis pasien?
a. Systemic Lupus Erythematosus
b. Rheumatoid arthritis
c. Juvenil idiopathic arthritis
d. Osteomyelitis
e. Septic arthritis
Juvenil idiopathic arthritis (JIA)
Diagnosis JIA berdasarkan International League of
Association for Rheumatology (ILAR)
99
Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan muncul bercak kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan nyeri sendi, mual, muntah, dan BAB hitam.
Pasien pernah mengalami keluhan serupa 6 bulan yang lalu namun
keluhan saat ini lebih berat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpable
purpura dan makula eritematosus pada kedua ekstremitas bawah. Hasil
lab Hb. 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit 4.700, Trombosit 412.000, dan LED
meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Idiopathic thrombocytopenic purpura
b. Thrombotic thrombocytopenic purpura
c. Henoch schenloin purpura
d. Iritable bowel disease
e. Diseminate Intravascular Coagulation
Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan muncul bercak kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan nyeri sendi, mual, muntah, dan BAB hitam.
Pasien pernah mengalami keluhan serupa 6 bulan yang lalu namun
keluhan saat ini lebih berat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpable
purpura dan makula eritematosus pada kedua ekstremitas bawah. Hasil
lab Hb. 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit 4.700, Trombosit 412.000, dan LED
meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Idiopathic thrombocytopenic purpura
b. Thrombotic thrombocytopenic purpura
c. Henoch schenloin purpura
d. Iritable bowel disease
e. Diseminate Intravascular Coagulation
Henoch-Schonlein Purpura
100
Seorang anak usia 10 tahun dibawa orangtuanya ke UGD karena
pingsan setelah disengat lebah 2 jam yang lalu. Pasien mengalami
penurunan kesadaran, akral dingin, denyut nadi teraba lemah, tekanan
darah 70/palpasi, pasien nampak sesak dan terdengar suara
mengorok. Apakah penanganan awal yang harus diberikan?
a. Injeksi adrenalin 1:1000 (IM)
b. Injeksi adrenalin 1:10.000 (IM)
c. Injeksi adrenalin 1:10.000 (IV)
d. Injeksi dexamethason (IV)
e. Injeksi methylprednisolon (IV)
Syok Anafilaktik
Seorang anak usia 10 tahun dibawa orangtuanya ke UGD karena
pingsan setelah disengat lebah 2 jam yang lalu. Pasien mengalami
penurunan kesadaran, akral dingin, denyut nadi teraba lemah, tekanan
darah 70/palpasi, pasien nampak sesak dan terdengar suara
mengorok. Apakah penanganan awal yang harus diberikan?
a. Injeksi adrenalin 1:1000 (IM)
b. Injeksi adrenalin 1:10.000 (IM)
c. Injeksi adrenalin 1:10.000 (IV)
d. Injeksi dexamethason (IV)
e. Injeksi methylprednisolon (IV)
TERAPI TAMBAHAN
• Kortikosteroid untuk semua kasus berat, berulang, dan
pasien dengan asma
- Methyl prednisolone 125 – 250 mg IV
- Dexamethasone 20 mg IV
- Hydrocortisone 100 – 500 mg IV pelan
• Inhalasi short acting β2-agonist pada bronkospasme berat
• Vasopressor IV
• Antihistamin IV
• Bila keadaan stabil, dapat mulai diberikan kortikosteroid
dan antihistamin
KELAS TERBANG JAYAPURA
Years later we really hope you can look back and say,
“Yes! I Worked hard, I did every possible thing I
could have done, and I am where I deserve to be!”