Anda di halaman 1dari 21

GADAI (Rahn)

Oleh :

Nauval Analis Almuktarom (1209210046), Zahra Rafiatuddina Namila (1209210080),

Valda Melati (1209210076)

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract

Non-bank financial institutions are all entities that carry out activities in the financial
sector, which directly or indirectly raise funds, especially by issuing valuable paper and
distributing them to the community, especially to finance company investments. Or it can also be
interpreted as a business entity that carries out activities in the financial sector, directly or
indirectly, collecting funds from the community and channeling it back to the community for
productive activities.

Abstrak

Lembaga keuangan non bank merupakan semua badan yang melakukan kegiatan dibidang
keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengen jalan
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai
investasi perusahaa. Atau dapat juga diartikan sebagai badan usaha yang melalukan kegiatan
dibidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.

PENDAHULUAN masyarakat, khususnya melayani kebutuahan


ekonomi masyarakat yang tidak bisa
Manfaat dari lembaga keuangan bukan bank
dijangkau oleh fungsi lembaga. Hal ini
membantu menegakan sistem perekonomian
dikaitkan dengan masalah psikologis yang (social creature). Bentuk dari tolong
dimiliki oleh sebagian masyarakat, dimana menolong ini bisa berupa pemberian dan bisa
ada kelompok yang masih memandang berupa pinjaman (gadai). (Hadi, 2003:2)
lembaga perbankan sebagai lembaga Belum banyaknya masyarakat yang
eksklusif, sehingga kelompok ini merasa mengetahui gadai syariah dan guna
segan dan enggan berurusan dengan lembaga mengetahui gadai dalam Islam lebih jauh
tersebut. Orang-orang dari kelompok ini, penulis tertatarik menulis gadai dalam Islam.
merasa enggan berhubungan dengan lembaga
perbankan karena dianggap rumit dan sistem
yang harus dijalankan sangat sulit. Oleh PEMBAHASAN

karena itu, seringkali orangorang dari Pengeritian Gadai


kalangan ini lebih memilih lembaga
Secara etimologi, kata ar-rahn berarti tetap,
keuangan bukan bank ketika mereka
kekal, dan jaminan. Akad arrahn dalam
membutuhkan bantuan finansial. Sebab,
istilah hukum positif disebut dengan barang
lembaga-lembaga ini dianggap lebih sesuai
jaminan, agunan, adan rungguhan. Dalam
dengan budaya dan karakter mereka, serta
islam ar-rahn merupakan sarana tolong
lebih mengedepankan pendekatan non
menolong bagi umat islam, tanpa ada
formal. Lembaga keuangan non bank tetap
imbalan jasa.
menjalankan peran intermediasi keuangan
yaitu, mengelola dana dari pihak yang Adapun secara terminologi gadai
memiliki kelebihan dana, untuk disalurkan dalalm islam, rahn sebagaimana di
kepada pihak yang lebih membutuhkan definisikan oleh para ulama adalah
suntikan dana. menjadikan barang yang berharga menurut
tinjauan syariat sebagai jaminan utang,
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
sekiranya pembayaran utang atau sebagian
tidak lepas dengan transaksi, Allah SWT
bisa di ambil dari benda yang di gadaikan
telah menjadikan manusia saling melengkapi
tersebut. Apabila seseorang berutang kepada
antara satu dengan yang lainnya, agar mereka
orang lain, kemudian ia memberikan kepada
saling tolong-menolong, baik dengan jalan
pemberi utang sebuah jaminan seperti
tukar-menukar, sewa menyewa, bercocok
bangunan atau binatang ternak, jaminan
tanam atau dengan cara yang lainnya, karena
tersebut terus tertahan di tangan si pemberi
sejatinya manusia adalah makhluk sosial
utang hingga utangnya selesai di bayar. Rahn digadaikan, biaya-biaya mana harus
seperti ini adalah adalah rahn yang di didahulukan.”
bolehkan oleh islam.
Definisi gadai dalam bahsa arab
Pengertian gadai menurut Antonio memiliki pengertian tetap dan kotinyu
adalah suatu hak yang diperoleh oleh dikatakan dalam bahsa arab (‫الراهِن‬
َّ ‫) ال َماء‬
seseorang yang mempunyai piutang atas apabila tidak mengalir dan kata (‫)نِ ْع َمة َرا ِهنَة‬
suatu barang bergerak. Barang bergerak bermakna nikmat yang tidak putus. Ada yang
tersebut diserahkan kepada orang yang menyatakan kata Rahn bermakna tertahan
berpiutang oleh seorang yang mempunyai dengan dasar firman Allah:
hutang atau oleh orang lain atas nama orang
َ ‫كل نَ ْفس بِ َما َك‬
ْ َ‫سب‬
‫ت َرهِينَة‬
yang mempunyai hutang. Seseorang yang
berhutang tersebut memberikan kekuasaan
kepada orang yang berpiutang untuk Tiap-tiap diri bertanggung jawab (tertahan)
menggunakan barang bergerak yang telah atas apa yang telah diperbuatnya, (QS. 74:38)
diserahkan untuk melunasi hutang apabila kata Rahienah bermakna tertahan. Pengertian
pihak yang berhutang tidak dapat melunasi kedua ini hampir sama dengan yang pertama
kewajibannya pada saat jatuh tempo. karena yang tertahan itu tetap ditempatnya

Pengertian gadai dalam KUH Perdata Gadai (rahn) menurut Fatwa DSN
pasal 1150 yaitu: “Gadai adalah suatu hak Syariah Nasional Nomor:
yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu 25/DSNMUI/III/2002 adalah menahan
barang bergerak, yang diserahkan kepadanya barang sebagai jaminan atas hutangnya,
oleh seseorang yang berutang atau oleh orang dimana besar biaya pemeliharaan dan
lain atas namanya dan yang memberikan penyimpanan marhu>n tidak boleh
kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.
mengambil pelunasan dari barang tersebut Yang dimaksud yaitu menjadikan suatu
secara didahulukan daripada orang-orang benda berharga yang ada nilainya (benda
yang berpiutang lainnya, dengan kekecualian tersebut tidak harus sama besar harga jual
biaya untuk melelang barang tersebut dan dengan besar pinjamannya) sebagai
biaya yang dikeluarkan untuk tanggungan atas hutang untuk menciptakan
menyelamatkan setelah barang itu rasa aman dan kepercayaan seorang yang
memberi hutang dan yang berhutang, dengan Dasar hukum yang menjadi inspirasi gadai
ketentuan barang jaminan tersebut akan syariah adalah ayat-ayat Al-Qur‟an dan
diserahkan oleh murtahin dan bisa diambil Hadits Nabi Muhammad SAW, ijma‟ ulama
sampai ra>hin bisa melunasi hutangnya. dan fatwa MUI.
Apabila jatuh tempo pengembalian uang,
a. Al Quran surat Al Baqarah ayat 283.
akan tetapi ra>hin tidak bisa melunasi
hutangnya maka barang jaminan tersebut bisa ‫ضة‬ َ ‫ع ٰلى‬
َ ‫سفَر َّولَم ت َِجدوا كَاتِبًا فَ ِر ٰهن َّمقبو‬ َ ‫َواِن كنتم‬

dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai ِ َّ‫فَاِن اَمِ نَ َبعضكم َبعضًا فَلي َؤ ِد ا َّلذِى اؤتمِ نَ ا َ َمانَـت َه َول َيت‬
‫ق‬

syariah. Yang mana hasil penjualan marhu>n ‫ش َهادَة َ َو َمن يَّكتم َها فَ ِانَّه ٰاثِم‬ َّ ‫ّللا َربَّه َو َل ت َكتموا ال‬
َٰ

digunakan untuk melunasi utang, biaya ‫علِيم‬ ٰ ‫قَلبه َو‬


َ َ‫ّللا بِ َما تَع َملون‬

pemeliharaan dan penyimpanan yang belum “Jika kamu dalam perjalanan (dan
dibayar serta biaya penjualan. Adapun bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
kelebihan hasil penjualan menjadi milik kamu tidak memperoleh seorang penulis,
ra>hin dan kekurangan menjadi kewajiaban maka hendaklah ada barang tanggungan
rahin yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan

Tujuan dari gadai sendiri adalah tetapi jika sebagian kamu mempercayai

untuk memudahkan dalam pijam memijam sebagian yang lain, maka hendaklah yang

comtoh kecilnya ketika dalam perjalan dan dipercayai itu menunaikan amanatnya

lupa membawa uang disitulah kita bisa (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa

meminjamkan uang dengan cara kepada Allah Tuhannya dan janganlah kamu

mengadaikan sesuatu yang sudah jelas milik (para saksi) menyembunyikan persaksian.

kita kepada seseorang. Dalam agama islam Dan barangsiapa yang menyembunyikannya,

membarikan perlindungan secra asil atas diri maka sesungguhnya ia adalah orang yang

yang berhutang dan yang memberikan berdosa hatinya dan Allah Maha Mengetahui

pinjaman. apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al Baqarah :


283) .1

Fungsi barang gadai (marhun) pada ayat di


Hukum Gadai
atas adalah untuk menjaga kepercayaan

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Surat Al-Baqarah
(2): 283, CV. Penerbit Diponegoro, Bandung, 2005.
masing-masing pihak, sehingga penerima Nabi Muhammad SAW yang
gadai (murtahin) meyakini bahwa pemberi menggadaikan baju besinya untuk
gadai (rahin) beritikad baik untuk mendapatkan makanan dari seorang
mengembalikan pinjamannya (marhun bih) Yahudi. Para ulama juga mengambil
dengan cara menggadaikan barang atu benda indikasi dari contoh Nabi Muhammad
yang dimilikinya (marhun), serta tidak SAW tersebut, ketika beliau beralih dari
melalaikan waktu pengembalian utangnya yang biasanya bertransaksi kepada para
itu. sahabat yang kaya kepada seorang
yahudi, bahwa hal itu tidak lebih sebagai
b. Hadits Nabi
sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak
Hadits Riwayat Aisyah Radhiyallahu ‘anhu. mau memberatkan para sahabat yang

‫عن عائشة قالت اشترى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم من‬ biasanya enggan mengambil ganti

‫يهودي طعاما و رهنه درعا من هديد‬ ataupun harga yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW kepada mereka .3
“Rasulullah saw. pernah membeli makanan
d. Fatwa DSNI
dari seorang Yahudi dengan cara
Fatwa DSN-MUI juga dapat
menangguhkan pembayarannya, lalu beliau
dijadikan sebagai rujukan dalam
menyerahkan baju besi beliau sebagai
melakukan transaksi gadai, diantaranya
jaminan”. (Shahih Muslim) 2
Fatwa Dewan Syariah Nasional
Dari hadits diatas dapat dipahami, bahwa No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang
bermuamallah dibenarkan juga bila Rahn; Fatwa Dewan Syariah Nasional
dilakukan dengan orang yang non muslim No.26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn
dan juga harus barang jaminan, agar tidak ada Emas; dan Fatwa Dewan Syariah
kekhawatiran bagi yang memberikan Nasional No. 68/DSN-MUI/III/2008
pinjaman atau hutang. tentang Rahn Tasjily. Fatwa ini dijadikan
rujukan yang berlaku umum dan
c. Ijma’ Ulama
mengikat bagi masyarakat yang
Jumhur ulama menyepakati
bertransaksi di pegadaian Syariah
kebolehan status hukum gadai. Hal
dimaksudkan berdasarkan pada kisah

2 3
Al-Mundziri, Ringkasan Sahih Muslim, (Bandung: Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, 2008.
Jabal, 2013, No.970, Cet.2) h.372
dengan tetap memperhatikan ketentuan- untuk segera melunasi
ketentuan berikut. utangnya.
1. Murtahin (penerima barang) b. Apabila rahn tetap tidak dapat
mempunyai hak untuk menahan melunasi utangnya, maka
marhun (barang) sampai semua marhun dijual paksa/dieksekusi
utang rahn (yang menyerahkan melalui lelang sesuai syariah.
barang) dilunasi. c. Hasil penjulan marhun
2. Marhun dan manfaatnya tetap digunakan untuk melunasi
menjadi milik rahn. Pada utang, biaya pemeliharaan dan
prinsipnya, marhun tidak boleh penyimpanan yang belum
dimanfaatkan oleh murtahin kecuali dibayar serta biaya penjualan.
seizin rahn, dengan tidak d. Kelebihan hasil penjualan
mengurangi nilai marhun dan menjadi milik rahn dan
pemanfaatannya itu sekadar kekurangannya menjadi
pengganti biaya pemeliharaan dan kewajiban rahn. 4
perawatannya.
Kedudukan Sistem Pegadaian Syariah
3. Pemeliharaan dan penyimpanan
dalam Sistem Hukum di Indonesia
marhun pada dasarnya menjadi
kewajiban rahn, namun dapat Salah satu persoalan mendasar

dilakukan juga oleh murtahin, berkaitan denganPegadaian Syariah di

sedangkan biaya dan pemeliharaan Indonesia adalah belum adanya regulasi yang

penyimpanan tetap menjadi mengatur secara otonom atas usaha tersebut.

kewajiban rahn. Oleh karena itu, pemerintah saat ini telah

4. Besar biaya pemeliharaan dan memberlakukan PP No.51 Tahun 2011

penyimpanan marhun tidak boleh tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum

ditentukan berdasarkan jumlah Perum Pegadaian Menjadi Perusahaan

pinjaman. Perseroan (Persero). PP No.51 Tahun 2011

5. Penjualan marhun : telah ditetapkan oleh Presiden Susilo

a. Apabila jatuh tempo, murtahin Bambang Yudoyono, di Jakarta pada tanggal

harus memperingatkan rahn 13 Desember 2011.Adapun materi muatan PP

4
Andri Soemitra, Op.cit., Hlm: 390-391
ini terdiri dari enam pasal dan enam ayat. kedudukan sistem Pegadaian Syariah tidak
Sedangkan Pasal yang mengaturPegadaian lain merupakan bagian integral dari system
Syariah hanya terdapat pada Pasal 2 ayat (1) pegadaian nasional yang berlaku di
yang berbunyi: Indonesia. Konsekuensi dari kedudukan
sistem Pegadaian Syariah dalam
“Maksud dan tujuan pegadaian
operasionalnya harus tunduk pada PP di atas,
adalah untuk melakukan usaha di bidang
selain harus tunduk pada ketentuan fatwa-
gadai dan fidusia, baik secara konvensional
fatwa di bidang gadai syariah itu sendiri, ia
maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang
juga harus tunduk pada segala aturan umum
keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
yang menjadi landasan hukum bagi sebuah
perundang-undangan terutama untuk
perusahaan gadai.Pengecualian bisa terjadi
masyarakat, dan usaha menengah, serta
apabila secara khusus ditentukan oleh
optimalisasi pemanfaatan sumber daya
peraturan perundang-undangan gadai
Perseroan dengan menerapkan prinsip
tersebut.
Perseroan Terbatas (PT).”
Beberapa kali perubahan bentuk
Dari ketentuan di atas, dapat
badan hukum pegadaian ini menunjukkan
dipahami bahwa suatu pegadaian dalam
adanya dinamika dalam perkembangan usaha
melaksanakan kegiatan usahanya selain dapat
gadai di Indonesia. Tonggak awal perubahan
dilakukan secara konvensional, juga dapat
tersebut dimulai sejak dikeluarkannya PP
dilakukan berdasarkan prinsip syariah.
No.10 Tahun 1990, Pasal 3 menyatakan
Dengan demikian, berdasarkan ketentuan PP
bahwa pegadaian merupakan badan usaha
tersebut, suatu pegadaian, dalam hal
tunggal yang diberi wewenang untuk
menjalankan fungsinya atau melaksanakan
menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai.
kegiatan usahanya ada dua pilihan, yakni
Meskipun dalam PP tersebut di atas
dapat dilakukan secara konvensional (sistem
dinyatakan badan usaha tungggal, namun
bunga) dan/atau berdasarkan prinsip syariah.
dilihat dari praktiknya di masyarakat, gadai
Dengan diakuinya keberadaan berdasarkan KUHPerdatasaat ini telah
pegadaian yang beroperasi berdasarkan berkembang menjadi PegadaianSyariah
prinsip syariah, maka dengan sendirinya berdasarkan PP No.51 Tahun 2011 dan
dalam sistem pegadaian nasional terdapat dua berdasarkan pada fatwa DSN-MUI. Lebih
sistem pegadaian sekaligus. Sekarang, dari itu, usaha gadai emas telah dilakukan
secara terbuka oleh lembaga keuangan sebagai dasar pengembanganPegadaian
lainnya seperti Perbankan Syariah, BPRS, Syariah cukup kuat bila ditinjau dari hierarki
Koperasi Syariah. Dengan demikian, perundang-undangan? Hal ini karena PP
persaingan dalam bisnis gadai syariah mulai No.51 Tahun 2011secara tata perundang-
terbuka, baik yang bersifat suplementer yaitu undangan kedudukan hukumnya berada di
berupa jaminan tambahan maupun yang bawah undang-undang. Menurut Ismail
berupa transaksi tunggal .5 Sunny, sekilas posisi PP berada di bawah
undang-undang, namun kedudukan
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka
hukumnya dinilai cukup kuat. Hal ini
keberadaan PP No.51 Tahun 2011 sebagai
didasarkan pada kenyataan bahwa dalam
regulasi yang mengatur kegiatan usaha gadai
praktik penyelenggaraan pemerintahan,
syariah di Indonesia sedikit lebih maju bila
Presiden sebagai kepala pemerintahan sering
dibandingkan dengan PP No.103 Tahun 2000
mengeluarkan PP .6
tentang Perum Pegadaian yang belum
menyatakan secara tegas mengenai posisi Hamid S. Attamimi, Guru Besar dan
Pegadaian Syariah. Walau begitu, Ahli Hukum Tata Negara Universitas
perkembangan hukum di bidang gadai Indonesia menyatakan bahwa untuk
syariah masih jauh berada di bawah mengetahui kedudukan hukum suatu
perbankan syariah terutama dari sisi lembaga tersebut kuat atau tidak, dapat
perangkat hukumnya. Oleh sebab itu, perlu dilihat padahierarki perundang-undangan
adanya usulan yang mengarah kepada negara Republik Indonesia yang berturut-
penguatan gadai syariah secara hukum dalam turut dan berjenjang dari atas ke bawah(A.
UU atau PP yang khusus mengatur gadai Hamid S. Attamimi, 1999: 286-290). Tata
syariah berdasarkan prinsip syariah. urut perudangundangan dimaksud merujuk
pada Pasal 7 ayat (1) UU No.12 Tahun 201
Sebagaimana dijelaskan di atas
tentang Pembentukan Perundang-Undangan
bahwa kedudukan sistem Pegadaian Syariah
sebagai berikut: (1) Undang-Undang Dasar
tidak lain merupakan bagian integral dari
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; (2)
sistem pegadaian nasional yang berlaku saat
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
ini.Permasalahan selanjutnya adalah apakah
(3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
kedudukan hukum PP No.51 Tahun 2011

5 6
Laporan Akhir Tim Naskah Akademik, 2011: 42 Ismail Sunny dalam buku Abdurrahman, 1992: 23
Pengganti Undang-Undang; (4) Peraturan pelaksanaannya lebih mengacu kepada
Pemerintah; (5) Peraturan Daerah Provinsi; sistem hukum perdata barat. Perbedaan
dan (6) Peraturan Daerah antara Pegadaian Konvensional dan
Kabupaten/Kota(UU No.12 Tahun 2011 Pegadaian Syariah secara signifikan tampak
tentang Pembentukan Peraturan Perundang- pada sistem operasionalnya, yakni dimana
Undangan .7 Pegadaian Konvensional mengenakan bunga
pinjaman sedangkan Pegadaian Syariah
Dengan demikian, kedudukan
menggunakan pendekatan bagi hasil
peraturan perundang-undangan Pegadaian
(mudharabah) atau fee based income, dan
Syariah di Indonesia cukup kuat karena telah
menggunakan sistem ijarah (biaya
diatur dalam bentuk PP dan dilegitimasi oleh
penitipan/penyimpanan barang).
pemerintah dan lembaga lainnya dalam
bentuk fatwa DSN-MUI. Namun demikian, Selain itu dalam pelaksanaannya
dinilai belum memadai sehingga status ternyata Pegadaian Syariah tidak hanya
hukumnya masih perlu ditingkatkan, untuk diminati oleh kalangan orang-orang muslim
itu para praktisi maupun para ahli di bidang saja, tetapi Pegadaian Syariah ini juga
Pegadaian Syariah mengharapkan adanya diminati oleh kalangan non muslim, kendati
UU yang secara khusus mengatur tentang mereka tidak tahu apa sebenarnya persamaan
Pegadaian Syariah. dan perbedaan antara gadai syariah dan
konvensional.

Bagi mereka yang terpenting


Perbedaan Pegadaian Syariah dan
hanyalah cairnya pinjaman dana/uang dengan
Pegadaian Konvensional
cara cepat dan mudah, sehingga sebagai
Pegadaian Syariah dan Pegadaian pelaku ekonomi kebutuhan hidupnya dapat
Konvensional memiliki konsep yang berbeda terpenuhi, tanpa memikirkan resiko yang
dalam pelaksanaannya, dimana Pegadaian mungkin dapat terjadi dalam pelaksanaan
Syariah lebih mengutamakan prinsip-prinsip perjanjian gadai tersebut, yakni resiko tak
pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam, terbayarnya utang nasabah (wanprestasi) dan
sedangkan Pegadaian Konvensional dalam

7
Lembaran Negara Tahun 2011
No.53diakses pada 3 Mei 2012.
resiko penurunan nilai aset yang ditahan atau sedangkan subjek dalam gadai syariah
rusak. disebut dengan Rahin (pemberi barang
jaminan) dan murtahin (penerima barang
Adapun yang menjadi perbedaan
jaminan).
antara gadai konvensional dengan gadai
syariah adalah sebagai berikut : Dalam transaksi gadai konvensional,
bukti perjanjiannya disebut dengan Surat
1. Dari segi prinsip, gadai konvensional
Bukti Kredit (SBK), sedangkan dalam
menggunakan prinsip berdasarkan
transaksi gadai syariah disebut dengan Surat
pada hukum perdata sedangkan gadai
Bukti Rahn (SBR).
syariah/arrahn menggunakan prinsip
berdasarkan hukum Islam. Hanya terdapat satu perjanjian kredit
2. Dari sumber hukum, gadai pada gadai konvensional, sebab perjanjian
konvensional merujuk kepada gadai hanya merupakan suatu perjanjian
KUHPerdata, sedangkan gadai accesoir (perjanjian tambahan) dimana
syariah bersumber pada Alquran, kedudukan perjanjian pokok lebih tinggi
Hadits, Ijtihad Ulama dan Fatwa dibandingkan dengan perjanjian tambahan,
Dewan Syariah Nasional. sedangkan untuk gadai syariah terdapat dua
akad yaitu akad rahn dan akad ijarah (jasa
Perbedaan pertama antara gadai
sewa tempat penitipan dan penyimpanan
syariah (rahn) dan gadai konvensional adalah
barang jaminan) dimana kedudukan kedua
landasan hukum. Kitab Undang-Undang
akad tersebut sejajar dan penting dalam gadai
Hukum Perdata pasal 1150- 1160 dijadikan
syariah.
sebagai landasan hukum dalam pelaksanaan
gadai konvensional. Sedangkan Fatwa Dari segi keuntungan untuk
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama pegadaian, gadai konvensional memperoleh
Indonesia No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang keuntungan berupa sewa modal yang
rahn dan fatwa No. 46/DSN-MUI/III/2002 ditentukan berdasarkan besarnya nilai
tentang rahn emas dijadikan sebagai landasan pinjaman yang diminta oleh nasabah.
hukum dari transaksi gadai syariah. Sedangkan untuk gadai syariah, keuntungan
yang didapat seperti diatur oleh DSN yaitu
Subjek pelaksana gadai konvensional
memberlakukan biaya jasa simpan dan
disebut dengan debitur gadai (pemberi gadai)
pemeliharaan barang jaminan dari barang
dan kreditur gadai (penerima gadai),
yang digadaikan. Biaya itu dihitung dari nilai Pada gadai konvensional, pemberi
barang bukan dari jumlah pinjaman. gadai adalah debitur atau pihak III,
sedangkan pada rahn pemberi gadai juga
Secara garis besar, pelaksanaan
debitur. Penerima gadai pada pegadaian
prosedur tidak terdapat perbedaan antara
konvensional merupakan orang
gadai konvensional dengan gadai syariah.
perseorangan, begitu juga dengan rahn.
Perbedaan lebih akan terlihat jika telah
sampai pada hal kelebihan uang hasil lelang Persamaan antara rahn dan gadai juga
jika peminjam mengalami wanprestasi. dilihat dari segi pemanfaatan barang gadai,
Kelebihan uang hasil lelang yang tidak dimana rahn dan gadai konvensional sama-
diambil oleh nasabah dalam jangka waktu 1 sama tidak boleh mengambil manfaat barang
tahun sejak tanggal pelelangan barang yang digadaikan. Persamaan hak penerima
jaminan akan menjadi milik pegadaian dalam gadai antara rahn dan gadai konvensional
pelaksanaan gadai konvensional. Sedangkan adalah hak menjual/lelang untuk mengambil
untuk pelaksanaan gadai syariah, kelebihan pelunasan apabila waktu peminjaman uang
uang hasil lelang akan diberikan kepada telah habis.
Badan Amil Zakat atau Lembaga Amil Zakat
Mengenai hak pemberi gadai,
yang terakreditasi. Namun, jika uang hasil
persamaan rahn dan gadai adalah menerima
lelang tidak mencukupi untuk membayar
pengembalian uang sisa eksekusi, menerima
lunas hutang debitur ditambah biaya
ganti rugi kalau benda gadai rusak/hilang.
administrasi maka kekurangan ditanggung
Persamaan kewajiban pemberi gadai pada
oleh perusahaan, baik konvensional maupun
rahn dan gadai konvensional yaitu wajib
syariah .8
melunasi pinjaman yang telah diterimanya
Pegadaian konvensional dan dalam tenggang waktu yang telah ditentukan,
pegadaian syariah adalah sama-sama termasuk biaya-biaya yang ditentukan oleh
lembaga keuangan yang memberikan penerima gadai. Menjamin bahwa benda
pinjaman kepada masyarakat atas dasar gadai adalah milik pemberi gadai . 9
gadai.
Jadi, pada dasarnya konstruksi hukum
gadai syariah atau rahn identik dengan gadai

8 9
Anshori, 2005, hlm. 102 Suhaina, 2016, hlm. 7
konvensional, terdapat beberapa persamaan atau logam mulia seberat 15 gram.
diantaranya sama-sama lembaga keuangan Syaratnya, nasabah menyerahkan
yang memberikan pinjaman kepada fotokopi KTP dan memenuhi syarat
masyarakat atas dasar gadai. objek gadai sebagai pendaftar haji. Keunggulan
merupakan benda bergerak, tidak boleh produk ini adalah nasabah bisa
mengambil manfaat barang yang digadaikan, memperoleh tabungan haji yang
penerima gadai bisa menjual benda gadai langsung dapat digunakan untuk
(eksekusi) dalam hal debitur wanprestasi memperoleh nomor porsi haji.
untuk mengambil pelunasan dengan 3. Arrum BPKB
kewajiban mengembalikan uang jika ada sisa Mendapatkan modal untuk
dari hasil penjualan. pengembangan usaha mikro kini
semakin mudah. Salah satunya kita bisa
menggunakan layanan Arrum (Ar Rahn
Produk Pegadaian Syariah untuk Usaha Mikro). Produk satu ini

Lembaga keuangan syariah di memudahkan nasabah mendapatkan

Indonesia semakin menjamur. Saat ini pinjaman uang dengan jaminan BPKB

hampir setiap lembaga perbankan dan non kendaraan.

perbankan mempunyai unit usaha yang Syaratnya, kamu harus sudah memiliki

menerapkan sistem syariah. Termasuk usaha yang sudah berjalan selama

Pegadaian Syariah. setahun. Sertakan juga fotokopi KTP,


kartu keluarga (KK), dan BPKB (buku
Berikut 8 jenis produk Pegadaian Syariah :
pemilik kendaraan bermotor) asli.
1. Arrum Haji Banyak keunggulan yang bisa didapat
Produk yang satu ini bermanfaat untuk apabila meminjam modal usaha di
siapa saja yang berencana pergi haji ke Pegadaian Syariah. Kamu bisa pilih
Tanah Suci tapi kekurangan biaya. jangka waktu pinjaman mulai dari 12,
Arrum Haji dapat memberikan 18, 24, sampai 26 bulan. Selain itu,
pinjaman kepada nasabah sebesar Rp kamu bisa mendapatkan layanan ini di
25 juta. lebih dari 600 outlet Pegadaian
2. Caranya cukup mudah. Nasabah hanya Syariah.
menjaminkan emas senilai Rp 7 juta 4. Amanah
Layanan Amanah ini tersedia hampir di bisa dilakukan di seluruh outlet
seluruh outlet Pegadaian di seluruh Pegadaian Syariah.
Indonesia. Untuk uang muka 6. Multi Pembayaran Online
pembelian sepeda motor, nasabah harus Bayar tagihan listrik, air, telepon,
membayar mulai 20 persen dari harga. hingga pembelian tiket kereta api kini
Sementara, untuk pembelian mobil 25 bisa didilakukan lewat produk Multi
persen dari harga. Pembayaran Online (MPO). Fasilitas
Jangka waktu cicilan bisa dipilih mulai ini tersedia di outlet Pegadaian Syariah
dari 12, 18, 24, 36, 48, hingga 60 bulan. seluruh Indonesia.
Proses transaksi layanan Amanah ini 7. Konsinyasi Emas
berprinsip syariah yang adil sesuai Produk ini memberikan layanan jual-
fatwa Dewan Syariah Nasional No titip emas batangan. Nasabah bisa
92/DSN-MUI/IV/2014. membeli emas sekaligus
5. Rahn (Gadai Syariah) menitipkannya untuk dikonsinyasikan
Butuh pinjaman uang cepat cair? di Pegadaian Syariah. Nasabah akan
Produk Rahn atau gadai syariah adalah mendapat bagian dari hasil penjualan
solusinya. Produk ini memberikan kalau emas yang dikonsinyasikan
pinjaman hanya dengan waktu sekitar tersebut terjual. Dengan demikian,
15 hari. Pinjaman bisa didapat mulai emas yang kita titipkan akan lebih
dari Rp 50.000 hingga Rp 200 juta produktif dan bisa ngasih untung
dengan jangka waktu pinjaman daripada hanya disimpan aja.
maksimal empat bulan. Kalau kamu tertarik melakukan
Buat yang pengin pinjam duit dengan konsinyasi emas ini, kamu cukup
produk layanan ini, kamu hanya perlu menyerahkan fotokopi identitas diri,
membawa agunan berupa perhiasan seperti KTP, SIM, atau paspor. Kamu
emas, BPKB, dan barang berharga juga perlu mengisi dokumen pengajuan
lainnya. Untuk meminjam uang dengan konsinyasi danmemperlihatkan bukti
cara ini, nasabah hanya perlu pembelian emas.
membawa fotokopi KTP dan 8. Tabungan Emas
menyerahkan jaminan. Layanan ini Pengin memulai investasi emas? Pas
banget nih kalau kamu memilih produk
ini. Dengan membeli emas mulai dari dari 10 persen hingga 90 persen dari
Rp 6.000-an atau setara 0,01 gram, nilai emas. Sementara jangka waktu
kamu udah bisa berinvestasi emas. cicilan mulai dari 3 bulan hingga 36
Kalau tertarik nabung emas di bulan .10
Pegadaian, kamu tinggal buka rekening
tabungan emas di outlet terdekat.
Mekanisme Pegadaian Syariah
Jangan lupa isi formulir pembukaan
rekening dan membayar biaya Implementasi operasi pegadaian

administrasi sebesar Rp 10.000 dan syariah hampir sama dengan pegadaian

biaya fasilitas titipan selama 12 bulan konvensional. Seperti halnya pegadaian

sebesar Rp 30.000. Lampirkan juga konvensional, pegadaian syariah juga

identitas diri seperti KTP, SIM atau menyalurkan uang pinjaman dengan jaminan

paspor. barang bergerak. Prosedur untuk

9. Mulia memperoleh kredit gadai syariah sangat

Produk Mulia Pegadaian Syariah sederhana, masyarakat hanya menunjukkan

melayani penjualan emas batangan bukti identitas diri dan barang bergerak

kepada masyarakat. Produk ini bisa sebagai jaminan, uang pinjaman dapat

digunakan sebagai alternatif pilihan diperoleh dalam waktu yang tidak relatif

investasi buat masa depan. Kamu bisa lama (kurang lebih 15 menit saja). Begitupun

menggunakan hasil investasi ini untuk untuk melunasi pinjaman, nasabah cukup

membeli rumah, kendaraan, atau dengan menyerahkan sejumlah uang dan

ibadah haji. surat bukti rahn saja dengan waktu proses

Emas batangan pada produk Mulia ini yang juga singkat.

bisa dibeli mulai dari 5 gram hingga 1 Sebagaimana halnya institusi yang berlabel
kilogram. Selain bisa dibeli tunai, emas syariah, maka landasan konsep pegadaian
batangan juga bisa di beli secara syariah juga mengacu kepada syariah Islam
angsuran. Untuk pembelian dengan yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadist
cara angsuran, Pegadaian ngasih Nabi SAW, juga dari ijma ulama dan
pilihan uang muka pembelian mulai diperkuat dengan Fatwa Dewan Syariah

10
Syarif Maulana, “8 Jenis ProdukPegadaian Syariah
Dijamin Anti Riba”, Abisgajian, diakses dari
Nasional Majelis Ulama Indonesia tentang berdasarkan nilai intrinsik dan harga pasar
rahn. yang telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian.
Setelah tahan ini, pegadaian syariah dan
Dari landasan syariah tersebut maka
nasabah melakukan akad dengan berbagai
mekanisme operasional pegadaian syariah
macam kesepakatan.
dapat digambarkan sebagai berikut: melalui
akad rahn, nasabah menyerahkan barang Jika nasabah sudah tidak mampu
bergerak dan kemudian pegadaian melunasi hutang atau hanya membayar jasa
menyimpan dan merawatnya di tempat yang simpan, maka pegadaian syariah melakukan
telah disediakan oleh pegadaian. Akibat yang eksekusi barang jaminan dengan cara dijual,
timbul dari proses penyimpanan adalah selisih antara nilai penjualan dengan pokok
timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai pinjaman, jasa simpan dan pajak merupakan
investasi tempat penyimpanan, biaya uang kelebihan yang menjadi hak nasabah.
perawatan dan keseluruhan proses Nasabah diberi kesempatan selama satu
kegiatannya. Atas dasar ini dibenarkan bagi tahun untuk mengambil uang kelebihan, dan
pegadaian mengenakan biaya sewa kepada jika dalam satu tahun ternyata nasabah tidak
nasabah sesuai jumlah yang disepakati oleh mengambil uang tersebut, pegadaian syariah
kedua belah pihak. akan menyerahkan uang kelebihan kepada
Badan Amil Zakat .11
Untuk dapat memperoleh layanan
dari pegadaian syariah, masyarakat hanya
cukup menyerahkan harta geraknya (emas,
Gadai Syariah dan Gadai Konvensional
berlian, kendaraan, dan lain-lain) untuk
dititipkan disertai dengan copy tanda Pegadaian adalah lembaga keuangan

pengenal. Kemudian staf penaksir akan yang secara resmi mempunyai izin untuk

menentukan nilai taksiran barang bergerak melaksanakan kegiatan operasionalnya

tersebut yang akan dijadikan sebagai patokan berupa pembiayaan kredit kepada masyarakat

perhitungan pengenaan sewa simpanan (jasa dalam bentuk penyaluran dana dengan

simpan) dan plafon uang pinjaman yang jumlah yang relatif kecil maupun jumlah

dapat diberikan. Taksiran barang ditentukan yang besar atas dasar gadai, juga sebagai jasa

11
Setiawan, I. (2014). Gadai Pada Pegadaian
Syariah. ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan,
8(2), 185–210
titipan, jasa taksiran.Barang yang digadaikan 1. Terdapat barang berharga yang akan
harus memiliki nilai ekonomis sehingga digadaikan,
dapat di jadikan nilai taksiran oleh pihak 2. Nilai jumlah pinjaman tergantung
gadai. Pegadaian merupakan kegiatan nilai barang yang digadaikan,
menjamin barang-barang berharga untuk 3. Barang yang digadaikan dapat ditebus
memproleh uang dan barang yang kembali.
dijaminkan akan di tebus kembali oleh
nasabahnya sesuai perjanjian kedua belah
pihak (Kasmir, 2016:231). Landasan Hukum Gadai Konvensional

Barang yang dijadikan agunan dapat 1. Peraturan Pemerintah Republik

di tebus dan dapat di perpanjang waktu Indonesia nomor 178 tahun 1961

pinjamannya jika belum mampu untuk Pasal 5 yaitu bertujuan membangun

menebusnyaoleh nasabah sesuai jatuh tempo ekonomi nasional dibidang

yang telah di tentukan. Namum, barang akan perkreditan dengan dasar hukum

dilelang pada saat nasabah tidak mampu gadai mengutamakan kebutuhan

melunasi barang agunannya tersebut serta rakyat dan ketenteraman menuju

pihak gadai akan memberikan sisa uang masyarakat adil dan makmur

lelang jika ada kepada nasabah yang materiil dan spritual,

bersangkutan. Kontribusi pegadaian sebagai 2. Peraturan Pemerintah Republik

lembaga keuangan bagi perekonomian Indonesia nomor 178 tahun 1961

indonesia khusunya dalam layanan keuangan Pasal 6 yaitu menjelaskan

melalui penyaluran dana pinjaman dengan perusahaan berusaha dalam

sistem gadai sangat membantu masyarakat lapangan perkreditan atas dasar

juga pelaku usaha mikro kecil dan menengah hukum gadai dengan tanggungan

(UMKM) dalam memenuhi kebutuhan dana barang-barang gerak dengan cara

tunai serta akses pendanaan secara cepat, yang mudah, cepat, aman dan

mudah dan administrasi yang sederhana. hemat, sehingga dengan demikian


ikut serta mencegah adanya lintah
Usaha pegadaian dapat dicirikan sebagai
darat, ijon, pegadaian gelap dan
berikut, menurut Kasmir (2016:231):
praktek riba lainnya,
3. Undang-undang Hukum Perdata b) KRASIDA adalah kredit angsuran
Pasal 1150 bahwa gadai adalah bulanan diberikan kepada usaha
suatu hak yang diperoleh oleh pihak mikro kecil dan menengah (UMKM)
yang mempunyai piutang atas suatu untuk pengembangan usaha dengan
barang bergerak. Barang bergerak agunan perhiasan emas dan barang
tersebut diserahkan oleh pihak yang kendaraan bermotor.
berutang kepada pihak yang c) KREASI adalah kredit berupa
berpiutang. Pihak yang berutang angsuran bulanan diberikan kepada
memberikan kekuasaan kepada usaha mikro kecil dan menengah
pihak yang mempunyai piutang (UMKM) untuk mengembangkan
untuk memiliki barang bergerak usaha dengan sistem Fidusia yaitu
tersebut apabila pihak yang berutang cukup dengan BPKB sebagai agunan
tidak 9 dapat melunasi sehingga kendaraan masih bisa
kewajibannya pada saat berakhirnya digunakan.
jangka waktu pinjaman.

Perbedaan Gadai Syariah dan Gadai


Produk-produk Pegadain Konvensional
konvesional
1. Produk Utama
Produk gadai yang selama ini dikenal
a) KCA (Kredit Cepat dan Aman) kredit
dan sering dilakukan adalah gadaiemas. Lalu,
dengan sistem gadai yang diberikan
apa bedanya gadai syariah dan gadai
kepada nasabah semua golongan,
konvensional? Sebelumnya, bank syariah
untuk kebutuhan konsumtif maupun
pernah sedikit menginformasikan terkait
kebutuhan produktif, mendapatkan
perbedaan keduanya diJenis Produk Bank
pinjaman secara mudah, cepat dan
Syariah. Namun, untuk lebih jelasnya berikut
aman yang hanya membawa agunan
beberapa perbedaan kedua sistem gadai
berupa perhiasan emas, emas
batangan, mobil, sepeda motor,
laptop, handphone dan barang Sistem Gadai Konvesional
elektronik lainnya.
1. Pegadaian konvensional pada
umumnya tidak berbeda dengan
yangdilakukan oleh masyarakat selama Perbandingan Perlindungan Hukum Yang
ini. Kita kadang membawa barang Diberikan Oleh Pegadaian Konvensional
yangakan digadaikan yaitu emas, Dan Pegadaian Syariah Kepada Nasabah
2. Barang tersebut lalu ditaksir harganya Terhadap Barang Gadai Yang Digadaikan
dan diputuskan jumlah yang Dikembalikan Dalam Keadaan Cacat
bisadipinjam, Atau Rusak.
3. Pinjaman ini dikenakan bunga
Perlindungan hukum yang diberikan
misalnya 1.15% per 2 minggu, atau
oleh Pegadaian Konvensional terhadap
2.3% per bulan. Lalu menjadi 3.45%
barang gadai nasabah yang dikembalikan
per 45 hari atau 4.6% per bulan dan
dalam keadaan cacat atau rusak, dalam
seterusnya.Bunga pinjaman ditentukan
Pegadaian Konvensional prioritas utamanya
berdasarkan jumlah pinjaman dan jika
pada pemberian ganti rugi sebesar 125% dari
nilai pinjaman semakin besar, maka
nilai taksiran barang gadai tersebut, terhadap
bunga yang dibebankan akan semakin
berlian diperlakukan ketentuan international,
besar,
yang selama ini pernah terjadi di Jakarta,
4. Perhitungan biaya pinjaman ini
yaitu pergantian sebesar 300% dari nilai
dihitung setiap 15 hari, kemudian akan
taksiran berlian tersebut. Opsi kedua
naikdi hari ke 16 dan seterusnya,
perlindungan hukum yang diberikan
5. Masa penitipan gadai ini selama 4
Pegadaian konvensional terhadap barang
bulan, bisa diperpanjang
gadai nasabah yang dikembalikan dalam
denganmembayar biaya sewa modal,
keadaan cacat atau rusak adalah penggantian
6. Selanjutnya pinjaman ini diberlakukan
secara penuh dengan barang gadai yang sama
tanggal jatuh tempo saat
atau hampir sama, dan nilainya sama dari
pinjamantersebut harus dilunasi,
barang gadai milik nasabah, namun opsi
7. Selain itu diberikan persyaratan bila
kedua dapat terjadi apabila nasabah menolak
tidak melunasi pinjaman beserta
dan mengajukan klaim keberatan atas opsi
bunganya, barang jaminan akan
pertama, dan setelah pihak Pegadaian
dilelang kepada siapapun hingga
Konvensional menawarkan opsi perbaikan
tanggaltertentu.
barang gadai milik nasabah dan nasabah
sepakat menyetujuinya, tetapi setelah
dilakukan perbaikan ternyata hasilnya tidak
sesuai maka pegadaian konvensional perbaikan barang gadai tersebut ditambah
mengganti secara penuh barang gadai 25% dari nilai taksiran barang gadai nasabah
nasabah yang sama atau nilainya sama. atau rahin. Opsi kedua perlindungan hukum
Perlidungan hukum tersebut tentu dilakukan yang diberikan Pegadaian Syariah terhadap
dan dibedakan berdasarkan jenis barang barang gadai nasabah atau rahin yang
gadai, kemudian besarnya ganti rugi, tatacara dikembalikan dalam keadaan cacat atau rusak
klaim atas ganti rugi, dimana kesemua hal adalah pemberian ganti rugi sebesar 125%
tersebut dimaksudkan agar tidak ada pihak dari nilai taksiran barang gadai nasabah atau
yang merasa lebih dirugikan atas adanya rahin, terhadap berlian diperlakukan
kejadian tersebut. Antisipasi yang dilakukan ketentuan international, yang selama ini
oleh pihak Pegadaian Konvensional ialah pernah terjadi di Jakarta, yaitu pergantian
selain tempat penyimpanan barang gadai juga sebesar 300% dari nilai taksiran berlian
adanya asuransi yang dilakukan oleh tersebut, apabila menurut pihak Pegadaian
Pegadaian konvensional terhadap barang Syariah kadar kecacatan atau kerusakan
gadai, dimana asurani ini tidak dibebankan barang gadai cukup ringan, maka opsi kedua
kepada nasabah 10 melainkan perjanjian yang diterapkan. Perlidungan hukum tersebut
terpisah antara pihak Pegadaian tentu dilakukan dan dibedakan berdasarkan
Konvensional dan pihak Asuransi yaitu jenis barang gadai, kemudian besarnya ganti
Asuransi Umum atau Konvensional. rugi, tatacara klaim atas ganti rugi, dimana
kesemua hal tersebut dimaksudkan agar tidak
Sedangkan Perlindungan hukum yang
ada pihak yang merasa lebih dirugikan atas
diberikan oleh Pegadaian Syariah terhadap
adanya kejadian tersebut. Antisipasi yang
barang gadai nasabah atau Rahin yang
dilakukan oleh pihak Pegadaian Syariah ialah
dikembalikan dalam keadaan cacat atau
selain tempat penyimpanan barang gadai juga
rusak, dalam Pegadaian Syariah yang
adanya asuransi yang dilakukan oleh
menjadi prioritas utamanya adalah
Pegadaian Syariah terhadap barang gadai,
penggantian barang gadai secara penuh
dimana asurani ini tidak dibebankan kepada
dengan barang yang sama atau hampir sama
nasabah atau rahin melainkan perjanjian
dan meiliki nilai yang sama, namun opsi
terpisah antara pihak Pegadaian Syariah dan
hanya berlaku untuk barang gadai emas dan
pihak Asuransi yaitu Asuransi Syariah.
perhiasaan emas, untuk barang elektronik dan
kendaraan pegadaian syariah melakukan opsi
KESIMPULAN &isAllowed=y (accessed September
18, 2022).
Gadai merupakan suatu lembaga
keuangan bukan bank yang memberikan Hakim, AHL. 2019.
kredit kepada masyarkat dengan corak https://dspace.uii.ac.id/bitstream/han
khusus, yaitu secara hukum gadai dalam dle/123456789/16968/05.2%20bab%
syariat maupun konvesional. Pengertian 202.pdf?sequence=5&isAllowed=y.
hukum gadai adalah kewajiban calon ( 20 September 2022)
pemijam untuk myerahkan harta grakanya
kepada pihak yang lain.
http://digilib.uinsby.ac.id/6054/5/Bab%202.
Dalam perbedaan Gadai pdf( 20 September 2022)
konvensional dan Gadai Syariah, tentu
http://eprints.radenfatah.ac.id/150/2/BAB%2
memiliki perbedaan yang sangat jauh, mulai
0II.pdf ( 20 September 2022)
dari tujuan kemudian hukum yang
melandasinya itu memiliki perbedaan yang file:///C:/Users/Axioo/Downloads/141-
sangat jauh. Makadari itu hendaknya kita Article%20Text-342-1-10-20200803.pdf (
sebagai seorang muslim harus benar benar 20 September 2022)
mengetahui perbdaannya. Agar suatu saat
Andriani, Nurmalia, Rahn (Gadai), www.
nanti kita bisa membedakannya.
http://nurmaliaandriani95.blogspot.kr.
(diakses, 20 September 2022)

DAFTAR PUSTAKA Mujahidin, Muhammad , Pengertian Gadai,


www.mujahidinimeis.wordpress.com.
Faturahman, Rizal. "Perbandingan
(diakses, 20 September 2022)
pegadaian konvensional dengan
pegadaian syariah dalampemberian KUH Perdata pasal 1150 ( 20 September
perlindungan hukum terhadap pihak 2022)
nasabah di yogyakarta." Repository Read
umy. 2017. more https://pengusahamuslim.com/1022-
http://repository.umy.ac.id/bitstream/ tentang-gadai-al-rahn.html (diakses, 20
handle/123456789/15343/NASKAH September 2022)
%20PUBLIKASI.pdf?sequence=12
Mujahidinimeis, “Fatwa DSN tentang wordpress.com/2010/0503/, (diakses, 20
Rahn”, dalam http://mujahidinimeis . September 2022)

Anda mungkin juga menyukai