BAB I
UMUM DAN PERLENGKAPAN DIREKSI
BAGIAN I - UMUM
1.05. Uitzet.
Dari data yang tercantum dalam pada pasal 1.04 Pemborong harus memeriksa semua titik tetap yang lain yang akan dipakai
dalam pengukuran pekerjaan pada tiap-tiap bangunan dan saluran, dan pemasangan titik-titik tetap yang lain itu sedemikian
sehingga jarak antara 2 titik tetap tidak boleh lebih dari 1 Kilometer. Titik tetap diatas dipasang atas persetujuan Direksi.
Pemborong harus memberikan kepada Direksi, dalam map rangkap dua semua data yang disetujui tentang lokasi dan elevasi
dari semua titik yang akan dipakai oleh Pemborong.
Ketinggian dan Lokasi dari titik-titik tetap tersebut diatas harus ditransfer dan diikat pada B.M. dengan ketelitian = 10 mm
dika(ikan dengan akar pangkat dua dari jumlah jarak tertutup pada penyipatan datar dalam kilometer. Ketelitian = 10 4d mm, d
dalam km.
Metode pengukuran yang dipakai atas dasar persetujuan Direksi. Buku-buku pengukuran dan Tabel-tabel data harus selalu
dipelihara dengan baik dan disediakan guna pemeriksaan oleh Direksi.
Ketepatan dan ketelitian pengukuran harus tidak melewati batas-batas keseksamaan berikut :
Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 20 mm clad posisi yang ditentukan, baik dari arah tegak
maupun mendatar.
Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada titik tetap (BM) atau dibawa kembali ketitik pertama.
Kesalahan penutup harus kurang dari 10 mm kali akar pangkat dua dari jumlah jarak pengukuran dalam kilometer.
Ketelitian 10 𝑑 mm, d dalam km.
Patok-patok yang menunjukkan titik tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang dengan tidak melewati 2,5 mm dari
titik tinggi permukaan yang sebenamya.
Garis Singgung dan Lengkung, perbedaannya dengan yang benar harus kurang dari 20 mm. Titik-titik untuk bangunan
harus terletak tidak lebih dari 2,5 mm dari kedudukan yang sebenamya kecuali pada pemasangan peralatan yang
memerlukan ketelitian yang tinggi.
1.16. Transportasi.
Pemborong harus menyediakan transportasi utnuk dipakai oleh Direksi dan Stafnya pada setiap waktu yang dikehendaki,
kendaraan bermotor seperti yang terdaftar dalam Spesifikasi Khusus, untuk tugas dinas yang berhubungan dengan kontrak.
Kendaraan itu harus terpelihara sehingga setiap waktu dalam keadaan baik. Andaikata suatu kendaraan menunat pandangan
Direksi tidak dapat dipakai, Pemborong harus menggantinya tanpa penundaan. Pemborong harus menyediakan pengemudi
yang cakap, serta keperluan lain seperti bahan bakar, pelumas dan sebagainya, dan menanggung semua biaya yang
befiubungan dengan pemakaian, pemeliharaan, perijinan dan asuransi. Setelah selesainya kontrak kendaraan dikembalikan
kepada Pemborong. Kendaraan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan Kontrak, kecuali dengan ijin atau atas
perintah Direksi.
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan satu set pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan
periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan kontrak, maka foto-foto harus segera diserahkan kepada Direksi dalam album-
album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara berurutan menurut lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap
tahapnya y.i. 0 %, 50% dan 100% dan ditempelkan pada satu halaman. Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda
bersama 1 (satu) ganda album negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda yang
sama untuk memudahkan mengindentifikasi cetakan dengan negatif cetakkannya. Semua album menjadi milik Pemberi Tugas
dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan/dipinjamkan kepada siapapun.
BAGIAN 1- U M U M
2.01. Pembersihan Lapangan.
Pemborong harus membersihkan lapangan-lapangan kerja untuk saluran dan tanah untuk saluran baru, dari semua tumbuh-
tumbuhan dan bambu, termasuk pohonpohon dan semua rintangan yang ada dipermukaan tanah seperti yang diperintahkan
oleh Direksi.
Pemborong harus membongkar akar-akar, mengisi lobang-lobangnya dengan tanah dan dipadatkan kemudian membuang dari
tempat pekerjaan semua bahan-bahan dari hasi pembersihan lapangan.
2.15. Tanggul.
Tanggul untuk saluran pembuang, saluran pembawa, jalan dan lain-lainnya, apabila tidak dinyatakan lain, harus menggunakan
tanah hasil galian dari saluran pembawa atau pembuang itu, bila memungkinkan.
Bila bahan untuk tanggul itu tidak memungkinkan atau kurang bila diambil dari hasil galian saluran pembawa dan pembuang,
maka kekurangan bahan-bahan diatas harus diambil dari tanah "Borrow Area" seperti yang disyaratkan dalam Pasal 2.04.
Tanggul untuk saluran dengan ketinggian melebihi muka tanah harus dibuat rapat air, dan tidak boleh ada tanda-tanda
rembesan sesudah diisi dengan debit maximum da(am waktu panjang. Tanggul itu dan juga tanggul yang dipakai sebagai jalan
inspeksi atau jalan masuk harus dibentuk seperti yang diuraikan berikut atau dibuat dengan cara lain yang disetujui Direksi.
Bahan timbunan dihampar horizontal dengan ketebalan merata secara berlapislapis, dan setiap lapis tidak boleh mempunyai
ketebalan lebih dari 0,25 m, tergantung dari jenisnya mesin/alat pemadat yang digunakan.
Pemadatan harus digunakan dengan mesin pengilas, mesin timbris, roda penggetar atau cara lain yang disetujui sehingga
hasil pemadatan tidak kurang dari 90% dari pemadatan kering yang dilaksanakan menurut Standar Uji Proctor. Pengujian
kepadatan kering dan kandungan air (kelembaban) menurut Standar Uji Proctor akan sering dilaksanakan oleh Direksi selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Timbunan diatas tanah asli dibelakang bangunan bana, terkecuali yang telah disebutkan
dalam Pasal 2.06, harus dipadatkan seperti yang diuraikan diatas untuk tanggul-tanggul yang layak dipakai untuk jalan
inspeksi. Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar atau atas perintah Direksi, maka semua tanggul harus mempunyai
kemiringan (slope) 1: 40 kearah luar.
Tanggul yang merupakan jalan inspeksi atau jalan masuk, harus dibuat dengan arah dan kemiringan sedemikian rupa
sehingga dapat dilalui dengan aman dan mudah oleh kendaraan ringan dan harus tetap dalam keadaan demikian sampai akhir
masa pemeliharaan.
b) Tanah-tanah Longsoran.
Tanah-tanah yang tidak dapat stabil pada lereng-lereng dan tanah-tanah lain, yaitu bagian dari longsoran diluar garis
penggalian yang timbul akibat penggerakan kearah galian, semua harus dipindahkan oleh kontraktor sesuai dengan cara
yang disetujui oleh Direksi dan lereng-lereng tersebut harus dirapihkan kembali.
Kontraktor diminta untuk memindahkan daerah-daerah yang kemungkinan akan longsor diluar batas penggalian
sebenamya sesuai dengan ketetapan Direksi. Pemindahan atau penggalian tanah tersebut diperlukan untuk mencegah
pengrusakan pada pekerjaan.
2.27. Umum.
Baik ditunjukkan atau tidak dalam gambar, lereng-lereng baru dari saluran, jalan dan parit harus digebal dengan rumput.
Sebelum lem-pengan rumput dipasang, permukaan harus diratakan dan digemburkan bila perlu dilapis dengan tanah rumus 2
cm.
Permukaan lempeng rumput harus rata dengan permukaan lereng saluran. Setelah lempengan rumput dipasang harus disiram
dengan air secukupnya sampai gebalan itu tumbuh dengan baik, sedangkan lempengan rumput yang tidak tumbuh harus
dibuang dan diganti.
BAGIAN 1- BAHAN
3.01. Semen
Semen yang dipergunakan harus semen Portland sesuai dengan merek yang disetujui dan memenuhi Standar Nasional
Indonesia, NI-8. Bila diperintahkan oleh direksi maka Pemborong harus menyertakan sertifikat pengujian dari pabrik untuk tiap-
tiap pengiriman. Jenis semen lain mungkin dipergunakan untuk keperluankeperluan lain.
Atas permintaan Direksi, Pemborong harus menyediakan contoh semen dari gudang lapangan atau dari pabrik guna keperluan
pengujian sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia, NI-8 diminta oleh Direksi. Tiap semen yang menurut Direksi
sudah mengeras atau sebagian mati harus segera ditolak dan dikeluarkan dari lokasi.
3.05. Tulangan.
Tulangan baja untuk beton harus sesuai dengan Gambar dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia NI-2/PBL 1971.
Apabila diminta oleh Direksi Pemborong harus menyediakan sertifikat hasil pemeriksaan baja lunak yang dikirim kelokasi dari
laboratorium yang disetujui Direksi. Percobaan ini harus dikerjakan sejalan dengan prosedur pengujian yang disetujui Direksi.
Untuk tiap-tiap kiriman anyaman baja (steel mess) ketempat pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi satu
salinan yang disyahkan dari catatan hasil pemeriksaan dan pengujian yang bersangkutan. Pemborong harus menyediakan
contoh tulangan dari gudang dilapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi.
Tulangan pada waktu pengecoran harus bersih dan bebas dari kerusakan, kulit gilingan yang lepas dan karat. Batang baja
yang telah bengkok, tidak boleh diiuruskan, atau dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjaan tanpa persetujuan Direksi.
Pembengkokan tidak boleh dengan cara memanaskannya.
3.06. Penyimpanan Bahan.
Semen harus dikirim ketempat pekerjaan dalam karung kertas yang ditandai, utuh dan ditutup sepatutnya atau dalam
bungkusan lainnya yang sudah disetujui. Semen harus disimpan dalam gudang tahan cuaca, khusus dimaksudkan untuk
tujuan tersebut.
Lantai gudang harus di naikkan paling tidak 0,20 m diatas permukaan tanah untuk mencegah pengisapan air. Semen harus
disimpan diatas rak setinggi minimal 0,2 m dari lantai gudang. Penyimpanan ditempat terbuka dapat diijinkan pada pekerjaan
kecil dengan seijin tertulis Direksi, dan dalam hal ini semen harus ditempatkan ditempat yang dinaikkan dan dilindungi dengan
tutup yang tahan menurut persetujuan Direksi.
Masing-masing kiriman semen harus disimpan terpisah sedemikian, sehingga ada jalan masuk dengan mudah untuk
pemeriksaan, pengujian dan pengambilan. Tiaptiap jenis bahan batuan pasir dan kerikil harus disimpan dalam kotak/tempat
yang terpisah atau halaman yang tanahnya ditutup dengan lantai plester atau beton, atau tutup lainnya yang keras dan bersih,
yang harus bisa kering sendiri dan dilinclungi dari percampuran dengan tanah atau benda-benda lainya yang rusak. Tulangan
baja harus disimpan sedemikian rupa tidak langsung berhubungan dengan tanah dan diganjal agar tidak menjadi kotor.
3.06.2. Perancah.
Tiang-tiang cetakkan harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus mudah distel dengan baji. Tiang perancah
boleh mempunyai paling satu sambungan yang tidak disokong kearah samping. Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang-
tiang perancah. Stabilitas perlu dipikirkan terutama terhadap berat sendiri beton serta beban-beban lain yang timbul selama
pengecoran seperti akibat getaran alat penggetar, berat pekerja dll.
3.07. Pekerjaan Permukaan.
Untuk penyelesaian pekerjaan beton dibedakan dua jenis, sebagaimana diuraikan berikut :
(i) Penyelesaian Kasar.
Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh cor yang menggunakan cetakan dari kayu
yang digergaji baik dan disambungsambung dengan tajam dan siku-siku. Permukaan beton yang diaju dengan
permukaan kasar, harus teratur, bebas dari tonjolan tetapi tetap tegak agak kasar dan dengan tanda-tanda dari
penyambungan, mata-mata kayu masih tetap tampak.
Permukaan beton yang tanpa acuan dan dan ditentukan dengan penyelesaian kasar, harus digaruk rata dengan
kayu lis tetapi dengan mutu yang sama seperti muka beton yang di acu dan dengan penyelesaian kasar.
(ii) Penyelesaian halus.
Penyelesaian halus adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh pemakaian papan-papan kayu rata, plywood atau
pelat baja untuk acuan. Muka beton yang diacu dan diselesaikan dengan halus harus bebas dari tanda-tanda kayu,
lekuklekuk dan tanda-tanda lain kesalahan pemotongan. Pola dari papan-papan pencetak harus teratur. Muka
beton yang diacu dengan penyelesaian halus harus digaruk kemudian digosok halus dengan penggosok kayu atau
baja sampai rata dan dengan mutu yang sama dengan seperti yang diacu. Kecuali ditunjukkan pada Gambar, maka
pinggul-pinggul harus dibuat berukuran 2 cm x 2 cm
Pada bagian ujungnya karet penyekat air harus mempunyai potongan lingkaran. Badannya harus rata tanpa cacat-cacat. Karet
penyekat air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum pada gambar dan harus dilindungi terhadap pengaruh
panas selama pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk sedemikan rupa sehingga
menggambarkan potongan dari penyekat aimya. Pada pengecoran betonnya harus dipadatkan dengan hati-hati dan seksama
sehingga tidak ada lobang-lobang yang terjadi. Pemborong harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap
penyekat air yang dikirimkan kelapangan, dan apabila dinta oleh Direksi harus mengadakan pengujian terhadap penyekat air
tersebut untuk mendapatkan keyakinan akan mutu barang tersebut menurut prosedur Standar Uji berlaku.
BAGIAN I - BAHAN
4.01. Batu.
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam Gambar seperti pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah
batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari percampuran besi, noda-
noda, lobang-lobang, pasir, cacat atau tidak kesempumaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui
oleh Direksi.
4.02. Bata.
Semua bata harus memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-10, baru dan bermutu paling baik dari masing-masing jenis. Bata
hanas keras, utuh dan dibakar dengan baik, ukurannya sama, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya, harus diperoleh dari
pabrik yang disetujui oelh Direksi. Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Tiap-tiap
kiriman yang diantar ketempat kerja, harus sama mutunya dengan contoh yang sudah disetujui dan disimpan oleh Direksi.
Bata yang diantar ketempat kerja harus dibongkar dari kendaraan dengan hati-hati dan dijaga supaya tidak patah. Tumpukan
bata ma)dmum tinggi 1 m supaya tidak pecahpecah akibat berat sendiri.
4.03. Adukan.
Adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat dari semen Portland dan pasir dengan perbandingan 1:3 atau 1:4 seperti
ditentukan dalam Gambar untuk tiap jenis pekerjaan. Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton
padaPasal 3.02. Pasir haruslah mempunyai gradasi dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang
baik. Air yang dipakai untuk membuat adukan haruslah memenuhi persyaratan Pasal 3.03 dari spesifikasi ini. Air harus
diberikan dalam jumlah cukup sesuai untuk menghasilkan adukan yang baik. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur
haruslah sedemikin rupa sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan cara tepat sesuai dengan
persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu didalam mesin
selama pailng tidak 2 menit. Bila pengadukan di(akukan dengan tangan, bahan campuran harus dicampur didalam semacam
kotak dianduk dua kali secara kering dan akhirnya tiga kali setelah diberi air sampai adukan sewama semua dan merata.
4.08. Pemasangan.
Kecuali ditentukan lain, pekerjaan bata harus dipasang menurut ikatan teknis yang disetujui Direksi. Bata harus dipasang
dengan benar menurut garis-garis dengan arah mendatar tegak dan dengan ukuran sesuai yang diperlihatkan dalam gambar.
Sesaat sebelum dipasang, bata dicelupkan terlebih dahulu kedalam air dan sebelum meneruskan sisa pekerjaan yang belum
selesai, permukaan sambungan yang belum kelihatan juga harus disiram air. Umumnya tebal sambungan siar mendatar tidak
boleh dari 0,6 cm dan tegak 1 cm atau dengan ukuran lainnya yang disetujui oleh Direksi dan seluruh sambungan harus penuh
diisi dengan adukan.
4.11. Pemasangan.
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang dan harus diletakan dengan alasnya
tegak lurus kearah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan semua sambungan diisi padat dengan adukan pada
waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebamya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama
lainnya. Batu pasak tidak boleh disisipkan setelah semua batu selesai dipasang.
4.17. Berapen.
Sebelum melaksanakan "Back Fill" pada muka pasangan batu yang tidak kelihatan, pasangan batunya harus diplester kasar
dengan adukan 1 PC : 5 ps setebal 2 cm (berapen). Urugan tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan clad
Direksi dan bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air.
BAGIAN IV - PEKERJAAN PERLINDUNGAN
BAB 5
PEKERJAAN LOGAM DAN KAYU
5.05. Pengelasan.
Semua Pengelasan harus pengelasan busur nyala logam (metal arc welding) yang bersinggungan terus, dan Pemborong
harus menyediakan contoh untuk pemeriksaan atau pengujian, sesuai spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.
BAGIAN II - PENGECATAN
Tiap lapis penebal harus melampaui cat yang semula tidak rusak selebar minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka
permukaan yang sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dua lapis cat penutup.
5.24. Penyerahan.
Setelah uji coba selesai dengan baik, maka untuk selama periode tertentu yang akan disetujui bersama Direksi dan kontraktor
dengan perkiraan satu minggu, Pelaksanaan diminta untuk tinggal guna mengawasi peroperasian pertama dari bangunannya,
dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada Staf Pemilik Pekerjaan dalam cara yang benar guna pengoperasian dan
pemeliharaan dari bangunan tersebut.
BAB 6
PERLENGKAPAN OPERASIONAL
6.01. U m u m.
Perlengkapan yang disyaratkan pada pasal-pasal 9.02 sampai 9.07 harus disediakan oleh kontraktor sesuai dengan yang
tertera dalam Daftar Banyaknya Pekerjaan, tidak perduli apakah untuk tiap jenis ditunjukkan dalam detail atau tidak dalam
Gambar.
Ukuran bahan dan wama yang harus dipakai, dan penjelasan secara umum, dinyatakan dalam Album Standar Perencanaan
Irigasi BI-02, uang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan, Desember 1986 seperti diterangkan dibawah ini. Detail lain
yang sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar Kontrak. Kontraktor tidak boleh mempergunakan bentuk konstruksi atau detail
lain tanpa pemberitahuan secara tertulis lebih dahulu kepada Direksi.
A) Skala duga yang dipasang pada hulu bendung harus diatur dengan titik-nol sesuai mercu bendung dan dipasang pada dinding,
cukup jauh dari muka air terjun dari mercu bendung. Bila mungkin, pengukura dipasang pada dinding luar alur utama clad
sungai, untuk menghindari dari kerusakan akibat bendabenda terapung pada waktu banjir, tetapi harus mudah dilihat dari
tangkis atau dari jembatan pelayan.
Skala duga dibuat dari pelat baja berlapis email dengan pembagian 0,1 meter, sesuai dengan penjelasan dalam Gambar No.
722 dari Album Standar Perencanaan Irigasi, atau menurut ketentuan lain dalam Gambar, dan pemasangannya menggunakan
baut-baut.
B) Skala duga yang dipasang dihulu bangunan pengukuran dibuat dari aluminium dengan tanda-tanda garis dan huruf, atau
dibuat dari teraso putih pada dasar campuran 1 Pc : 3 Ps dengan lekukan-lekukan untuk garis-garis dan angkaangka setebal 3
mm seperti dijelaskan pada Gambar. Skala duga harus dipasang vertikal pada dinding. Panjangnya menurut Standar dari 0,50
m atau 1,0 m atau kelipatan dari itu.
C) Skala duga untuk pintu Rimojn disediakan termasuk pintu-pintu dan harus dibuat dari kuningan, sesuai dengan Gambar
No.708 dan 709 dari Album Standar Bangunan Irigasi, atau cara lain seperti ditunjukkan pada Gambar.
7.01. U m u m.
Jalan inspeksi dibuat pada lokasi yang ditentukan pada Gambar. Jalan inspeksi ini biasanya ditempatkan diantara salah satu
tanggul clad saluran tetapi kadang-kadang pada jalur jalan yang sudah ada dan dekat dengan saluran.
100 mm 95 - 100
50 mm 0-15
20 mm 0-2
Batu tersebut disusun dengan merata diatas lapis pasir dan disipat dengan penyipat yang bentuk dan ukurannya sudah
ditetapkan agar didapat permukaan yang baik. Lapis batu diatas digilas dengan mesin gilas paling tidak 4 jalan yang beratnya
tidak kurang dari 5.000 kg/m lebar roda. Penggilasan dimulai dari tepi yang rendah keatas dengan kelabihan lebar (overlap)
tidak kurang dari 30 % dari lebar roda.