NG
KE B
ARE
AND
EK
ULE
A AC
KE
EH
Ikhwan, ST
611.800
611.600
611.400
611.200
611.000
610.800
610.600
610.400
610.200
610.000
609.800
609.600
609.400
Direktur
NAMA GAMBAR SKALA
PETA EXISTING 1 : 8000
No / Jlh Gambar Tahun Anggaran
PETA EXISTING
SKALA 1 : 8.000 01 - 03 2017
34.00 153.00
20.00
±0.00
Naik
55.00
RABAT BETON
APRON EXISTING
Teras Lobby
-0.05 ±0.00
70.00
RUANG ADM
RUANG PANTRY
toilet wanita
-0.05
toilet Pria
-0.05
5.00
RABAT BETON
15.00
92.00
70.00
LAY OUT RENCANA HANGGAR
SKALA 1 : 800
LAY OUT RENCANA HANGGAR 1 : 800
01 - 00
gudang mekanik
±0.00
ruang briefing
±0.00
Naik
Teras Lobby
-0.05 ±0.00
RUANG ADM
RUANG PANTRY
toilet wanita
-0.05
toilet Pria
-0.05
DENAH HANGGAR LANTAI 1 DENAH HANGGAR LANTAI 1 1 : 150
SKALA 1 : 150
02 - 00
RUANG RAPAT
+4.60
Turun
Atap Dak
balkon/
+4.55
kamar tidur
+4.60
KM/WC
+4.55
balkon/
+4.55
kamar tidur
+4.60
KM/WC
+4.55
toilet wanita
+4.55
toilet Pria
+4.55
DENAH HANGGAR LANTAI 2 DENAH HANGGAR LANTAI 2 1 : 150
SKALA 1 : 150
03 - 00
TAMPAK DEPAN
SKALA 1 : 150
TAMPAK BELAKANG
SKALA 1 : 150
TAMPAK 1 : 150
04 - 00
TAMPAK S. KANAN
SKALA 1 : 150
TAMPAK S. KIRI
SKALA 1 : 150
TAMPAK 1 : 150
05 - 00
Elv + 15.40
Elv + 11.15
Elv + 10.75
Elv + 8.87
Elv + 6.90
Elv + 5.75
Elv + 3.72
Elv + 1.75
Elv + 1.50
Elv + 1.10
Elv ± 0.00
Elv - 2.00
Elv - 6.00
POTONGAN A - A (MELINTANG) POTONGAN A - A 1 : 150
SKALA 1 : 150
06 - 00
Elv + 15.40
Elv + 11.15
Elv + 10.75
Elv + 8.87
Elv + 6.90
Elv + 5.75
Elv + 3.72
Elv + 1.75
Elv + 1.50
Elv + 1.10
Elv ± 0.00
Elv - 2.00
Elv - 6.00
POTONGAN B - B (MEMANJANG) POTONGAN B - B 1 : 150
SKALA 1 : 150
07 - 00
2.50
0.90 1.19 0.30
0.70
0.50 0.30 0.30
Plat Tumpuan T 12 mm x 2 Lapis Plat Tumpuan T 12 mm x 2 Lapis
Baja wf 700x300x13x24 mm Baja GIP Ø4" T 3mm
0.90
0.18 0.15 0.15 0.15 0.18
Besi Angker Ø22mm
0.77
DETAIL STRUKTUR 1 : 10
DETAIL TYPE A
SKALA 1 : 10
08 - 00
Besi GIP Ø 4"
Gording Baja C 100x75x6 mm
Plat Strip T 12 mm Penyiku Sambungan Tumpuan
0.70
0.55
mm
0.35 Besi GIP Ø 2"
x 24
13
0x
30
0x
70
wf
ja
Ba
0.30
0.70
DETAIL TYPE B
SKALA 1 : 10
DETAIL STRUKTUR 1 : 10
09 - 00
Besi Siku 60x60x5mm
Plat Pengaku T 5mm
Dinding Seng Spandek T 0.35mm
Penutu Atap Spandek T 0.45mm Baut Pengikat Uk 22mm
Baja GIP Ø4" T 3.5mm Baja wf 200.400.13 mm
Gording Baha C 100x50x20 mm
0.40
2.55
9
2.9
0.94
2.19
Pipa Gip Ø 4" T 3mm Baja C 50x100x3.5mm
1.72
0.94
Pipa Gip Ø 4" T 3mm
1.69
Pipa Gip Ø 4" T 3mm
0.94
1.51
Pipa Gip Ø 4" T 3mm Baja C 50x100x3.5mm
1.00
Fentilasi Udara Alumunium
1.51
Pipa Gip Ø 4" T 3mm
Baja C 50x100x3.5mm
1.51
Pipa Gip Ø 4" T 3mm
0.94
1.51
Pipa Gip Ø 4" T 3mm
0.94
1.51
Pipa Gip Ø 4" T 3mm
Baja C 50x100x3.5mm
Baja GIP Ø4" T 3mm
0.94
1.51
1.51
Pipa Gip Ø 4" T 3mm
Baja wf 700x300x13x24 mm
Baja wf 300x700x13x24 mm
0.94
Plat Tumpuan T 12 mm x 2 Lapis
1.51
Besi Angker Ø22mm
Baja C 50x100x3.5mm
5.70
DETAIL TYPE C DETAIL TYPE D
SKALA 1 : 50 SKALA 1 : 50
DETAIL STRUKTUR 1 : 50
10 - 00
Baja C 50x100x3.5mm
Fentilasi Udara Alumunium
Baja C 50x100x3.5mm
Baja C 200x90x8x13.5 mm Baja wf 700x300x13x22 mm
11.70
Baja C 50x100x3.5mm
3.95
3.95
Baja wf 700x300x13x24 mm
Baja C 50x100x3.5mm
6.00 6.00
DETAIL TYPE F
SKALA 1 : 50
DETAIL STRUKTUR 1 : 50
12 - 00
Pipa GIP Ø 2"
Pipa GIP Ø 4"
Pipa GIP Ø 2"
1.00
Pipa GIP Ø 4"
1.00
Detail Penampang Kuda-Kuda
Skala 1:10
DETAIL STRUKTUR 1 : 10
14 - 00
Baja wf 400x200x13x12 mm
1.6 3
3 1.6
Plat Pengunci T 5mm
2 3.3
3.3 2
1.6 3
3 1.6
3 1.6
1.6 3
3.3 2
2 3.3
Plat Pengunci T 5mm
3 1.6
1.6 3
Baja C 50x100x5mm
Ventilasi Udara Alumunium
Baja C 50x100x5mm
1.6 3
3 1.6
Plat Pengunci T 5mm
2 3.3
3.3 2
1.6 3
3 1.6
Baja C 50x100x5mm
3 1.6
1.6 3
3.3 2
2 3.3
Plat Pengunci T 5mm
1.6
3 1.6
3
Baja wf 700x300x13x24 mm
Baja C 50x100x3.5mm
DETAIL RANGKA DINDING
SKALA 1 : 50
DETAIL STRUKTUR 1 : 50
15 - 00
DENAH RENCANA PONDASI DENAH PONDASI 1 : 150
SKALA 1 : 150
20 - 00
DENAH RENCANA SLOOF DENAH RENCANA SLOOF 1 : 150
SKALA 1 : 150
23 - 00
PEMERINTAH ACEH
DINAS PERHUBUNGAN ACEH
Jln. Mayjend T.Hamzah Bendahara No. 52
BANDA ACEH
KETERANGAN
PEKERJAAN
DED Pengembangan Hanggar dan Apron Bandara Sultan
Iskandar Muda Kabupaten Aceh Besar
LOKASI
ACEH BESAR
MENGETAHUI/MENYETUJUI :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
DINAS PERHUBUNGAN
ACEH
Turun
JUNAIDI, ST, MT
NIP. 19631231 199703 1 014
KET. NAMA PARAF
Team Leader Albert Hutapea, ST
Draftman/OP CAD M. Iqbal, ST
CONSULTANT PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB
CV. TARGET CONSULTANT
Ikhwan, ST
Direktur
NAMA GAMBAR SKALA
DENAH BALOK LANTAI 2 DENAH BALOK LANTAI 2 1 : 100
SKALA 1 : 100 No / Jlh Gambar Tahun Anggaran
30 - 00 2017
PEMERINTAH ACEH
DINAS PERHUBUNGAN ACEH
Jln. Mayjend T.Hamzah Bendahara No. 52
BANDA ACEH
KETERANGAN
PEKERJAAN
DED Pengembangan Hanggar dan Apron Bandara Sultan
Iskandar Muda Kabupaten Aceh Besar
LOKASI
ACEH BESAR
MENGETAHUI/MENYETUJUI :
Turun
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
DINAS PERHUBUNGAN
ACEH
JUNAIDI, ST, MT
NIP. 19631231 199703 1 014
KET. NAMA PARAF
Team Leader Albert Hutapea, ST
Draftman/OP CAD M. Iqbal, ST
CONSULTANT PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB
CV. TARGET CONSULTANT
Ikhwan, ST
Direktur
NAMA GAMBAR SKALA
DENAH PLAT LANTAI 2 DENAH PLAT LANTAI 2 1 : 100
SKALA 1 : 100 No / Jlh Gambar Tahun Anggaran
31 - 00 2017
A B C D E F G H I J K L
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DENAH RENCANA PORTAL DENAH RENCANA PORTAL 1 : 150
SKALA 1 : 150
33 - 00
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1
DENAH RENCANA KUDA-KUDA DENAH RENCANA KUDA-KUDA 1 : 150
SKALA 1 : 150
37 - 00
SPESIFIKASI TEKNIK
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN HANGGAR DAN APRON BANDARA
SULTAN ISKANDAR MUDA (OA)
LOKASI
ACEH BESAR
TAHUN ANGGARAN
2018
BAB I
DATA PROYEK
BAB III
PEKERJAAN PERSIAPAN
BAB V
PEKERJAAN QUALITY KONTROL
1. Semua biaya yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan Quality Kontrol seperti yang
disebutkan dalam Pasal 1 adalah menjadi tanggungan dan dibebankan kepada Kontraktor
Pelaksana walaupun tidak disebutkan dalam Bill of Quantity.
2. Biaya Penginapan, Transportasi dan Kosumsi Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana dan
Owner yang turut hadir dalam Pekerjaan Quality Kontrol menjadi tanggungan dan
dibebankan kepada Kontraktor Pelaksana.
BAB VI
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1. Yang dimaksud dengan galian pipa adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan
Instalasi Air Kotor, Instalasi Air Bersih, Instalasi Limbah Kimia dan Instalasi Listrik
Bawah Tanah.
2. Bentuk dan kedalaman galian harus sesuai dengan Gambar Bestek atau menurut
petunjuk Konsultan Supervisi.
3. Kedalaman galian pipa minimal 50 cm dari muka tanah dasar atau muka tanah timbun
kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek dan Bill of Quantity. Khusus untuk galian
Instalasi Listrik harus dibuat minimal 80 cm dari muka tanah dasar atau muka tanah
timbun.
4. Galian pipa tidak boleh menggangu struktur dan konstruksi bangunan lain yang ada
disekitarnya.
BAB VII
PEKERJAAN PONDASI
> ØD 36 : 40 mm > ØD 36 : 50 mm
Lantai
2. Untuk konstruksi beton yang dituangkan langsung pada tanah dan selalu berhubungan
dengan tanah berlaku suatu tebal penutup beton minimal yang umum sebesar 70 mm.
10.11 ATAP
1. Dinding spandek atau juga yang dikenal dengan dinding gelombang spandek karena
permukaannya yang bergelombang, terbuat dari baja bertegangan tarik tinggi,
mempunyai daya tahan 4 x lebih tinggi dibandingkan dengan baja biasa. Baja dengan
lapisan yang terdiri dari 43,5 % seng, 55 % aluminium, dan 1,5 % silikon, atau yang
banyak dikenal dengan baja galvalume / zincalume, mempunyai lapisan pelindung
yang tinggi terhadap korosi.
2. Dinding spandek dapat dipasang dengan jarak berfariasi karena profilnya yang
mempunyai banyak lekukan akan membuat kokoh dan kaku.
3. Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan dan menyediakan contoh material
dinding Spandek untuk disetujui oleh Konsultan Supervisi.
4. Warna dapat diganti dan diubah oleh Konsultan Perencana dan Owner pada
masa pelaksanaan konstruksi.
5. Pada setiap lembar material dinding harus dicantumkan Merk Dagang, Type Produksi,
Jenis Produksi dan Ketebalan Material.
6. Kontraktor Pelaksana harus menjamin akan adanya Petunjuk/Cara Pemasangan dan
Cara Penyimpanan Material dilokasi pekerjaan oleh Tenaga Ahli Pabrik sebelum
pekerjaan pemasangan dinding dimulai.
7. Setiap lembaran material dinding yang didatangkan kelokasi pekerjaan harus dalam
keadaan baik tidak cacat permukaan catnya dan tidak melengkung lapisan
lengkungannya.
8. Material dinding harus disimpan dalam Gudang material jika tidak langsung
digunakan. Material dinding tidak boleh basah/lembab dan berhubungan langsung
dengan tanah.
BAB XI
PEKERJAAN KOSEN, PINTU,
JENDELA DAN VENTILASI
11.1 REFERENSI
1. America Architectural Manufacturers Association ( AAMA ).
- AAMA 501 = Method of test for Metal Curtain Wall
- AAMA 101 = Voluntary specification for aluminium and Polly (vinyl chloride) (PVC)
Prime Window and glass door.
2. American Society for Testing and Materials (ASTM)
- ASTM E 330 = Test Method for Structural Performance of Exterior Windows, Curtain
Wall, and Doors by Uniform Static Air Pressure Difference.
- ASTM E 283 = Test Method for rate of Air Leakage Through Exterior Windows, Curtain
Walls, and Doors.
- ASTM E 331 = Test Method for Water Penetration of Exterior Windows, Curtain Wall,
and Doors by Uniform Static Air Pressure Difference.
- ASTM E 1233 = Standard Test Method for Structural Performance of Exterior Windows,
Curtain Walls and Doors by Cyclic Static air Pressure Differensial.
- ASTM E 547 = Standar Test Method for Water Penetration of Exterior Window, Curtain
Walls and Doors by Cylclic Static Air Pressure.
3. Japanese Industrial Standard (JIS)
- JIS H4100 = Aluminium and Aluminium Alloy Extruded Shape
- JIS H8602 = Combined Coating of Anodic Oxide and Organic Coating’s on
Aluminium and Aluminium alloys.
- JASS 14 = Japanese Architectural Standard Spescification for Curtain Wall
- JIS A.4706 = Japanese Industrial Standard for Aluminium and Steel Window.
4. Singapore Standard (SS)
- SS 212-98 = Aluminium Alloy Window.
- SS 381-97 = Aluminium Curtain Wall.
5. Standard Nasional Indonesia (SNI)
- SNI-03-0573-1989 = Syarat Umum Jendela Aluminium Paduan
Back – UP Material
1. Bahan : polyurenthane Foam
2. Sifat material : Tidak menyerap air
3. Kepadatan : 65 – 96 kg/m3
4. Ukuran Penampang : 25% - 50 -% lebih besar dari celah yang terjadi
Gasket
1. Bahan : PVC, Neoprene, Santoprene, EPDM
2. Kepadatan : Tahan terhadap perubahan cuaca
3. Kekerasan : 60 – 80 Durometer.
4. Jenis bahan : Extrusion
Sealant Dinding
1. Single Komponen
2. Type : Silicon Sealant
Screw
1. Bahan : Stainless Steel
2. < 0,5
Gap (celah) antar sambungan rangka
aluminium (vertikal dan horizontal)
3. <3
Gap (celah) antar sambungan bahan
tahan air (Gasket)
4. + / - 1,5
Perbedaan ukuran dalam, dari rangka
aluminium dan daun jendela
aluminium, baik untuk tinggi maupun
5. lebar. <2
Perbedaan ukuran dalam, dari jendela
yang bersebelahan.
6. Tidak terlihat pada
Sambungan las bagian yang terlihat
mata langsung
BAB XII
PEKERJAAN PLAFOND
13.7 Toleransi
a. Pada prinsipnya toleransi material yang belum di fabrikasi maupun yang sudah
difabrikasi dan terpasang harus memenuhi AISC (American institute Of Steel
Contruction ) Bab “Standart Mill Practici” hal 1-121.
b. Pemborong harus membaca persyaratan tersebut sebagai bagian dari spesifikasi
Teknis Kontruksi Baja
c. Direksi/Pengawas dengan tegas akan menolak setiap profil-profil dan pekerjaan
yang tidak memenuhi persyaratan toleransi tersebut.
13.13 Pengelasan
Umum.
a. Secara prinsip semua yang berhubungan dengan pekerjaan pengelasan antara
lain cara pelaksanaan, teknik pengelasan, kualifikasi tukang las, operator las/
tack welder,inspection/testing, toleransi, perbaikan las dan lain-lain harus
memenuhi AWS D1 .1-90 serta ketentuan-ketentuan dibawah ini.
b. AWS D1.1-90 tersebut harus selalu ada baik di Workshop Pemborong maupun
dilapangan.
13.18 T e s t / Pengetesan
a. Semua pengelasan, tanpa kecuali, harus mengalami “visual inspection” yang
dilakukan oleh welding-welding inspector dari Direksi/Pengawas.
b. Visual inspection tersebut harus dilakukan pada seluruh proses pengelasan,
tidak hanya pada tahap akhir pengelasan saja.
c. Visual inspection minimum harus antara lain :
1. Persiapan permukaan yang akan dilas (kebersihan, root face, root opening,
groove angle, groove radius dan lain-lain)
2. Assembling bagian-bagian yang akan dilas
3. Pemeriksaan weld profile atau penampang las termasuk pemeriksaan
apakah terjadi porosit, undercut, kelengkungan/kecembungan yang berlebihan,
overlap, crack, inclusion dan lain-lain.
1. Terhadap pengelasan yang diragukan pengelasannya maka Direksi/pengawas
akan meminta Pemborong untuk melakukan Radiograhic Test (X-Ray Test).
2. X-Ray Test akan dilakukan pada sejumlah A buah Spoot Test sepanjang
200 mm pada las-las tumpul, dimana A adalah 20% dari jumlah balok-balok induk.
3. Prosedure Test, “acceptability” dari las dan lain-lain mengikuti AWS D1. 1-90.
4. X-Ray Test harus dilakukan oleh instansi / laboratorium yang disetujui
secara tertulis oleh Direksi/Pengawas.
5. Semua biaya-biaya yang berhubungan dengan test tersebut diatas menjadi tanggung
jawab Pemborong
h. Tack Weld/Las Titik harus dilaksakan sedemikian sehingga mempunyai kualitas
yang sama dengan las akhir yang sebenarnya.
i. Dalam assembling dan penyambungan bagian-bagian yang dilas maka harus
dilakukan prosedure dan urutan sedemikian sehingga dapat dihindarkan
semaksimal mungkin terjadinya distorsi dan penyusutan/shrinkage dari bagian-
bagian yang dilas.
j. Pemborong harus mengajukan kepada Direksi/Pengawas urutan pengelasan dan
pengontrolan yang diperkirakan akan menimbulkan distorsi dan penyusutan
bagian-bagian yang akan dilas.
k. Toleransi dimensi dari bagian-bagian yang sudah dilas harus memenuhi AWS
D1. 1-90.
l. Profil penampang las/weld profile dapat sedikit cekung/cembung asalkan
memenuhi syarat AWS D1. 1-90.
m. Pengelasan-pengelasan yang tidak memenuhi syarat-syarat toleransi yang
disebutkan dalam AWS D1. 1-90 harus diperbaiki dengan cara Mechining,
Grinding, Chipping atau Gouging seperti diatur dalam AWS D1. 1-90.
n. Bagian-bagian yang mengalami distorsi harus diluruskan dengan cara mekanis
atau cara pemanasan local. Temperatur pemanasan local tersebut tidak boleh
melebihi temperatur 65o C.
o. Pendempulan/chaulking terhadap pengelasan sama sekali tidak
diperbolehkan.
p. Percikan-percikan las yang merusak permukaan pelat atau bagian-bagian
lainnya harus dicegah, cacat atau noda akibat percikan las harus digerinda /
dihaluskan kembali.
q. Sebelum melakukan pengelasan layer berikutnya, Kerak/ ”slag” harus serta
bagian pelat disekitarnya harus disikat sampai bersih. Kerak juga harus dibersihkan
dari permukaan las yang sudah selesai. Las dan bagian sekitarnya harus dibersihkan
dengan cara disikat atau cara lain yang disetujui Direksi/Pengawas. Permukaan las
yang sudah dibersihkan tidak boleh dicat sebelum mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas.
r. Untuk pengelasan yang menggunakan “Backing Plate“ maka Backing Plate
mengikuti AWS D1.1-90.
s. Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang
baik, maka pada dasarnya semua pekerjaan las harus dilakukan di workshop.
t. Pada keadaan-keadaan khusus, pengelasan dilapangan hanya diperbolehkan
setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas.
u. Type, tebal, panjang dan lokasi pengelasan harus mengikuti gambar rencana.
v. Ketebalan max. dari setiap layer root passes dari groove dan las sudut adalah
sebagai berikut :
w. 3 mm untuk setiap layer yang dilakukan pada posisi datar.
x. 5 mm untuk setiap layer yang dilakukan dalam posisi vertical, overhead atau
horizontal.
y. Ukuran max. dari single pass sudut dan root passes dari multiplepass las sudut
adalah sebagai berikut :
1 10 mm untuk pengelasan posisi datar
2. 8 mm untuk posisi horizontal dan overhead.
3. 13 mm untuk posisi vertical.
13.20. GORDING
1. Gording yang digunakan sesuai dengan gambar bestek dan rencana.
2. Jika tidak ditentukan lain dalam Gambar Bestek, jarak pemasangan gording pada
kaki kuda-kuda minimal setiap 100 cm.
3. Titik-titik sambungan pada gording tidak boleh dibuat pada posisi satu garis lurus
melainkan secara selang-seling atau zig-zag.
13.22. ATAP
1. Atap spandek atau juga yang dikenal dengan atap gelombang spandek karena
permukaannya yang bergelombang, terbuat dari baja bertegangan tarik tinggi,
mempunyai daya tahan 4 x lebih tinggi dibandingkan dengan baja biasa. Baja dengan
lapisan yang terdiri dari 43,5 % seng, 55 % aluminium, dan 1,5 % silikon, atau yang
banyak dikenal dengan baja galvalume / zincalume, mempunyai lapisan pelindung
yang tinggi terhadap korosi.
2. Atap spandek dapat dipasang dengan jarak gording 120 mm karena profilnya yang
mempunyai banyak lekukan akan membuat kokoh dan kaku. Menggunakan penutup
atap dengan atap spandek
3. Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan dan menyediakan contoh material
penutup atap untuk disetujui oleh Konsultan Supervisi.
4. Warna dapat diganti dan diubah oleh Konsultan Perencana dan Owner pada
masa pelaksanaan konstruksi.
5. Pada setiap lembar material atap harus dicantumkan Merk Dagang, Type Produksi,
Jenis Produksi dan Ketebalan Material.
6. Kontraktor Pelaksana harus menjamin akan adanya Petunjuk/Cara Pemasangan dan
Cara Penyimpanan Material dilokasi pekerjaan oleh Tenaga Ahli Pabrik sebelum
pekerjaan pemasangan atap dimulai.
7. Setiap lembaran material atap yang didatangkan kelokasi pekerjaan harus dalam
keadaan baik tidak cacat permukaan catnya dan tidak melengkung lapisan
aluminium sengnya.
8. Material Atap harus disimpan dalam Gudang material jika tidak langsung digunakan.
Material Atap tidak boleh basah/lembab dan berhubungan langsung dengan tanah.
15.1. REFERENSI
a. PUBI : 54, 1982
PUBI : 58, 1982
b. NI :4
c. ASTM : D - 361.
d. BS No. 3900, 1970
e. AS K-41
15.2. PERSETUJUAN
Standard Pengerjaan (Mock-up)
Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang
akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
Contoh dan Bahan untuk Perawatan
Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang
transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan
akhir).
Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan dan Perencana.
Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Direksi
Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut
diatas.
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng
cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
15.3. PERSYARATAN MATERIAL
ICI / AKZO NOBEL setara
Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar Weathershield product ICI atau
PT.Akzo Nobel decorina , dengan garansi penuh selama 5 tahun.
Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic merk ICI/ AKZO
NOBEL dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer 440-2075 merk AKZO NOBEL warna
Lake Stone.
Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer ICI / Putty 550-1967 merk
AKZO NOBEL .
Untuk Plafond/langit-langit digunakan AKZO NOBEL/ICIPentalite, warna Brillian White.
15.4. PELAKSANAAN
PEKERJAAN DINDING
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian-bagian lain yaang ditentukan gambar.
Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-retak
dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00, kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan menggunakan Roller.
Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish texture
spray paint, digunakan Texture Finish Pasta texture dengan bahan dasar emulsi acrylic ini
disemprotkan dengan alat penyemprot compressor.
Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1 pc : 5 ps
dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1 pc
: 5 ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot dengan alkali resistance sealer dan
dicat emulssi. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan kekentalan
sama setiap lapisnya.
Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer.
Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
16.1. UMUM
Pemasangan instalasi listrik ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-
peraturan sebagai berikut :
a. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan gedung yang dinyatakan berlaku
secara nasional.
b. Peraturan Daerah Kota Banda Aceh yang berkaitan dengan jenis instalasi yang
dirancang atau yang berpengaruh terhadap pengoperasioan jenis instalasi yang
dirancang.
c. PUIL dan Standard Naional Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi dari
instansi yang bedrwenang mengenai jenis instalasi yang dirancang.
d. Standard Acuan yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan atau komponen
lnstalasi yang digunakan.
16.2. Gambar-gambar
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar system menunjukan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan juga mempertimbangkan kemudahan
perawatan/perbaikan-perbaikan jika dikemudian hari diperlukan.
c. Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar kerja dan
detail kepada Direksi/Manajemen Konstruksi (MK) untuk dapat diperiksa
dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut,
pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang
berhubungan dengan instalasi ini.
e. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang
(as built drawing) yang disertai dengan operating dan maintenance
instruction serta harus diserahkan kepada Direksi/MK pada saat penyerahan
pertama dalam rangkap 3 (tiga) dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan
data notasi.
16.3. Koordinasi
a. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan pemborong
instalasi/pekerjaan lainnya, agar selluruh pekerjaan dapat berjalan dengan
lancer sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan pekerjaan yang lain.
c. Apabila pelaksanaan instalai ini menghalangi instalasi yang lain maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab pemborong.
16.8. Kebersihan.
Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa dari
material tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaan dan harus menyelesaikan
tiap-tiap bagian secara teratur dan rapuh
asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm2,
kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana
mungkin ada abrasi.
Semua kabel- kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature
kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau pemasangan/
perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam
suatu armature dan penggantungan, dan harus terus menerus mulai kotak
sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-
saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
c. Lampu- lampu.
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu- lampu dan dipasang
sesuai dengan persyaratan dan gambar.
Untuk lampu fluorescent type TL memakai dari jenis coolday light.
Semua lampu fluorescent atau lainnya yang memerlukan perbaikan faktor daya
harus dilengkapi dengan capasitor.
Dalam spesifikasi ini besarnya microfarad dari kapasitor untuk setiap lampu tidak
terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil dari power factor
menjadi sekurang-
kurangnya 0,85.
ukuran yang profesional seperti dipersyarat kan untuk panel board, yang besarnya
sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga
untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu sesak.
Frame/ rangka panel harus di-grounding/ ditanahkan. Pada kabinet harus ada
cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "Panel Board" serta
tutupnya.
Kabinet dengan kabel- kabel "Trought feader" harus di atur sedemikian rupa
sehingga saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel
board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci.
Untuk satu kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci, dengan sistem MASTER
KEY.
b. Finishing.
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Direksi. Semua
kabinet dari pintu-pintu untuk panel-panel board listrik, harus dibuat tahan
karat dengan cara
"Galvanized plating" atau dengan "zink chromate primer".
Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai
berikut :
1. Bagian dalam dari box dan
pintu.
2. Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadnium plating tak perlu dicat kalau
seluruhnya terendam, kalau dipakai zink chromate primer harus dicat dengan
cat bakar.
c. Pemasangan kabel.
Pemasangan kabel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel
dengan mudah dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/type panel. Maka
bila dibu tuhkan alas/ pondasi/ penumpu/ penggantung maka Pemborong harus
menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.
d. Panel Distribusi.
Panel- panel distribusi harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali ditunjuk lain.
Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direnca
nakan, dibuat,
dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan.
Panel Distribusi utama dari jenis in door type terbuat dari plat baja (metal clad).
Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang baku, yang dapat
memper
tahankan strukturnya oleh stress mekanis yang pada waktu hubung singkat,
rangka ini
secara konstruktif tertutup plat-plat penutup (metal enclosed) harus cukup
louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk menga tasi kenaikan suhu dari
bagian-bagian yang
mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan
persyaratan
PUIL/LMK/VDE/ BS/DIN untuk peralatan yang
tertutup.
Material-material yang bertegangan harus dicegah deng- an sempurna terhadap
kemungkinan percikan air.
Semua material dan tombol transfer yang dipersyaratkan dikelompokkan pada
satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.
Semua panel diletakkan di shaft- shaft panel dan ruang- ruang panel yang
diperuntukkan untuk itu seperti tertera pada gambar.
e. Papan Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama, pada
pintu pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah.
Cara-cara pemberian nama pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah.
Cara-cara
pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya
atau alat- alat yang tersambung padany
f. Busbar/Rel.
Busbar minimal harus dari bahan tembaga, dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan
dengan ukuran PUIL
(daftar no. 630 - DI - D4/PUIL 1977).
Semua busbar/rel harus dicat, dipegang oleh beban isolator dengan kuat
dan baik kerangka panel.
Semua busbar/ rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada
PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperatur 75 C.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 phase 4
kawat seperti ditunjuk dalam gambar.
Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, dan
sebuah bus pentanahan yang selanjutnya diklem dengan kuat pada trem panel
dan dilengkapi dengan
klem untuk pentanahan dari peralatan yang perlu di ketanahkan.
g. Terminal dan Mur Baut.
Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup
dengan mengggunakan mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut
yang divertin (atau
stainless) dengan ring tembaga.
h. Cadangan/Penyambungan dikemudian hari.
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruangan-ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung
dan sebagainya untuk
peralatan yang dipasang dikemudian hari, dapat berupa equipment busbar,
switch, circuit breaker dan lain-lain.
i. Kabel-kabel pengontrol.
Kabel-kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang dipabrik/bengkel secara
lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis.
Ukuran minimal adalah 1,5 mm2 dari type 600 Volt PVC.
k. Peralatan Pemutus Daya.
Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya type dengan rumah tuangan
(moulded case) dilengkapi dengan sikring pembatas arus dan pemutus sikring.
Arus kerja dari draw
out circuit breaker harus sesuai dengan sikring berkapasitas interupsi 45 KA, minimum
pemutus sikring harus dari type membuka dan menutup dengan
cepat. Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
1. Pilot lampu untuk menyatakan adanya tegangan R.S.T.
2. Pilot lampu untuk push button on/off, untuk menyata kan sistem telah on atau off.
3. Pilot lampu untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistem
telah menjalankan/memberhentikan sistem yang diinginkan.
Penyediaan pilot lamp. yang disebutkan diatas merupakan keharusan,
biarpun pada gambar-gambar tidak disebutkan/tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp. :
1. Untuk phase R : Warna merah
2. Untuk phase S : Warna kuning
3. Untuk phase T : Warna hijau
4. Untuk hantaran netral : Warna biru
5. Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push button atau
dengan saklar ataupun time switch, menyatakan sistem on : Warna merah
6. Untuk menyatakan sistem telah off : Warna hijau
16.23 IJIN-IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukan menjadi tanggung jawab Pemborong.
F. INSTALASI AC
16.41 LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan pemasangan unit AC split (air cooled packed air conditioner) dari jenis
ceiling concealed duct connection type untuk semua tenant space.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan unit termasuk aksesorinya antara lain :
Fan Coil Unit
Condensing Unit
Pemipaan refrigeran (liquid & gas) termasuk instalasinya.
Pengisian refrigeran
Control wiring
Thermostat
Vibration damper dan hanger / support
Pemipaan kondensat termasuk isolasinya
dan lainnya sehingga unit bekerja dengan sempurna.
Lingkup pekerjaan di dalam instalasi ini yang sesuai pada gambar perencanaan yang
melengkapi dokumen ini lengkap dengan air duct, diffuser/grille dimana supply diffuser
menggunakan jenis integrated light, air troffer yang disediakan oleh pihak lain/lingkup
pekerjaan listrik (electrical scope) kecuali return air permeter arca.
16.42 UMUM
Bagian ini adalah untuk memasang AC unit dari tipe, ukuran dan kapasitas terlampir.
Unit Fan dan bentuk coil harus sesuai dengan standard ARI 430-66 untuk Fan dan 410-
72 untuk coil.
Seluruh unit dan perlengkapannya harus didukung dengan pengalaman, baik dalam
perencanaan maupun konstruksi dari peralatan yang sama dengan pembuat Air Cooled
Packeged Unit .
Unit kondensing harus sesuai dengan penggunaan diluar ruangan.
Sebelum melakukan pemesanan, kontraktor harus melengkapi data-data dari setiap
unitnya kepada konsultan untuk dimintai persetujuannya, sebagai berikut :
1. Katalog komplit dari pabrik pembuat.
2. Dimensi peralatan.
3. Data teknis (kapasitas pendingin, bentuk fan, curve sound power level, vibration
mounting).
4. Suku cadang.
Pada seluruh unit haruslah dicantumkan nama pabrik pembuat, nomor serial ,
nomor model dan tanggal pembuatan .
Kontraktor akan menyeleksi seluruh FCU dan seluruh komponen dan
perlengkapannya sesuai dengan gambar schedule peralatan.
Seluruh unit dan perlengkapannya baik getaran maupun tingkat kebisingannya
harus seminimal mungkin pada saat pengoperasian, bila terjadi kelebihan dari standard
yang ditentukan . Kontraktor harus bertanggung jawab dengan memasang isolasi
getaran dan peredam suara sesuai dengan yang ditentukan oleh konsultan.
Seluruh peralatan dan perlengkapannya seperti coil, drain pan, fan, motor
penggerak adjustable mounting motor, adjustable pitch pulley motor, vibration
mounting , fan belt condenser, fan compressor disupply dari satu pabrik pembuat dan
seluruh garansi, sertifikat uji kelayakan harus dikeluarkan untuk seluruh komponen.
Compressor dari jenis rotary atau scroll.
Filter dari jenis washabel type.
20.43 MATERIAL
a. Umum
Motor compressor, filter, DX Colling coil dan komponen lain serta pemeliharaan,
reparasi maupun penggantian suku cadang.
Grease fittings harus dilekatkan langsung pada bearing kecuali bila posisinya tidak
memungkinkan. Bila bearing dari peralatan tidak terlihat / sulit dijangkau haruslah
disiapkan celah yang memudahkan dalam melakukan grease fitting.
DX cooling unit coil haruslah terbuat dari tabung tembaga dan direkatkan secara
mekanis (mechanically bonded) dengan aluminium fins.
DX cooling coil haruslah disambung sedemikian rupa sehingga tidak ada udara yang
masuk kedalam coils, disekeliling perimeter pada setiap coil haruslah disertai
neoprene gasket.
b. Casing
Seluruh casing haruslah terbuat dari pelat galvanis kwalitas terbaik dan disiapkan
akses sehingga memudahkan dalam pelumasan dan pemeliharaan.
Seluruh panel disambung dan direkatkan dengan rubber gasket.
Seluruh alas dan reinforcing members haruslah dijaga agar tidak karatan.
Casing haruslah dibaut untuk memudahkan dalam penggantian dari masing-
masing unit componen. Seluruh mur, baut, skrup, dan lain-lain haruslah terbuat
dari baja tahan karat atau bright cadmium coated steel .
Seluruh sambungan pada casing haruslah disambung dengan kencang.
Seluruh unit haruslah diisolasi langsung dari pabrik dengan minimum ketebalan
dari high density rigid section fiberglass adalah 25 mm (atau mineral fibre lainnya
yang diakui) dan dilapisi dengan fibre cloth pada bagian luarnya untuk mencegah
erosi oleh aliran udara.
Casing dari condensing outdoor.
27.1.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan pondasi tanpa bahan
pengikat aspal atau semen (misalnya Lapis Pondasi Agregat), sedangkan Lapis Perekat
harus dihampar di atas permukaan berbahan pengikat semen atau aspal(seperti Semen
Tanah, RCC, CTB, Perkerasan Beton, Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dll).
2. Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 03-2432-1991 : Metode Pengujian Daktilitas Bahan – Bahan Aspal
SNI 03-2434-1991 : Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter
SNI 06-2456-1991 : Metode Pengujian Penetrasi Bahan – Bahan
Bitumen
SNI 03-3642-1994 : Metode Pengujian Kadar Residu Aspal Emulsi
dengan Penyulingan.
SNI 03-3643-1994 : Aspal Emulsi Tertahan Saringan No. 20
SNI 03-3644-1994 : Metode Pengujian Jenis Muatan Partikel Aspal
Emulsi
SNI 03-4798-1998 : Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik
SNI 03-6721-2002 : Metode Pengujian Kekentalan Aspal Cair dan
Aspal Emulsi dengan Alat Saybolt
SNI 06-6832-2002 : Spesifikasi Aspal Emulsi Anionik
AASHTO :
AASHTO M20 - 70 : Penetration Graded Asphalt Cement
AASHTO M140 - 88 : Emulsified Asphalt
ASTM :
ASTM D 244 : Standard Test Methode and Practices for
Emulsified Asphalts
Brirish Standards :
BS 3403 : Industrial Tachometers
berat) 1991
ASTM D5546
c) Bila lapis perekat dipasang di atas lapis beraspal atau berbahan pengikat aspal, gunakan
aspal emulsi kationik. Bila lapis perekat dipasang di atas perkerasan beton atau berbahan
pengikat semen, gunakan aspal emulsi anionik. Bila ada keraguan atau bila bila aspal
emulsi anionik sulit didapatkan, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk
menggunakan aspal emulsi kationik.
17.4. PERALATAN
1) Ketentuan Umum
Penyedia Jasa harus melengkapi peralatannya terdiri dari penyapu mekanis dan atau
kompresor, distributor aspal, peralatan untuk memanaskan bahan aspal dan peralatan
yang sesuai untuk menyebarkan kelebihan bahan aspal.
2) Distributor Aspal - Batang Semprot
a) Distributor aspal harus berupa kendaraan beroda ban angin yang bermesin
penggerak sendiri, memenuhi peraturan keamanan jalan. Bilamana dimuati penuh
maka tekanan ban pada pengoperasian dengan kecepatan penuh tidak boleh
melampaui tekanan yang direkomendasi pabrik pembuatnya.
b) Alat penyemprot, harus dirancang, diperlengkapi, dipelihara dan dioperasikan
sedemikian rupa sehingga bahan aspal dengan panas yang sudah merata dapat
disemprotkan secara merata dengan berbagai variasi lebar permukaan, pada takaran
yang ditentukan dalam rentang 0,15 sampai 2,4 liter per meter persegi.
c) Distributor aspal harus dilengkapi dengan batang semprot sehingga dapat
mensirkulasikan aspal secara penuh yang dapat diatur ke arah horisontal dan vertikal.
Batang semprot harus terpasang dengan jumlah minimum 24 nosel, dipasang pada jarak
yang sama yaitu 10 ± 1 cm. Distributor aspal juga harus dilengkapi pipa semprot tangan.
A. PEKERJAAN PLUMBING
18.1 UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan Plambing,
sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana tetapi tidak terbatas pada :
Pengadaan dan pemasangan seluruh pekerjaan pipa dan perlengkapan -
perlengkapannya, termasuk fitting , hanger, valves, penggalian, pengurugan
kembali, bak kontrol dan lain-lain Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa air
bersih, air kotor, air hujan.
Pengadaan dan pemasangan sewage treatment plant.
Pengetesan seluruh pekerjaan plambing yang telah terpasang terhadap kebocoran
kebocoran, sebagaimana yang dipersyaratkan dalam buku spesifikasi ini.
Melakukan pekerjaan pemeliharaan, selama masa pemeliharaan yang bila tidak
ditentukan lain adalah selama 180 hari kalender setelah serah terima pertama.
1. Koordinasi
Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk
menunjukkan secara detail berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan dan
penyambungan- penyambungannya. Pemborong harus melengkapi dan memasang
seluruh peralatan- peralatan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan .
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan,
pemipaan, fixtures dan lain-lain. Lokasi yang ditujukan adalah merupakan posisi-
posisi perkiraan, Pemborong harus menyesuaikan tata letak tersebut sebagaimana
yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan- pemasangan yang sempurna
dari peralatan-peralatan tersebut.
Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukkan dalam
gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain yang
disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan oleh gambar.
2. Kualifikasi
Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan- pekerjaan ini harus dilakukan oleh
pekerja-pekerja dan supervisor yang benar- benar ahli dan berpengalaman
.Direksi pengawas dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila
dinilai bahwa pelaksanaan tersebut tidak terampil / tidak berpengalaman.
3. Pengajuan-pengajuan
Dalam waktu paling lambat 35 hari kalender setelah kontrak pemborong harus
mengajukan :
Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang .
Shop drawing yang menunjukan secara detail pekerjaan-pekerjaan/ pemasangan
peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan- pekerjaan lain atau
pekerjaan- pekerjaan yang sulit dilaksanakan . Ataupun perubahan-perubahan atau
modifikasi yang disusulkan terhadap gambar rencana.
Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-
peralatan yang akan dipasang.
Contoh- contoh material (brosur- brosur untuk peralatan- peralatan yang besar)
dari material / peralatan yang akan dipasang.
4. Review
Direksi pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari Pemborong
dan memberi komentar atas hal tersebut. Pemborong harus memodifikasi/merevisi
pengajuannya sesuai dengan komentar Direksi Pengawas, sampai didapat persetujuan
dari Direksi Pengawas.
Standard dan Code
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana , maka pada pekerjaan ini berlaku
peraturan- peraturan sebagai berikut :
a Pedoman Plambing Indonesia - Departemen Pekerjaan Umum. b Perda no VII tahun
1991.
b. Peraturan-peraturan tentang instalasi air minum dari PAM d Material Plumbing
Code.
18.2 SYSTEM
1. System Air Bersih
Air bersih dari PDAM ditampung didalam domestic water tank, kemudian dipompakan
ke roof tank untuk didistribusikan. System distribusi air bersih yang digunakan adalah
sistem gravitasi untuk lantai 1, sedangkan untuk lantai teratas distribusi air bersih dari
roof tank dibantu dengan menggunakan booster pump .
2. Air Kotor
Air kotor dari toilet , ditampung dialirkan ke saluran kota
b. Desinfeksi
Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi
air, sebelum diserahkan kepada Pemberi tugas .
Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan “Chlorine” ke dalam system pipa,
dengan cara/ metoda yang disetujui pemberi tugas. Dosis Chlorine adalah sebesar
50 ppm (parts per million).
Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih,
sehingga kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0, 2 ppm .
Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut ,
harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam tersebut diatas.
B. PEKERJAAN PEMIPAAN
18.7 PERSYARATAN UMUM
a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk
setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana
atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.
b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan peker-
jaannya setiap minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun.
Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-
cara penanggulangannya.
c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya Pemborong harus
mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak pemilik proyek/Pengawas/
Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai
dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan
kemudian berdasarkan jadwal perincian wakta yang diserah kan oleh Pemborong.
d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini
haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Pengawas /Perencana dan Ahli
serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula
sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.
e. Pemborong wajib melaporkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana atau
Ahli yang ditugaskan bilamana sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-
gangguan yang mungkin ada.
f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung Pemborong
dan sudah termasuk dalam item penawarannya.
g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah selesai bekerja.
Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi
pembersihan lapangan.
h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan.
18.10 PENGUJIAN/PENGETESAN
a. Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi air
bersih ke tiap-tiap bangunan, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian
secara parsial terhadap perlalatan utama (pompa-pompa, panel listrik, dan panel
kontrol, pressure tank, dll.).
Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain : putaran pompa, arus kerja
motor, cut-in/cut-off Pressure Tank.
Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk
dimintakan persetujuannya.
b. Bersama-sama Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana, Pemborong diwajibkan
untuk melakukan pengujian terhadap performasi peralatan utama dengan sistem telah
di fungsikan secara penuh.
Pengujian ini meliputi : kapasitas pompa, arus kerja motor, kerja Pressure Tank,
tekanan air pada fixture terjauh, dan lain-lain.
Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk
dimintakan persetujuannya.
c. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan
tekanan 10 kg/cm² untuk pipa air bersih sedangkan untuk pipa air kotor
dengan tekanan 5 kg/cm² tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24
jam tekanan ter sebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pe ngetesan dilakukan
dengaa cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter.
d. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong/Kontraktor Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan selanjutnya apabila telah diterima/
memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
19.1 UMUM
Yang dimaksud dengan pekerjaan sanitary adalah :
1. Pengadaan dan pemasangan kran–kran, closet duduk, urinoir, wastafel dan floor drain
sesuai dengan gambar rencana.
2. Mutu pipa, kran dan semua bahan yang dipakai harus bermutu baik dan mempunyai
standard SNI serta mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.
Jumlah kebutuhan dari pemasangan instalasi air bersih dan air kotor disesuaikan dengan
gambar rencana dan daftar quantity.
19.2 MATERIAL
1. Merk material ditentukan seperti berikut ini atau yang setara denganya :
a. Closet Duduk : exTOTO, American Standard
b. Wastafel : exTOTO, American Standard
c. Urinoir : exTOTO, American Standard
d. Kran Air : exTOTO, American Standard
e. Shower Spray : exTOTO, American Standard
f. Floor Drain : exTOTO, American Standard
g. Paper Holder : exTOTO, American Standard
h. Gantungan Pakaian : exTOTO, American Standard
i. Gantungan Handuk : exTOTO, American Standard
j. Tempat Sabun Keramik : exTOTO, American Standard
2. Kontraktor harus mengajukan contoh material dan brosur minimal dua merk yang
berbeda untuk disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
BAB XX
PEKERJAAN CCTV
20.1 UMUM
Yang dimaksud dengan pekerjaan CCTV adalah :
1. Pengadaan dan pemasangan cctv, baik di dalam maupun luar hanggar sesuai dengan
gambar rencana.
20.2 SPESIFIKASI
1. Merk material ditentukan seperti berikut ini atau yang setara dengannya :
- Sensor : 1/3'' Color CCD Sensor
- Scanning System : NTSC / PAL
- Sync mode : Internal
- Resolution : 420 TVL
- S/N Ratio : 48 db ( AGC OFF )
Minimum
- : 1 Lux F2.0 ( 0 Lux IR ON )
Illumination
- White Balance Mode : AUTO
- White Balance Range : 3200 - 10000 K
- Auto iris : A.E.S
- Electronic Shutter : 1/50 - 1 /12.000 sec
- Gamma Correction : 0,45
- Video output : Composite output 1.0V p-p at 75 Ohm
- Operation Temp : -10 C - +50 C
- Power consumption : Max. 310 MA
- Lens (mm) :6
- IR LED Visible Range : 20 m
BAB XXI
PEKERJAAN LAIN-LAIN
20.1 Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
diatur/dibicarakan dilapangan oleh konsultan pengawas dan kontraktor, bila diperlukan
akan dibicarakan dengan konsultan perencana
20.2 Sebelum penyerahan pertama,kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna,dan harus segera diperbaiki,semua ruangan harus bersih, halaman harus itata
rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.Pemberesan
halaman ini harus dilaksanakan sesuai petunjuk konsultan pengawas.
20.3 Meskipun telah ada pengawas dan unsure-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan gambar kerja dan bestek menjadi tanggung jawab Pelaksana, untuk itu
Pelaksana/pemborong harus menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin.
BAB XXII
PENUTUP
1. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam Rapat
Penjelasan (Aanwiijzing), dan akan dituangkan/dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
2. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata
rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek
3. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas/Direksi dan Kontraktor. Bila diperlukan
akan dibicarakan bersama konsultan perencana.
4. Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala
cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar
telah sempurna.
Ir. BURHANUDDIN, MM
PEMBINA TK.I (IV/b)
NIP. 19651106 199403 1 004