Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

METROLOGI INDUSTRI

MODUL (V)

PENGENDALIAN KUALITAS SECARA STATISTIK

Nama : Dimas Aji Nugroho

NIM : 21525078

Kelompok : A3

Asisten : Iqbal Firdaus

Hari/Tanggal : Senin, 10 Oktober 2022

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2022
MODUL V
PENGUKURAN DIMENSI PRODUK

5.1 Tujuan Praktikum


1. Tahu dan paham cara mengukur dimensi suatu produk sesuai dengan
spesifikasi gambar teknik.
2. Tahu dan paham mana saja alat ukur yang paling cocok untuk digunakan.

5.2 Dasar Teori


5.2.1 Pengukuran Dimensi
Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data
secara kuantitatif. Hasil dari pengukuran dapat berupa informasiinformasi
atau data yang dinyatakan dalam berntuk angka ataupun uraian yang sangat
berguna dalam pengambilan keputusan, oleh karena itu mutu informasi
haruslah akurat. (Umar.1991)
Pengukuran dimensi (dimensional measuring) adalah ilmu kalibrasi
yang menggunakan peralatan pengukuran fisik untuk mengukur suatu
ukuran fisik atau jarak dari setiap objek tertentu. Dalam metrologi dimensi
memerlukan penggunaan berbagai skala untuk menentukan jarak didasarkan
pada kombinasi dari sentuhan dan optik. (klikmro.2017)

5.2.2 Jenis Alat Ukur


1.Mistar Ukur
Mistar ukur merupakan alat ukur yang paling sering dikenal dan sering
dijumpai, biasanya berupa pelat baja atau kuningan di mana pada kedua tepi
salah satu permukaannya diberi skala (metrik dan inchi) dengan panjang
ukurannya bervariasi dari 100 s.d. 300 mm dengan kecermatan ukuran yaitu
pembagian skala dalam 0,5 atau 1.0 mm. (Arie Effendi, 2014)
2. Jangka Sorong ( Vernier Caliper )
Pada ujung yang lain dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang
ukurtetap dan rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap dan
rahang ukur gerakini maka mistar ingsut bisa digunakan untuk mengukur
dimensi luar, dimensi dalam,kedalaman dan ketinggian dari benda ukur.
Adanya skala nonius inilah yang membedakan tingkat ketelitian dari mistar
ingsut yaitu memiliki ketelitin 0,02 mm dan 0,05 mm. (Munadi, 1980)

3. Mikrometer Tiga Kaki ( Triobor )


Mikrometer tiga kaki atau sering disebut Triobor adalah salah satu alat
ukur yang berfungsi untuk mengukur diameter dalam. Kecermatan hasil
pengukuran termasuk dalam kelompok yang sangat presisi,, alat ukur ini
memiliki ketelitian 0,001 milimeter dan kecermatan ukurnya 25 – 30 mm,
30 – 40 mm, dll. ( Kemendikbud RI. 2018)

4. Mikrometer Kedalaman
Mikrometer kedalaman atau depth micrometer merupakan salah satu
alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur kedalam. Bisanya
digunakan untuk mengukur langkah piston, kedalam paku keeling pada
kopling mobil, dan pengukuran lainnya yang dapat dijangkau. Ketelitian alat
ukur ini adalah 0,01 mm. Mikrometer ini bisa dipanjangkan dengan cara
mengganti bagian batang yang lebih panjang untuk mencapai jarak yang
ditentukan. (Yudha.2020)

5. Height Master
Height master atau Height gauge adalah sebuah alat pengukuran
yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau
bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda
kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Height Gauge digunakan
untuk mengukur tinggi sekaligus menarik garis sejajar dan juga dapat untuk
memeriksa ukuran tinggi. Selain itu dengan penambahan probe dua arah,
height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang
dalam posisi horisontal. Memiliki ketelitian 0,02 mm seperti layaknya
jangka sorong. (Muchammad.2014)

6. Vernier Depth
Vernier depth adalah alat ukur kedalaman benda kerja. Ketika
melakukan pengukuran kedalaman, bagian dasar atau landasan depth gauge
harus menumpu dengan tepat pada permukaan yang dijadikan referensi agar
mendapatkan pembacaan yang benar dan memiliki ketelitian 0,02 mm.
(Ensiklopedia.2020)

5.3 Alat dan Bahan Kerja


5.3.1 Alat Kerja
1. Mistar

Gambar 5.1 Mistar


(Sumber : Lab.Metrologi Industri)

2. Jangka Sorong (Vernier Caliper)

Gambar 5.2 Jangka Sorong ketelitian 0,05 mm


(Sumber : Lab.Metrologi Industri)
Gambar 5.3 Jangka Sorong ketelitian 0,02 mm
(Sumber : Lab.Metrologi Industri)

3. Mikrometer Tiga Kaki (Triobor)

Gambar 5.4 Mikrometer Tiga Kaki (Triobor)


kecermatan 30-40 mm
(Sumber : Lab.Metrologi Industri)

4. Height Master
Gambar 5.5 Height Master Ketelitian 0,02 mm
(Sumber : Lab.Metrologi Industri)

5. Vernier Depth

Gambar 5.6 Vernier Depth Ketelitian 0,02 mm


(Sumber : Lab.Metrologi Industri)

5.3.2 Bahan Kerja


1. Flens
Gambar 5.7 Bahan Flens
(Sumber : Lab.Metrologi Industri)

2. Roda Gigi Sudut

Gambar 5.8 Roda Gigi Sudut


(Sumber : Lab.Metrologi Industri)

5.4 Langkah-Langkah Percobaan


5.4.1 Persiapan Pengukuran
1) Mempersiapkan tempat untuk proses pengukuran.
2) Periksa keberadaan alat sesuai dengan yang tercantum pada kartu
alat. Bila sesuai dengan yang tercantum pada kartu alat tersebut,
isi kartu pemakaian alat yang sudah disediakan. Apabila belum
lengkap tanyakan pada asisten.
3) Bersihkan peralatan dengan menggunakan wash bensin.
4) Tuliskan data alat ukur pada lembar kerja, Tabel 2

5.4.2 Mengamati Ketinggian


1) Pengukuran dengan Mistar
a) Pelajari cara penggunaan mistar
b) Pelajari fungsi mistar
c) Pelajari gambar benda ukur A dan B
d) Periksa kedudukan nol dari mistar
e) Ukur jarak t1,t2,t3,dan t4
f) Tuliskan hasil pembacaan pengukuran pada lembar kerja, tabel
3.
2) Pengukuran dengan Jangka Sorong
a) Pelajari cara penggunaan jangka sorong
b) Pelajari fungsi jangka sorong
c) Pelajari gambar benda ukur A gambar 5.9 dan B gambar 5.10
Periksa kedudukan nol dari jangka sorong
d) Ukur jarak t1,t2,t3, dan t4
e) Tuliskan hasil pembacaan pengukuran pada lembar kerja, tabel
3

3) Pengukuran dengan High Master


a) Pelajari cara penggunaan High Master
b) Pelajari fungsi High Master
c) Pelajari gambar benda A gambar 5.9 dan B gambar 5.10
d) Periksa kedudukan nol dari High Master
e) Ukur jarak t1,t2,t3,dan t4
f) Tuliskan hasil pembacaan pada lembar kerja, tabel 3
4) Pengukuran dengan Vernier Depth
a) Pelajari cara penggunaan Vernier Depth
b) Pelajari fungsi Vernier Depth
c) Pelajari gambar benda A gambar 5.9 dan B gambar 5.10
d) Periksa kedudukan nol dari Vernier Depth
e) Ukur jarak t1,t2,t3, dan t4
f) Tuliskan hasil pembacaan pada lembar kerja,tabel 3
5) Pengukuran dengan Mikrometer
a) Pelajari cara penggunaan Mikrometer
b) Pelajari fungsi Mikrometer
c) Pelajari gambar benda A gambar 5.9 dan B gambar 5.10
d) Periksa kedudukan nol dari Mikrometer
e) Ukur jarak t1,t2,t3, dan t4
f) Tuliskan hasil pembacaan pada lembar kerja, tabel 3
Gambar 5.9 Flens ( tampak samping )

Gambar 5.10 Roda Gigi Sudut ( tampak samping )

5.4.3 Pengukuran Diameter Langsung


1) Jangka Sorong
a) Pelajari cara penggunaan jangka sorong
b) Pelajari fungsi jangka sorong
c) Pelajari gambar A gambar 5.11 dan B gambar 5.12
d) Periksa kedudukan nol dari jangka sorong
e) Ukur diameter lubangnya
f) Tuliskan hasil pembacaan pengukuran pada lembar kerja, tabel 4
2) Triobor
a) Pelajari cara penggunaan triobor
b) Pelajari fungsi triobor
c) Pelajari gambar ukur A gambar 5.11 dan B gambar 5.12
d) Periksa kedudukan nol triobor dengan menggunakan ring kaliber
untuk setting nol
e) Lakukan pengukuran diameter lubang
f) Tuliskan pembacaan pengukuran pada lembar kerja, tabel 4

Gambar 5.11 Flens ( tampak atas )


Gambar 5.12 Roda Gigi Sudut ( tampak atas )
5.4.4 Pengukuran Kedalaman Lubang
1) Jangka Sorong
a) Pelajari cara penggunaan jangka sorong
b) Pelajari fungsi jangka sorong
c) Pelajari gambar benda ukur A gambar 5.11
d) Periksa kedudukan nol dari jangka sorong
e) Ukur kedalaman lubangnya
f) Tuliskan hasil pembacaan pengukuran pada lembar kerja, tabel 5

2) Mikrometer Kedalaman
a) Pelajari cara penggunaan micrometer kedalaman
b) Pelajari fungsi micrometer kedalaman
c) Pelajari gambar benda ukur A gambar 5.11
d) Periksa kedudukan nol dari micrometer kedalaman
e) Ukur kedalaman lubangnya
f) Tuliskan hasil pembacaan pengukuran pada lembar kerja, tabel 5
5.5 Analisis Hasil Pengukuran
Tabel 1. Data Alat Ukur
Nama Merk Kecermatan Kapasitasu
AlatUkur kur
Mistar Butterfly 1 mm 300 mm
JangkaSorong
Mitutoyo 0,02 mm 200 mm
(Kedalaman)
JangkaSorong TRICLE
0,02 mm 150 mm
(0,02mm) BRAND
Mikrometer EISEN 0,01 mm 25 mm
Triobor Mitutoyo 0,005 mm 30-40 mm
Mikrometer
Mitutoyo 0,01 mm 25 mm
Kedalaman
HeightMaster KRISSBOW 0,02 mm 500 mm

Tabel 2. Pengamatan Ketinggian (satuan mm)

BendaUkurA BendaUkurB
AlatUkur Pengamatan
t1 t2 t3 t4 t1 t2 t3 t4

Mistar 40,00 50,00 55,00 100,00 22,00 14,00 28,00 64,00


1
2 40,00 50,00 55,00 100,00 22,00 14,00 28,00 64,00

Jangka
48,00 8,06 49,40 106,46 27,00 19,00 27,00 69,00
1
Sorong

2 48,00 8,06 49,40 106,46 27,00 19,00 27,00 69,00


Height
1
Master 45,20 9,30 49,20 103,7 20,00 14,00 28,00 64,70
2
45,20 9,30 49,20 103,7 20,00 14,00 28,00 64,70
Vernier
44,96
Depth 1 10,54 48,98 104,48 21,00 14,00 26,00 63,00

2
44,96 10,54 48,98 104,48 21,00 14,00 26,00 63,00
Mikrometer
1 - 18,05 - - - - - -

2
- 18,05 - - - - - -

Tabel 3. Hasil pengukuran Diameter Lubang

JangkaSorong Triobor
Benda Lubang 1 2 1 2
A A 15,66 15,48 16,635 16,640
B 15,58 15,62 16,255 16,250
C 15,50 15,50 - -
D 15,70 15,76 16,320 16,320
E 15,54 15,58 16,280 16,285
B A 11 mm 11 mm - -
B 11 mm 11 mm - -
C 11 mm 11,50 mm - -
D 11 mm 11,50 mm - -
E 11 mm 11 mm - -
f 11 mm 11 mm - -
G 11 mm 11,80 mm - -
H 11,06 mm 11 mm -
I 31 mm 31 mm 30,635 mm 30,635 mm

Tabel 4. Hasil Pengukuran Kedalaman Lubang

Mikrometer
Lubang JangkaSorong Kedalaman
0,02 0,05 1 2
F 50 mm 50 mm - -

G 50 mm 50 mm - -

H 50 mm 50 mm - -

I 50 mm 50 mm - -

J 50 mm 50 mm - -

K 50 mm 50 mm - -

5.6 Pembahasan
Dalam praktikum Pengukuran Dimensi Produk Modul V dapat diketahui
yang terutama yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Tetapi pada
Modul V ini terdapat kalibrasi alat ukur yang susah. Nah, dengan ini kita sebagai
praktikan tidak memakai alat ukur tersebut. Alat ukur yang dimaksud yaitu
micrometer kedalaman, untuk micrometer tiga kaki digunakan saat dalam benda
ukur memiliki nilai ukur.
Pada alat ukurnya sendiri memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-
masing contohnya micrometer tiga kaki (triobor) karena cara membaca skala itu
harus memakai ring dimana gunananya untuk mencari titik nol (0). Kemudian kita
diajarkan untuk lebih teliti saat membaca. Pada saat mengukur ketinggian timbul
kendala yaitu alat ukut tidak bisa menyentuh bagian yang diukur sehingga sebagai
praktikan, saya menggunakan cara t1+t2+t3 = t4 .

5.7 Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita diajarkan cara yang baik
untuk membaca suatu alat ukur yang dimana memiliki ketelitian berbeda. Untuk
pengukuran micrometer tiga kaki (triobor) cara membaca skala itu harus memakai
ring dimana gunananya untuk mencari titik nol (0). Jika tidak maka menghasilkan
nilai ukur yang tidak sesuai. Kemudian agar mengetahui bidang yang tidak bisa
nempel pada bagian alat ukur yaitu dengan cara menambahkan panjang per-
satuan. Dari hasil pengumpulan data tersebut, akan dilakukan pengolahan data
untuk mendapatakan nilai standar deviasi, serta plot data, guna mengetahui
apakah data tersebut seragam atau tidak.
5.8 Daftar Pustaka
[1.] Arie Effendi Pranata. (2014). Alat Ukur Liner (Langsung Dan Tak
Langsung) Ensiklopedia Teknik Mesin. Alat Ukur Vernier Depth
Gauge
[2.] Umar, H. 1991. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

[3.] Klikmro. (2017). Dimensional Measuring (Metrologi) di Dunia Industri

[4.] Kemendikbud RI. (2018). Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur


[5.] Munadi, Sudji. 1980. Dasar-Dasar Metrologi Industri
[6.] Muchammad, hakim. (2014). Height Gauge- Pengertian dan Penjelasan
Tentang Alat Kerja Bangku Mesin
[7.] Yudha, Hindrawan. (2020) . Alat dan Pengukuran Mikrometer
Kedalaman
5.9 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai