METROLOGI INDUSTRI
MODUL (V)
NIM : 21525078
Kelompok : A3
YOGYAKARTA
2022
MODUL V
PENGUKURAN DIMENSI PRODUK
4. Mikrometer Kedalaman
Mikrometer kedalaman atau depth micrometer merupakan salah satu
alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur kedalam. Bisanya
digunakan untuk mengukur langkah piston, kedalam paku keeling pada
kopling mobil, dan pengukuran lainnya yang dapat dijangkau. Ketelitian alat
ukur ini adalah 0,01 mm. Mikrometer ini bisa dipanjangkan dengan cara
mengganti bagian batang yang lebih panjang untuk mencapai jarak yang
ditentukan. (Yudha.2020)
5. Height Master
Height master atau Height gauge adalah sebuah alat pengukuran
yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau
bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda
kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Height Gauge digunakan
untuk mengukur tinggi sekaligus menarik garis sejajar dan juga dapat untuk
memeriksa ukuran tinggi. Selain itu dengan penambahan probe dua arah,
height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang
dalam posisi horisontal. Memiliki ketelitian 0,02 mm seperti layaknya
jangka sorong. (Muchammad.2014)
6. Vernier Depth
Vernier depth adalah alat ukur kedalaman benda kerja. Ketika
melakukan pengukuran kedalaman, bagian dasar atau landasan depth gauge
harus menumpu dengan tepat pada permukaan yang dijadikan referensi agar
mendapatkan pembacaan yang benar dan memiliki ketelitian 0,02 mm.
(Ensiklopedia.2020)
4. Height Master
Gambar 5.5 Height Master Ketelitian 0,02 mm
(Sumber : Lab.Metrologi Industri)
5. Vernier Depth
2) Mikrometer Kedalaman
a) Pelajari cara penggunaan micrometer kedalaman
b) Pelajari fungsi micrometer kedalaman
c) Pelajari gambar benda ukur A gambar 5.11
d) Periksa kedudukan nol dari micrometer kedalaman
e) Ukur kedalaman lubangnya
f) Tuliskan hasil pembacaan pengukuran pada lembar kerja, tabel 5
5.5 Analisis Hasil Pengukuran
Tabel 1. Data Alat Ukur
Nama Merk Kecermatan Kapasitasu
AlatUkur kur
Mistar Butterfly 1 mm 300 mm
JangkaSorong
Mitutoyo 0,02 mm 200 mm
(Kedalaman)
JangkaSorong TRICLE
0,02 mm 150 mm
(0,02mm) BRAND
Mikrometer EISEN 0,01 mm 25 mm
Triobor Mitutoyo 0,005 mm 30-40 mm
Mikrometer
Mitutoyo 0,01 mm 25 mm
Kedalaman
HeightMaster KRISSBOW 0,02 mm 500 mm
BendaUkurA BendaUkurB
AlatUkur Pengamatan
t1 t2 t3 t4 t1 t2 t3 t4
Jangka
48,00 8,06 49,40 106,46 27,00 19,00 27,00 69,00
1
Sorong
2
44,96 10,54 48,98 104,48 21,00 14,00 26,00 63,00
Mikrometer
1 - 18,05 - - - - - -
2
- 18,05 - - - - - -
JangkaSorong Triobor
Benda Lubang 1 2 1 2
A A 15,66 15,48 16,635 16,640
B 15,58 15,62 16,255 16,250
C 15,50 15,50 - -
D 15,70 15,76 16,320 16,320
E 15,54 15,58 16,280 16,285
B A 11 mm 11 mm - -
B 11 mm 11 mm - -
C 11 mm 11,50 mm - -
D 11 mm 11,50 mm - -
E 11 mm 11 mm - -
f 11 mm 11 mm - -
G 11 mm 11,80 mm - -
H 11,06 mm 11 mm -
I 31 mm 31 mm 30,635 mm 30,635 mm
Mikrometer
Lubang JangkaSorong Kedalaman
0,02 0,05 1 2
F 50 mm 50 mm - -
G 50 mm 50 mm - -
H 50 mm 50 mm - -
I 50 mm 50 mm - -
J 50 mm 50 mm - -
K 50 mm 50 mm - -
5.6 Pembahasan
Dalam praktikum Pengukuran Dimensi Produk Modul V dapat diketahui
yang terutama yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Tetapi pada
Modul V ini terdapat kalibrasi alat ukur yang susah. Nah, dengan ini kita sebagai
praktikan tidak memakai alat ukur tersebut. Alat ukur yang dimaksud yaitu
micrometer kedalaman, untuk micrometer tiga kaki digunakan saat dalam benda
ukur memiliki nilai ukur.
Pada alat ukurnya sendiri memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-
masing contohnya micrometer tiga kaki (triobor) karena cara membaca skala itu
harus memakai ring dimana gunananya untuk mencari titik nol (0). Kemudian kita
diajarkan untuk lebih teliti saat membaca. Pada saat mengukur ketinggian timbul
kendala yaitu alat ukut tidak bisa menyentuh bagian yang diukur sehingga sebagai
praktikan, saya menggunakan cara t1+t2+t3 = t4 .
5.7 Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita diajarkan cara yang baik
untuk membaca suatu alat ukur yang dimana memiliki ketelitian berbeda. Untuk
pengukuran micrometer tiga kaki (triobor) cara membaca skala itu harus memakai
ring dimana gunananya untuk mencari titik nol (0). Jika tidak maka menghasilkan
nilai ukur yang tidak sesuai. Kemudian agar mengetahui bidang yang tidak bisa
nempel pada bagian alat ukur yaitu dengan cara menambahkan panjang per-
satuan. Dari hasil pengumpulan data tersebut, akan dilakukan pengolahan data
untuk mendapatakan nilai standar deviasi, serta plot data, guna mengetahui
apakah data tersebut seragam atau tidak.
5.8 Daftar Pustaka
[1.] Arie Effendi Pranata. (2014). Alat Ukur Liner (Langsung Dan Tak
Langsung) Ensiklopedia Teknik Mesin. Alat Ukur Vernier Depth
Gauge
[2.] Umar, H. 1991. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.